• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Kalimantan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Kalimantan"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Aturan Jaringan

Sistem Tenaga Listrik Kalimantan

Disampaikan pada:

Coffee Morning Pemangku Kepentingan Sektor Ketenagalistrikan

(2)

SERAWAK ( MALAYSIA ) SAMBS5 SKWNG5 BKYNG5/6 SNTAN5 SEIRA5 PRBRU5 KTBRU5 MPWAH5 GITET Mambong (SEB) G U SELAT5 PLPIS5 PLKRY5 KSNGN5 SMPIT5 TEWEH5 G KYTNG5 ULIN4 RNTAU5 BRKIN5 AMTAI5 TNJNG5 INDTR5 G U PLRAN5 SMBTN5 SMBRA5 BNTNG5 KRJNG5 KRNGU5 TKWNG5 HBARU5 EMBLT5 U U TGRNG5 MGSRI5

Peta Kelistrikan Kalimantan Saat Ini

KUARO5 BNTOK5 BKNAI5 SNPAH5 subSistem BMB Sistem Mahakam Sistem Khatulistiwa Sistem Barito

(3)

Sistem Tenaga Listrik di Kalimantan

1. Sistem Khatulistiwa (Kalimantan Barat), beban

puncak 300,2 MW

2. Sistem Barito (Kalimantan Selatan–Kalimantan

Tengah), beban puncak 505 MW

3. Sistem Mahakam (Kalimantan Timur), beban

puncak 407,6 MW

4. subSistem BMB (Bangkanai–Muara Teweh–

Buntok), beban puncak 18,1 MW

(4)

Sistem Tenaga Listrik di Kalimantan

Kalimantan Jawa-Bali, Sumatera dan Sulawesi

Level tegangan: 66 kV, 150 kV, 275 kV

Jawa-Bali: 66 kV, 150 kV, 500 kV Sumatera: 66 kV, 150 kV, 275 kV Sulawesi: 66 kV, 150 kV, 275 kV Jumlah Sistem: 3 Jawa-Bali: 1

Sumatera: 2 Sulawesi: 3 Pengelola Jaringan: 3

PLN Wilayah Kalbar, PLN Wilayah Kalselteng dan PLN Wilayah

Kaltimra

Jawa-Bali: 3 Unit Transmisi, dan 1 P2B Sumatera: PLN P3B Sumatera

Sulawesi: UPB Sulselrabar dan AP2B Sistem Minahasa

Operator Sistem (Control Center): 3 APDP Kalbar, AP2B Sistem

Kalselteng dan AP2B Sistem Kaltim

Jawa-Bali: Jawa-Bali Control Center Sumatera: Sumatera Control Center Sulawesi: RCC Sulselrabar dan RCC Minahasa

(5)

Unit Organisasi PT PLN (Persero)

Pengusahaan :

1. Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar)

 PLN Wilayah dan Unit di bawahnya yaitu APDP Sistem Kalbar, Area, Sektor Pembangkitan Kapuas

2. Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan

Tengah (Kalselteng)

 PLN Wilayah dan Unit di bawahnya yaitu AP2B Sistem Kalselteng, Area, Sektor Pembangkitan Barito dan

Asam-Asam.

3. Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

(Kaltimra)

 PLN Wilayah dan Unit di bawahnya yaitu AP2B

Sistem Kaltim, Area, Sektor Pembangkitan Mahakam dan Balikpapan.

(6)

Unit Organisasi PT PLN (Persero)

Pembangunan :

1. PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan

Bagian Barat (Kalbagbar) dan Unit di bawahnya yaitu UPP (Unit Pelaksana Proyek)

2. PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan

Bangian Tengah (Kalbagteng) dan Unit di bawahnya yaitu UPP (Unit Pelaksana Proyek)

3. PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan

Bangian Timur (Kalbagtim) dan Unit di bawahnya yaitu UPP (Unit Pelaksana Proyek)

(7)

Pengelola Jaringan dan Operasi Sistem

1. Satu unit APDP di bawah PLN Wilayah Kalbar

yang:

– melaksanakan pengelolaan dan operasi jaringan transmisi dan distribusi di Kalimantan Barat; dan – koordinator keseluruhan dalam pengoperasian

Jaringan termasuk Dispatch.

2. Dua unit AP2B, 1 unit di bawah PLN Wilayah

Kalselteng dan 1 unit di bawah PLN Wilayah

Kaltimra yang:

– melaksanakan pengelolaan dan operasi jaringan di daerahnya masing-masing; dan

– koordinator keseluruhan dalam pengoperasian

(8)

Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik

Kalimantan

 bagian tak terpisahkan dari Peraturan Menteri Energi

dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2016 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Kalimantan;

 peraturan, persyaratan dan standar untuk menjamin

keamanan, keandalan serta pengoperasian dan

pengembangan sistem yang efisien dalam memenuhi peningkatan kebutuhan tenaga listrik pada Sistem

Tenaga Listrik Kalimantan;

 disusun berdasarkan kondisi struktur Sistem Tenaga

Listrik (STL) Kalimantan saat ini, diberlakukan kepada semua pelaku usaha dan pemakai jaringan pada STL Kalimantan.

(9)

Pelaku Usaha/Pemakai Jaringan di STL

Kalimantan

 Pengelola jaringan transmisi sekaligus pengoperasi

sistem: PLN Wilayah Kalbar, PLN Wilayah Kalselteng dan PLN Wilayah Kaltimra

 PLN Unit Induk Pembangunan: UIP Kalbagbar,

Kalbagteng dan Kalbagtim

 Unit/Perusahaan Pembangkit;

 Konsumen besar yang instalasinya secara langsung

terhubung ke jaringan transmisi Kalimantan; dan

 Pelaku usaha/pemakai jaringan dengan perjanjian

(10)

Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik

Kalimantan

BAB I Pendahuluan

BAB II Aturan Manajemen Jaringan (Grid Management Code)

BAB III Aturan Penyambungan (Connection Code)

BAB IV Aturan Operasi (Operating Code)

BAB V Aturan Perencanaan Dan Pelaksanaan Operasi (Schedule And Dispatch Code)

BAB VI Aturan Transaksi Tenaga Listrik (Settlement Code)

BAB VII Aturan Pengukuran (Metering Code)

BAB VIII Aturan Kebutuhan Data (Data Requirement Code)

(11)

Isu Penting Implementasi Aturan

Jaringan

Pembentukan Komite Manajemen Aturan Jaringan

(KMAJ),

KMAJ

• merumuskan basic communication implementasi Aturan Jaringan (AJ) dan mekanisme penyelesaian masalah yang timbul dalam implementasi,

• membentuk Subkomite: Perencanaan, Pengoperasian

sosialisasi Aturan Jaringan (AJ) untuk semua pelaku

usaha pada STL Kalimantan,

AJ bersifat dinamis dan adaptif sehingga harus

selalu dimutakhirkan oleh KMAJ sejalan dengan

perkembangan kondisi sistem dan struktur usaha

serta perubahan kompleksitas Sistem.

(12)

Komite Manajemen Aturan Jaringan

Tugas:

a. mengkaji usulan dari pemakai Jaringan atau pihak

yang berkepentingan untuk perubahan AJ;

b. mempublikasikan setiap rekomendasi untuk

perubahan AJ yang oleh KMAJ dianggap perlu

atau diinginkan, termasuk alasan-alasan untuk

rekomendasi tersebut;

c. menerbitkan interpretasi dan pedoman atas AJ

termasuk implementasinya apabila diperlukan; dan

d. membuat rekomendasi untuk perubahan AJ untuk

(13)

Komite Manajemen Aturan Jaringan

Keanggotaan:

1 (satu) orang Ketua merangkap anggota,

pada tahap awal adalah GM PLN Wilayah Kalselteng

Anggota

2 (dua) orang mewakili pemerintah 1 (satu) orang mewakili PLN Pusat

1 (satu) orang mewakili PLN Wilayah Kalbar

1 (satu) orang mewakili PLN Wilayah Kalselteng 1 (satu) orang mewakili PLN Wilayah Kaltimra

3 (tiga) orang masing-masing mewakili PLN AP2B/APDP 2 (dua) orang mewakili PLN UIP

3 (tiga) orang mewakili Unit/Perusahaan Pembangkit 2 (satu) orang mewakili Konsumen Besar

(14)

Subkomite Perencanaan

Kewajiban:

 Mengkaji-ulang rencana tahunan pengembangan

jaringan untuk meyakinkan ketentuan yang memadai atas keandalan dan efisiensi operasi untuk waktu yang akan datang;

 Mengkaji-ulang dan merekomendasikan tindak lanjut

(15)

Subkomite Pengoperasian

Kewajiban:

 mengkaji-ulang laporan tahunan operasi jaringan;

 memantau dan melaporkan penerapan AJ kepada

KMAJ;

 merekomendasikan perubahan prosedur operasi untuk

keandalan dan keekonomian pengoperasian jaringan;

 melakukan pertemuan setiap triwulan untuk

mengevaluasi realisasi pengoperasian triwulan sebelumnya.

(16)

Aturan Penyambungan

Berisi:

Persyaratan minimum teknis dan operasional untuk

setiap Pelaku Usaha/Pemakai Jaringan, baik yang sudah maupun akan tersambung ke jaringan transmisi, serta

persyaratan minimum teknis dan operasional yang harus dipenuhi oleh PLN Wilayah di titik-titik sambungan

dengan para Pelaku Usaha/Pemakai Jaringan.

Tujuan:

Memastikan:

– persyaratan teknis dan operasional yang harus dipenuhi oleh Pemakai Jaringan dalam rangka penyambungan dengan jaringan transmisi, dan – pemakai jaringan dihubungkan dengan jaringan

transmisi hanya apabila persyaratan teknis dan operasional yang dinyatakan dalam Aturan

(17)

Aturan Operasi

Berisi:

peraturan dan prosedur yang berlaku untuk

menjamin keandalan dan efisiensi operasi

Sistem Tenaga Listrik Kalimantan;

prinsip-prinsip operasi sistem yang aman dan

andal yang harus diikuti serta ketentuan

kewajiban yang mendasar dari semua Pemakai

Jaringan dalam rangka berkontribusi terhadap

operasi yang aman dan andal.

(18)

Aturan Perencanaan dan Pelaksanaan

Operasi

berisi peraturan dan prosedur untuk

perencanaan transaksi dan alokasi pembangkit

meliputi

a. Rencana/Jadwal Operasional Jangka Panjang, yang dilakukan setiap 6 (enam) bulan dengan horison perencanaan 1 (satu) tahun;

b. Rencana/Jadwal Bulanan; c. Rencana/Jadwal Mingguan;

d. Pelaksanaan Dispatch Harian;

(19)

Aturan Transaksi Tenaga Listrik

– berisi peraturan dan prosedur yang berkaitan

dengan perhitungan penagihan dan pembayaran

atas penjualan dan pembelian tenaga listrik.

– pembayaran dan biaya yang dikenakan atas

transaksi pada sistem dihitung berdasarkan data

meter transaksi, catatan penjadwalan dan

pembebanan pembangkit, serta berdasarkan

ketentuan kontrak antara para pihak.

– semua transaksi tenaga listrik harus berdasarkan

mekanisme perjanjian tertulis.

(20)

Aturan Pengukuran

• berisi ketentuan persyaratan minimum teknis

dan operasional untuk meter transaksi

mengenai meter utama dan meter pembanding

yang harus dipasang oleh PLN Wilayah dan

Pemakai Jaringan transmisi pada titik-titik

sambungan.

(21)

Aturan Kebutuhan Data

• mengatur ketentuan kebutuhan data berupa

data teknis detail yang dibutuhkan oleh PLN

Wilayah dari semua Pemakai Jaringan,

termasuk Unit/Perusahaan Pembangkit, PLN

Area/APD dan Konsumen Besar.

(22)

Aturan Tambahan

• berisi ketentuan aturan peralihan, rangkuman

jadwal, terminologi dan definisi.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Total karbon tersimpan di Hutan Kota Bumi Saniari Kabupaten Teluk Bintuni merupakan total keseluruhan jumlah karbon tersimpan dalam biomassa vegetasi di atas

Dapat dideskripsikan bahwa dari 40 siswa, yang sesuai dengan KKM dan dapat meningkatkan motivasi dalam kegiatan belajar pada pembelajaran IPS tentang menghargai

MTC-CDMA adalah teknik untuk menangani layanan dengan kecepatan data yang tinggi dan kecepatan data yang berbeda-beda dengan menggunakan urutan.. kode yang

Teman an kan kantor tor say saya, a, ora orang ng tua tua sal salah ah seor seorang ang sis siswa wa SMA SMA yan yang g lul lulus us uji ujian an nas

Sinkron adalah komunikasi yang menggunakan laptop/komputer sebagai media untuk mengirimkan secara serempak dengan waktu nyata (real time) dan sama-sama terhubung pada

[r]

Bantul 17040102010237 69 BETTA UNTARIYATI KUSWARINI P Guru Kelas TK TK MASYITHOH KRINJING 1 TK.04 22 SEPT - 3 OKT 2017 MUSEUM BATIK.. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

81 Jumlah yang dikecualikan dari CET1 karena adanya cap (kelebihan di atas cap setelah redemptions dan maturities) N/A N/A.. 82 Cap pada AT1 yang temasuk phase out