• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPACT PROGRAM KEROSENE TO LPG CONVERSION IN LIFE COMMUNITY IN TANAH SIRAH VILLAGE LUBUK BEGALUNG SUBDISTRICT PADANG CITY. By :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPACT PROGRAM KEROSENE TO LPG CONVERSION IN LIFE COMMUNITY IN TANAH SIRAH VILLAGE LUBUK BEGALUNG SUBDISTRICT PADANG CITY. By :"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

IMPACT PROGRAM KEROSENE TO LPG CONVERSION IN LIFE COMMUNITY IN TANAH SIRAH VILLAGE LUBUK BEGALUNG

SUBDISTRICT PADANG CITY

By :

Ella Yuliana* Yeni Erita**Rozana Eka Putri**

Geography Education College Student of STKIP PGRI Western Sumatra* Geography Education Lecturers of STKIP PGRI Western Sumatra**

ABSTRACT

The aims of the research are to get the data , process, analyze and discuss The Impact Program Kerosene To LPG Conversion in Life Community in Tanah Sirah Village Lubuk Begalung Subdistrict Padang City seen from: Knowledge, Understanding, and Confidence.

This research is descriptive. population of the research is all households get a starter pack conversion program kerosene to LPG in Tanah Sirah Village. The sample of respondents was taken by a proportional random sampling of 10 % of households get a starter pack conversion program kerosene to LPG so that the respondent amounted to become 62 families.

The results of the research explained that: (1) conversion program from kerosene to LPG positive impact on people's knowledge of the LPG in the Tanah Sirah Village, which can be seen from the average number of percentage of 67.04% classified as "Good". (2) Program kerosene to LPG positive impact on people‟s understanding of LPG in the Tanah Sirah Village, which can be seen from the average number of its percentage of 72.48% classified as "Good". (3) Program kerosene to LPG positive impact on people‟s confidence in the use of LPG in the Tanah Sirah Village, which can be seen from the average number percentage of 82.53% classified as "Very Good"

(3)

2

DAMPAK POGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TANAH SIRAH KECAMATAN

LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG

By :

Ella Yuliana* Yeni Erita**Rozana Eka Putri**

Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat* Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, menganalisis dan membahas tentang Dampak Pogram Konversi Minyak Tanah Ke LPG Dalam Kehidupan Masyarakat Di Kelurahan Tanah Sirah Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang dilihat dari: Pengetahuan, Pemahaman, dan Keyakinan.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah Semua KK yang mendapatkan paket perdana Program Konversi Minyak Tanah ke LPG di kelurahan Tanah Sirah. Sampel responden diambil berdasarkan proposional random sampling yaitu 10% masyarakat yang mendapatkan paket perdana program konversi minyak tanah ke LPG sehingga responden berjumlah 62 KK.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa: (1) Program konversi minyak tanah ke LPG berdampak positif bagi pengetahuan masyarakat mengenai LPG di Kelurahan Tanah Sirah, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata-rata persentasenya sebesar 67,04% tergolong “Baik”. (2) Program konversi minyak tanah ke LPG berdampak positif bagi pemahaman mengenai LPG di Kelurahan Tanah Sirah, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata-rata persentase nya sebesar 72,48% tergolong “Baik”. (3) Program konversi minyak tanah ke LPG berdampak positif dalam keyakinan masyarakat dalam menggunakan LPG di Kelurahan Sanah Sirah, yaitu dapat dilihat dengan jumlah rata-rata persentasenay sebesar 82,53% tergolong “Sangat Baik”

Keynote : Konversi Minyak Tanah ke LPG, Pengetahuan, Pemahaman, dan Keyakinan PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. salah satunnya adalah minyak bumi, karna itu Indonesia pernah menjadi salah satu anggota Organization Petroleum Export Country (OPEC), adalah perhimpunan negara-negara penghasil minyak bumi atau minyak mentah yang membentuk suatu organisasi yang memiliki kewenangan melakukan ekspor minyak namun karena jumlah minyak bumi di Indonesia yang mulai sedikit menyebabkan Indonesia pada tahun

2008 mengundurkan diri dari perhimpunan negara OPEC. Indonesia tidak mampu mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri bagi masyarakatnya sehingga harus mengimport minyak dari negara lain. (Feriyanti, 2009).

Berkaitan dengan hal di atas beberapa bulan terakhir ini masyarakat kembali harus mengantri minyak tanah Meskipun negeri ini adalah penghasil minyak bumi dan sudah merdeka 69 tahun lalu, namun masalah kebutuhan rumah tangga yang sangat vital ini ternyata belum bisa dipecahkan. Kondisi

(4)

3

ini sangat memprihatikan. Nyaris setiap tahun terjadi „ krisis BBM‟ khususnya minyak tanah. Selain itu jikapun ada minyak tanah bersubsidi ini didistribusikan di pangkalan-pangkalan minyak tanah, tak ayal muncul antrean panjang, dan pembeliannya pun dibatasi. Setiap kali terjadi antrian BBM di pompa bensin, di agen atau dipangkalan minyak tanah, para pejabat terkait selalu berbelit untuk memberikan alasan kepada masyarakatnya. Alasan tersebut mulai dari adanya perbaikan kilang minyak, terjadinya penyelundupan BBM keluar, dan pembelokan BBM ke industri.

Oleh karena itu dalam mengatasi dan mengurangi krisis dan masalah tersebut pemerintah mencanangkan sebuah program konversi energi nasional yaitu Program Konversi Minyak Tanah ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka menjamin penyediaan dan pengadaan bahan bakar dalam negeri. Program ini secara khusus dimaksudkan untuk mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) guna meringankan beban keuangan negara.

Semenjak di keluarkanya kebijakan pemerintah tentang program konversi minyak tanah ke gas LPG oleh Wapres Jusuf Kalla pada tahun 2007 , Program konversi minyak tanah ke gas LPG ini telah mulai dilakukan, dan hingga 31 Mei 2011 sudah mencakup seluruh jawa, seluruh bali, sebagian besar Sumatera, sebagian Kalimantan, dan sebagian Sulawesi, untuk wilayah Sumbar sendiri sudah mulai dilakukan pada tahun 2013. Yang direncanakan sebanyak 532.055 paket konversi yang akan dibagikan. Khusus untuk kota padang sebanyak 155.651 paket konversi LPG 3 Kg di bagikan kepada warga kota padang secara gratis (singgalang.com).

Untuk kecamatan Lubuk Begalung sendiri khususnya kelurahan

Tanah Sirah pelaksanaan program ini sudah mulai di lakukan pada tahun 2014 yang mana sebanyak 1078 KK (Kantor Lurah Tanah Sirah : 2014) mendapat pembagian paket gas LPG telah terdata sesuai dengan kriteria tertentu, adapun kriteria tersebut adalah masyarakat yang masih menggunakan minyak tanah, dan juga kelompok usaha mikro serta mereka dengan penghasilan kurang dari Rp1,5 juta/bln. Setiap keluarga yang termasuk dalam daftar penerima paket perdana LPG tabung 3 Kg mendapatkan satu paket perdana LPG tabung 3 Kg secara Gratis yang terdiri dari satu tabung gas LPG 3 Kg (beserta isi), satu set kompor LPG satu tungku lengkap dengan slang dan regulatornya yang diberikan secara gratis oleh pemerintah.

Meskipun demikian dalam pelaksanaan program ini tentunya tidak selalu berjalan lancar, berdasarkan hasil observasi awal dan grand tour peneliti pada tanggal 8 September 2014, walaupun sebanyak 1087 (Kantor Lurah Tanah Sirah:2014) keluarga sudah mendapatkan paket perdana tersebut secara gratis masih saja ada keluarga yang enggan menggunakan gas LPG sebagai bahan bakar untuk memasak dirumah, dan ada sebagian keluarga yang menjual kembali paket perdana LPG tabung 3 Kg yang telah di bagikan.

Berkaitan dengan hal di atas peneliti berasumsi bahwa itu dikarenakan permasalahan minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai penggunaan, fungsi, prosedur, pengamanan kompor gas jika terjadi kebocoran dan cara penanganan kerusakan lainya saat paket perdana itu belum dibagikan dan belum adanya sosialisasi yang di adakan oleh pihak pemerintah.

Sehingga ketidakpahaman dan ketidaksiapan masyarakat dari segi teknis penggunaan kompor gas dapat memberikan dampak trauma bagi masyarakat. Secara psikologis, sebagian besar masyarakat mengalami ketakutan

(5)

4

dalam menggunakan kompor gas, karena banyaknya kasus kompor gas yang meledak sehingga merasa lebih aman menggunakan bahan bakar lain seperti minyak tanah dan kayu bakar. Selain itu mereka menganggap penggunaan bahan bakar minyak tanah lebih mudah dibandingkan dengan Gas LPG, dan tidak terlalu berisiko. Namun di sisi lain ada juga masyarakat yang lebih memilih memakai gas LPG sebagai bahan bakar memasak di rumah karena mereka menganggap penggunaan gas LPG lebih hemat di bandingkan dengan minyak tanah sehingga dapat menekan biaya pengeluaran keluarga setiap bulanya.

Dalamrealitanya menjalankan sebuah kebijakan atau program pemerintah terutama mengubah kebiasaan masyarakat yang memakai minyak tanah sebagai bahan bakar untuk memasak menjadi gas LPG tentunya tidak lah mudah, itu ditandai dengan adanya berbagai pro dan kontra yang berdampak dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu berdasarkan latar belakang yang di uraikan di atas peneliti merasa tertarik melalukan penelitian tentang “ Dampak Program Konversi Minyak Tanah Ke LPG Dalam Kehidupan Masyarakat di Kelurahan Tanah Sirah Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang ’’.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya di paparkan dalam bentuk laporan penelitian, (Arikunto, 2010). Dan menurut Tika (2005) penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis.

Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.

Populasi penelitian ini adalah setiap KK yang mendapatkan paket perdana program konversi minyak tanah ke LPG di kelurahan Tanah Sirah. Sampel responden diambil berdasarkan proposional random sampling yaitu 10% KK yang mendapat paket perdana program konversi minyak tanah ke LPG sehingga responden berjumlah 62 KK.

Sesuai dengan jenis data yang hendak dicari dalam penelitian ini, maka instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan angket atau kuisioner. Sedangkan data yang tidak mungkin dikumpulkan dengan kuisioner dilakukan dengan observasi dengan pencatatan langsung pada masyarakat di kelurahan Tanah Sirah. Sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik penelitian yang dilakukan adalah wawancara dan observasi

Teknik analisa data yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini secara deskriptif yaitu dengan menggunakan analisis statistik deskriptif berupa formula persentase yang dikemukakan oleh Arikunto, 2010 yang bertujuan untuk melihat kecendrungan indikator masing-masing Variabel dengan rumus sebagi berikut :

P = × 100 %

Selanjutnya dianalisis tingkat pencapaian responden terhadap penyebaran angket yang dilakukan, maka pada bagian deskripsi ini akan tergambar persentase dan kategori pencapaian responden dengan menggunakan rumus skala likert dalam Riduwan (2012).

(6)

5

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Deskripsi Wilayah Penelitian (Letak dan Batas Wilayah)

Secara Astronomis Kecamatan Lubuk Begalung terletak antara 100˚22‟40” - 100˚25‟52” BT dan 0˚56‟36” - 1˚2‟32” LS, dengan luas wilayah lebih kurang 30.91 Km², temperature 22,0˚C – 31,7˚C curah hujan 384,88 mm/bulan dengan ketinggian 0–400 m dari permukaan laut

Secara administratif pemerintahan Kecamatan Lubuk Begalung berbatasan langsung dengan wilayah sebagai berikut :

- Utara : Kec. Padang Timur, dan Kec. Pauh - Selatan : Samudera Indonesia

dan Kec. Bungus Teluk Kabung - Barat : Kec. Padang Timur

dan Kec. Padang Selatan

- Timur :Kec. Lubuk Kilangan dan Kec. Bungus Teluk Kabung

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diperoleh gambaran sebagai berikut :

Pertama : Dampak konversi minyak tanah ke LPG untuk pengetahuan masyarakat di Kelurahan Tanah Sirah Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang, sangat berdampak positif bagi masyarakat, karena dengan adanya program konversi minyak tanah ke LPG membuat masyarakat lebih mengetahui pengetahuan tentang LPG diantaranya pengetahuan masyarakat tentang program konversi minyak tanah ke LPG tergolong Cukup yaitu dengan persentase sebesar 46,77%, pengetahuan masyarakat tentang tujuan pemerintah melakukan program konversi minyak tanah ke LPG tergolong Cukup yaitu

dengan persentase sebesar 41,93%, pengetahuan masyarakat tentang atribut kompor gas yang didapat dalam 1 paket perdana program konversi minyak tanah ke LPG tergolong Sangat Baik yaitu dengan persentase sebesar 80,96%. Pengetahuan masyarakat tentang cara memasang peralatan kompor gas dengan baik dan benar tergolong Baik dengan persentase sebesar 64,19%, pengetahuan masyarakat tentang tempat mengisi ulang LPG tergolong Sangat Baik dengan persentase sebesar 92,25%, pengetahuan masyarakat tentang macam-macam kemasan tabung LPG tergolong Baik dengan persentase sebesar 76,13%. Dari hasil penelitian dapat dilihat pengetahuan masyarakat tentang LPG rata-rata tergolong baik. karena dengan masyarakat mendapatkan paket perdana program konversi minyak tanah ke LPG dari pemerintah secara gratis serta mengadakan sosialisasi dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai LPG.

Hal ini sesuai dengan Suryani dalam Najib (2014)

Di dalam arti

singkat ilmu pengetahuan adalah

pengetahuan yang tersusun secara

sistematik

dengan

menggunakan

panca indra. Pengetahuan diperoleh

berdasarkan fakta-fakta yang diterima dengan melihat dan mendengar sendiri, seperti lewat surat kabar, mendengar radio, menonton TV dan film. Apa yang dilihat dan di dengarkan itu diterima panca indra, lalu diterima dan di olah oleh otak. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman-pengalaman bersama orang tua, kakak dan adik yang mempengaruhi dalam hidup

Kedua : Dampak program konversi minyak tanah ke LPG untuk pemahaman masyarakat di Kelurahan Tanah Sirah Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang, sangat berdampak positif untuk pemahaman masyarakat karena dengan adanya program konversi minyak tanah ke LPG sebagian besar masyarakat lebih

(7)

6

berbagai pemahaman diantaranya pemahaman masyarakat mengenai hal-hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum menggunakan kompor gas tergolong Baik dengan persentase sebesar 71,29%, pemahaman masyarakat mengenai fungsi dari masing-masing bagian kompor gas tergolong Baik dengan persentase sebesar 61,29%, pemehaman masyarakat mengenai kenapa LPG bisa meledak tergolong Baik dengan persentase sebesar 71,29%. Pemahaman masyarakat lokasi mengenai tempat tatakan dan tabung gas yang sangat mempengaruhi keamanan dalam menggunakan kompor gas tergolong Baik dengan persentase sebesar 74,84%. pemahaman masyarakat menegenai pemasangan regulator yang tidak pas atau goyang dapat menyebabkan kebocoran gas tergolong Baik dengan persentase sebesar 72,26%, tingkat pemahaman masyarakat mengenai tanda-tanda kebocoran gas tergolong Baik dengan persentase sebesar 79,35%, tingkat pemahaman masyarakat mengenai hal yang harus dilakukan jika terjadi kebocoran gas tergolong Baik dengan persentase sebesar 77,09%.

Dari hasil penelitian dapat dilihat tingkat pemahaman masyarakat tentang LPG rata-rata tergolong baik karena bersamaan dilaksanakannya program konversi minyak tanah ke LPG, pemerintah juga melakukan beberapa sosialisasi kepada masyarakat, baik itu sosialisasi yang di lakukan di setiap kelurahan maupun sosialisasi pada media massa dan media cetak seperti iklan-iklan mengenai LPG yang di siarkan di televisi, radio, maupun surat-surat kabar.

Hal ini sesuai dengan Risman (2014) yang menyatakan pemahaman di defenisikan sebagai proses berfikir dan belajar. Dikatakan demikian karena untuk menuju ke arah pemahaman perlu di ikuti dengan belajar dan berfikir.

pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara memahami.

Ketiga : Dampak program konversi minyak tanah ke LPG sangat berdampak positif untuk keyakinan masyarakat dalam menggunakan LPG di Kelurahan Tanah Sirah Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang, di antaranya keyakinan masyarakat yang mengakui kalau penggunaan bahan bakar LPG lebih aman dari bahan bakar lainya tergolong Baik denga persentase sebesar 66,77%, keyakinan masyarakat yang mengakui pemasangan kompor gas dengan atribut lainya dengan benar dapat mengurangi resiko kebocoran gas tergolong Sangat Baik dengan persentase sebesar 90,65%, keyakinan masyarakat yang lebih memilih menggunakan LPG dari bahan bakar lainya tergolong Baik dengan persentase sebesar 69,68%. Keyakinan masyarakat yang mengakui bahwa memasak dengan LPG lebih cepat tergolong Sangat Baik dengan persentase sebesar 95,16%, keyakinan masyarakat yang mengakui bahwa harga LPG lebih murah dan lebih hemat dari bahan bakar lainya tergolong Sangat Baik dengan persentase sebesar 94,19%. Tingkat keyakinan masyarakat yang mengakui bahwa menggunakan bahan bakar LPG lebih bersih dari bhan bakar lainya tergolong Sangat Baik dengan persentase sebesar 95,48%. Tingkat keyakinan masyarakat yang mengakui kalau LPG lebih mudah di dapat dari bahan bakar lain tergolong Sangat Baik dengan persentase sebesar 84,51%. Tingkat keyakinan masyarakat yang mengakui tidak merasa takut lagi menggunakan LPG tergolong Baik dengan persentase sebesar 63,87%.

Dari hasil penelitian dapat dilihat tingkat keyakinan masyarakat dalam menggunakan LPG rata-rata tergolong Sangat Baik, karena dengan adanya program konversi minyak tanah ke LPG sebagian besar masyarakat lebih memilih menggunakan LPG, dengan alasan beberapa kelebihan yang di dapat

(8)

7

jika menggunakan LPG. memang pada awalnya masyarakat merasa takut dan tidak setuju dengan adanya program konversi minyak tanah ke LPG namun dengan memberikan paket perdana secara gratis, pengetahuan, dan pemahaman kepada masyarakat tentang cara penggunaan LPG yang aman serta kelebihan-kelebihan yang di dapat dalam menggunakan LPG, ditambah lagi harga minyak tanah yang semakin mahal. mau tak mau masyarakat harus memberanikan diri untuk menggunakan LPG, dan seiring berjalannya waktu rasa takut pada masyarakat perlahan menghilang. Sehingga sekarang sebagian besar masyarakat memilih untuk menggunakan LPG.

Dalam hal ini sesuai dengan Menurut Rokeach tahun 1972 dalam sugiman (2009), keyakinan adalah pernyataan yang sederhana, disadari atau tidak disadari sebagai bagian dari apa yang seseorang katakan atau lakukan, biasanya didahulu dengan ungkapan “saya percaya bahwa … .“

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan :

1. Dampak Program Konversi Minyak Tanah ke LPG sangat berpengaruh bagi pengetahuan masyarakat mengenai LPG dimana dapat dilihat dari hasil penelitian pengetahuan tentang program konversi minyak tanah yg tergolong Cukup (46,77%), tentang tujuan pemerintah melakukan program konversi minyak tanah ke LPG tergolong Cukup (41,93%), tentang atribut kompor gas yang didapat dalam 1 paket perdana program konversi minyak tanah ke LPG tergolong Sangat Baik (80,96%), tentang cara memasang peralatan kompor gas

tergolong Baik (64,19%), tentang tempat mengisi ulang LPG tergolong Sangat Baik (92,25%), tentang macam-macam kemasan tabung LPG tergolong Baik (76,13%) sebagian besar masyarakat di kelurahan Tanah Sirah telah mengetahui berbagai macam pengetahuan tentang LPG

2. Dampak Program Konversi Minyak Tanah ke LPG sangat berpengaruh untuk pemahaman masyarakat mengenai LPG dimana dapat dilihat dari pemahaman mengenai LPG di Kelurahan Tanah Sirah, yaitu pemahaman mengenai hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan kompor gas tergolong Baik (71,29%), mengenai fungsi dari masing-masing bagian kompor gas tergolong Baik (61,29%), mengenai kenapa LPG bisa meledak tergolong Baik (71,29%). mengenai lokasi tempat tatakan kompor dan tabung gas tergolong Baik (74,84%). mengenai pemasangan regulator tergolong Baik (72,26%), mengenai tanda-tanda kebocoran gas tergolong Baik (79,35%), mengenai hal yang harus dilakukan jika terjadi kebocoran gas tergolong Baik (77,09%).

3. Dampak Program Konversi Minyak Tanah ke LPG sangat berpengaruh untuk keyakinan masyarakat dalam menggunakan LPG dimana dapat dilihat dari keyakinan LPG lebih aman tergolong Baik (66,77%), keyakinan pemasangan kompor gas dengan atribut lainya dengan benar dapat mengurangi resiko kebocoran gas tergolong Sangat Baik (90,65%), keyakinan memilih menggunakan LPG tergolong Baik (69,68%), keyakinan memasak dengan LPG lebih cepat tergolong Sangat Baik (95,16%), keyakinan harga LPG lebih murah dan lebih hemat Sangat Baik (94,19%), keyakinan menggunakan bahan bakar LPG

(9)

8

lebih bersih tergolong Sangat Baik (95,48%), keyakinan LPG lebih mudah di dapat tergolong Sangat Baik (84,51%), keyakinan tidak merasa takut lagi menggunakan LPG tergolong Baik (63,87%). Saran

Berdasarkan data yang diperoleh maka saran dari penulis adalah sebagai berikut:

1. Dengan cukup baiknya tingkat pengetahuan, pemahaman, dan keyakinan masyarakat dalam menggunakan LPG diharapkan kepada masyarakat agar bisa berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk mensukseskan program pemerintah dalam mengatasi dan mengurangi krisis BBM yang terjadi di masyarakat serta menjamin penyediaan dan pengadaan bahan bakar dalam negeri. Misalnya dengan berbagi pengetahuan, pemahaman, dan meyakinkan masyarakat lain yang masih awam dengan LPG

2. Diharapakan kepada pihak pemerintahan, khususnya Kelurahan beserta jajaran baik itu RW, RT dan kepala keluarga mampu bekerja sama dengan instansi dan pihak-pihak lainnya untuk selalu mengawasi pelaksanaan program konversi minyak tanah ke LPG ini agar pelaksanaa program berjalan dengan semestinya dan tujuan yang di inginkan dari program tersebut tercapai.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menindak lanjuti penelitian ini sehingga hasil penelitian ini lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2010). “Prosedur Penelitian”. Jakarta : Rineka Cipta

Feriyanti, Suci. (2009). “Evaluasi Implementasi Program Konversi Minyak Tanah Ke Gas LPG 3 KG di Kelurahan Aren Jaya Kecamatan Bekasi Timur kota Bekasi”. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.3, No.6. ISSN : 1410-8429.

Najib, Khairul (2014) “Studi Pengetahuan Dan Pemahaman Petani Kelapa Sawit (Elaeis Guinensis Jeck) Dalam Memilih Bibit Unggul Di Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat” Skripsi Tidak Diterbitkan.Padang : Program Studi Pendidikan Geografi

Riduwan. (2012). “Pengantar Statistika Sosial”. Bandung : Alfabeta Risman, Hidayatul. (2014).

“Pemahaman Mahasiswa Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat (Studi Kasus Dalam Mata Kuliah Geografi Regional Tentang Kasus Pulau Ambalat”. Skripsi Tidak Diterbitkan.Padang : Program Studi Pendidikan Geografi.

Sugiman. (2005). “Aspek Keyakinan Matematik Siswa dalam Pendidikan Matematika” Jurnal Jurusan Pendidikan Matematika”. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Tika, Pabundu. (2005). “Metode Penelitian Geografi”. Jakarta : Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

1) Nasabah mengajukan permohonan dan janji pembelian suatu barang atau aset kepada bank. 2) Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu

Pejaten Timur Pasar Minggu). Skripsi, Program Studi Pendidikan Sosiologi, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2018. Penelitian ini bertujuan

Jadikanlah putra putri dan anak didik kami anak-anak yang sholeh dan sholikhah, yang dalam setiap langkahnya senantiasa memancarkan butir butir

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari gambaran histopatologi organ hati mencit terhadap pemberian suspensi daging buah kepel karena hati merupakan organ

Sehingga dapat dipastikan dengan bertambahnya pilihan cara atau sistem dalam pelaksanaan pemilihan umum dapat menciptakan sistem pemilihan yang lebih baik di

Konsep perancangan dan pengembangan produk inovasi sapu lantai multifungsi ini mengacu pada konsep ergonomis, dimana adanya modifikasi gagang sapu yang bisa

Set iap pelanggar an yang dikenai sanksi pidana dalam Undang- Undang ini dan j uga diancam dengan sanksi pidana dalam Undang- Undang lain yang ber sifat k husus,

Berdasarkan hasil pengamatan dan juga analisis data yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Science, Environment, Techno- logy, and