• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PJKR 0900288 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PJKR 0900288 Chapter3"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitiandilaksanakan di SMPT Bakti Bangsa, jalan Sarijadi blok 1 no 38

b. Waktu Penelitian

Waktu untuk pemberian instrumen yaitu pada tanggal 06 Agustus 2014 sampai dengan 10 September 2014

c. Sasaran Penelitian

Perbandingan tingkat kebugaran jasmani ini di tujukan kepada siswa SMP kelas VIII karena melihat dari karakter siswa SMP kelas VIII yang berumur 14-15 tahun merupakan karakter yang senang bergerak dan dalam masa pertumbuhan, maka aktifitas yang mereka lakukan setiap harinya akan berpengaruh besar terhadap tubuhnya.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi menurut Abduljabar & Jajat Darajat KN (2010, hlm.35)

menyatakan: “Populasi adalah sekumpulan objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan”. Lebih lanjut Arikunto (1998, hlm.115), menjelaskan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Adapun populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPT BAKTI BANGSA Bandung berjumlah 26 orang.

(2)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini tidak semua anggota populasi dijadikan sumber data, tetapi hanya sebagian populasi yang umumnya disebut sebagai sampel penelitian.Untuk pengambilan sampelnya Arikunto (2006, hlm.134) menyatakan bahwa:

“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelititannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil antara 10-15% atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana serta luas dan sempitnya pengamatan dari setiap objek dan

besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.”

Mengacu pada teori diatas maka penulis menggunakan teknik Sampling Jenuh yang berpedoman pada pendapat Sugiyono (2010, hlm.85) sebagai berikut,

“Sample jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, yaitu dengan populasi relative kecil atau kurang dari

30 orang”. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

B. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian

1. Desain Penelitian

Mengenai desain penelitian menurut Maksum (2012, hlm.95) menjelaskan :

“bahwasannya merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan.” Desain penelitian akan sangat membantu peneliti supaya penelitian

dapat dilaksanakan secara teratur dan tersusun dengan baik. Dalam desain penelitian yang menjelaskan mengenai hubungan antara suatu variable dengan variable lainnya peneliti harus cermat dalam menentukan secara jelas yang mana variable bebas (independent variable) dan mana veriabel terikatnya (dependent variable). Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah desain eksperiment.

(3)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun desain penelitian menurut Sugiyono (2012, hlmn 112) ini digambarkan sebagai berikut:

Pretest-posttest control group design

Bagan 3.1 : Desain penelitian eksperimen

Keterangan : T1 = Pretest

X1 = Treatment/Perlakuan Permainan Egrang X2 = Treatment/Perlakuan Permainan Lari Balok T2 = Posttest

2. Langkah-langkah Penelitian

Mengenai langkah-langkah penelitian, Sutresna (2002, hlm.125)

menjelaskan bahwa, “umumnya langkah penelitian di awali dengan proses penelusuran masalah, penelurusan data dan teori, perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interprestasi data, penarikan kesimpulan”. Secara skematis, langkah penelitian ini disusun dalam bagan berikut:

Kelompok A : T1 X1 T2

(4)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk lebih jelasnya langkah-langkah penelitian dapat dilihat dari bagian alur penelitian sebagai berikut:

Bagan 3.2

Langkah-langkah penelitian

Untuk frekuensi latihan, penulis mengambil 16 kali pertemuan mengacu kepada pendapat Sarwono&Ismaryati, 1999 (dalam Cecep, 2013, hlmn 32)

bahwa “Frekuensi jumlah waktu ulangan latihan yang baik dilakukan 5-6 sesi per latihan dan 2-4 kali per minggu” jadi apabila secara perkembangan siswa sudah menigkat maka peneliti dalam hal ini akan mencoba mengambil data tes pada siswa tersebut. Pertimbangan lain peneliti mengambil 16 kali pertemuan adalah menyesuaikan dengan jadwal kegiatan siswa SMPT Bakti Bangsa.selain itu

Popul asi

Sa mpel

Tes Akhir Tes a wa l

Kesimpulan

Pengolahan dan analisis data Kelompok A

Trea tment La ri Ba l ok

(5)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikhawatirkan jika frekuensi latihannya diperbanyak akan terjadi kelelahan yang berlebih sehingga akan berakibat buruk bagi siswa itu sendiri, serta mengingat beban waktu, biaya, hingga tenaga terbatas yang dimiliki oleh peneliti.

C.Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Metode Penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan dipergunakan oleh peneliti dalam rangka memperoleh data yang dipergunakan dengan permasalahan yang diselidiki. Seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1990, hlm.131), sebagai berikut:

Metode adalah merupakan suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji hipotesa, dengan

mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara ini dipergunakan setelah penyelidikan, memperhitungkan kewajarannya, ditinjau dari tujuan penelitian serta dari situasi penelitian.

Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Menurut Sugiyono (2009, hlm.3)

mengatakan bahwa “secara umum metode penelitian diartikan sebagi cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

(6)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian eksperimen adalah yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat di antara variabel. Dan yang menjadi ciri utama dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment) yang dikenakan kepada subjek atau objek pnelitian.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian dengan tujuan untuk mengambil data secara lebih obyektif, terstuktur, rasional dan sistematis. Data yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis untuk menetapkan kesimpulan. Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian tercapai seperti yang diharapkan. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena penelitian ini ingin mengungkap masalah pada permainan Lari Balok dan Egrang terhadap kebugaran jasmani. Secara spesifik dapat dikemukakan bahwa penelitian ini ingin meneliti sejauhmana perbedaan permainan pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok dan Egrang terhadap tingkat kebugaran jasmani SMPT BAKTI BANGSA.

D.Definisi Operasional

Berikut merupakan beberapa istilah yang di gunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Kebugaran jasmani menurut Tarigan (2012, hlm.30) bahwa “Pengertian kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan semangat dan penuh kesadaran, yang dilakukan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, serta dapat terhindar dari penyakit kurang gerak (hypokinetik) sehingga dapat menikmati kehidupan dengan baik dan bersahaja.”

2. Permainan menurut Uhamisastra (2010: vii) “Permainan Tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anak-anak dengan alat-alat yang sederhana, tanpa mesin, asalkan anak tersebut sehat, maka ia bisa ikut bermain.

(7)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan alat ukur untuk mendapatkan data dari sampel yang diteliti. Biasanya alat ukuryang digunakan dalam suatu penelitian disebut dengan instrumen penelitian seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008, hlm.148) bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Berkaitan dengan

penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia.

Dalam pengumpulan data kebugaran jasmani siswa sekolah menengah pertama ini menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama yang di rancang dalam modul Tes dan Pengukuran Keolahraga oleh Nurhasan (2007, hlm.119) yang terdiri dari 5 (lima) item tes. Dimana TKJI merupakan uji kemampuan maksimal untuk menilai kemampuan anaerobik (alaktasid dan laktasid) dan kemampuan aerobik. Adapun tata cara pelaksanaan Tes Kebugaran Jasmani Tersebut Sebagai Berikut:

1. Tes Lari Cepat 50 meter

Tujuan: untuk mengukur kecepatan lari seseorang Alat/fasilitas:

a. Lintasan lurus, rata dan tidak licin, jarak antara garis start dan finish 50 meter

b. Peluit c. Stopwatch

d. Bendera start dan tiang panjang

Pelaksanaan: subyek berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri, aba-aba “ya” subyek lari kedepan secepat mungkin menempuh jarak 50 meter. Pada saat subyek menyentuh/ melewati garis finish stopwatch dihentikan.

(8)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan: mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu Alat/fasilitas:

a.Lantai yang rata dan bersih

b.Palang tunggal yang tinggi rendahnya dapat di atur sehingga subyek dapat bergantung

c.Stopwatch

d.Formulir pencatat hasil

Pelaksanaan: subyek bergantung pada palang tunggal, sehingga kepala, badan dan tungkai lurus. Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus. Kemudian subyek mengangkat tubuhnya, dengan membengkokan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal, kemudian kembali kesikap semula. Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama 30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra.

3. Tes Baring Duduk 60 detik

Tujuan: mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut Alat/fasilitas:

a.Lantai/lapangan rumput yang bersih b.Stopwatch

c.Formulir pencatat hasil d.Alat tulis

(9)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Tes Loncat Tegak

Tujuan: Mengukur daya ledak (tenaga eksplosit) otot tongkai Alat/fasilitas:

a.Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup luas

b.Papan berwarna gelap berukuran 30 x 150 cm, berskala ukuran cm yang digantung pada dinding dengan ketinggian jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada papan skala ukuran 150cm

c.Serbuk kapur dan alat penghapus

d.Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis

Pelaksanaan: subyek berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki, papan dinding berada di samping tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas telapak tangan dan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua tangan lurus berada disamping badan kemudian subyek mengambil sikap awalan dengan membengkokan kedua lutut dan kedua lengan diayun ke belakang, kemudian subyek meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Subyek diberi kesempatan sebanyak tiga kali loncatan.

5. Tes Lari jauh (800 meter untuk putri; 1000meter untuk putra)

Tujuan: mengukur daya tahan (cardio respiratory endurance) Alat/fasilitas:

a.Lapangan yang rata atau lintasan yang telah diketahui panjangnya mudah untuk menentukan jarak 800-1000 meter

b.Bendera start dan tiang pancang c.Peluit

(10)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis

g.Tanda/garis untuk start dan finish

Pelaksanaan: subyek berdiri dibelakang garis start. Pada aba-aba

“siap” subyek mengambil sikap start berdiri untuk siap lari. Pada aba-aba

“ya” subyek berlari menuju garis finish dengan menempuh jarak 800 meter

untuk putri dan 1000 meter untuk putra. Bila ada yang mencuri start maka subyek tersebut dapa mengulangi tes tersebut. Adapun kriteris penilaian tiap butir tes adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Klasifikasi Nilai Tes Lari Cepat 50 Meter:

Putera Puteri Nilai

sd –6.7” sd –7.7 “ 5

6.8 “ –7.6 “ 7.8 “ –8.7 “ 4

7.7 “ –8.7 “ 8.8 “ -9.9 “ 3

8.8 “ –10.3 “ 10.0 “ –11.9 “ 2

10.4 “ – dst 12.0” – dst 1

Tabel 3.2

Klasifikasi Nilai Tes Angkat Tubuh Selama 30 Detik Untuk Putri Dan 60

Detik Untuk Putra

Putera Puteri Nilai

16 keatas 41 keatas 5

11 – 15 22 – 40 4

6 – 10 10 – 21 3

2 – 5 3 – 9 2

0 – 1 0 – 2 1

Tabel 3.3

(11)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Putera Puteri Nilai

38 keatas 28 keatas 5

28 – 37 19 – 27 4

19 – 27 9 – 18 3

8 – 18 3 – 8 2

0 – 7 0 – 2 1

Tabel 3.4

Klasifikasi Nilai Tes Loncat Tegak

Putera Puteri Nilai

66 ke atas 50 ke atas 5

53 – 65 39 – 49 4

42 – 52 30 – 38 3

31 – 41 21 – 29 2

0 – 30 0 – 20 1

Tabel 3.5

Klasifikasi Nilai Tes Lari Jauh 800 Meter Untuk Putri Dan 1000 Meter

Untuk Putra

Putera Puteri Nilai

sd –3‟.04” sd –3‟.06” 5

3‟.05” –3‟.53” 3‟.07” –3‟.55” 4

3‟.54” –4‟.46” 3‟.56” –4‟.58” 3

4‟.47” –6‟.04” 4‟.59” –6‟.40” 2

(12)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukan tingkat kebugaran jasmani, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Jumlahkan nilai kelima butir tes

2. Cocokkan hasil penjumlahan nilai tersebut dengan norma tes kebugaran jasmani dibawah ini, yaitu:

Tabel 3.6

Klasifikasi Norma Tes Kebugaran Jasmani

Jumlah Nilai Klasifikasi Nilai

22 – 25 Baik sekali

18 – 21 Baik

14 – 17 Sedang

10 – 13 Kurang

5 – 9 Kurang sekali

F. Prosedur Pengolahan Data

Setelah data dari tes dengann instrumen yang telah di rancang, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mencari nilai rata-rata dari skor . Pendekatan statistiknya menggunakan rumus:

̅ = ∑

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: ̅ : Skor rata-rata yang dicari

x : Skor yang diperoleh n : jumlah sampel

(13)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menghitung simpangan baku, dengan skor yang tidak dikelompokan, menurut Nurhasan (2002:37) menggunakan pendekatan statistik dengan rumus:

S = √∑ ̅

Arti unsur-unsur tersebut adalah : S : Simpangan baku

X1: Skor yang dicapai seseorang

̅ : nilai rata-rata

n: Banyaknya jumlah orang

3. Menguji homogenitas, dalam uji ini menurut Nurhasan (2002:110) menggunakan pendekatan uji F, yang formulasi rumusnya adalah sebagai berikut :

F =

Kriteria pengujiannya adalah terima hipotesis, jika F-hitung < F-tabel dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dan taraf nyata α = 0,05.

4. Menguji normalitas distribusi data dengan menggunakan pendekatan Uji Liliefors.

Uji ini dinamakan uji normalitas distribusi dengan pendekatan non parametrik. Hal ini dilakukan andaikata kelompok sampel yang digunakan dalam

sebuah penelitian itu diasumsikan sebagai kelompok „kecil‟. Dalam uji ini tidak

diperlukan parameter-parameter tertentu, oleh karena itu dikenal dengan pendekatan uji normalitas distribusi non parametrik.

Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan menurut Nurhasan (2002:105) adalah sebagai berikut:

a) Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.

b) Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z-skor yaitu:

(14)

Kartika Annisa Lestari, 2014

Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok D an Egrang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani D i Smpt Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Untuk setiap bangku angka tersebut dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan : jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5-luas daerah distribusi Z.

d) Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

e) Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.

f) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo. Dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji liliefors, maka tentukan nilai L. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar

untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah ; tolak hipotesis nol, jika Lo yang diperoleh dan data pengamatan melebihi L (Ho jika Lo > Lα = tidak

normal). Dalam hal lainnya hipotesis diterima jika Lo ≤ Lα = normal). 5. Pengujian Hipotesis

a) Uji kesamaan dua rata-rata (skor berpasangan) atau sering dikatakan uji dua beda, rumus yang digunakan

Kriteria pengujian yang berlaku adalah:

Terima Hipotesis (Ho) jika, t < t(1- α )(n1+n2-2).

Gambar

Tabel 3.3 Kartika Annisa Lestari, 2014 Klasifikasi Nilai Tes Baring Duduk 60 Detik
Tabel 3.4 Klasifikasi Nilai Tes Loncat Tegak
Tabel 3.6

Referensi

Dokumen terkait

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan yang banyak menyerang balita di dunia dengan proporsi sebesar 19 sampai dengan

Tetapi untuk melihat dampak pendidikan dari sebuah konsep insân kâmil akan diambil juga beberapa responden murid-murid Wasithah yang sudah ngetes (sudah jadi,

tujuan untu lalui penam fil dari Sar ula mikroem wa antioksid emulsi anti ma penyimpa ujuan perta dilakukan p an minyak g terbentuk. tan yang d sing berupa pai tujuan k fil florotann

NAMA

Arab ICT Forum 2014 21-22 October 2014 Bahrain Society of Engineers.. “Adding Value to Human Lives through

Demikian Penetapan Kualifikasi dan Pengumuman Prakualifikasi ini disampaikan untuk dapat diketahui dan kepada peserta yang keberatan terhadap hasil Penetapan ini, diberikan hak

Demikian Penetapan kualifikasi dan Penggumuman prakualifikasi ini disampaikan untuk dapat diketahui dan kepada peserta yang keberatan terhadap hasil Penetapan ini, diberikan

[r]