• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER SUMEDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER SUMEDANG"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )

BALAI PENGAMATAN

ANTARIKSA DAN ATMOSFER

SUMEDANG

Jl. Raya Bandung Sumedang KM 31, Desa Haurngombong, Kec. Pamulihan, Kab. Sumedang, Jawa Barat

(2)

atas berkat dan rahmatNya Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang - LAPAN dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan perencanaan dan perjanjian kinerja pada tahun anggaran 2016.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan bentuk akuntabilitas kinerja yang berf ungsi antara lain sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) juga sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat dan merupakan alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja satuan kerja. Sebagai fungsi kendali, kebijakan

dan capaian yang dilaporkan secara transparan kepada masyarakat membantu perwujudan wvutsrponmlihgfedcaPLIGC

good corporat e governance. Sedangkan dari fungsi pemacu peningkatan kinerja, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dapat membantu internal Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang dalam melaksanakan self assesment atas kinerjanya guna perbaikan dan peningkatan di masa mendatang.

Pada laporan ini, disajikan secara komprehensif hasil kinerja yangtelah dicapai selama tahun anggaran 2016. Laporan ini disusun secara sistematis berdasarkan capaian sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan melalui program dan kegiatan yang dijabarkan dalam DIPA Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang tahun 2016 untuk menghasilkan akuntabilitas kinerja. Penyajian laporan ini disusun secara berurutan mulai dari uraian tugas dan fungsi, rencana strategis tahun 2015-2019, perjanjian kinerja tahun 2016, serta akuntabilitas kinerja tahun 2016.

(3)

LAKIP Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang t ahun 2016 ini diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang selama t ahun 2016 serta menjadi acuan yang berkesinambungan dalam perencanaan serta pelaksanaan program dan kegiatan yang lebih t erarah dan bermanfaat pada t ahun-t ahun berikut nya. Akhir kata, kepada pihak yang t elah t erlibat dalam proses pembuatan LAKIP ini, baik dalam kont ribusi dat a, penulisan laporan maupun analisisnya, kami ucapkan t erima kasih.

Sumedang, Januari 2017

Kepala Balai Pengamatan Antariksa damAfmosfer Sumedang

NIP. 19680723 199003 1 002

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ' IKHTISAR EKSEKUTIF vi BAB 1. PENDAHULUAN 1

1.1 LATAR BELAKANG 1 1.2 TUGAS DAN FUNGSI 2 1.3 SUMBER DAYA MANUSIA 3 1.4 FASILITAS PENDUKUNG 6

2.1VISI DAN M ISI 13 2.1.1 VISI 13 2.1.2 M ISI 14 2.1.3 TUJUAN STRATEGIS 14

2.1.4 SASARAN STRATEGIS 14 2.1.5 STRATEGI DAN KEBIJAKAN 16 2.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 16 2.3 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 17

2.4 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 20

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA 23 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA KINERJA 23

3.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA 24 3.2.1 SASARAN STRATEGIS TERSEDIANYA DATA SAINS ANTARIKSA DAN ATMOSFER 25

3.2.2 SASARAN STRATEGIS TERSELENGGARANYA LAYANAN PENGGUNA SAINS ANTARIKSA DAN

ATMOSFER 29 3.2.3 CAPAIAN LAINNYA DI LUAR IKU 42

3.2.4 PENGHARGAAN YANG DITERIMA 44

3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN 45 3.3.1 REALISASI ANGGARAN 46 3.3.2 PAGU DAN REALISASI ANGGARAN PER SASARAN STRATEGIS 47

3.3.3 CAPAIAN IKU DAN REALISASI ANGGARAN PER SASARAN STRATEGIS 48 3.3.4 PERBANDINGAN CAPAIAN IKU DAN SERAPAN ANGGARAN TAHUN 2015 dan 2016 48

3.3.5 LAPORAN KINERJA PER OUTPUT KEGIATAN 49 3.3.6 PERBANDINGAN PAGU ANGGARAN REALISASI TAHUN 2015 dan 2016 50

BAB 4. PENUTUP 51

(5)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP)

DAFTAR GAM BAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang 2

Gambar 2. Komposisi SDM berdasarkan fungsional 3 Gambar 3. Lokasi Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang 6

Gambar 4a. Fasilitas Gedung Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang 7 Gambar 4b. Fasilitas Gedung Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang 8

Gambar 5. Sistem peralatan pengamat geomagnet Fluxgate M agnetometer 9

Gambar 6. Teleskop Celestron 8" 10 Gambar 7. Sistem Radio M atahari Spektrograph 10

Gambar 8. Sistem IPS-71 11 Gambar 9. Sistem GRBR 11 Gambar 10. Sistem pengamatan GPS Scinda 12

Gambar 11. Sistem AWS 12 Gambar 12. Peta Strategi BSC Level 2 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang

15

Gambar 13. Data Gangguan Tahun 2016 26 Gambar 14. Kegiatan Pelayanan Publik BPAA Sumedang 35

Gambar 15. Piagam Penghargaan pelaksanaan anggaran t erbaik 45

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi PNS BPAA Sumedang 3 Tabel 2. Komposisi Non PNS BPAA Sumedang 4 Tabel 3. Hubungan Antara Visi, M isi, Tujuan, Sasaran Strategis dan IKU BPAA Sumedang ...17

Tabel 4. Perjanjian Kinerja BPAA Sumedang 2016 18

Tabel 5. Rencana Aksi Indikator Kinerja 21 Tabel 6. Perjanjian Kinerja BPAA Sumedang Tahun 2016 24

Tabel 7. Persentase Kontinuitas Data Tahun 2016 25 Tabel 8. Data Akuisisi Peralatan BPAA Sumedang 27 Tabel 9. Instansi Pengguna Layanan Publik 30

Tabel 10. Unsur Pelayanan 37 Tabel 11. Instansi Pengguna Layanan Publik dan Perhitungan IKM 37

Tabel 12. Data dan Informasi Penerbangan dan Antariksa Tahun 2016 42

Tabel 13. Data Pegawai Yang M engikuti Pelatihan 43

Tabel 14. Realisasi Anggaran Tahun 2016 46 Tabel 15. Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis 47

Tabel 16. Capaian IKU dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis 48 Tabel 17. Perbandingan Capaian IKU dan Serapan Anggaran Tahun 2015 dan 2016 48

Tabel 18. Laporan Kinerja Per Output Kegiatan 49 Tabel 19. Perbandingan Pagu Anggaran Tahun 2015 dan 2016 50

(7)

Atmosfer Sumedang. Adapun 3 (tiga) perspektif yang digunakan dalam pengklasifikasian IKU-IKU t ersebut adalah : (i)wvutsrponmlihgfedcaPLIGC Cust omer Perspect ive; (ii) Int ernal Process Perspect ive; dan (iii) Learn dan Growt h Perspect ive.

Selama t ahun 2016, pencapaian sasaran strategis Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang t elah memenuhi t arget yang dit et apkan pada t ahun 2016.

Ringkasan penjelasan pencapaian Iku dalam setiap perspektif sebagaimana ber ikut :

Cust omer perspect ive

Pada level cust omer perspect ive, t erdapat 2 (dua) sasaran strategis dengan capaian sebagai berikut :

Capaian SSI: tersedianya data sains antariksa dan atmosfer, yang di ukur melalui IKU : jumlah akuisisi data antariksa dan atmosfer dengan capaian sebesar 26.78 GB dari t arget t ahun 2016 sebesar 12 GB.

Capaian SS2 : terlaksananya layanan publik penerbangan dan antariksa, yang di ukur melalui IKU : jumlah instansi pengguna layanan publik daerah dengan capaian sebanyak 25 instansi dari t arget t ahun 2016 sebanyak 21 instansi; dan IKU : indeks kepuasan masyarakat atas layanan ipt ek dibidang penerbangan dan antariksa dengan capaian sebesar 90.63 dari t arget t ahun 2016 sebesar 78.5.

Int ernal Process Perspect ive

Pada level Int ernal Process Perspect ive, t erdapat 2 (dua) sasaran strategis dengan capaian sebagai ber ikut :

Capaian SS3 : terselenggaranya operasional peralatan akuisisi data antariksa dan atmosfer, yang di ukur melalui IKU : kont inuit as operasional peralatan pengamatan dan pengolahan data antariksa dan atmosfer dengan capaian sebesar 88.01% dari t arget t ahun 2016 sebesar 80%. Peningkatan kontinuitas akibat minimnya gangguan yangt erjadi baikdari gangguan luar maupun kerusakan pada peralatan it u sendiri.

Capaian SS4: tersedianya data dan informasi penerbangan dan antariksa, yang di ukur melalui IKU : jumlah data dan informasi penerbangan dan antariksa yang tersedia dengan capaian sebanyak 4 data dan informasi dari t arget t ahun 2016 sebanyak 4 data dan informasi.

Learn and Growt h Perspect ive

(8)

Pada levelwvutsrponmlihgfedcaPLIGC Learn and Growt h Perspect ive, t erdapat 2 (dua) sasaran strategis dengan capaian sebagai ber ikut :

Capaian SS5 : M eningkatnya kapasitas SDM aparatur lingkup Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang sebesar 240% yang di ukur melalui IKU : jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dan atau lulus pelatihan per t ahun dengan capaian sebanyak 12 pegawai dari t arget t ahun 2016 sebanyak 5 pegawai.

Capaian SS6: Terkelolanya DIPA Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang secara opt imal, yang di ukur melalui IKU : persentase penyerapan DIPA Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang dengan capaian sebesar 98.22% dari t arget t ahun 2016 sebesar 95%.

Peningkatan kinerja terhadap pencapaian IKU perlu senantiasa dilakukan melalui kerja keras pada kegiatan pendukung IKU serta melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan yang ada unt uk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis. Dengan demikian, diharapkan di masa yang akan datang dapat t erjadi peningkatan capaian kinerja yang lebih opt imal melalui kegiatan-kegiatan pendukung yang dilakukan secara efekt if dan efisien.

(9)

1.1 LATAR BELAKANG

enggaraan pemerintahan di Indonesia dimuli * Ketetapan M PR No. XI/ 1998 dan Undang-Undang No. 21

penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam peraturan perundang-undangan tersebut dinyatakan bahwa salah satu asas penyelenggaraan pemerintahan adalah asas akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara hams dapat dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Instruksi Presiden

No. 28 Tahun 1999 pada intinya berisikan sistem manajemen kinerja instansi Pemerintah yang mewajibkan seluruh instansi Pemerintah untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) sebagai acuan pelaksanaan kegiatan dalam jangka waktu lima tahun. Hasil pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat, dilaporkan setiap tahun melalui

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan LAKIP Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang tahun 2016 adalah :

1. Sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada capaian target pelaksanaan Renstra dan IKU yang ditetapkan pada awal

tahun 2016.

2. M enyajikan informasi terkait keberhasilan yang tercapai maupun kegagalan yang dialami pada tahun 2016.

3. Sebagai bahan pertimbangan untuk menunjang keberhasilan pencapaian target Renstra

Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang tahun 2015-2019.

LAKIP ini merupakan laporan hasil capaian kinerja Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang tahun 2016. Dengan melihat realisasi kinerja dengan rencana kinerja yang disiapkan sebelumnya, diperoleh pengetahuan mengenai capaian kinerja (keberhasilan/ kegagalan) pencapaian visi dan misi organisasi. LAKIP Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang tahun 2016 ini selanjutnya akan digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan kinerja Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang untuk tahun-tahun berikutnya. LAKIP Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang tahun 2016 akan dianalisis sebagai capaian target Renstra 2015-2019. Untuk melihat capaian juga dibandingkan dengan capaian tahun 2015 sesuai dengan target yang sejenis.

(10)

1.2 TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan peraturan Kepala LAPAN nomor 15Tahun 2015, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang mempunyai tugas melaksanakan pengamatan, perekaman, pengolahan dan pengelolaan data antariksa dan atmosfer di Sumedang.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Peraturan Kepala LAPAN Nomor 15 Tahun 2015, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang menyelenggarakan f ungsi:

a. Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran

b. Pelaksanaan pengamatan, perekaman, pengolahan dan pengelolaan data antariksa dan atmosfer

c. Pengembangan, pengoperasian dan pemeliharaan peralatan pengamatan antariksa dan atmosfer

d. Pelaksanaan kerja sama teknis di bidang pengamatan antariksa dan atmosfer e. Pemberian layanan publik penerbangan dan antariksa

f. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan

g. Pelaksanaan urusan keuangan, sumber daya manusia aparatur, t at a usaha, penatausahaan Barang M ilik Negara dan rumah tangga.

Tugas dan fungsi di atas dilaksanakan oleh Kepala Sub. Bagian Tata Usaha dan Kelompok

Jabatan Fungsional sebagaimana tampak pada gambar di bawah i n i :

KEPALA BPAA

SUB BAGIAN TATA

USAHA

KELOM POK JABATAN FUNGSIONAL

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang

(11)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP)

BER DAYA M ANU!

Sum b er daya m anusia m erupakan el em en t erpent ing dalam organisasi, karena m erupakan input dalam set iap kegiat an d an sekaligus sebagai pengguna out put . Jum lah PNS Blai Pengam at an Ant ariksa dan At m osf er Sum ed ang t ahun 2016 berjum lah 13 orang. SDM dengan t ingkat pendidikan sarjana (SI ) sebanyak 7 orang, diplom a/ akadem i (D3) sebanyak 1 orang dan sekolah lanjut an t ingkat at as (SLTA) sebanyak 5 orang. Kom posisi ini m enunjang keberhasilan pencapaian sasar an program / kegiat an yang diam anat kan kepada Balai Pengam at an Ant ariksa dan At m osf er Sum edang. Kom posisi PNS pada t abel 1.

Tabel 1. Komposisi PNS BPAA Sumedang

Balai Pengam at an Ant ariksa

dan At m osf er Sum edang Jabat an

Pendidikan Balai Pengam at an Ant ariksa

dan At m osf er Sum edang Jabat an SI D3 SLTA

Ka. Balai St rukt ural 1 Orang

Ka. Sub. Bag. TU St rukt ural 1 Orang

Kelom pok Jabat an Fungsional Fungsional Lit kayasa 1 Orang 1 Orang 4 Orang Kelom pok Jabat an Fungsional

Fungsional Um um 4 Orang 1 Orang

Jum lah 7 Orang 1 Orang 5 Orang

Dalam rangka peningkat an daya guna dan hasil guna SDM aparat ur negara, m aka set iap SDM didorong unt uk memiliki j ab at an f ungsional khusus (JFK). Begit upula SDM Balai Pengam at an Ant ariksa d an At m osf er Sum edang yang m erupakan aparat ur negara. Tot al SDM yang m enduduki j ab at an f ungsional diklasif ikasikan dalam gam bar 2.

Jabatan Fungsional

St rukt ural • Fungsional Litkayasa • Fungsional Umum

Gambar 2. Komposisi SDM berdasarkan fungsional

Unt uk m endukung t er laksananya kegiat an Balai Pengam at an Ant ariksa dan At m osf er Sum ed ang , t er d ap at karyaw an non PNS sebanyak 13 orang yang t erdiri at as :

(12)

Tabel 2. Komposisi Non PNS BPAA Sumedang

No Jabatan Pendidikan Jumlah

1

Tenaga Strategis

SI

1 Orang

2

Pramubakti

SMA

3 Orang

3

Petugas Keamanan

SMA

5 Orang

4

Petugas Kebersihan

SMA

3 Orang

5

Pengemudi

SMA

1 Orang

Pembagian tugas karyawan Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang dijelaskan

pada tabel 3.

Teknisi

No Jabatan Petugas

1

Teknisi Teleskop

1. Dasimun (Koordinator)

2. Adhitia Wiguna

2 Teknisi Radio Spectrograph

1. Muhammad Bustani

(Koordinator)

2. Eka Nugraha Salim

3 Teknisi Fluxgate Magnetometer

1. Agus Salim, A.Md (Koordinator)

2. Eka Nugraha Salim

4

Teknisi lonosonda IPS 71

1. Sael Pane, S.A.B (Koordinator)

2. Dani

5 Teknisi Cuaca

1. Nurokhman (Koordinator)

2. Oman

6 Teknisi GRBR

1. Suwarno (Koordinator)

2. Adhitia Wiguna

7 Teknisi Calisto

Haris Cahyono

8 Teknisi VLF

Adhitia Wiguna

9 Teknisi GPS

Rochmawati, ST

10 Teknisi Jaringan Internet

Rochmawati, ST

11 Pengelola Data Sains Antariksa dan Atmosfer

Gerhana Puannandra Putri, S.Si

Administrasi Tata Usaha

1

Kuasa Pengguna Anggaran

Aries Kurniawan, ST

2 Pejabat Pembuat Komitmen

Neneng Destiyani, SE

3

Pejabat Penguji SPP dan Penerbit SPM (PPSPM)

Nurokhman

4

Bendahara

Karina Dwi Wardhani, SE

5

Petugas Pengelola Anggaran Belanja Pegawai

(PPABP)

Sabar Awaludin

6

Kepegawaian

Sabar Awaludin

7

Petugas SAI

Suwarno

8

Petugas BMN

Rochmawati, ST

(13)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP)

9 Petugas Persediaan 1. Sabar Awaludin

2. Eka Nugraha Salim 10 Pejabat Pengadaan

Aban, S.Sos 11 Petugas Perlengkapan dan Rumah Tangga Aban, S.Sos 12 Kearsipan

Aban, S.Sos

13 Kehumasan 1. Erri Riyan Saptianna, S.A.P

2. Sael Pane, S.A.B 14 Pejabat Penerima Barang Muhammad Bustani 15 Petugas Tata Naskah dan Administrasi Perjalanan

Dinas Haris Cahyono

16 Petugas Kebersihan 1. Oman

2. Dhea Prasahaja 3. Andri Januari

17 Petugas Keamanan 1. Dadang

2. Nurui Furqon 3. Dadang Ruhiat 4. Nana Rohana 5. Dani

18 Driver Iwan

(14)

1.4 FASILITAS PENDUKUNG

Gambar 3. Lokasi Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang

(15)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSl PEMERINTAH (LAKIP)

(16)
(17)

LAPORAN AKUNTABIUTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Peralatan yang t erdapat di BPAA Sumedang meliput i M agnetometer, Teleskop

Celestron 8 inci, Spektrograf Radio SN 4000, lonosonda IPS 71, GRBR, GPS Scinda dan utsrponmlihfecaWSA

Aut omat ic Weat her St at ion (AWS). M asing-masing alat-alat t ersebut memiliki fungsi sebagai berikut :

1. M agnetometer digunakan unt uk mengukur variasi geomagnet komponen H, D, Z dalam skala wakt u t ert ent u unt uk mengetahui t ingkat gangguan pada medan magnet bumi (Gambar 5).

Gambar 5. Sistem peralatan pengamat geomagnet Fluxgate M agnetometer

2. Optic Schmidt-Casseggrain digunakan unt uk keperluan pengamatan sketsa bint ik mat ahari. Dalam Pengamatan t ersebut memerlukan alat bantu pengolahan berupa Cakram Stonyhurst untuk menentukan posisi bint ik {sunspot), soft ware Helio32 unt uk menentukan luas bint ik (sunspot ) dan soft ware Solare unt uk prediksi flare. Dalam perkembangannya teleskop ini t elah ditambahkan CCD Kamera yang dapat merubah cara kerja dari data analog menjadi data digit al (Gambar 6).

(18)

hasil pengolahan sketutspon

sunspot

Gambar 6. Teleskop Celestron 8"

3. Spektrograf Radio SN 4000 digunakan unt uk mengamati akt ivit as matahari secara radio dalam rentang frekuensi 18 -1800 MHz (Gambar 7).

Antena Band A : 57-180 Antena Band B : 180-570 MHz MHz Antena Band C dan D : 570-1800 MHz

Snectrum Display Contoh Data Solar Radio Spektograf SN4000

Gambar 7. Sistem Radio M atahari Spektrograph

4. lonosonda IPS-71 digunakan untuk mengamati lapisan ionosfer (50-1000 Km) menghasilkan ionogram yang memuat parameter ionosfer. Parameter ionosfer yang

(19)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP)

diamat i adalah frekuensi minimumvutsrqonmligfedcbaUTRNGECB {fmin) dan frekuensi krit is (/b) masing-masing lapisan juga ketinggian (to) baik secara vert ical sounding maupun oblique sounding (Gambar 9).

*

i

1

Gambar 8. Sistem IPS-71

GRBR [GNU Radio Beacon Receiver) merupakan alat digit al receiver yang dikembangkan untuk mengukur nilai Tot al Elect ron Cont ent (TEC) di lapisan ionosfer. Satelit beacon mentansmisikan sinyal VHF (150M Hz) dan UHF (400 M Hz) yang t erima oleh antena receiver Quadrifilar Helix, unt uk selanjutnya diteruskan ke USRP (Universal Software Radio Periperal) dan GNU Radio untuk diolah lebih lanjut (Gambar 10).

Gambar 9. Sistem GRBR

6. GPS Scinda merupakan peralatan pengamatan Sintilasi dan Tot al Elect ron Cont ent (TEC) pada ionosfer yang memanfaatkan sinyal yang dipancarkan oleh sat elit orbit menengah GPS. Dari pengamatan ini dapat diperoleh informasi karakteristik perubahan ionosfer yang t erkait dengan perubahan cuaca antariksa (Gambar 11).

(20)

Vortical TEC SMD-BDG 03/03/2016 ITT ( Im n )

0U 2 * 6 8 10 1? U )8 13 ?0 ?? ?*

Gambar 10. Sistem pengamatan GPS Scinda

7.utronmihecaWSA Aut omat ic Weat her St at ion (AWS) adalah peralatan klimat ologi pertanian ot omat is yang digunakan untuk mengukur cuaca. Unsur cuaca yang diamat i t erdiri dari radiasi surya, suhu dan kelembaban udara, kecepatan angin, suhu t anah, dan curah hujan (Gambar 12).

Gambar 11. Sistem AWS

(21)

erencanaan Kinerja tahun 2015 telah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra) Balai

Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang 2015-2019. Perencanaan kinerjaf merupakan

proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah

ditetapkan dalam rencana strategis, yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui

berbagai kegtatan tahunan. Dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja

tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan

anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun

tertentu.

Dokumen Renstra disusun berjenjang dari mulai renstra LAPAN, Renstra Eselon I, Renstra

Eselon II, baru kemudian disusun Renstra Eselon III (UPT) di daerah. Perencanaan strategis

(Renstra) pada hakekatnya merupakan upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan

kinerja serta cara pencapaian tujuan yang produktif, efektif dan efisien. Rencana Strategis

Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang 2015-2019 disusun dengan mengacu

pada Renstra LAPAN, Renstra Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer dan Renstra Pusat

Sains Antariksa 2015-2019. Rencana strategis ini juga harus mampu menjawab isu aktual yang

berkembang dengan mempertimbangkan lingkungan strategis yang ada, sehingga Balai

Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang mampu berperan sebagai penggerak

kemandirian dalam pengamatan, perekaman, pengolahan dan pengelolaan data antariksa

dan atmosfer.

2.1 VISI DAN MISI

Visi dan misi merupakan panduan yang memberikan pandangan dan arah kedepan sebagai

dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang

ditetapkan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Balai Pengamatan Antariksa dan

Atmosfer Sumedang berpatokan pada visi dan misi Pusat Sains Antariksa yang disesuaikan

dan juga berdasarkan perkembangan dan kondisi nyata di lapangan sehingga visi dan misi

tersebut dapat dijadikan dasar dari setiap tujuan dan sasaran untuk melaksanakan setiap

program di lingkungan Satuan Kerja Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang.

2.1.1 VISI

Dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2015 - 2019 Balai Pengamatan Antariksa dan

Atmosfer Sumedang menetapkan visi sebagai berikut:

"Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer yang andal untuk mendukung pusat

unggulan"

(22)

M isi yang akan dilaksanakan oleh Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer dalam mewujudkan visi di atas adalah : meningkatkan kualitas produk data dan informasi antariksa dan atmosfer.

2.1.3 TUJUAN STRATEGIS

Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang sesuai dengan visi dan misinya menetapkan t ujuan yait u sebagai berikut :

1. Terwujudnya layanan prima data antariksa dan atmosfer bagi masyarakat

2. Terwujudnya sistem pengamatan, akuisisi, pengolahan dan pengelolaan data yang

memenuhi standar dan prosedur

2.1.4 SASARAN STRATEGIS

Tujuan strategis Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang akan dicapai melalui sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2015 - 2019. Sasaran strategis Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya data sains antariksa dan atmosfer

2. Terselenggaranya layanan pengguna sains antariksa dan atmosfer

3. Terselenggaranya operasional peralatan akuisisi data antariksa dan atmosfer

4. M eningkatnya kapasitas SDM aparatur lingkup Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer

Sumedang

5. Tersedianya informasi valid, handal dan mudah di akses lingkup Balai Pengamatan

Antariksa dan Atmosfer Sumedang

6. Terkelolanya DIPA Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang secara opt imal

Peta st rat egi BSC Level 2 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang seperti pada gambar 12.

(23)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP)

Gambar 12. Peta Strategi BSC Level 2 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer

Sumedang

Sasaran strategis Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang berdasarkan t ujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam 3 (tiga) perpekt if dengan masing-masing IKU sebagai ber ikut :

CUSTOM ER PERSPECTIVE

1. Tersedianya data sains antariksa dan atmosfer

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Jumlah akuisisi data antariksa dan atmosfer

2. Terlaksananya layanan publik penerbangan dan antariksa

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah

b. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek dibidang penerbangan dan antariksa

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3. Terselenggaranya operasional peralatan akuisisi data antariksa dan atmosfer Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Kontinuitas operasional peralatan pengamatan dan pengolahan data antariksa dan atmosfer

4. Tersedianya data dan informasi penerbangan dan antariksa

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Jumlah data dan informasi penerbangan dan antariksa yang tersedia

(24)

LEARN AND GROW TH PERSPECTIVE

5. M eningkatnya kapasitas SDM aparatur lingkup Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dan atau lulus pelatihan per tahun

6. Terkelolanya DIPA Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang secara opt imal Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Persentase penyerapan DIPA Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang

2.1.5 STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Arah kebijakan Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang mengacu pada arah kebijakan dan strategi deput i bidang sains antariksa dan atmosfer periode 2015-2019, dengan t arget utama adalah tersedianya informasi t ent ang dinamika atmosfer dan lingkungan antariksa, maka arah kebijakan Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang yang harus dilakukan selama periode 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya ketersediaan data antariksa dan atmosfer yang andal dan akurat;

2. Terwujudnya layanan publik sains antariksa dan atmosfer yang prima bagi masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi deput i sains antariksa dan atmosfer serta upaya sinkronisasinya terhadap pencapaian visi dan misi Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang, berdasarkan matriks TOWS lingkungan Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang strategi yang akan dilaksanakan, antara lain :

1. Peningkatan kemampuan dalam penyediaan data antariksa dan atmosfer yang andal dan akurat, dengan indikator kinerja utamanya adalah :

a. Persentase kontinuitas akuisisi data antariksa dan atmosfer b. Jumlah akuisisi data antariksa dan atmosfer

2. Peningkatan kemampuan melaksanakan layanan publik dibidang sains antariksa dan atmosfer, dengan indikator kinerja utamanya adalah :

a. Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah

b. Indeks kepuasan masyarakat (IKM ) atas layanan iptek sains antariksa dan atmosfer

2.2 INDIKATOR KINERJA UTAM A (IKU)

Berdasarkan Renstra Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang tahun 2015-2019, ditetapkan 4 (empat) IKU Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang sebagai berikut :

1. Persentase kontinuitas akuisisi data antariksa dan atmosfer 2. Jumlah akuisisi data antariksa dan atmosfer

3. Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah

4. Indeks kepuasan masyarakat (IKM ) atas layanan sains antariksa dan atmosfer

(25)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Pada Tabel 4 terlihat hubungan antara visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan IKU Balai

Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang.

Tabel 4. Hubungan Antara Visi, M isi, Tujuan, Sasaran Strategis dan IKU BPAA Sumedang

VISI

MISI

TUJUAN

SASARAN

STRATEGIS

IKU

Balai

Meningkatkan

1. Terwujudnya

Tersedianya data

1. Persentase

Pengamatan

kualitas produk

layanan prima

sains antariksa

kontinuitas akuisisi

Antariksa dan

data dan

data antariksa

dan atmosfer

data antariksa dan

Atmosfer yang

informasi

dan atmosfer

atmosfer

andal untuk

antariksa dan

bagi masyarakat.

2. Jumlah akuisisi

mendukung

atmosfer

2. Terwujudnya

data antariksa dan

pusat unggulan

sistem

pengamatan,

akuisisi,

pengolahan dan

pengelolaan data

yang memenuhi

standar dan

prosedur

atmosfer

sistem

pengamatan,

akuisisi,

pengolahan dan

pengelolaan data

yang memenuhi

standar dan

prosedur

Terselenggaranya

layanan

pengguna sains

3. Jumlah instansi

pengguna layanan

publikdaerah

sistem

pengamatan,

akuisisi,

pengolahan dan

pengelolaan data

yang memenuhi

standar dan

prosedur

antariksa dan

atmosfer

4. Indeks kepuasan

masyarakat (IKM)

atas layanan iptek

sains antariksa dan

atmosfer

2.3 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

Dalam rangka pencapaian sasaran strategis, perlu ditetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

yang akan dijalankan untuk mencapai sasaran yang terkait. Penetapan RKT harus

mempertimbangkan capaian-capaian pada periode sebelumnya dan sasaran yang tercantum

dalam dokumen rencana strategis.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2016 merupakan dokumen perencanaan yang diturunkan dari

Renstra Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang 2015-2019. Rencana kinerja

2016 dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2016 sebagai bahan

perencanaan kegiatan dan anggaran tahun 2016. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja yang

tertuang pada RKT 2016 juga sesuai yang ditetapkan Keputusan Kepala LAPAN. Dokumen RKT

Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang 2016 dilampirkan sebagai bukti

perencanaan kinerja 2016.

Untuk dapat mengukur keberhasilan dari implementasi Rencana Strategis, Balai Pengamatan

Antariksa dan Atmosfer Sumedang menetapkan target untuk masing-masing sasaran kegiatan

yang harus dicapai. Target tersebut dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan Tahunan

mulai 2015 - 2019. Target yang akan dicapai ditetapkan untuk setiap indikator kinerja Tahun

2016 seperti disajikan pada Tabel 5.

(26)

Tabel 5. Perjanjian Kinerja BPAA Sumedang 2016

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

1. Tersedianya dat a sains ant ariksa dan at m osf er

1. Persent ase kont inuit as akuisisi dat a ant ariksa dan at m osf er

8 0 % 1. Tersedianya dat a

sains ant ariksa dan at m osf er

2. Jumlah akuisisi dat a ant ariksa dan at m osf er 12 GB Data 2. Terselenggaranya

layanan pengguna sains ant ariksa dan at m osf er

3. Jumlah inst ansi pengguna layanan publik daerah

21 Inst ansi 2. Terselenggaranya

layanan pengguna sains ant ariksa dan

at m osf er 4. Indeks kepuasan masyarakat (IKM ) at as layanan Ipt ek di bidang sains ant ariksa dan at m osf er

78.5

Jumlah Pagu Anggaran 2016 : Rp. 3.168.000.000

,-Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Ant ariksa Kegiat an Pengembangan Sains Ant ariksa

indikator Kinerja Utama

1. Persent ase kont inuit as akuisisi dat a ant ariksa dan at m osf er

Proses pengam at an dan perekaman dat a ant ariksa dan at m osf er yang ada di Balai Pengamat an Ant ariksa dan At m osf er Sumedang. Peralat an pengamat an yang ada di Balai Pengamat an Ant ariksa dan At m osf er Sumedang ada 6 (enam) jenis yang dit arget kan rat a-rat a 80% t erealisasi dengan penjelasan sebagai b er i ku t :

- Teleskop unt uk m em per oleh sket sunspot . Periode pengam at an t iap hari ant ara pukul 07.00 -10.00 WIB unt uk menghasilkan sat u sket sunspot set iap harinya. Jika t idak ada aw an dan hujan akan diper oleh sebanyak 365 at au 366 sket sunspot (100%) at au DOYysrfeaYOD (Day Of Years). Tet api dari hist or i pengam at an yang sudah berlangsung lama t idak m em ungkinkan m em per oleh dat a 100%. Set elah dikurangi adanya f akt or penut upan aw an dan hujan maka rat a-rat a dapat diperoleh 80 - 90% dat a dalam set ahun.

- Solar Radio Spect ograph m erupakan peralat an unt uk m erekam kekuat an at au f rekuensi sem buran dari radiasi m at ahar i. Periode pengamat an dari pukul 07.00 - 16.00 WIB at au 00.00 - 09.00 UT. Set iap 1 j am dat a dan gambar yang t er ekam akan disim pan dalam kom put er unt uk dianalisis sert a langsung dikir im ke server dat a Pusat Sains Ant ariksa. Dalam kondisi t idak ada gangguan pet ir, t egangan list rik at au alat rusak akan menghasilkan dat a 100% selama set ahun. Fakt or gangguan t er sebut m engakibat kan dat a t idak dapat t er ekam 100%. Rat a-rat a capaian mencapai 9 0 - 9 5 % jika gangguan sedikit , akan t et api jika sering t er j adi gangguan maka maksimal mencapai 80%.

- Fluxgat e M agnet om et er m erupakan peralat an unt uk m engukur medang m agnet bum i. Peralat an ini akan m erekam dat a set iap 5 m enit . Pada kondisi nor m al t anpa gangguan perolehan dat a mencapai 100%, akan t et api dengan berbagai f akt or baik alam m aupun dar i peralat an it u sendiri sering m engalam i gangguan t er ut am a kom put er er r or dan m at i list rik m enyebabkan dat a t idak akan t erealisasi 100%. Hist ori pengamat an selama ini dat a

(27)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP)

yang berhasil direkam mempunyai rentang 8 0 - 90% dan sangat tergantung dari kestabilan alat dan t ingkat gangguan list rik.

- lonosonda IPS71 merupakan peralatan untuk merekam data elekt ron di lapisan atmosfer tepatnya di lapisan ionosfer. Peralatan ini merekam data setiap 15 menit sekali. Data yang terekam dalam setahun pada kondisi normal tanpa gangguan maksimal. Tetapi dengan kondisi peralatan yang sudah lama dan sering mengalami gangguan maka data yang terealisasi kurang dari 100%. Kondisi ini sangat t ergant ung pada t ingkat kerusakan alat dan periode wakt u perbaikan. Kerusakan alat dapat disebabkan oleh gangguan alam ataupun kerusakan komponen alat it u sendiri. Untuk mendapatkan t arget realisasi 80% memerlukan t ingkat penanganan yang cepat jika ada kerusakan ataupun gangguan.

- GRBR (GNU - Radio Beacon Receiver) merupakan peralatan untuk mengamati karakteristik lapisan ionosfer (data TEC dan Sintilasi). Peralatan ini bekerja selama 24 Jam dan melakukan inisialisasi untuk menyiapkan folder penyimpan setiap jam 06.00 WIB. Pada saat kondisi inisialisasi t idak boleh mati list rik. Data t idak akan terekam jika mati list rik. Realisasi data dapat mencapai > 80% jika mati list rik pada pagi hari dapat diminimalkan. - Peralatan Cuaca mencakup camblestokes, t hermomet er, hygrometer, barometer, penakar

hujan. Periode pengamatan setiap hati yait u pagi, siang dan sore hari. Realisasi data dapat mencapai 100% karena didukung oleh peralatan ot omat is dan manual.

2. Jumlah akuisisi data antariksa dan atmosfer

Proses pengamatan dan perekaman data antariksa dan atmosfer yang ada di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang. Peralatan pengamatan yang ada di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang ada 6 (enam) jenis yang ditargetkan sebesar 12 GB terealisasi dengan penjelasan sebagai ber ikut :

- Teleskop untuk memperoleh sket sunspot. Periode pengamatan t iap hari antara pukul 07.00 -10.00 WIB untuk menghasilkan satu sket sunspot setiap harinya. Target pengamatan dari data sunspot adalah 0.029 GB

- Solar Radio Spectograph merupakan peralatan untuk merekam kekuatan atau frekuensi semburan dari radiasi mat ahari. Periode pengamatan dari pukul 07.00 - 16.00 WIB atau 00.00 - 09.00 UT. Setiap 1 jam data dan gambar yang terekam akan disimpan dalam komputer untuk dianalisis serta langsung dikirim ke server data Pusat Sains Antariksa. Target pengamatan data radio matahari adalah 4.96 GB

- Fluxgate M agnetometer merupakan peralatan untuk mengukur medan magnet bumi. Peralatan ini akan merekam data setiap 5 menit. Target pengamatan dari data fluxgate magnetometer adalah 0.156 GB

- lonosonda IPS71 merupakan peralatan untuk merekam data elekt ron di lapisan atmosfer tepatnya di lapisan ionosfer. Peralatan ini merekam data setiap 15 menit sekali. Target pengamatan dari data ionosonda IPS71 adalah 1.168 GB

- GRBR (GNU - Radio Beacon Receiver) merupakan peralatan untuk mengamati karakteristik lapisan ionosfer (data TEC dan Sintilasi). Peralatan ini bekerja selama 24 Jam dan melakukan inisialisasi untuk menyiapkan folder penyimpan setiap jam 06.00 WIB. Pada

(28)

saat kondisi inisialisasi t idak boleh mati list rik. Data t idak akan terekam jika mati list rik. Target pengamatan dari data GRBR adalah 5.6 GB

- Peralatan Cuaca mencakup camblestokes, t hermomet er, hygrometer, barometer, penakar hujan. Periode pengamatan setiap hati yait u pagi, siang dan sore hari. Target pengamatan dari data cuaca adalah 0.056 GB

3. Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah

Jumlah layanan publik daerah yang ditargetkan pada t ahun 2016 adalah 21 instansi. Fokus realisasi layanan publik daerah adalah layanan data untuk penelit ian, layanan bimbingan PKL dan layanan kunjungan tamu wisata ilmiah.

4. Indeks kepuasan masyakarat atas layanan iptek sains antariksa dan atmosfer

Nilai hasil survey kepuasan masyarakat atas layanan sains antariksa dan atmosfer Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang ditargetkan sebesar 78.5.

2.4 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Perjanjian Kinerja (PK) merupakan pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yangjelas dan t erukur dalam rentang waktu satu t ahun t ert ent u dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain untuk meningkatkan akunt abilit as, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai w ujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjanjian Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian t ujuan dan sasaran organisasi, menciptakan t olak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi (punishment). Penetapan Kinerja Tahun 2016 mencerminkan capaian kinerja untuk mencapai t arget yang t elah dit ent ukan.

Pengukuran capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang ditetapkan berdasarkan ketentuan sebagai ber ikut :

1. Pengukuran kinerja dilakukan secara periodik (triwulanan/ semesteran/ tahunan); 2. Pengukuran kinerja dilakukan dari bawah ke atas;

3. Pencapaian kinerja atasan merupakan akumulasi pencapaian kinerja bawahannya.

Dalam rangka memenuhi kont inuit as ketersediaan data dan jumlah akuisisi dat a, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang melaksanakan kegiatan operasional akuisisi data untuk mecapai t arget indikat or kinerja. Kontinuitas ketersediaan data dapat dijelaskan dengan indikat or jumlah keberhasilan akuisisi dan jumlah data t erproduksi hasil akuisisi. Peralatan-peralatan yang diakuisisi dan direkam pada t ahun 2016 yait u Solar Radio Spectograph, Teleskop untuk memperoleh sket sunspot, Fluxgate M agnetometer, lonosonda IPS71, GRBR (GNU - Radio Beacon Receiver), dan Peralatan Cuaca mencakup camblestokes, t hermomet er, hygrometer, barometer, penakar hujan. Target data hasil perekaman t ahun 2016 adalah sebanyak 12 GB. Kegiatan akuisisi dan perekaman data di Balai Pengamatan

(29)

LAPORAN AKUNTABIUTAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP)

Antariksa dan Atmosfer Sumedang dilakukan selama 365 hari dalam satu t ahun dan dilakukan secara real t im e.

Untuk memenuhi layanan pengguna sains antariksa dan at mosfer, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang melaksanakan kegiatan layanan publik daerah berupa pelayanan dat a, pelayanan PKL/KKN, dan pelayanan kunjungan. Layanan pengguna sains antariksa dan atmosfer ini dapat diukur dengan indikat or kinerja jumlah instansi pengguna layanan publik daerah yang dilayani dan Indeks kepuasan masyarakat (IKM ) atas layanan iptek sains antariksa dan atmosfer.

Kegiatan layanan pengguna sains antariksa dan atmosfer diharapkan dapat memberikan hal posit if dalam pemanfaatan data sains antariksa dan atmosfer maupun memperkenalkan LAPAN lebih jauh kepada masyarakat luas.

Target pengguna layanan publik daerah pada tahun 2016 sebanyak 21 instansi dengan indeks kepuasan masyarakat sebesar 78,5. Sebagai penjabaran dari sasaran strategis dan indikat or kinerja maka disusun rencana aksi indikat or kinerja sebagaimana pada Tabel 6 berikut .

Tabel 6. Rencana Aksi Indikator Kinerja

INDIKATOR KINERJA UTAM A IKU-1: Persentase kontinuitas akuisisi data antariksa dan atmosfer TARGET 2016 RENCANA AKSI IKU-2 : Jumlah akuisisi data antariksa dan atmosfer 80% 100 % 25% 12 GB Kontinuitas operasional peralatan pengamatan dan pengolahan data antariksa dan atmosfer M elakukan proses perekaman data hasil pengamatan dari semua peralatan yang dioperasikan sebanyak 3 GB data yang terdiri dari: 1. Spectograph = 1.24 GB 2. Sunspot = 0.00725 GB 3. lonosfer IPS71 = 0.292 GB 4. Geomagnet = 0.039 GB 5. Cuaca = 0.014 GB 6. GRBR = 1.4 GB 100 % 50% Kontinuitas operasional peralatan pengamatan dan pengolahan data antariksa dan atmosfer M elakukan proses perekaman data hasil pengamatan dari semua peralatan yang dioperasikan sebanyak 6 GB data yang terdiri dari: 1. Spectograph = 2.48 GB 2. Sunspot = 0.0145 GB 3. lonosfer IPS71 = 0.584 GB 4. Geomagnet = 0.078 GB 5. Cuaca = 0.028 GB 6. GRBR = 2.8 GB 100 % 75% Kontinuitas operasional peralatan pengamatan dan pengolahan data antariksa dan atmosfer M elakukan proses perekaman data hasil pengamatan dari semua peralatan yang dioperasikan sebanyak 9 GB data yang terdiri dari: 1. Spectograph = 3.72 GB 2. Sunspot = 0.02175 GB 3. lonosfer IPS71 = 0.876 GB 4. Geomagnet = 0.117 GB 5. Cuaca = 0.042 GB 6. GRBR = 4.2 GB 100 % 100 % Kontinuitas operasional peralatan pengamatan dan pengolahan data antariksa dan atmosfer M elakukan proses perekaman data hasil pengamatan dari semua peralatan yang dioperasikan sebanyak 12 GB data yang terdiri dari: 1. Spectograph = 4.96 GB 2. Sunspot = 0.029 GB 3. lonosfer IPS71 = 1.168 GB 4. Geomagnet = 0.156 GB 5. Cuaca • 0.056 GB 6. GRBR = 5.6 GB

(30)

Persiapan, Persiapan, Persiapan, Persiapan,

Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

IKU-3: dan Pelaporan dan dan Pelaporan dan

Jumlah Layanan kepada Pelaporan Layanan kepada Pelaporan

instansi 21 10 SD, SM P, SM A, 40 Layanan kepada 80 SD, SM P, SM A, 100 Layanan kepada

pengguna layanan

Instansi % Perguruan % SD, SM P, SM A, % Perguruan % SD, SM P, SM A,

Terselengga publik Tinggi, Instansi Perguruan Tinggi, Instansi Perguruan

anya daerah Lain sebanyak 2 Tinggi, Instansi Lain sebanyak Tinggi, Instansi

ayanan lengguna

sains

Instansi Lain sebanyak 8

Instansi

16 instansi Lain sebanyak

21 instansi

intariksa IKU-4: Persiapan Pelaksanaan 1. Evaluasi 1. Pelaksanaan

Jan atmosfer Indeks kepuasan masyarakat (IKM ) atas layanan iptek sains antariksa dan atmosfer 78,5 12,5 % pembuatan SPP 25 % survey 50 % pelaksanaan survey 2. Pelaksanaan survey kembali 100 % survey 2. Evaluasi survey 3. Laporan hasil survey

(31)

BywvutsrponmlkjihgfedcbaUTSRPONMLKJIHGFEDBA

^ jpert anggungjaw aban atas kfwerja atau

Jko lekt if suatufdUTRPONMLKJIGEDA df^ aisasi kepada pihak-pihak yang mempunyai hak atau kewenangan unt uk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sedangkan kinerja merupakan gambaran t ingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, t ujuan strategis, dan sasaran strategis organisasi.

Untuk melihat sampai sejauh mana pencapaian pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan rencana yang t elah dit et apkan, dilakukan metode pengukuran kinerja kegiatan. Atas dasar hasil-hasil yang t elah diperoleh dari pengukuran kinerja kegiatan, selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja sasaran, melalui indikat or-indikat or kinerja pencapaian sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja.

Pengukuran kinerja merupakan perbandingan antara t arget kinerjavutsrponmligfeca (performance plan) yang t elah dit et apkan dengan realisasinya (performance result). Dengan perbandingan t ersebut dapat diket ahui celah kinerja (performance gap) yang kemudian dianalisis untuk mengetahui penyebab ketidakberhasilan dan selanjutnya terhadap kekurangan yang t erjadi akan ditetapkan strategi unt uk meningkatkan kinerja di masa yang akan datang (performance improvement). M etode ini akan menghasilkan suatu angka capaian kinerja Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang untuk setiap kegiatan dan sasaran maupun capaian kinerja secara menyeluruh.

Kinerja Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang dilaporkan dalam LAKIP, dimana laporan t ersebut harus dapat dan mudah diukur sehingga dapat menggambarkan atau menjelaskan pencapaian sasaran yang t elah ditetapkan berdasarkan hasil perumusan yang dituangkan pada Renstra 2015-2019. Strategi untuk pencapaian t ujuan dan sasaran dilakukan berdasarkan kebijakan yang mengacu kepada tugas dan fungsi Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang. Pengukuran t ingkat capaian kinerja Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang dalam t ahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan realisasi dan t arget IKU yang telah dit et apkan.

3.1 M ETODE PENGUM PULAN DATA KINERJA

Pengumpulan data Indikator Kinerja Utama (IKU) dikoordinasikan oleh Kepala Sub. Bag. Tata Usaha unt uk dikompilasi dan dianalisis sebagai laporan kinerja Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang. Pengumpulan data kinerja dilakukan secara berkala (bulanan dan t riw ulan) dan berjenjang dengan meneliti fakta-fakta yang ada baik berupa kendala, maupun informasi lainnya.

Hasil pengukuran dan evaluasi IKU mengikuti ketentuannya sebagai berikut

(32)

1. Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang membentuk Tim Pengumpulan Data IKU untuk membantu melakukan monitoring, evaluasi, pengukuran

dan pelaporan kinerja dalam rangka Pengumpulan Data IKU, dan dibuat dalam bentuk ytsrpohfdca softcopy maupun hardcopy.

2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha sebagai koordinator dan bertanggung jaw ab kepada Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang untuk melaporkan hasil pengukuran IKU.

Pengumpulan data kinerja dilakukan melalui ketentuan sebagai berikut:

1. Bagian teknisi maupun administrasi melaporkan hasil kinerja kegiatannya kepada Kepala Balai yang dilakukan secara berkala dan dilaporkan 5 hari kerja pada aw al bulan berikutnya. 2. Kepala Balai menugaskan tim pengumpul data yang dikoordinir oleh Kepala Sub. Bagian

Tata Usaha untuk melakukan analisis terhadap laporan kinerja tersebut.

3. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha melaporkan hasil pengukuran kinerja dan disetujui oleh Kepala Balai.

ANALISIS CAPAIAN KINERJAlifRH

lHffi9HHH9HHRHH

Analisis capaian kinerja Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang dalam tahun 2016 dilakukan terhadap 2 (dua) sasaran strategis yang terdapat dalam Perjanjian Kinerja Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang tahun 2016, yaitu :

1. Tersedianya data sains antariksa dan atmosfer

2. Terselenggaranya layanan pengguna sains antariksa dan atmosfer

Indikator Kinerja untuk mencapai sasaran strategis tersebut direpresentasikan dengan 4 (empat) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu :

1. Persentase kontinuitas akuisisi data antariksa dan atmosfer 2. Jumlah akuisisi data antariksa dan atmosfer

3. Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah

4. Indeks kepuasan masyarakat (IKM ) atas layanan iptek sains antariksa dan atmosfer

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) dan capaian realisasi Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang tahun 2016 disajikan dalam Tabel 7.

Tabel 7. Perjanjian Kinerja BPAA Sumedang Tahun 2016

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAM A

1. Tersedianya data sains antariksa dan atmosfer

IKU-1:

Persentase kontinuitas akuisisi data antariksa dan atmosfer

IKU-2 :

Jumlah akuisisi data antariksa dan atmosfer

8 0 % 88.01%

12 GB 26,78 GB

(33)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP)

IKU-3 :

21

Instansi

2. Terselenggaranya

Jumlah instansi pengguna layanan

publik daerah

21

Instansi

25 Instansi

layanan pengguna

IKU-4:

sains antariksa dan

Indeks kepuasan masyarakat (IKM) atas

atmosfer

• • "

-layanan iptek sains antariksa dan

atmosfer

78,5

90,63

3.2.1 SASARAN STRATEGIS TERSEDIANYA DATA SAINS ANTARIKSA DAN ATM OSFER

Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, maka diiaksanakan perhitungan kontinuitas

operasional peralatan pengamatan dan pengolahan data antariksa dan atmosfer dengan

indikator kinerja adalah persentase kontinuitas akuisisi data antariksa dan atmosfer dan

melakukan proses perekaman data hasil pengamatan dari semua peralatan yang dioperasikan

dengan indikator kinerja adalah jumlah akuisisi data antariksa dan atmosfer.

3.2.1.1 CAPAIAN IKU 1: PERSENTASE KONTINUITAS AKUISISI DATA ANTARIKSA DAN ATM OSFER

Kontinuitas operasional peralatan pengamatan dan pengolahan data antariksa dan atmosfer

pada tahun 2016 sebesar 88.01% dari target 80% dengan rincian pada Tabel 8.

Tabel 8. Persentase Kontinuitas Data Tahun 2016

No Nama Alat

Persentase Kontinuitas Data (%)

No Nama Alat

Jan Feb M ar Apr M ei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des

1 Radio M atahari 98,21 95,40 95,34 97,41 98,21 98,89 99,28 100,00 100,00 98,21 98,89 99,18 2 Teleskop 83,87 62,07 83,87 86,67 77,42 83,33 67,74 87,10 76,70 54,84 70,00 51,61 3 IPS 7.1 97,41 84,94 0,00 - - -

-

-

- - - -4 Fluxgate M agnetometer 84,62 95,01 86,46 96,79 97,92 92,30 96,54 91,13 21,79 100,00 99,98 96,36 5 AWS 100,00 100,00 100,00 98,61 98,69 98,91 98,82 85,92 100,00 100,00 100,00 100,00 6 GRBR 80,18 87,51 59,31 90,48 96,70 65,08 93,88 88,67 98,20 98,15 92,08 84,01 9 GPS Scinda - - - 65,26 99,21 99,68 98,82 96,34 98,86 99,35 59,74 98,52 Jumlah/ rata-rata bulanan 90,72 87,49 70,83 89,20 94,69 89,70 92,51 91,53 82,59 91,76 86,78 88,28 Jumlah/ rata-rata tahunan 88,01

Peningkatan kontinuitas akibat minimnya gangguan yang terjadi baik dari gangguan luar

maupun kerusakan peralatan itu sendiri. Beberapa gangguan atau hambatan yang terjadi

selama tahun 2016 dapat dilihat pada gambar 13.

(34)

Grafik Persentase Total Gangguan Tahun 2016

Gambar 13. Data Gangguan Tahun 2016

Terdapat peralatan pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang lonosonda IPS-71 yang mengalami kerusakan akibat kejadian pet ir pada tanggal 15 Februari 2016 pukul 16.15 WIB. Hasil identifikasi kerusakan peralatan secara rinci adalah sebagai ber ikut :

1. Personal Computer (PC) 2. Antenna Delta Tx dan Rx 3. Pemancar/ Transmitter 4. Penerima/ Receiver 5. Power Supply

Setelah di analisis kebutuhan biaya perbaikan peralatan ionosonda IPS-71 ± sebesar Rp 200.000.000,- dan anggaran pemeliharaan alat Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang t idak dapat memenuhi kebutuhan t ersebut . Oleh karena it u, pada bulan April 2016, peralatan ionosonda IPS-71 diganti dengan peralatan GPS Scinda dimana keduanya mempunyai fungsi relat if sama yait u menghasilkan data parameter ionosfer. Penggantian peralatan t ersebut untuk memenuhi kebutuhan kontinuitas data peralatan sains antariksa dan atmosfer yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang t ahun 2016.

(35)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP)

3.2.1.2 CAPAIAN IKU 2 : JUM LAH AKUISISI DATA ANTARIKSA DAN ATM OSFER

Jumlah akuisisi data antariksa dan atmosfer pada t ahun 2016 sebesar 26.78 GB dari t arget sebesar 12 GB dengan rincian pada Tabel 9.

Tabel 9. Data Akuisisi Peralatan BPAA Sumedang

No Nama Alat

Jumlah Data Terakuisisi (M B) No Nama Alat

Jan Feb M ar Apr M e! Junl Jul! Ags Sep Okt Nov Des 1 Radio M atahari 1442,50 1215,40 1235,48 1214,03 1284,71 1289,22 1284,21 1297,70 1240,10 1278,81 1236,50 1286,05 2 Teleskop 4,65 4,97 7,90 8,20 7,10 7,08 6,28 5,69 4,60 3,40 4,20 3,20 3 IPS 7.1 206,20 148,73 0,00 - - - - - - - - -4 Fluxgate M agnetometer 14,00 14,77 14,36 16,45 16,27 14,84 16,04 15,14 3,50 16,23 15,70 15,55 5 AWS 5,98 5,60 5,98 5,92 6,12 5,94 6,13 5,08 5,66 5,83 5,65 5,88 6 GRBR 659,70 698,30 387,66 554,94 608,50 396,35 590,80 589,10 616,20 644,20 538,98 496,35 7 GPS Scinda - - - 315,19 496,78 483,08 494,80 482,62 478,93 497,40 288,84 493,35 Jumlah/ rata-rata bulanan 2333,03 2087,77 1651,38 2114,73 2419/ 18 2196,51 2398,26 2395,33 2348,99 2445,87 2089,87 2300,38 Jumlah/ rata-rata tahunan 26781,60

Akusisi data antariksa yang ada di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang mencakup pengamatan dan perekaman data M at ahari Opt ik, M atahari Radio SN4000, lonosonda IPS-71, GPS Scinda, GRBR, Geomagnet M agnetometer, Cuaca.

Akuisisi data matahari opt ik merupakan proses pengamatan dan perekaman kejadian di matahari secara visual dengan menggunakan teleskop untuk memperoleh data sunspot atau bint ik hitam matahari. Akuisisi data matahari radio merupakan proses pengamatan dan perekaman kejadian di matahari secara radio yait u t erkait semburan yang ada di matahari yang diteruskan ke bumi berupa gelombang elektromagnetik dan direkam dengan menggunakan peralatan Solar Radio Spectrograph seri SN4000. Akuisisi data ionosfer merupakan proses pengamatan dan perekaman data t erkait lapisan atmosfer pada ketinggian 50-1000km yang bermanfaat untuk komunikasi radiodan direkam dengan menggunakan lonosonda IPS71, GPS Scinda dan GRBR. Akuisisi data geomagnet merupakan proses pengamatan dan perekaman data medan magnet bumi dan direkam dengan menggunakan peralatan magnetometer. Akuisisi data cuaca merupakan proses pengamatan dan perekaman kejadian cuaca di permukaan bumi seperti suhu, kelembaban, tekanan, radiasi matahari dan jumlah curah hujan.

Akuisisi data M atahari Optik adalah kegiatan verifikasi data sunspot hasil dari pengamatan matahari secara opt ik menggunakan teleskop C-8 (Celestron 8 inchi) di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang dibandingkan dengan data sunspot hasil pengamatan dari stasiun pengamat matahari dit empat lain. Output kegiatan ini menghasilkan besaran fakt or koreksi k yang akan digunakan untuk menentukan bilangan sunspot harian. Selanjutnya data sunspot yang sudah t erkoreksi akan digunakan sebagai data input soft ware prediksi kemunculan flare satu hari kedepan.

(36)

Akuisisi data M atahari Radio adalah kegiatan ident ifikasi dan verifikasi data semburanutsrmlieba (burst)

radio matahari hasil dari pengamatan matahari secara radio menggunakan spektrograf SN 4000 di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang dibandingkan dengan data hasil pengamatan dari stasiun pengamat matahari dit empat lain. Out put kegiatan ini menghasilkan frekuensi kemunculan burst radio matahari yang akan digunakan unt uk ident ifikasi indikasi aktivitas matahari secara dini, untuk di verifikasi dan dibandingkan dengan data burst radio matahari yang t eramat i di stasiun pengamat radio matahari lainnya.

Akuisisi data lonosfer adalah

1. Kegiatan ident ifikasi gangguan pada data ionogram hasil daripengamatan lapisan ionosfer menggunakan ionosonda IPS 71 di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang. lonosfer merupakan bagian dari atmosfer bumi, berupa lapisan t erlet ak antara 50-1000 km diatas permukaan bumi t erdiri dari lapisan D (50-90 km), lapisan E (90-150 km), dan lapisan F (150-1000 km). Klasifikasi lapisan ionosfer berdasarkan pada profil kerapatan elekt ronnya, berbeda dengan t hermosfer yang diklasifikasikan berdasarkan profil t emperat urnya. Lapisan ionosfer t erbent uk karena Sinar UV matahari maka dinamika lapisan ionosfer bergantung pada mat ahari. Tetapi t idak semua gangguan pada ionogram t erjadi akibat aktivitas matahari perlu telaah khusus. Pada kegiatan ini hanya dit injau mengidentifikasi jenis gangguan pada ionogram hasil pengamatan IPS 71 dihubungkan dengan adanya peristiwa flare atau badai magnetik. Out put kegiatan ini menghasilkan jenis gangguan pada ionogram t erkait dengan peristiwa flare matahari atau badai magnetic. 2. Kegiatan untuk memperoleh Total Electron Content (TEC) dilapisan ionosfer Indonesia.

Salah satu lokasi pemasangan alat yait u Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang. GRBR merupakan sistem pengukuran TEC berbasis GNU radio, yait u sistem penerima radio beacon sat elit berbasis free soft ware GNU Radio. Sistem ini mengkombinasikan dua perbedaaan fasa 150 MHz (VHF) dan 400 MHz (UHF) yang dipancarkan oleh sat elit pada orbit LEO dan dit erima oleh sebuah digit al receiver "Ground-based". Gelombang radio 150 MHz dan 400 MHz dari sat elit merambat melalui lapisan ionosfer dimana t erjadi perubahan dan pembelokkan arah gelombang (refraksi index t ermodulasi) yang disebabkan adanya kerapatan plasma pada ionosfer. Hal inilah yang menyebabkan Total Electron Content (TEC) pada ionosfer dapat t erdet eksi dan diukur oleh sistem digit al receiver GNU Radio.

3. Kegiatan unt uk memonitor TEC dan Sintilasi menggunakan GPS. GPS Scinda merupakan peralatan pengamatan Sintilasi dan Tot al Electron Content (TEC) pada ionosfer yang memanfaatkan sinyal yang dipancarkan oleh sat elit orbit menengah GPS. Tot al elect ron Content (TEC) merupakan jumlah t ot al elekt ron yang t erint egrasi di antara dua t it ik di area sepanjang 1 meter kubik. TEC dapat digunakan untuk menentukan sintilasi (penurunan intensitas gelombang radio) di lapisan ionosfer. Dari pengamatan ini dapat diperoleh informasi karakteristik perubahan ionosfer yang t erkait dengan perubahan cuaca antariksa. Pengamatan dilakukan secara realtime dan berkesinambungan setiap hari.

Akuisisi data Geomagnet adalah kegiatan menentukan indek-k geomagnet setempat BALAI PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER SUMEDANG I 28

(37)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP)

(regional) berdasarkan data pengamatan geomagnet di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang dibandingkan dengan data geomagnet internasional (IGRF) sebagai referensinya. Besaran indeks-k geomagnet menggunakan angka 0-9,dengan angka 0 diartikan kondisi tenang dan angka 9 diart ikan kondisi t ingkat gangguannya t inggi. Setiap stasiun pengamat geomagnet akan berbeda besaran indeks-k geomagnetnya sebagai akibat pengaruh lingkungan yang berbeda pula. Out put kegiatan ini menghasilkan besaran indeks-k geomagnet regional Sumedang, merupakan fakt or koreksi terhadap akurasi data geomagnet di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang. Informasi t ent ang variasi medan magnet bumi merupakan bahan analisis pada sistem peringatan dini cuaca antariksa.

Akuisisi data Cuaca merupakan proses pengamatan dan perekaman kejadian cuaca dipermukaan bumi seperti suhu, kelembaban, tekanan, radiasi matahari dan jumlah curah hujan. Akuisisi, pengolahan dan analisis data cuaca adalah kegiatan untuk memperoleh data cuaca secara manual serta penggolahan data menjadi informasi hasil analisis secara st at ist ik. Pengamatan cuaca di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang secara manual mencakup data curah hujan, tekanan udara, kelembaban udara, dan lama penyinaran. Pengamatan secara manual dilakukan pada pagi dan sore hari. Seiring dengan isu perubahan iklim dan kebutuhan pengguna akan informasi iklim untuk berbagai keperluan sektoral seperti pertanian, kehutanan, irigasi maka perlu dilakukan penggolahan dan analisis data untuk menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Keberadaan data cuaca di Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang sudah ada dalam kurun wakt u yang sangat panjang t erut ama curah hujan manual. Pengukuran curah hujan sudah lebih dari 30 t ahun, sehingga sudah dapat untuk menyimpulkan kondisi iklim Sumedang, khususnya lokasi stasiun. Semakin tingginya volume kunjungan wisata ilmiah baik dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum perlu dilakukan pengolahan dan analisis data cuaca yang sudah t erkumpul menjadi informasi cuaca dan iklim. Out put kegiatan ini menghasilkan informasi pola curah hujan, jumlah curah hujan, t rend suhu udara, kondisi kelembaban udara, dan rata-rata lama penyinaran. Informasi cuaca yang t elah dilakukan pengolahan dan analisis ini diharapkan sangat bermanfaat bagi masyarakat, t erut ama penelit i LAPAN.

3.2.2 SASARAN STRATEGIS TERSELENGGARANYA LAYANAN PENGGUNA SAINS ANTARIKSA DAN ATM OSFER

Kegiatan layanan ini diperlukan sebagai media penyampaian t upoksi Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang, pengenalan dan penyampaian hasil-hasil lit bang LAPAN, Ketersedian data, potensi dan pemanfaatan data sains antariksa dan atmosfer, pelayanan teknis dan dist ribusi data bagi pengguna. Kegiatan layanan ini menggunakan anggaran DIPA Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang.

Layanan pengguna dilaksanakan sebagai media promosi t erkait produk-produk yang dihasilkan LAPAN, sesuai tupoksinya Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang sebagai sebuah Unit Pelaksana Teknis.

(38)

3.2.2.1 CAPAIAN IKU 3 : JUM LAH INSTANSI PENGGUNA LAYANAN PUBLIK DAERAH

Layanan kunjungan adalah kunjungan dari para siswa, mahasiswa, dan atau masyarakat umum ke Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang. Kegiatan kunjungan ilmiah diawali dengan pembahasan materi mengenai LAPAN secara umum dan Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang secara khusus. Setelah pengenalan t eorit is, para peserta kunjungan ilmiah dipersilahkan untuk berkunjung langsung ke fasilitas peralatan untuk mengetahui lebih banyak t ent ang fungsi dan kegunaannya. Pada t ahun 2016 terlaksana pelayanan kunjungan sebanyak 28 layanan, yang t erdiri dari kementerian/ lembaga, swasta, mahasiswa maupun siswa.

Untuk mengunjungi Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer ini syaratnya adalah mengajukan surat permohonan kepada Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang.

Pelayanan data bagi pengguna adalah pelayanan data sains antariksa dan atmosfer. Pada t ahun 2016 terlaksana pelayanan data sains antariksa dan atmosfer sebanyak 6 layanan, yang t erdiri dari kementerian/ lembaga, swasta, dosen maupun mahasiswa.

Pembinaan teknis (bimt ek) berupa pelayanan PKL/KKN kepada pengguna adalah dalam rangka membangun kemandirian pengguna dalam hal pengetahuan bekerja secara langsung. Pada t ahun 2016 terlaksana pelayanan PKL/KKN sebanyak 2 layanan, yang t erdiri dari siswa-siswi sekolah menengah atas.

Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah pada tahun 2016 sebanyak 25 Instansi dari t arget sebanyak 21 instansi dengan rincian pada Tabel 10.

Tabel 10. Instansi Pengguna Layanan Publik

KUNJUNGAN WISATA ILM IAH

NO. TANGGAL

KUNJ.

JUM LAH NAM A INSTANSI/

LEM BAGA/ SEKOLAH

ALAM AT

NO. TANGGAL

KUNJ. GURU/

PEM BIM BING PENDAM PING PESERTA

NAM A INSTANSI/ LEM BAGA/ SEKOLAH ALAM AT 1 2 3 4 5 6 7 1 26-Jan-2016 15 74 SD M ut iara Bunda Bandung

Komplek Golf Garden Estate Jl. Arcamanik Endah No. 03 Bandung, 40293 2 10-Feb-2016 37 Dharma Wanita Persatuan LAPAN 3 17-Feb-2016 17 303 SM Adan SMP Uswatun Hasanah

Jl. Pusdiklat Depnaker No. 2 Pinang Ranti Kec. M akasar Jakarta Timur 13560 4 19-Feb-2016 - 19 STKIP UNSAP Sumedang -5 23-Feb-2016 2 70 SMP Negeri 2 Pamulihan Jl. Cikohkol Ds. Cigendel Pamulihan Sumedang 45362

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa pada Pasal 18 bahwa Alokasi Dana Desa berasal dari APBD Kabupaten/Kota

Peneliti melakukan wawancara kepada subjek sebelum dan sesudah dilakukannya penelitian, wawancara yang digunakan yaitu menggunakan wawancara terpimpin yang

Penelitian ini difokuskan pada Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Suatu Studi pada PT. Permasalahan yang dihadapi dalam

Hasil penelitian pada BUSN devisa dalam pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa faktor profil risiko dengan rasio Non Perform

2.4.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor : KEP- 443/KMK.01/2001 tanggal 23

Hipotesis penelitian ini adalah (1) model penemuan terbimbing memberikan hasil belajar yang sama dengan model cooperative learning, tetapi lebih baik daripada

Syukur pada taraf ini menunjukkan bahwa sebagian kecil penyandang cacat netra di UPT Rehabilitasi Cacat Netra Malang belum mampu mengakui bahwa segala yang

Palu digunakan untuk menancapkan patok yaitu dengan memukulkan palu pada atas patok, degan demikian patok yang ditempatkan pada titik-titik stasiun yang