Nomor
: LAP- 92/PW19/1/2015
Tanggal
: 22 April 2015
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor
17
Tahun 2003
tentang Keuangan Negara
dan
Undang-Undang
Nomor
23Tahun
2013tentang Anggaran Pendapatan
danBelanja
Negara
Tahun
Anggaran
2014,Menteri/Pimpinan
Lembaga
sebagai
Pengguna
Anggaran/ Barang
mempunyaitugas
antara lainmenyusun
danmenyampaikan laporan
keuangan
KementerianNegara/
Lembaga
yang
dipimpinnya.
Perwakilan
BPKP
ProvinsiSulawesi Tengah adalah
entitasakuntansi dari Badan
Pengawasan Keuangan
danPembangunan
yang berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan
laporan pertanggimgjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dengan
menyusimlaporan keuangan
auditedberupa Laporan
RealisasiAnggaran,
Neraca, dan Catatan atasLaporan Keuangan.
Penyusunan Laporan
Keuangan
Perwakilan
BPKP
ProvinsiSulawesi
Tengah
mengacu pada
Peraturan
MenteriKeuangan
Nomor171/PMK.05/2007
sebagaimana telah diubah denganPeraturan
MenteriKeuangan Nomor
233/
PMK.
05/
2011tentang
Sistem Akuntansi danPelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat
sertaPeraturan
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
Nomor
PER-57/PB/2013
tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Keuangan
KementerianNegara/Lembaga.
Informasiyang
disajikan
didalamnya
telah disusun sesuai ketentuanperundang-undangan yang
berlaku.Laporan Keuangan
PerwakilanBPKP
ProvinsiSulawesi Tengah
inidiharapkan dapat
memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai
sarana
untuk
meningkatkan
akuntabilitas/
pertanggungjawaban
dan
transparansi
pengelolaan keuangan negara pada
Perwakilan BPKP Provinsi SulawesiTengah.
Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada
manajemen dalampengambilan
keputusan
dalam usaha untukmewujudkan
tata kelolapemerintahan
yang
baik(good
governance).
Palu,
22
April
2015
Kepala
Perwakilan,DAFTAR ISI
HalamanKata Pengantar i i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Lampiran iv
Pernyataan Tanggung Jawab v iv Ringkasan 1
Ringkasan Laporan Keuangan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 4 3
II. Neraca 5 4
III. Catatan atas Laporan Keuangan 6 5
A. Penjelasan Umum 6
A.1. Dasar Hukum 6 X
A.2. Profil dan Kebijakan Teknis 6 X
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 9 XX
A.4. Kebijakan Akuntansi 9 XX
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 17
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 17 XX
B.2. Belanja Negara 17 XX
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 21
C.1. Aset Lancar 21 XX
C.2. Aset Tetap 22 XX
C.3. Kewajiban Jangka Pendek 26 XX
C.4. Ekuitas Dana Lancar 27 XX
C.5. Ekuitas Dana Investasi 28 XX
D. Pengungkapan Penting Lainnya 29
D.1. Informasi Dana Mitra Kerja 29 XX
D.2. Rekening Pemerintah 29 XX
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 31 Desember 2014 dan 2013 1 Tabel 2 : Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2014 dan 2013 2Tabel 3 : Penggolongan Kualitas Piutang 14
Tabel 4 : Penggolongan Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap 16 Tabel 5 : Perbandingan Realisasi PNBP TA 31 Desember 2014 dan 2013 17 Tabel 6 : Realisasi Belanja per Jenis Program TA 31 Desember 2014 18 Tabel 7 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja TA 31
Desember 2014
18 Tabel 8 : Perbandingan Realisasi Belanja TA 31 Desember 2014 dan 2013 19 Tabel 9 : Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 31 Desember 2014 dan 2013 19 Tabel 10 : Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 31 Desember 2014 dan 2013 20 Tabel 11 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 31 Desember 2014 dan 2013 20 Tabel 12 : Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 21
Tabel 13 : Rincian Persediaan 21
Tabel 14 : Rincian Aset Tetap 22
Tabel 15 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 25 Tabel 16 : Rincian Koreksi Saldo Akumulasi Penyusutan per 30 Juni 2014 26 Tabel 17 : Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014 26 Tabel 18 : Rincian Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 27
DAFTAR LAMPIRAN
1. Laporan Keuangan Pokok a. Laporan Realisasi Anggaran b. Neraca
c. Neraca Percobaan
2. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah 3. Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah 4. Laporan Realisasi Anggaran Belanja
5. Laporan Realisasi Pengembalian Belanja 6. Laporan Barang Pengguna - SIMAK BMN 7. Daftar Persediaan – SIMAK BMN
8. Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2014
9. Lampiran Pendukung Lainnya
a. Daftar Tanah Per 31 Desember 2014
b. Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan, dan Nilai Buku Aset Tetap Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2014
PERWAKILAN
BPKP PROVINSI SULAWESI
TENGAH
PERNYATAAN
TANGGUNG
JAWAB
Laporan Keuangan Perwakilan
BPKPProvinsi
Sulawesi
Tengah Tahun
2014,yang
terdiri
atasLaporan Realisasi Anggaran,
Neraca,dan
Catatan atasLaporan Keuangan sebagaimana
terlampir,
merupakan
tanggung
jawab
kami.
Laporan Keuangan
tersebut
telah disusun
berdasarkan
sistempengendalian
intern
yang
memadai,dan isinya telah
menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan
secaralayak,
sesuaidengan
Standar Akuntansi
Pemerintahan.Palu, 22
April
2015Kepala
Perwakilan,Lchdiman
Kartadimadja
[IP19581010 198803 1 001RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.
Realisasi Pendapatan Negara pada Tahun 2014 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp49.218.869,00.
Realisasi Belanja Negara pada Tahun 2014 adalah sebesar Rp14.178.281.942,00 atau mencapai 96,72 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp14.659.201.000,00.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014 dan 2013 disajikan sebagai berikut:
Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014 dan 2013
31 Desember 2013 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase Realisasi thd Anggaran (%) Realisasi (Rp)
Pendapatan Negara dan
Hibah - 49.218.869,00 - 29.849.602,00 Belanja Negara 14.659.201.000,00 14.178.281.942,00 96,72 10.316.553.484,00
Uraian
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2014 dan 2013.
Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Nilai Aset per 31 Desember 2014 dicatat dan disajikan sebesar Rp17.084.615.707,00 yang terdiri atas Aset Lancar sebesar Rp88.957.727,00dan Aset Tetap (netto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp16.995.657.980,00.
Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp24.145.746,00 yang seluruhnya merupakan Kewajiban Jangka Pendek.
Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp17.060.469.961,00 yang terdiri atas Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp64.811.981,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp16.995.657.980,00.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013
Tahun 2014 (Rp) Tahun 2013 (Rp) Rp % Aset Lancar 88.957.727,00 98.530.456,00 (9.572.729,00) (9,72) Aset Tetap 16.995.657.980,00 13.222.724.511,00 3.772.933.469,00 28,53 Aset Lainnya - - - 0,00 17.084.615.707,00 13.321.254.967,00 3.763.360.740,00 28,25 0,00
Kewajiban Jangka Pendek 24.145.746,00 12.746.378,00 11.399.368,00 89,43 24.145.746,00
12.746.378,00 11.399.368,00 89,43 0,00
Ekuitas Dana lancar 64.811.981,00 85.784.078,00 (20.972.097,00) (24,45)
Ekuitas Dana Investasi 16.995.657.980,00 13.222.724.511,00 3.772.933.469,00 28,53 17.060.469.961,00
13.308.508.589,00 3.751.961.372,00 28,19 17.084.615.707,00
13.321.254.967,00 3.763.360.740,00 28,25
Jumlah Kewajiban & Ekuitas Ekuitas Dana
Kewajiban Jumlah Aset
Jumlah Ekuitas Dana
Nilai kenaikan/ (penurunan) Uraian
Jumlah Kewajiban Aset
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.
Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2014, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAHLAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dalam Rupiah) TA 2013 ANGGARAN REALISASI % REALISASI THD ANGGARAN REALISASI
A PENDAPATAN NEGARA DAN
HIBAH B.1
■ Penerimaan Negara Bukan Pajak - 49.218.869 - 29.849.602
Jumlah Pendapatan - 49.218.869 - 29.849.602 B BELANJA B.2 Rupiah Murni 14.659.201.000 14.178.281.942 96,72% 10.316.553.484 ■ Belanja Pegawai B.2.1 9.019.129.000 8.733.780.824 96,84% 4.265.529.948 ■ Belanja Barang B.2.2 5.471.398.000 5.278.505.418 96,47% 5.678.195.136 ■ Belanja Modal B.2.3 168.674.000 165.995.700 98,41% 372.828.400 Jumlah Belanja 14.659.201.000 14.178.281.942 96,72% 10.316.553.484 ■ Belanja Pegawai 9.019.129.000 8.733.780.824 96,84% 4.265.529.948 ■ Belanja Barang 5.471.398.000 5.278.505.418 96,47% 5.678.195.136 ■ Belanja Modal 168.674.000 165.995.700 98,41% 372.828.400 NO. U R A I A N CATATAN TAHUN 2014
II. N E R A C A
PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAHNERACA
PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(dalam rupiah)
NAMA PERKIRAAN CATATAN 2014 2013
ASET
ASET LANCAR C.1
■ Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.1 6.790.000 0
■ Persediaan C.1.2 82.167.727 98.530.456
JUMLAH ASET LANCAR 88.957.727 98.530.456
ASET TETAP C.2
■ Tanah C.2.1 7.887.525.182 7.887.525.182
■ Peralatan dan Mesin C.2.2 3.634.034.318 3.597.662.318
■ Gedung dan Bangunan C.2.3 10.642.002.052 10.512.378.352
■ Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 28.000.000 28.000.000
■ Aset Tetap Lainnya C.2.5 89.970.190 89.970.190
■ Akumulasi Penyusutan C.2.6 (5.285.873.762) (8.892.811.531)
JUMLAH ASET TETAP 16.995.657.980 13.222.724.511
JUMLAH ASET 17.084.615.707 13.321.254.967
(dalam rupiah)
NAMA PERKIRAAN CATATAN 2014 2013
KEWAJIBAN C.3
■ Utang Kepada Pihak Ketiga C.3.1 24.145.746 12.746.378
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 24.145.746 12.746.378
JUMLAH KEWAJIBAN 24.145.746 12.746.378
EKUITAS DANA C.4
EKUITAS DANA LANCAR
■ Cadangan Persediaan C.4.1 82.167.727 98.530.456
■ Dana Yang Harus Disediakan untuk Pemb. Utang Jangka
Pendek C.4.2 (17.355.746) (12.746.378)
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 64.811.981 85.784.078
EKUITAS DANA INVESTASI C.5
■ Diinvestasikan Dalam Aset Tetap C.5.1 16.995.657.980 13.222.724.511
JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 16.995.657.980 13.222.724.511
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/ Lembaga.
Profil dan Kebijakan Teknis
A.2. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah lembaga pemerintah non kementerian, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013.
Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yang berada dan bertanggung jawab kepada Presiden. Tugas BPKP adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional.
Sebagai aparat pengawasan internal pemerintah, BPKP berperan untuk membantu pemerintah dalam membangun pemerintahan yang baik dan bersih, membantu menghadapi permasalahan yang terjadi dan memberikan masukan/solusi. Penegasan jati diri sebagai pengawas internal pemerintah adalah dalam arti BPKP lebih mengedepankan peran proaktif untuk dapat memberikan nilai tambah kepada stakeholder dan shareholder.
Dalam hal ini, BPKP berperan untuk meningkatkan proses governance,
manajemen risiko dan penerapan sistem pengendalian guna mencapai tujuan nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, menyatakan BPKP berperan dalam mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan Keuangan Negara melalui fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Untuk mewujudkan tujuan akhir (goals) tersebut di atas, komitmen ini selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi, yaitu sebagai “Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas”.
Misi BPKP dirumuskan dalam kesadaran bahwa misi pada dasarnya merupakan rumusan yang menunjukkan mengapa BPKP perlu ada dalam sistem manajemen pemerintahan secara nasional. Oleh karena itu, misi BPKP ditetapkan dalam empat rumusan, yaitu:
1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2. Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten;
4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah.
Organisasi dan Tata Kerja BPKP diatur dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-080/K/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang terakhir diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-616/K/SU/2011 tanggal 25 Mei 2011. BPKP mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Susunan organisasi dan pejabat pimpinan unit kerja di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah posisi per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
1. Kepala Perwakilan : Drs. Achdiman Kartadimadja, M.M. 2. Kabid Investigasi : Catur Iman Pratignyo, S.E.
3. Kabid IPP : M. Taufiq Tjadi Aman, S.E. 4. Kabid APD : Yan Setiadi, Ak, M.B.A. 5. Kabid AN : Wawan Yulianto, Ak. 6. Kabag Tata Usaha : Y. Heri Sulistyo, S.E., M.M
7. Kasubbag Prolap : Saut Ganti Tua Hutabarat, S.E., M.M. 8. Kasubbag Kepegawaian : Albert Mangintek
9. Kasubbag Keuangan : Didin Saepudin, S.E. 10. Kasubbag Umum : Jumadi
A.2.1 SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah per 31 Desember 2014 sebanyak 87 orang, yang dapat diuraikan menurut
jabatan dan tingkat pendidikan, sebagai berikut: 1. Menurut jabatan:
Jabatan Jumlah %
Struktural 10 orang 11,49
Fungsional Auditor 66 orang 75,86 Fungsional Analis Arsiparis 1 orang 1,15 Fungsional Umum 10 orang 11,49 Jumlah 87 orang 100,00
2. Menurut tingkat pendidikan:
Pendidikan Jumlah %
S. 2 6 orang 6,90
D. IV/ S. 1 29 orang 33,33
D. III/ Sarmud 40 orang 45,98
SLTA 10 orang 11,49 SLTP 2 orang 2,30 SD - orang - Jumlah 87 orang 100,00 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Tahun 2014 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2013 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebagai berikut:
Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
(1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Kebijakan Akuntansi atas Belanja
(2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja.
Kebijakan Akuntansi atas Aset
(3) Kebijakan Akuntansi atas Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang.
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar Tagihan TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian.
Aset Tetap b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Piutang Jangka
Panjang c. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian negara/daerah.
TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
Aset Lainnya d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah.
Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban
(4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
(5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.
Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi.
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek.
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih
(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan
dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.
Tabel 3
Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0,5% Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN 100% Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.6/2014 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, Aset Tetap yang diperoleh sebelum diberlakukannya penyusutan, dikenakan koreksi penyusutan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Apabila diperoleh sebelum tahun 2005, dikenakan koreksi
penyusutan terhitung mulai Semester II Tahun 2010, berdasarkan sisa manfaat pada Semester II Tahun 2010. Jika terdapat sisa manfaat, maka nilai aset tetap disusutkan seluruhnya.
b. Apabila diperoleh sejak tahun 2005, dikenakan koreksi penyusutan terhitung mulai perolehannya.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat tersebut tersaji pada Tabel 4.
Tabel 4
Penggolongan Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp49.218.869,00
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp49.218.869,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah tidak membuat Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak dan Hibah TA 2014.
Realisasi PNBP Lainnya Tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp19.369.267,00 atau 64,89 persen dibandingkan realisasi PNBP TA 2013 sebesar Rp29.849.602,00 disebabkan meningkatnya pemanfaatan rumah dinas yang disewakan pada para pegawai dengan penyesuaian tarif sewa rumah negara dan Pengembalian Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL).
Perbandingan realisasi PNBP Tahun Anggaran 2014 dan 2013 disajikan dalam Tabel 5 di bawah ini:
Tabel 5
Perbandingan Realisasi PNBP Tahun Anggaran 2014 dan 2013
Tahun 2014 (Rp)
Tahun 2013
(Rp) Rp %
1. Pendapatan Sewa, Tanah, Gedung, dan Bangunan 33.824.519,00 25.619.602,00 8.204.917,00 32,0
2. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL 2.719.146,00 1.080.000,00 1.639.146,00 151,8
3. Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL 12.668.500,00 3.150.000,00 9.518.500,00 302,2
4. Pendapatan Anggaran Lain-lain 6.704,00 6.704,00 - 0,0
Jumlah 49.218.869,00 29.849.602,00 19.369.267,00 64,89 Uraian Jenis PNBP
Realisasi PNBP Naik / (Turun)
Realisasi Belanja Negara
Rp14.178.281.942,00
B.2. Belanja Negara
Realisasi belanja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah pada Tahun Anggaran 2014 setelah dikurangi pengembalian belanja adalah sebesar Rp14.178.281.942,00 (Netto) atau 96,72 persen dari anggaran sebesar Rp14.659.201.000,00.
Anggaran dan realisasi belanja Tahun 2014 menurut program dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini:
Tabel 6
Realisasi Belanja per Jenis Program Tahun 2014
Kode
Prog. Uraian Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1 Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP 11.167.634.000,00 10.776.147.672,00 96,49 2 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur–BPKP 168.674.000,00 165.995.700,00 98,41 6
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
3.322.893.000,00 3.236.138.570,00 97,39
14.659.201.000,00 14.178.281.942,00 96,72
Jumlah
Sedangkan menurut jenis belanja, anggaran dan realisasinya dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini:
Tabel 7
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Tahun Anggaran 2014
Kode Anggaran Realisasi Belanja
Jenis Blj. (Rp) (Rp)
51 Belanja Pegawai 9.019.129.000,00 8.733.780.824,00 96,84
52 Belanja Barang 5.471.398.000,00 5.278.505.418,00 96,47
53 Belanja Modal 168.674.000,00 165.995.700,00 98,41
14.659.201.000,00 14.178.281.942,00 96,72
Uraian Jenis Belanja % Realisasi
Jumlah
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam Grafik 1 berikut ini:
Grafik 1
Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2014
0 1.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 4.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 7.000.000.000 8.000.000.000 9.000.000.000 10.000.000.000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
9 .0 1 9 .1 2 9 .0 0 0 5 .4 7 1 .3 9 8 .0 0 0 1 6 8 .6 7 4 .0 0 0 8 .7 3 3 .7 8 0 .8 2 4 5 .2 7 8 .5 0 5 .4 1 8 1 6 5 .9 9 5 .7 0 0
Realisasi belanja Tahun Anggaran 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp3.861.728.458,00 dibandingkan realisasi belanja TA 2013 disebabkan antara lain meningkatnya realisasi belanja pegawai berupa belanja Tunjangan Kinerja dan realisasi belanja operasional. Perbandingan realisasi belanja Tahun Anggaran 2014 dan 2013 dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini:
Tabel 8
Perbandingan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2014 dan 2013
Belanja Pegawai Rp8.733.780.824,00 Kode Jenis Belanja Tahun 2014 (Rp) Tahun 2013 (Rp) Rp % 51 Belanja Pegawai 8.733.780.824,00 4.265.529.948,00 4.468.250.876,00 104,75 52 Belanja Barang 5.278.505.418,00 5.678.195.136,00 (399.689.718,00) (7,04) 53 Belanja Modal 165.995.700,00 372.828.400,00 (206.832.700,00) (55,48) Jumlah 14.178.281.942,00 10.316.553.484,00 3.861.728.458,00 37,43 Uraian Jenis Belanja
Realisasi Belanja Naik / (Turun)
B.2.1 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2014 dan 2013 setelah dikurangi pengembalian belanja masing-masing sebesar Rp8.733.780.824,00 dan Rp4.265.529.948,00. Kenaikan realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp4.468.250.876,00 atau 104,75 persen antara lain disebabkan penambahan pegawai baru serta adanya perubahan peraturan kepegawaian yang mempengaruhi nilai belanja pegawai. Rincian realisasi Belanja Pegawai disajikan dalam Tabel 9 berikut ini:
Tabel 9
Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2014 dan 2013
Tahun 2014 (Rp)
Tahun 2013
(Rp) Rp %
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 4.423.990.128,00 4.251.074.078,00 172.916.050,00 4,07
Belanja Lembur 96.261.000,00 22.842.000,00 73.419.000,00 321,42
Belanja Tunjangan Khusus dan
Belanja Pegawai Transito 4.236.034.626,00 0,00 4.236.034.626,00 0,00
Realisasi Belanja Bruto 8.756.285.754,00 4.273.916.078,00 4.482.369.676,00 104,88 Pengembalian Belanja (22.504.930,00) (8.386.130,00) (14.118.800,00) 168,36
Realisasi Belanja Netto 8.733.780.824,00 4.265.529.948,00 4.468.250.876,00 104,75
Uraian
Belanja Barang
Rp5.278.505.418 B.2.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2014 dan 2013 setelah dikurangi pengembalian belanja masing-masing sebesar Rp5.278.505.418,00 dan Rp5.678.196.136,00. Penurunan realisasi Belanja Barang sebesar Rp399.690.718,00 atau 7,04 persen antara lain disebabkan penurunan jumlah kegiatan yang terkait dengan belanja barang. Rincian realisasi Belanja Barang disajikan dalam Tabel 10 berikut ini:
Tabel 10
Perbandingan Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2014 dan 2013
Belanja Modal Rp165.995.700,00 Tahun 2014 (Rp) Tahun 2013 (Rp) Rp %
Belanja Barang Operasional 850.420.910,00 684.359.225,00 166.061.685,00 24,27 Belanja Barang Non Operasional 72.102.950,00 271.364.775,00 (199.261.825,00) (73,43)
Belanja Jasa 241.875.510,00 230.250.496,00 11.625.014,00 5,05
Belanja Pemeliharaan 333.985.698,00 331.638.140,00 2.347.558,00 0,71
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 3.820.459.100,00 4.179.623.500,00 (359.164.400,00) (8,59)
Realisasi Belanja Bruto 5.318.844.168,00 5.697.236.136,00 (378.391.968,00) (6,64)
Pengembalian Belanja (40.338.750,00) (19.040.000,00) (21.298.750,00) 0,00
Realisasi Belanja Netto 5.278.505.418,00 5.678.196.136,00 (399.690.718,00) (7,04) Uraian
Realisasi Belanja Naik / (Turun)
B.2.3 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2014 dan 2013 setelah dikurangi pengembalian belanja masing-masing sebesar Rp165.995.700,00 dan Rp372.828.400,00. Penurunan realisasi Belanja Modal sebesar Rp206.832.700,00 atau 55,48 persen antara lain menurunnya alokasi anggaran Belanja Modal TA 2014 dibandingkan dengan TA 2013. Rincian realisasi Belanja Modal disajikan dalam Tabel 11 berikut ini:
Tabel 11
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2014 dan 2013
Tahun 2014 (Rp)
Tahun 2013
(Rp) Rp %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 36.372.000,00 206.878.400,00 (170.506.400,00) (82,42) Belanja Modal Gedung dan 129.623.700,00 165.950.000,00 (36.326.300,00) (21,89) Realisasi Belanja Bruto 165.995.700,00 372.828.400,00 (206.832.700,00) (55,48)
Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00 0,00
Realisasi Belanja Netto 165.995.700,00 372.828.400,00 (206.832.700,00) (55,48)
Uraian
Aset Lancar Rp88.957.727,00
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. Aset Lancar
Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp88.957.727,00 dan Rp98.530.456,00.
Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Rincian Aset Lancar pada Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 12 berikut ini:
Tabel 12
Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013
No. Aset Lancar Tahun 2014 (Rp) Tahun 2013 (Rp) 1. Kas Lainnya dan Setara Kas 6.790.000,00 0,00 2. Persediaan 82.167.727,00 98.530.456,00 Jumlah 88.957.727,00 98.530.456,00
Kas Lainnya dan Setara Kas Rp6.790.000,00
C.1.1 Kas Lainnya dan Setara Kas
Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp6.790.000,00 dan Rp0,00. Saldo tersebut merupakan transfer masuk dari pihak ketiga yang belum dibayarkan sampai tanggal 31 Desember 2014.
Persediaan
Rp82.167.727,00 C.1.2 Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp82.167.727,00 dan Rp98.530.456,00. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional. Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013 tersaji pada Tabel 13 sebagai berikut:
Tabel 13 Rincian Persediaan
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi Baik.
No. Uraian 31 Desember 2014
(Rp)
31 Desember 2013 (Rp)
1 Barang Konsumsi 55.736.631,00 73.763.127,00
2 Barang Untuk Pemeliharaan 4.835.550,00 7.304.000,00
3 Suku Cadang 3.672.400,00 2.917.050,00
4 Persediaan Lainnya 17.923.146,00 14.546.279,00 82.167.727,00
98.530.456,00
Aset Tetap
Rp16.995.657.980,00 C.2 Aset Tetap
Nilai buku Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp16.995.657.980,00 dan Rp13.222.724.511,00 yang merupakan aset berwujud dan mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, dan digunakan dalam kegiatan operasional Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah. Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 2013 tersaji pada Tabel 14 sebagai berikut:
Tabel 14 Rincian Aset Tetap
Tanah
Rp7.887.525.182,00
31 Desember 2014 31 Desember 2013
(Rp) (Rp)
1 Tanah 7.887.525.182,00 7.887.525.182,00
2 Peralatan dan Mesin 3.634.034.318,00 3.597.662.318,00
3 Gedung dan Bangunan 10.642.002.052,00 10.512.378.352,00
4 Jalan Irigasi dan Jaringan 28.000.000,00 28.000.000,00
5 Aset Tetap Lainnya 89.970.190,00 89.970.190,00
6 Akumulasi Penyusutan (5.285.873.762,00) (8.892.811.531,00) Nilai Buku 16.995.657.980,00 13.222.724.511,00
No. Uraian
C.2.1 Tanah
Nilai perolehan Tanah per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp7.887.525.182,00. Dalam Tahun 2014 tidak ada penambahan atas pengadaan tanah maupun penilaian kembali nilai tanah pada TA 2013. Aset berupa Tanah tersebut terletak di Jalan Maleo dan di Jalan Prof. Dr. Muh. Yamin, Palu.
Tanah tersebut terdiri dari empat sertifikat hak pakai seluas 20.267 M2, dengan rincian sebagai berikut:
No. Sertifikat Kepemilikan No.
KIB Luas (m²) Nilai (Rp)
1. Sertifikat hak pakai No.6317234 tanggal 28 Juli 1982
1 11.028 6.164.100.600,00 2. Sertifikat hak pakai No.8367876
tanggal 14 Agustus 1985
1 6.640 1.238.612.320,00 3. Sertifikat hak pakai No.6032851
tanggal 6 Februari 1985
2 1.406 262.272.428,00 4. Sertifikat hak pakai No.6032851
tanggal 6 Februari 1985
3 1.193 222.539.834,00
Peralatan dan Mesin Rp3.634.034.318
C.2.2 Peralatan dan Mesin
Nilai perolehan Peralatan dan Mesin yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp3.634.034.318,00 dan Rp3.597.662.318,00. Sedangkan nilai buku Peralatan dan Mesin pada tanggal pelaporan, yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan adalah sebesar Rp245.159.987,00.
Mutasi nilai Peralatan dan Mesin dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 Rp 3.597.662.318,00 Mutasi tambah:
Pembelian Rp 36.372.000,00
Mutasi kurang:
Saldo per 31 Desember 2014 Rp 3.634.034.318,00
Akum. Penyusutan sd. 31 Desember 2014 Rp (3.388.874.331,00)
Nilai Buku Per 31 Desember 2014 Rp 245.159.987,00
Mutasi transaksi penambahan Peralatan dan Mesin adalah bertambahnya aset melalui pembelian sebesar Rp36.372.000,00 yang berasal dari Belanja Modal Peralatan dan Mesin dengan rincian sebagai berikut:
Pembelian enam Unit Printer dengan nilai Rp14.085.900,00;
Pembelian dua Unit Hard Disk dengan nilai Rp1.894.100,00;
Pembelian satu Unit Notebook dengan nilai Rp6.691.000,00;
Pembelian satu Unit Mesin Ketik Elektrik dengan nilai Rp2.586.000,00;
Pembelian satu Unit Lemari besi/Metal dengan nilai Rp2.468.100,00;
Pembelian satu Unit Filing Cabinet Besi dengan nilai Rp1.952.600,00;
Pembelian satu Unit Kursi Besi/Metal dengan nilai Rp1.590.300,00;
Pembelian satu Unit A.C Split dengan nilai Rp5.104.000,00.Gedung dan Bangunan Rp10.642.002.052,00
C.2.3 Gedung dan Bangunan
Nilai perolehan Gedung dan Bangunan yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp10.642.002.052,00 dan Rp10.512.378.352,00.
Saldo Gedung dan Bangunan tersebut terdiri atas:
1. Bangunan Gedung Tempat Kerja sebanyak 11 unit dengan nilai Rp8.573.872.618,00;
2. Bangunan Gedung Tempat Tinggal sebanyak 36 Unit dengan nilai Rp1.997.791.839,00;
3. Tugu/Tanda Batas sebanyak 5 Unit dengan nilai Rp70.337.595,00.
Nilai Buku pada Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan, yaitu nilai perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan adalah sebesar Rp8.765.206.793,00. Mutasi Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2013 Rp 10.512.378.352,00 Mutasi tambah:
Pengembangan Nilai Aset Rp 129.623.700,00
Mutasi kurang:
Saldo per 31 Desember 2014 Rp 10.642.002.052,00
Akum. Penyusutan sd. 31 Desember 2014 Rp (1.876.795.259,00)
Nilai Buku Per 31 Desember 2014 Rp 8.765.206.793,00
Transaksi penambahan Nilai Gedung dan Bangunan sebesar Rp129.623.700,00 adalah berupa:
Pengembangan nilai aset berupa rehabilitasi rumah dinas dengan nilai Rp110.500.000,00 yang merupakan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp116.000.000,00.
Pengembangan nilai aset berupa penambahan daya jaringan listrik pada bangunan kantor dengan nilai Rp19.123.700,00 yang merupakan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp37.000.000,00.Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp28.000.000,00
Aset Tetap Lainnya Rp89.970.190,00
C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp28.000.000,00. Tidak terdapat perubahan nilai perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan.
Saldo tersebut terdiri dari Instalasi Gardu Listrik Induk Kapasitas Kecil senilai Rp27.350.000,00 dan Jaringan Induk Kapasitas Kecil senilai Rp650.000,00. Sedangkan nilai buku pada Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan, yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan adalah sebesar Rp22.402.828,00.
C.2.5 Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp89.970.190,00.
dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, terdiri dari Monografi sebesar Rp75.363.190,00 dan Alat Musik Modern/Band sebesar Rp14.607.000,00.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
(Rp5.285.873.762,00)
C.2.6 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp5.285.873.762,00.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 15, sedangkan rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1.
Tabel 15
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014
Uraian Nilai Perolehan (Rp)
Akumulasi Penyusutan
(Rp) Nilai Buku (Rp)
Peralatan dan Mesin 3.634.034.318,00 3.388.874.331,00 245.159.987,00
Gedung dan Bangunan 10.642.002.052,00 1.876.795.259,00 8.765.206.793,00
Jalan, Irigasi dan Jaringan 28.000.000,00 5.597.172,00 22.402.828,00
Aset Tetap Lainnya 89.970.190,00 14.607.000,00 75.363.190,00
Jumlah 14.394.006.560,00 5.285.873.762,00 9.108.132.798,00
Kebijakan akuntansi atas penyusutan aset tetap dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.6/2014 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Kedua ketentuan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan kebijakan akuntasi penyusutan atas aset tetap yang diperoleh sebelum tahun 2005, yang semula dilakukan penyusutan sejak tanggal perolehan menjadi dilakukan sejak Semester II tahun 2010 sampai dengan berakhirnya masa manfaat aset tetap dimaksud.
Perubahan kebijakan tersebut mengakibatkan adanya koreksi kurang nilai akumulasi penyusutan per 30 Juni 2014 Rp4.063.736.268,00, yaitu dari sebelumnya sebesar Rp9.042.525.288,00 menjadi sebesar Rp4.978.789.020,00 dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 16 sebagai berikut:
Tabel 16
Rincian Koreksi Saldo Akumulasi Penyusutan per 30 Juni 2014
Pertama Kali Tahun 2013 Semester I
Thn 2014 Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 = 4 + 5 + 6 8 = 3 + 7 1 Peralatan dan Mesin 3.299.722.638 (7) 8 (1) - 3.299.722.638 2 Gedung dan Bangunan 5.722.829.193 (4.383.143.031) 213.021.370 106.510.684 (4.063.610.977) 1.659.218.216 3 Jalan, Irigasi, dan
Jaringan 5.366.457 (135.183) 6.595 3.297 (125.291) 5.241.166 4 Aset Tetap
Lainnya 14.607.000 - - - - 14.607.000 Jumlah 9.042.525.288 (4.383.278.221) 213.027.973 106.513.980 (4.063.736.268) 4.978.789.020
No Jenis Aset Tetap
Koreksi Penyusutan Akumulasi Penyusutan per 30 Juni 2014 Akumulasi Penyusutan per 30 Juni 2014 (Setelah Koreksi) Kewajiban Jangka Pendek Rp24.145.746,00
C.3 Kewajiban Jangka Pendek
Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp24.145.746,00 dan Rp12.746.378,00.
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014 disajikan pada Tabel 17 berikut ini:
Tabel 17
Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014
No. Uraian Jumlah (Rp)
1. Utang Kepada Pihak Ketiga 24.145.746,00
Utang Kepada Pihak Ketiga Rp24.145.746,00
C.3.1 Utang Kepada Pihak Ketiga
Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp24.145.746,00 dan Rp12.746.378,00.
Jumlah tersebut merupakan belanja yang masih harus dibayar per tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Nilai (Rp)
Utang Kepada Pihak Ketiga Lainnya 6.790.000,00
Tagihan Listrik Bulan Desember 2014 16.476.966,00
Tagihan Telepon Bulan Desember 2014 878.780,00
Jumlah 24.145.746,00
Ekuitas Dana Lancar R64.811.981,00
C.4 Ekuitas Dana Lancar
Saldo Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp64.811.981,00 dan Rp85.784.078,00.
Ekuitas Dana Lancar merupakan pasangan dari beberapa akun yang
ada di Aset Lancar dan di Kewajiban Jangka Pendek.
Rincian nilai Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 dan
31 Desember 2013 tersaji dalam Tabel 18 di bawah ini:
Tabel 18
Rincian Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013
No Uraian Tahun 2014 (Rp) Tahun 2013 (Rp) 1. Cadangan Persediaan 82.167.727,00 98.530.456 2. Dana Yang Harus Disediakan Untuk
Pembayaran Utang Jangka Pendek (17.355.746,00) (12.746.378) Jumlah 64.811.981,00 85.784.078
Cadangan Persediaan Rp82.167.727,00
C.4.1 Cadangan Persediaan
Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp82.167.727,00 dan Rp98.530.456,00 merupakan jumlah ekuitas dana lancar Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dalam bentuk Persediaan.
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek (Rp17.355.746,00)
C.4.2 Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Jumlah Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar minus Rp17.355.746,00 dan minus Rp12.746.378,00. Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
Ekuitas Dana
Investasi C.5 Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp16.995.657.980, 00
C.5.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Jumlah Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp16.995.657.980,00 dan Rp13.222.724.511,00 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap.
Pengungkapan
Penting Lainnya D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D.1 Informasi Dana Mitra Kerja
Selama Tahun 2014 kegiatan pengawasan selain didanai dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah, juga didanai dari biaya penugasan oleh pihak ketiga. Kegiatan tersebut berupa pendampingan, bimbingan teknis dan sosialisasi berdasarkan permintaan dari Pemda/Kementerian/Lembaga, dan BUMN/BUMD/BLU yang menjadi mitra kerja. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 jumlah penugasan yang dibiayai dari mitra kerja sebanyak 89 PP dan telah menghasilkan 89 LHP, dan realisasi biaya penugasan tersebut sebesar Rp1.584.269.500,00, dengan rincian sebagai berikut:
Kedeputian/Bidang Jumlah Penugasan Jumlah LHP Jumlah Dana (Rp)
Perekonomian 13 13 259.541.300,00 Polsoskam 13 13 148.225.400,00 Keuangan Daerah 45 45 819.040.600,00 Akuntan Negara 14 14 283.705.600,00 Investigasi 4 4 73.756.600,00 Jumlah 89 89 1.584.269.500,00
Jumlah dana tersebut seluruhnya dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh pihak mitra kerja sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada masing-masing mitra kerja. Pegawai BPKP yang diberi tugas oleh pimpinan unit masing-masing diterbitkan Surat Perintah Dinas (SPD) Nihil dengan beban anggaran mitra kerja, dan pada akhir kegiatan/penugasan pegawai dimaksud menerima dan menandatangani kuitansi penggantian biaya perjalanan dinas/transport lokal, dan selanjutnya dipertanggungjawabkan sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada masing-masing mitra kerja. D.2 REKENING PEMERINTAH
Rekening Koran yang digunakan Bendahara Pengeluaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah untuk menampung dana uang persediaan adalah rekening giro nomor 0060-01-001-300-30-0 pada Bank BRI Cabang Palu sesuai dengan surat persetujuan pembukuan rekening dari Kepala KPPN Palu nomor S-606/WPB.24/KP.0131/2008 tanggal 5 Mei 2008.
D.3 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
1. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah telah mempertanggungjawabkan sisa Uang Persediaan (UP) dengan menyetor ke kas negara sebesar Rp66.711.600,00 pada tanggal 30 Desember 2014 dengan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) Nomor NTB 021094000001/NTPN 0901040000111503 melalui Kantor Pos Cabang Palu, sehingga posisi kas per 30 Desember 2014 yang bersumber dari Uang Persediaan (UP) adalah Rp0,00.
2. Kas bank Bendahara Pengeluaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah masih terdapat saldo sebesar Rp6.790.000,00 per 31 Desember 2014 dikarenakan adanya transfer masuk dari Kementerian Pendidikan Pusat tanpa adanya pemberitahuan sebelumnnya. Transfer masuk tersebut dilakukan setelah Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah telah menyetor sisa UP yang dikelola, sehingga Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah tidak menarik dana tersebut karena tidak mengetahui terdapat transfer dana yang masuk.
Lampiran A1
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah
Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
No. Aset Tetap Masa Manfaat (tahun) Nilai Perolehan (Rp) Akum ulasi Penyusutan (Rp) Nilai Buku (Rp)
A Peralatan dan Mesin 3.634.034.318,00 3.388.874.331,00 245.159.987,00
3.01.03 ALAT BANTU 7 213.196.000,00 213.196.000,00 -3.02.01 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 7 826.325.000,00 826.325.000,00 -3.03.03 ALAT UKUR 5 8.800.000,00 8.800.000,00
-3.05.01 ALAT KANTOR 5 364.600.349,00 314.646.589,00 49.953.760,00
3.05.02 ALAT RUMAH TANGGA 5 939.356.305,00 837.083.880,00 102.272.425,00
3.06.01 ALAT STUDIO 5 175.083.680,00 166.735.380,00 8.348.300,00
3.06.02 ALAT KOMUNIKASI 5 60.820.447,00 60.820.447,00 -3.07.01 ALAT KEDOKTERAN 5 23.714.000,00 18.577.200,00 5.136.800,00 3.08.01 UNIT ALAT LABORATORIUM 8 3.200.000,00 3.200.000,00
-3.10.01 KOMPUTER UNIT 4 695.378.048,00 649.910.198,00 45.467.850,00
3.10.02 PERALATAN KOMPUTER 4 323.560.489,00 289.579.637,00 33.980.852,00
B Gedung dan Bangunan 10.642.002.052,00 1.876.795.259,00 8.765.206.793,00
4.01.01 BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA 50 8.573.872.618,00 1.591.599.877,00 6.982.272.741,00 4.01.02 BANGUNAN GEDUNG TEMPAT TINGGAL 50 1.997.791.839,00 274.505.996,00 1.723.285.843,00 4.04.01 TUGU/TANDA BATAS 50 70.337.595,00 10.689.386,00 59.648.209,00
C Jaringan 28.000.000,00 5.597.172,00 22.402.828,00
5.03.06 INSTALASI GARDU LISTRIK 40 27.350.000,00 5.470.000,00 21.880.000,00 5.04.01 JARINGAN AIR MINUM 30 650.000,00 127.172,00 522.828,00
D Aset Tetap Lainnya 89.970.190,00 14.607.000,00 75.363.190,00
6.01.01 BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK - 75.363.190,00 - 75.363.190,00 6.02.01 BARANG BERCORAK KESENIAN 4 14.607.000,00 14.607.000,00
-14.394.006.560,00 5.285.873.762,00 9.108.132.798,00 14.394.006.560,00 5.285.873.762,00 9.108.132.798,00 Jum lah Akum ulasi Penyusutan Aset Tetap
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 (Audited)
Lampiran A2
PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGAH INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
BA /UAPA : 089
Eselon 1/UAPPA-E1 : 01
UAPPA-W : 1800
Satuan Kerja/UAKPA : 450712
Kode Akun
Uraian
Tambah
Kurang
1.
522111
Belanja Langganan Listrik
170.005.263,00
16.476.966
186.482.229,00
Screenshot
dari Website PLN
2.
522112
Belanja Langganan Telepon
9.970.247,00
878.780
10.849.027,00
Catatan Tagihan dari TELKOM Nomor SOPP9008PAL
Dokumen Sumber
No.
Pendapatan/Belanja
Realisasi Menurut
Penyesuaian Akrual
Basis Kas (Rp)
Realisasi Menurut
Basis Akrual (Rp)
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 089
UNITORGANISASI 01
WILAYAH/PROPINSI 1800
SATUANKERJA 450712
JENISKEWENANGAN KD
PER31DESEMBER2014DAN 2013 (DALAM RUPIAH)
BADAN PENGAWASAN KEUANGANDANPEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGANDANPEMBANGUNAN
SULAWESITENGAH
PERWAKILAN BPKPPROVINSI SULAWESI TENGAH
KANTORDAERAH
Halaman 1
NAMA PERKIRAAN
JUMLAH Kenaikan(Penurunan)
2014 2013 Jumlah %
1 2 3 4 5
ASET
ASETLANCAR
Kas Lainnyadan SetaraKas 6,790,000 0 6,790,000 0.00
Persediaan 82,167,727 98,530,456 ( 16,362,729) ( 16.60)
JUMLAH ASET LANCAR 88,957,727 98,530,456 ( 9,572,729 ( 9-71)
ASETTETAP
Tanah 7,887,525,182 7,887,525,182 0 0.00
Peralatan dan Mesin 3,634,034,318 3,597,662,318 36,372,000 1.01
Gedung dan Bangunan 10,642,002,052 10,512,378,352 129,623,700 1.23
Jalan, Irigasidan Jaringan 28,000,000 28,000,000 0 0.00
AsetTetap Lainnya 89,970,190 89,970,190 0 0.00
AkumulasiPenyusutan ( 5,285,873,762) ( 8,892,811,531) 3,606,937,769 ( 40.56)
JUMLAH ASET TETAP 16,995,657,980 13,222,724,511 3,772,933,469 28.53
JUMLAHASET 17,084,615,707 13,321,254,967 3,763,360,740 28.25
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang kepadaPihakKetiga 24,145,746 12,746,378 11,399,368 89.43
JUMLAHKEWAJIBANJANGKA PENDEK 24,145,746 12,746,378 11,399,368 89.43
JUMLAH KEWAJIBAN 24,145,746 12,746,378 11,399,368 89.43
EKUITAS DANA
EKUITASDANALANCAR
Cadangan Persediaan 82,167,727 98,530,456 ( 16,362,729) ( 16.60)
Danayangharusdisediakanuntukpembayaran Utang JangkaPendek
( . 17,355,746) ( 12,746,378) ( 4,609,368) 36.16
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 64,811,981 85,784,078 ( 20,972,097 ( 24.44) EKUITAS DANA INVESTASI
DiinvestasikanDalam Aset Tetap 16,995,657,980 13,222,724,511 3,772,933,469 28.53
JUMLAHEKUITASDANAINVESTASI 16,995,657,980 13,222,724,511 3,772,933,469 28.53 JUMLAH EKUITASDANA 17,060,469,961 13,308,508,589 3,751,961,372 28.19
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 17,084,615,707 13,321,254,967 3,763,360,740 28.25
Palu, 22 April 2015