• Tidak ada hasil yang ditemukan

( Revisi ) Proposal Beton (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "( Revisi ) Proposal Beton (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PESC 2015 (PNB ENGINEERING SCIENTIFIC

PESC 2015 (PNB ENGINEERING SCIENTIFIC

COMPETITION)

COMPETITION)

B

B e

etto

on R

n Riingan

ngan M

Mut

utu St

u Strruktur R

uktur Ra

am

ma

ah L

h Liingk

ngkunga

ungan

n

Disusun Oleh:

Disusun Oleh:

Religians

Religians

Mochamad

Mochamad Raka

Raka Rizki

Rizki

21010114130129

21010114130129

Elsimanata

Elsimanata Putro

Putro

21010114130126

21010114130126

Erizal

Erizal Mohi

Mohi

21010114130175

21010114130175

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

SEMARANG

2015

2015

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan merupakan salah satu parameter dalam proses menuju negara maju. Di zaman pembangunan sekarang ini, negara kita sedang marak-maraknya melakukan pembangunan konstruksi untuk menunjang kesejahteraan maupun perekonomian Indonesia. Tidak hanya itu,  pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi pembangunan pun juga  berkembang, tapi tetap saja pasti ada masalah yang akan dihadapi dalam tiap  proses pembangunan.

Salah satu permalasahan yang dihadapi Indonesia adalah banyaknya limbah. Sudah banyak teknologi inovasi yang dapat mengubah limbah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Salah satunya adalah menggunakan limbah sebagai material konstruksi bangunan.

Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan dalam pembangunan. Beton memiliki berbagai macam jenis, salah satunya yakni beton ringan. Beton ringan adalah beton seperti biasanya hanya saja agregatnya diganti dengan agregat yang lebih ringan atau ditambahkan dengan bahan tambah yang mampu menghasilkan gelembung udara, sehingga  beton ini memiliki berat jenis yang lebih ringan dibanding dengan beton pada umumnya ( pengertian beton ringan ini pengetahuan kamu atau dari buku atau dari internet ?? kalau dari internet cantumin webnya ) . Beton ringan biasa digunakan sebagai pengganti bata konvensional untuk pasangan dinding pada suatu proyek konstruksi dikarenakan beton ringan merupakan bahan baku  berkualitas tinggi yang dapat memberikan kemudahan pengerjaan, kerapian serta kecepatan dalam proses pelaksanaan di proyek sehingga bisa dikatakan  beton ringan saat ini sangat dibutuhkan. Namun, jika dibandingkan dengan  bata konvensional, beton ringan relatif lebih mahal, meskipun dalam  pengerjaan konstruksi secara keseluruhan tidak selamanya beton ringan lebih

(3)

Dengan memanfaatkan limbah pada beton sebagai bahan pengganti agregat pada beton, maka penggunaan agregat pada beton seperti split dan  pasir akan berkurang yang mana akan mengurangi biaya anggaran untuk agregat itu sendiri. Salah satu limbah yang ada di Indonesia yakni limbah dari  buah salak berupa biji salak. Biji salak  yang bersifat keras cukup menyulitkan

untuk dapat diolah menjadi bahan yang dapat dimakan. Biji salak juga memiliki berat yang cukup ringan jika dibandingkan dengan agregat pada umumnya, sehingga dengan memanfaatkan kekerasan serta keringanan yang dimiliki oleh biji salak pada beton maka akan diperoleh beton ringan dengan kekuatan yang masih terjaga.

Dengan pemanfaatan biji salak pada beton akan terciptalah inovasi baru untuk beton ringan berbahan limbah dengan kekuatan yang masih terjaga. Diharapkan dengan adanya pergantian agregat dengan biji salak dapat memperbaiki kualitas dan memberi inovasi bagi konstruksi pembangunan yang ada di Indonesia.

( Pendahuluan nya terlalu banyak, lebih diringkas lagi maksimal jadi satu halaman )

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:

1. Dengan dilaksanakannya percobaan ini diharapkan hasil output yang didapatkan berupa beton ringan yang terkomposisi dari limbah-limbah ramah lingkungan.

2. Diharapkan beton ringan yang terkomposisi dari limbah-limbah tidak hanya ramah lingkungan melainkan juga menjadi beton ringan mutu tinggi.

3. Percobaan ini juga dilakukan dalam rangka mengikuti lomba yang diadakan oleh Politeknik Negeri Bali.

1.3. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari percobaan ini adalah dengan dilakukan percobaan ini, dapat memberi manfaat berupa inovasi baru dalam  pemanfaatan limbah-limbah yang ada di Indonesia. Percobaan ini juga

(4)

diharapkan bisa menjadi masukan kepada semua pihak terkait terutama pihak konstruksi dan mahasiswa terkait dengan beton ramah lingkungan bermutu tinggi.

(Adapun manfaat yang diharapkan dari percobaan ini adalah 1. Terciptanya beton ringan ramah lingkungan

2. Berkurangnya jumlah limbah dari biji salak dan beralih menjadi material bangunan)

( manfaatnya dibagi saja misalnya untuk lingkunga, perguruan tinggi atau masyarakat agar sasarannya tepat dan tidak rancu )

BATASAN MASALAHNYA MANA ??

KAMU MAU NELITI OBJEKNYA APA DAN SASARANNYA APA KALAU TIDAK DIBATASI MASALAHNYA, PERHATIKAN YA HEHEHE………

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Beton

Menurut SNI 03-2847-2002 beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Melalui reaksi kimia yang disebut dengan hidrasi, campuran tersebut akan mengeras dan membentuk beton. Beton memiliki kelebihan spesial, yaitu kuat tekan yang sangat tinggi. Dengan kuat tekan yang tinggi inilah beton memiliki banyak manfaat dalam kosntruksi bangunan. Di lain sisi beton juga memiliki kekurangan, yaitu lemah terhadap gaya tarik dan berat jenisnya yang tinggi sehingga membuat beton sangat berat.

Pada umumnya, benda yang direkatkan dengan sesuatu akan sangat lemah  jika ditarik, itulah alasan mengapa beton lemah terhadap gaya tarik. Untuk

menyiasati masalah ini, biasanya beton akan dikombinasikan dengan baja yang akan membentuk beton bertulang. Untuk masalah berat jenis yang tinggi, banyak yang melakukan inovasi dengan menciptakan beton ringan. (cement.org, diakses pada 20 Juni 2015, 1:06:18.)

2.2 Beton Ringan

Menurut SNI 03-2847-2002  beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat satuan tidak lebih dari 1900 kg/m3. Tujuan  beton ringan sendiri dibuat untuk mengatasi kelemahan dari beton yaitu berat  jenisnya yang tinggi. Beton ringan dapat dibuat dengan subtitusi agregat biasa dengan agregat ringan. Menurut SNI 03-2461-2002  agregat ringan yang bisa digunakan dapat berupa agregat ringan buatan (abu terbang, batu tulis, batu lempung) dan agregat ringan alami (batu apung, batu letusan gunung atau batuan lahar).

2.3 Salak

Salak merupakan buah berbiji yang cara mengonsumsinya tidak perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Produksi salak di Indonesia setiap

(6)

tahunnya selalu mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari data Kementrian Pertanian Republik Indonesia dari tahun 2013-2014 adalah sebanyak 1.030.401 ton dan 1.035.903 ton.

Dengan berkembangnya teknologi pengolahan pangan, buah salak kini  juga diolah menjadi berbagai jenis produk olahan. Produk- produk yang dihasilkan dari buah salak seperti keripik salak, dodol salak, selai salak, manisan salak, kerupuk salak. Pengolahan buah salak juga dapat membantu  petani ketika panen raya yang dapat menurunkan harga salak (Sujatmiko,

2012).

2.3.1 Biji Salak

Dengan tingginya produksi olahan dari buah salak, maka limbah yang dihasilkan dari pengolahan tersebut menjadi semakin banyak. Limbah yang dihasilkan berupa kulit salak dan juga biji salak, batang  pohon salak yang sudah tua juga dapat menjadi limbah. Limbah dari industri pengolahan salak selama ini hanya dibuang begitu saja dan hanya sedikit yang memanfaatkannya untuk diolah menjadi barang yang memiliki nilai tambah.

Pemanfaatan limbah tersebut masih belum banyak dilakukan, terutama pemanfaatan limbah biji. Bagian buah salak yang bisa dimakan sekitar 56-65%, sedangkankan limbahnya 35-44% (Supriyadi dkk., 2002). Biji salak merupakan limbah dari buah salak yang memiliki porsi yang lebih besar daripada kulit salak. Biji salak porsinya sebesar 25-30% dari buah salak utuh, sedangkan kulit salak 10-14% (Supriyadi dkk ., 2002). Berdasarkan perbandingan tersebut, biji salak memiliki potensi yang lebih besar untuk dimanfaatkan.

Umumnya, pemanfaatan biji salak yang paling banyak ditemui adalah olahan biji salak menjadi kopi biji salak itu sendiri. Namun, jika kita lihat lebih teliti lagi, ternyata biji salak merupakan salah satu material yang ringan dan juga kuat terhadap gaya tekan sehingga biji salak bisa mensubstitusikan split sebagai agregat kasar. Permasalahan utama dalam substitusi antara biji salak dan split sebagai agregat kasar adalah biji salak cenderung uniform (tidak bergradasi) dan juga tekstur

(7)

dari biji salak itu sendiri licin, sehingga ditakutkan biji salak itu sendiri tidak mengikat dengan adonan beton.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, cara yang paling tepat untuk digunakan adalah dengan pemecahan biji salak dan dilanjutkan dengan tahap penjemuran biji salak. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan gradasi serta kekasaran dari biji salak itu sendiri.

2.4 Fly Ash

Seperti yang kita ketahui, dalam proses pembuatan beton, semen merupakan unsur terpenting karena kegunaan utama semen yaitu sebagai  pengikat/lem dari beton itu sendiri. Namun, permasalahan utama dari semen

di zaman sekarang ini adalah harganya yang relatif mahal sehingga mengakibatkan biaya pengerjaan pun semakin mahal. Alternatif yang bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah menggunakan fly ash sebagai substitusi sebagian semen guna mengurangi jumlah semen yang digunakan. Berdasarkan SNI 03-6414-2002 fly ash/abu terbang adalah limbah hasil pembakaran batu bara pada tungku pembangkit listrik tenaga uap yang  berbentuk halus, bundar dan bersifat pozolanik.

(Sumber: Optimizing the Use of Fly Ash in Concrete, Portland Cement  Association)

(8)

Beberapa faktor yang menjadikan fly ash sebagai bahan substitusi ramah lingkungan adalah: yang pertama fly ash merupakan ampas dari pembakaran  batubara dan yang kedua dengan mensubstitusikan fly ash dengan semen, maka penggunaan semen akan berkurang sehingga produksi semen bisa ditekan. Penekanan produksi semen pada pabrik semen tentunya akan mengurangi pencemaran lingkungan berupa emisi gas CO2 yang disebabkan

(9)

BAB III PEMBAHASAN

3.2 Metode Pembuatan

3.3 Mix Design

(10)

CATATAN KESELURUHAN :

- Mana abstraknya ?? ( jangan lupa diawal abstrak kasih identitas dllnya contoh : Ganis Amanda dan Wahyu Widyasari Utami, Universitas Diponegoro Semarang, Sensor DT-SENSE Sebagai Detektor Kebocoran Gas LPG dan Pesawat Sederhana Rumah Tangga, Karya Tulis Ilmiah dalam rangka Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan ( LKTIN ) 2015 Bidang Green Technology for Green Building )

- Mana kata pengantarnya ???

- Mana daftar isinya ?

- Lebih diringkas lagi karena kamu harus menekankan inovasinya di bab 3 dan kamu harus nambahin cv kamu di lampiran dan total maksimal hanya 15 halaman )

- Ini kaka kasih contoh proposalnya tinggal kamu ikuti semua kerangkanya saja tetapi ingat batas maksimal kerangka proposal kamu itu 15 halaman loh …. Kalau sudah selesai diperbaiki bisa kirim ke kaka lagi, semangaaaaatt #SahabatKTI )

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pertanian RI. 2013.  Basis Data Statistik Pertanian. Diambil dari http://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/index.asp, diakses pada 19 Juni 2015.

www.cement.org/.../is548-optimizing-the-use-of-fly-ash-concrete.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Konflik minangka samubarang kang dramatik, munjer marang kadadeyan ing antarane loro kekuwatan kang padha lan nuwuhake aksi lan aksi walesan (Wellek & Werren,

Untuk itu Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa Barat memberikan perhatian besar pada bidang pendidikan dengan terus meningkatkan alokasi anggaran pendidikan dimana rasio

Pengendapan, merupakan proses mekanis untuk memisahkan padatan- padatan atau lumpur yang terdapat di dalam air dengan menggunakan gaya gravitasi, pada bak pengandapan

Rosita Komara Dewi dengan NIM 1005776 tahun 2014 “ Pengaruh Pendapatan dan Harga Paket Terhadap Permintaan Internet (Survey pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi

[r]

Dilihat dari perkembangannya struktur organisasi perangkat daerah yang ada sekarang, terdapat Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai beban kerja terlampau besar, sehingga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains di bidangkimia. ©AsepJakaRamdhani 2014 Universitas

Sarjana yang memahami konsep-konsep dasar termodinamika dan siklus termodinamika serta dapat menganalisa sistem termodinamika yang diaplikasikan pada cara kerja mesin dan