• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOKALISASI RING NONKOMUTATIF ATAS HIMPUNAN BAGIAN MULTIPLIKATIFNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LOKALISASI RING NONKOMUTATIF ATAS HIMPUNAN BAGIAN MULTIPLIKATIFNYA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

L

OKALISASI

R

ING

N

ONKOMUTATIF

A

TAS

H

IMPUNAN

B

AGIAN

M

ULTIPLIKATIFNYA Icih Sukarsih

Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Bandung

Jalan Tamansari 1 Bandung, 40116, Indonesia

e-mail: [email protected]

Abstrak. Dalam aljabar komutatif, dari setiap ring komutatif R dan himpunan multiplikatif S dengan 1S, 0S, dan S tidak memuat pembagi nol, selalu dapat dibentuk ring komutatif dengan elemen satuan

s

R dan homomorfisma :

s

R R

  sehingga untuk setiap sS

( )

S

adalah unit dalam Rs, yang disebut lokalisasi R atas S. Untuk ring non komutatif, pembentukan ring yang demikian tidak selalu dapat dilakukan. Syarat perlu dan cukup supaya dari ring non-komutatif dapat dilakukan lokalisasi seperti diatas adalah S harus bersifat permutable dan reversible

Kata kunci: ring, lokalisasi, himpunan multiplikatif.

1. Pendahuluan

Konsep tentang lokalisasi merupakan konsep yang sangat penting dalam mempelajari teori ring. Konsep ini merupakan generalisasi dari pembentukan lapangan bilangan rasional Q dari daerah integral bilangan bulat Z dan Z Q. Generalisasi dari hal di atas adalah dari sebarang daerah integral dapat dibentuk lapangan yang memuat daerah integral tersebut dimana pembentukannya mengikuti pembentukan lapangan bilangan rasional dari daerah integral bilangan bulat. Lapangan tersebut disebut sebagai lapangan hasil bagi (Quotien field).

Generalisasi ini ternyata masih dapat diperluas, dimana untuk sebarang ring komutatif dengan elemen satuan dapat dibentuk struktur aljabar seperti di atas. Akan tetapi, struktur aljabar yang terbentuk bukanlah merupakan lapangan melainkan ring komutatif dengan elemen satuan. Untuk setiap ring komutatif R dan himpunan bagian S dari R yang memenuhi stS

untuk setiap s t, S, 0Sdan S tidak memuat pembagi nol, dapat dibentuk ring hasil bagi RS yang disebut lokalisasi dari R atas S. Pertanyaannya adalah, apakah untuk sebarang ring komutatif, lokalisasi seperti di atas dapat dilakukan?. Ternyata tidak demikian, dalam ring non-komutatif, lokalisasi tidak selalu dapat dilakukan, diperlukan syarat tambahan pada himpunan multiplikatifnya sehingga dapat dibentuk ring hasil bagi kiri atau kanan. Berikut ini akan dibahas syarat perlu dan cukup agar dari suatu ring non-komutatif dapat dibentuk ring hasil bagi.

2. Lokalisasi

Definisi 2.1.

Jika R ring komutatif, himpunan bagian S dari R disebut tertutup secara muktiplikatif jika untuk setiap s t, S maka stS.

(2)

Definisi 2.2.

Misalkan R ring komutatif dan misalkan 0S adalah himpunan bagian dari R yang tertutup

secara multiplikatif dan tidak memuat pembagi nol. Lokalisasi dari R atas S adalah ring komutatif RS dengan satuan, dan suatu homomorfisma ring :RRS, sehingga untuk setiap

sS,

 

s adalah unit di RS. Teorema 2.3.

(1) Setiap elemen dalam

R

S mempunyai bentuk

   

rs 1 dimana rR dan sS. (2) ker

  

  rR rs: 0 untuk suatu sS

3. Lokalisasi Ore

Dalam aljabar non-komutatif, dari suatu ring non-komutatif R dan himpunan multiplikatif

SR yang memenuhi stS untuk setiap s t, S,1 S , dan 0S, diperlukan syarat tambahan pada S untuk menghasilkan ring hasil bagi kiri (kanan). Definisi berikut mengikuti bentuk ring hasil bagi dari ring komutatif R atas S.

Definisi 3.1.

Ring hasil bagi kiri atau lokalisasi kiri dari ring non-komutatif R terhadap himpunan multiplikatif SR, dinotasikan dengan S R1 dan homomorfisma : R



S R1 sedemikian

hingga

(1)

 

s

adalah invertible dalam S R1 untuk setiap s S

(2) Setiap elemen dalam S R1 mempunyai bentuk

   

s1a untuk suatu sS dan a R

(3) ker

 

 

rRsS,sr0

Ring hasil bagi kanan atau lokalisasi kanan didefinisikan secara similar. Ring hasil bagi kiri 1

S R tidak selalu ada, jika S R1 ada dapat disimpulkan dua syarat perlu pada S yang ditemukan oleh Ore sebagai berikut.

Teorema 3.2.

Jika terdapat lokalisasi kiri dari R terhadap himpunan multiplikatif SR, maka (1) SaRs0 untuk setiap sS dan a R

(2) Jika sS dan a R sedemikian hingga as 0, maka terdapat t S sedemikian hingga

0 ta 

Bukti :

Jika S R1 ada, maka 

   

a , s 1

S R1 , sehingga 

   

as 1

S R1 . Berdasarkan Definisi 3.1 (2)

   

a

s1S1R harus mempunyai bentuk

   

t1

b untuk suatu t S dan

R

b  . Dengan demikian,

   

a

s 1

   

t1

b , sehingga

   

t

a

   

b

s

, maka

ta

bs

0

. Jadi

ta

bs

ker

 

, maka berdasarkan Definisi 3.1(3) terdapat u S sedemikian hingga

u

ta

bs

0

, atau uta ubs dengan ut S dan ub R. Selanjutnya misalkan as 0 untuk setiap a R dan s S, maka

   

a

s

0

.

(3)

Karena

 

s

invertable, maka

 

a 

0

dalam S R1 . Jadi

a 

ker

 

, maka terdapat t S sedemikian hingga ta 0. ٱ Definisi 3.3.

Himpunan multiplikatif SR yang memenuhi kondisi (1) pada Teorema 3.2 disebut

permutable kiri atau himpunan Ore kiri. Sedangkan himpunan multiplikatif SR yang

memenuhi kondisi (2) pada Teorema 3.2 disebut reversible kiri. Definisi 3.4.

Jika himpunan multiplikatif SR adalah himpunan Ore kiri dan reversible kiri, maka S disebut

himpunan denominator kiri. Teorema 3.5.

Ring non-komutatif R mempunyai ring hasil bagi kiri terhadap himpunan multiplikatif S jika dan hanya jika S himpunan denominator kiri.

Bukti :

Jika R mempunyai ring hasil bagi kiri terhadap himpunan multiplikatif S, maka berdasarkan Teorema 3.2, S adalah himpunan Ore kiri dan reversible kiri. Jadi S himpunan denominator kiri. Sebaliknya, misalkan S himpunan denominator kiri, akan dibentuk ring hasil bagi S R1 . Misalkan didefinisikan relasi ~ pada S R dengan

  

s

,

a

~

s

'

,

a

'

jika dan hanya jika terdapat b,b'R sedemikian hingga

S ' s ' b bs  dan bab'a'R.

Akan dibuktikan relasi ~ merupakan relasi ekivalensi. Sifat refleksif dan simetri dapat dengan mudah dibuktikan. Berikut hanya akan dibuktikan sifat transitif. Misalkan

  

s

,

a

~

s

'

,

a

'

dan

s

'

,

a

'

 

~

s

"

,

a

"

. Jadi terdapat c,c'R dengan cs'c's"S dan ca'c'a"R. Karena S himpunan Ore kiri, maka S

 

cs'R

 

b's'0. Jadi terdapat r R dan t S sedemikian hingga rb's'tcs'S, maka

rb

'

tc

s

'

0

. Karena S reversible kiri, maka terdapat t ' S sedemikian hingga

t

'

rb

'

tc

0

atau t'rb't'tc. Selanjutnya rbsrb's'tcs'tc's"S, maka

   

t

'

rb

s

t

'

tc

'

s

"

S

dan

 

t

'

rb

a

t

'

rb

'

a

'

t

'

tca

'

 

t

'

tc

'

a

"

R

. Jadi

  

s

,

a

~

s

"

,

a

"

.

Karena “~” relasi ekivalensi pada S R , maka pada S R terbentuk kelas–kelas ekivalensi dari

 

s

,

a

. Kelas-kelas yang memuat

 

s

,

a

dinotasikan dengan

s a

atau

s

1

a

, dan himpunan semua kelas ekivalensi dinotasikan dengan S R1 .

Untuk mendefinisikan operasi penjumlahan pada S R1 , akan diselidiki untuk dua pecahan 1 2

1 2

, a a s s

dapat disamakan penyebutnya. Misalkan 1 2 1 1 2 , a a S R s s   dimana

a

1

,

a

2

R

dan

(4)

S

s

,

s

1 2

, maka Ss1Rs20. Jadi terdapat r R dan s S sedemikian hingga

S

ss

rs

2

1

. Dengan demikian, 1 1 1 1 a sa sss dan 2 2 2 2 rs ra s

a  , sehingga dapat didefinisikan : 1 2 1 2 1 2 a a sa ra s s t    dimana tss1rs2.

Akan ditunjukkan bahwa operasi penjumlahan di atas well defined. Misalkan ' s ' a s a 1 1 1 1  , dan ' s ' a s a 2 2 2

2

S

1

R

, maka terdapat b,b'R sedemikian hingga

S

'

s

'

b

bs

1

1

dan

ba

1

b

'

a

1

'

R

, dan c,c'R sedemikian hingga

cs

2

c

'

s

2

'

S

dan

R

'

a

'

c

ca

2

2

. Karena S himpunan ore kiri maka

Sbs

1

Rcs

2

0

, sehingga terdapat R

r  dan s S sedemikian hingga

rcs

2

sbs

1

S

. Karena

1 1 1 1 sbs sba s a  dan 2 2 2 2 rcs rca s a  , maka t rca sba s a s a 1 2 2 2 1 1    , dimana

t

sbs

1

rcs

2

sb

'

s

1

'

rc

'

s

2

'

' s ' sb ' a ' rc ' s ' sb ' a ' sb ' s ' sb ' a ' rc ' a ' sb 1 2 1 1 1 2 1     ' s ' a ' s ' a ' s ' rc ' a ' rc ' s ' sb ' a ' sb 2 2 1 1 2 2 1 1     .

Terhadap operasi penjumlahan di atas S R1 grup komutatif , dengan S R 1

01 adalah elemen

netral dan S R

s a 1

adalah invers dari

R S s

a 1 .

Selanjutnya, untuk mendefinisikan operasi pergandaan pada S R1 , misalkan S R

s a , s a 1 2 2 1 1  

dimana

a

1

,

a

2

R

dan

s

1

,

s

2

S

, maka

Sa

2

Rs

1

0

. Jadi terdapat r R dan s S sedemikian hingga

rs

1

sa

2

S

. Dengan demikian,

1 1 1 1 rs ra s a  dan 2 2 2 2 ss sa s a  , sehingga dapat didefinisikan 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2

.

.

.

a a

ra sa

ra rs

ra

s s

rs ss

rs ss

ss

.

Akan ditunjukkan bahwa operasi pergandaan pada S R1 di atas well defined. Misalkan ' s ' a s a 1 1 1 1  , dan ' s ' a s a 2 2 2

2

S

1

R

, maka terdapat b,b'R sedemikian hingga

S

'

s

'

b

bs

1

1

dan

ba

1

b

'

a

1

'

R

, dan c,c'R sedemikian hingga

cs

2

c

'

s

2

'

S

dan

R

'

a

'

c

(5)

R

r  dan s S sedemikian hingga

rcs

2

sba

1

S

, maka a1s21

 

sb1rc. Demikian juga diperoleh

rc

'

s

2

'

sb

'

a

1

'

S

, sehingga a1'

 

s2' 1

 

sb' 1rc'

  . Selanjutnya



 

2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 s a s a s a s a s sb rca s b s rca s a . s a          ,

 

bs s rc'a '

b's '

s rc'a '

   

s ' 1 b' 1s 1rc'a2' 1 2 1 1 1 2 1 1 1       

   

s ' sb' rc'a '

 

s ' a '

 

s ' a2' 1 2 1 1 1 2 1 1 1     

 

 

' s ' a . ' s ' a ' a ' s ' a ' s 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1      .

Terhadap operasi penjumlahan dan pergandaan di atas S R1 merupakan ring dengan elemen satuan S R

1

11 .

Selanjutnya didefinisikan pemetaan

R S R :  1  dengan

 

1 a a   ,

maka untuk setiap a,bR

   

a b 1 b 1 a 1 b a b a           dan

 

   

a b 1 b . 1 a 1 ab ab       .

Jadi

:

R



S

1

R

merupakan homomorfisma ring. Elemen S

s

1  adalah invers dari

 

1 s s 

 , sebab untuk setiap s S,

 

1 1 1 s . s 1 s s 1    . Jadi

 

s

invertible. Untuk setiap S R s a1 ,

   

a s 1 a . 1 s a s s a 1 1  1    .

 

 

      1 0 a : R a Ker        1 0 1 a : R a

a R:

   

1,a ~ 1,0

a

R

:

s

,

s

'

R

,

s

1

s

'

1

S

sa

s

'

0

R

dan

a

R

:

s

,

s

'

R

,

s

s

'

S

sa

0

R

dan

a

R

:

s

S

,

sa

0

.

Jadi

:

R



S R1 merupakan homomorfisma ring dan dipenuhi : (1)

 

s

adalah invertible dalam S R1 untuk setiap s S

(2) Setiap elemen dalam S R1 mempunyai bentuk 

   

s1a untuk suatu s S dan a R (3) ker

 

 

rRsS,sr0

(6)

4. Kesimpulan

Ring hasil bagi kiri atau lokalisasi kiri dari ring non-komutatif R terhadap himpunan multiplikatif SR yang memenuhi stS untuk setiap s t, S,1 S , dan 0S, didefinisikan mengikuti lokalisasi dari ring komutatif. Akan tetapi, lokalisasi Ore kiri tidak selalu ada. Jika lokalisasi Ore kiri dari ring non-komutatif R atas S ada, maka S bersifat permutable kiri atau himpunan Ore kiri, yaitu SaRs0 untuk setiap sS dan a R, dan S bersifat reversible kiri, yaitu jika sS dan a R sedemikian hingga as 0, maka terdapat t S sedemikian hingga ta 0. Kedua sifat di atas merupakan syarat perlu dan cukup pada S sehingga dapat dibentuk ring hasil bagi kiri dari ring non-komutatif R atas S. Lebih lanjut, pembentukan ring hasil bagi kanan atau lokalisasi Ore kanan dapat didefinisikan secara similar.

Daftar Pustaka

[1] Adkins, W.A & S.H. Weintraub (1992), Algegra : An Approach Via Module Theory, Springer-Verlag. [2] Dummit, D.S. (2002), Abstract Algebra, John Wiley & Sons.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaranyang dilaksanakan pada kelompok eksperimen adalah dengan pembelajaran berbasis penilaian performance dengan menggunakan media chemo-edutainment kartu ionik.Waktu

Di bidang pencegahan agar seseorang tidak jatuh dalam keadaan stres, cemas, dan atau depresi maka sebaiknya kekebalan yang bersangkutan perlu ditingkatkan agar mampu

Hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian Oktaviani, et al bahwa asupan zat gizi makro dan juga energi pada fast food dapat mempengaruhi status gizi para

Tugas Akhir ini merancang jaringan backhaul fiber optik yang terdiri dari jaringan backbone, akses, dan Evolved Packet Core (EPC) untuk penumpang kereta dengan

Tulisan ini membahas tentang penggunaan aplikasi anti plagiarisme checker (Turnitin) sebagai alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi kesamaan suatu karya ilmiah dengan

Salah satu dampak yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari –haru yakni dalam bertutur dan berbusana kata baik didalam maupun di luar sekolah sehingga