PERBEDAAN PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK
DAN EGRANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DI
SMPT BAKTI BANGSA
SKRIPSIDiajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
KARTIKA ANNISA LESTARI 0900288
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
LEMBAR PENGESAHAN
KARTIKA ANNISA LESTARI
PERBEDAAN PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK DAN EGRANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI
DI SMPT BAKTI BANGSA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes AIFO
NIP . 196207181988031004
Pembimbing II
Nip . 197208262005011007
Mengetahui
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Mudjihartono.M.Pd
PERBEDAAN PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LARI
BALOK DAN EGRANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN
JASMANI DI SMPT BAKTI BANGSA
Oleh
Kartika Annisa Lestari
© Kartika Annisa Lestari 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
a. Pengertian Permainan Tradisional... 17
b. Macam-Macam Permainan Tradisional ... 19
1)Permainan Gasing ... 19
2)Permainan Gebokan ... 20
3)Permainan Galah Asin ... 20
4)Permainan Egrang ... 21
5)Permainan Lari Balok ... 22
c. Manfaat Permainan Tradisional ... 22
d. Egrang dan Lari Balok... 23
1)Egrang ... 23
2)Lari Balok ... 24
C.Kerangka Pemikiran ... 25
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subyek Populasi/Sampel Penelitian ... 28
1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
2. Populasi dan Sampel ... 28
B. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian... 29
1. Desain Penelitian ... 30
2. Langkah-Langkah Penelitian... 30
C. Metode Penelitian... 32
D. Definisi Operasional ... 33
E.Instrumen Penelitian ... .33
F. Prosedur Pengolahan Data ... .39
BAB IV. HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data ... 42
B. Analisis dan Pengolahan Data ... 45
C. Diskusi Penemuan ... 47
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 52
LAMPIRAN ... 55
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Klasifikasi Nilai Tes Lari Cepat 50 Meter ... 37
3.2. Klasifikasi Nilai Tes Angkat Tubuh ... 37
3.3. Klasifikasi Nilai Tes Baring Duduk ... 37
3.4. Klasifikasi Nilai Tes Loncat Tegak ... 38
3.5. Klasifikasi Nilai Tes Lari Jauh ... 38
3.6. Klasifikasi Norma Tes Kebugaran Jasmani ... 38
4.1. Hasil Perhitungan Skor Rata-rata, dan Simpangan Baku Kelompok Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang di SMPT Bakti Bangsa ... 42
4.2. Hasil Perhitungan Homogenitas Tes Awal Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang ... 43
4.3. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Tes Akhir Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang ... 43
4.4. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Tes Awal Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang ... 44
4.5. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Tes Akhir Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang ... 45
4.6. Hasil Perhitungan Uji Signifikan (Uji Kesamaan Dua Rata-rata) Kelompok Egrang ... 46
4.7. Hasil Perhitungan Uji Signifikan (Uji Kesamaan Dua Rata-rata) Kelompok Lari Balok ... 46
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
3.1. Desain Penelitian Eksperimen ... 30
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Berita Acara Penelitian ... 56
2. Program Dan Jadwal Pemberian Treatment ... 57
3. Peraturan Permainan Egrang ... 63
4. Peraturan Permainan Lari Balok ... 68
5. Data Hasil Tes Awal Kebugaran Jasmani Siswa SMP Kelompok Egrang .. 71
6 . Data Hasil Tes Awal Kebugaran Jasmani Siswa SMP Kelompok Lari Balok ... 72
7. Data Hasil Tes Akhir Kebugaran Jasmani Siswa SMP Kelompok Egrang . 73 8. Data Hasil Tes Akhir Kebugaran Jasmani Siswa SMP Kelompok Lari Balok ... 74
9. Penghitungan Uji Homogenitas Dan Simpangan Baku Tes Awal Kelompok Lari Balok dan Egrang ... 75
10. Penghitungan Uji Homogenitas Dan Simpangan Baku Tes Akhir Kelompok Lari Balok dan Egrang ... 77
11. Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Awal Kelompok Egrang ... 78
12. Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Akhir Kelompok Egrang... 79
13. Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Awal Kelompok Lari Balok .. 80
14. Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Tes Akhir Kelompok Lari Balok.. 81
15. Penghitungan Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Kelompok Lari Balok ... 82
16. Penghitungan Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Kelompok Egrang ... 84
17. Penghitungan Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Tes Kebugaran Jasmani Kedua Kelompok... 86
18. Dokumentasi Penelitian ... 87
19. Pengesahan Judul Dan Penunjukan Dosen Pembimbing ... 90
20. Surat Izin Penelitian ... 91
21. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 92
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PERBEDAAN PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK DAN EGRANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DI
SMPT BAKTI BANGSA Pembimbing I Dr. Yudy Hendrayana, M.Pd
Pembimbing II Alit Rahman M.Pd.
Kartika Annisa Lestari
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang terhadap Kebugaran Jasmani di SMPT Bakti Bangsa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (Nurhasan,2000) . Permainan lari balok memiliki pengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa dilihat dari hasil pengolahan data diperoleh thitung = 3,79 > ttabel = 2,064 maka 3,79 > 2,064 dengan
demikian hipotesis nol (Ho) ditolak. Dan siswa kelompok egrang dilihat dari hasil pengolahan data didapat thitung = 2,266> ttabel = 2,064 maka 2,266> 2,064 dengan
demikian hipotesis nol (Ho) ditolak, maka Permainan Tradisional Egrang memiliki pengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani. Dari hasil pengolahan data diperoleh thitung = 0,5149 < ttabel = 2,064 maka 0,5149 < 2,064 dengan
demikian hipotesis nol (Ho) diterima, maka tidak terdapat perbedaan pengaruh signifikan dari Permainan Tradisional Lari balok dan Egrang terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa SMPT Bakti Bangsa.
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE DIFFERENCES INFLUENCE TRADITIONAL GAME LARI BALOK AND EGRANG TO PHYSICAL FITNESS LEVEL AT SMPT BAKTI
BANGSA
Supervisor I Dr. Yudy Hendrayana, M.Pd Supervisor II Alit Rahman, M.Pd
Kartika Annisa Lestari
This research aims to know whether there have the differences influence traditional game Lari Balok and Egrang to physical fitness level at SMPT BAKTI BANGSA. An experiment method was used in this research. In this methodology the researcher do some an experiment by giving unequal/ different treatment to the two example samples, ie: traditional game Lari Balok and Egrang. Physical Fitness test Indonesia (Nurhasan, 2000) instrument was used in this research. The traditional game Lari Balok has an influence on the level of physical fitness of students seen from the data processing t obtained = 3.79 > t table = 2.064 then 3.79 > 2.064 therefore the null hypothesis (Ho) is rejected. And the student group of Egrang seen from the data processing t obtained = 2.266 > t table = 2.064 then 2.266 > 2.064 therefore the null hypothesis (Ho) is rejected, then the traditional game Egrang have an influence on the level of physical fitness. From the data processing t obtained= 0.5149 <t table = 2.064 then 0.5149 < 2.064 so, the null hypothesis (Ho) is accepted, hence there is no significant difference in the influence of traditional game Lari Balok and Egrang on the level of physical fitness of students SMPT BAKTI BANGSA.
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahKebugaran jasmani merupakan suatu keadaan yang sangat diinginkan oleh
setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat dianggap
sehat atau bugar apabila ia dapat memenuhi kebutuhan gerak dalam melakukan
kegiatan sehari-hari tanpa merasa lelah yang berarti. Seperti yang dijelaskan oleh
Tarigan (2012, hlm.30) bahwa:
...pengertian kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, serta dapat terhindar dari penyakit kurang gerak (hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik dan bersahaja.
Dari penjelasan diatas maka kebugaran jasmani penting adanya, agar kegiatan
dalam kehidupan dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan kewajiban seseorang
maka kesehatan dan kebugaran jasmani ini penting untuk ditingkatkan. Seseorang
yang dalam keadaan tidak bugar, ia tidak dapat melakukan kegiatan dengan
maksimal bahkan tidak dapat melakukannya sama sekali. Manfaat memiliki
kebugaran jasmani yang baik salah satunya adalah peningkatan kualitas hidup.
Memiliki jasmani yang bugar, hidup menjadi semangat dan menyenangkan maka
waktu yang terdapat saat kita bugar dapat dimanfaatkan dengan baik, efektif dan
aman.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi agar kebugaran jasmani
menjadi baik seperti asupan makanan yang cukup dan bergizi, istirahat yang
cukup dan pastinya melakukan latihan aktivitas olahraga yang teratur. Bukan
hanya manusia dewasa yang sangat memerlukan kebugaran jasmani, namun pada
peserta didikpun ini sangat penting. Apabila kebugaran jasmani anak baik, maka
anak akan mendapatkan kesempatan belajar yang lebih banyak, dan dapat
2
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam proses pembelajaran penjas, kebugaran jasmani merupakan salah satu
faktor yang mendukung karena pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan
aktivitas gerak fisik sebagai media dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar
mendorong potensi dan kemampuan siswa berkembang secara maksimal. Hal ini
sesuai yang disampaikan Harold M. Barrow (dalam Abduljabar, 2009, hlm.6)
bahwa :
Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan tentang dan melalui gerak insani, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan (exercise). Hasil yang ingin dicapai...individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakna hanya ketika berhubungan dengan sisi kehidupan individu.
Pendidikan jasmani mempunyai peranan penting dalam memberikan
pengalaman gerak dan atau berbagai keterampilan lain yang dikemas dalam
kegiatan aktivitas yang menyenangkan. Bermain merupakan aktivitas yang
menyenangkan bagi anak-anak sesuai dengan perkembangannya. Seperti yang
dijelaskan oleh Cowell dan Honzeltn (dalam Subroto, dkk, 2008, hlm.16)
mengatakan bahwa :
Untuk membawa anak kepada cita-cita pendidikan, maka perlu adanya usaha peningkatan keadaan jasmani, sosial, mental dan moral anak yang optimal. Agar memperoleh peningkatan tersebut, anak dapat dibantu dengan permainan, karena anak dapat menampilkan dan memperbaiki keterampilan jasmani, rasa sosial, percaya diri, peningkatan moral dan spiritual lewat
“fairplay” dan “sportmanship”.
Peneliti berpendapat bahwa permainan merupakan salah satu wahana yang
dapat membina fisik, emosional, moral dan sosial anak. Membina fisik atau
kebugaran jasmani bagi anak didalam penjas dapat melalui permainan olahraga.
Permainan olahraga merupakan olahraga yang pada dasarnya adalah permainan
yang kemudian dilombakan atau dikompetisikan namun permainan olahraga ini
terkesan lebih seru dan menyenangkan. Berbeda dengan permainan yang ada pada
saat ini, permainan yang telah berkembang dari permainan pada jaman dahulu.
3
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perkembangan zaman yang serba canggih membuat anak cenderung bermain
dengan permainan yang ada dalam gadget atau computernya sehingga
kemungkinan anak kekurangan gerak (hypokinetik) semakin tinggi. Permainan
dan olahraga dikembangkan kembali seperti dalam kurikulum Depdiknas (2003,
hlm.10) permainan dan olahraga termasuk dalam salah satu ruang lingkup mata
pelajaran pendidikan jasmani. Permainan dan olahraga ini terbagi lagi menjadi
beberapa sub aspek seperti; olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak,
keterampilan manipulatif dengan alat, atletik, kasti, rounders, softball, baseball,
bola tangan, sepakbola, bola voli, bola basket, bulutangkis, beladiri dan aktivitas
lainnya.
Permainan olahraga tradisional menjadi salah satu alternatif dalam
pengembangan aktifitas fisik anak pada saat ini yang keberadaannya sudah mulai
dilupakan. Meningkatkan aktifitas fisik dapat dilakukan dengan memperkenalkan
permainan tradisional sebagai media pembelajaran. Sebagian besar anak-anak
menyukai permainan karena menyenangkan. Rasa senang dan gembira akan
menghidupkan fungsi otak kanan dan mempermudah anak untuk menguasai
materi pelajaran yang diberikan. Selain itu perlengkapan dan aturan permainan
olahraga tradisional sangat sederhana, tidak begitu susah dicari dan mudah
dimainkan.Permainan tradisional merupakan permainan yang telah dimainkan
oleh anak-anak pada suatu daerah secara tradisi. Yang dimaksud secara tradisi
ialah permainan itu telah diwarisi dari generasi satu ke generasi berikutnya.
Terdapat banyak macam cabang permainan olahraga tradisional, seperti; egrang,
terompah panjang, lari balok, tarik tambang,sumpitan, gebuk bantal, gasing,
hadang, patok lele, benteng, dagongan dan masih banyak lagi cabang permainan
olahraga tradisional berdasarkan daerahnya.
Peneliti mengambil dua permainan olahraga tradisional yaitu permainan
egrang dan lari balok. Permainan egrang yaitu sebuah permainan berjalan
menggunakan alat yang terbuat dari bamboo dan pelepah sagu atau tempurung
kelapa. Permainan ini ada juga yang mengenal dengan nama jejangkungan.
Aturan permainan egrang dapat dibagi menjadi dua, yaitu perlombaan lari dan
4
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bamboo. Permainan egrang yang penulis pilih disini ialah permainan egrang
dengan perlombaan lari karena melihat dari pertandingan egrang yang saling
menjatuhkan ini memiliki bahaya yang lebih tinggi bagi pembelajaran anak.
Permainan lari balok sudah mulai berkembang dan terkenal dengan adanya
kompetisi permainan lari balok di kalangan masyarakat. Permainan ini
membutuhkan kelincahan dari para pemainnya untuk dapat dengan cepat
memindahkan balok kayu yang dipijak oleh kaki kanan dan kiri kearah garis akhir
yang telah ditentukan. Bentuk permainan berupa adu kecepatan menempuh suatu
jarak tertentu diatas empat buah balok kecil yang menyerupai batu bata, yang
mana setiap habis melangkah pemain harus memindahkan balok yang
dibelakangnya kedepan sebagai tempat berpijak dan begitu selanjutnya.
Dari uraian yang dikemukakan sebelumnya, dalam mewujudkan anak atau
peserta didik yang memiliki kebugaran jasmani yang baik diperlukan aktifitas
fisik yang seimbang yang dilakukan melalui permainan tradisional. Kedua
permainan tradisional yang peneliti ingin diteliti ini diharapkan dapat
meningkatkan kebugaran jasmani siswa.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan peneliti bermaksud melakukan
penelitian dengan judul: Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok
dan Egrang terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani di SMPT Bakti Bangsa
B. Rumusan Masalah Penelitian
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh Permainan Lari Balok terhadap Tingkat
Kebugaran Jasmani ?
2. Apakah terdapat pengaruh Permainan Tradisional Egrang terhadap Tingkat
Kebugaran Jasmani ?
3. Apakah terdapat Perbedaan Pengaruh dalam Permainan Tradisional Lari
Balok dan Egrang terhadap Kebugaran Jasmani?
5
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk
kegiatan selanjutnya untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan rumusan
masalah diatas maka penulis menetapkan tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui apakah terdapat Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari
Balok dan Egrang terhadap Kebugaran Jasmani.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang
diharapakan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis untuk mengetahui
perbedaan pengaruh permainan tradisional lari balok dan egrang terhadap
tingkat kebugaran jasmani.
2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi para
guru penjas dalam pengembangan pendekatan permainan tradisional
menjadi solusi alternative efektif berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran penjas dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmani.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pendidik dalam
pembelajaran penjas.
4. Untuk memupuk kebiasaan siswa menghargai, mengetahui dan
mengembangkan permainan tradisional dalam pembelajaran pendidikan
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Tempat penelitiandilaksanakan di SMPT Bakti Bangsa, jalan Sarijadi blok 1
no 38
b. Waktu Penelitian
Waktu untuk pemberian instrumen yaitu pada tanggal 06 Agustus 2014
sampai dengan 10 September 2014
c. Sasaran Penelitian
Perbandingan tingkat kebugaran jasmani ini di tujukan kepada siswa SMP
kelas VIII karena melihat dari karakter siswa SMP kelas VIII yang berumur 14-15
tahun merupakan karakter yang senang bergerak dan dalam masa pertumbuhan,
maka aktifitas yang mereka lakukan setiap harinya akan berpengaruh besar
terhadap tubuhnya.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi menurut Abduljabar & Jajat Darajat KN (2010, hlm.35)
menyatakan: “Populasi adalah sekumpulan objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik suatu kesimpulan”. Lebih lanjut Arikunto (1998, hlm.115),
menjelaskan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Adapun
populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPT
BAKTI BANGSA Bandung berjumlah 26 orang.
29
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini tidak semua anggota populasi dijadikan sumber data,
tetapi hanya sebagian populasi yang umumnya disebut sebagai sampel
penelitian.Untuk pengambilan sampelnya Arikunto (2006, hlm.134) menyatakan
bahwa:
“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelititannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil antara 10-15% atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana serta luas dan sempitnya pengamatan dari setiap objek dan
besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.”
Mengacu pada teori diatas maka penulis menggunakan teknik Sampling
Jenuh yang berpedoman pada pendapat Sugiyono (2010, hlm.85) sebagai berikut,
“Sample jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, yaitu dengan populasi relative kecil atau kurang dari
30 orang”. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
B. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian 1. Desain Penelitian
Mengenai desain penelitian menurut Maksum (2012, hlm.95) menjelaskan :
“bahwasannya merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan.” Desain penelitian akan sangat membantu peneliti supaya penelitian
dapat dilaksanakan secara teratur dan tersusun dengan baik. Dalam desain
penelitian yang menjelaskan mengenai hubungan antara suatu variable dengan
variable lainnya peneliti harus cermat dalam menentukan secara jelas yang mana
variable bebas (independent variable) dan mana veriabel terikatnya (dependent
variable). Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah desain eksperiment.
Pada pemilihan desain penelitian ini disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai yaitu mengujicobakan penggunaan permainan lari balok dan egrang
30
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun desain penelitian menurut Sugiyono (2012, hlmn 112) ini digambarkan
sebagai berikut:
Pretest-posttest control group design
Bagan 3.1 : Desain penelitian eksperimen
Keterangan :
T1 = Pretest
X1 = Treatment/Perlakuan Permainan Egrang
X2 = Treatment/Perlakuan Permainan Lari Balok
T2 = Posttest
2. Langkah-langkah Penelitian
Mengenai langkah-langkah penelitian, Sutresna (2002, hlm.125)
menjelaskan bahwa, “umumnya langkah penelitian di awali dengan proses penelusuran masalah, penelurusan data dan teori, perumusan hipotesis,
penentuan metode penelitian, analisis dan interprestasi data, penarikan
kesimpulan”. Secara skematis, langkah penelitian ini disusun dalam bagan
berikut:
Kelompok A : T1 X1 T2
31
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk lebih jelasnya langkah-langkah penelitian dapat dilihat dari
bagian alur penelitian sebagai berikut:
Bagan 3.2
Langkah-langkah penelitian
Untuk frekuensi latihan, penulis mengambil 16 kali pertemuan mengacu
kepada pendapat Sarwono&Ismaryati, 1999 (dalam Cecep, 2013, hlmn 32)
bahwa “Frekuensi jumlah waktu ulangan latihan yang baik dilakukan 5-6 sesi per latihan dan 2-4 kali per minggu” jadi apabila secara perkembangan siswa sudah
menigkat maka peneliti dalam hal ini akan mencoba mengambil data tes pada
siswa tersebut. Pertimbangan lain peneliti mengambil 16 kali pertemuan adalah
menyesuaikan dengan jadwal kegiatan siswa SMPT Bakti Bangsa.selain itu
Popul asi
Sa mpel
Tes Akhir Tes a wa l
Kesimpulan
Pengolahan dan analisis data Kelompok A
Trea tment La ri Ba l ok
Kelompok B
32
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikhawatirkan jika frekuensi latihannya diperbanyak akan terjadi kelelahan yang
berlebih sehingga akan berakibat buruk bagi siswa itu sendiri, serta mengingat
beban waktu, biaya, hingga tenaga terbatas yang dimiliki oleh peneliti.
C.Metode Penelitian
Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam
penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Metode
Penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan
dipergunakan oleh peneliti dalam rangka memperoleh data yang dipergunakan
dengan permasalahan yang diselidiki. Seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad
(1990, hlm.131), sebagai berikut:
Metode adalah merupakan suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji hipotesa, dengan
mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara ini dipergunakan setelah penyelidikan, memperhitungkan kewajarannya, ditinjau dari tujuan penelitian serta dari situasi penelitian.
Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam
pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Menurut Sugiyono (2009, hlm.3)
mengatakan bahwa “secara umum metode penelitian diartikan sebagi cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Mengacu pada masalah yang akan dikaji yaitu perbedaan pengaruh Permainan
Tradisional Lari Balok dan Egrang dalam pembelajaran pendidikan jasmani
terhadap kebugaran jasmani, maka peneliti menggunakan metode eksperimen di
dalam penelitian ini. Karena di dalam penelitian ini peneliti mencari hubungan
sebab akibat di antara variabel. Sesuai dengan pendapat Maksum (2012, hlm.65)
33
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian eksperimen adalah yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat di antara variabel. Dan yang menjadi ciri utama dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment) yang dikenakan kepada subjek atau objek pnelitian.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian dengan tujuan untuk mengambil data
secara lebih obyektif, terstuktur, rasional dan sistematis. Data yang diperoleh itu
dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis untuk menetapkan kesimpulan.
Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian
tercapai seperti yang diharapkan. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini ingin mengungkap
masalah pada permainan Lari Balok dan Egrang terhadap kebugaran jasmani.
Secara spesifik dapat dikemukakan bahwa penelitian ini ingin meneliti
sejauhmana perbedaan permainan pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok
dan Egrang terhadap tingkat kebugaran jasmani SMPT BAKTI BANGSA.
D.Definisi Operasional
Berikut merupakan beberapa istilah yang di gunakan dalam penelitian, yaitu:
1. Kebugaran jasmani menurut Tarigan (2012, hlm.30) bahwa “Pengertian
kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari
dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa mengalami
kelelahan yang berarti, serta dapat terhindar dari penyakit kurang gerak
(hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik dan
bersahaja.”
2. Permainan menurut Uhamisastra (2010: vii) “Permainan Tradisional adalah
permainan yang dimainkan oleh anak-anak dengan alat-alat yang sederhana,
tanpa mesin, asalkan anak tersebut sehat, maka ia bisa ikut bermain.
Permainan Tradisional adalah permainan yang penuh nilai- nilai dan
norma-norma luhur yang berguna bagi anak-anak untuk memahami dan mencari
34
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E.Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan alat ukur untuk mendapatkan data dari
sampel yang diteliti. Biasanya alat ukuryang digunakan dalam suatu penelitian
disebut dengan instrumen penelitian seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2008, hlm.148) bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Berkaitan dengan
penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah Tes Kebugaran
Jasmani Indonesia.
Dalam pengumpulan data kebugaran jasmani siswa sekolah menengah
pertama ini menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk Sekolah
Menengah Pertama yang di rancang dalam modul Tes dan Pengukuran
Keolahraga oleh Nurhasan (2007, hlm.119) yang terdiri dari 5 (lima) item tes.
Dimana TKJI merupakan uji kemampuan maksimal untuk menilai kemampuan
anaerobik (alaktasid dan laktasid) dan kemampuan aerobik. Adapun tata cara
pelaksanaan Tes Kebugaran Jasmani Tersebut Sebagai Berikut:
1. Tes Lari Cepat 50 meter
Tujuan: untuk mengukur kecepatan lari seseorang
Alat/fasilitas:
Pelaksanaan: subyek berdiri di belakang garis start dengan sikap
berdiri, aba-aba “ya” subyek lari kedepan secepat mungkin menempuh jarak
50 meter. Pada saat subyek menyentuh/ melewati garis finish stopwatch
dihentikan.
35
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan: mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu
Alat/fasilitas:
a.Lantai yang rata dan bersih
b.Palang tunggal yang tinggi rendahnya dapat di atur sehingga subyek dapat
bergantung
c.Stopwatch
d.Formulir pencatat hasil
Pelaksanaan: subyek bergantung pada palang tunggal, sehingga
kepala, badan dan tungkai lurus. Kedua lengan dibuka selebar bahu dan
keduanya lurus. Kemudian subyek mengangkat tubuhnya, dengan
membengkokan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati
palang tunggal, kemudian kembali kesikap semula. Lakukan gerakan tersebut
secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama 30 detik untuk putri dan 60
detik untuk putra.
3. Tes Baring Duduk 60 detik
Tujuan: mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut
Alat/fasilitas:
a.Lantai/lapangan rumput yang bersih
b.Stopwatch
c.Formulir pencatat hasil
d.Alat tulis
Pelaksanaan: subyek berbaring di atas lantai/rumput. Kedua lutut
ditekuk ± 90º. Kedua tangan dilipat dan diletakan di belakang kepala dengan
jari tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai. Salah
seorang teman subyek membantu memegang dan menekan kedua
pergelangan kaki, agar kaki subyek tidak terangkat. Pada aba-aba “ya”
subyek bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh
paha, kemudian kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan itu
36
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Tes Loncat Tegak
Tujuan: Mengukur daya ledak (tenaga eksplosit) otot tongkai
Alat/fasilitas:
a.Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup luas
b.Papan berwarna gelap berukuran 30 x 150 cm, berskala ukuran cm yang
digantung pada dinding dengan ketinggian jarak antara lantai dengan angka
0 (nol) pada papan skala ukuran 150cm
c.Serbuk kapur dan alat penghapus
d.Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis
Pelaksanaan: subyek berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki, papan
dinding berada di samping tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang
berada dekat dinding diangkat lurus ke atas telapak tangan dan ditempelkan
pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua
tangan lurus berada disamping badan kemudian subyek mengambil sikap
awalan dengan membengkokan kedua lutut dan kedua lengan diayun ke
belakang, kemudian subyek meloncat setinggi mungkin sambil menepuk
papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga
meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Subyek diberi kesempatan
sebanyak tiga kali loncatan.
5. Tes Lari jauh (800 meter untuk putri; 1000meter untuk putra)
Tujuan: mengukur daya tahan (cardio respiratory endurance)
Alat/fasilitas:
a.Lapangan yang rata atau lintasan yang telah diketahui panjangnya mudah
untuk menentukan jarak 800-1000 meter
b.Bendera start dan tiang pancang
c.Peluit
d.Stopwatch
37
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis
g.Tanda/garis untuk start dan finish
Pelaksanaan: subyek berdiri dibelakang garis start. Pada aba-aba
“siap” subyek mengambil sikap start berdiri untuk siap lari. Pada aba-aba
“ya” subyek berlari menuju garis finish dengan menempuh jarak 800 meter
untuk putri dan 1000 meter untuk putra. Bila ada yang mencuri start maka
subyek tersebut dapa mengulangi tes tersebut. Adapun kriteris penilaian tiap
butir tes adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Klasifikasi Nilai Tes Lari Cepat 50 Meter:
Putera Puteri Nilai
Klasifikasi Nilai Tes Angkat Tubuh Selama 30 Detik Untuk Putri Dan 60 Detik Untuk Putra
38
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Putera Puteri Nilai
38 keatas 28 keatas 5
28 – 37 19 – 27 4
19 – 27 9 – 18 3
8 – 18 3 – 8 2
0 – 7 0 – 2 1
Tabel 3.4
Klasifikasi Nilai Tes Loncat Tegak
Putera Puteri Nilai
66 ke atas 50 ke atas 5
53 – 65 39 – 49 4
42 – 52 30 – 38 3
31 – 41 21 – 29 2
0 – 30 0 – 20 1
Tabel 3.5
Klasifikasi Nilai Tes Lari Jauh 800 Meter Untuk Putri Dan 1000 Meter Untuk Putra
Putera Puteri Nilai
sd –3‟.04” sd –3‟.06” 5
3‟.05” –3‟.53” 3‟.07” –3‟.55” 4
3‟.54” –4‟.46” 3‟.56” –4‟.58” 3
4‟.47” –6‟.04” 4‟.59” –6‟.40” 2
39
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menentukan tingkat kebugaran jasmani, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Jumlahkan nilai kelima butir tes
2. Cocokkan hasil penjumlahan nilai tersebut dengan norma tes kebugaran
jasmani dibawah ini, yaitu:
Tabel 3.6
Klasifikasi Norma Tes Kebugaran Jasmani
Jumlah Nilai Klasifikasi
F. Prosedur Pengolahan Data
Setelah data dari tes dengann instrumen yang telah di rancang, langkah
selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik.
Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai
berikut:
1. Mencari nilai rata-rata dari skor . Pendekatan statistiknya menggunakan
rumus:
̅ = ∑
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:
̅ : Skor rata-rata yang dicari x : Skor yang diperoleh
n : jumlah sampel
40
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Menghitung simpangan baku, dengan skor yang tidak dikelompokan,
menurut Nurhasan (2002:37) menggunakan pendekatan statistik dengan
rumus:
3. Menguji homogenitas, dalam uji ini menurut Nurhasan (2002:110)
menggunakan pendekatan uji F, yang formulasi rumusnya adalah sebagai
berikut :
F =
Kriteria pengujiannya adalah terima hipotesis, jika F-hitung < F-tabel dengan
derajat kebebasan = (V1,V2) dan taraf nyata α = 0,05.
4. Menguji normalitas distribusi data dengan menggunakan pendekatan Uji
Liliefors.
Uji ini dinamakan uji normalitas distribusi dengan pendekatan non
parametrik. Hal ini dilakukan andaikata kelompok sampel yang digunakan dalam
sebuah penelitian itu diasumsikan sebagai kelompok „kecil‟. Dalam uji ini tidak
diperlukan parameter-parameter tertentu, oleh karena itu dikenal dengan
pendekatan uji normalitas distribusi non parametrik.
Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan menurut
Nurhasan (2002:105) adalah sebagai berikut:
a) Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari pengamatan yang paling
kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.
b) Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan
Z-skor yaitu:
41
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Untuk setiap bangku angka tersebut dengan bantuan tabel distribusi normal
baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai
Z (Fzi) dengan ketentuan : jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan
Fzi-nya adalah 0,5-luas daerah distribusi Z.
d) Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat
kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan
banyaknya sampel.
e) Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.
f) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh
sampel yang ada dan berilah simbol Lo. Dengan bantuan tabel nilai kritis L
untuk uji liliefors, maka tentukan nilai L. Untuk menolak atau menerima
hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar
untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah ; tolak hipotesis nol, jika Lo yang diperoleh dan data pengamatan melebihi L (Ho jika Lo > Lα = tidak
normal). Dalam hal lainnya hipotesis diterima jika Lo ≤ Lα = normal).
5. Pengujian Hipotesis
a) Uji kesamaan dua rata-rata (skor berpasangan) atau sering dikatakan uji dua
beda, rumus yang digunakan
Kriteria pengujian yang berlaku adalah:
Terima Hipotesis (Ho) jika, t < t(1- α )(n1+n2-2).
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan penelitian dan pembahasan pada keseluruhan
tahapan penelitian, maka diperoleh temuan-temuan penelitian yang menjawab
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
Kesimpulan dari penelitan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh pada Permainan Tradisional lari balok terhadap tingkat
kebugaran jasmani di SMPT Bakti Bangsa.
2. Terdapat pengaruh pada Permainan Tradisional egrang terhadap tingkat
kebugaran jasmani di SMPT Bakti Bangsa.
3. Tidak terdapat perbedaan pengaruh antara Permainan Tradisional lari balok dan
egrang terhadap tingkat kebugaran jasmani. Hal ini dikarenakan kedua
Permainan Tradisional yang diteliti sama sama memiliki kontribusi untuk
peningkatan kebugaran jasmani.
B. Saran
Berdasarkan penelitian ini, penulis berpendapat dan mempunyai saran
sebagai berikut:
1. Sebaiknya setiap siswa/sekolah memiliki pengetahuan dan kesadaran terhadap
pentingnya kebugaran jasmani.
2. Dalam melaksanakan perannya, seorang guru penjas di harapkan lebih
mengingatkan dan meningkatkan akan pentingnya kebugaran jasmani untuk
kebutuhan sehari-hari.
3. Diharapkan kepada para guru ataupun pembaca untuk senantiasa
51
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selain untuk menerapkan dalam kegiatan pembelajaran juga senantiasa
melestarikan kebudayaan yang sudah kita punya.
4. Mengingat sangat banyaknya kelebihan dari Permainan Tradisional sebagai
media pembelajaran yang dapat menguntungkan bagi guru pengajar maupun
siswa, maka perlu diadakannya penelitian lebih lanjut tentang permasalahan
yang penulis kemukakan, dengan ketentuan kualitas perlakuan pembelajaran
dibuat dan disajikan secara baik sehingga mudah diterima dan diserap oleh
siswa.
5. Bagi seluruh guru baik itu pengajar guru penjas, dan pembaca pada umumnya
agar mencobakan menerapkan Permainan Tradisional khususnya permainan
lari balok dan egrang dalam proses pembelajaran penjas untuk meningkatkan
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, Bambang. (2008). Manajemen Pendidikan Jasmani Olahraga.
Bandung : FPOK
Abduljabar, Bambang & Jajat Darajat KN. (2010). Modul Aplikasi Statistika
dalam Penjas. Bandung : UPI FPOK
Abdul Kadir, Ateng, (1992). Azas-azas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Depdikbud. Ditjen Ddikti. P2LPTK
Arikunto, Suharsimi. (2002).Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Utama, 1988.
Fauzi, Cecep Eggy.(2013). Hubungan Mengikuti Ekstrakulikuler Futsal Terhadap Hasil Pembelajaran Penjas Sepak Bola di SMA Negeri 10
Bandung.Skripsi S1 FPOK UPI Bandung
Giriwijoyo, Santosa &Sidik.(2010). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: Remaja Rosdakarya
Kadir, Abdul.(1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani.Bandung : FPOK UPI
Kusmaedi, Nurlan. (2002). Olahraga Rekreasi dan Olahraga Tradisional. Bandung : FPOK UPI
Maksum, Ali. (2012). Taksonomi Bloom Revisi.
www.iaincirebon.ac.id/maksum/?p=14
Natalika, Desi. (2013). Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP yang tinggal di Daerah Pegunungan dan Pantai. Skripsi S1 FPOK UPI Bandung
53
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Saputra, Yudha. Dkk. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga. MKU UPI. Bandung
Saputra, Yudha. Dkk.(2007). Filsafat Penjas, Kesehatan dan Rekreasi. Bandung : FPOK UPI.
Subroto, Toto, dkk. (2008). Teori Bermain. Bandung : FPOK UPI
Sudjana. (1992). Metoda Statistika. Bandung, Tarsito
Sugiyono. (2009) MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, Winarno .(1990) Pengantar penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito
Sutresna, Nina.(2002).Pembelajaran Terpadu Sebagai Media Belajar Motorik Dan Matematik Dasar Pada Siswa SD.Bandung: FPOK UPI.
Tarigan,F Beltasar.(2012) Optimalisasi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga.Eidos. Bandung.
Uhamisastra. (2010) Modul Permainan Tradisional. Bandung : FPOK UPI.
Yusuf,Maulana.(2013).Perbandingan Profil Tingkat Kebugaran Jasmani dan Perilaku Sosial antara Siswa SMP di Daerah Pedesaan dengan Siswa di Perkotaan.Skripsi S1 FPOK UPI Bandung.
Yusup,Khaidir.(2013). Pengaruh Permainan Egrang dalam Pembelajaran Penjas terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung.Skripsi S1 FPOK UPI Bandung.
INTERNET
Tersedia :
http://Faridamulyaningsih.blogspot.com/pendidikankebugaranjasmani/
Tersedia :http://penjassmabali.wordpress.com/materi/latihan-kebugaran/
54
Kartika Annisa Lestari, 2014
Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa