• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Trifonia Kurnia Awang NIM. 111134295. RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk:. Tuhan Yesus Kristus Yang selalu setia mendengar setiap keluhanku. Bapa tercinta Petrus Awang Sang motivator handal dan kekasih terhebatku. Mama tercinta Bernadeta Ida Terimakasih untuk senyuman meski ada dan tanpa adanya bahagia itu. Nenekku tersayang Agnes Bunur Terimakasih untuk semua doanya. Ketiga saudaraku Cludius P. Awang, S. Kep , Oktavianus S. Awang, Yoannes A. Awang yang selalu menghiburku disaat kesal dan lelah. Yang Terkasih Teman-teman PPGT 2011 yang selalu ada, setia menghibur, berbagi, kalian tak ada duanya. Yang Terkasih Adik-adik ku Ririn, Olha dan Lily yang selalu setia mendukung. Yang Terkasih Sahabat sejati Juli Lubis dan Anny Hampu yang selalu memberi semangat. iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Yang Tersayang Sahabat dan keluaragaku Society. Yang terkasih Pamong asrama Student Residence Sanata Dharma, Adik-adik PPGT 2 dan 3 yang selalu memberi dukungan dengan cara mereka sendiri. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma. v.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO. Always be my self, no matter how many people try to break me down into someone else. The world needs more humans, not another robot and I am stronger than the negative energy surrounding me”.. Penulis. vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 06 Februari 2015. Trifonia Kurnia Awang. vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Trifonia Kurnia Awang. Nomor Mahasiswa. : 111134295. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Kebersamaan dalam Keberagaman Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas Empat (IV) Sekolah Dasar. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya. dalam. bentuk. pangkalan,. mendistribusikan. secara. terbatas,. dan. mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 06 Februarui 2015. Yang menyatakan. Trifonia Kurnia Awang. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR. Trifonia Kurnia Awang Universitas Sanata Dharma 2014 Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua orang Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD. Berdasarkan validasi dua orang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 4,22 (sangat baik) dan 4,51 (sangat baik), dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,35 (sangat baik) dan 3,91 ( baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,73 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.. Kata kunci : Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON 2013 ELEMENTARY CURRICULUM ON SUBTHEME KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAAN FOR FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL. Trifonia Kurnia Awang Universitas Sanata Dharma 2014 This research was conducted because there were still many teachers who needed example of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum. The main objective of this research was to produce learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum and using integrative thematic approach, scientific approach, character building based on local culture and authentic assesment in the learning activity. This research was research and development. The development of learning instrument used a procedure of development of learning instrument by Jerold E Kemp. It also used research and development procedure which proposed by Bord and Gall. Those two development procedures were adapted to be a simpler learning model, which became the base of the research. The development procedure used in this research covered five steps, they were (1) potentian and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) experts’ validation, (5) design revision, which finally produced final product design in the form of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum for fourth grade students of elementary school. The research instrument was need analysis interview and questionnaire. The interview was used for the need analysis of teachers of the fourth grade of SD Negeri Kalasan 1 Sleman. While the questionnaire was used to validate the quality of the learning instrument by two experts of 2013 curriculum and two teachers of the fourth grade of elementary school. According to the validation, the two experts of 2013 curriculum showed result on the score of 4,22 (very good) and 4,28 (very good), and the two teachers of the fourth grade of elementary school showed result on the score of 4,35 (very good) and 4,06 (good). The learning instrument got mean score 4,22 and it was categorized as very good. The result of the validation was based on 11 aspects which were: (1) daily lesson plan identity, (2) formulation of indicators, (3) formulation of learning objective, (4) choice of learning material, (5) choice of learning source, (6) choice of learning media, (7) learning method, (8) learning scenario, (9) assessment, (10) student task, and (11) language. Therefore, the learning instrument which was developed has been approriate to be used in the learning instrument referring to 2013 curriculum.. Keywords: 2013 elementary school curriculum, learning instrument. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya,. sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat. Pembelajaran Mengacu Kurikulum. SD 2013 pada Subtema Kebersamaan dalam. Keberagaman untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.B.S.T.MA. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 6. Rusmawan,S.Pd.,M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan. bantuan. dalam penelitian. ini dengan melakukan validasi produk. penelitian. 7. Sarjono, S.Pd. Selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah 8. Budi Harmanto, S.Pd. selaku guru kelas I SD Negeri Timbulharjo yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 9.. Bapa Petrus Awang, Mama Bernadeta Ida, Oma Agnes Bunur yang setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.. 10. Kakak Eber Awang , Vanis Awang dan Adikku Yoan Awang yang selalu memberi semangat. 11. Sahabat Lili, Olha, Ririn, Juli, Ani, yang selalu memberi semangat. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12. Keluarga besar Society Yogyakarta 13. Teman-teman PPGT 2011 Universitas Sanata Dharma 14. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.. Yogyakarta,06 Februari 2015 Penulis. Trifonia Kurnia Awang. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv HALAMAN MOTTO........................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii ABSTRAK.......................................................................................................................... viii ABSTRACT........................................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x DAFTAR ISI...................................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 5 D. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 6 E. Batasan Istilah............................................................................................................. 7 F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan..................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ............................................................................................................... 13 1. Kurikulum SD 2013.............................................................................................. 13 a.. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 .................................. 14. b.. Penguatan Pendidikan Karakter .................................................................... 22. c.. Pendekatan Tematik Integratif ...................................................................... 25. d.. Pendekatan Saintifik ....................................................................................... 29. e.. Penilaian Otentik ............................................................................................ 32. 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Kemp ......................... 39. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Penelitian yang Relevan ............................................................................................. 53 C. Kerangka Pikir............................................................................................................ 56 D. Pertanyaan Penelitian.................................................................................................. 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................................................... 59 B. Prosedur Pengembangan............................................................................................. 59 C. Jadwal Penelitian ........................................................................................................ 66 D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 ........................................................................... 67 E.. Instrumen Penelitian ................................................................................................... 67. F.. Teknik Pengumpulan Data......................................................................................... 68. G. Teknik Analisis Data ................................................................................................ 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan..................................................................................................... 72 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .................................................................. 72 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................................. 77 B. Deskripsi Produk Awal .............................................................................................. 78 1. Silabus.................................................................................................................... 79 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ........................... 80 C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 ........................................................ 82 D. Data Hasil Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 ........................ 85 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan....................................................................... 87 1. Kajian Produk Akhir.............................................................................................. 87 2. Pembahasan ........................................................................................................... 90 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................................. 94 B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................................. 95 C. Saran ......................................................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 97 LAMPIRAN ....................................................................................................................... 99 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... 141. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum ................................................................. 19 Tabel 2. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 ..................................................................... 20 Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 66 Tabel 4. Konversi Nilai Skala Lima..................................................................................... 68 Tabel 5. Kriteria Skor Skala Lima ....................................................................................... 70 Tabel 6. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi ......................................................... 83 Tabel 7. Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi................... 86 Tabel 8. Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 ............................................................ 90. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat model Kemp ................................................. 40 Gambar 2. Langkah-langkah penggunaan Metode R&D .................................................. 59 Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran ............................ 63. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ............................................................................. 100 Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian ........................................................................................ 101 Lampiran 3 Rangkuman Wawancara ................................................................................. 103 Lampiran 4 Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 ................................... 107 Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013....................................................................................... 115 Lampiran 6 Silabus ............................................................................................................ 123 Lampiran 7 Biodata Penulis ............................................................................................... 141 Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah) .................................................. 142. xvii.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu upaya untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia yakni melalui pendidikan yang terarah. Pendidikan yang terarah diyakini dapat mengoptimalkan perkembangan potensi peserta didik. Berbagai macam strategi pun. dicanangkan. demi. tercapainya. tujuan. pendidikan. yang. seutuhnya.. Pengembangan potensi peserta didik diharapkan dapat menciptakan generasigenerasi baru yang berkualitas dalam bidang intelektual dan karakter. Dalam UU No. 23 tahun 2003 pasal 3. menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi “. mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ”. Berbagai macam upaya dilakukan untuk. mencapai tujuan pendidikan salah satunya melalui. kurikulum. Kurikulum secara etimologis berasal bahasa Latin curir yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari, jadi kurikulum secara etimologis ialah tempat berlari. Berdasarkan pengertian di atas kurikulum memiliki pengertian dalam konteks pendidikan yaitu alat dan bahan untuk belajar oleh siswa yang harus ditempuh oleh siswa dari awal hingga akhir program pelajaran. Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum yang baik dan benar. merupakan landasan terciptanya proses belajar mengajar yang. lancar di dalam kelas. Menurut Yamin (2012: 15) , rancangan dan pembuatan kurikulum hanya menjadi proyek tahunan atau periode tertentu yang kemudian akan habis masa berlakunya ketika periode kepemimpinan juga berakhir. Oleh. 1.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. karena itu,. 2. dapat disimpulkan bahwa kurikulum sewaktu-waktu pun akan. mengalami perubahan seiring dengan perubahan sistem ketatanegaraan. Perubahan kurikulum. yang terjadi. ini sebagai bukti bahwa pendidikan itu. tidak statis, pendidikan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Seiring dengan berkembanganya dunia pendidikan maka kurikulum juga mengalami perubahan. Perubahan kurikulum 2013 yang masih terdengar baru merupakan salah satu usaha untuk mencapai sistem pendidikan yang baik bagi bangsa Indonesia. Kurikulum 2013 ini merupakan penyempurnaan KBK dan KTSP yang bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan antara sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Kurikulum 2013 ini tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya, namun dalam kurikulum 2013 ini lebih bertumpu pada kualitas guru sebagai implementator di lapangan (Kurniasih, 2014: 1).. Adapun. tema Kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), pengetahuan (tahu apa), dan keterampilan (tahu bagaimana), yang terintegrasi. Oleh karena itu, kurikulum 2013 ini mempersiapkan segala aspek kehidupan peserta didik untuk kehidupan mendatang. Kurikulum. 2013. yang. merupakan. penyempurnaan. KBK. dan. KTSP. memerlukan tahapan dari sosialisasi sampai pada penerapannya memerlukan kerja keras dan kerja sama dari semua pihak. Salah satu yang paling berperan adalah guru sebagai pelaksana di lapangan mengenai Kurikulum 2013. Oleh karena itu, guru harus memiliki skill merencanakan dan melaksanakan pembelajaran juga penilaian. Wujud nyata dari skill yang dimiliki guru adalah harus sekreatif mungkin. mengembangkan. perangkat. pembelajaran. kemudian. diterapkannya.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20, “ Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat. sekurang-kurangnya. tujuan. pembelajaran,. materi. ajar,. metode. pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Perangkat pembelajaran mesti dipersiapkan guru dengan baik. dan. sekreatif mungkin. Perangkat pembelajaran dipersiapkan dengan baik karena perangkat pembelajaran merupakan tolok ukur apa saja yang dilakukan selama kegiatan belajar mengajar. Persiapan yang matang dan penyusun rencana kegiatan pembelajaran. yang. baik. setidaknya. dapat. membantu. tercapainya. tujuan. pendidikan. Guru harus mampu menyusun perangkat pembelajaran karena gurulah yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas bersama siswanya. Apalah arti sebuah kurikulum yang bagus bila di lapangan dilaksanakan tanpa persiapan. Pemerintah sudah menentukan kurikulum yang akan dijalankan, tugas guru adalah menyusun perangkat pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran wajib di persiapkan sebelum guru mengajar. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan ibu Sri guru kelas IV SDN Kalasan 1 pada hari sabtu, 17 Mei 2014 pukul 10.00 WIB guru sudah memahami konsep-konsep yang mendasari adanya pergantian kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013 ini. Guru kelas sudah memahami teori-teori dasar Kurikulum 2013. seperti pendekatan saintifik,. tematik integratif, pendidikan. karakter dan penilaian otentik. Namun pada pelaksanaan di lapangan guru mengalami beberapa kesulitan seperti sebagian besar guru-guru yang mengajar adalah guru-guru tua yang sudah terbiasa dengan model mengajar yang lama..

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. Guru-guru yang usianya sudah tua masih mengajar menggunakan model lama meskipun buku yang mereka gunakan merupakan buku tematik integratif. Guru semata-mata hanya melaksanakan Kurikulum 2013 di sekolah berdasarkan apa yang mereka dapatkan dari buku. Hal ini dikarenakan. tidak semua. guru. mengikuti diklat mengenai Kurikulum 2013. Di sekolah ini hanya guru yang mengajar di kelas I dan IV yang mengikuti diklat sehingga dalam pelaksanaanya hanya guru tersebut yang lebih banyak tahu tentang kurikulum baru. Kesulitan lain yang dialami pihak sekolah yaitu mengalami kesulitan dalam menemukan. Instrumen penilaian atau perangkat penilaian yang efektif. untuk aspek afektif.. Guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian sikap. pada anak-anak dikarenakan jumlah siswa yang banyak sehingga guru sangat membutuhkan format penilaian sikap yang efektif. Menghadapi siswa yang banyak dan harus menilai karakter mereka satu persatu merupakan salah satu kesulitan guru dalam menilai. Guru membutuhkan format penilaian yang efektif sehingga dalam menilai karakter anak di kelas dapat dilakukan dengan cermat dan utuh. Kendala lain yang dihadapi sekolah ialah keterbatasan sarana dan prasarana yang kurang menunjang. Sarana dan prasarana merupakan salah satu kendala yang dihadapi. guru-guru.. Menghadapi. Kurikulum. 2013. ini. diperlukan. juga. pemberdayaan sarana dan prasarana yang menunjang. Sarana dan prasarana yang baik tentunya dapat mendukung pembelajaran yang baik pula. Selain itu kesulitan yang dihadapi guru-guru adalah mengembangkan perangkat pembelajaran yang diberikan pemerintah. Masih sebagian besar guru mengajar mengikuti buku referensi. Sedangkan dalam. beberapa kegiatan. pembelajaran dalam buku masih ditulis secara umum. Seharusnya guru mampu.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. mengembangkan perangkat pembelajaran dengan baik disesuaikan dengan kondisi kelas, peserta didik dan fasilitas yang ada. Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti dari hasil wawancara tersebut. sangat. penting. diadakan contoh-contoh perangkat pembelajaran. Kurikulum SD 2013, maka peneliti mencoba memberi solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Subtema Kebersamaan dalam Keberagamaan. Untuk. Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran subtema kebersamaan dalam keberagaman. mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa. kelas empat (4) Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk. pengembangan perangkat pembelajaran subtema. kebersamaan dalam keberagaman mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (4) Sekolah Dasar? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk. mengembangkan. produk. kebersamaan dalam keberagaman kelas IV Sekolah Dasar.. berupa. perangkat. pembelajaran. subtema. mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. Untuk. mendeskripsikan. kualitas produk. 6. prosedur pengembangan perangkat. pembelajaran subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. D. Manfaat Penelitian Penelitian pengembangan ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Bagi mahasiswa Penelitian pengembangan ini memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti sehinggan semakin terampil dalam menyusun perangkat pembelajaran pada subtema kebersamaan dalam keberagaman. mengacu Kurikulum SD 2013. untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2.. Bagi guru Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan salah satu alternatif perangkat pembelajaran. yang. dapat. digunakan. keberagaman. mengacu Kurikulum. pada. subtema. kebersamaan. SD 2013 untuk siswa kelas IV. dalam Sekolah. Dasar. 3.. Bagi siswa Perangkat Pembelajaran ini dapat membantu siswa kelas IV Sekolah Dasar melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas pada subtema kebersamaan dalam keberagaman mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.. 4.. Bagi sekolah Sebagai perangkat. bahan. tambahan. pembelajaran. referensi pada. pada. subtema. sekolah. dalam mengembangkan. kebersamaan. dalam. mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.. keberagaman.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5.. 7. Bagi Prodi PGSD Penelitian pengembangan ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata. Dharma. terkait. dengan. perangkat. kebersamaan dalam keberagaman. pembelajaran. pada. subtema. mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa. kelas IV Sekolah Dasar. E. Batasan Istilah 1. Kurikulum SD 2013 adalah. kurikulum yang merupakan penyempurnaan dari. KBK dan KTSP yang dalam penyusunannya menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter dan penilaian otentik dalam meningkatkan kualitas pendidikan bangsa. 2. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang difokuskan pada pembentukan kepribadian agar mampu membedakan mana yang baik dan mana yang benar agar sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila demi terciptanya generasi penerus bangsa berakhlak mulia. 3. Pendekatan tematik integratif adalah pembelajaran menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dan juga berbagai aspek seperti kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang bermakna bagi siswa. 4. Pendekatan saintifik adalah. proses pembelajaran yang melibatkan siswa. secara aktif dalam memahami dan mengenal berbagai materi melalui langkah mengamati,. menanya,. menalar,. mencoba,. dan membentuk jejaring juga. mengembangkan ketiga aspek yakni sikap, keterampilan dan pengetahuan. 5. Penilaian. autentik. adalah. penilaian. yang. dilakukan. untuk. mengetahui. perkembangan belajar dan hasil belajar peserta didik berdasarkan data yang.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. diperleh dari keadaan peserta didik dan mencakup 3 aspek yakni sikap, keterampilan dan pengetahuan. 6. Perangkat. Pembelajaran. adalah. Rencana. Pembelajaran Tematik. Harian. (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan 1.. Komponen RPPTH yang disusun lengkap, yang terdiri dari: a) Identitas RPPTH terdiri dari: 1) sekolah yaitu nama satuan pendidikan 2) identitas muatan pelajaran terkait 3) tema/subtema; 4) kelas/semester; 5) pembelajaran keberapa; 6) alokasi waktu; b) Kompetensi Inti terdiri dari KI 1,2,3 dan 4 c) Kompetensi Dasar dan Indikator setiap Kompetensi Inti d) Tujuan. Pembelajaran. mencakup. semua. ranah. (pengetahuan,. keterampilan, sosial, spiritual) e) Materi Pembelajaran mencakup materi pokok setiap muatan f) Pendekatan dan Metode Pembelajaran g) Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran h) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. i) Penilaian. mencakup. teknik. penilaian,. instrumen,. dan. 9. pedoman. penskoran. j) Lampiran- lampiran. 2.. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter). Hal tersebut dapat dilihat pada perumusan indikator setiap pembelajaran yang mencakup aspek intelektual, keterampilan, dan karakter. Pada aspek karakter terbagi menjadi dua ranah yaitu sikap sosial dan spiritual.. 3.. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. Pendekatan tematik integratif adalah pembelajaran tematik terpadu yang memadukan beberapa mata. pelajaran. menggunakan. tema. sebagai. pemersatu. dengan. mengintegrasikan konteks hasil belajar, pengalaman belajar, dan konten belajar, sehingga dapat memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik. 4.. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik.. Pendekatan. saintifik. dalam. pembelajaran. bertujuan. untuk. mengembangkan dan mengasah dimensi keterampilan siswa dalam kegiatan mengamati,. menanya,. menalar,. mencoba,. dan. membentuk. jejaring/mengkomunikasikan atau dapat menghubungkan keterkaitan pada semua mata pelajaran. 5.. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. Penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif mulai dari input, proses, sampai output dari kegiatan pembelajaran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan,.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. dan pengetahuan. Penilaian otentik ini menilai hasil belajar peserta didik untuk ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat dinilai dengan penilaian tes maupun non tes. 6.. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD. Penyusunan perangkat pembelajaran ini mengacu pada kaidah bahasa yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A.. Kajian Pustaka 1. Kurikulum SD 2013 Kurikulum pada dasarnya berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Pengembangan kurikulum ini juga dilakukan untuk. memperbaiki. sistem. pendidikan.. Perbaikan. kurikulum. untuk. memperbaiki sistem pendidikan merupakan hal yang wajar, dikarenakan perkembangan alam manusia terus berubah. Namun, dalam menentukan sistem yang baru diharapkan para pembuat kebijakan jangan asal main rubah saja. melainkan harus menentukan terlebih dahulu kerangka, konsep dasar. maupun. landasan. filosofis. yang. mengaturnya,. Kurniasih. (2014:1).. Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yaitu KBK lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 KTSP. Zaman sudah semakin berkembang, berbagi macam tantangan zaman mesti dijawab dan dicegah. Oleh karena itu, kurikulum. diharapkan mampu. menjawab tantangan zaman yang terus berubah. Menurut Nuh (2014: 7) melalui pengembangan Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan berbasis kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan masyarakatnya memiliki nilai tambah ( added value) , dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain. dan bangsa lain di dunia, sehingga kita bisa. bersaing, bersanding, bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan global. Kurikulum 2013 membekali peserta didik dengan berbagai. 11.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. sikap dan kemampuan menghadapi perkembangan zaman dan tuntutan teknologi. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut: a) mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama. dengan. kemampuan. pengetahuan. dan. keterampilan. secara. seimbang. b) Memberikan pengalaman belajar ketika siswa menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah kepada masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar secara holistik. c) Mengembangakan sikap, pengetahuan dan keterampilan serta menerapkan dalam bermacammacam situasi di sekolah ataupun masyarakat. d) Memberikan waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai aspek kognitif, psikomotor dan sikap. e) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran. f) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. g) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling memperkuat dan memperkaya antar muatan pelajaran dan jenjang pendidikan (Permendikbud, 2013: 3). a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 Kurikulum memiliki pengertian dalam konteks pendidikan yaitu alat dan bahan untuk belajar oleh siswa yang harus ditempuh oleh siswa dari awal hingga akhir program pelajaran di sekolah. Menurut Yamin (2012: 21) kurikulum berarti keseluruhan pelajaran yang.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. disajikan oleh satu lembaga pendidikan tertentu. Kurikulum tentu berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan dunia pendidikan. Indonesia sudah mengalami perubahan kurikulum berkali-kali dan yang baru saja kita kenal adalah Kurikulum 2013. Pada dasarnya Kurikulum 2013 ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum KBK. dan KTSP.. Pengembangan kurikulum ini. dikuatkan dengan beberapa alasan yakni adanya tantangan-tantangan yang mesti di hadapi baik itu secara internal maupun eksternal. Tantangan internal yang harus di hadapi ialah tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Kelulusan. Tantangan yang pertama ini mendorong agar segera dilaksanakan berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung tercapainya ke delapan standar tersebut. Tantangan. internal. lainnya. yakni. terkait. dengan. faktor. perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Tantangan yang kedua berkaitan dengan perkembangan penduduk. Perkembangan penduduk yang sedemikian pesatnya apabila dibimbing dengan baik tentu akan tercipta begitu banyak sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat mendukung pembanguan di bangsa kita . Akan tetapi apabila tidak diperhatikan tentu akan menjadi beban bagi bangsa kita sendiri. Oleh sebab itu, tantangan besar yang.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dihadapi adalah. 14. bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia. usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban (Kemendikbud, 2013: 12). Tantangan. yang. harus. dihadapi. adalah. tantangan. eksternal.. Tantangan eksternal antara lain tantangan menyangkuti masa depan yakni arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan menggembirakan. bahwa. capaian. anak-anak. Indonesia. tidak. dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan. TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.. Selain itu tantangan eksternal juga berkaitan dengan. kompetensi. masa. depan. yakni. kemampuan. berkomunikasi,. kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasaan sesuai dengan bakat/ minatnya, memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Tantangan. eksternal. lain. yang. berkaitan. dengan. persepsi. masyarakat yakni terlalu menitik beratkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter. Tantangan eksternal berkaitan dengan Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi yakni neurologi, psikologi, Observation based (discovery learning) dan Collaborative Learning. Tantangan eksternal yang terakhir adalah fenomena negatif. yang mengemuka perkelahian pelajar, narkoba,. korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian, gejolak masyarakat. Melihat tantangan eksternal yang begitu banyak diharapkan kurikulum yang baru tidak hanya menutut intelektual yang bagus akan tetapi pembenahan sikap dan keterampilan sangatlah penting. Intelektual yang bagus didukung dengan skill dan sikap yang baik sangat mendukung mendatang.. perkembangan. bangsa. menghadapi. dunia. di. masa.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Perkembangan. Kurikulum. 2013. setidaknya. dapat. 16. membantu. peserta didik menghadapi masa depan, mengatasi tantangan-tantangan internal. maupun. eksternal.. Terlihat. pada. tabel bahwa. dengan. Kurikulum 2013 dilakukan 4 langkah untuk mengatasi tantangan eksternal dan internal. Salah satunya adalah penyempurnaan pola pikir. Pola pikir sangat berpengaruh terhadap apa yang akan terjadi pada masa yang mendatang lebih khusus dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, sangat diperlukan penyempurnaan pola pikir. misalnya. menggunakan media lebih dari satu pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum dapat dilihat di Tabel 1. Iswindarti, (2014 : 31) Tabel 1. Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum No. KBK 2004 1.. KTSP 2006. Standar Kompetensi Lulusan Standar diturunkan dari Standar Isi. 2.. Kurikulum 2013. Standar berdasarkan. Isi. Pelajaran. Mata Standar (Standar melalui. Isi. diturunkan. Kompetensi Kompetensi. Kompetensi. Lulusan. Mata bebas mata pelajaran. Pelajaran). yang. dirinci. menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran. Lulusan. diturunkan dari kebutuhan. dirumuskan Standar Tujuan. Kompetensi. dari. Lulusan Inti yang.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.. Pemisahan. antara. mata Semua. mata. 17. pelajaran. pelajaran pembentukan sikap, berkontribusi. harus. terhadap. pembentukan. keterampilan, pembentukan. sikap,. dan. pembentukan keterampilan, dan pengetahuan. pengetahuan 4.. Kompetensi. diturunkan. dari Mata pelajaran diturunkan dari. mata pelajaran 5.. Mata. kompetensi yang ingin dicapai. pelajaran. dengan. yang. sekumpulan. lepas lain,. mata. satu Semua mata pelajaran diikat oleh seperti Kompetensi Inti (tiap kelas). pelajaran. terpisah. Pada Kurikulum 2013 terdapat 4 elemen perubahan yaitu SKL (Standar Kompetensi Kelulusan), Standar Proses, Standar Isi dan Standar Penilaian. Adapun elemen perubahan tersebut dapat dilihat pada table 3 . (Iswindarti, 2014 : 31) Tabel 2. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 DESKRIPSI ELEMEN SD Adanya peningkatan dan keseimbangan. soft skills. Kompetensi dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi Lulusan sikap, keterampilan, dan pengetahuan Kedudukan. mata Kompetensi. pelajaran (ISI). matapelajaran. yang berubah. semula. diturunkan. menjadi mata. dari. pelajaran.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dikembangkan dari kompetensi. Kompetensi dikembangkan melalui: Pendekatan (ISI) Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran - Holistik dan integratif berfokus kepada alam, Struktur. sosial dan budaya. Kurikulum (Mata - Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan Pelajaran alokasi. dan. sains. waktu) - Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6. ISI. - Jumlah. jam bertambah. 4. JP/minggu akibat. perubahan pendekatan pembelajaran - Standar. proses. yang. semula terfokus pada. eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. dilengkapi. dengan. mengolah,. mengamati,. menalar,. menyajikan,. menanya,. menyimpulkan,. dan. mencipta. Proses - Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi pembelajar-an juga di lingkungan sekolah dan masyarakat - Guru bukan satu-satunya sumber belajar. - Sikap. tidak. diajarkan. secara. verbal,. tetapi. melalui contoh dan teladan Tematik dan terpadu - Penilaian berbasis kompetensi Penilaian. - Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja),. 18.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. menuju. penilaian. kompetensi. otentik. sikap,. (mengukur. semua. keterampilan,. dan. 19. pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) - Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) - Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL - Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian - Pramuka (wajib) - UKS Ekstrakurikuler - PMR - Bahasa Inggris. Dilihat dari bagan elemen perubahan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Kurikulum 2013 mengatur. ulang Standar Nasional. Pendidikan yang telah berlaku sehingga menjadi penyempurnaan bagi pendidikan Nasional. b. Penguatan Pendidikan Karakter Pendidikan karakter dipisahkan. merupakan bagian penting dan tidak dapat. dalam sistem pendidikan.. Pendidikan karakter dapat. membantu membentuk pribadi siswa menjadi individu yang dapat.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. menempatkan diri sesuai dengan ajaran, aturan, nilai dan moral yang berlaku dalam masyarakat. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 Pasal 1 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasaan, kepribadian, dan akhlak mulia. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia tidak hanya fokus pada kemampuan intelektual akan tetapi juga pendidikan Indonesia mampu melahirkan generasi yang mempunyai karakter dan pribadi yang baik. Pendidikan karakter yang dicanangkan pemerintah. setidaknya. dapat membantu membawa perubahan bagi karakter anak bangsa yang akhir-akhir ini coreng-moreng dengan berbagai macam peristiwa, seperti. penggunaan NAPZA, hubungan seksual pranikah, aborsi,. perkelahian, tawuran, kekerasaan, kriminalitas remaja, radikalisme, korupsi dan sebagainya. Begitulah kenyataan yang terjadi pada bangsa kita akhir-akhir ini, tentu hal ini sungguh di sayangkan. Fakta yang terjadi semakin menggambarkan kekaburan visi dan kelemahanan karakter bangsa. Akibat ini beban nasional semakin bertambah, persoalan. internal. pengangguran,. pada. kebodohan,. bangsa korupsi,. kita. ini. kerusakan. seperti. kemiskinan,. lingkungan. hidup. semakin berat bebannya di tambah lagi dengan persoalan eksternal seperti intervensi kepentingan asing dan dampak krisis global yang merambat setiap aspek kehidupan..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Melihat. kenyataan. yang. semakin. merusak. karakter. 21. bangsa. cerminan bagi kita bahwa harus ada penyelesaian dari semua ini. Hal ini jika dibiarkan tentu sangat merugikan bangsa kita. Rendahnya karakter. bangsa. ini,. menunjukan. betapa. pentingnya. pendidikan. karakter itu ditanamkan sejak dini. Kita harus bersama-sama berusaha dan membentuk karakter melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang dimaksudkan adalah pendidikan bagi kaum pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum (Salahudin, 2013: 31). Pendidikan karakter ini ditekankan pada pelajar karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Mereka merupakan aset masa depan bangsa kita. Mereka harus disiapkan secara matang baik intelektual, sikap maupun skillnya. Mereka harus ditempa sebagai persiapan pemimpin di masa yang akan datang, yang tentunya berkarakter kuat dan mampu memberi teladan bagi rakyatnya. Bila karakter mereka diabaikan, kegagalan akan semakin lama dialami bangsa kita, karena bangsa tidak akan ada apa-apanya bila dipimpin oleh mereka manusia berkarakter buruk dan korup. Melalui pendidikan dapat membantu peserta didik berkarakter. Menurut. Salahudin (2013: 45) pendidikan karakter merupakan usaha. sekolah yang dilakukan bersama oleh semua warga sekolah melalui semua. kegiatan. sekolah untuk. membentuk. akhlak,. watak. atau. kepribadian peserta didik melalui berbagai kebaikan (virtues) yang terdapat dalam ajaran agama. Jadi berbagai macam usaha yang dilakukan. berbagai. pihak. melalui pendidikan. untuk. tercapainya.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. karakter anak bangsa yang baik. Jadi pendidikan karakter adalah pendidikan yang difokuskan pada pembentukan kepribadian agar mampu membedakan mana yang baik dan mana yang benar agar sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila demi terciptanya generasi penerus bangsa berakhlak mulia. Pendidikan. karatkter. harus. kuat. karena. sesungguhnya. jika. dikaitkan dengan falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mengembangkan karakter peserta didik agar mampu memwujudkan nilai luhur Pancasila. Adapun. fungsi pendidikan karakter menurut. (Salahudin, 2013: 43 ) adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan potensi dasar, agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik. 2. Perbaikan perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang sudah baik. 3. Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai. luhur. Pancasila. Berdasarkan. fungsi. pentingnya penguatan sangat. berpengaruh. di. atas. dapat. disimpulkan. betapa. pendidikan karakter. Pendidikan karakter ini besar. pada. pembentukan. generasi penerus. berakhlak mulia. Generasi yang tidak hanya kuat secara intelektual tetapi bagus pada sikap dan keterampilannya. c. Pendekatan Tematik Integratif Kurikulum baru yang mulai diterapkan atau biasa kita sebut dengan Kurikulum. 2013 menggunakan metode pembelajaran tematik.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. integratif. Pada pembelajaran tematik integratif ini, siswa tidak lagi belajar menurut bidang studi seperti Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Matematika, Bahasa Indonesia dan sebagainya. Akan tetapi, pada pembelajaran ini siswa belajar menurut tema yang sudah ditentukan. Tema yang sudah ditentukan itu sudah mencakup mata pelajaran-mata. pelajaran di sekolah.. Belajar menggunakan tema. mengharapkan anak mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan materi apa yang sudah mereka belajar. Selain itu, pada pembelajaran tematik integratif ini juga mampu meningkatkan pengetahuan pada siswa mengenai keterkaitan setiap pelajaran. Jadi, dalam hal ini siswa dapat mengaitkan beberapa mata pelajaran, misalnya bahasa Indonesia dengan IPA atau pun sebagainya.. Pembelajaran tematik integratif ini menggunakan prinsip. pembelajaran terpadu pada pelaksanaanya.. Pembelajaran terpadu ini. merupakan salah satu model pembelajaran yang menggabungkan beberapa pokok bahasaan. Pembelajaran terpadu pada hakekatnya adalah sebuah sistem yang mengaktifkan siswa dalam menemukan sendiri konsep dari materi yang mereka pelajari dan membuat pelajaran semakin bermakna. Salah satu jenis pembelajaran terpadu yaitu model webbed atau model pembelajaran terpadu model tematik. Model ini menggunakan tema sebagai pengait beberapa mata pelajaraan sehingga membuat pembelajaran semakin bermakna. Model ini sama halnya dengan pendekatan tematik integratif. yang diterapkan dalam. Kurikulum.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. 2013, metode tematik integratif ini menyampaikan materi ajar dalam bentuk tema yang sudah mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Menurut. Ahmadi (2014: 77) melalui pendekatan tematik integratif ini. diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih. produktif,. sehingga. nantinya. mereka. bisa. sukses. dalam. menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa. depan. yang. lebih. baik.. Pada. dasarnya. pembelajaran. menggunakan pendekatan tematik integratif ini sangat baik karena siswa tidak hanya memahami satu bidang studi saja akan tetapi, dengan menggunakan tema mereka dapat memahami konsep dan dapat memahami keterkaitan antar bidang studi. Menurut. Ahmadi. (2014:. 84). Pendekatan. Integratif. yang. dicanangkan tidak jauh dari pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. (student. centered). yaitu. peserta. didik. lebih. banyak. mengembangkan keterampilan, memproses pemerolehan, mengamati/ mengobservasi,. membuat. mengendalikan. variabel,. membuat. prediksi,. hipotesis,merencanakan. menafsirkan. data,. menerapkan,. menyusun. penelitian, kesimpulan,. mengkomunikasikan/. mempresentasikan. Pendekatan yang berpusat pada siswa tentunya sangat membawa dampak positif bagi pemahaman siswa. Pendekatan seperti ini akan mengaktifkan siswa, sehingga siswa sendiri yang menemukan konsep dari materi yang dipelajarinya. Peran guru di sini hanyalah sebagai fasilitator. Guru bertugas sebagai pemantau dan.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. memberi umpan balik. Situasi seperti ini dapat mendukung terciptanya manusia Indonesia yang mandiri, karena tidak terjadi lagi model tradisional seperti dulu. Model tradisional yang hanya mengaktifkan guru dan mempasifkan siswa. Pembelajaran tematik integratif menjembatani siswa untuk secara mandiri mencari tahu apa yang menjadi pertanyaannya dan apa yang ingin dibuktikannya. Ahmad (2014: 91) memaparkan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran tematik integratif, yaitu. (1). pembelajaran. tematik. pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam. pelaksanaan. mempertimbangkan. pembelajaran. alokasi. waktu. integratif. dimaksudkan. agar. lebih bermakna dan utuh, (2) tematik untuk. integratif. setiap. topik,. perlu banyak. sedikitnya bahan yang tersedia di lingkungan, (3) pilihlah tema yang terdekat dengan siswa, (4) lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari tema tersebut. Oleh karena itu, pendekatan tematik integratif ini tidak hanya berpusat pada siswa namun, dalam pemilihan tema juga dibutuhkan kerja sama antara guru dan siswa. Guru dan siswa bersama-sama memilih tema. Tema yang dipilih tentunya harus dekat dengan lingkungan siswa. Tema yang dipilih juga memberikan keuntungan yakni siswa belajar dengan memusatkan perhatiannya pada tema. tertentu,. siswa. mempelajari. berbagai. pengetahuan. dan. mengembangkan kompetensi dasar antara mata pelajaran dalam satu tema, pembelajaran semakin bermakna..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Berdasarkan pendekatan. tematik. pembelajaran menggunakan. pembahasaan. integratif ini.. tematik tema. di atas. untuk. para ahli mendefenisikan. Menurut Daryanto. diartikan. 26. sebagai. mengaitkan. (2014: 3). pembelajaran. beberapa. mata. yang. pelajaran. sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Hal yang sama juga di paparkan Ahmadi ( 2014: 83) yakni metode tematik integratif. adalah. mengaitkan. pembelajaran. beberapa. materi. yang ajar. menggunakan sehingga. tema. dapat. dalam. memberikan. pengalaman bermakna pada peserta didik. Pengertian pendekatan tematik integratif ini juga dikemukakan oleh Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) dalam Ahmadi (2014 : 90) yakni pembelajaran Tematik. Integratif merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan. pengetahuan,. keterampilan,. nilai,. atau sikap. pembelajaran,. serta. pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Berdasarkan. pembahasaan. di atas. maka. dapat disimpulkan. pendekatan tematik integratif merupakan pembelajaran menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dan juga berbagai aspek. seperti kognitif,. afektif dan psikomotorik sehingga dapat. menciptakan suasana belajar yang bermakna bagi siswa. d. Pendekatan Saintifik Pada Kurikulum 2013 yang baru saja dicanangkan lebih ditekankan pada dimensi pedagogik modern dalam proses belajar mengajar yaitu dengan menggunakan pendekatan ilmiah.. Pendekatan saintifik ini. merupakan pendekatan yang menggunakan beberapa. langkah dalam.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. pengembangannya yakni mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,. menyimpulkan,. dan. mencipta. untuk. semua. mata. pelajaran. Langkah-langkah yang dipaparkan di atas tidak harus dilakukan secara berurutan, lebih khusus di dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik integratif. Intinya di dalam pelajaran memuat 5 langkah tersebut. Pendekatan saintifik ini juga berguna untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik agar mereka mampu mengenal dan memahami berbagai macam informasi yang datang dari berbagai arah, dari siapa saja, kapan saja, sehingga secara tidak langsung mengajarkan anak untuk mandiri dalam memahami informasi tanpa harus bergantung terus-menerus pada guru. Pendekatan. saintifik. ini. sangat. membantu. terbentuknya. pembelajaran yang lebih bermakna. Bermakna dalam hal ini berarti peserta didik dapat belajar dengan baik. Mereka mencari tahu sendiri dan menemukan sendiri materi yang dipelajari dari berbagai sumber melalui informasi tanpa harus diberitahu terlebih dahulu oleh guru. Adapun tujuan dari pendekatan saintifik. ini yaitu meningkatkan. kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa dalam problem solving secara sistematik, menciptakan suasana pembelajaran yang dapat memberi pemahaman bagi siswa bahwa belajar itu suatu kebutuhan, agar memperoleh hasil belajar yang tinggi, melatih siswa mengemukakan ide-ide, misalnya dalam menulis artikel, dan dapat mengembangkan karakter siswa..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. Pendekatan saintifik ini menggunakan beberapa langkah dalam proses pembelajaran. Beberapa langkah ini tidak harus dijalankan secara berurutan, terlebih pada pembelajaran tematik terpadu, dimana dalam pembelajaran tematik. terpadu menggunakan tema sebagai. pemersatu. Sementara kita ketahui setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan yang antara satu dengan yang lainnya tidak sama. Oleh karena kenyataannya seperti itu dan tetap tercapainya pembelajaran yang bermakna perlu diberikan contoh-contoh agar lebih memperjelas. penyajian. pembelajaran. dengan. menggunakan. pendekatan saintifik. Adapun beberapa langkah pendekatan saintifik. yaitu, pertama. mengamati yaitu menyajikan obyek secara nyata, misalnya mengamati gambar, lingkungan alam dan sebagainya sehingga membuat peserta didik. senang. dan. sangat. tertantang. dan. akan. mudah. dalam. melaksanakannya. Pada langkah ini sangat membantu dan bermanfaat bagi siswa dalam pemenuhan rasa ingin tahu mereka ; Kedua menanya yaitu. kegiatan. mengembangkan. aspek. pengetahuan,. sikap,. dan. keterampilan melalui beberapa pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan yang diajukan berdasarkan hasil mereka mengamati juga sehingga memperjelas dan semakin memenuhi jawaban atas rasa ingin tahu peserta didik. Diharapkan dengan menanya peserta didik mampu mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat; Ketiga menalar yaitu memproses.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan mengumpulkan. informasi. sebagaimana. yang. disampaikan. Pemendikbud Nomor 81a Tahun 2013. Kegiatan menalar ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan pola keterkaitannya; Keempat mencoba yaitu melakukan percobaaan siswa selama. kegiatan. mengembangkan keterampilan;. belajar ranah. Kelima. mengajar. tujuan. untuk. belajar. meningkatkan. dan. pengetahuan,. dan. menuliskan. atau. sikap,. mengkomunikasikan. yaitu. menceritakan apa yang telah peserta didik pelajari, hal ini dilakukan di depan kelas. Berdasarkan pembahasaan di atas pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam memahami dan mengenal berbagai materi melalui langkah mengamati, menanya,. menalar,. mengembangkan. mencoba,. ketiga. aspek. dan. membentuk. yakni. sikap,. jejaring. juga. keterampilan. dan. pengetahuan. e. Penilaian Otentik Salah satu penekanan dalam Kurikulum 2013 adalah penilaian otentik. Pada penilaian otentik ini mengharuskan guru menilai peserta didik baik proses maupun hasil menggunakan instrument penilaian. Menurut Nurgiyantoro (2104: 4) dalam Abdin (2014: 77) menyatakan bahwa pada hakikatnya penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan. tidak. semata-mata untuk. menilai hasil belajar siswa,.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. melainkan juga berbagai faktor yang lain, antara lain kegiatan pengajaran yang dilakukan itu sendiri; artinya, berdasarkan informasi yang diperoleh dapat pula dipergunakan sebagai umpan balik penilaian terhadap kegiatan yang dilakukan. Model Penilaian Otentik (authentic assessment) adalah pengukuran kegiatan mengukur hasil belajar siswa secara signifikan untuk ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.. Penilaian otentik ini memiliki hubungan. yang kuat dengan pendekatan ilmiah dalam kegiatan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum 2013.. Alasannya adalah penilaian ini. mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa, baik dalam kegiatan mengobservasi, menalar,. mencoba, mengkomunikasikan dan. lain-lain. Penilaian otentik ini sangat berguna untuk guru karena dengan penilaian otentik ini guru bisa melihat gambaran perkembangan siswa dan memastikan siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Gambaran pertimbangan. mengenai untuk. perkembangan guru. dalam. siswa melakukan. menjadi. bahan. tindakan. untuk. pembelajaran selanjutnya. Penilaian otentik menurut Basuki dan Hariyanto (2014: 168) adalah suatu bentuk penilaian yang mengharuskan para siswa untuk melaksanakan tugas-tugas dunia nyata yang menunjukan para siswa untuk. melaksanakan. tugas-tugas. dunia. nyata. yang. menunjukan. penerapan dari suatu pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sudah menggunakan penilaian otentik yaitu penilaian secara keseluruhan.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. dalam proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai intrumen penilaian seperti tes tertulis, tes lisan, dan obeservasi (Majid, 2014: 35). Nurhadi (2004: 172) dalam Basuki dan Hariyanto (2014: 168) menyatakan penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Abidin (2014: 81) menyatakan bahwa penilaian otentik adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan siswa. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas disimpulkan bahwa penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan belajar dan hasil belajar peserta didik berdasarkan data yang diperleh dari keadaan peserta didik dan mencakup 3 aspek yakni sikap, keterampilan dan pengetahuan. Penilaian otentik pada kurikulum 2013 mengacu pada Penilaian Acuan Patokan ( PAP ), yakni pencapaian hasil belajar siswa yang didasarkan pada posisi skor yang di perolehnya terhadap skor idel (maksimal ). antara. Penelitian otentik sangat memperhatikan keseimbangan. penilaian. sikap,. pengetahuan,. dan. keterampilan,. lalu. disesuaikan dengan perkembangan karakteristik peserta didik sesuai dengan jenjangnya..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. Adapun karakteristik penilaian otentik menurut Kunandar (2014 : 39-40) adalah sebagai berikut : 1. Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif. Artinya, penilaian autentik dapat dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi terhadap satu atau beberapa kompetensi dasar (formatif) maupun pencapaian. kompetensi. terhadap. standar. kompetensi. atau. kompetensi inti dalam satu semester (sumatif) 2. Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta. Artinya,. penilaian. autentik. itu. ditunjukan. untuk. mengukur. pencapaian kompetensi yang menekankan aspek keterampilan (skill) dan kinerja (performance), bukan hanya mengukur kompetensi yang sifatnya mengingat fakta (hafalan dan ingatan). 3. Berkesinambungan. dan. terintegrasi.. Artinya,. dalam melakukan. penilaian autentik harus secara berkesinambungan (terus menerus) dan merupakan satu kesatuan secara utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi peserta didik. 4. Dapat digunakan sebagai feed back. Artinya, penilaian autentik yang dilakukan oleh guru dapat digunakan sebagai umpan balik terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.. Penilaian otentik memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri. Menurut Basuki. (2014: 175-176) Keunggulan dan kelemahan. penilaian otentik sebagai berikut :.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. 1. Keunggulan a. Berfokus. pada. keterampilan. analisis. dan. keterpaduan. pengetahuan. b. Meningkatkan kreativitas c. Merefleksikan keterampilan dan pengetahuan dunia nyata. d. Mendorong kerja kolaboratif. e. Meningkatkan keterampilan lisan dan tertulis. f. Langsung. menghubungkan. kegiatan. asesmen,. kegiatan. pengajaran, dan tujuan pembelajaran. g. Menekankan kepada keterpaduan pembelajaran di sepanjang waktu. 2. Kelemahan a. Memerlukan waktu yang intensif untuk mengelola, memantau, dan melakukan koordinasi. b. Sulit untuk dikoordinasi dengan standar pendidikan yang telah ditetapkan secara legal. c. Menantang guru untuk memberikan skema pemberian nilai yang konsisten. d. Sifat subjektif dalam pemberian nilai akan cenderung menjadi bias. e. Sifat penilaian yang unik mungkin tidak dikenali siswa. f. Hal yang menantang untuk mengembangkan berbagai jenis materi ajar dan berbagai kisaran tujuan pembelajaran..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. Adapun teknik penilaian otentik menurut (Permendikbud, 2013: 9) yaitu : 1). Sikap Penilaian. sikap. pada. kurikulum. 2013. terdapat. pada. Kompetensi Inti ke 1 dan ke 2. Kompetensi ini digunakan untuk menilai sikap spiritual dan sikap sosial. Aspek sikap dapat dinilai dengan cara berikut : a. Observasi. yaitu. teknik. penilaian. yang. dilakukan. secara. berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. b. Penilaian diri yaitu teknik penilaian dengan cara meminta peserta. didik. mengemukakan. kelebihan. dan. kekurangan. dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. c. Penilaian. antarteman. yaitu. teknik. penilaian. dengan. cara. meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. d. Jurnal yaitu catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi. informasi. hasil pengamatan. tentang. kekuatan. dan. kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.. Jurnal. bisa. dikatakan. berkesinambungan dari hasil observasi.. sebagai. catatan. yang.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. Sebagai contoh indikator K2 yaitu menunjukan sikap percaya diri saat membaca teks cerita. Indikator tersebut dinilai melalui observasi/ pengamatan yang dilakukan guru. 2). Pengetahuan Penilaian pengetahuan pada kurikulum 2013 merupakan penilaian untuk Kompetensi Inti ke-3. Aspek untuk menilai pengetahuan dapat dinilai dengan cara sebagai berikut : a. Tes tertulis yaitu tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan dan uraian. b. Tes lisan yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragfraf yang diucapkan. c. Penugasan yaitu penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah atau proyek baik secara individu ataupun. kelompok. sesuai. dengan. karakteristik. tugasnya.. Sebagai contoh indikator K3 yaitu Menganalisis kekhasan sifat-sifat bunyi. Indikator ini dapat dinilai dengan cara tes tertulis. 3) Keterampilan Penilaian keterampilan pada kurikulum 2013 merupakan penilaian untuk Kompetensi Inti ke-4. Aspek untuk menilai keterampilan dapat dinilai dengan cara sebagai berikut :.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. a. Performance atau Kinerja yaitu suatu penilaian yang meminta siswa. untuk. melakukan. sesungguhnya. yang. suatu. tugas. pada. mengaplikasikan. situasi yang. pengetahuan. dan. keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari. b. Produk yaitu penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam membuat produk teknologi dan seni 3 dimensi. c. Proyek. yaitu. investigasi. penilaian. dan. harus. terhadap. tugas yang mengandung. diselesaikan. dalam. periode/waktu. tertentu. d. Portofolio yaitu penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Merencanakan merencanakan pedagogik. dan. yang. dan. melaksanakan. melaksanakan harus. mengembangkan. dimiliki. penilaian guru.. perangkat. mengimplementasikannya. di. dalam. pembelajaran merupakan. Kemampuan. kompetensi guru. pembelajaran proses. juga. untuk. kemudian. pembelajaran. di. kelas. merupakan wujud nyata dari kompetensi pedagogik tersebut. Perangkat pembelajaran. merupakan. perwujudan. persiapan. guru. sebelum. melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pasal 20, “.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran,. proses. pembelajaran. pembelajaran materi. yang. ajar,. meliputi. memuat. metode. silabus. dan. rencana. sekurang-kurangnya. pengajaran,sumber. 37. tujuan. belajar,. dan. penilaian hasil belajar”. Perangkat pembelajaran mesti dipersiapkan guru dengan baik. dan sekreatif mungkin. Perangkat pembelajaran dipersiapkan. dengan baik karena perangkat pembelajaran merupakan tolok ukur apa saja yang dilakukan selama kegiatan belajar mengajar. Persiapan yang matang dan penyusun rencana kegiatan pembelajaran yang baik setidaknya dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan. Peneliti mengembangkan produk ini dengan mengikuti prosedur penelitian pengembangan hasil modifikasi antara model pengembangan Kemp dan langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall. Menurut Kemp. (1994) dalam Trianto. merupakan. suatu. lingkaran. (2010: 81) pengembangan perangkat yang. kontinum.. Tiap-tiap. langkah. pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi dan dapat dimulai dari titik manapun. Berikut merupakan siklus pengembangan perangkat model Kemp:.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp. Secara umum pengembangan perangkat pembelajaran dengan model Kemp meliputi beberapa hal yaitu: a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tahap ini bertujuan utnuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Bahan kajian,. pokok. bahasan. atau. materi. yang. dikembangkan,. selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum..

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. b. Analisis siswa (Learning Characteristics) Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara individu ataupun kelompok. Hasil dari analisis peserta didik. dapat. dijadikan. acuan. untuk. menyiapkan. perangkat. pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1) Tingkah Laku Awal Peserta didik, menurut Kardi dalam Trianto (2010: 83) mengatakan. bahwa. perlunya. mengidentifikasi. keterampilan. peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran. 2) Karakteristik. Peserta didik,. menurut Ibrahim dalam Trianto. (2010: 83) analisis peserta didik sangat penting dilakukan seperti dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik baik dalam perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis peserta didik meliuti karakteristik seperti kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran, pengalaman,. keterampilan. psikomotor,. kemampuan. berkerja. sama, keterampilan sosial dan lainnya. c. Analisis Tugas (Task Analysis) Kemp mengatakan dalam Trianto (2010: 83) bahwa analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu pengajaran.. Analisis. tugas. bertujuan. untuk. mengetahui dan. menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Analisis tugas tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang berjudul Pengaruh Kepadatan Kendaraan Bermotor Terhadap Konsentrasi Karbon Monoksida Ambien (Studi Kasus Jalan Taman Siswa Yogyakarta) ini berbeda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan lama penyimpanan herbisida nabati alang-alang berpengaruh sangat nyata terhadap persentase kematian gulma dan lama

Melaksanakan dan bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan administrasi afdeling kebun sesuai ketentuan dan arahan dari Kepala Afdeling. c) Uraian

Gilir petik panjang akan menyebabkan hanca petik semakin kecil, hal ini menyebabkan pucuk di lapang menjadi lewat petik (kaboler). Penanganan pucuk setelah

Selain itu, minuman isotonik yang memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan di dalam tubuh akan membuat minuman ini dengan segera bisa langsung diserap

BAB 2 MODEL DAN KERANGKA KERJA PERILAKU KONSUMEN Dalam bab ini dibahas mengenai model dan kerangka kerja perilaku konsumen yang dikaitkan dengan ruang lingkup

Selon elle, comme on peut penser sans difficulté que dans la citation 1F « distingue » englobe « disctincte et determinante », « repræsentans et significans » seraient assimilés