• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II bimbingan laporan (lengkap) PT. mitsubishi chemical indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II bimbingan laporan (lengkap) PT. mitsubishi chemical indonesia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Industri tekstil di Indonesia memegang peranan penting dalam perkembangan perekonomian negara. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, sektor industri mempunyai peranan untuk mempertinggi kualitas dan kuantitas dari produksi bahan baku serat sintesis dalam negeri. PT Mitsubishi Chemical Indonesia adalah perusahaan milik asing yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nasional dengan menghasilkan Purified Terephtalic Acid (PTA) yang merupakan bahan baku utama pembuat Polyester.

PT. Mitsubishi Chemical Indonesia sebelumnya bernama PT. Bakrie Kasei Corporation yang didirikan pada tanggal 4 Maret 1991 oleh Mitsubishi Kasei Corporation, perusahaan kimia yang paling utama di Jepang dan PT. Bakrie & Brothers perusahaan terkemuka di Indonesia dari kelompok usaha Bakrie. Pada bulan Januari 1992, International Finance Corporation (IFC), suatu sector swasta dari grup bank dunia dan Japan Asia Investment Co. LTD (JAIC) telah berpatisipasi dalam perusahaan patungan ini dengan pembagian saham sebagai berikut :

1. Mitsubishi Kasie Corporation 51 % 2. PT. Bakrie & Brothers 20 % 3. Internatioanal Finance Corporation 10 % 4. Japan Asia Investment Co. Ltd 19 %

Perusahaan ini berdiri dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan Asam Tereftalat (Purified Terephtalic Acid, PTA) yang merupakan bahan baku utama untuk serat polyester dan tentu saja secara langsung atau tidak langsung perusahaan ini telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar lokasi pabrik khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Pada tanggal 4 Maret 2001, PT. BKC diubah nama menjadi PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA (PT. MCCI), hal ini disebabkan oleh adanya perubahan pemegang saham pada perusahaan tersebut yaitu 83% saham

(2)

dimiliki oleh Mitsubishi Chemical Corporation (MCC) dan 17% saham dimiliki oleh Japan Asia Investment Co.

PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA ini pada bulan April 1991 telah memenuhi konstruksi fasilitas produksi dengan menelan biaya sebesar US $ 300 juta. Pembangunan konstruksi ini berjalan lancar, sehingga pada akhir tahun 1992 peralatan utama dikirim dan dilakukan pemasangan mesin-mesin yang selesai pada November 1993, dan akhirnya mulai Januari 1994, PT. MCCI telah dapat memasok Asam Tereftalat (Purified Terepthalic Acid, PTA) secara berkesinambungan kepada para pelanggannya. Ternyata kehadiran fasilitas produksi (plant-1) yang mampu memproduksi PTA sebanyak 300 ribu ton ini telah mampu mengurangi ketergantungan Indonesia akan import PTA. Untuk meningkatkan produksinya, PT. MCCI mendirikan pabrik kedua (plant – II). Pembangunan konstruksi pabrik kedua ini dimulai pada bulan April 1994, dan pemasangan mesin-mesin selesai pada bulan April 1996 dengan menelan biaya sebesar US $ 210 juta. Pada bulan Juni 1996 hasil produksi dari plant II mulai dapat dipasarkan. Saat ini, PT. MCCI telah mampu memproduksi PTA sejumlah 600 ribu ton pertahun.

PTA merupakan tepung putih yang tidak berbahaya dan dihasilkan dari proses oksidasi paraxylen. Paraxylen ini merupakan produk yang berasal dari minyak bumi. PTA digunakan pada bahan busana dan pada serat ban kendaraan dalam bentuk fiber poliester. Penggunaannya juga dikembangkan pada produk pita kaset suara, pita disket komputer dalam bentuk film polyester dan dalam bentuk resin pada percetakan botol plastik minuman ringan, air mineral dan sebagainya.

Pada bulan Januari tahun 1996, PT. MCCI telah berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9002, yaitu sistem jaminan mutu dalam produksi dan instalasi. Kemudian pada tahun 2003, PT. MCCI mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 yang merupakan seri standar internasional untuk sistem management mutu atau jaminan mutu.

Dalam melaksanakan kegiatannya PT. MCCI memusatkan kegiatannya di dua lokasi, yaitu:

(3)

1. JakartaHead Office (JHO), sebagai pusat tempat bisnis yang berlokasi di Setia Budi Atrium 710, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.

2. Factory At Merak (FAM), sebagai pusat produksi yang berlokasi di Jalan Raya Merak, Desa Gerem, Kecamatan Grogol, Kotamadya Cilegon. FAM sebagai pusat produksi terdiri atas dua jenis fasilitas produksi, yaitu:

A. Pabrik PTA

a. Manufacturing 1 b. Manufacturing 2 B. Pabrik PET resin.

2.2 Lokasi PT. Mitsubishi Chemical Indonesia

PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA terletak di Jl. Raya Merak RT. 002/004 Desa Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pabrik yang berdekatan dengan PT. Mitsubishi Chemical Indonesia, yaitu PT. Pertamina (persero) BBM Tanjung Gerem, PT. Titan, dsb.

(4)

2.3 Peraturan Keselamatan Secara Umum

Peraturan keselamatan merupakan pengetahuan dasar yang mendukung keberlangsungan operasi suatu pabrik dan ini harus diamati serta diikuti baik oleh pengusaha maupun pekerja. Pengusaha dalam hal ini adalah si pembuat peralatan keselamatan atau yang memeberikan pekerjaan pada seorang pekerja, dan pekerja adalah orang yang bekerja dalam suatu pabrik.

Banyak peraturan yang berhubungan dengan keselamatan pabrik dan ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengingatnya. Namun bagaimanapun juga keselamatan harus ditempatkan sebagai suatu kebutuhan diri yang harus dipegang teguh dalam setiap kondisi.

Banyak peraturan yang berhubungan dengan keselamatan terutama di sebuah industri kimia. Di bawah ini adalah beberapa contoh tentang jenis perlengkapan dan instruksi yang berhubungan dengan keselamatan.

A. Pakaian Kerja

B. Pelindung Kaki (Safety shoes) C. Sarung Tangan

D. Pelindung Kepala

2.4. Keselamatan Kerja di PT. Mitsubishi Chemical Indonesia

Keselamatan kerja bagi karyawan sangat diperhatikan dan diatur sedemikian rupa oleh perusahaan melalui divisi yang berwenang. Seksi yang menangani keselamatan kerja adalah Section of safety. Section ini dibawah division technical coordination.

Keselamatan kerja atau industrial safety adalah suatu usaha atau kegiatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mencegah semua bentuk kecelakaan. Kecelakaan kerja dapat terjadi pada seseorang yang tidak sehat dan disebabkan oleh bahaya yang berkaitan dengan pekerjaannya. Bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan itu berasal dari :

1. Bahaya dari manusia

Kecelakaan yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error).Human Error adalah tindakan manusia yang

(5)

tidak sesuai dengan tingkah laku normal yang telah ditetapkan dalam prosedur atau menyimpang dari prosedur.

2. Bahaya dari lingkungan

Lingkungan adalah tempat terjadinya kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Lingkungan dapat membahayakan dan mengancam keselamatan manusia atau peralatan. Bahaya yang ditimbulkan dari lingkungan ini di luar dari kesalahan manusia seperti gempa bumi, banjir, tsunami dan lain-lain.

3. Bahaya dari bahan

Bahaya dari bahan dapat ditimbulkan dari sifat bahan itu sendiri. Contoh bahaya dari sifat bahan itu, misalnya mudah terbakar, beracun, dan mudah meledak.

4. Bahaya dari peralatan

Bahaya yang dapat ditimbulkan dari peralatan ini bisa disebabkan karena kesalahan dari penggunaan peralatan itu sendiri. Bahaya dari peralatan tersebut dapat di akibatkan oleh kondisi alat tersebut (seperti kerusakan pada alat-alat tersebut), dan juga dari kesalahan manusia yang tidak mengikuti prosedur kerja alat tersebut. Peralatan yang tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan sifat bahaya bagi penggunanya. 2.5 Golden Rules

Golden rules adalah sekumpulan aturan keselamatan kerja yang jika dilanggar bisa menyebabkan terjadinya cidera yang serius dan meninggal. Aturan ini berfungsi sebagai pedoman, dengan tujuan untuk memastikan bahwa aturan kerja yang tepat diterapkan dalam pekarjaan atau aktifitas yang mempunyai resiko tinggi.

Aturan ini berlaku untuk semua karyawan atau kontraktor yang bekerja di sekitar area PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA. Golden rules terdiri dari sepuluh item, yaitu:

1. Merokok

(6)

b. Geretan dan korek api tidak diperbolehkan dibawa ke area utama pabrik (Main plant area)

2. Alat Pelindung Diri (APD) / Personal Protective Equipment (PPE) APD harus dipakai seperti yang dipersyaratkan oleh pekerjaan atau seperti kebutuhan minimum area kerja

3. Laporan Insident (Insident Reporting)

Semua incident, bagaimanapun kecilnya, harus dilaporkan segera keatasan terkait.

4. Izin Kerja (Work Permitt)

a. Izin harus diperoleh sebelum memulai pekerjaan diarea yang bukan menjadi tanggungan yang akan melakukan pekerjaan.

b. Izin kerja harus:

1. Menunjukan cakupan pekerjaan.

2. Mengidentifikasi bahaya dan evaluasi resiko pekerjaan. 3. Menetapkan metode kontrol untuk mengeliminasi atau

mengurangi resiko yang ada.

4. Disetujui oleh orang yang berhak.

5. Dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat dan dipasang di area kerja.

5. Bekerja di Ketinggian (Working at Height).

Bekerja diketinggian lebih dari 2 meter diatas permukaan tanahhanya biasa dilakukan jika:

a. Menggunakan fixed platform dengan guard atau handrail dan diperiksa oleh orang yang berkompeten.

b. Alat pencegah kejatuhan (full body harness atau safety belt) digunakan dan dilengkapi dengan:

1. Batang penahan

2. Syntethic fiber lanyard.

c. Orang yang bekerja berkompeten untuk melakukan pekerjaan. 6. Isolasi Energi (Energy Isolation).

Sistem isolasi energy elektrik, mekanik, proses dan lain-lain hanya biasa dilakukan jika:

(7)

a. Metode isolasi sesuai dengan prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh orang yang berkompeten.

b. Sistem kunci (Lock) dan penandaan (tag) diberlakukan pada titik isolasi. c. Pemeriksaan dilakukan untuk memeriksa bahwa isolasi berjalan dengan

baik.

7. Masuk Ruang Tertutup (Confined Space Entry).

Masuk keruang tertutup hanya biasa dilakukan jika:

1. Semua sumber energi yang mempengaruhi lingkungan kerja sudah diisolasi.

2. Semua pekerja berkompeten untuk melakukan pekerjaan 3. Gas check sudah dilakukan sebelum masuk dan diulangi

seperti tercantum dalam ijin kerja.

4. Ada orang yang menjaga di luar ruang tertutup. 5. Masuk tanpa izin bias dihindari.

8. Operasi Pengangkatan (Lifting Opretion).

Pengangkatan menggunakan crane, hoist atau alat angkut mekanis lainnya hanya biasa dilakukan jika:

a. Metode pengangkatan dan alat angkat sudah ditentukan oleh orang yang berkompeten.

b. Operator alat angkat sudah dilatih dan mempunyai sertifikat untuk alat tersebut.

c. Pengaturan beban dilakukan oleh orang yang berkompeten.

d. Alat angkat dan perlengkapannya sudah diperiksa dan diidentifikasi tidak lebih dari 12 bulan sebelumnya.

e. Beban tidak melebihi kapasitas dinamik dan statis alat angkut. f. Alat angkut dan perlengkapannya sudah diperiksa secara visual

sebelum tiap pengangkatan oleh orang yang berkompeten.

g. Forklift tidak boleh dioperasikan mundur (lebih dari 10 meter) kecuali ada pemandu.

(8)

Semua kategori kendaraan umum bisa dioperasikan di area pabrik hanya jika:

a. Kendaraan sesuai dengan fungsinya, di inspeksi dan di konfirmasi supaya selalu dalam keadaan yang baik untuk digunakan.

b. Pengemudi sudah dilatih dan mempunyai sertifikat untuk mengoperasikan jenis kendaraan yang dimaksud.

c. Jumlah penumpang tidak melebihi spesifikasi kendaraan.

d. Beban dalam kondisi aman dan tidak melebihi spesifikasi kendaraan atau aturan yang berlaku.

e. Sabuk pengaman terpasang dan dipakai oleh pengendara dan penumpang di kursi depan.

f. Helm standard dipakai oleh pengendara dan penumpang sepeda motor.

g. Batasan kecepatan dipatuhi dengan ketat h. Rambu lalu lintas dipatuhi dengan ketat.

10. Penggunaan HP dan HT (Using Hand Phone and Handy Talkie).

Hand Phone dan Handy Talkie boleh digunakan di area utama pabrik jika:

a. Tipe anti ledakan pada saat operasi normal.

Tipe biasa hanya pada saat shutdown maintenance, dimana bahan mudah terbakar sudah dihilangkan dari area utama pabrik

Selain Golden rules yang telah disebutkan di atas, juga terdapat aturan lain yang wajib diikuti dan dilaksanakan oleh setiap orang yang berada di area PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA. Aturan ini disebut juga sepuluh tuntutan keselamatan kerja yang terdiri dari :

1. Seragam / pakaian dan peralatan-peralatan keselamatan kerja yang telah ditetapkan oleh prosedur keselamatan kerja yang harus dipakai pada waktu bekerja.

2. Patuhi semua rambu-rambu atau tanda-tanda dalam keselamatan saat bekerja.

(9)

3. Dalam mengunakan peralatan, perkakas dan alat mesin harus dengan cara prosedur operasi alat tersebut.

4. Penggunaan peralatan, perkakas dan mesin hanya boleh dilakukan oleh yang berwenang atau yang diberi ijin oleh atasannya.

5. Jagalah dan peliharalah peralatan milik perusahaan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat terawat dengan baik.

6. Dilarang memperbaiki, menyetel atau merubah peralatan listrik atau mesin-mesin kecuali bagi orang yang mempunyai wewenang dan ditunjuk untuk melakukannya.

7. Ciptakan kerjasama dan komunikasi yang baik dengan semua karyawan.

8. Laporkan segera apabila terdapat kejadian-kejadian atau kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan pabrik dan orang lain kepada atasan secara langsung.

9. Ciptakan suasana dan kondisi yang aman, tentram, dan sejahtera dalam pelaksanan setiap tugas dalam pekerjaan anda untuk menghindari bahaya terhadap diri sendiri dan rekan sekerja anda. 10. Dilarang bercanda, berkelahi, berlari-lari dan minuman

beralkohol yang menyebabkan mabuk atau narkotika dalam lingkungan perusahaan.

2.6 Struktur Organisasi PT. MCCI

Struktur organisasi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan, baik perusahaan itu besar ataupun kecil. Struktur organisasi sangat penting bagi perusahaan karena suatu perusahaan dapat berjalan atau beroperasi dengan baik apabila terdapat struktur organisasi yang berfungsi dengan baik, rapi, teratur dan terdapat kerjasama yang baik anatara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. PT. MCCI dipimpin oleh seorang Presiden Direktur. Sedangkan pada FAM ( Factory at Merak) dipimpin oleh seorang Factory General Manager yang membawahi 5 divisi yang masing-masing dipimpin oleh seorang divisi manager. Masing-masing divisi manager membawahi beberapa section head yang dibantu oleh assisten section head. Assisten section head ini kemudian

(10)

membawahi section supervisor. Pada tiap-tiap divisi mempunyai hubungan saling menunjang untuk keberlangsungan proses di PT. MCCI yang bertujuan agar tiap-tiap divisi dapat bekerja dengan profesional, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan kerja pada masing-masing divisi. Dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan semua kegiatan dan perencanaan dalam PT. MCCI dapat dilakukan dengan baik oleh tiap divisi yang saling bekerja sama antara divisi yang satu dengan divisi yang lainnya. Adapun divisi-divisi yang ada di PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA terdiri dari :

1. Divisi Administrasi

Divisi Administrasi membawahi 3 seksi, yaitu : a) General Affairs Section b) Personal Section c) Clinic Section 2. DivisiManufacturing-1 ( PTA)

Divisi Manufacturing-1 (PTA) membawahi 5 seksi, yaitu : a) Process Section

b) Utility Section

c) Quality Assurance Section d) Logistic Section

e) Raw Material Section 3. Divisi Manufacturing-2 (PET)

Divisi Manufacturing-2 (PET) membawahi 3 seksi, yaitu : a) Process Section

b) Quality Assurance & Marketing Technical Section c) Logistic Section

4. Divisi Technical Coordination

Divisi Technical Coordination membawahi 2 seksi, yaitu : a) Technical Coordination Section

b) Safety & Environment Section 5. Divisi Maintenance membawahi 4 seksi, yaitu :

(11)

b) Electric Section c) Instrument Section d) Procurement Section 2.7 Deskripsi Tugas Organisasi Perusahaan

Prosedur yang berlaku di PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing divisi secara garis besar sebagai berikut :

1. General Factory Manager

Tugas dari general factory manager adalah : Sebagai pimpinan tertinggi di PT. MCCI FAM

a) Bertugas dalam memimpin dan membina seluruh aktivitas atau kegiatan kerja di PT. MCCI

b) Bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang Administrasi, Manufacturing (PTA), Manufacturing (PET), Maintenance dan Technical Coordination.

c) Mempersiapkan project plant untuk tahun-tahun berikutnya. 2. Divisi Administrasi :

Tugas dari divisi administarasi adalah :

a) Bertanggung jawab atas pengelolaan, penyelenggaraan dan pengendalian proses yang berhubungan dengan keadministrasian (Kepegawaiaan, Dokumentasi, Pengembangan SDM, kegiatan umum ,dsb).

b) Membiayai semua kegiatan Industri.

c) Membuat, mengesahkan dan menyimpan dokumen-dokumen perusahaan. Divisi Administrasi membawahi :

I. Umum

Tugas :

a) Menangani masalah pembangunan dan perluasaan gedung, plant, dsb.

Menangani masalah transportasi bagi karyawan. Menangani masalah pengelolaan kantin.

(12)

II. Personalia

Tugas :

Menangani kesejahteraan karyawan Menangani penerimaan karyawan Menangani gaji karyawan

Menangani training karyawan 3. Klinik

Tugas dari divisi klinik adalah : Menangani kesehatan karyawan

Menganalisa kandungan makanan pada kantin Melakukan tindakan P3K bila terjadi kecelakaan 4. Divisi Manufacturing- 1 (PTA)

Tugas dari divisi manufacturing adalah :

Bertanggung jawab atas semua aktifitas di PT.MCCI unit PTA. Divisi Manufacturing ( PTA) membawahi :

I. Process

Tugas :

a) Merencanakan dan melakukan aktifitas dalam menghasilkan produk PTA.

Mengontrol seluruh parameter dalam proses. Menghasilkan PTA yang berkualitas tinggi.

II. Utility

Divisi utility bertugas :

a) Memproduksi material dan energy untuk mendukung terciptanya suatu proses produksi

Mengelola limbah yang dihasilkan dari unit produksi III. QA (Quality Assurance)

Divisi QA bertugas untuk :

Meneliti konsentrasi sample dari unit utility dan proses PTA.

b) Meneliti dan memastikan konsentrasi bahan baku yang tepat guna menghasilkan PTA yang berkualitas tinggi

(13)

IV. Logistic

Divisi logistic bertugas untuk :

a) Menyediakan semua material yang dibutuhkan dalam proses produksi PTA

Mendistribusikan semua material ketempat yang telah ditentukan Mengkoordinasikan angkutan laut ( Jetty/ dermaga kecil)

V. Marketing Technical Service

Divisi marketing technical service bertugas :

Mengelola produk-produk yang dihasilkan untuk dipasarkan di dalam dan luar negeri

5. Divisi Manufacturing- 2 (PET) Tugas :

Bertanggung jawab atas semua aktifitas dibidang proses, QA, Logistic, dalam menghasilkan produk PET

Divisi Manufacturing PET membawahi : I. Process

Tugas :

a) Merencanakan dan melaksanakan

aktifitas dalam menghasilkan produk PET Mengontrol seluruh parameter dalam proses

Menghasilkan PET yang berkualitas tinggi

II. QA ( Quality Assurance) & Marketing Technical Service Tugas :

a) Meneliti konsentrasi sample dari unit utility dan proses PET

b) Meneliti dan memastikan konsentrasi bahan baku yang tepat guna untuk menghasilkan PET yang berkualitas tinggi

III. Logistic Tugas : Mengelola Warehouse

Mendistribusikan PET ke Customer

(14)

6. Divisi Technical Coordination

Divisi Technical Coordination membawahi : I. Safety & Environment

Tugas :

a) Memberikan pelatihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi setiap karyawan

Mengeluarkan peraturan tentang K3

Mengkoordinasi peralatan keselamatan kerja II. Technical Coordination 7. Divisi Maintenance

Tugas :

Mengontrol kinerja dari seksi mechanic, elektric dan instrument

b) Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan perbaikan komponen-komponen di Utility dan Proses

Divisi Maintenance membawahi : I. Mechanic I & II

Tugas :

a) Mengontrol komponen-komponen dari suatu mesin atau alat mekanik

b) Mengganti dan memperbaiki komponen komponen yang rusak

II. Electric Tugas :

a) Memperbaiki komponen elektrik yang sudah rusak b) Memperbaiki DEG

III. Instrument Tugas :

a) Memperbaiki atau mengganti alat-alat control suatu proses yang sudah rusak

IV. Procurement Tugas :

(15)

a) Pembelian barang-barang kebutuhan kantor dan spare parts pabrik.

2.8 Jam Kerja di PT. MCCI

Jam kerja yang berlaku di PT. MCCI terbagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Jam kerja non shift

Karyawan non shift bekerja 5 hari dalam seminggu dan 8 jam sehari. Karyawan non shift bekerja dari jam 08.00 sampai 17.00 WIB. 2. Jam kerja shift bagi karyawan

Jam kerja shift bagi karyawan terbagi menjadi 3, yaitu : a) Shift 1 dari jam 08.00 sampai 16.15 WIB

b) Shift 2 dari jam 16.00 sampai 24.15 WIB c) Shift 3 dari jam 24.00 sampai 08.15 WIB 3. Jam kerja shift bagi security

Jam kerja shift bagi security terbagi menjadi 3, yaitu : a) Shift 1 dari jam 08.00 sampai 16.45 WIB

b) Shift 2 dari jam 16.30 sampai 24.45 WIB c) Shift 3dari jam 24.30 sampai 08.45 WIB

Gambar

Gambar 2.1 Lokasi PT.MCCI

Referensi

Dokumen terkait