• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Tutorial Jiwa Halusinasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Tutorial Jiwa Halusinasi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11. . LLaattaar r BBeellaakkaanngg Hal

Halusiusinasi nasi mermerupaupakan kan salsalah ah satu satu ganganggugguan an prepresepsepsi, si, dimdimana ana terjterjadiadi  pengalaman

 pengalaman panca panca indera indera tanpa tanpa adanya adanya rangsangan rangsangan sensorik sensorik (pesepsi (pesepsi inderaindera yang salah) meliputi panca indera secara keseluruhan (pendengaran, perabaan, yang salah) meliputi panca indera secara keseluruhan (pendengaran, perabaan,  penglihatan,

 penglihatan, pengecapan pengecapan dan dan pembauan) pembauan) terjad terjad pada pada saat saat kesadaran kesadaran individuindividu  penuh atau baik 

 penuh atau baik  Di

Di IndIndononesia esia dipdiperkerkirkirkan an leblebih ih dardari i 90% 90% kliklien en dendengan gan skiskizofzofrenreniaia men

mengalgalami ami halhalusinusinasi. asi. mesmeskipkipun un benbentuk tuk halhalusiusinasnasinyinya a berbervarvariasiasi i tettetapiapi seba

sebagiagian n besbesar ar kliklien en skiskizofzofrenrenia ia dirdirumaumah h saksakit it jiwjiwa a menmengalagalami mi halhalusiusinasnasii dengar.Suara dapat bertasal dari dalam diri individu atau dai luar dirinya. dengar.Suara dapat bertasal dari dalam diri individu atau dai luar dirinya. Suara dapat tunggal atau multiple. Isi suara dapat memerintahkan sesuatu pada Suara dapat tunggal atau multiple. Isi suara dapat memerintahkan sesuatu pada klien atau seringnya tentang perilaku klien sendiri.

klien atau seringnya tentang perilaku klien sendiri.

1.3. Rumusan Masalah 1.3. Rumusan Masalah

1.

1. ApaApakah pkah pengengertertian daian dari halri halusiusinasnasi ?i ? 2.

2. Apa saApa saja jenja jenis-jis-jenienis dari hs dari halualusinsinasi ?asi ? 3.

3. Apa sApa saja taaja tahap – thap – tahaahap dap dari halri halusiusinasnasi ?i ? 4.

4. Apa saja Apa saja faktofaktor - faktr - faktor yanor yang mempg mempengaruengaruhi haluhi halusinasi ?sinasi ? 5.

5. Apa saApa saja tanja tanda dan gda dan gejalejala dari ha dari halualusinsinasi ?asi ? 6.

6. BagaimBagaimana cara ana cara mengmengkaji klkaji klien dien dengan engan halusihalusinasi ?nasi ? 7.

7. Apa saApa saja Diagja Diagnosa gnosa gangguangguan pean persepsi hrsepsi halusinalusinasi ?asi ? 8.

8. BagaimBagaimana tana tindakindakan kan keperaweperawatan atan halusihalusinasi nasi ??

1.

1.2.2. TuTujujuanan 1.

1. Untuk Untuk mengmengetahui etahui pengepengertian rtian dari hdari halusinalusinasi.asi. 2.

2. Untuk Untuk mengmengetahui etahui jenis-jjenis-jenis denis dari hari halusinalusinasi .asi . 3.

3. Untuk Untuk mengmengetahui etahui tahap tahap – tah– tahap darap dari hali halusinasiusinasi.. 4.

(2)

5.

5. Untuk Untuk mengmengetahui etahui tanda tanda gejala gejala dari hdari halusinalusinasi.asi. 6.

6. Untuk Untuk mengmengetahui etahui pengkpengkajian ajian halusihalusinasi.nasi. 7.

7. Untuk Untuk mengmengetahui Dietahui Diagnosagnosa gangga gangguan perseuan persepsi halpsi halusinasiusinasi.. 8.

(3)

BAB II BAB II

TINJAUAN TEORI TINJAUAN TEORI

2.

2.11 PePengngerertitian Haan Halulusisinanasisi 2.1.1

2.1.1 Halusinasi adalah persepsi sensori palsu yang tidak dikaitkan denganHalusinasi adalah persepsi sensori palsu yang tidak dikaitkan dengan stimul

stimulus us eksterneksternal al yang nyata; yang nyata; munmungkin terdapat gkin terdapat interpinterpretasi beruparetasi berupa waham atas

waham atas pengapengalaman halusinasi tersebut namun mungkin pulalaman halusinasi tersebut namun mungkin pula tidak (synopsis of psyciatric).

tidak (synopsis of psyciatric). 2.1.2

2.1.2 Halusinasi adalah suatu tangkapan atau penerimaan panca indra atauHalusinasi adalah suatu tangkapan atau penerimaan panca indra atau sensori persepsition tanpa adanya rangsangan panca indra yang wajar  sensori persepsition tanpa adanya rangsangan panca indra yang wajar  (ensiklopedi umum).

(ensiklopedi umum). 2.1

2.1.3.3 HaluHalusinsinasi adasi adalaalah perseh persepsi sapsi salah ylah yang diang diterterima paima panca innca indra ekdra ekstersternalnal y

yanang g bibiasasananyya a titidadak k didiininteterprpreretatasisikakan n ke ke dadalalam m pepengngalalamamanan (Ensiklopedi Keperawatan).

(Ensiklopedi Keperawatan). 2.

2.1.1.44 HaHalulusinsinasi adalasi adalah persah persepepsi si sesensonsori ri imimajiajinanasi si semsematata a dadapapat t beberurupapa au

audidiototoryoryikik, , vivisusualal, , tatactctilil, , ololfacfactotory ry dadan n lalainin-la-lain in (B(Bukuku u SaSakuku Psyciatric edisi 6).

Psyciatric edisi 6). 2.

2.1.1.55 HaHallullucicinatnatioions can ns can be defbe definined as ed as sesensnsory peory percrcepeptitionons s fofor r whwhich noich no external stimulus exists. Dapat didefinisikan sebagai terganggunya external stimulus exists. Dapat didefinisikan sebagai terganggunya  persepsi

 persepsi sensori sensori seseorang, seseorang, dimana dimana tidak tidak terdapat terdapat stimulus stimulus (Iyus(Iyus Yosep, 2011).

Yosep, 2011). 2.1.6

2.1.6 HaluHalusisinnasasi i adadalalah ah hihilalanngngnyya a kkememamampupuan an mmananuusisia a dadalalamm membedakan rangsangan internal (pikiran) dan ra

membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal.ngsangan eksternal. Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien mengatakan objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien mengatakan me

mendndenengagarn rn susuarara a papadadahahal l titidadak k adada a ororanang g yyanang g beberbrbicicararaa (Kusumawati Farida, 2011).

(Kusumawati Farida, 2011). 2.1.7

2.1.7 Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yangHalusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa dialami oleh pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suar

suara, a, penpengliglihathatan, an, penpengecgecapaapan, n, ataatau u penpenghighiduaduan n tantanpa pa stistimumuluslus nyata (Keliat Budi Anna, dkk, 2011).

(4)

2.

2.1.1.88 HaHalulusinsinasi adalasi adalah ah pepencnceraerapapan n tatanpnpa a adadananya ya rarangngsansang g apapapapun un papadada  panca

 panca indra indra seorang seorang pasien pasien , , yang yang terjadi terjadi dalam dalam keadaan keadaan sadar sadar atauatau  bangun,

 bangun, dasarnya dasarnya mungkin mungkin organic, organic, fungsional,psikotik, fungsional,psikotik, ataupunataupun histeric( Maramis, 1998).

histeric( Maramis, 1998). 2.1.9

2.1.9 Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanyaHalusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya rangsangan dari luar (Iyus Yosep, 2011).

rangsangan dari luar (Iyus Yosep, 2011).

2.

2.22 JeJeninis-s-JeJeninis s HaHalulusisinanasisi

Jenis-jenis Halusinasi menurut Buku Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Jenis-jenis Halusinasi menurut Buku Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa (W.F Maramis):

(W.F Maramis): 1)

1) Halusinasi penglihatan (visual optic): tak berbentuk atau sinar, kilapanHalusinasi penglihatan (visual optic): tak berbentuk atau sinar, kilapan atau pola

atau pola cahaycahaya a atau berbentuatau berbentuk k orangorang, , binatbinatang atau ang atau baranbarang g lain yanglain yang dikenalnya, berwarna atau tidak.

dikenalnya, berwarna atau tidak. 2)

2) HaHalulusisinanasi si pependndenengagararan n (a(aududititif, acusif, acustitic)c): : susuarara a mamanunusiasia, , hehewawan n atatauau mesin, barang, kejadian alamiah dan musik.

mesin, barang, kejadian alamiah dan musik. 3)

3) HalHalusiusinasi nasi penpenciucium (olm (olfacfactortoric): mic): mencencium sium sesuesuatu batu bau.au. 4)

4) Halusinasi pengecap (gustactori): merasa/mengecap sesuatu.Halusinasi pengecap (gustactori): merasa/mengecap sesuatu. 5)

5) Halusinasi peraba (tactil): merasa diraba, disentuh, ditiup, disinari atauHalusinasi peraba (tactil): merasa diraba, disentuh, ditiup, disinari atau seperti ada ulat bergerak dibawah kulitnya.

seperti ada ulat bergerak dibawah kulitnya. 6)

6) HalHalusiusinasi kinasi kinesnestettetik : merasik : merasa badana badannynya bergea bergerak darak dalam seblam sebuah ruuah ruangang,, atau anggota bad

atau anggota badannya annya bergerak (umpamanybergerak (umpamanya anggota badan a anggota badan bayanganbayangan atau “panthom limb”).

atau “panthom limb”). 7)

7) Halusinasi viseral: perasaan timbul didalam tubuhnya.Halusinasi viseral: perasaan timbul didalam tubuhnya. 8)

8) Halusinasi hipnagogic: terdapat ada kalanya pada seorang yang normal,Halusinasi hipnagogic: terdapat ada kalanya pada seorang yang normal, tepat sebelum tertidur persepsi sensori bekerja salah.

tepat sebelum tertidur persepsi sensori bekerja salah. 9)

9) HalHalusiusinasi nasi hiphipnopnopompompic: ic: sepeseperti rti padpada a nomnomor or 8, 8, tettetapi api terterjadjadi i teptepatat sebelum terbangun sama sekali dari tidurnya. Disamping itu ada pula sebelum terbangun sama sekali dari tidurnya. Disamping itu ada pula  pengalaman halusinatoric dalam impian yang normal.

 pengalaman halusinatoric dalam impian yang normal. 10

10)) HaHalulusisinanasi si hihiststerericic: : titimbmbul ul papada da nenerorosa sa hihiststereric ic kakarerena na kokonfnflilik k  emosional.

(5)

2.

2.33 TaTahahap-p-TaTahahap p HaHalulusisinanasisi 2

2..33..11 MeMennuurruut t IIyyuus s YYoosesepp,,22001111 Sle

Sleep ep disdisordorderer: : fafase se awawal al seseseseooraranng g sesebbeleluum m mmuuncncuull hal

halusiusinasinasi. . KliKlien en mermerasa asa banbanyayak k masmasalahalah, , ingingin in menmenghighindandar r dardarii li

lingngkukungnganan, , tatakukut t didikeketatahuhui i ororanang g lalain in babahwhwa a didiririnynya a babanynyak ak  ma

masalsalahah. . MaMasalsalah ah mamakikin n teterarasa sa susulilit t kakarerena na beberbrbagagai ai ststresressor sor  terakum

terakumulasi, misalnya ulasi, misalnya kekasikekasih h hamihamil, l, terlibterlibat at narkonarkoba, ba, dikhidikhianatianati kekasih, masalah dikampus, PHK ditempat kerja, penyakit, utang, kekasih, masalah dikampus, PHK ditempat kerja, penyakit, utang, ni

nilalai i didikakampmpusus, , drdrop op ouout. t. MaMasasalalah h memerarasa sa memenenekakan n kakarerenana ter

terakakumumululasi asi sedsedanangkgkan an susupppporort t sysystestem m kukuranrang g dadan n pepersersepspsii terh

terhadaadap p masmasalah alah sangsangat at burburuk. uk. SulSulit it tidtidur ur dendengan gan terterus-us-menmenerueruss sehingga terbiasa mengkhayal. Klien menganggap lamunan-lamunan sehingga terbiasa mengkhayal. Klien menganggap lamunan-lamunan awal tersebut sebagai pemecahan masalah.

awal tersebut sebagai pemecahan masalah. Comfo

Comforting moderatrting moderate e levelevel l of of anxianxietyety: : halhalusinusinasi asi secasecarara umu

umum m ia ia terterima ima sebsebagaagai i sessesuatuatu u yayang ng alamalami. i. PasiPasien en menmengalagalamimi emo

emosi si yayang ng berberlanlanjut jut sepseperti erti adaadanynya a perperasaaasaan n cemcemas, as, keskesepiepian,an,  perasaan

 perasaan berdosa, berdosa, ketakutan ketakutan dan mencoba dan mencoba memusatkan memusatkan pikiran pikiran padapada timbu

timbulnya lnya kecemakecemasan. san. Ia Ia berangberanggapan bahwa gapan bahwa pengapengalaman laman pikirpikiranan dan

dan sensensorisorinynya a dapdapat at ia ia concontrotrol l bilbila a keckecemaemasannsannya ya diadiaturtur, , daldalamam ta

tahahap p inini i adada a kekececendndererunungagan n klklieien n mmererasasa a nynyamaman an dedengnganan halusinansinya.

halusinansinya. Cond

Condemninemning g sevesevere re levelevel l of of anxianxietyety: : penpengalgalamaaman n sensensorisori klien menjadi sering datang dan mengalami bias. Klien mulai merasa klien menjadi sering datang dan mengalami bias. Klien mulai merasa tid

tidak ak mammampu pu laglagi i menmengongontrotrolnylnya a berberupaupaya ya menmenjagjaga a jarajarak k antantaraara dirinya dengan objek yang dipersepsikan klien mulai menarik diri dirinya dengan objek yang dipersepsikan klien mulai menarik diri dengan orang lain dengan intensitas waktu yang lama.

dengan orang lain dengan intensitas waktu yang lama. Controlling severe level of anxiety

Controlling severe level of anxiety: klien mencoba melawan: klien mencoba melawan suar

suara-sua-suara ara ataatauu  sensory  sensory abnormal abnormal  yayang ng dadatatangng. . KlKlieien n dfdfapapatat merasak

merasakn n kesepikesepian an bila bila halushalusinasinyinasinya a berakhberakhir. ir. Dari sinilah Dari sinilah dimudimulailai fase gangguan

(6)

Conquering panic level of anxiety

Conquering panic level of anxiety: pengalaman sensorinya: pengalaman sensorinya ter

tergagangnggugu, , klklieien n memerasrasa a teteranrancacam m dedengngan an adadananya ya susuaraara-su-suaraara terutama bila klien tidak dapat menuruti ancaman atau perintah yang terutama bila klien tidak dapat menuruti ancaman atau perintah yang dengar dari halusinasinya. Halusinasinya dapat berangsung selama dengar dari halusinasinya. Halusinasinya dapat berangsung selama m

mininimimal al 4 4 jajam m atatau au sesehaharirian an bbilila a kklilien en titiddak ak mmenenddapapatatkakann komunikasi terapiutik. Terjadi gangguan psikotik berat.

komunikasi terapiutik. Terjadi gangguan psikotik berat.

2.

2.3.3.22 MeMenunururut kut kususumamawawatiti, fa, faririda , da , 20201111 Fas

Fase e perpertamtamaa didisebsebut ut jujuga ga fasfasee comforting comforting  yayaitu itu fafasese meny

menyenangkenangkan. an. Pada Pada tahap ini tahap ini masuk dalam masuk dalam gologolongan nonpsikotngan nonpsikotik.ik. Karakteristik: klien mengalami stres, cemas, perasaan perpisaan, rasa Karakteristik: klien mengalami stres, cemas, perasaan perpisaan, rasa  bersalah,

 bersalah, kesepian kesepian yang yang memuncak, memuncak, dan dan yang yang tidak tidak dapatdapat diselesa

diselesaikan. Klien ikan. Klien mulai melamun dan mulai melamun dan memimemikirkan hal-hal yangkirkan hal-hal yang menyenangkan, cara ini hanya menolong sementara. Perilaku klien : menyenangkan, cara ini hanya menolong sementara. Perilaku klien : tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai, menggerakkan bibir tanpa tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai, menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata cepat, respon ferbal yang lambat jika sedang suara, pergerakan mata cepat, respon ferbal yang lambat jika sedang asik dengan halusinasinya dan suka menyendiri.

asik dengan halusinasinya dan suka menyendiri. Fas

Fase e kedkeduaua didisebsebut ut jujuga ga dedengngan an fafasese condemning condemning  atauatau ansi

ansietaetas s berberat yaitu at yaitu halhalusiusinasi mennasi menjadjadi i memenjijnjijikkikkan. Termaan. Termasuk suk  ke

kedadalam lam pspsikikototik ik riringnganan. . KaKararaktktererististik ik : : pepengngalalamaman an sensensosoriri menjij

menjijikkan dan ikkan dan menakmenakutkanutkan, , kecemkecemasan asan meninmeningkat, gkat, melammelamun, un, dandan  berpikir

 berpikir sendiri sendiri jadi jadi dominan. dominan. Mulai Mulai dirasakan dirasakan ada ada bisikan bisikan yangyang tidak jelas. Klien tidak ingin orang lain tahu, dan ia tetap dapat tidak jelas. Klien tidak ingin orang lain tahu, dan ia tetap dapat mengiontrolnya. Perilaku klien : meningkatnya tanda-tanda system mengiontrolnya. Perilaku klien : meningkatnya tanda-tanda system saraf otonom seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. saraf otonom seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Klien asik dengan halusinasinya dan tidak bisa membedakan realitas. Klien asik dengan halusinasinya dan tidak bisa membedakan realitas.

Fase ketiga

Fase ketiga adalah faseadalah fase controlling controlling  atau ansietas berat yaituatau ansietas berat yaitu  pengalaman

 pengalaman sensori sensori menjadi menjadi berkuasa. berkuasa. Termasuk Termasuk dalam dalam gangguangangguan  psikotik.

 psikotik. Karakteristik Karakteristik : : bisikan, bisikan, suara, suara, isi isi halusinasi, halusinasi, semakinsemakin meninjol, menguasai dan mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa meninjol, menguasai dan mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa dan tidak

(7)

dikendalikan halusinasi, rentang perhatian hanya beberapa menit atau dikendalikan halusinasi, rentang perhatian hanya beberapa menit atau detik. Tanda-tanda fisik berupa klien berkeringat, tremor, dan tidak  detik. Tanda-tanda fisik berupa klien berkeringat, tremor, dan tidak  mampu mematuhi perintah.

mampu mematuhi perintah. Fase ke empat

Fase ke empat adalah faseadalah fase conquering conquering  atau panic yaitu klienatau panic yaitu klien leb

lebur ur dedengngan an hahalulusinsinasiasinynya. a. TeTermrmasuasuk k dadalam lam pspsikikototik ik beberarat.t. Ka

Kararaktktererisistitik: k: hahalulusisinanasisinynya a beberurubabah h mmenenjajadi di memengnganancacam,m, me

mememeririntntahah, , dadan n mememamarahrahi i klklieien. n. KlKlieien n memenjnjadadi i tatakukut, t, titidadak k   berdaya,

 berdaya, hilang hilang control control dan dan tidak tidak dapat dapat berhubungan berhubungan secara secara nyatanyata den

dengan gan oraorang ng lain lain di di linlingkugkungangan. n. PerPerilailaku ku kliklien en : : perperilailaku ku terrterror or  akibat panic, potensi bunuh diri, perilaku kekerasan, agitasi, menarik  akibat panic, potensi bunuh diri, perilaku kekerasan, agitasi, menarik  di

diri ri ataatau u kakatatatotoninik, k, titidadak k mamampmpu u memererespspon on teterhrhadadap ap peperinrintatahh kompleks dan tidak mampu berespon lebih dari satu orang.

kompleks dan tidak mampu berespon lebih dari satu orang.

2.4

2.4 FaktFaktor-For-Faktoaktor yar yang meng mempengmpengaruharuhi Hai Halusinlusinasiasi aa.. FFaakkttoor prr preeddiissppoossiissii

1

1.. FFaakkttoor r ppeerrkkeemmbbaannggaann Pe

Perkrkemembabangngan an yyang ang tetergrgananggggu u mimisalsalnynya a renrendadah h cocontntrorol l dadann kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak  kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak  kecil, yang menyebabkan mudah frustasi, hilang percaya diri, dan kecil, yang menyebabkan mudah frustasi, hilang percaya diri, dan lebih rentan terhadap strees.

lebih rentan terhadap strees. 2

2.. FFaakkttoor sr soossiiookkuullttuurraall Se

Seseoseorarang ng yayang ng memerarasa sa titidadak k teterimrima a lilingngkukungnganannynya a sesejak jak babayiyi (

( ununwanwanted ted chichild) ld) akaakan n mermerasa asa disdisingingkirkirkankan, , kesekesepiapian, n, dan dan tidtidak ak   percaya pada lingkungannya.

 percaya pada lingkungannya. 3

3.. FFaakkttoor r bbiiookkiimmiiaa

Mempunyai pengaruh terhadap terjadinnya gangguan jiwa, adannya Mempunyai pengaruh terhadap terjadinnya gangguan jiwa, adannya strees yang berlebiha

strees yang berlebihan n dialamdialami i seseoranseseorang maka g maka di dalam tubuh akandi dalam tubuh akan dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia, dihasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia, se

sepepertrti i bubufefennnnol ol dadan n didimemetytytrtrananfeferarase se (D(DMPMP). ). AkAkibibat at ststreressss  bekepanjangan

 bekepanjangan menyebabkan menyebabkan teraktifasinya, teraktifasinya, neurotransmitter neurotransmitter otak,otak, misanya terjadi ketidakseimbangan asetyl kolin dan dopamine.

(8)

4

4.. FFaakkttoor r ppssiikkoollooggiiss Ti

Tipe pe kekeprpribibadadiaian n lelemamah h dadan n titidadak k bebertrtananggggunungjagjawawab b mumudadahh terj

terjeruerumumus s padpada a penpenyayalahglahgunaunaan an zat zat adiadiktiktif. f. Hal Hal ini ini berberpenpengargaruhuh  pada ketidak mampuan klien dala

 pada ketidak mampuan klien dalam mengambil keputusan yang tepatm mengambil keputusan yang tepat demi masa depannya. Klien lebih memilih kesenangan sesaat dan lari demi masa depannya. Klien lebih memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata kea lam khayal.

dari alam nyata kea lam khayal. 5

5.. FFaakkttoor r ggeenneettiic c ddaan n ppoolla a aassuuhh Pe

Pemnmnelelitiitian an memenununjnjukukan an babahwhwa a ananak ak sehsehat at yyanang g didiasuasuh h orortutu sk

skizizofofrereininia ia cecendndererunung g memengngalalamami i skskizizofofrereininiaia. . hahasisil l ststududii menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang saling berpengaruh pada penyakit ini.

saling berpengaruh pada penyakit ini.

 b.

 b. Faktor PresipitasiFaktor Presipitasi 1

1.. PPeerriillaakkuu

Respon klien terhadap

Respon klien terhadap halusihalusinasi nasi dapat berupa curiga, dapat berupa curiga, ketakuketakutan,tan,  perasaan

 perasaan tidak tidak aman, aman, gelisah gelisah dan dan bingung, bingung, perilaku perilaku merusak merusak diri,diri, kur

kurang ang perperhathatianian, , tidtidak ak mammampu pu menmengamgambil bil kepkeputuutusan san sertserta a tidtidak ak  da

dapapat t memembmbededakakan an kekeadadaaaan n nynyatata a dadan n titidadak k nynyatata. a. MeMenunururutt Ra

Rawlwlininsh sh HeHeacacocock, k, 191993 93 mmenencocoba ba mememmememcacahkhkan an mamasasalalahh halusi

halusinasi nasi berlanberlandaskan atas daskan atas hakikhakikat at keberkeberadaan adaan seoranseorang g indivindividuidu sebagai makhluk yang dibangun atas dasar unsur bio, psiko, sosial, sebagai makhluk yang dibangun atas dasar unsur bio, psiko, sosial, spiritual. Sehingga dapat dilihat dari 5 dimensi:

spiritual. Sehingga dapat dilihat dari 5 dimensi: aa.. DDiimmeennssi i ffiissiik  k  

Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti Halusinasi dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti kel

kelelahelahan an yayang ng lualuar r biabiasa, sa, penpengguggunaanaan n obaobat-ot-obatbatan, an, demdemamam hingga delirium, intoksikasi alcohol, dan kesulitan tidur dalam hingga delirium, intoksikasi alcohol, dan kesulitan tidur dalam waktu lama.

waktu lama.  b.

 b. Dimensi emosionalDimensi emosional

Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak  Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak  dapat diatasi isi halusinasi dapat berupa perintah memaksa dan dapat diatasi isi halusinasi dapat berupa perintah memaksa dan menakutkan.

(9)

cc.. DDiimmeennssi i iinntteelleekkttuuaall D

Daallam am ddiimmeennssi i iinni i iinnddiivviiddu u ddeennggaan n hhalaluusisinnaasi si aakkaann mem

memperlperlihaihatkatkan n adaadanynya a penpenuruurunan nan egoego. . AwaAwalnylnya a halhalusinusinasiasi me

merurupapakakan n ususahaha a dadari ri egego o sesendndiriri i memelalawawan n imimpupuks ks yyanangg me

menenekakan, n, nanamumun n memerurupapakan kan susuatatu u hahal l yayang ng memeninimbmbululkakann kewaspadaaan yang dapat mengambil seluruh perhatian klien dan kewaspadaaan yang dapat mengambil seluruh perhatian klien dan akan mengontrol semua perilaku klien.

akan mengontrol semua perilaku klien. d

d.. DDiimmeennssi si soossiiaall

Klien mengalami gangguan interaksi sosial dalam fase awal dan Klien mengalami gangguan interaksi sosial dalam fase awal dan comforting, klien menganggap bahwa hidup di alam nyata sangat comforting, klien menganggap bahwa hidup di alam nyata sangat membahayakan. Klien asik dengan halusinasinya, seolah-olah dia membahayakan. Klien asik dengan halusinasinya, seolah-olah dia mer

merupaupakan kan temtempat pat untuntuk uk memmemenuenuhi hi kebkebutuutuhan han agaagar r intinterakeraksisi sosial, control diri, dan haarga diri yang tidak didapatkan dalam sosial, control diri, dan haarga diri yang tidak didapatkan dalam dunia nyata. Isi halusinasi dijadikan system control oleh individu dunia nyata. Isi halusinasi dijadikan system control oleh individu ter

tersebusebut, t, sehsehingingga ga jikjika a perperintintah ah halhalusiusinasnasi i berberupa upa ancancamaaman,n, dir

dirinyinya a ataatau u oraorang lain cendng lain cenderuerung untung untuk k ituitu. . AspAspek pentiek pentingng da

dalalam m memelalakukukakan n inintetervrvenensi si kekepeperarawawatatan n klklieien n dedengnganan me

mengngupupayayakakan an susuatatu u prprososes es ininteterakraksi si yyang ang memeninimbmbululkakann  pengalaman interpersonal

 pengalaman interpersonal yang memuaskan, yang memuaskan, serta mengusahakanserta mengusahakan klien tidak menyendiri sehingga klien selalu berinteraksi dengan klien tidak menyendiri sehingga klien selalu berinteraksi dengan lingkunganny

lingkungannya dan a dan halusinasi tidak berlangsung.halusinasi tidak berlangsung. ee.. DDiimmeennssi i ssppiirriittuuaall

Secara spiritual klien halusinasi mulai dengan kehampaan hidup, Secara spiritual klien halusinasi mulai dengan kehampaan hidup, ru

rutitininitatas s titidadak k bebermrmakaknana, , hihilalangngnynya a akaktitivivitatas s ibibadadah ah dadann  berupaya secara spiritual untuk menyucikan diri.

 berupaya secara spiritual untuk menyucikan diri.

2.

2.55 TaTandnda-a-TaTandnda daa dan Gen Gejajalala

ii.. MMeennuurruut t AAdde e HHeerrmmaan n SSuurryya Da Diirreejjaa Halusinasi pendengaran:

Halusinasi pendengaran: 1

1.. MMeennddeennggaar r ssuuaarra a mmeennyyuurruuh h mmeellaakkuukkaan n sseessuuaattu u yyaanngg  berbahaya.

(10)

2

2.. MeMennddeennggaar r ssuuaara ra yyanang g mmeennggaajajak k bbeercrcaakkapap-c-cakakaapp.. 3

3.. MMeennggaarraahhkkaan tn teelliinngga pa paadda sa suummbbeer sr suuaarraa.. 4

4.. BBiiccaarra a aattaau u tteerrttaattaawwa a sseennddiirrii.. 5

5.. MMaarraahh--mmaarraah h ttaannppa a sseebbaabb.. 6

6.. MMeennuuttuup p tteelliinnggaa.. Halusinasi Penglihatan:

Halusinasi Penglihatan: 7

7.. MeMelliihhaat bat bayyananggaann,,sisinnar bar beennttuuk gek geoommetetririss, be, bennttuuk kak karrttoooonn,, melihat hantu atau monster 

melihat hantu atau monster  8

8.. MMeennuunnjjuukk--nnuunnjjuuk k kkeeaarraah h tteerrtteennttuu 9

9.. KKeettaakkuuttaan n kkeeppaadda a sseessuuaattu u yyaanng g ttiiddaak k jjeellaass

iiii.. MMeennuurruut t IIyyuus s YYoosseepp Halusinasi Pendengaran Halusinasi Pendengaran

1

1.. MMeennddeennggaar sur suaarra ya yaanng mg meennggaannccaam dm diirri ki klliieen an attaau ou orraanngg lain atau suara lain yang membahayakan.

lain atau suara lain yang membahayakan. 2

2.. MMuulluut t kkoommaatt--kkaammiitt.. 3

3.. AAdda a ggeerraakkaan n ttaannggaann.. Halusinasi Penglihatan

Halusinasi Penglihatan 4

4.. MMeelliihhaat st seesseeoorraanng yg yaanng sg suuddaah mh meenniinnggggaall 5

5.. MMeelliihhaat t mmaakkhhlluuk k tteerrtteennttuu 6

6.. MMeelliihhaat t bbaayyaannggaann, , hhaannttu atu ataau u sseessuuaattu yau yanng meg mennaakkuuttkkaann,, cahaya, monster yang memasuki perawat

cahaya, monster yang memasuki perawat 7

7.. TTaattaappaan pn paadda a tteemmppaat tt teerrtteennttuu 8

8.. KKeettaakkuuttaan n ppaadda a oobbjjeek k yyaanng g ddiilliihhaatt

2.6

2.6 PengPengkajiakajian Pan Pada da PasiePasien dn dengaengan Hn Halusialusinasinasi

Pengkajian yang dilakukan pada pasien halusinasi meliputi: Pengkajian yang dilakukan pada pasien halusinasi meliputi: 1.

1. JeJennis is ddan an isisi hi halaluusisinnasasii

Data objektif dapat dikaji dengan cara mengobservasi perilaku pasien, Data objektif dapat dikaji dengan cara mengobservasi perilaku pasien, sed

(11)

dengan pasien. Melalui data ini perawat dapat mengetahui isi halusinasi dengan pasien. Melalui data ini perawat dapat mengetahui isi halusinasi  pasien.

 pasien. 2.

2. WakWaktu, ftu, frekrekuenuensi dasi dan sitn situasi uasi yayang meng menynyebabebabkan hkan halualusinsinasiasi Pe

Perarawat wat peperlrlu u memengngkakaji ji wakwaktutu, , frefrekukuenensisi, , dadan n sitsituauasi si mumuncncululnynyaa hal

halusiusinasnasi i yayang ng diadialamlami i oleoleh h paspasienien. . KapKapan an halhalusinusinasi asi terjterjadiadi? ? JikJikaa mungkin jam berapa? Frekuensi terjadinya apakah terus menerus atau mungkin jam berapa? Frekuensi terjadinya apakah terus menerus atau han

hanya ya sesesesekalkali? i? SitSituasuasi i terterjadijadinynya, a, apaapakah kah jikjika a sedsedang ang sensendirdiri, i, atauatau sete

setelah lah terjterjadi adi kejkejadiadian an terttertententu? u? Hal Hal ini ini dildilakuakukan kan intintervervensensi i khukhususu  pada

 pada waktu waktu terjadinya terjadinya halusinasi halusinasi dan dan untuk untuk menghindari menghindari situasi situasi yangyang menyebabkan munculnya halusinasi sehingga pasien tidak larut dengan menyebabkan munculnya halusinasi sehingga pasien tidak larut dengan hal

halusiusinasnasinyinya. a. DenDengan gan menmengetgetahuahui i frekfrekuenuensi si terterjadijadinynya a halhalusiusinasnasi,i, tidakan untuk mencegah terjadinya halusinasi dapat direncanakan.

tidakan untuk mencegah terjadinya halusinasi dapat direncanakan. 3

3.. RReespspoonns Hs Halaluusisinnaasisi Unt

Untuk uk menmengetgetahuahui i apa apa yanyang g dildilakuakukan kan pasipasien en ketketika ika halhalusiusinasnasi i ituitu munc

muncul, ul, perawaperawat t dapat menanydapat menanyakan akan kepadkepada a pasien tentang perasaanpasien tentang perasaan at

atau au titindndakakan an papasiesien n saasaat t hahalulusisinanasi si terterjadjadi. i. PePerarawawat t dadapapat t jujugaga menanyakan kepada keluarga atau orang terdekat dengan pasien atau menanyakan kepada keluarga atau orang terdekat dengan pasien atau denganmengobservasi perilaku pasien saat halusinasi muncul.

denganmengobservasi perilaku pasien saat halusinasi muncul.

2.7

2.7 DiagnDiagnosa osa ganggangguan guan PersPersepsi epsi HalusHalusinasiinasi 1)

1) ReResiksiko To Tininggggi Pi Perierilalaku ku KekKekeraerasansan 2)

2) PePercrcobobaaaan Bn Bununuh uh DiDiriri 3

3)) IIssoollaassi Si Soossiiaall 4)

4) HaHargrga da diriri ri renendadah kh kroroniniss 5)

5) GaGangngguguan pan perersesepspsi hali halususininasasii

2.8

2.8 TindaTindakan Kkan Kepereperawatawatan paan pada Klida Klien deen dengan Hngan Halusialusinasinasi Tindakan perawatan pada pasien

Tindakan perawatan pada pasien

1.

1. TuTujujuan kan kepepererawawatatanan

a.

(12)

 b.

 b. Pasien dapat mengontrol halusinasinyaPasien dapat mengontrol halusinasinya

c.

c. PasiPasien menen mengikgikuti prouti progragram pengm pengobaobatan sectan secara optara optimaimall

2.

2. TiTindndakakan an kekepeperawrawatatanan

a.

a. BanBantu tu pasipasien en menmengengenali ali halhalusiusinasnasii

Un

Untutuk k mmemembabantntu u papasisien en memengngenenalali i hahalulusisinanasisi, , peperarawawat t dadapapatt  berdiskusi

 berdiskusi dengan dengan pasien pasien tentang tentang isi isi halusinasi halusinasi (apa (apa yang yang didengar,didengar, dilih

dilihat, at, atau diraba), waktu atau diraba), waktu terjadi halusinaterjadi halusinasi si , , frekufrekuensi terjadinyensi terjadinyaa halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respon halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respon  pasien saat halusinasi muncul.

 pasien saat halusinasi muncul.

 b.

 b. Melatih pasien mengontrol halusinasiMelatih pasien mengontrol halusinasi

untuk membantu pasien agar mampu mengontrol halisinasi, perawat untuk membantu pasien agar mampu mengontrol halisinasi, perawat dapat melatih pasien 4

dapat melatih pasien 4 cara yang cara yang sudah terbuktsudah terbukti i dapat mengendapat mengendalikadalikann halusinasi.

halusinasi.

Ke 4 cara mengontrol halusinasi adalah sebagai berikut. Ke 4 cara mengontrol halusinasi adalah sebagai berikut.

1.

1. MenMenghaghardirdik k halhalusiusinasnasi i adaadalah cara menglah cara mengendendalikalikan diri an diri terterhadhadapap halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang muncul. Pasein halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang muncul. Pasein dilatih untuk mengatakan tidak terhadap halusinasi yang muncul dilatih untuk mengatakan tidak terhadap halusinasi yang muncul atau tidak memperdulikan halusinasinya. Jika ini dapat dilakukan atau tidak memperdulikan halusinasinya. Jika ini dapat dilakukan  pasien

 pasien akan akan mampu mampu mengendalikan mengendalikan diri diri dan dan tidak tidak mengikutimengikuti halus

halusinasi muncul. Mungkin halusinasi tetap inasi muncul. Mungkin halusinasi tetap ada, tetapi ada, tetapi dengadengann k

kememamampupuan an inini, i, papasisien en titidadak k akakan an lalarurut t uuntntuuk k mmenenuururutiti hal

halusiusinasinasinynya. a. BerBerikuikut t ini ini tahtahapaapan n intintervervensensi i yayang ng dildilakuakuakaakann  perawat dalam mengajarkan pasien.

 perawat dalam mengajarkan pasien.

a.menjelaskan cara menghardik halusinasi a.menjelaskan cara menghardik halusinasi

 b. memperagakan cara menghardik   b. memperagakan cara menghardik 

c. meminta pasien memeragakan ulang c. meminta pasien memeragakan ulang

(13)

d. memantau penerapan cara, menguatkan perilaku pasien. d. memantau penerapan cara, menguatkan perilaku pasien.

2.

2. BerBercakcakap-ap-cakcakap dengap dengan oranan orang laing lain

Bercak

Bercakap-cakap-cakap ap dengadengan n orang lain orang lain dapat membantu mengontrodapat membantu mengontroll halusinasi. Ketika pasien bercakap-cakap dengan orang lain, terjadi halusinasi. Ketika pasien bercakap-cakap dengan orang lain, terjadi di

distrstrakaksisi, , fofokukus s peperhrhatatiaian n papasisien en akakan an beberaralilih h dadari ri hahalulusisinanasisi kepercakapan yang dilakukan dengan orang lain.

kepercakapan yang dilakukan dengan orang lain.

3.

3. MelMelakuakukan akkan aktivtivitaitas sesuas sesuai jadwi jadwalal

Untuk mengurangi resiko halusinasi muncul lagi adalah dengan Untuk mengurangi resiko halusinasi muncul lagi adalah dengan me

menynyibibukukkakan n didiri ri memelalakukukakan n akaktitivivias as yyanang g teteratraturur. . DeDengnganan  beraktivitas

 beraktivitas secara secara terjadwal, pasterjadwal, pasien tidak ien tidak akan mengalami akan mengalami banyak banyak  waktu luang sendiri yang sering mencetuskan halusinasi.

waktu luang sendiri yang sering mencetuskan halusinasi.

4.

4. MinMinum oum obat bat secasecara tra teraeratur tur 

Dap

Dapat at memengongontrntrol ol halhalusiusinasnasi. i. PasiPasien en jugjuga a harharus us dildilatiatih h untuntuk uk  minum obat secara teratur sesuai dengan program terapi dokter. minum obat secara teratur sesuai dengan program terapi dokter. Pasien gangguan jkiwa yang dirawat di rumah sering mengalami Pasien gangguan jkiwa yang dirawat di rumah sering mengalami  putus

 putus obat obat sehingga sehingga pasien pasien mengalami mengalami kekambuhan. kekambuhan. JikaJika ke

kekakammbubuhahan n teterjrjadadi, i, ununtu tu memencncapapai ai kokondndisisi i sesemumula la akakanan membutuhkan waktu.

(14)

BAB IV BAB IV PENUTUP PENUTUP KESIMPULAN KESIMPULAN

Halusinasi adalah terganggunya persepsi sensori seseorang dimana tidak  Halusinasi adalah terganggunya persepsi sensori seseorang dimana tidak  te

terdrdapapat at stistimumululus. s. PePerhrhatatikikan an apapakakah ah tertermamasusuk k ke ke dadalam lam tiptipe e hahalulusisinanasisi  pengelihatan

 pengelihatan (optik), (optik), halusinasi halusinasi pendengaran pendengaran (akustik), (akustik), halusinasi halusinasi pengecappengecap (gustatorik), halusinasi peraba (taktil), halusinasi penciuman (olfaktori), halusinasi (gustatorik), halusinasi peraba (taktil), halusinasi penciuman (olfaktori), halusinasi gerak (kinestetik), halusinasi histerik, halusinasi hipnogogik, ataukah halusinasi gerak (kinestetik), halusinasi histerik, halusinasi hipnogogik, ataukah halusinasi viseral.

viseral.

Sedangkan seseorang yang mengalami gangguan persepsi halusinasi akan Sedangkan seseorang yang mengalami gangguan persepsi halusinasi akan mengalami fase-fase berikut:

mengalami fase-fase berikut:

1.

1. Sleep Sleep disorddisorder (faser (fase awal e awal seseoraseseorang sebng sebelum elum muncmuncul haluul halusinasi)sinasi)

2.

2. CoComfmforortinting g momodederatrate e lelevevel l of of ananxixiety (halety (halususininasasi i secsecarara a umumum um iaia terima sebagai sesuatu yang alami)

terima sebagai sesuatu yang alami)

3.

3. ConCondemdemninning severe leveg severe level of l of anxanxietiety (secary (secara a umumum haluum halusinsinasi serinasi seringg mendatangi klien)

mendatangi klien)

4.

4. CoContntrorollllining g sevseverere e lelevevel l of of ananxixiety (funety (fungsgsi i sensensosori ri memenjnjadadi i titidadak k  relefan dengan kenyataan)

(15)

5.

5. ConConquequerinring panic leveg panic level l of anxiof anxiety (kliety (klien mengen mengalamalami i ganganggugguan dalaman dalam menilai)

menilai)

Adapun Faktor-faktor penyebab halusinasi: Adapun Faktor-faktor penyebab halusinasi:

c.

c. FaFaktktor or prprededispispososisi isi (F(Fakaktotor r peperkrkemembabangnganan, , FaFaktktor or sososiosiokukultltururalal,, Fak

Faktor bioktor biokimiimia, a, FakFaktor psikotor psikologlogis, serta Faktois, serta Faktor r gengenetietic c dan poladan pola asuh)

asuh)

d.

d. FaFaktktor or PrPresesipipititasasi i (D(Dimimenensi si fifisisik, k, DiDimemensnsi i ememososioionanal, l, DiDimemensnsii intelektual, Dimensi sosial, Dimensi spiritual)

intelektual, Dimensi sosial, Dimensi spiritual)

Seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan presepsi halusinasi ketika Seseorang dapat dikatakan mengalami gangguan presepsi halusinasi ketika muncul tanda gejala halusinasi seperti : Bicara atau tertawa sendiri, Marah-marah muncul tanda gejala halusinasi seperti : Bicara atau tertawa sendiri, Marah-marah tanpa sebab, Ketakutan kepada sesuatu yang tidak jelas, Menghidu seperti sedang tanpa sebab, Ketakutan kepada sesuatu yang tidak jelas, Menghidu seperti sedang memb

membaui aui bau-bbau-bauan auan tertenttertentu, u, Sering meludah Sering meludah atau atau muntmuntah, ah, MengaMengaruk-nruk-ngaruk garuk   permukaan

 permukaan kulit kulit seperti seperti ada ada serangga serangga di di permukaan permukaan kulit. kulit. Sehingga Sehingga didapatkandidapatkan diagnosa sebagai berikut: isolasi social, resti pk, gangguan persepsi halusinasi, diagnosa sebagai berikut: isolasi social, resti pk, gangguan persepsi halusinasi, harga diri rendah kronis, percobaan bunuh diri karena rasa bersalah.

harga diri rendah kronis, percobaan bunuh diri karena rasa bersalah.

Hal yang perlu dikaji pada pasien dengan kasus gangguan persepsi halusinasi Hal yang perlu dikaji pada pasien dengan kasus gangguan persepsi halusinasi meliputi:

meliputi:

4.

4. Jenis dan isi halusinasiJenis dan isi halusinasi

5.

5. Waktu, frekuensi dan situasi yang menyebabkan halusinasiWaktu, frekuensi dan situasi yang menyebabkan halusinasi

6.

6. Respons HalusinasiRespons Halusinasi

Dar

Dari i penpengkagkajian jian di di atasatas, , kitkita a dapdapat at melmelakuakukan kan tintindakdakan an kepkeperawerawataatann sebagai berikut:

sebagai berikut:

Tindakan perawatan pada pasien Tindakan perawatan pada pasien

5.

5. TiTindndakakan an kekepeperawrawatatanan

c.

(16)

 perawat

 perawat dapat dapat berdiskusi berdiskusi dengan dengan pasien pasien tentang tentang isi isi halusinasi halusinasi (apa(apa yang didengar, dilihat, atau diraba), waktu terjadi halusinasi , frekuensi yang didengar, dilihat, atau diraba), waktu terjadi halusinasi , frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respon pasien saat halusinasi muncul.

respon pasien saat halusinasi muncul.

d.

d. MelMelatih atih paspasien mien mengengontontrol hrol halualusinsinasiasi

Ke 4 cara mengontrol halusinasi adalah sebagai berikut: Ke 4 cara mengontrol halusinasi adalah sebagai berikut:

2.

2. MenMenghaghardirdik k halhalusiusinasnasi i adaadalah cara menglah cara mengendendalikalikan diri an diri terterhadhadapap halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang muncul.

halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang muncul.

3.

3. BerBercakcakap-ap-cakcakap ap dendengan gan oraorang ng lailainn

6.

6. MelMelakuakukan akkan aktivtivitaitas sesuas sesuai jadwi jadwalal

7.

7. MinMinum oum obat bat secasecara tra teraeratur tur 

SARAN SARAN

Diharapkan kepada para pembaca, jika menjumpai seseorang yang mengalami Diharapkan kepada para pembaca, jika menjumpai seseorang yang mengalami gang

gangguan persepsi guan persepsi halusihalusinasi nasi agar memberikan perhatian dan agar memberikan perhatian dan perawaperawatan tan yangyang tepat kepada penderita sehingga keberadaannya dapat diterima oleh masyarakat tepat kepada penderita sehingga keberadaannya dapat diterima oleh masyarakat seperti sediakala.

(17)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

1.

1.Yosep Iyus. 2011.Yosep Iyus. 2011. Keperawatan Jiwa Keperawatan Jiwa.Bandung: Reflika Aditama..Bandung: Reflika Aditama. 2.

2.HartHartono ono Y, Y, KusKusumaumawatwati i F. F. 2012011.1.  Buku  Buku Ajar Ajar Keperawatan Keperawatan Jiwa.Jiwa. Jakarta:Jakarta: Medika Salemba.

Medika Salemba. 3.

3.Akemat, dkk. 2011.Akemat, dkk. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunita Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitass. Jakarta: EGC.. Jakarta: EGC. 4.

4. MaraMaramis mis W.FW.F. . 1991998. 8. CatCatatan Ilmu atan Ilmu KedKedoktokteran Jiwa. Suraberan Jiwa. Surabayaya: a: AirAirlanlanggagga University press.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 5..2 bahwa mayoritas tingkat pengetahuan perawat tentang penerapan strategi pelaksanaan pada pasien halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

Hasil :Penulis berharapsetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, pasien dapat mengenal halusinasi yang dialaminya, dapat mengontrol halusinasi dengan 4

Evaluasi hasil interaksi yang diperoleh setelah dilakukan tindakan yaitu pasien mampu mengidentifikasi halusinasi dirinya berupa halusinasi pendengaran, pasien mampu

Berdasarkan penelitian Castro (2010), Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikomotor Pasien Halusinasi Dalam

Sebelum dilakukan komunikasi terapeutik untuk mengetahui kemampuan pasien skizofrenia dalam mengontrol halusinasi didapatkan pada Subjek I mengalami halusinasi

Jadi dapat disimpulkan bahwa halusinasi adalah persepsi terhadap rangsang dari luar Jadi dapat disimpulkan bahwa halusinasi adalah persepsi terhadap rangsang dari luar yang tidak

Hasil :Penulis berharapsetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, pasien dapat mengenal halusinasi yang dialaminya, dapat mengontrol halusinasi dengan 4

Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien halusinasi pendengaran dengan masalah keperawatan gangguan persepsi sensori : halusinasi yang dilakukan tindakan