• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK DAN EGRANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DI SMPT BAKTI BANGSA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK DAN EGRANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DI SMPT BAKTI BANGSA."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK

DAN EGRANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DI

SMPT BAKTI BANGSA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

KARTIKA ANNISA LESTARI 0900288

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

KARTIKA ANNISA LESTARI

PERBEDAAN PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK DAN EGRANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI

DI SMPT BAKTI BANGSA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes AIFO

NIP . 196207181988031004

Pembimbing II

(3)

Nip . 197208262005011007

Mengetahui

Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono.M.Pd

(4)

PERBEDAAN PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LARI

BALOK DAN EGRANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN

JASMANI DI SMPT BAKTI BANGSA

Oleh

Kartika Annisa Lestari

(5)

© Kartika Annisa Lestari 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(6)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

a. Pengertian Permainan Tradisional... 17

b. Macam-Macam Permainan Tradisional ... 19

1)Permainan Gasing ... 19

2)Permainan Gebokan ... 20

3)Permainan Galah Asin ... 20

4)Permainan Egrang ... 21

5)Permainan Lari Balok ... 22

c. Manfaat Permainan Tradisional ... 22

d. Egrang dan Lari Balok... 23

1)Egrang ... 23

2)Lari Balok ... 24

C.Kerangka Pemikiran ... 25

(7)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Populasi/Sampel Penelitian ... 28

1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

2. Populasi dan Sampel ... 28

B. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian... 29

1. Desain Penelitian ... 30

2. Langkah-Langkah Penelitian... 30

C. Metode Penelitian... 32

D. Definisi Operasional ... 33

E.Instrumen Penelitian ... .33

F. Prosedur Pengolahan Data ... .39

BAB IV. HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data ... 42

B. Analisis dan Pengolahan Data ... 45

C. Diskusi Penemuan ... 47

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN ... 55

(8)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Klasifikasi Nilai Tes Lari Cepat 50 Meter ... 37

3.2. Klasifikasi Nilai Tes Angkat Tubuh ... 37

3.3. Klasifikasi Nilai Tes Baring Duduk ... 37

3.4. Klasifikasi Nilai Tes Loncat Tegak ... 38

3.5. Klasifikasi Nilai Tes Lari Jauh ... 38

3.6. Klasifikasi Norma Tes Kebugaran Jasmani ... 38

4.1. Hasil Perhitungan Skor Rata-rata, dan Simpangan Baku Kelompok Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang di SMPT Bakti Bangsa ... 42

4.2. Hasil Perhitungan Homogenitas Tes Awal Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang ... 43

4.3. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Tes Akhir Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang ... 43

4.4. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Tes Awal Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang ... 44

4.5. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Tes Akhir Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang ... 45

4.6. Hasil Perhitungan Uji Signifikan (Uji Kesamaan Dua Rata-rata) Kelompok Egrang ... 46

4.7. Hasil Perhitungan Uji Signifikan (Uji Kesamaan Dua Rata-rata) Kelompok Lari Balok ... 46

(9)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

3.1. Desain Penelitian Eksperimen ... 30

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Berita Acara Penelitian ... 56

2. Program Dan Jadwal Pemberian Treatment ... 57

3. Peraturan Permainan Egrang ... 63

4. Peraturan Permainan Lari Balok ... 68

5. Data Hasil Tes Awal Kebugaran Jasmani Siswa SMP Kelompok Egrang .. 71

6 . Data Hasil Tes Awal Kebugaran Jasmani Siswa SMP Kelompok Lari Balok ... 72

7. Data Hasil Tes Akhir Kebugaran Jasmani Siswa SMP Kelompok Egrang . 73 8. Data Hasil Tes Akhir Kebugaran Jasmani Siswa SMP Kelompok Lari Balok ... 74

9. Penghitungan Uji Homogenitas Dan Simpangan Baku Tes Awal Kelompok Lari Balok dan Egrang ... 75

10. Penghitungan Uji Homogenitas Dan Simpangan Baku Tes Akhir Kelompok Lari Balok dan Egrang ... 77

11. Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Awal Kelompok Egrang ... 78

12. Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Akhir Kelompok Egrang... 79

13. Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Awal Kelompok Lari Balok .. 80

14. Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Akhir Kelompok Lari Balok.. 81

15. Penghitungan Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Kelompok Lari Balok ... 82

16. Penghitungan Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Kelompok Egrang ... 84

17. Penghitungan Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Tes Kebugaran Jasmani Kedua Kelompok... 86

18. Dokumentasi Penelitian ... 87

19. Pengesahan Judul Dan Penunjukan Dosen Pembimbing ... 90

20. Surat Izin Penelitian ... 91

21. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 92

(11)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PERBEDAAN PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK DAN EGRANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DI

SMPT BAKTI BANGSA Pembimbing I Dr. Yudy Hendrayana, M.Pd

Pembimbing II Alit Rahman M.Pd.

Kartika Annisa Lestari

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang terhadap Kebugaran Jasmani di SMPT Bakti Bangsa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (Nurhasan,2000) . Permainan lari balok memiliki pengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa dilihat dari hasil pengolahan data diperoleh thitung = 3,79 > ttabel = 2,064 maka 3,79 > 2,064 dengan

demikian hipotesis nol (Ho) ditolak. Dan siswa kelompok egrang dilihat dari hasil pengolahan data didapat thitung = 2,266> ttabel = 2,064 maka 2,266> 2,064 dengan

demikian hipotesis nol (Ho) ditolak, maka Permainan Tradisional Egrang memiliki pengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani. Dari hasil pengolahan data diperoleh thitung = 0,5149 < ttabel = 2,064 maka 0,5149 < 2,064 dengan

demikian hipotesis nol (Ho) diterima, maka tidak terdapat perbedaan pengaruh signifikan dari Permainan Tradisional Lari balok dan Egrang terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa SMPT Bakti Bangsa.

(12)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE DIFFERENCES INFLUENCE TRADITIONAL GAME LARI BALOK AND EGRANG TO PHYSICAL FITNESS LEVEL AT SMPT BAKTI

BANGSA

Supervisor I Dr. Yudy Hendrayana, M.Pd Supervisor II Alit Rahman, M.Pd

Kartika Annisa Lestari

This research aims to know whether there have the differences influence traditional game Lari Balok and Egrang to physical fitness level at SMPT BAKTI BANGSA. An experiment method was used in this research. In this methodology the researcher do some an experiment by giving unequal/ different treatment to the two example samples, ie: traditional game Lari Balok and Egrang. Physical Fitness test Indonesia (Nurhasan, 2000) instrument was used in this research. The traditional game Lari Balok has an influence on the level of physical fitness of students seen from the data processing t obtained = 3.79 > t table = 2.064 then 3.79 > 2.064 therefore the null hypothesis (Ho) is rejected. And the student group of Egrang seen from the data processing t obtained = 2.266 > t table = 2.064 then 2.266 > 2.064 therefore the null hypothesis (Ho) is rejected, then the traditional game Egrang have an influence on the level of physical fitness. From the data processing t obtained= 0.5149 <t table = 2.064 then 0.5149 < 2.064 so, the null hypothesis (Ho) is accepted, hence there is no significant difference in the influence of traditional game Lari Balok and Egrang on the level of physical fitness of students SMPT BAKTI BANGSA.

(13)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebugaran jasmani merupakan suatu keadaan yang sangat diinginkan oleh

setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat dianggap

sehat atau bugar apabila ia dapat memenuhi kebutuhan gerak dalam melakukan

kegiatan sehari-hari tanpa merasa lelah yang berarti. Seperti yang dijelaskan oleh

Tarigan (2012, hlm.30) bahwa:

...pengertian kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, serta dapat terhindar dari penyakit kurang gerak (hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik dan bersahaja.

Dari penjelasan diatas maka kebugaran jasmani penting adanya, agar kegiatan

dalam kehidupan dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan kewajiban seseorang

maka kesehatan dan kebugaran jasmani ini penting untuk ditingkatkan. Seseorang

yang dalam keadaan tidak bugar, ia tidak dapat melakukan kegiatan dengan

maksimal bahkan tidak dapat melakukannya sama sekali. Manfaat memiliki

kebugaran jasmani yang baik salah satunya adalah peningkatan kualitas hidup.

Memiliki jasmani yang bugar, hidup menjadi semangat dan menyenangkan maka

waktu yang terdapat saat kita bugar dapat dimanfaatkan dengan baik, efektif dan

aman.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi agar kebugaran jasmani

menjadi baik seperti asupan makanan yang cukup dan bergizi, istirahat yang

cukup dan pastinya melakukan latihan aktivitas olahraga yang teratur. Bukan

hanya manusia dewasa yang sangat memerlukan kebugaran jasmani, namun pada

peserta didikpun ini sangat penting. Apabila kebugaran jasmani anak baik, maka

anak akan mendapatkan kesempatan belajar yang lebih banyak, dan dapat

(14)

2

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam proses pembelajaran penjas, kebugaran jasmani merupakan salah satu

faktor yang mendukung karena pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan

aktivitas gerak fisik sebagai media dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar

mendorong potensi dan kemampuan siswa berkembang secara maksimal. Hal ini

sesuai yang disampaikan Harold M. Barrow (dalam Abduljabar, 2009, hlm.6)

bahwa :

Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan (exercise). Hasil yang ingin dicapai...individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan individu.

Pendidikan jasmani mempunyai peranan penting dalam memberikan

pengalaman gerak dan atau berbagai keterampilan lain yang dikemas dalam

kegiatan aktivitas yang menyenangkan. Bermain merupakan aktivitas yang

menyenangkan bagi anak-anak sesuai dengan perkembangannya. Seperti yang

dijelaskan oleh Cowell dan Honzeltn (dalam Subroto, dkk, 2008, hlm.16)

mengatakan bahwa :

Untuk membawa anak kepada cita-cita pendidikan, maka perlu adanya usaha peningkatan keadaan jasmani, sosial, mental dan moral anak yang optimal. Agar memperoleh peningkatan tersebut, anak dapat dibantu dengan permainan, karena anak dapat menampilkan dan memperbaiki keterampilan jasmani, rasa sosial, percaya diri, peningkatan moral dan spiritual lewat

fairplay” dan “sportmanship”.

Peneliti berpendapat bahwa permainan merupakan salah satu wahana yang

dapat membina fisik, emosional, moral dan sosial anak. Membina fisik atau

kebugaran jasmani bagi anak didalam penjas dapat melalui permainan olahraga.

Permainan olahraga merupakan olahraga yang pada dasarnya adalah permainan

yang kemudian dilombakan atau dikompetisikan namun permainan olahraga ini

terkesan lebih seru dan menyenangkan. Berbeda dengan permainan yang ada pada

saat ini, permainan yang telah berkembang dari permainan pada jaman dahulu.

(15)

3

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangan zaman yang serba canggih membuat anak cenderung bermain

dengan permainan yang ada dalam gadget atau computernya sehingga

kemungkinan anak kekurangan gerak (hypokinetik) semakin tinggi. Permainan

dan olahraga dikembangkan kembali seperti dalam kurikulum Depdiknas (2003,

hlm.10) permainan dan olahraga termasuk dalam salah satu ruang lingkup mata

pelajaran pendidikan jasmani. Permainan dan olahraga ini terbagi lagi menjadi

beberapa sub aspek seperti; olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak,

keterampilan manipulatif dengan alat, atletik, kasti, rounders, softball, baseball,

bola tangan, sepakbola, bola voli, bola basket, bulutangkis, beladiri dan aktivitas

lainnya.

Permainan olahraga tradisional menjadi salah satu alternatif dalam

pengembangan aktifitas fisik anak pada saat ini yang keberadaannya sudah mulai

dilupakan. Meningkatkan aktifitas fisik dapat dilakukan dengan memperkenalkan

permainan tradisional sebagai media pembelajaran. Sebagian besar anak-anak

menyukai permainan karena menyenangkan. Rasa senang dan gembira akan

menghidupkan fungsi otak kanan dan mempermudah anak untuk menguasai

materi pelajaran yang diberikan. Selain itu perlengkapan dan aturan permainan

olahraga tradisional sangat sederhana, tidak begitu susah dicari dan mudah

dimainkan.Permainan tradisional merupakan permainan yang telah dimainkan

oleh anak-anak pada suatu daerah secara tradisi. Yang dimaksud secara tradisi

ialah permainan itu telah diwarisi dari generasi satu ke generasi berikutnya.

Terdapat banyak macam cabang permainan olahraga tradisional, seperti; egrang,

terompah panjang, lari balok, tarik tambang,sumpitan, gebuk bantal, gasing,

hadang, patok lele, benteng, dagongan dan masih banyak lagi cabang permainan

olahraga tradisional berdasarkan daerahnya.

Peneliti mengambil dua permainan olahraga tradisional yaitu permainan

egrang dan lari balok. Permainan egrang yaitu sebuah permainan berjalan

menggunakan alat yang terbuat dari bamboo dan pelepah sagu atau tempurung

kelapa. Permainan ini ada juga yang mengenal dengan nama jejangkungan.

Aturan permainan egrang dapat dibagi menjadi dua, yaitu perlombaan lari dan

(16)

4

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bamboo. Permainan egrang yang penulis pilih disini ialah permainan egrang

dengan perlombaan lari karena melihat dari pertandingan egrang yang saling

menjatuhkan ini memiliki bahaya yang lebih tinggi bagi pembelajaran anak.

Permainan lari balok sudah mulai berkembang dan terkenal dengan adanya

kompetisi permainan lari balok di kalangan masyarakat. Permainan ini

membutuhkan kelincahan dari para pemainnya untuk dapat dengan cepat

memindahkan balok kayu yang dipijak oleh kaki kanan dan kiri kearah garis akhir

yang telah ditentukan. Bentuk permainan berupa adu kecepatan menempuh suatu

jarak tertentu diatas empat buah balok kecil yang menyerupai batu bata, yang

mana setiap habis melangkah pemain harus memindahkan balok yang

dibelakangnya kedepan sebagai tempat berpijak dan begitu selanjutnya.

Dari uraian yang dikemukakan sebelumnya, dalam mewujudkan anak atau

peserta didik yang memiliki kebugaran jasmani yang baik diperlukan aktifitas

fisik yang seimbang yang dilakukan melalui permainan tradisional. Kedua

permainan tradisional yang peneliti ingin diteliti ini diharapkan dapat

meningkatkan kebugaran jasmani siswa.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan peneliti bermaksud melakukan

penelitian dengan judul: Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok

dan Egrang terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani di SMPT Bakti Bangsa

B. Rumusan Masalah Penelitian

Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh Permainan Lari Balok terhadap Tingkat

Kebugaran Jasmani ?

2. Apakah terdapat pengaruh Permainan Tradisional Egrang terhadap Tingkat

Kebugaran Jasmani ?

3. Apakah terdapat Perbedaan Pengaruh dalam Permainan Tradisional Lari

Balok dan Egrang terhadap Kebugaran Jasmani?

(17)

5

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk

kegiatan selanjutnya untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan rumusan

masalah diatas maka penulis menetapkan tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui apakah terdapat Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari

Balok dan Egrang terhadap Kebugaran Jasmani.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang

diharapakan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis untuk mengetahui

perbedaan pengaruh permainan tradisional lari balok dan egrang terhadap

tingkat kebugaran jasmani.

2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi para

guru penjas dalam pengembangan pendekatan permainan tradisional

menjadi solusi alternative efektif berkaitan dengan kegiatan

pembelajaran penjas dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmani.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pendidik dalam

pembelajaran penjas.

4. Untuk memupuk kebiasaan siswa menghargai, mengetahui dan

mengembangkan permainan tradisional dalam pembelajaran pendidikan

(18)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitiandilaksanakan di SMPT Bakti Bangsa, jalan Sarijadi blok 1

no 38

b. Waktu Penelitian

Waktu untuk pemberian instrumen yaitu pada tanggal 06 Agustus 2014

sampai dengan 10 September 2014

c. Sasaran Penelitian

Perbandingan tingkat kebugaran jasmani ini di tujukan kepada siswa SMP

kelas VIII karena melihat dari karakter siswa SMP kelas VIII yang berumur 14-15

tahun merupakan karakter yang senang bergerak dan dalam masa pertumbuhan,

maka aktifitas yang mereka lakukan setiap harinya akan berpengaruh besar

terhadap tubuhnya.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi menurut Abduljabar & Jajat Darajat KN (2010, hlm.35)

menyatakan: “Populasi adalah sekumpulan objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik suatu kesimpulan”. Lebih lanjut Arikunto (1998, hlm.115),

menjelaskan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Adapun

populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPT

BAKTI BANGSA Bandung berjumlah 26 orang.

(19)

29

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini tidak semua anggota populasi dijadikan sumber data,

tetapi hanya sebagian populasi yang umumnya disebut sebagai sampel

penelitian.Untuk pengambilan sampelnya Arikunto (2006, hlm.134) menyatakan

bahwa:

“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelititannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil antara 10-15% atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana serta luas dan sempitnya pengamatan dari setiap objek dan

besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.”

Mengacu pada teori diatas maka penulis menggunakan teknik Sampling

Jenuh yang berpedoman pada pendapat Sugiyono (2010, hlm.85) sebagai berikut,

“Sample jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, yaitu dengan populasi relative kecil atau kurang dari

30 orang”. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

B. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian 1. Desain Penelitian

Mengenai desain penelitian menurut Maksum (2012, hlm.95) menjelaskan :

“bahwasannya merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan.” Desain penelitian akan sangat membantu peneliti supaya penelitian

dapat dilaksanakan secara teratur dan tersusun dengan baik. Dalam desain

penelitian yang menjelaskan mengenai hubungan antara suatu variable dengan

variable lainnya peneliti harus cermat dalam menentukan secara jelas yang mana

variable bebas (independent variable) dan mana veriabel terikatnya (dependent

variable). Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah desain eksperiment.

Pada pemilihan desain penelitian ini disesuaikan dengan tujuan yang ingin

dicapai yaitu mengujicobakan penggunaan permainan lari balok dan egrang

(20)

30

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun desain penelitian menurut Sugiyono (2012, hlmn 112) ini digambarkan

sebagai berikut:

Pretest-posttest control group design

Bagan 3.1 : Desain penelitian eksperimen

Keterangan :

T1 = Pretest

X1 = Treatment/Perlakuan Permainan Egrang

X2 = Treatment/Perlakuan Permainan Lari Balok

T2 = Posttest

2. Langkah-langkah Penelitian

Mengenai langkah-langkah penelitian, Sutresna (2002, hlm.125)

menjelaskan bahwa, “umumnya langkah penelitian di awali dengan proses penelusuran masalah, penelurusan data dan teori, perumusan hipotesis,

penentuan metode penelitian, analisis dan interprestasi data, penarikan

kesimpulan”. Secara skematis, langkah penelitian ini disusun dalam bagan

berikut:

Kelompok A : T1 X1 T2

(21)

31

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk lebih jelasnya langkah-langkah penelitian dapat dilihat dari

bagian alur penelitian sebagai berikut:

Bagan 3.2

Langkah-langkah penelitian

Untuk frekuensi latihan, penulis mengambil 16 kali pertemuan mengacu

kepada pendapat Sarwono&Ismaryati, 1999 (dalam Cecep, 2013, hlmn 32)

bahwa “Frekuensi jumlah waktu ulangan latihan yang baik dilakukan 5-6 sesi per latihan dan 2-4 kali per minggu” jadi apabila secara perkembangan siswa sudah

menigkat maka peneliti dalam hal ini akan mencoba mengambil data tes pada

siswa tersebut. Pertimbangan lain peneliti mengambil 16 kali pertemuan adalah

menyesuaikan dengan jadwal kegiatan siswa SMPT Bakti Bangsa.selain itu

Popul asi

Sa mpel

Tes Akhir Tes a wa l

Kesimpulan

Pengolahan dan analisis data Kelompok A

Trea tment La ri Ba l ok

Kelompok B

(22)

32

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikhawatirkan jika frekuensi latihannya diperbanyak akan terjadi kelelahan yang

berlebih sehingga akan berakibat buruk bagi siswa itu sendiri, serta mengingat

beban waktu, biaya, hingga tenaga terbatas yang dimiliki oleh peneliti.

C.Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam

penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Metode

Penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan

dipergunakan oleh peneliti dalam rangka memperoleh data yang dipergunakan

dengan permasalahan yang diselidiki. Seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad

(1990, hlm.131), sebagai berikut:

Metode adalah merupakan suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji hipotesa, dengan

mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara ini dipergunakan setelah penyelidikan, memperhitungkan kewajarannya, ditinjau dari tujuan penelitian serta dari situasi penelitian.

Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam

pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Menurut Sugiyono (2009, hlm.3)

mengatakan bahwa “secara umum metode penelitian diartikan sebagi cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Mengacu pada masalah yang akan dikaji yaitu perbedaan pengaruh Permainan

Tradisional Lari Balok dan Egrang dalam pembelajaran pendidikan jasmani

terhadap kebugaran jasmani, maka peneliti menggunakan metode eksperimen di

dalam penelitian ini. Karena di dalam penelitian ini peneliti mencari hubungan

sebab akibat di antara variabel. Sesuai dengan pendapat Maksum (2012, hlm.65)

(23)

33

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian eksperimen adalah yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat di antara variabel. Dan yang menjadi ciri utama dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment) yang dikenakan kepada subjek atau objek pnelitian.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

penelitian eksperimen adalah penelitian dengan tujuan untuk mengambil data

secara lebih obyektif, terstuktur, rasional dan sistematis. Data yang diperoleh itu

dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis untuk menetapkan kesimpulan.

Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian

tercapai seperti yang diharapkan. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini ingin mengungkap

masalah pada permainan Lari Balok dan Egrang terhadap kebugaran jasmani.

Secara spesifik dapat dikemukakan bahwa penelitian ini ingin meneliti

sejauhmana perbedaan permainan pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok

dan Egrang terhadap tingkat kebugaran jasmani SMPT BAKTI BANGSA.

D.Definisi Operasional

Berikut merupakan beberapa istilah yang di gunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Kebugaran jasmani menurut Tarigan (2012, hlm.30) bahwa “Pengertian

kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari

dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa mengalami

kelelahan yang berarti, serta dapat terhindar dari penyakit kurang gerak

(hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik dan

bersahaja.”

2. Permainan menurut Uhamisastra (2010: vii) “Permainan Tradisional adalah

permainan yang dimainkan oleh anak-anak dengan alat-alat yang sederhana,

tanpa mesin, asalkan anak tersebut sehat, maka ia bisa ikut bermain.

Permainan Tradisional adalah permainan yang penuh nilai- nilai dan

norma-norma luhur yang berguna bagi anak-anak untuk memahami dan mencari

(24)

34

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan alat ukur untuk mendapatkan data dari

sampel yang diteliti. Biasanya alat ukuryang digunakan dalam suatu penelitian

disebut dengan instrumen penelitian seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono

(2008, hlm.148) bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Berkaitan dengan

penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah Tes Kebugaran

Jasmani Indonesia.

Dalam pengumpulan data kebugaran jasmani siswa sekolah menengah

pertama ini menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk Sekolah

Menengah Pertama yang di rancang dalam modul Tes dan Pengukuran

Keolahraga oleh Nurhasan (2007, hlm.119) yang terdiri dari 5 (lima) item tes.

Dimana TKJI merupakan uji kemampuan maksimal untuk menilai kemampuan

anaerobik (alaktasid dan laktasid) dan kemampuan aerobik. Adapun tata cara

pelaksanaan Tes Kebugaran Jasmani Tersebut Sebagai Berikut:

1. Tes Lari Cepat 50 meter

Tujuan: untuk mengukur kecepatan lari seseorang

Alat/fasilitas:

Pelaksanaan: subyek berdiri di belakang garis start dengan sikap

berdiri, aba-aba “ya” subyek lari kedepan secepat mungkin menempuh jarak

50 meter. Pada saat subyek menyentuh/ melewati garis finish stopwatch

dihentikan.

(25)

35

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan: mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu

Alat/fasilitas:

a.Lantai yang rata dan bersih

b.Palang tunggal yang tinggi rendahnya dapat di atur sehingga subyek dapat

bergantung

c.Stopwatch

d.Formulir pencatat hasil

Pelaksanaan: subyek bergantung pada palang tunggal, sehingga

kepala, badan dan tungkai lurus. Kedua lengan dibuka selebar bahu dan

keduanya lurus. Kemudian subyek mengangkat tubuhnya, dengan

membengkokan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati

palang tunggal, kemudian kembali kesikap semula. Lakukan gerakan tersebut

secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama 30 detik untuk putri dan 60

detik untuk putra.

3. Tes Baring Duduk 60 detik

Tujuan: mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut

Alat/fasilitas:

a.Lantai/lapangan rumput yang bersih

b.Stopwatch

c.Formulir pencatat hasil

d.Alat tulis

Pelaksanaan: subyek berbaring di atas lantai/rumput. Kedua lutut

ditekuk ± 90º. Kedua tangan dilipat dan diletakan di belakang kepala dengan

jari tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai. Salah

seorang teman subyek membantu memegang dan menekan kedua

pergelangan kaki, agar kaki subyek tidak terangkat. Pada aba-aba “ya”

subyek bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh

paha, kemudian kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan itu

(26)

36

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Tes Loncat Tegak

Tujuan: Mengukur daya ledak (tenaga eksplosit) otot tongkai

Alat/fasilitas:

a.Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup luas

b.Papan berwarna gelap berukuran 30 x 150 cm, berskala ukuran cm yang

digantung pada dinding dengan ketinggian jarak antara lantai dengan angka

0 (nol) pada papan skala ukuran 150cm

c.Serbuk kapur dan alat penghapus

d.Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis

Pelaksanaan: subyek berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki, papan

dinding berada di samping tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang

berada dekat dinding diangkat lurus ke atas telapak tangan dan ditempelkan

pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua

tangan lurus berada disamping badan kemudian subyek mengambil sikap

awalan dengan membengkokan kedua lutut dan kedua lengan diayun ke

belakang, kemudian subyek meloncat setinggi mungkin sambil menepuk

papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga

meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Subyek diberi kesempatan

sebanyak tiga kali loncatan.

5. Tes Lari jauh (800 meter untuk putri; 1000meter untuk putra)

Tujuan: mengukur daya tahan (cardio respiratory endurance)

Alat/fasilitas:

a.Lapangan yang rata atau lintasan yang telah diketahui panjangnya mudah

untuk menentukan jarak 800-1000 meter

b.Bendera start dan tiang pancang

c.Peluit

d.Stopwatch

(27)

37

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis

g.Tanda/garis untuk start dan finish

Pelaksanaan: subyek berdiri dibelakang garis start. Pada aba-aba

“siap” subyek mengambil sikap start berdiri untuk siap lari. Pada aba-aba

“ya” subyek berlari menuju garis finish dengan menempuh jarak 800 meter

untuk putri dan 1000 meter untuk putra. Bila ada yang mencuri start maka

subyek tersebut dapa mengulangi tes tersebut. Adapun kriteris penilaian tiap

butir tes adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Klasifikasi Nilai Tes Lari Cepat 50 Meter:

Putera Puteri Nilai

Klasifikasi Nilai Tes Angkat Tubuh Selama 30 Detik Untuk Putri Dan 60 Detik Untuk Putra

(28)

38

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Putera Puteri Nilai

38 keatas 28 keatas 5

28 – 37 19 – 27 4

19 – 27 9 – 18 3

8 – 18 3 – 8 2

0 – 7 0 – 2 1

Tabel 3.4

Klasifikasi Nilai Tes Loncat Tegak

Putera Puteri Nilai

66 ke atas 50 ke atas 5

53 – 65 39 – 49 4

42 – 52 30 – 38 3

31 – 41 21 – 29 2

0 – 30 0 – 20 1

Tabel 3.5

Klasifikasi Nilai Tes Lari Jauh 800 Meter Untuk Putri Dan 1000 Meter Untuk Putra

Putera Puteri Nilai

sd –3‟.04” sd –3‟.06” 5

3‟.05” –3‟.53” 3‟.07” –3‟.55” 4

3‟.54” –4‟.46” 3‟.56” –4‟.58” 3

4‟.47” –6‟.04” 4‟.59” –6‟.40” 2

(29)

39

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukan tingkat kebugaran jasmani, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Jumlahkan nilai kelima butir tes

2. Cocokkan hasil penjumlahan nilai tersebut dengan norma tes kebugaran

jasmani dibawah ini, yaitu:

Tabel 3.6

Klasifikasi Norma Tes Kebugaran Jasmani

Jumlah Nilai Klasifikasi

F. Prosedur Pengolahan Data

Setelah data dari tes dengann instrumen yang telah di rancang, langkah

selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik.

Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai

berikut:

1. Mencari nilai rata-rata dari skor . Pendekatan statistiknya menggunakan

rumus:

̅ = ∑

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:

̅ : Skor rata-rata yang dicari x : Skor yang diperoleh

n : jumlah sampel

(30)

40

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menghitung simpangan baku, dengan skor yang tidak dikelompokan,

menurut Nurhasan (2002:37) menggunakan pendekatan statistik dengan

rumus:

3. Menguji homogenitas, dalam uji ini menurut Nurhasan (2002:110)

menggunakan pendekatan uji F, yang formulasi rumusnya adalah sebagai

berikut :

F =

Kriteria pengujiannya adalah terima hipotesis, jika F-hitung < F-tabel dengan

derajat kebebasan = (V1,V2) dan taraf nyata α = 0,05.

4. Menguji normalitas distribusi data dengan menggunakan pendekatan Uji

Liliefors.

Uji ini dinamakan uji normalitas distribusi dengan pendekatan non

parametrik. Hal ini dilakukan andaikata kelompok sampel yang digunakan dalam

sebuah penelitian itu diasumsikan sebagai kelompok „kecil‟. Dalam uji ini tidak

diperlukan parameter-parameter tertentu, oleh karena itu dikenal dengan

pendekatan uji normalitas distribusi non parametrik.

Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan menurut

Nurhasan (2002:105) adalah sebagai berikut:

a) Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari pengamatan yang paling

kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.

b) Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan

Z-skor yaitu:

(31)

41

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Untuk setiap bangku angka tersebut dengan bantuan tabel distribusi normal

baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai

Z (Fzi) dengan ketentuan : jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan

Fzi-nya adalah 0,5-luas daerah distribusi Z.

d) Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat

kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan

banyaknya sampel.

e) Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.

f) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh

sampel yang ada dan berilah simbol Lo. Dengan bantuan tabel nilai kritis L

untuk uji liliefors, maka tentukan nilai L. Untuk menolak atau menerima

hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar

untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah ; tolak hipotesis nol, jika Lo yang diperoleh dan data pengamatan melebihi L (Ho jika Lo > Lα = tidak

normal). Dalam hal lainnya hipotesis diterima jika Lo ≤ Lα = normal).

5. Pengujian Hipotesis

a) Uji kesamaan dua rata-rata (skor berpasangan) atau sering dikatakan uji dua

beda, rumus yang digunakan

Kriteria pengujian yang berlaku adalah:

Terima Hipotesis (Ho) jika, t < t(1- α )(n1+n2-2).

(32)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan penelitian dan pembahasan pada keseluruhan

tahapan penelitian, maka diperoleh temuan-temuan penelitian yang menjawab

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

Kesimpulan dari penelitan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh pada Permainan Tradisional lari balok terhadap tingkat

kebugaran jasmani di SMPT Bakti Bangsa.

2. Terdapat pengaruh pada Permainan Tradisional egrang terhadap tingkat

kebugaran jasmani di SMPT Bakti Bangsa.

3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh antara Permainan Tradisional lari balok dan

egrang terhadap tingkat kebugaran jasmani. Hal ini dikarenakan kedua

Permainan Tradisional yang diteliti sama sama memiliki kontribusi untuk

peningkatan kebugaran jasmani.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, penulis berpendapat dan mempunyai saran

sebagai berikut:

1. Sebaiknya setiap siswa/sekolah memiliki pengetahuan dan kesadaran terhadap

pentingnya kebugaran jasmani.

2. Dalam melaksanakan perannya, seorang guru penjas di harapkan lebih

mengingatkan dan meningkatkan akan pentingnya kebugaran jasmani untuk

kebutuhan sehari-hari.

3. Diharapkan kepada para guru ataupun pembaca untuk senantiasa

(33)

51

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selain untuk menerapkan dalam kegiatan pembelajaran juga senantiasa

melestarikan kebudayaan yang sudah kita punya.

4. Mengingat sangat banyaknya kelebihan dari Permainan Tradisional sebagai

media pembelajaran yang dapat menguntungkan bagi guru pengajar maupun

siswa, maka perlu diadakannya penelitian lebih lanjut tentang permasalahan

yang penulis kemukakan, dengan ketentuan kualitas perlakuan pembelajaran

dibuat dan disajikan secara baik sehingga mudah diterima dan diserap oleh

siswa.

5. Bagi seluruh guru baik itu pengajar guru penjas, dan pembaca pada umumnya

agar mencobakan menerapkan Permainan Tradisional khususnya permainan

lari balok dan egrang dalam proses pembelajaran penjas untuk meningkatkan

(34)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2008). Manajemen Pendidikan Jasmani Olahraga.

Bandung : FPOK

Abduljabar, Bambang & Jajat Darajat KN. (2010). Modul Aplikasi Statistika

dalam Penjas. Bandung : UPI FPOK

Abdul Kadir, Ateng, (1992). Azas-azas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud. Ditjen Ddikti. P2LPTK

Arikunto, Suharsimi. (2002).Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Utama, 1988.

Fauzi, Cecep Eggy.(2013). Hubungan Mengikuti Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola di SMA Negeri 10

Bandung.Skripsi S1 FPOK UPI Bandung

Giriwijoyo, Santosa &Sidik.(2010). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Remaja Rosdakarya

Kadir, Abdul.(1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani.Bandung : FPOK UPI

Kusmaedi, Nurlan. (2002). Olahraga Rekreasi dan Olahraga Tradisional. Bandung : FPOK UPI

Maksum, Ali. (2012). Taksonomi Bloom Revisi.

www.iaincirebon.ac.id/maksum/?p=14

Natalika, Desi. (2013). Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP yang tinggal di Daerah Pegunungan dan Pantai. Skripsi S1 FPOK UPI Bandung

(35)

53

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saputra, Yudha. Dkk. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. MKU UPI. Bandung

Saputra, Yudha. Dkk.(2007). Filsafat Penjas, Kesehatan dan Rekreasi. Bandung : FPOK UPI.

Subroto, Toto, dkk. (2008). Teori Bermain. Bandung : FPOK UPI

Sudjana. (1992). Metoda Statistika. Bandung, Tarsito

Sugiyono. (2009) MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, Winarno .(1990) Pengantar penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito

Sutresna, Nina.(2002).Pembelajaran Terpadu Sebagai Media Belajar Motorik Dan Matematik Dasar Pada Siswa SD.Bandung: FPOK UPI.

Tarigan,F Beltasar.(2012) Optimalisasi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga.Eidos. Bandung.

Uhamisastra. (2010) Modul Permainan Tradisional. Bandung : FPOK UPI.

Yusuf,Maulana.(2013).Perbandingan Profil Tingkat Kebugaran Jasmani dan Perilaku Sosial antara Siswa SMP di Daerah Pedesaan dengan Siswa di Perkotaan.Skripsi S1 FPOK UPI Bandung.

Yusup,Khaidir.(2013). Pengaruh Permainan Egrang dalam Pembelajaran Penjas terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung.Skripsi S1 FPOK UPI Bandung.

INTERNET

Tersedia :

http://Faridamulyaningsih.blogspot.com/pendidikankebugaranjasmani/

Tersedia :http://penjassmabali.wordpress.com/materi/latihan-kebugaran/

(36)

54

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Gambar

Tabel 3.3 Kartika Annisa Lestari, 2014 Klasifikasi Nilai Tes Baring Duduk 60 Detik
Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Tes Loncat Tegak
Tabel 3.6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Penelitian: Pemberian latihan permainan tradisional egrang tempurung kelapa pada kelompok perlakuan menghasilkan 30 responden (100%) yang mengalami

Adanya beda pengaruh yang signifikan pada kelompok perlakuan yang diberi permainan tradisional egrang tempurung kelapa dengan kelompok kontrol terhadap keseimbangan statis

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas permainan lompat tali (jump rope) terhadap kebugaran jasmani siswa.. Metode yang digunakan adalah

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Jam Waktu Aktif Belajar Siswa Mengikuti Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Smpn 2

Mengacu pada masalah yang akan dikaji yaitu pengaruh permainan egrang dalam pembelajaran pendidikan jasmani terhadap keseimbangan, maka peneliti menggunakan metode

Dari hasil penelitian melalui proses pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan permainan tradisional lari

perbedaan tingkat kebugaran jasmani antara perokok dan tidak perokok pada mahasiswa.

Hasil Perhitungan Skor Rata-rata, dan Simpangan Baku Kelompok Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang di SMPT Bakti Bangsa .... Hasil Perhitungan Homogenitas