• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN SENAM IRAMA TERHADAP KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA SDN PAGELARAN 3 DI KABUPATEN CIANJUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN SENAM IRAMA TERHADAP KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA SDN PAGELARAN 3 DI KABUPATEN CIANJUR."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN SENAM IRAMA TERHADAP KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA SDN PAGELARAN 3

DI KABUPATEN CIANJUR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi

Oleh

M. Irpan Kurnia Gumelar Syah NIM 0900910

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

▸ Baca selengkapnya: 10 gerakan senam irama

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

MUHAMAD IRPAN KURNIA GUMELAR SYAH 0900910

PENGARUH PEMBELAJARAN SENAM IRAMA TERHADAP

KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA SDN PAGELARAN 3

DI KABUPATEN CIANJUR

Disetujui dan Disahkan Oleh, Pembimbing I

Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd NIP. 196807071992032001

Pembimbing II

Arif Wahyudi, S.Pd NIP. 197405202001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi

(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur“ adalah sepenuhnya hasil karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang termasuk kriteria plagiat dari hasil karya orang lain apabila terdapat adanya indikasi penjiplakan atau plagiat terhadap karya orang lain yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan skripsi, maka penulis bersedia menanggung resikonya.

Bandung, 27 Desember 2013

Yang Membuat Pernyataan

(Muhamad Irpan Kurnia GS)

(4)

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MUHAMAD IRPAN KURNIA GUMELAR SYAH (0900910). Skripsi ini berjudul

“Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur”. Dosen Pembimbing 1 . Dr. Hj. Tite Juliantine , M.Pd , Dosen Pembimbing 2. Arif Wahyudi, S.Pd.

Pendidikan jasmani salah satu penunjang kebugaran jasmani, hal ini merupakan salah satu alasan peneliti untuk menerepkan pembelajaran senam irama sebagai salah satu penunjang kebuguran jasmani. Senam sendiri dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, koordinasi, kelincahan, serta kontrol tubuh, dan dalam kurikulum 2013 dijelaskan bahwa siswa mempraktikkan aktivitas Senam untuk pengembangan kebugaran jasmani.

Namun pendidikan jasmani di sekolah dasar pada umumnya kurang menarik dan cendrung membuat siswa merasa bosan. Hal ini membuat siswa kurang tertarik untuk beraktivitas gerak yang meyebabkan kurangnya kebugaran jasmani. Kendala yang sering dihadapi oleh guru dalam hal ini diantaranya kurangnya kreatifitas guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan khususnya untuk pembelajaran senam irama guna untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak, hal ini disebabkan karena kurangnya keterampilan guru dalam memilih model pendekatan pembelajaran yang tepat.

Pertanyaan pada penelitian ini ialah sebagai berikut, “Bagaimana pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani pada Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur?” Adapun tujuannya adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani pada siswa SDN Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur.

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode eksperimen dengan desain

pretest-posttestcontrol group. Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V di SDN Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur sebanyak 80 siswa yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI).

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kebugaran jasmani pada siswa, setelah diberikan pembelajaran senam irama pada siswa SDN pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur. Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani pada siswa SDN pagelaran 3 di kabupaten cianjur.

(5)

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

a. Pengertian Pembelajaran ... 8

b. Proses Belajar ... 9

c. Belajar Gerak ... 11

2. Pendidikan Jasmani ... 12

a. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 12

b. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 13

c. Hakekat Pendidikan Jasmani ... 14

d. Ruang lingkup Pendidikan Jasmani ... 15

(6)

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi dan Sampel ... 32

D. Definisi Operasional ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 34

F. Pelaksanaan Pengetesan ... 36

G. Prosedur Pengolahan Data ... 37

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 40

A. Hasil Pengolahan Data ... 40

B. Analisis Data ... 42

1. Uji Homogenitas ... 42

2. Uji Normalitas ... 42

3. Uji Hipotesis ... 44

C. Diskusi Penemuan ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(7)

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

3.1Desain Penelitian ... 33

3.2Langkah – langkah Penelitian ... 34

3.3Diagram Lapangan Tes Speed Throw ... 36

3.4Diagram Lapangan Tes Fielding Fly Balls ... 37

3.5Diagram Tes Throw And Catch ... 38

3.6Diagram Lapangan Tes Repeated Throw ... 39

3.7Diagram Lapangan Tes Fungo Batting ... 39

(8)

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku ... 45

1.2 Hasil perhitungan Uji Normalitas ... 46

1.3 Hasil perhitungan Uji Homogenitas ... 47

1.4 Hasil Perhitungan Uji Beda peningkatan Hasil Pembelajaran ... 47

(9)

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Skor Tes Awal Kelompok A (Sebelum Diberi Perlakuan) ... 53

2. Skor Tes Awal Kelompok B (Sebelum Diberi Perlakuan) ... 54

3. Peningkatan Pembelajaran Sesudah Diberi Perlakuan Pada Kelompok A (Model Pembelajaran Inkuiri) ... 55

4. Peningkatan Pembelajaran Sesudah Diberi Perlakuan Pada Kelompok B (Model Pembelajaran Direct Instruction) ... 56

5. Hasil Uji Liliefors Tes Awal Kelompok A ... 57

6. Hasil Uji Liliefors Tes Akhir Kelompok A (Model Pembelajaran Inkuiri) ... 58

7. Hasil Uji Liliefors Tes Awal Kelompok B ... 59

8. Hasil Uji Liliefors Tes Akhir Kelompok B (Model Pembelajaran Direct Instruction) ... 60

9. Penghitungan Uji Homogenitas ... 61

10.Penghitungan Uji Beda Peningkatan Hasil Pembelajaran Kelompok A (Model Pembelajaran Inkuiri) ... 62

11.Penghitungan Uji Beda Peningkatan Hasil Pembelajaran Kelompok B (Model Pembelajaran Inkuiri) ... 63

12.Penghitungan Uji Hipotesis Peningkatan Pembelajaran ... 64

13.Program Pembelajaran Keterampilan Bermain Softball ... 66

(10)

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani adalah terjemahan dari “Physical Education” yang

digunakan di Amerika. Makna dari pendidikan jasmani adalah pendidikan. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan anak melalui upaya pengajaran dan latihan.

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pendidikan. Seperti yang dikemukakan oleh Muhadi (2002 : 4) bahwa :

Pendidikan jasmani adalah suatu proses aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematis, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Selanjutnya Balitbang Kurikulum Depdiknas (2012 : 1) mengemukakan bahwa : Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman belajar kepada siswa, berupa aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga, yang direncanakan secara sistematis, guna merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik, keterampilan motorik, keterampilan berfikir, emosional, sosial dan moral.

(11)

2

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suatu masyarakat yang sehat dinamis, karena dengan melakukan aktivitas pendidikan jasmani akan terbina dan mengaktifkan kondisi fisiknya.

Standar kompetensi bahan kajian mata pelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, kelas V, ditekankan pada usaha memacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial. Jenis-jenis kegiatan yang diajarkan di Sekolah Dasar yang berdasarkan Kurikulum 2013, meliputi :

KOMPETENSI INTI

1. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya dengan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan tuhan tentang dirinya, mahluk ciptaan dan kegiatannya, dan benda-benda yang di jumpainya di rumah, disekolah dan tempat bermain.

KOMPETENSI DASAR

1.1 Mempraktikan aktivitas daya tahan aerobik dan anaerobik untu pengembangan kebugaran jasmani.

Dari materi ajar yang disebutkan di atas, penulis tertarik untuk dapat menelaah lebih jauh tentang senam dengan aktivitas ritmik, karena didalamnya banyak sekali unsur dan kegiatan berolahraga yang mungkin akan erat kaitannya dengan kebugaran jasmani anak di Sekolah Dasar.

Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran jasmani, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga berpotensi mengembangkan kebugaran jasmani, sebagai landasan penting bagi penguasaan keterampilan teknik suatu cabang olahraga.

Senam yang dikenal dalam bahasa indonesia sebagai salah satu cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung dari bahasa inggris Gymnastics. Gymnastics sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan dari bahasa Yunani,

(12)

3

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Hal ini bisa terjadi, karena pada waktu itu teknologi pembuatan bahan pakaian belum semaju sekarang, sehingga belum memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur mengikuti gerak pemakainya.

Lalu apa pengertian arti kata senam? Tidak mudah memang, mendefinisikan kata yang satu ini, karena dalam kekhususan yang dikandungnya, terdapat keluasan makna yang ingin dicakup. Hal ini juga sesuai dengan perkembangan berbagai aliran dan jenis senam yang terjadi dewasa ini.

Menurut Mahendra (2001 : 2) mencoba mendefinisikan senam sebagai :

Suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukansecara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.

Menurut Peter H. Werner (Mahendra, 2001 : 3) mengatakan : “Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai, atau pada alat, yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, koordinasi, kelincahan, serta control tubuh.”

Oleh karena itu yang harus di fokuskan adalah tubuh, bukan alatnya. Bukan pula pola-pola geraknya, karena gerak apapun yang digunakan, tujuan utamanya adalah untuk peningkatan kualitas fisik serta penguasaan pengontrolannya. Sehingga senam dapat dikatakan sebagai satu kegiatan utama yang bermanfaat untuk mengembangkan komponen fisik dan kemampuan gerak (motor ability). Menurut mahendra (2001 : 15) mengatakan bahwa :

”Senam irama atau aktivitas ritmik adalah salah satu jenis senam yang dikenal dewasa ini. Dinamakan senam irama, karena pada awalnya hanya senam jenis inilah yang pelaksanaannya harus diiringi musik, sedangkan senam yang lain, misalnya senam artistik, tidak diiringi musik. Sekarang hampir semua jenis senam memerlukan hadirnya iringan musik, seperti senam artistik putri di nomor lantai, SKJ atau senam pagi, termasuk senam aerobik”.

(13)

4

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

irama, diperlukan kelenturan, keseimbangan, keluwesa, fleksibilitas, kontinuitas, dan ketepatan dengan irama.

Kita perlu menguasai gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani. Hal itu sesuai dengan tujuan senam, yaitu untuk membentuk keindahan tubuh, kebugaran, dan kekuatan. Senam irama merupakan rangkaian gerak senam yang dilakukan dengan gerakan langkah-langkah serta ayunan lengan dan sikap badan dengan diiringi suatu irama atau musik.

Karena itu, penulis memutuskan bahwa penelitian ini membahas tentang senam irama, sebagai langkah perkenalan bagi para guru pendidikan jasmani di Sekolah Dasar untuk pengembangan kebugaran jasmani. Senam irama dalam penelitian ini masih bersifat sederhana, yaitu hanya memperkenalkan gerakan-gerakan dasar yang diperkirakan masih dapat diikuti oleh siswa.

Pemilihan gerakannya masih didasari oleh kepentingan pengembangan keterampilan manipulatif, yang dalam skripsi-skripsi sebelumnya belum banyak dibahas, karena lebih banyak melibatkan gerak dasar langkah semata-mata. Dengan skripsi senam irama ini, diharapkandapat mengenal hakikat senam irama sebagai alat yang bermanfaat untuk mendidik rasa irama dan koordinasi gerak sebagai alat ekspresi diri dan dapat meningkatkan kebugaran jasmani terhadap orang yang melakukannya.

Menurut Giriwijoyo, (2010:21) menjelaskan sebagai berikut: “Kebugaran jasmani berasal dari istilah bahasa inggris, yaitu physical fitness yang artinya kemampuan koordinasi yang baik terhadap otot-otot, pernapasan dan

kardiovaskuler.” Kebugaran jasmani adalah keadaan kemampuan jasmani untuk

(14)

5

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kebugaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Disadari atau tidak, sebenarnya kebugaran jasmani itu merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia karena kebugaran jasmani bersenyawa dengan hidup manusia.

Kebugaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang di butuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau pekerjaan yang dilakukan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis memandang perlu melakukan penelitian secara khusus tentang upaya meningkatkan kebugaran jasmani melalui pembelajaran senam irama pada Sekolah Dasar Negeri 3 Pagelaran di Kabupaten Cianjur

B. RumusanMasalah

Bagaimana pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani pada Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani pada Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis, masyarakat umum dan akademik.

(15)

6

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi masyarakat umum sebagai bahan masukkan bagi pola pengajaran guru pendidikan jasmani di Sekolah Dasar sekaligus usaha untuk meningkatkan kesehatan kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Dasar.

3. Bagi akademik sebagai sumbangan pemikiran yang dapat memperkaya khasanah karya ilmiah yang berkaitan dengan perkembangan dan peningkatan kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Dasar.

E. Pembatasan Penelitian

Agar tidak terjadi penyimpangan dalam proses penelitian dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan yang menjadi fokus penelitian ini adalah :

1. Pelaksanaan penelitian di Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur.

2. Penelitian difokuskan pada pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani pada siswa Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur .

3. Metode yang digunakan yaitu eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah senam irama dan variabel terikatnya adalah kebugaran jasmani. 4. Menurut Sugiyono (2010:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur.

5. Dalam pelaksanaan penelitian penulis akan mengambil semua kelas V dengan dua kelas sebagai sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, (2010 : 81).

(16)

7

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menentukan sampel penulis menggunakan teknik purposive sampling

Sugiyono, (2010 : 82).

6. Instrumen yang digunakan adalah : Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) pada kelompok usia 10-12 tahun.

Rangkaian Tes kesegaran jasmani Indonesia terdiridari : a. Untuk putraterdiri dari :

a)lari 50 meter (10-12 tahun)

b)gantung angkat tubuh (pull up)selama 60 detik c)baring duduk (sit up) selama 60 detik

d)loncat tegak (vertical jump)

e)lari 1000 meter (usia 10-12 tahun) b. Untuk putri terdiri dari :

a)lari 50 meter (10-12tahun)

b)gantung siku tekuk (tahan pull up) selama 60 detik c)baring duduk (sit up) selama 60 detik

d)loncat tegak (vertical jump)

(17)

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Permasalahan yang penulis ungkap dalam penelitian ini adalah pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani siswa Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur.

Sehubungan dengan masalah tersebut dan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang penulis ajukan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen dengan desain pre test dan post test dengan one group eksperimen.

Dengan metode eksperimen ini penulis berusaha untuk meneliti sesuatu akibat kejadian. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002 : 3) tentang

eksperimen bahwa : “Dengan cara ini peneliti sengaja membangkitkan timbulnya

suatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya.”

Untuk lebih jelasnya, pengertian eksperimen dikemukakan oleh Surakhmad (1990 : 149) adalah sebagai berikut :

Dalam arti kata yang luas, bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hal itu yang akan menegaskan bagaimana kedudukan perhubungan kausal antara variabel-variabel yang diselidiki. Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan dan deskripsi data, melainkan pada penemuan faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor akibat, oleh karena itu maka didalam eksperimen orang bertemu dengan dinamik dalam interkasi variabel-variabel.

Pendapat lain dikemukakan oleh Nasution (1987 : 38) bahwa, “Dalam suatu

eksperimen kita ingin meneliti pengaruh variabel tertentu terhadap suatu kelompok dalam kondisi yang dikontrol secara ketat.”

(18)

31

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Desain penelitian diperlukan dalam suatu penelitian, karena merupakan pegangan yang lebih jelas yang berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai setelah penelitian berlangsung.

Dengan tujuan yang jelas dapat disusun suatu desain yang menentukan batas-batas penelitian yang tegas, sehingga peneliti dapat memusatkan perhatian dan usahanya ke arah tujuan yang ditetapkan secara lebih efektif. Penelitian juga harus direncanakan secara matang, supaya penelitian tersebut berlangsung lebih ekonomis dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain pre-tes dan post-tes dengan control group design eksperimen, yaitu dengan melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal sampel, dan tes akhir untuk mengetahui hasil dari proses latihan.

Adapun gambaran desain penelitian ini adalah sebagai berikut :

E

K

Keterangan :

E : Kelompok Eksperimen K : Kelompok Kontrol A : Tes awal

B : Proses C : Tes Akhir

A B C

(19)

32

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini subjek populasi berjumlah 160 siswa yang terdiri dari 4 (empat) kelas yaitu kelas V di Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur, siswa kelas tersebut berumur 10-12 tahun merupakan masa yang sangat cocok untuk diteliti mengenai perkembangan kebugaran jasmani anak, Sehingga kemampuan daya tahan tubuh siswa berpotensi untuk ditingkatkan, Pada penelitian ini sendiri peneliti mengambil sampel sebanyak 80 siswa yang terdiri dari kelas yaitu kelas kontrol dan ekperimen.

Berdasarkan pendapat Arikunto (2007:134) mengatakan bahwa: “Jika subyeknya

banyak lebih dari 100 orang sampel dapat diambil 10-15%, 20-25% atau lebih.” Berdasrkan pendapat tersebut peneliti mengambil sampel 50% dari jumlah papulasi. Kelas eksperimen merupakan kelas yang mendapatkan pembelajaran senam irama yaitu VA sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang tidak diberikan pembelajaran senam irama yaitu VB . penentuan sample pada penelitian ini menggunakan purposive sampling.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti. Nasir. (2003:46-47) memberikan pengertian tentang definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel, yaitu :

(20)

33

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Pengaruhadalah dampak yang kuat yang mendatangkan akibat baik negatif ataupun positif.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kata “pengaruh” akan lebih mudah dimengerti apabila digabungkan dan diikuti oleh kalimat lain yang

mengikutinya. Contohnya adalah “ pengaruh dari rajin latihan sepak bola setiap

harinya, sekarang anak itu menjadi seorang pemain bola yang handal .” seperti itulah salah satu contoh kalimat yang bisa mengartikan apa yang dimaksud dengan pengaruh.

“Senam irama atau aktivitas ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dalam irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama.”

Kebugaran Jasmani menurut Rusli Lutan ( 1988 : 7 ) “Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.”

Variabel penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut 1. Variabel pengaruh pembelajaran senam irama (X) 2. Variabel kebugaran jasmani (Y)

Aktivitas pendidikan jasmani merupakan faktor yang bisa berfungsi sebagai rangsangan terhadap pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Seperti yang dikemukakan oleh Rusli Lutan (2001 : 17) bahwa :

Pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak. Para ahli

sepakat, bahwa pendidikan jasmani merupakan “alat” untuk membina anak

muda agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola hidup sehat sepanjang hayatnya.

(21)

34

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, perlu digunakan alat ukur sebagai pengumpul data.

Arikunto (Nurhasan, 2002 : 2) mengemukakan bahwa, “Dalam proses pengukuran membutuhkan alat pengukur, dengan alat ini kita akan mendapatkan data yang

merupakan hasil pengukuran”

Dan sesuai dengan masalah yang akan diteliti, maka alat ukur yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrument atau alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. Akan tetapi pada handout ini akan dibahas TKJI pada kelompok usia 10-12 tahun

Prosedur pelaksanaan tes adalah sebagai berikut :

1. Rangkaian Tes

a. Untuk putra terdiri dari : a) lari 50 meter (10-12tahun)

b) Gantung angkat tubuh (pull up)selama 60 detik c) baring duduk (sit up)selama 60 detik

d) Loncat tegak (vertical jump)

e) lari 1000 meter (usia 10-12 tahun) b. Untuk putriterdiri dari :

a) lari 50 meter (10-12tahun)

b) Gantung siku tekuk (tahanpull up) selama 60 detik c) baring duduk(sit up)selama 60 detik

d) Loncat tegak(vertical jump)

(22)

35

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. KetentuanTes

TKJI merupakan satu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan secara berurutan, terus-menerus dan tidak terputus dengan memperhatikan kecepatan perpindahan butir tes kebutir tes berikutnya dalam 3 menit.Perlu dipahami bahwa butir tes dalam TKJI bersifat baku dan tidak boleh dibolak-balik dengan urutan pelaksanaan tes sebagai berikut :

Pertama : Lari 50 meter (usia 10-12tahun)

Kedua : gantung angkat tubuh untuk putra (pullup) dan gantung siku tekuk untuk putri (tahanpull up)

Ketiga : Baring duduk (sit up)

Keempat : Loncat tegak (vertical jump)

Kelima : Lari 1000 meter untuk putra (usia 10-12tahun) dan Lari 800 meter untuk putri (usia 10-12 tahun)

Tabel 3.1

Tabel Nilai TKJI (Untuk Putra Usia 10 -12 Tahun)

(23)

36

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Tabel Nilai TKJI (Untuk Putri Usia 10 -12 Tahun)

Nilai

F. Pelaksanaan pengetesan

Sebelum pengambilan data atau pengetesan dilakukan, dimana nantinya data tersebut diolah dan dianalisa melalui perhitungan statistik, terlebih dahulu penulis mempersiapkan segala sesuatu yang akan diperlukan dalam pengambilan data atau pengetesan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar.

Adapun langkah-langkah yang penulis laksanakan dalam pengambilan data tersebut ialah sebagai berikut :

1. Menentukan tempat pengetesan

Tes dilaksanakan di lapangan olahraga Sekolah Dasar Negeri 3 Pagelaran 2. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam pengetesan

(24)

37

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Prosedur Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengetesan, merupakan data yang masih mentah. Agar data tersebut mempunyai arti, maka diperlukan pengolahan dan analisis data secara statistik. Prosedur pengolahan data yang dipergunakan pada umumnya bersumber pada buku statistik dari Nurhasan 2006.

Adapun data-data yang ditempuh untuk pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata-rata tes awal dan tes akhir masing-masing kelompok dengan rumus :

̅

Keterangan :

̅ = skor rata-rata

= skor mentah = jumlah

= banyanknya sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus sebagai berikut :

S=

̅̅̅̅̅

Keterangan :

S = simpangan baku yang dicari

n = jumlah sampel

∑(x- ̅)² = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan lilliefors. Prosedur yang digunakan sebagaiberikut :

a. Pengamatan

,

, ...

dijadikan bilangan baku

,

, ...

dengan menggunakan rumus :

(25)

38

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

( ̅ dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel).

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F( ) = P(z ).

c. Selanjutnya menggunakan porsi hitung

,

, ....

. jika proporsi ini dinyatakan S( ), maka :

S(

) = -

d. Menghitung selisihF( ) – S ( ) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Untuk menolak atau menerima hypotesis, kita bandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah : tolak hipotesis nol jika diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya nol diterima.

4. Menguji homogenitas. Menggunakan rumus sebagai berikut :

F =

Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F hitung lebih kecil dari F table distribusi dengan derajat kebebasan = ( , ) dengan taraf nyata (α) = 0,01.

5. Pengujian signifikansi peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Ujidua rata-rata (ujisatu pihak) dengan menggunakan rumus :

(26)

39

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

̅ = nilai rata-rata kelompok 2 = simpangan baku gabungan

= banyaknya sampel kelompok 1 = banyaknya sampel kelompok 2 S = variansi kelompok 1 S = variansi kelompok 2 6. Uji Hipotesis

Untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (skor berpasangan) dengan melalui pendekatan statistik uji t, dengan rumus sebagai berikut :

B t =

Sb

√n

Arti tanda-tanda dalam rumus :

t = Derajat peningkatan yang dicari

B = Rata-rata beda

Sb = Simpangan baku beda n = Jumlah sampel

√ = Akar dari

Adapun langkah-langkah yang ditempuh ialah sebagai berikut : 1. Menghitung rata-rata beda

2. Menghitung simpangan baku beda 3. Mencari nilai t hitung

4. Mencari batas penerimaan hipotesis pada tabel t pada tp=0,95 dengan dkn-1

5. Membandingkan t hitung dengan t tabel

Apabila t hitung berada diluar daerah penrimaan hipotesis, maka hipotesis ditolak. Begitu juga sebaliknya, apabila t hitung berada didalam daerah penerimaan maka hipotesis diterima.

6. Kriteria terima hipotesis

(27)

40

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Kesimpulan

(28)

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kebugaran jasmani merupakan bagian penting bagi kesehatan tubuh agar tetap mampu melakukan aktivtias dalam menjalani kehidupan. Proses pembinaan kebugaran jasmani salah satunya dapat dilakukan melalui pembelajaran senam irama, Dalam pembelajaran senam irama banyak aktivitas gerak yang bisa mendorong siswa untuk aktif bergerak dan merasa senang. Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat judul pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani di Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur. Senam irama yang beragam dan melibatkan individu maupun kelompok menyebabkan senam irama banyak diminati berbagai macam kalangan khususnya siswa sekolah dasar untuk menerapkan pola hidup sehat salah satunya dengan meningkatkan kebugaran jasmani. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran senam irama yang diterapkan di Sekolah Dasar Negeri Pagelaran 3 di Kabupaten Cianjur berpengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan yaitu:

1. Proses pembinaan kebugaran jasmani melalui pembelajaran senam irama merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Berdasarkan hal tersebut, disarankan bagi para guru pendidikan jasmani untuk menerapkan pembelajaran senam irama dalam proses pembelajaran.

(29)

47

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai awal penelitian-penelitian selanjutnya. Oleh karena itu, bagi yang ingin mengulas lebih jauh tentang pengaruh pembelajaran senam irama terhadap kebugaran jasmani siswa, hendaknya penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan baik untuk ditindak lanjuti maupun untuk dipelajari.

4. Universitas Pendidikan Indonesia, hendaknya mempublikasikan hasil penelitian ini melalui perpustakaan kampus. Hal ini perlu dilakukan agar dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian yang serupa di masa yang akan datang.

(30)

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2007). Metodologi Pendidikan. Jakarta : Bina aksara.

Depdikbud, (2012). Kurikulum Pendidikan Dasar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud.

Depdiknas, Balitbang. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Rumpun Pelajaran Pendidikan Jasmani

Depdiknas, Balitbang. (2003). Kurikulum Tahun 2004. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Harsono. (1988). Coaching. Jakarta : Tambak Kusuma

Giriwijoyo. (2000). Kebugaran Jasmani Olahraga. Jakarta : Karunika.

Hamalik. (1984). Pembelajaran Pendidikan kasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Husdarta, JS. (2001). Pengaruh Gaya Mengajar Resiprokal dan Eksplorasi terhadap Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar dan Kemampuan Memecahkan Masalah dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Bandung : FPOK-UPI.

Irianto, Djoko. (2004). Kebugaran Jasmani. Bandung : Pribumi Mekar

Lutan, Rusli. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Lutan, Rusli. (2001). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Mahendra, Agus. (2001). Pembelajaran Senam di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

(31)

49

Muhamad Irpan Kurnia Gumelar Syah, 2014

Pengaruh Pembelajaran Senam Irama Terhadap Kebugaran Jasmani Pada Siswa SDN Pagelaran 3 Di Kabupaten Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ma’mun, Amung dan Yudha M Saputra, (1992/2000). Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Nasir . (1987). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : Sinar Baru. Nasution . (1987). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Nurhasan. (2006). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung : IKIP. Roji. (2002).Kesegaran Pendidikan Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sadiman. (2002). Belajar Motorik. Jakarta : Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sukmara, Dian (2003). Implementasi Program Life Skill. Bandung : Mughni Sejahtera

Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito. Syarifudin, Ayip dan Muhadi. (1992/1993). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Gambar

GAMBAR                                                                                                  Halaman
Tabel                                                                                                          Halaman
Tabel 3.1 Tabel Nilai TKJI (Untuk Putra Usia 10 -12 Tahun)
Tabel 3.2
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan senam poco-poco dengan line dance terhadap kebugaran jasmani siswa sekolah menengah pertama.. Metode

Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum adanya suatu tes dan pengukuran kebugaran jasmani pada siswa yang selama ini rutin melaksanakan senam angguk, sehingga

penelitian mengenai “ Perbedaan pengaruh Circuit Training dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004 terhadap peningkatan Kebugaran Jasmani pada siswa Putra Kelas X SMA

Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa latihan senam gizi seimbang meningkatkan kebugaran dibandingkan dengan kelompok kontrol pada anak sekolah di SD Negeri Kebon

Derajat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari. Semakin tinggi kebugaran jasmani seseorang maka

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN OLAHRAGA,SENAM LANTAI,SEPAKBOLA DAN KEBUGARAN JASMANI Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran

Dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesa sebagai berikut : Ha: Ada pengaruh model latihan senam kesegaran jasmani terhadap peningkatan kebugaran siswa kelas VII SMPN 8 mataram

Berdasarkan hasil paired t-test dilakukan, maka diperoleh nilai perbedaan sebelum dan sesudah diberikannya perlakuan senam aerobik terhadap kebugaran jasmani pada kelompok ibu-ibu PKK