• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIVITAS SENAM KEBUGARAN JASMANI 2012 DENGAN SENAM BUGAR PARAHYANGAN TERHADAP PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN GERAK SISWA KELAS VIII.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIVITAS SENAM KEBUGARAN JASMANI 2012 DENGAN SENAM BUGAR PARAHYANGAN TERHADAP PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN GERAK SISWA KELAS VIII."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

DAN KETERAMPILAN GERAK SISWA KELAS VIII

(Studi eksperimen siswa SMP Negeri 1 Cipatat kelas VIII)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

oleh

FITRIANISA SETIANING WIDI

0906495

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

▸ Baca selengkapnya: materi aktivitas senam

(2)

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIVITAS SENAM KEBUGARAN JASMANI

2012 DENGAN SENAM BUGAR PARAHYANGAN TERHADAP PEMAHAMAN

DAN KETERAMPILAN GERAK SISWA KELAS VIII

Oleh

Fitrianisa Setianing Widi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Fitrianisa Setianing Widi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

FITRIANISA SETIANING WIDI

0906495

PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIVITAS SENAM KEBUGARAN JASMANI

2012 DENGAN SENAM BUGAR PARAHYANGAN TERHADAP PEMAHAMAN

DAN KETERAMPILAN GERAK SISWA KELAS VIII

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH,

Pembimbing I

dr. Lucky Angkawidjaja R, M.Pd.

NIP. 197103282000121001

Pembimbing II

Helmy Firmansyah, M.Pd.

NIP. 1979122282005011002

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd.

(4)

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

(5)

ABSTRAK

Fitrianisa Setianing Widi. Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII. Pembimbing I Dr. Lucky Angkawidjaja R. Pembimbing II Helmy Firmansyah, M.Pd.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruhpembelajaran aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan terhadap pemahaman dan keterampilan gerak siswa kelas VIII. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen desain penelitian One-GroupPretest-Posttest Design.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Cipatat dengan jumlah siswa sebanyak 270 orang.Penulis menggunakan Simple Random Sampling dengan mengambil 40 dan diberikan dua perlakuan Senam.Sedangkan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesionerberupa multiple choice dan tes keterampilan gerak senam kebugaran. Berdasarkan hasil hipotesis dapat dilihat bahwa pemahaman kebugaran jasmani 2012 sebesar 14,75, keterampilan gerak kebugaran jasmani 2012 sebesar 14,30, dan pemahaman senam bugar parahyangan sebesar 16,00, keterampilan gerak bugar parahyangan sebesar 15,15. Kesimpulannya adalah pembelajaran aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan berpengaruh terhadap pemahaman dan keterampilan gerak, dan Senam Bugar Parahyangan lebih dominan dalam hasil pemahaman dan keterampilannya dibandingkan Senam Kebugaran Jasmani 2012.

(6)

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

INFLUENCE LEARNING ACTIVITY PHYSICAL FITNESS GYMNASTICS 2012 WITH PARAHYANGAN GYMNASTICS FIT TO THE

UNDERSTANDING OF MOTION AND SKILLS OF CLASS VIII STUDENTS MOVEMENT

By :

Fitrianisa Setianing Widi 0906495

The purpose of this study was to determine whether there influence learning activity Physical Fitness Gymnastics 2012 with Gymnastics Fit Parahyangan to the understanding of motion and skills of class VIII student movement . The method used in this study is an experimental method of research design One – Group Pretest - posttest Design. Population in this study is in the eighth grade students of SMP Negeri 1 Cipatat the number of students as much as 270 students. Using simple random sampling with taking 40 and given two treatments of gymnastic. Data collection used in this study is kuesioner kind multiple choice and gymnastic movement skills test. Based on the results of the hypothesis can be seen that the understanding of physical fitness gymnastic 2012 at 14.75 and 14.30 for skills. Understanding of motion at 16.00 and 15.15 for skill to Gymnastics fit parahyangan. The conclusion is a learning between activity Physical Fitness Gymnastics 2012 with Gymnastics Fit Parahyangan with the understanding and skills affect the motion ,that Fit Gymnastics Parahyangan more dominant in the results and understanding than Gymnastics skills Physical Fitness 2012.

(7)

Halaman

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR………. ii

UCAPAN TERIMA KASIH……….. iii

DAFTAR ISI………... v

DAFTAR TABEL……… vii

DAFTAR GAMBAR……… viii

DAFTAR LAMPIRAN……… ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah……… 4

C. Tujuan Penelitian.………... 5

D. Manfaat Penelitian……….. 5

E. Batasan Masalah………... 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Hakikat Senam……….… 7

B. Senam Kebugaran Jasmani dan Senam Bugar Parahyangan.... 8

C. Belajar Pembelajaran………. 10

D. Pengertian Pemahaman………. 13

E. Keterampilan Gerak……….…. 18

1. Pemahaman tentang keterampilan gerak……… 18

2. Klasifikasi keterampilan (Perspektif tugas).……… 23

F. Karakteristik Gerak Dasar Senam……….… 27

1. Keterampilan Lokomotor……… 27

(8)

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Keterampilan Manipulatif……… 29

G. Kerangka Pemikiran ………. 30

H. Hipotesis ……… 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian……….. 33

B. Populasi dan Sampel …….……… 34

C. Desain dan Langkah-Langkah Penelitian…….………. 35

D. Instrumen Penelitian ………. 38

E. Pelaksanaan penelitian………... 46

F. Analisis dan Pengolahan Data……….. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data……… 49

B. Diskusi Penemuan……… 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….. 65

B. Saran……… 65

DAFTAR PUSTAKA……… 67

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses pentahapan peningkatan kemampuan

peserta didik dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses tersebut

tentunya tidak akan berjalan sendiri tanpa adanya guru sebagai fasilitator. Guru

harus seoptimal mungkin dalam mempersiapkan rancangan pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik peserta didik demi tercapainya tujuan pendidikan.

Dalam Undang-Undang RI no. 20 tahun 2003, pada pasal 3 tercantumkan bahwa

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan nasional tentunya terkandung dalam tujuan pendidikan

jasmani menurut KEPMENDIKBUD No 413/u/1997 “Pendidikan jasmani

merupakan bagian integral dari pendidikan yang bertujuan meningkatkan individu

secara organik, motorik, intelektual dan emosional melalui aktivitas fisik. ”

Tujuan pendidikan jasmani tersebut menuntut para guru untuk berlaku kreatif dan

inovatif dalam proses pembelajaran. Hal yang terkait dengan tujuan pendidikan

jasmani dalam pembelajaran senam jenis senam kebugaran, yakni dengan senam

kebugaran jasmani 2012 dan senam bugar parahyangan pencapaian pembelajaran

tidak hanya berakhir pada kebugaran jasmani peserta didik saja melainkan aspek

kognitif serta afektif dalam segi pemahaman gerak serta keterampilan gerak

peserta didik harus dikembangkan.

Senam kebugaran jasmani merupakan salah satu jenis senam kebugaran

yang menjadi media pembelajaran dalam pendidikan jasmani disekolah, dimana

(10)

2

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gerak mencakup komponen kebugaran jasmani, daya ingat dan konsentrasi

berlandaskan fisiologis dan prinsip FITT (Frekuensi, Intensitas, Time dan Tipe).

senam kesegaran jasmani (SKJ) adalah senam massal yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Senam massal maksudnya senam yang diikuti oleh banyak orang. Senam ini biasanya diiringi oleh lagu berirama dari berbagai provinsi yang diaransemen ulang.” (Bebbi Oktara 2010 : 12).

Proses pelaksanaanya akan menunjang kesiapan tugas gerak yang

sederhana menuju kepada tugas gerak yang lebih kompleks. Pada penerapannya,

senam kebugaran merupakan kegiatan yang paling kaya struktur geraknya. Dilihat

dari taksonomi gerak umum, senam kebugaran mengandung unsur-unsur gerak

dasar yang membangun pola gerak yang lengkap, dari mulai pola gerak

lokomotor, nonlokomotor, sekaligus manipulatif. Sedangkan bila ditinjau dari

klasifikasi keterampilannya, senam bisa dimasukkan menjadi keterampilan diskrit

sekaligus serial (sudah berupa rangkaian), dan jika dilihat dari pola lingkungan

dimana senam dilakukan, senam pun termasuk diantara dua kutub keterampilan

yang terbuka (open skills) dengan lingkungan yang terduga oleh pelaku dan yang tertutup (closed skills) dipengaruhi perubahan lingkungan (tidak terduga). Maksudnya, setiap keterampilan senam berada di wilayah abu-abu (grey area) kedua kutub itu, karena tidak bisa disebut benar-benar tertutup dan tidak juga

murni terbuka. Dalam senam kebugaran, pesenam melakukan gerakan yang

terdapat keterhubungan antara satu gerakan kegerakan selanjutnya.

Dari hakikat karakteristik dan struktur geraknya, dianggap kegiatan fisik yang sangat cocok untuk menjadi “alat” pendidikan jasmani, karena dianggap mampu memberikan sumbangan terhadap pengembangan kualitas motorik dan

kualitas fisik peserta didik secara sekaligus. Dilihat dari struktur pola gerak

lokomotor, senam kebugaran bisa meningkatkan aspek kekuatan, kecepatan, serta

sekaligus daya tahan umum dan khusus, selain itu tentu saja membangun

kelincahan serta keseimbangan dinamis. Berdasarkan dengan pola gerak

nonlokomotor yang dikandungnya, senam mampu meningkatkan aspek

(11)

tersebut, memperlihatkan banyaknya anak terlibat dalam gerakan-gerakan

terstrukur dan terencana, anak juga dibangun kemampuan koordinasi serta potensi

pengolahan rangsang pada pusat kesadaraannya. Musik memberikan nuansa yang

bersifat menghibur. Sifat menghibur ini menumbuhkan suasana yang

menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik. Apalagi jika lagu-lagu

yang diperdengarkan sesuai dengan suasananya. Menurut Satiadarna dan

Roswiyani (2004:74). „Lagu gembira memberikan rangsangan aktivitas psikofisik

pada anak.‟

Dari semua karakteristik geraknya tentu saja sangat berarti dalam

peningkatan pengertian dan pemahaman anak terhadap prinsip-prinsip mekanika

gerak dan hukum alam yang bekerja pada tubuh yang bergerak. Ditambah oleh

penanaman konsep-konep gerak dalam kaitannya dengan tubuh, ruang, dan usaha,

peserta didik akan berubah menjadi faham gerak yang sadar gerak sehingga

berpengaruh terhadap keterampilan geraknya.

Dengan diadakannya pembelajaran senam kebugaran jasmani disekolah

memiliki peranan penting dalam memberikan kesempatan pengalaman belajar

gerak dan keterampilan motorik. Bahkan eksistensi senam tersebut dengan

mewajibkan peserta didik agar mengikuti senam setiap hari yang sudah ditentukan

sesuai jadwal atau ikut berpartisipasi dalam ekstrakurikuler, selain untuk

mempertahankan dan peningkatan kebugaran jasmani juga untuk prestasi dengan

mengikuti kejuaraan Senam Kesegaran Jasmani antar sekolah.

Seiring dengan berkembangnya senam kebugaran dengan beberapa

manfaat dan tujuan sekarang sudah banyak bentuk senam yang sudah lebih maju

dan bervariasi baik dalam segi gerakan dan manfaatnya, seperti senam bugar

parahyangan sekarang sudah mulai dikenali oleh masyarakat, dan sudah banyak

mengikuti kejuaraan senam diberbagai daerah. Senam bugar parahyangan yang

diciptakan dengan gerakan senam yang menggabungkan antara gerakan senam

kesegaran jasmani, seni tari, chacha, dan seni terapi membawa perubahan dan

(12)

4

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan gerakan-gerakan yang praktis, menarik dari gerakan sederhana

hingga kepada yang lebih kompleks serta berstruktur secara sistematis, senam

kebugaran jasmani dan senam bugar parahyangan akan mengajak peserta didik

untuk lebih mengenal karakteristik dan fungsional sehingga faham daripada

tujuan senam tersebut juga meningkatkan keterampilan gerak mereka.

Walaupun pada kenyataannya potensi dari setiap peserta didik

berbeda-beda, tidak semua peserta didik akan memahami gerak dan terampil dalam

bergerak setelah pembelajaran senam kebugaran jasmani ataupun senam bugar

pahayangan. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai pengaruh pembelajaran aktivitas senam kebugaran jasmani 2012

dengan senam bugar parahyangan terhadap pemahaman dan keterampilan gerak

pada siswa kelas VIII. Meninjau apakah peserta didik yang senang bergerak pada

bidang seni tari baik itu tradisional maupun modern akan mengalami kesulitan

memahami gerakan senam kebugaran jasmani 2012 dan senam bugar parahyangan

yang gerakannya berupa fungsi fisologis berbeda dengan tarian meskipun terdapat

unsur tarian didalamnya seperti pada senam bugar parahyangan.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

a) Pembelajaran merupakan proses tahapan-tahapan perkembangan kemampuan

dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor seseorang. Pembelajaran senam

kebugaran jasmani 2012 dengan senam bugar parahyangan merupakan proses

perkembangan kemampuan siswa dalam hal menghapal dan memahami setiap

tahap gerakan hingga terampil.

b) Memahami gerakan terhadap senam yang dilakukan baik dari segi gerak

lokomotor, nonlokomotor, diskrit, serial hingga fungsional.

Keterampilan gerak mencakup aspek keselarasan, keserasian dan

keseimbangan gerakan baik gerakan terhadap struktur dan sistematika gerakan

maupun terhadap musik.

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, maka dapat

(13)

1. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran aktivitas senam kebugaran jasmani

2012 terhadap pemahaman dan keterampilan gerak siswa?

2. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran aktivitas senam bugar parahyangan

terhadap pemahaman dan keterampilan gerak siswa?

3. Apakah pembelajaran aktivitas senam kebugaran jasmani 2012 dan senam

bugar parahyangan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

pemahaman dan keterampilan gerak senam?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban yang telah

dirumuskan mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah yang peneliti

ajukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui bagaimana pengaruh senam kebugaran jasmani 2012 terhadap

pemahaman dan keterampilan gerak senam siswa kelas VIII.

2. Mengetahui bagaimana pengaruh senam bugar parahyangan terhadap

pemahaman dan keterampilan gerak senam siswa kelas VIII.

3. Mengetahui apakah pembelajaran aktivitas senam kebugaran jasmani 2012

dengan senam bugar parahyangan memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap pemahaman dan keterampilan gerak senam siswa kelas VIII.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis, yaitu:

1. Teoritis

Informasi dan masukan bagi lembaga pendidikan khususnya FPOK dalam

kaitannya dengan pengaruhsenam kebugaran jasmani 2012 dengan senam

bugar parahyangan terhadap pemahaman dan keterampilan gerak senam.

2. Secara Praktis

Dapat digunakan sebagai kajian dalam aplikasi pendidikan jasmani khususnya

(14)

6

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Batasan Masalah

Batasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau

menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan

lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga,

kecekatan, waktu, biaya, dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut.

Berdasarkan pada penjelasan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada

hal-hal sebagai berikut :

1. Penelitian ini difokuskan pada pengaruhsenam kebugaran jasmani 2012 dengan

senam bugar parahyangan terhadap pemahaman gerak dan keterampilan gerak

senam.

2. Populasi yang digunakan adalah peserta didik di sekolah menengah pertama

negeri (SMPN) 1 Cipatat, kelas VIII sebanyak 270 orang dengan sampel yang

terpilih sebanyak 40 orang.

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan metode untuk memecahkan masalah

yang ingin diteliti sebgai penunjang untuk mempermudah dalam pengambilan

langkah-langkah dalam penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang

ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil

penelitian tersebut. Hal ini dilakukan karena metode merupakan cara yang akan

menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai. Hal ini sesuai

dengan pendapat para ahli yaitu Surakhmad dalam Rahmawati (2013:63) menjelaskan tentang metode, yaitu“Metode merupakan cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji utama itu

dipergunakan setelah menyelidiki serta dari situasi penyelidikan.”

Sugiyono (2012:3) mengungkapkan bahwa: “Metode penelitian

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu” Karena dalam kegiatan tersebut dilakukan setiap melakukan penelitian,

maka beberapa ahli menyebutkannya sebagai tradisi penelitian (research traditions).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode

penelitian berkaitan dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan,

sehingga dihasilkan penelitian yang benar-benar ilmiah atas

permasalahan-permasalahan penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen.Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian

eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati.

(16)

33

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kausal antara

variabel-variabel yang diselidiki.”

Secara teori, tujuan dari eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya

hubungan sebab akibat dari perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok objek uji

coba, juga untuk mengetahui perbedaan pengaruh variabel bebas terhadadap

variabel terikat yang diselidiki atau diamati. Arikunto dalam Rustandi (2009:44)

berpendapat bahwa :

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan klasual) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu.

Metode penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan

dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh

hasil. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal

ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah aktivitas

pembelajaran senam kebugaran jasmani 2012 dengan senam bugar parahyangan

untuk mengetahui bagaimana pemahaman dan keterampilan gerak peserta didik

dalam pembelajaran kedua aktivitas senam tersebut.

B.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Mengenai populasi, Sugiyono (2012:119) menyatakan bahwa : “populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Cipatat dengan jumlah siswa sebanyak 270

orang .

2. Sampel

Dalam suatu penelitian, untuk meperoleh data yang kongkrit mengenai

pengaruh pembelajaran aktivitas senam kebugaran jasmani 2012 dengan senam

(17)

memerlukan sumber data yang disebut populasi dan sampel. populasi bisa

merupakan kumpulan individu atau objek dengan sifat-sifat umumnya. Sebagian

yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian. Teknik sampel yang dipilih

oleh peneliti adalah simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi menurut Sugiyono (2012:122). Arikunto dalam

Rustandi (2009:45) menjelaskan bahwa, “Jika kita hanya akan meneliti sebagian

dari populasi maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel”. Sedangkan

tentang jumlah sampel penelitian, penulis berpedoman pada pendapat Arikunto

dalam Rustandi (2009:45) sebagai berikut:

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka untuk jumlah sampel

penelitian ini ditetapkan oleh penulis sebesar 10-15% atau sebanyak 40 orang,

sehingga penelitian ini merupakan penelitian sampel. Sampel tersebut diberikan

treatment senam kebugaran jasmani 2012 dengan senam bugar parahyangan. Adapun kriteria sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel tersebut

merupakan siswa dan siswi kelas VIII di SMP Negeri 1 Cipatat.

C. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian

1. Desain penelitian

Penelitian eksperimen memilikii berbagai macam desain. Penggunaan

desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang

ingin diungkapkan. Mengenai desain penelitian, Nasution (2004: 40) dalam Alif

(2013:43) menyatakan bahwa “ Desain penelitian merupakan suatu rencana

tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

(18)

35

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun fungsi dari desain penelitian menurut Sudjana dan Ibrahim dalam

Alif (2013:43) sebagai berikut:

1) Memberikan kesempatan untuk membandingkan kondisi yang dituntut oleh hipotesis penelitian.

2) Memungkinkan penelitian membuat intrepretasi dari hasil studi melalui analisis dan secara statistika.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka desain dalam penelitian

menggunakan One-GroupPretest-Posttest Design. Desain penelitian One-GroupPretest-Posttest Design merupakan suatu desain penelitian yang melihat tes awal dan tes akhir sampel. Dalam desain ini sampel diperoleh dari sejumlah

populasi, kemudian sampel diberikan tes awal Pretest dan perlakuan atau

treatment. Setelah masa perlakuan berakhir maka dilakukan tes akhir atau post-tes. Setelah data tes akhir terkumpul maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis secara statistik. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui hasil daripada

perlakuan yang sudah diberikan.

Bentuk desain penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain Penelitian

One-GroupPretest-Posttest Design (Sugiyono, 2012:112)

Keterangan:

O1 : Adalah nilai Pretest (sebelum diberi treatment) O2 : Adalah nilai posttest (setelah diberi treatment)

X : Adalah perlakuan atau treatment yang diberikan (senam kebugaran jasmani 2012 dengan senam bugar parahyangan)

(19)

2. Langkah-langkah Penelitian

Mengenai langkah-langkah penelitian, Alif (2013:45) yang diadaptasi dari

Gay (1996 : 91-98) menjelaskan bahwa : “umumnya langkah penelitian diawali

dengan proses penelusuran masalah penelususran data dan teori, perumusan

hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interprestasi data, penarikan kesimpulan, implikasi dan saran.” Secara skematis, langkah penelitian tersebut tersusun dalam gambar berikut :

PROSES PENELITIAN

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Penelitian Penelusuran permasalahan real dilapangan, sehingga memunculkan beragam masalah penelitian (selection and defenition of problem)

Perumusan hipotesis dengan mengacu pada kerangka berpikir dan kajian empirik serata teoritik

Analisis dan interprestasi data (data analisis)

Penarikan kesimpulan, implikasi, dan saran berdasarkan hasil penelitian

Penentuan metode penelitian berkenaan dengan sampel, instrumen, desain dan prosedur penelitian (methode, subject, instruments, design and procedure)

(20)

37

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3 Prosedur Penelitian

D. Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian, diperlukan alat ukur untuk mengumpulkan data

dari sampel penelitian. Sugiyono (2012:147) menyebutkan: “Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.” Menurut Arikunto dalam Alif (2013:45), “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode”. Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengukur data. Dalam pelaksanaan penelitian ini, kelompok treatment diberikan latihan sebanyak tiga

kali dalam seminggu untuk treatment yaitu pada hari selasa, rabu dan sabtu dan dua kali pertemuan untuk Pretest dan post-tes.

Pengolahan dan Analisis data

Kesimpulan Sampel

Tes Akhir kelompok

Latihan Senam Kebugaran Jasmani

2012

Kelompok Latihan Senam Bugar Parahyangan Tes Awal

(21)

Mengenai hal ini penulis mengacu pada pendapat Tarigan (2012:18-19)

sebagai berikut:

Pelaksanaan latihan paling sedikit tiga hari per minggu, baik untuk olahraga kesehatan maupun untuk olahraga prestasi. Hal ini disebabkan daya tahan seseorang akan mengalami penurunan setelah tujuh puluh dua jam tidak melakukan latihan.

Berdasarkan pengertian di atas, untuk memperoleh data hasil penelitian

yang berupa pemahaman dan keterampilan gerak peserta didik dalam aktivitas

senam kebugaran jasmani 2012 dengan senam bugar parahyangan digunakan

instrumen penelitian berupa tes pemahaman dan keterampilan gerak berupa soal

tes yang akan diberikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Tes kuesioner atau Angket

Tes pengetahuan ini terdiri atas pertanyaan-pertanyaan. Setiap responden

diharuskan mengisi atau menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai dengan

pemahaman yang dimilikinya. Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Sugiyono

(2012 : 192) bahwa “ kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.”

Dalam hal penyusunan butir-butir pertanyaan didalam soal penulis

merumuskan sendiri pertanyaan-pertanyaan yaitu tentang pemahaman terhadap

senam kebugaran jasmani 2012 dengan senam bugar parahyangan. Alasan penulis

menggunakan instrumen pengumpul data berupa kuesioner atau angket

dikarenakan sebagai berikut :

a. Informasi atau data terkumpul lebih mudah

b. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari jumlah responden yang

besar yang dijadikan sampel

c. Responden dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi hubungan

(22)

39

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mempermudah dalam penyusunan butir-butir pertanyaan, penulis

membuat kisi-kisi angket yang mengacu pada penjelasan Bloom (1956) dalam

http://id.wikipedia.org bahwa kemampuan kognitif atau pengetahuan siswa yang meliputi : “proses pengetahuan, proses pemahaman, proses penerapan, proses analisis, proses sintesa, dan proses evaluasi”

Dalam menyusun butir-butir pertanyaan angket penulis berpedoman pada

pendapat Alif (2013:48) sebagai berikut :

1)Setiap pertanyaan dirumuskan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya

2)Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memang dapat dijawab oleh

responden, pertanyaan mana yang tidak menimbulkan kesan agresif

3)Sifat pertanyaan harus netral dan objektif

4)Mengajukan hanya pertanyaan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari

sumber lain

5)Keseluruhan dari pertanyaan dalam angket harus sanggup mengumpulkan

kebulatan jawaban untuk masalah yang khusus kita hadapi.

Dari penjelasan yang dikemukakan diatas, penulis menyusun butir-butir

pertanyaan secara ringkas, jelas, dan tegas. Untuk memperoleh data tersebut,

terlebih dahulu membuat kisi-kisi angket penelitian pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman dan Keterampilan Gerak Senam Kebugaran Jasmani 2012 dan Senam Bugar Parahyangan

Variabel Sub Pembahasan Indikator

(23)

akan teori-teori

2.Menjelaskan 2. Siswa dapat

menjelaskan cara melakukan senam

6, 7, 8, 9

3.Menerapkan 3. Siswa mampu

melakukan gerakan senam

10, 11, 12, 13, 14

4.Menganalisis 4. Siswa dapat

menganalis apa

Indikator yang telah dirumuskan di dalam kisi-kisi tersebut selanjutnya

dijadikan butir-butir pertanyaan atau kuesioner tertutup. Menurut Arikunto dalam

Rahmawati (2013:47) “kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.” Alternatif jawaban dalam instrumen tersebut menggunakan pilihan ganda sebanyak 4 alternatif jawaban.

a. Instrumen alur penelitian

Setelah penulis menyusun butir-butir pertanyaan angket, selanjutnya

dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Maksudnya untuk memperoleh

saran-saran, apakah angket sudah menggambarkan apa yang menjadi tujuan dalam

(24)

41

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengadakan uji coba angket. Hal ini sesuai dengan penjelasan Faisal dalam

Rahmawati (2013:47) sebagai berikut :

Setelah angket disusun, lazimnya tak langsung disebarkan untuk penggunaan sesungguhnya (tak langsung dipakai dalam pengumpulan data yang sebenarnya). Sebelum pemakaian yang sesungguhnya, sangat mutlak adanya uji coba angek terlebih dahulu, yaitu uji coba terhadap isi maupun bahasa/redaksi dari angket yang telah disusun.

Selanjutnya dijelaskan oleh Arikunto dalam Alif (2013:50) bahwa, “Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel”. Berdasarkan kedua penjelasan tersebut, maka uji coba angket adalah perlu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang

digunakan.

2. Tes keterampilan gerak SKJ 2012 dan Senam Bugar Parahyangan

Penilaian keterampilan gerak peserta didik pada dasarnya membutuhkan

kecermatan observasi pada saat pelatihan berlangsung. Tujuannya untuk

membantu para guru dan pelatih dalam mengobservasi dan mendata perilaku

penampilan sewaktu proses penilaian berlangsung. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan tes keterampilan gerak sebagai alat pengumpulan datanya. Tes

keterampilan gerak adalah suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk

memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa. (Nurhasan dan

Hasanudi, 2007:3) dalam Sugih (2011:52).

Mahendra (2006:9) mengemukakan bahwa : “Menilai kemampuan anak dalam

pembelajaran aktivitas ritmik adalah dengan proses pengamatan langsung.”

Dengan fokus perhatian dapat diarahkan pada beberapa hal berikut:

1. Perhatikan rangkaian gerak keseluruhan, apakah anak sudah menghapal rangkaian gerak gabungannya secara utuh atau tidak?

2. Perhatikan teknik gerak keseluruhan, apakah anak sudah sesuai dengan teknik gerakan yang benar tidak?

3. Perhatikan ekspresi anak ketika melakukan gerakan, apakah anak benar-benar menghayati dan tampak hanyut dalam irama atau tidak?

(25)

5. Perhatikan kebugaran penampilan anak, apakah bertahan sampai musik selesai atau tidak?

Aspek di atas dinilai berdasarkan skala 1 - 5, dengan rincian sebagai berikut:

1 = Gerakan yang dilakukan tidak sesuai dengan konsep

2 = Gerakan yang dilakukan sebagian kecil sesuai dengan konsep

3 = Gerakan yang dilakukan sebagian sesuai dengan konsep

4 = Gerakan yang dilakukan sebagian besar sesuai dengan konsep

5 = Gerakan yang dilakukan sesuai dengan konsep

Untuk lebih jelasnya format instrumen penilaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

(26)

43

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Coba Test Teori Pemahaman dan Keterampilan Gerak Senam

Kebugaran Jasmani 2012 dan Senam Bugar Parahyangan

Setelah butir-butir pertanyaan disusun, selanjutnya penulis mengadakan uji

coba tes sebelum penyebaran yang sebenarnya dilaksanakan. Uji coba tes tersebut

dilakulan untuk menguji validitas dan reabiliras test.

a. Analisis Validitas Instrument

Untuk menggunakan instrumen dalam penelitian sangat diperlukan

instrumen yang mempunyai validiitas dan reliabilitas tinggi agar instrumen

tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Seperti yang dikemukakan oleh

Nurhasan dalam Sugih (2011:52) bahwa “Suatu tes dikatakan sahih apabila tes itu

dapat mengukur apa yang hendak diukur.”

Pengujian alat pengumpul data pada penelitian ini dilakukan dengan cara

analisis butir tes. Jika diuraikan, langkah kerja yang dilakukan dalam rangka

mengukur validitas instrumen tes adalah sebagai berikut :

1) Mengumpulkan data hasil uji coba

2) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan

pengisisan butir tes.

3) Memberikan skor (scoring) terhadap butir-butir yang perlu diberi skor.

4) Membuat tabel pembantu untuk mendapat skor-skor pada butir yang diperoleh

untuk setiap sampel. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan/pengolahan

data selanjutnya.

5) Menghitung jumlah skor butir yang diperoleh oleh masing-masing responden.

6) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap butir tes. Untuk menguji validitas tiap butir tes maka skor-skor yang ada pada

butir yang dimaksud (X) dikorelasikan dengan skor total (Y). Sedangkan

untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data digunakan persamaan

(27)

 

X : skor tiap butir angket dari tiap responden

Y : skor total

∑X : jumlah skor tiap butir angket dari tiap responden

∑Y : jumlah skor total seluruh butir angket dari tiap responden N : banyaknya data

7) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

(rhitung) dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalan tabel (rtabel). 8) Membuat kesimpulan.

Nilairhitung yang diperoleh akan dikonsultasikan dengan harga rproduct

moment pada tabel pada taraf signifikansi 0,05. Bila rhitung> rtabel maka item

tersebut dinyatakan valid.

b. Analisis Reabilitas Test

Dalam pengujian reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian

ini, penulis menggunakan metode tes belah dua (Split Halp Tes). Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Membagi butir pertanyan yang valid menjadi dua bagian berdasarkan jumlah

skor ganjil dan skor genap. Kelompok jumlah skor ganjil sebagai variable X

dan jumlah skor genap sebagai variable Y.

2) Mengkorelasikan skor total variable X dengan skor total variabel Y dengan

rumus teknik korelasi product moment. Yaitu :

(28)

45

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑ X2

= jumlah skor X dikuadratkan ∑ Y2

= jumlah skor Y dikuadratkan

3) Mencari reliabilitas seluruh perangkat butir pertanyaan dengan menggunakan

rumus Spearman-Brwon, yaitu :

r11 =

Keterangan :

r11 = Reliabilitas Tes

r1/2 = indeks korelasi antara dua belahan instrument

E. Pelaksanaan Penelitian

Latihan dalam penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut:

1. Tempat : Lapangan olahraga SMP Negeri 1 Cipatat

2. Waktu latihan : Pkl. 15.00 WIB s.d. selesai (November 2013)

Latihan senam kebugaran jasmani 2012 dan senam bugar parahyangan

dilaksanakan tiga kali dalam seminggu yaitu. Selasa, rabu dan sabtu mulai pukul

15.00 WIB sampai dengan selesai. Hal ini didasarkan pada pendapat Bompa (1991:86) yang menyatakan, “Siswa (atlet) berlatih 3 – 5 kali dalam seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olahraga.”

Latihan yang dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu latihan pemanasan,

inti, dan pendinginan. Adapun uraian latihannya adalah sebagai berikut:

1. Pemanasan

Sebelum melakukan latihan inti, peserta didik diinstruksikan untuk

melakukan pemanasan dengan pengarahan dari peneliti, yaitu melakukan

peregangan statis, lari mengelilingi lapangan, dan peregangan dinamis yang

lamanya kurang lebih 15 menit. Latihan pemanasan yang diberikan berupa

peregangan statis yaitu meregangkan seluruh anggota badan secara sistematis

yang dapat dilakukan mulai dari kepala sampai ke kaki. Selanjutnya lari keliling

lapangan dan diakhiri oleh peregangan dinamis, yaitu suatu bentuk latihan yang

(29)

2. Latihan inti

Setelah pemanasan statis, lari keliling lapangan dan peregangan dinamis

kemudian hari pertama diberikan treatment senam kebugaran jasmani untuk kelompok SKJ dan senam bugar parahyangan untuk kelompok SBP. Hari kedua

perlakuan diberikan sistem bersilang untuk kedua senam. Latihan diberikan secara

terpisah sesuai waktu yang ditentukan.

3. Pendinginan

Setelah melakukan latihan inti, subjek diinstruksikan untuk melakukan

pendinginan dengan suatu bimbingan, yaitu melakukan gerakan pelemasan yang

lamanya kurang lebih 10 menit.

F. Analisis dan Pengolahan Data

Setelah data dari tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah

mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Langkah-langkah

pengolahan data ditempuh dengan menggunakan program SPSS (Statistikal Product and Service Solutions) yaitu IBM SPSS Statistik 18.Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ANOVA (Analisys of Varians)

untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan (jelas) antara rata-rata

hitung berapa kelompok data.

Kritera penerimaan dan penolakan hipotesis adalah:

Terima hipotesis jika; (Ho) jika F (hitung) ˂ F tabel

1. Ho : = : Terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran senam kebugaran jasmani 2012 terhadap pemahaman dan keterampilan gerak.

2. Ho : = : Terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran senam bugar parahyangan terhadap pemahaman dan keterampilan gerak.

(30)

47

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semua pengujian dilakukan pada taraf signifikan α = 0,05. Kriteria pengujian

adalah terima hipotesis nol (Ho) jika F < F tabel, maka Ho diterima. Adapun

langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Masukan data dalam bentuk tabel ke SPSS dengan susunan vertikal kebawah

di data view. Pada data pengisisan sheet tab Variable View

- Pada cell name diisi sesuai kasus. Pada penelitian ini diisi dengan nama Sub (senam), Value label diisikan Kue_SKJ, Kue_SBP, KG_SKJ, dan

KG_SBP. Hasil diisikan. data yang akan dihitung

2. Pengolahan data dengan SPSS

- Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze Compare Meaorns One-Way ANOVA

- Untuk pengisian Dependent Listatau variable dependen yang akan di uji masukan variabel hasil

- Factoratau grup masukan variabel Sub

- Untuk kolom Options pilik dan klik Descriptive dan Homogeneity-of-variance . tekan Continue

- Untuk kolom Post-Hoc-Test pilih dan klik Bonferroni dan Tukey tekan

Continue. Kemudian tekan OK

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data melalui proses pengolahan

prosedur statistika seperti dijelaskan pada Bab III dan IV, maka penulis dapat

menarik kesimpulan dari hasil penelitian. Hal tersebut berdasarkan fakta dan data

yang ada yang penulis peroleh dilapangan. Adapun kesimpulannya adalah:

“Latihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) 2012 dan Senam Bugar Parahyangan

(SBP) berpengaruh terhadap pemahaman dan keterampilan gerak ”.

Berdasarkan hipotesis yang di ajukan dapat di simpulkan bahawa:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran senam kebugaran

jasmani dan senam bugar parahyangan terhadap pemahaman dan keterampilan

gerak.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari senam bugar parahyangan terhadap

pemahaman dan keterampilan gerak.

3. Aktivitas senam kebugaran jasmani 2012 dan senam bugar parahyangan

sama-sama berpengaruh terhadap pemahaman dan keterampilan gerak senam.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang

akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai berikut:

1. Senam Kebugaran Jasmani 2012 dan Senam Bugar Parahyangan memberikan

pengaruh pada pemahaman dan keterampilan gerak peserta didik. Senam

Kebugaran Jasmani 2012 dan Senam Bugar Parahyangan dilakukan disela-sela

kegiatan belajar mengajar, dengan gembira sehingga memberikan pengaruh

rasa senang pada siswa agar siswa lebih santai (rileks), sehingga dapat lebih

fokus dalam menerima materi-materi yang disampaikan.

2. Bagi para Pembina, pelatih, dan pembaca diharapkan agar menerapkan latihan

Senam Kebugaran Jasmani 2012 dan Senam Bugar Parahyangan dalam

(32)

65

76 Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebugaran jasmani. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan,

sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang besar

dan kajian yang lebih mendalam. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat

penulis sampaikan, semoga kekurangan dalam penelitian ini dapat diperbaiki

(33)

Abduljabar,Bambang.(2010).Landasan Ilmiah Pendidikan Intelektual dalam Pendidikan Jasmani.Bandung:Rizqi press.

Alif, M. (2013).Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Proses Dan Hasil Pembelajaran Karate Nomor Kata. Skripsi pada FPOK UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Atmaja.(2008). Teori dan Praktek Senam.Bandung : UPI

Hidayat Yusuf. (2009). Psikologi Olahraga. Bandung : Waliartika.

Husdarta, Hidayat Yusuf. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung : Waliartika.

Lutan, Rusli, dkk. (1996). Manusia dan Olahraga. ITB dan FPOK/IKIF Bandung.

Mahendra, Saputra. (2006). Perkembangan dan Belajar Motorik.Jakarta : Universitas Terbuka

Mahendra, Ma’mun. (2006). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung : IKIP Bandung Press.

Oktara, Bebbi. (2010). Aktivitas Ketangkasan dan Beladiri. Depok : Binamuda

Purwadarminta, (1976). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka.

Purwatresna, Septyani. (2013). Pemanfaatan ritme pada pembelajaran seni tari untuk mengolah kecerdasan kinestik pada siswa SDN Sukamanah.Skripsi pada FPOK UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Rahmawati, P. (2013). Pengaruh senam otak (brain gym) terhadap pemahaman bermain hoki. Skripsi pada FPOK UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Rusmawati, D. dan Dewi, E.K (2011) “pengaruh terapi musik dan gerak terhadap penurunan

kesulitan perilaku siswa sekolah dasar” . jurnal psikologi UNDIP.9, (1), 73-92.

Rustandi, T. (2009). Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Pendaki Gunung Pamor Dan Bramatala. Skripsi pada FPOK UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Santoso, S (2011). Mastering SPSS Versi 19.Jakarta : IKAPI

Satiadarna, Roswiyani (2004). Keefektifan Media Lagu Dalam Pembelajaran Gerak. Skripsi pada FPOK UPI Bandung : tidak diterbitkan

(34)

Fitrianisa Setianing Widi, 2014

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Senam Kebugaran Jasmani 2012 dengan Senam Bugar Parahyangan Terhadap Pemahaman dan Keterampilan Gerak Siswa Kelas VIII

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subroto, toto, dkk.(2008). Teori Bermain. FPOK UPI Bandung : Red Point.

Sugih Gunawan ,(2012) Perbandingan Antara Model Pembelajaran Langsung Dan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Penguasaan Gerak Seni Tunggal Baku Pencak Silat Di Kelas VII Mts Al-Inayah Kota Bandung. Skripsi. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono.(2012).Metode Penelitan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Tarigan, B. (2012).Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga.Bandung : Eidos

UPI (2012) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Pendidikan Indonesia.

http://senamjantungsehat.blogspot.com/2011/21306/jurnal-pengabdian-kepada-masyarakat.htmlj. (8 Februari 2013)

http://materipenjasorkes.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-tujuan-pendidikan-jasmani.html. (20 juli 2013)

http://makalahpascasarjana.blogspot.com/2010/06/belajar-motorik-hukum-dan-latihan.html. (30 juli 2013)

http://KarakteristikdanStrukturGerakDasarSenam.blogspot.com/2010/06/ (30 juli 2013)

http://gudanghukumindonesia.blogspot.com/2010/01/ KEPMENDIKBUD-NO-413/u/1997.html(30 juli 2013)

Gambar

Gambar 3.1. Desain Penelitian  One-GroupPretest-Posttest Design
Langkah-Langkah Penelitian Gambar 3.2
Prosedur Penelitian Gambar 3.3
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman dan Keterampilan Gerak Senam Kebugaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas ritmik line dance terhadap tingkat kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa.. Metode penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang terhadap Kebugaran Jasmani di SMPT Bakti

Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti menetapkan rencana untuk melakukan penelitian yaitu “Perbandingan aktivitas ritmik (line dance) dengan senam bugar

Permasalahan yang penulis ungkap dalam penelitian ini adalah pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani siswa Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi anggota Klub Jantung Sehat P2TEL Medan melalui latihan Senam Kebugaran Jasmani (SKJ 2012) dikaitkan dengan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perbandingan pengaruh dari kedua bentuk latihan senam senam jumsihat terhadap peningkatan kebugaran

Dengan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan SKJ 2012 terhadap kebugaran jasmani siswa SMP 35 palembang, hal tersebut juga diperkuat setelah

Perbedaan Pengaruh Latihan Senam Cerdas Bugar Indonesia SBCI 2013 dan Senam Aerobic Terhadap Peningkatan Kesegaran Jasmani Siswa Putri Kelas XI Pada SMK Negeri 6 Surakarta Tahun