PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI CIUYAH III KECAMATAN CISARUA KABUPATEN SUMEDANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
HANI ROHAENI
0701128
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI CIUYAH III KECAMATAN CISARUA KABUPATEN SUMEDANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
HANI ROHAENI
0701128
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL LARI BALOK UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI CIUYAH III KECAMATAN CISARUA KABUPATEN SUMEDANG
Oleh
HANI ROHAENI
0701128
Disetujui dan Disyahkan oleh: Pembimbing I
Drs. H. Hendra Somantri, M. Pd. NIP.194709201967011001
Pembimbing II
Drs. Respaty Mulyanto, M . Pd. NIP. 195905201988131002
Mengetahui:
Ketua Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 Pendidikan Jasmani
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul
“Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan
Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua
Kabupaten Sumedang”. Ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya
sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan saya ini, saya siap menanggung resiko atau sangsi yang dijatuhkan kepada saya, apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan jiplakan dari karya orang lain.
Sumedang, Desember 2010
Yang Membuat Pernyataan
ii DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
UCAPAN TERIMA KASIH ii
ABSTRAK v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR GRAFIK xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Perumusan Masalah 9
C. Pemecahan Masalah 10
D. Tujuan Penelitian 11
E. Manfaat Penelitian 11
1. Bagi Guru 11
2. Bagi Siswa 12
3. Bagi Lembaga 12
4. Bagi Peneliti Lainnya 12
F. Batasan Istilah 12
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Pustaka 14
B. Pengertian pendidikan 15 C. Pengertian Permainan Tradisional 17 D. Hakikat Pendidikan Jasmani 18 E. Tujuan Pendidikan Jasmani 19 F. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani dan KTSP 20
G. Permainan Lari Balok 21
H. Kajian praktis/hasil-hasil yang relevan 27
iii BAB III METODE PENELITIA
A. Metode Penelitian 29
1. Lokasi Penelitian 30
2. Waktu Penelitian 31
3. Subjek Penelitian 32
4. Prosedur Penelitian dan Tahapan Tindakan 32 1. Tahap Perencanaan Tindakan 34 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan 34
3. Tahap Observasi 36
4. Tahap Refleksi 36
B. Instrumen Penelitian 36
1. IPKG 1 37
2. IPKG 2 37
3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 37
4. Tes Hasil Belajar 38
5. Dokumentasi 38
C. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 38 A.Teknik Pengolahan Data 38
B.Analisis Data 39
C.Validasi Data 39
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data Awal 43
B. Paparan Data Tindakan Siklus I 47 1. Paparan Data Tindakan Perencanaan Siklus I 47 a. Paparan Data Tindakan Perencanaan siklus I 47 b. Paparan Data Tindakan Pelaksanaan Siklus I 51 c. Paparan Data Tindakan Hasil Observasi Siklus I 57 1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 56 2) Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I 58 d. Analisis Dan Refleksi Siklus I 61 2. Paparan Data Tindakan Siklus II 67 a. Paparan Data Tindakan Perencanaan siklus II 67 b. Paparan Data Tindakan Pelaksanaan Siklus II 70 c. Paparan Data Tindakan Hasil ObservasiSiklus II 76 3. Paparan Data Tindakan Siklus III 88 a. Paparan Data Tindakan Perencanaan Siklus III 88 b. Paparan Data Tindakan Pelaksanaan Siklus III 92 c. Paparan Data Tindakan Hasil Observasi Siklus III 101 C. Pembahasan Hasil Penelitian 113
1. Tahap Perencanaan 116
2. Kinerja Guru 118
3. Aktivitas Siswa 129
iv BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan 134
2. Saran 136
DAFTAR PUSTAKA 138
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Hasil Tes Keseimbangan 45 Table 4.2 : Lembar Observasi Kinerja Guru I Siklus I 49 Tabel 4.3 : Lembar Observasi Kinerja Guru II Siklus I 54 Tabel 4.4 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 57 Tabel 4.5 : Data Hasil Belajar Siswa Siklus I 59 Tabel 4.6 : Rekapitulasi Hasil Perolehan Prosentase Perencanaan
Siklus I 61
Tabel 4.7 : Rekapitulasi Hasil Perolehan Prosentase Pelaksanaan Kinerja
Guru Siklus I 62
Tabel 4.8: Rekapitulasi Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus I 63 Tabel 4.9 :Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Untuk Meningkatkan
Keseimbangan Di Siklus I 65 Tabel 4.10 : Prosentase Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Untuk Meningkatkan Keseimbangan Di Siklus I 65 Tabel 4.11: Lembar Observasi Kinerja Guru I Siklus II 69 Tabel 4.12: Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II 75 Tabel 4.13: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 77 Tabel 4.14: Data Hasil Belajar Siswa Siklus II 80 Tabel 4.15: Rekapitulasi Hasil Perolehan Prosentase
vi
Tabel 4.16: Rekapitulasi Hasil Perolehan Prosentase
Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II 83 Tabel 4.17: Rekapitulasi Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus II 85 Tabel 4.18: Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Untuk Meningkatkan
Keseimbangan Siklus II 86
Tabel 4.19: Prosentase Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Untuk
Meningkatkan Keseimbangan Siklus II 87 Tabel 4.20: Lembar Observasi Kinerja Guru I Siklus III 91 Tabel 4.21: Lembar Observasi Kinerja Guru II Siklus III 99 Tabel 4.22: Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus III 102 Tabel 4.23: Data Hasil Belajar Siswa Siklus III 104 Tabel 4.24 : Rekapitulasi Hasil Perolehan Prosentase Perencanaan
Siklus III 107
Tabel 4.25: Rekapitulasi Hasil Perolehan Prosentase Pelaksanaan Kinerja
Guru Siklus III 108
Tabel 4.26: Rekapitulasi Data Hasil Aktivitas Siswa Siklus III 109 Tabel 4.27: Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa Untuk Meningkatkan
Keseimbangan Siklus III 111
Tabel 4.28: Persentase Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Untuk
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Lapangan Permainan Lari Balok 23
Gambar 2.2: Balok 24
viii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 : IPKG I (Tahap Perencanaan) Siklus I, II, III 116
Grafik 4.2 : Kinerja Guru Siklus I, II, III 118
Grafik 4.3 : Aktivitas Siswa Siklus I, II, III 130
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Keputusan dari Kampus UPI Sumedang Lampiran 3 Surat Keterangan penelitian dari Kampus
Lampiran 4 Monitoring Bimbingan Skripsi
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 6 Lembar Observasi Kinerja Guru (IPKG I) Siklus I Lampiran 7 Lembar Observasi Kinerja Guru (IPKG II) Siklus I Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 10 Lembar Observasi Kinerja Guru (IPKG I) Siklus II Lampiran 11 Lembar Observasi Kinerja Guru (IPKG II) Siklus II Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Lampiran 14 Lembar Observasi Kinerja Guru (IPKG I) Siklus III Lampiran 15 Lembar Observasi Kinerja Guru (IPKG II) Siklus III Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
Lampiran 17 Format Wawancara Untuk Guru Lampiran 18 Format Wawancara Untuk Siswa Lampiran 19 Catatan Lapangan
1
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permainan adalah perbuatan yang dilakukan atas perbuatan sendiri dengan batas-batas tertentu serta waktu dan tempat telah ditentukan dengan diiringi perasaan tenang dan memberikan kepuasan. Menurut pendapat Sukintaka (1992 : 91) “Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan rasa senang, sukarela,
bersungguh-sungguh, tetapi bukan merupakan kesungguhan, dan semata-mata hanya memperoleh kesenangan dari bermain”.
Menurut pendapat (Lutan, 2001: 14) “Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan”. Begitu juga pendapat
Sharman (Nadisah, 1992: 15) adalah “Pendidikan jasmani adalah bagian integral
dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan”.
Pendidikan jasmani adalah merupakan upaya pendidikan yang menggunakan aktivitas otot-otot besar, sehingga proses pendidikan bisa berlangsung tanpa terhambat dengan proses kesehatan.
2
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
adalah suatu pendidikan yang dapat menyiapkan peserta didik menjadi tumbuh, berkembang sehat dan segar jasmaninya.
Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari pendidikan akan membantu para siswa untuk dapat menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal baik fisik, motorik, mental dan sosial. Tujuan pengembangan aspek fisik akan berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik dan berbagai organ tubuh (physical fitness). Hakekat pendidikan jasmani adalah proses pendidikan via gerak insani (human movement) yang dapat berupa aktivitas jasmani, permainan dan olahraga. Pengembangan substansi pendidikan jasmani dan pendidikan olahraga pada dasarnya bertolak dari kaidah yang sama yaitu penyesuaian dengan kematangan atau kesiapan belajar anak.
Tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya. Manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Menurut Adang (2000: 1) mengatakan “Pendidikan jasmani pada dasarnya
merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh”.
3
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
dalam aktivitas jasmani termasuk keterampilan berolahraga. Oleh karena itu tidaklah heran banyak yang mengatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan menyeluruh dan sekaligus memiliki potensi yang strategis untuk mendidik.
Kaitan pendidikan jasmani sebagai human movement, maka pendidikan gerak (movement education) dipandang sebagai pendekatan belajar pendidikan jasmani yang sangat tepat karena terkait dengan pendidikan jasmani sebagai life skill.
Ruang lingkup pembelajaran pendidikan jasmani meliputi tiga aspek terstruktur dalam kurikulum yang terbesar mulai dari kelas satu sampai kelas enam, yang meliputi :
a. Pendidikan Jasmani
Pendidikan gerak yang bertujuan mengembangkan potensi-potensi aktifitas anak secara organik, neuromuscular, intelektual dan emusional.
b. Pendidikan Olahraga
Pendidikan gerak yang bertujuan mengembangkan kemampuan gerak dasar cabang-cabang olahraga.
c. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan yang membentuk dan mengembangkan pengetahuan serta pandangan hidup sehat, serta dapat menerapkan prilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
4
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
perasaan senang, tenang dan memberikan kepuasan. Permainan merupakan salah satu bagian dari bermain, sedangkan bermain adalah naluri dan dorongan dari diri anak yang sukarela tanpa adanya paksaan yang nantinya menimbulkan rasa senang dan kesungguhan. Pendapat Sukinta (1992 : 91)”Bermain adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dengan rasa senang, sukarela, bersungguh-sungguh, tetapi bukan hal yang merupakan kesungguhan, dan semata-mata hanya memperoleh kesenangan dari bermain”.
Fungsi bermain dalam pendidikan berhubungan erat dengan nilai-nilai mental, nilai-nilai fisik dan nilai-nilai sosial. Ketiga nilai tersebut dalam bermain dapat diaplikasikan oleh anak sesuai dengan jenis permainannya. Nilai mental berhubungan dengan kebutuhan anak, sehingga anak akan mendapat pengalaman yang baru, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk pengakuan, dan kebutuhan untuk berpartisipasi. Nilai-nilai fisik berhubungan dengan gerakan-gerakan anggota tubuh, seperti berlari, melompat, berjalan, dan memanjat. Nilai-nilai sosial diantaranya belajar menghargai kekuatan, keunggulan, kepandaian orang lain serta menyadari kekurangan pada diri kita.
Menurut Roosvelt dan Soemitro (1992 : 4) ”Bahwa keinginan bermain
bagi anak-anak itu ada hubungannya dengan naluri bergerak, yang merupakan kodrat bagi anak-anak”.
Dan menurut Drijarkara (1955 : 15) “Mengutarakan bahwa dorongan
5
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
Dengan demikian sudah jelas bahwa bermain bagi anak-anak sudah tidak bisa dipisahkan lagi. Seperti yang telah kita ketahui selama ini Guru adalah seseorang yang harus dipatuhi dan perintahnya harus dilaksanakan, sedangkan karakter siswa pada zaman sekarang berbeda dengan karakter siswa pada zaman dulu. Karakter siswa pada zaman sekarang ingin berdikari sendiri, sama halnya ketika sedang proses belajar pendidikan jasmani atau olahraga. Dimana karakter siswa sangat sulit dikendalikan atau diatur, ketika seusia mereka masih dalam dunia bermain.
Permainan tradisional adalah permainan yang sering dilakukan oleh anak untuk mengekpresikan dirinya sebagai manusia yang ingin mengetahui dunia luar. Hal ini sesuai dengan pendapat H. Ayi Suherman (1994: 29) bahwa.
“Permainan tradisional adalah jenis-jenis permainan yang sudah
mentradisi, hasil warisan yang turun temurun dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. Yang dianggap permainan tradisional berasal dari daerah tertentu (khas daerah) yang masih utuh tanpa dimodivikasi lebih dahulu”.
Permainan tradisional adalah sebuah kegiatan aktivitas masyarakat yang dilakukan secara tradisi, secara turun temurun, dan mempunyai nilai kemanusiaan. Permainan tradisional merupakan permainan yang mementingkan kelincahan, kesenangan,. Kelincahan yang matang ditandai dengan perpaduan antara unsur dari sebuah pola gerak dasar, sehingga menjadi terkoordinasi, tepat dan efisien yang bertujuan untuk bekal masa depan yang kompetitif.
6
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
sebagai tempat berpijak dan begitu selanjutnya. Permainan ini menuntut kelincahan, keseimbangan, dan kecepatan.
Dalam upaya mencapai suatu pembelajaran yang efektif dan efesian, guru sebaiknya dapat memahami karakter siswa, sehingga tujuan belajar dapat tercapai dan tepat sasaran.
Disamping itu guru sangat berperan penting dalam pendidikan jasmani, yang dimana guru harus dapat menciptakan suatu pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dan tidak membuat jenuh siswa. Salah satu upaya yaitu dengan cara pengemasan bentuk pembelajaran kedalam sebuah permainan, karena belajar dalam bentuk bermain dapat mendorong siswa untuk lebih kreatif lagi.
Seperti yang telah kita ketahui selama ini guru adalah seorang yang harus dipatuhi dan dilaksanakan perintahnya. Sedangkan karakter siswa pada zaman sekarang berbeda dengan karakter siswa pada zaman dulu.
Karakter siswa pada zaman sekarang ingin berdikari sendiri. Sama halnya ketika sedang belajar, khususnya dalam proses belajar pendidikan jasmani atau olahraga. Dimana karakter siswa sangant sulit dikendalikan atau diatur, ketika seusia mereka masih dalam dunia bermain.
7
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
1. Maraknya permainan modern, dengan menggunakan alat elektronik.
2. Kurangnya minat siswa terhadap permainan tradisional di sekolah dasar negeri Ciuyah III disaat mengisi waktu luang.
Jadi peneliti mengambil kesimpulan dalam penelitian ini untuk memberikan Penerapan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang.
Ruang lingkup keseimbangan bagaimana individu sebagai bagian dari struktur sosial cenderung untuk menjalin hubungan satu sama lain.
8
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
Data Hasil Tes Awal Keseimbangan
No Nama Aspek Yang Dinilai
J u m la h S k o r Nila
i Tapsiran Ket
Posisi Kaki Posisi Tangan Posisi Tubuh
1 2 3 1 2 3 1 2 3 K C B T TT
1 Agus A. √ √ √ 5 55,5 √ √
2 Wandi √ √ √ 4 44,4 √ √
3 Ai Sinta √ √ √ 4 44,4 √ √
4 Agung H. √ √ √ 6 66,6 √ √
5 Ahmad I. √ √ √ 6 66,6 √ √
6 Asep R. F √ √ √ 5 55,5 √ √
7 Burhanudin √ √ √ 6 66,6 √ √
8 Carmini N. √ √ √ 4 44,4 √ √
9 Devi F. √ √ √ 5 55,5 √ √
10 Darini √ √ √ 4 44,4 √ √
11 Eka N. √ √ √ 6 66,6 √ √
12 Ferdiansyah √ √ √ 5 55,5 √ √
13 Fitria S. √ √ √ 6 66,6 √ √
14 Hany W. √ √ √ 4 44,4 √ √
15 Insyra N. A √ √ √ 6 66,6 √ √
16 Intan S. √ √ √ 5 55,5 √ √
17 Iskandar S. √ √ √ 5 55,5 √ √
18 Iwan A. √ √ √ 5 55,5 √ √
19 Jubaydah √ √ √ 4 44,4 √ √
20 Karmila A. √ √ √ 5 55,5 √ √
21 Lilis K. √ √ √ 4 44,4 √ √
22 Mamun √ √ √ 6 66,6 √ √
23 Neng Ida A. √ √ √ 6 66,6 √ √
24 Rendy M. R √ √ √ 5 55,5 √ √
25 Santi A. √ √ √ 4 44,4 √ √
26 Saripin H. √ √ √ 5 55,5 √ √
27 Sely S. √ √ √ 4 44,4 √ √
28 Sovian √ √ √ 4 44,4 √ √
29 Taufik F. √ √ √ 5 55,5 √ √
30 Wallyudin √ √ √ 4 44,4 √ √
31 Wiranto F. √ √ √ 6 66,6 √ √
32 Yayat S. √ √ √ 6 66,6 √ √
Jumlah 12 20 - 10 22 - 14 18 - 159 1764
,9 22 10 - 10 22
Rata-rata Prosentase (%) 3 7 ,5 %
% 62
,5
%
% - 31
,2 5 % 6 8 ,7 5 %
% - 43
,7 % 5 6 ,2 5 % % - 31, 25% 68, 75%
Keterangan : Nilai 1 = Kurang
9
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu Nilai 3 = Baik
Alasan pemilihan subjek penelitian adalah bahwa berdasarkan hasil observasi awal pada pembelajaran permainan tradisional lari balok sebagian siswa kurang antusias untuk mempraktekannya, sehingga diperlukan penerapan permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan pada siswa kelas IV.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan, maka lahirlah masalah utama yang akan diteliti lebih lanjut. Masalah-masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai tersebut:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran melalui penerapan permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang? b. Bagaimana kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran melalui
penerapan permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang?
c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui penerapan permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang?
10
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang?
C. Pemecahan Masalah
Untuk memperbaiki permasalahan dalam pembelajaran tersebut, salah satu cara yang dapat digunakan adalah “Penerapan Permainan Tradisional Lari Balok
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Keseimbangan pada Kelas IV SDN Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang.”
Dengan pembelajaran permainan tradisional lari balok ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan keseimbangan yang dimana dalam permainan tradisional ini dominan pada teknik dasar keseimbangan karena materi pembelajaran keseimbangan sangat penting bagi siswa dasar untuk dipelajari.
Permainan ini juga dapat menarik minat siswa untuk lebih semangat dan tidak mudah jenuh. Karena permainan yang sifatnya diperlombakan sangat disukai oleh siswa SD khususnya kelas IV. Selain itu dengan permainan lari balok ini secara tidak langsung guru dapat menerapkan teknik keseimbangan pada siswa kelas IV walaupun tidak disadari secara langsung oleh siswa.
11
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
D. Tujuan Penelitian
Selain dengan merumuskan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran melalui penerapan permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang.
2. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui penerapan permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang. 4. Untuk mengetahui peningkatan siswa dalam pembelajaran melalui penerapan
permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dalam penelitian, yaitu :
1. Bagi Guru
12
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap permainan tradisional dan kreativitas guru dan mempermudah cara penyampaian materi sehingga siswa tidak mudah bosan dan tidak mudah jenuh dalam mengikuti pembelajaran olahraga.
2. Bagi Siswa
Dapat membuat pembelajaran olahraga menjadi lebih menarik dan menyenangkan serta dapat memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran permainan tradisional lari balok.
3. Bagi Lembaga
Diharapkan penerapan model permainan tradisional lari balok ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap proses peningkatan kualitas pembelajaran di semua jenjang pendidikan dan dapat memberikan tambahan ilmu dan wawasan terutama untuk diri peneliti sendiri, dan juga sebagai bahan masukan bahwa pentingnya permainan tradisional Lari Balok bagi siswa SD.
4. Bagi Peneliti Yang Lainnya
Untuk menambah ilmu pengetahuan, serta sejauh mana ilmu pengetahuan tersebut diaplikasikan dalam kegiatan praktek di lapangan terutama tentang permainan tradisional lari balok.
F. Batasan Istilah
13
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
Permainan Tradisional
Yang dimaksud Permainan Tradisional adalah sebuah kegiatan aktivitas masyarakat yang dilakukan secara tradisi, secara turun temurun, dan mempunyai nilai kemanusiaan. Bambang Suwondo (1980/1981).
Lari Balok
Lari balok sering dilombakan pada perayaan kemerdekaan RI. Bentuk permainan berupa adu kecepatan menempuh suatu jarak tertentu di atas tiga buah balok kecil menyerupai batu bata, yang mana setiap habis melangkah pemain harus memindahkan balok dibelakangnya ke depan sebagai tempat berpijak dan begitu selanjutnya. Permainan ini menuntut kelincahan, keseimbangan, dan kecepatan. Direktur Olahraga Masyarakat Ditjen Olahraga (2002).
Keseimbangan
29
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini keberhasilannya tergantung pada metode yang digunakan dalam penelitian tersebut. Dengan demikian penelitian dituntut untuk terampil dalam menentukan metode yang tepat sesuai dengan permasalahan yang teliti, karena kesalahan memilih akan mengakibatkan
kesalahan yang patal dalam penelitian. Menurut Surakhmad (1998: 131) “ Metode
adalah merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”.
Berpedoman pada latar belakang bahwa permasalahan penelitian ini muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung oleh guru dan siswa saat di lapangan, dimana masalahnya siswa kelas IV yang kurang mampu dalam meningkatkan keseimbangan dengan baik karena kekuatan otot kaki anak kurang mendapatkan latihan, kelincahan, dan daya tahan.
Menurut Me Taggart (dalam Dikdasmen, 1993: 3), “Penelitian Tindakan
Kelas biasanya dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran
yang sudah dilakukan”.
30
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari prestasi atau lamunan seorang peneliti.
Penelitian Tindakan Kelas adalah kolaboratif, melibatkan partisipasi bersama-sama bergabung untuk mengkaji praktik pembelajaran dan mengembangkan pemahaman tentang makna tindakan.
Dengan mengacu pada pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian tindakan yang dilakukan di kelas atau di lapangan dengan tujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas praktek pembelajaran Pendidikan Jasmani sehingga PTK berfokus pada permasalahan praktik yaitu permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran pendidikan jasmani yaitu pada anak yang kurang mampu dalam meningkatkan keseimbangan.
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan saat pelaksanaan adalah SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua. SD Negeri Ciuyah III dijadikan sebagai tempat penelitian karena di SD Negeri Ciuyah III ditemukan masalah mengenai pembelajaran permainan tradisional, didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut.
a. Penelitian ini memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa meningkatkan keseimbangan.
31
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
yang ditemukan di kelas IV merupakan masalah yang harus dicari jalan keluarnya.
2. Waktu Penelitian
Lama penelitian adalah selama 4 bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2010. Karena penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar. Maka kegiatan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus hingga permasalahan yang muncul dalam data awal dapat diatasi. Untuk itu diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan penelitian ini.
NO URAIAN KEGIATAN
WAKTU PENELITIAN
Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Persiapan dan pembekalan
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan Siklus 1
4. Pelaksanaan Siklus 2
5. Pelaksanan Siklus 3
6. Pengolahan Data
32
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
3. Subjek Penelitian
Yang dijadikan subjek penelitian dalam hal ini adalah siswa-siswi keles IV SD Negeri Ciuyah III sebanyak 32 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Alasan pemilihan subjek penelitian adalah bahwa berdasarkan hasil observasi awal pada pembelajaran permainan tradisional lari balok sebagian siswa kurang mampu dalam meningkatkan keseimbangan.
4. Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini berupa siklus, setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Pada akhir pertemuan, diharapkan tujuan pembelajaran yang ingin diperoleh dapat tercapai yaitu meningkatkan keseimbangan pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III. Untuk lebih jelasnya prosedur penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut.
33
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
[image:30.595.121.502.121.589.2]UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
Gambar I
Model Kemmis dan Taggart
( Dalam Kasihani Kasbolah,1998:111)
34
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
tindakan selanjutnya mengulang suatu tindakan dengan terus memperbaiki dari suatu tindakan ke tindakan sampai dengan target yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Adapun pelaksanaan setiap siklus penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Tahap Perencanaan Tindakan
1) Berdasarkan hasil observasi awal, maka peneliti merencanakan perbaikan terhadap kondisi awal yang dianggap kurang baik dan kurang memuaskan dalam pelaksanaan pembelajaran kegiatan olahraga permainan radisional melalui sebuah RPP perbaikan.
2) Membuat lembar observasi yang bertujuan untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa.
3) Membuat alat evaluasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman siswa dalam materi yang telah dipelajari yaitu tentang pembelajaran permainan tradisional lari balok.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan awal
a) Siswa dibariskan menjadi empat bersap. b) Mengecek kehadiran siswa.
c) Menegur siswa yang tidak menggunakan seragam olahraga. d) Melakukan gerakan pemanasan:
Senam stretching:
35
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
c) Gerakan tangan membentuk huruf S. d) Gerakan Kombinasi.
e) Gerakan kaki dilipat kesamping kemudian ke belakang 2) Kegiatan inti
a) Pertama-tama siswa dibariskan menjadi empat kelompok, kemudian setiap peserta yang akan berlomba diberikan 3 potong balok.
b) Peserta diundi untuk menentukan kelompok seri/urutan perlombaan. c) Sebelum perlombaan dimulai para peserta duduk jongkok diatas 2 balok
di belakang garis start dan ke dua tangan menyentuh balok satu balok lainnya terletak di belakang kedua balok yang diinjak .
d) Aba-aba perlombaan oleh wasit/juri adalah bersedia, siap, dan ya. Pada aba-aba bersedia peserta duduk jongkok di atas kedua balok, aba-aba siap kedua tangan siap memindahkan satu balok lainnya dan setelah
aba-aba ya peserta saling berlomba. e) Para peserta dinyatakan gugur apabila:
1) Salah satu kaki atau kedua kaki menginjak tanah dan sama sekali tidak ada kontak/hubungan dengan balok.
2) Salah satu tangan atau kedua tangan menyentuh tanah dan sama sekali tidak ada kontak/hubungan dengan balok.
3) Dengan sengaja mengganggu peserta lain. 4) Keluar dari lintasan.
36
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu 3) Kegiatan akhir
a) Siswa dikumpulkan sambil duduk dan kaki dilunjurkan.
b) Siswa menyimak evaluasi dari guru dan melakukan tanya jawab.
c) Setelah kegiatan selesai, siswa diperintahkan untuk mengganti pakaian dan mengikuti pelajaran selanjutnya.
3. Tahap Observasi
Dengan observasi peneliti melakukan kegiatan mengamati seluruh aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Adapun fokus yang diamati dalam pembelajaran permainan tradisional adalah kinerja guru dan aktifitas siswa. Pengamatan yang dilakukan berpedoman pada lembar observasi untuk kinerja guru dan lembar observasi untuk aktifitas siswa.
4. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi adalah melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapian tujuan tindakan. Data yang sudah diperoleh dari hasil observasi, kemudian ditafsirkan dan dianalisis, sehingga dapat diketahui tindakan yang harus dilakukan. Tafsiran hasil observasi ini akan dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi, sehingga dapat disusun langkah-langkah pembelajaran permainan tradisional melalui permainan lari balok dalam tindakan selanjutnya, sehingga membentuk siklus-siklus.
B. Instrumen Penelitian
37
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
Manusia sebagai alat sajalah yang dapat berhubungan dengan responden atau objek lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di lapangan. Karena metode yang digunakan adalah kualitatif yang didalamnya ada pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen, oleh karena itu peneliti dan guru-guru merupakan alat pengumpul data di lapangan.
Sedangkan tekhnik yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data di lapangan adalah sebagai berikut:
1. IPKG 1
Lembar instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 1) ini di gunakan sebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan merencanakan pembelajaran yang dilakukan guru khususnya dalam penerapan permainan tradisional lari balok pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III.
2. IPKG 2
Lembar instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 2) ini di gunakan sebagai alat ukur dan mengetahui kemampuan melaksanakan pembelajaran yang dilakukan guru khususnya dalam penerapan permainan tradisional lari balok pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III.
3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
38
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
4. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan dan peningkatan yang diperoleh para siswa dalam melakukan keseimbangan yang sebenarnya pada saat penerapan permainan lari balok. Jenis evaluasi yang dilakukan adalah tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam meningkatkan keseimbangan dengan menggunakan balok.
5. Dokumentasi
Dokumentasi ini diperlukan sebagai bukti dari kegiatan pembelajaran dan hasil evaluasi pembelajaran menceritakan pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui permainan berbagi kata.
C. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
A. Teknik Pengolahan Data
39
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu B. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, data yang telah diperoleh oleh peneliti dikategorikan dan diklasifikasikan, kemudian ditafsirkan dan disajikan secara aktual dan sistematis.
Dalam menganalisis data hasil yang dilakukan oleh peneliti bersama guru sebagai praktikan disajikan secara bertahap sesuai dengan siklus yang telah dilakukan serta hasil dari observasi proses berupa tingkah laku guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung, beserta dampak yang ditimbulkannya. Hal ini dikuatkan dengan pendapat Moleong (2008: 248) yang menjelaskan bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data mengorganisasikan data, memilah milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
C. Validasi Data
Untuk menetapkan validasi data (keabsahan data) yang diperoleh, kita memerlukan teknik pemeriksaan data. Hal ini terdapat dalam Moleong (2008: 324) yang mengatakan bahwa,
40
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
Tekhnik Validasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Member Check
Member Check dilakukan untuk meninjau kembali kebenaran dan
keaslian data penelitian dengan mengkonfirmasikan pada sumber data”.
Fungsi member check adalah untuk mengetahui keabsahan data terhadap kebenaran data yang diperoleh setelah selesai mengumpulkan data, yakni dengan cara mengkonfirmasikan kepada subjek penelitian, maupun sumber lain yang berkompeten.
Pada kesempatan ini peneliti mengemukakan hasil temuan sementara untuk memperoleh tanggapan, sanggahan atau informasi, baik dari guru maupun siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Kunandar (2008: 107) yang menyatakan sebagai berikut,
Member check yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan
41
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
Member check dilakukan untuk mengemukakan hasil temuan sementara untuk memperoleh tanggapan, atau pendapat dari guru praktisi terhadap penerapan permainan tradisional lari balok dalam meningkatkan keseimbangan, sehingga dapat diperoleh data yang akurat.
2. Triangulasi
Dalam proses ini peneliti melakukan pengecekan terhadap validasi data yang diperoleh dengan cara mengkonfirmasikan data atau informasi dengan memanfaatkan sumber data, metode pengumpulan data, dan teori lain yang menunjang.
Kunandar (2008: 107) memaparkan bahwa ”Triangulasi bisa
dilakukan dengan memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari si peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti.”
3. Audit Trail
Audit trail adalah cara memeriksa keabsahan data dengan cara
diskusi, dalam hal ini peneliti dengan berbekal catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil studi, kemudian dikonfirmasikan kepada peserta diskusi. Dan dalam audit trail ini juga memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti dan di dalam pengambilan kesimpulan. Selain itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau mitra peneliti.
42
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
keterampilan melakukan penelitian tindakan kelas yang sama seperti peneliti itu sendiri.
4. Expert Opinion
Expert Opinion merupakan validasi data yang dilakukan dengan
meminta para ahli penelitian tindakan kelas untuk menilai penelitian yang penelitian yang dilakukan.
Menurut Kunandar (2008: 108) Expert Opinion adalah ”proses validasi data yang dilakukan dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas atau pakar bidang studi untuk memeriksa semua tahapan-tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji”.
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian melalui proses pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan pada siswa kelas IV SDN Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Pada tahapan ini peneliti akan menyimpulkan tahapan perencanaan pembelajaran, pertama peneliti mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran meningkatkan keseimbangan dengan permainan tradisional lari balok, menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan penggunaan permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan siswa pada pembelajaran ini, saat melakukan dan setelah melakukan pembelajaran permainan tradisional lari balok. Kemudian menentukan langkah-langkah pembelajaran yang dituliskan kedalam bentuk RPP, menentukan instrument yang akan digunakan selama proses pembelajaran, dan menentukan teknik pengolahan data yang akan digunakan mengetahui hasil setelah pembelajaran menggunakan permainan tradisional lari balok.
2. Pelaksanaan
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
kelas IV, penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan pengetesan juga dilakukan pada akhir pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan observasi, wawancara, dan aktivitas siswa yang meliputi disiplin, sportivitas dan kerjasama, sedangkan tes akhir dilakukan dengan tes perbuatan atau tes praktek melakukan permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan.
Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I samapai siklus III, peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiapm siklusnya selama penerapan permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan. Siklus I diperoleh dengan hasil 73,16%, pada siklus II memperoleh 83% dan pada siklus III memperoleh 98,83%. Jadi terlihat dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan sampai akhirnya mencapai target yang sudah ditentukan.
3. Hasil Aktivitas Siswa
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu
4. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan data hasil tes praktek belajar siswa dalam permainan tradisional lari balok untuk meningkatkan keseimbangan yang telak dilaksanakan, maka dapat disimpulkan presentase hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatakn yaitu dari siklus I tidak ada yang yang mencapai kriteria Baik atau 0%, pada siklus II sekitar 8,34% yang mencapai kriteria Baik dan pada siklus III sebanyak 52,08% yang mencapai kriteria Baik, jadi terlihat ada peningkatak dari siklus I sampai siklus III. Untuk yang belum mencapai nilai maksimal dari siklus I sekitar 33,33%, pada siklus II mencapai 14,58% dan untuk siklus III mencapai 9,3%yang b elum tuntas dalam pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Hani Rohaeni, 2011
Penerapoan Permainan Tradisional Lari Balok Untuk Meningkatkan Keseimbangan Pada Kelas IV SD Negeri Ciuyah III Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repositori.upi.edu 2. Bagi Siswa
Siswa dapat membuat pembelajaran olahraga menjadi lebih menarik dan menyenangkan serta dapat memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran permainan tradisional lari balok. Metode pembelajaran ini dapat digunakan untuk siswa kelas IV atau siswa kelas III dan kelas yang lebih tinggi, karena akan mempermudah siswa untuk melakukan meningkatkan keseimbangan.
3. Bagi Lembaga
a. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani.
b. Dapat menerapkan permainan tradisional lari balok pada pembelajaran lainnya untuk meningkatkan keseimbangan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran olahraga.
4. Bagi Peneliti Yang Lainnya
a. Bagi peneliti yang lainnya berminat mengembangkan permainan tradisional lari baloksebagai media pembelajaran untuk memilih permainan ini yang menjadikan siswa lebih kreatif.
b. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian, disarankan supaya mengadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak.
146
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, Ishak dan Alwasilah, Chaedar A. (2008). Jurnal Pendidikan Dasar Pembelajaran Pendidikan Jasmani do Sekolah Dasar. Bandung: Redaksi.
Adang. (2000). Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan. Arikunto, Suharsismi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Depdiknas. (2008: 195). Mengembangkan Keterampilan. Jakarta.
Direktorat. (2002). Kumpulan Permainan Olahraga Tradisional. Jakarta: Bagian Proyek Olahraga Masyarakat Direktorat Olahraga Masyarakat Ditjen Olahraga Depdiknas.
Drijarkara. (1955). Dorongan Bermain. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Lutan, Rusli. (2001). Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nadisah. (1992). Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Roosvelt dan Soemitro. (1992). Bermain. Jakarta: Departemen Pendidikan. Sharman, Nadisah. (1992). Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Suherman, Ayi. (1994). Permainan Tradisional. Sumedang: Pendapat Beliau.
Sukintaka. (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Susilawati, Dewi. (2010). Tes dan Pengukuran. Sumedang: Program Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.