Anti Streptolisin O

Anti Streptolisin O (ASO)

Anti Streptolisin O (ASO)

Strept

Streptokokus grup okokus grup A (StretoA (Stretokokus beta kokus beta hemolihemolitik) dapat tik) dapat menghamenghasilkasilkan n berbagberbagai ai produkproduk ekst

ekstrasraselueluler ler yanyang g mammampu pu mermerangsangsang ang pempembenbentuktukan an antantiboibodi. di. AnAntibtibodi odi itu itu tidtidakak merusa

merusak k kuman dan kuman dan tidak mempunytidak mempunyai ai dampak perlinddampak perlindungan, tetapi adanya ungan, tetapi adanya antiboantibodi di ituitu dalam serum menunjukkan bahwa di dalam tubuh baru saja terdapat streptokokus yang dalam serum menunjukkan bahwa di dalam tubuh baru saja terdapat streptokokus yang aktif. Antibodi yang dibentuk adalah : antistreptolisin O (ASO), antihialuronidase (AH), aktif. Antibodi yang dibentuk adalah : antistreptolisin O (ASO), antihialuronidase (AH), antistreptokinase (antiS!), antidesoksiribonuklease " (A#$") , dan anti nikotinamid antistreptokinase (antiS!), antidesoksiribonuklease " (A#$") , dan anti nikotinamid adenine dinukleotidase (anti#A$ase)

adenine dinukleotidase (anti#A$ase)

%es ASO paling banyak digunakan& hasil tes ini positif pada ' faringitis streptokokus& %es ASO paling banyak digunakan& hasil tes ini positif pada ' faringitis streptokokus& presentasi ini lebih rendah pada infeksi kulit. ASO mun*ul kirakira + minggu setelah presentasi ini lebih rendah pada infeksi kulit. ASO mun*ul kirakira + minggu setelah infeksi streptokokus akut, memun*ak - minggu setelah awitan, dan tetap tinggi selama infeksi streptokokus akut, memun*ak - minggu setelah awitan, dan tetap tinggi selama berbulanbulan. !adar ASO menurun sampai kadar sebelum sakit dalam waktu /+ berbulanbulan. !adar ASO menurun sampai kadar sebelum sakit dalam waktu /+ bul

bulan. an. ASASO O poposisititif f jujuga ga seseriring ng didijujumpmpai ai papada da glglomomererululononefefrirititis, s, dedemamam m reremamatitik,k, enokarditis bakterial, dan s*arlet fe0er. "anyak anak usia sekolah memiliki kadar titer  enokarditis bakterial, dan s*arlet fe0er. "anyak anak usia sekolah memiliki kadar titer   ASO yang lebih tinggi daripada anak usia pra sekolah dan dewasa.

 ASO yang lebih tinggi daripada anak usia pra sekolah dan dewasa.

%es ASO yang tinggi (tunggal) memberi kesan adanya infeksi streptokokus yang baru %es ASO yang tinggi (tunggal) memberi kesan adanya infeksi streptokokus yang baru lewat atau sedang berjalan.

lewat atau sedang berjalan.

#ilai 1ujukan #ilai 1ujukan $23ASA : 45 $23ASA : 45

 A#A! : "ayi baru lahir : sama dengan dosis ibunya, 6sia  7 8 tahun : 4 style9fontstyle:  A#A! : "ayi baru lahir : sama dengan dosis ibunya, 6sia  7 8 tahun : 4 style9fontstyle:

itali*&56sia + 7 +; tahun itali*&56sia + 7 +; tahun

<asalah !linis <asalah !linis

=2#616#A# !A$A1 : pengaruh obat (antibioti*) =2#616#A# !A$A1 : pengaruh obat (antibioti*) =2

=2#>#>#?#?!A!A%%AA# # !A!A$A$A1 1 : : demdemam am reremamatitik k akakutut, , glglomomererululononefefrirititis s akakutut, , ininfefeksksii strepto

streptokokus pada kokus pada salursaluran an pernappernapasan atas, asan atas, arthriarthritis tis rheumrheumatoid (kadarnya agak atoid (kadarnya agak naik),naik), penyakit hati disertai dengan hiperglobulinemia, penyakit kolagen (kadarnya agak naik). penyakit hati disertai dengan hiperglobulinemia, penyakit kolagen (kadarnya agak naik).

@aktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : @aktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : %e

%erapi antibiotik dapat rapi antibiotik dapat menurunkan respon antmenurunkan respon antibodi,ibodi, =eningkatan kadar dapat terjadi pada orang sehat. =eningkatan kadar dapat terjadi pada orang sehat.

"a*a uga Bang >ni "a*a uga Bang >ni %es >munoserologi %es >munoserologi

 Antibodi Antikardiolipin (ACA)  Antibodi Antikardiolipin (ACA)  Anti#u*lear Antibodies (A#  Anti#u*lear Antibodies (A#A)A)  Anti H"s

 Anti H"s

 Antigen =ermukaan Hepatitis " (H"sAg)  Antigen =ermukaan Hepatitis " (H"sAg)  Antibodi Dirus Hepatitis A

 Antibodi Dirus Hepatitis A (Anti HAD(Anti HAD)) =rofil Hepatitis =rofil Hepatitis @aktor 1eumatoid @aktor 1eumatoid =rotein Creaktif  =rotein Creaktif  •

•

Profil Hepatitis

Profil Hepatitis

Eima jenis 0irus hepatitis yang dapat dideteksi dengan uji laboratorium, yaitu : 0irus Eima jenis 0irus hepatitis yang dapat dideteksi dengan uji laboratorium, yaitu : 0irus hepa

hepatittitis is A A (he(hepatpatitiitis s A A 0ir0irus, us, HAHAD)D), , 0ir0irus us hephepatiatitis tis " " (he(hepatipatitis tis " " 0ir0irus, us, H"DH"D), ), 0ir0irusus hepatitis C (hepatitis C 0irus, HCD), 0irus hepatitis $ (hepatitis $ 0irus, H$D), dan 0irus hepatitis C (hepatitis C 0irus, HCD), 0irus hepatitis $ (hepatitis $ 0irus, H$D), dan 0irus

hepatitis 2 (hepatitis 2 0irus, H2D). Dirus hepatitis dapat dideteksi dengan pengujian antigen serum, antibodi, $#A, 1#A, danFatau immunoglobulin (>g? dan >g<).

=erbedaan 0irus0irus hepatitis berdasarkan metode transmisi, masa inkubasi,& ikterik, fase akut dan kronis dari penyakit, status *arrier, imunitas, dan laju mortalitas adalah sebagai berikut :

Dirus Hepatitis A (HAD)

Dirus hepatitis A terutama ditransmisikan lewat kontak fekaloral. >kterik merupakan tanda awal HAD yang dapat terjadi beberapa hari setelah infeksi 0irus dan dapat berlangsung selama + minggu. Antibodi terhadap HAD, yaitu >g< anti HAD dan >g? antiHAD digunakan untuk mengkonfirmasi fase infeksi hepatitis A. >g< antiHAD mengindikasikan fase akut infeksi (infeksi sedang berlangsung)& mun*ul di awal infeksi dan menghilang dalam - bulan. >g? antiHAD mun*ul lebih lambat dan mengindikasikan fase pemulihan, pas*a infeksi, atau imunitas. Sekitar 88  penderita HAD dapat memiliki >g? antiHAD yang menetap seumur hidupnya.

Dirus Hepatitis " (H"D)

Dirus hepatitis " jga disebut hepatitis serum. %erdapat berbagai uji serologik untuk mendiagnosis H"D dan untuk mengetahui daya tular serta prognosis penderita. 6jiuji yang tersedia se*ara komersial meliputi pemeriksaan antigen permukaan hepatitis " (hepatitis " surfa*e antigen, H"sAg), antibodi H"sAg (antiH"s), antibodi inti hepatitis " (anti H"*), antibodi >g< spesifik inti hepatitis " (>g< anti H"*), antigen e hepatitis " (H"eAg), antibodi e hepatitis " (antiH"e).

 Antigen permukaan hepatitis (H"sAg)

>ndikator paling awal untuk mendiagnosis infeksi 0irus hepatitis " adalah antigen permukaan hepatitis " (H"sAg). =enanda serum ini dapat mun*ul sekitar  minggu setelah penderita terinfeksi, dan akan tetap ada selama fase akut infeksi sampai terbentuk antiH"s. ika penanda serum ini tetap ada selam / bulan, hepatitis dapat menjadi kronis dan penderita dapat menjadi *arrier. Daksin hepatitis " tidak akan menyebabkan H"sAg positif. =enderita H"sAg positif tidak boleh mendonorkan darah.  Antibodi antigen permukaan hepatitis " (antiH"s)

@ase akut hepatitis " biasanya berlangsung selama + minggu, oleh karena itu H"sAg tidak didapati dan terbentuk antiH"s. =enanda serum ini mengindikasikan pemulihan dan imunitas terhadp 0irus hepatitis ". >g< antiH"s akan menentukan apakah penderita masih dalam keadaan infeksius. %iter antiH"s 5+ m>6Fml dan tanpa keberadaan H"sAg, menunjukkan bahwa penderita telah pulih dari infeksi H"D.

 Antigen e hepatitis " (H"eAg)

=enanda serum ini hanya akan terjadi jika telah ditemukan H"sAg. "iasanya mun*ul + minggu setelah H"sAg ditemukan dan menghilang sebelum mun*ul antiH"s. ika H"eAg serum masih ada setelah + minggu, penderita dinyatakan sebagai *arrier kronis.  Antibodi antigen H"eA? (antiH"e)

"ila terdapat antiH"e, hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pemulihan dan imunitas terhadap infeksi H"D.

 Antibodi antigen inti (antiH"*)

 Anti H"* terjadi bersamaan dengan temuan H"sAg positif kirakira + minggu pada fase H"D akut. =eningkatan titer >g< antiH"* mengindikasikan proses infeksi akut. Anti H"* dapat mendeteksi penderita yang telah terinfeksi H"D. =enanda serum ini dapat tetap ada selama bertahuntahun, dan penderita yang memiliki antiH"* positif tidak boleh mendonorkan darahnya.

=emeriksaan antiH"* dan >g< antiH"* sangat bermanfaat untuk mendiagnosis infeksi H"D selama Gwindow period antara hilangnya H"sAg dan mun*ulnya antiH"s.

Dirus Hepatitis C (HCD)

>stilah H"C sebelumnya dikenal dengan sebutan hepatitis nonA non". Dirus ini ditransmisikan se*ara parenteral. !asus ini lebih sering terjadi pada kasus pas*a transfusi, tetapi juga perlu dipertimbangkan pada ketergantungan obat, tusukan jarum, hemodialisis, dan hemophilia. !irakira setengah dari kasus HCD akut menjadi *arrier  kronis.

 Antibodi 0irus hepatitis C (antiHCD) : HCD dikonfirmasi dengan uji antiHCD. AntiHCD tidak mengindikasikan imunitas seperti yang dihasilkan oleh antiH"s dan antiH"e.

Dirus Hepatitis $ (H$D)

Dirus hepatitis $ (delta) adalah suatu 0irus *a*at yang hanya dapat menginfeksi penderita yang sudah mengalami infeksi H"D aktif. Dirus ini ditransmisikan se*ara parenteral. Dirus ini diselubungi oleh H"sA?, dan bergantung pada H"D untuk terjadinya

replikasi. >nfeksi H$D biasanya berat dan terjadi I+ hari setelah infeksi H"D yang akut dan parah. >nfeksi H$D ini memiliki angka kejadian yang rendah, ke*uali pada penyalahgunaan obat intra0ena, dan penderita yang menerima transfusi ganda. >nfeksi H$D timbul sebagai fase akut H"D atau sebagai *arrier kronis infeksi H"D. $ari semua  jenis infeksi hepatitis, H$D merupakan hepatitis fulminas serta menimbulkan angka

kematian yang tinggi.

 Antigen Hepatitis $ (H$Ag) : $eteksi H$Ag dan H$D1#A mengindikasikan fase akut H"D dan infeksi H$D. !etika H"sAg hilang diikuti H$Ag, antiH$D timbul kemudian dan dapat mengindikasikan hepatitis $ kronis.

Dirus Hepatitis 2 (H2D)

H2D ditransmisikan se*ara fekaloral dan bukan parenteral. Hepatitis 2 terjadi akibat meminum air yang tidak bersih dan juga saat bepergian ke daerah <eksiko, 1usia, >ndia, atau Afrika. Antibodi terhadap hepatitis 2 (antiH2D) digunakan untuk mendeteksi infeksi hepatitis 2.

$ihimpun dari :

!ee, oy*e Ee@e0er, I, alih bahasa : Sari !urnianingsih et.al., =edoman =emeriksaan Eaboratorium dan $iagnostik, edisi /, 2?C, akarta.

Sa*her, 1onald A. J 1i*hard A. <*=herson, alih bahasa : "rahm 6. =endit J $ewi 3ulandari, , %injauan !linis Hasil =emeriksaan Eaboratorium 2disi ++, 2?C, akarta.

3idmann, @ran*es !., alih bahasa : S. "oedina !resno, dkk., +;;, %injauan !linis Atas Hasil =emeriksaan Eaboratorium, 2?C, akarta.

•

Antibodi Virus Hepatitis A (Anti HAV)

Dirus hepatitis A merupakan 2ntero0irus 1#A berukuran I nm, bentuk kubus dan simetris. =enyakit hepatitis A dulu dinamakan hepatitis infeksiosa atau hepatitis berinkubasi pendek. =enularan 0irus hampir selalu melalui jalur  fekaloral. <asa inkubasi untuk HAD biasanya / minggu. HAD tidak tidak berhubungan dengan penyakit hati kronis.

$iagnosis hepatitis A dibuat atas pengamatan klinis dan laboratorium. =enderita lesu, anoreksia, demam dan mual. Aminotransferase dan bilirubinemia hampir selalu ada& fosfatase alkali dan bilirubin direk sering tinggi. $iagnosis pasti ditegakkan dengan uji serologis.

>g< antiHAD bermanfaat untuk mendiagnosis infeksi sedang terjadi. >g< antiHAD mun*ul pada awal infeksi dan menghilang dalam  sampai - bulan. >g? antiHAD timbul pada masa pas*a infeksi atau pemulihan (5 minggu), dan biasanya menetap sumur  hidup. =emeriksaan untuk antiHAD total sebaiknya digunakan untuk menyaring infeksi lama dan pembuktian adanya imunitas pada orang yang mengunjungi daerah berisiko tinggi atau melakukan pekerjaan berisiko tinggi.

=1OS2$61

<etode

 Antibodi terhadap hepatitis A dapat ditemukan dengan tehnik immunoassay, seperti enKyme immunoassay (2>A), enKyme linked immunoassay (2E>SA), enKyme linked fluores*ent assay (2E@A), atau radioimmunoassay (1>A). <embuktikan adanya 0iremia tidak mungkin, sedangkan untuk menyatakan 0irus dalam tinja diperlukan pemeriksaan mikroskop elektron.

Spesimen

Spesimen yang digunakan untuk deteksi anti HAD adalah serum atau plasma (lithium heparin, 2$%A, dan sitrat). !umpulkan -8 ml darah 0ena dalam tabung bertutup merah (tanpa antikoagulan), tutup hijau (heparin), tutup ungu (2$%A) atau tutup biru (sitrat). =usingkan sampel darah, dan pisahkan serum atau plasma dari darah untuk diperiksa laboratorium.

%idak ada pembatasan asupan makanan atau *airan.

Spesimen hemolisis, lipemia, atau ikterik (hiperbilirubinemia) dapat mempengaruhi pengujian. ika memungkinkan, pengambilan sampel darah yang baru.

Spesimen dapat disimpan pada suhu 'oC sampai dengan I hari, dan untuk waktu yang lama dapat disimpan beku pada suhu 8 L /oC. Hindari pembekuan dan pen*airan (thawing) spesimen berkalikali.

#>EA> 166!A#

%idak terdeteksi (negatif)

<ASAEAH !E>#>S

Hasil positif : infeksi 0irus hepatitis A (HAD)

@aktor yang $apat <empengaruhi Hasil Eaboratorium

M =igmentasi spe*imen (hemolisis, lipemia, ikterik) dapat mempengaruhi hasil pemba*aan

•

Antigen Permukaan Hepatitis B (HBsAg)

 Antigen permukaan 0irus hepatitis " (hepatitis " surfa*e antigen, H"sAg) merupakan material permukaan dari 0irus hepatitis ". =ada awalnya antigen ini dinamakan antigen  Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh seorang dokter peneliti Amerika, "aru*h

S. "lumberg dari serum orang Australia.

H"sAg merupakan petanda serologik infeksi 0irus hepatitis " pertama yang mun*ul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara + sampai + minggu pas*a infeksi, mendahului mun*ulnya gejala klinik serta meningkatnya S?=%. Selanjutnya H"sAg merupakan satu satunya petanda serologik selama - 7 8 minggu. =ada kasus yang sembuh, H"sAg akan hilang antara - sampai / bulan pas*a infeksi sedangkan pada kasus kronis, H"sAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari / bulan. H"sAg positif yang persisten lebih dari / bulan didefinisikan sebagai pembawa (*arrier). Sekitar + penderita yang memiliki H"sAg positif adalah *arrier, dan hasil uji dapat tetap positif selam bertahuntahun.

=emeriksaan H"sAg berguna untuk diagnosa infeksi 0irus hepatitis ", baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unitunit transfusi darah, serta digunakan pada e0aluasi terapi hepatitis " kronis. =emeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh 0irus " atau superinfeksi dengan 0irus lain.

H"sAg positif dengan >g< anti H"* dan H"eAg positif menunjukkan infeksi 0irus hepatitis " akut. H"sAg positif dengan >g? anti H"* dan H"eAg positif menunjukkan infeksi 0irus hepatitis " kronis dengan replikasi aktif. H"sAg positif dengan >g? anti H"* dan antiH"e positif menunjukkan infeksi 0irus hepatitis " kronis dengan replikasi rendah.

=emeriksaan HbsAg se*ara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk mengidentifikasi antigen hepatitis ". %ransmisi hepatitis " melalui transfusi sudah hampir tidak terdapat lagi berkat s*reening HbsAg pada darah pendonor. #amun, meskipun insiden hepatitis " terkait transfusi sudah menurun, angka kejadian hepatitis " tetap tinggi. Hal ini terkait dengan transmisi 0irus hepatitis " melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal, atau kontak seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis " adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan, ketergatungan obat, suka bergantiganti pasangan seksual, sering mendapat transfusi, hemodialisa, bayi baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis ".

=1OS2$61

<etode

H"sAg dalam darah dapat dideteksi dengan tehnik enKyme immunoassay (2>A), enKyme linked immunoassay (2E>SA), enKyme linked fluores*ent assay (2E@A), atau immuno*hromatography test (>C%).

Spesimen

Spesimen yang digunakan untuk deteksi H"sAg adalah serum atau plasma heparin. !umpulkan darah 0ena -8 ml dalam tabung tutup merah atau tutup kuning dengan gel separator, atau dalam tabung tutup hijau (lithium heparin). =usingkan sampel darah, lalu pisahkan serum atau plasma untuk diperiksa laboratorium.

Spesimen yang ikterik (hiperbilirubin sampai dengan 8 NmolFl), hemolisis (kadar  hemoglobin sampai dengan I NmolFl), dan lipemik (sampai dengan - mgFdl) dapat mempengaruhi hasil pemba*aan.

Sampel dapat disimpan pada suhu 'oC selama 8 hari, atau 8 L/oC sampai dengan  bulan.

#>EA> 166!A#

$ewasa dan Anakanak : #egatif 

<ASAEAH !E>#>S

H"sAg positif dijumpai pada : Hepatitis ", Hepatitis " kronis. !urang 6mum : Hemofilia, sindrom $own, penyakit Hodgkin, leukemia. =engaruh obat : ketergantungan obat.

@aktor yang $apat <empengaruhi Hasil Eaboratorium

M Serum atau plasma ikterik, hemolisis, atau lipemik dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.

•

Anti HBs

 Anti H"s merupakan antibodi spesifik untuk H"sAg, mun*ul di darah + sampai  bulan setelah terinfeksi 0irus hepatitis ". Anti H"s diinterpretasikan sebagai kekebalan atau dalam masa penyembuhan penyakit hepatitis ". Antibodi ini memberikan perlindungan terhadap penyakit hepatitis ".

%es antiHbs positif juga dapat berarti seseorang pernah mendapat 0aksin hepatitis " atau immunoglobulin. Hal ini juga dapat terjadi pada bayi yang mendapat kekebalan dari ibunya. AntiHbs posistif pada indi0idu yang tidak pernah mendapat imunisasi hepatatitis " menunjukkan bahwa indi0idu tersebut pernah terinfeksi 0irus hepatitis ".

$ulu, diperkirakan H"sAg dan anti H"s tidak mungkin dijumpai bersamasama, namun ternyata sepertiga *arrier H"sAg juga memiliki antiH"s. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi simultan dengan subtipe yang berbeda.

=1OS2$61

<etode

 AntiH"s dapat dideteksi dalam darah dengan beberapa tehnik imunoassay, diantaranya seperti enKyme immunoassay atau enKyme linked fluores*ent assay (2E@A). =ada tehnik 2E@A, antiH"s dideteksi berdasarkan intensitas fluoresensi dari sampel setelah penambahan substrat yang mengandung Kat fluores*en.

Spesimen

6ntuk mendeteksi antiH"s dapat digunakan serum atau plasma heparin. Sebanyak -8 ml darah 0ena diambil dan dikumpulkan dalam tabung tutup merah atau tutup kuning dengan gel separator, atau tabung tutup hijau (lithium heparin). Sampel darah dipusingkan, lalu serum atau plasmanya dipisahkan untuk diperiksa laboratorium.

Setelah dipisahkan dari bekuan, sampel serum atau plasma dapat disimpan pada suhu 'C dan dapat bertahan selama 8 hari. ika disimpan pada suhu 8 L/C tahan selama  bulan.

#ilai 1ujukan : 

@aktor yang dapat memepengaruhi hasil laboratorium : M Sampel hemolisis, lipemia, dan hiperbilirubinemia.