IGB. MATRA ARTHA
SELAYANG PANDANG PROGRAM KB NASIONAL
Provinsi
NUSA TENGGARA BARAT
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi Nusa Tenggara Barat
Jalan Catur Warga Mataram (83121) Telp. (0370) 632143 Fax : (0370) – 622346 http://ntb.bkkbn.go.id email:bkkbn_ikapntb@yahoo.co.id
IGB. MATRA ARTHA
2
Selamat Datang
Di Bumi Gora
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Provinsi Nusa Tenggara Barat
adalah salah satu Provinsi dari 33
Provinsi yang ada di Indonesia, yang terdiri dari 2 (dua) pulau besar yaitu Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok.
Saat ini Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari : 8 (Delapan) Kabupaten dan 2 (Dua) Kota..
Empat Kabupaten dan Satu Kota terdapat di Pulau Lombok, yaitu :
- Kabupaten Lombok Barat
- Kabupaten Lombok Tengah
- Kabupaten Lombok Timur
- Kota Mataram
IGB. MATRA ARTHA
3
selanjutnya Empat Kabupaten dan Satu Kota terdapat di Pulau Sumbawa, yaitu :
- Kabupaten Sumbawa
- Kabupaten Dompu
- Kabupaten Bima
- Kota Bima
- Kabupaten Sumbawa Barat
Provinsi Nusa Tenggara Barat secara Geografis terletak antara :
- 115°46' - 119°5' Bujur Timur dan 8°5'- 9°5 Lintang Selatan
Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah tujuan wisata dan terletak antara daerah tujuan wisata lain yaitu Pulau Bali, Pulau Komodo (NTT) dan Tana Toraja (Sulawesi Selatan) serta dikelilingi oleh ratusan pulau kecil yang sudah terkenal sampai ke Manca
Negara diantaranya : Gili Meno, Gili
Air, Gili Terawangan, Gili Gede, Gili Nanggu dan Gili Tekong.
IGB. MATRA ARTHA
4
Wisata Panta Malimbu-Lombok BaratLuas wilayah Provinsi Nusa
Tenggara Barat adalah : 49.312,19
Km2 yang terdiri dari Daratan :
20.153,15 Km2 dan Lautan :
29.159,09 Km2 dengan pembagian,
Pulau Lombok : 4.738,56 Km2 (23,51%) dan Pulau Sumbawa 15.414,50 Km2
(76,49%).
IGB. MATRA ARTHA
5
Secara Demografis jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan Susenas 2007 sebesar :
4.292.421 orang, dengan komposisi
Laki-laki : 2.043.689 orang dan
Perempuan :2.248.802 orang. Jumlah jiwa paling mutakhir Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan hasil Pendataan Keluarga yang dilakukan oleh BKKBN Tahun 2008 sebanyak : 4.563.739 orang dengan komposisi
Laki-laki : 2.233.866 orang dan
Perempuan : 2.329.873 orang
dengan : 1.302.760 Kepala
IGB. MATRA ARTHA
6
Kepadatan penduduk di Provinsi
Nusa Tenggara Barat adalah sebesar :
222,41 orang per Km2 Kepadatan
jauh berbeda antara Pulau
Lombok : 681,52 orang per Km2
dan Pulau Sumbawa 81,27orang per
Km2.
Laju Pertumbuhan Penduduk
(LPP) Provinsi Nusa Tenggara
Barat : 1 , 7 0 %, A n g k a F e r t i l i t a s T o t a l ( T F R ) : 2 , 8 d a n K e l a n g s u n g a n P e m a k a i a n A l a t K ontrasepsi (CPR) 54,9 (SDKI 2007).
Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan kepemimpinan Gubernur TGH. Zainul Majdi, MA 2008-2013 mempunyai Visi Pembangunan NTB : “Terwujudnya Masyarakat Nusa
IGB. MATRA ARTHA
7
Tenggara Barat Yang Beriman dan Berdaya Saing (NTB Bersaing). Untuk merealisasikan Visi dalam percepatan Pembangunan di Provinsi NTB telah ditetapkan 9 (sembilan) Program Strategis diantaranya 3 (tiga) yang terkait dengan Program KB yaitu :1. Program untuk menekan Angka Kematian Ibu menjadi Nol diberi akronim AKINO.
2. Program untuk menurunkan
Angka Buta Aksara menjadi Nol diberi akronim ABSANO.
3. Program menekan Angka Drop Out sekolah menjadi Nol pada tingkat Pendidikan Dasar disingkat ADONO
Perkembangan Tingkat Prevalensi Pemakaian Alat/Cara KB
Wanita Status Kawin (CPR) menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) sejak Tahun 1991 sampai dengan Tahun 2002 sebagai berikut :
IGB. MATRA ARTHA
8
Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) menurut Sensus Penduduk dan Susenas, sebagai berikut :Kecendrungan angka Unmet Need Wanita Status Kawin NTB dari tahun ke tahun sebagai berikut :
1991 1994 1997 2002 2007 Pakai KB 39 49.8 56.5 53.5 54.9 39 49.8 56.5 53.5 54.9 0 10 20 30 40 50 60
IGB. MATRA ARTHA
9
Trend Angka Fertilitas Total atau Total Fertility Rate (TFR) NTB dari Tahun 1971 -2007 sebagai berikut :Untuk menunjang dan mempercepat laju gerak operasional Program KB Nasional di lapangan serta untuk ikut mensukseskan
0 2 4 6 8 10 12 14 16
SDKI 1991SDKI 1994SDKI 1997 SDKI 2002/03SDKI 2007 14.6 12.8 10.7 16 12.9 3.82 3.64 2.95 2.4 2.8 0 1 2 3 4
SDKI 199 1 SDKI 19 94 SDKI 1997 SDKI 2002 SDKI 2007
Gambar Trend Angka Fertilitas Total (TFR), Propinsi NTB, 1991 s/d 2007
IGB. MATRA ARTHA
10
tercapainya RPJMN 2005-2009, Kepala BKKBN Pusat dua tahun terakhir menetapkan kebijakan target minimal pencapaian Program. KB, NTB sebagai salah satu Daerah penyangga utama Program KB Nasional mendapat Kontrak Kinerja Program (KKP) Tahun 2009 sebagai berikut :Pencapaian peserta KB Baru Provinsi Nusa Tenggara Barat sampai dengan bulan Juni 2009 sebanyak :
87.038 akseptor atau 68,42 % dari
Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) menjadi Peserta KB Baru sebanyak : 127.215 akseptor.
IGB. MATRA ARTHA
11
Road Show Semarak KB PKK -Sumbawa
Jumlah peserta KB Aktif yang berhasil dibina sampai dengan bulan Juni 2009 tercatat sebanyak : 649.599 akseptor atau 71,68 % dari sejumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada sebanyak : 906.299 pasangan.
IGB. MATRA ARTHA
12
Beberapa keberhasilan BKKBN
Provinsi NTB dan Badan PPKB Kab/Kota se-NTB yang cukup signifikan pada Tahun 2009 ini diantaranya adalah Program PIK-KRR.
Peresmian PIK-KRR Barokah- Montong Baan
Dari 146 PIK KRR yang ditargetkan Tahun 2009, telah terbentuk di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi NTB sampai dengan bulan Juni 2009 sebanyak : 212 (145,21 %)
IGB. MATRA ARTHA
13
PIK-KRR Kota Bima
Dari 212 PIK-KRR yang ada terdapat : 185 PIK-KRR kategori
Tumbuh atau 145,21 % dari PPM
: 212 dan 20 PIK-KRR kategori
Tegak atau 133,33 % dari PPM :
15 serta 7 PIK-KRR kategori
Tegar atau 100 % dari PPM : 7. Beberapa PIK-KRR NTB yang tergolong berprestasi antara lain :
PIK-KRR “Al-Hikmah” Pondok
Pesantren Nurul Hakim Kecamatan Kediri, Lombok Barat masuk 5 (lima) besar nominator Juara PIK-KRR Tingkat Nasional; PIK-KRR
“Risca” SMA Negeri II Sumbawa Besar , Juara I Lomba PIK-KRR Tingkat Provinsi NTB, telah mampu mendorong dan mengadvokasi terbentuknya PIK-KRR di beberapa sekolah di Kabupaten Sumbawa,; PIK-KRR “As Siddiqien”
Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Juara II Lomba PIK-KRR Tingkat Provinsi NTB; PIK-PIK-KRR
“Samawa Etnis” Subawa Besar, Juara III Lomba PIK-KRR Tingkat Provinsi NTB.
IGB. MATRA ARTHA
14
Penenun tradisional
Kegiatan lain yang cukup menonjol adalah kegiatan UPPKS. Beberapa UP P K S u n g g u l an y an g a d a d i N T B d i a n t a r a n y a ad a l a h U P P K S B u m i s e K e c a m a t a n P r i n g g a s e l a K a b u p a t e n L o m b o k T i m u r d e n g a n p r o d u k tenunan khas Lombok, UPPKS Karang Panas, Kecamatan Ampenan, K o t a M a t a r a m d e n g a n p r o d u k D o d o l N a n g k a , U P P K S S e p a k a t K a b u p a t e n D o m p u d e n g a n p r o d u k K r i p i k G a d u n g d a n U P P K S K abupaten Bima dengan produk tenunan khas Bima
Kelompok kegiatan Bina-Bina yang menonjol di Provinsi Nusa Tenggara Barat
IGB. MATRA ARTHA
15
adalah Bina Keluarga Balita (BKB) BKB Anggrek Kelurahan Sarae Kota Bima ditingkat Nasional mendapat juara II Lomba BKB Tingkat Nasional yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.Kegiatan BKB
Tanpa mengecilkan arti pencapaian peserta KB Baru dari alat kontrasepsi yang lain, pelayanan Kontrasepsi Mantap seperti Kontap Wanita di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk Tahun 2009 ini, telah terlayani sampai dengan bulan Juni 2009 sebanyak : 481 akseptor atau 45,12 % dari PPM PB MOW : 1.066 akseptor. Kontap Pria (MOP) dari PPM PB MOP sebanyak : 178 akseptor, sampai dengan bulan Juni 2009 ini telah terlayani sebanyak : 23 akseptor (12,92%). Sedangkan untuk KB Baru Pria (MOP+Kondom)
IGB. MATRA ARTHA
16
telah terlayani sebanyak : 6.830 akseptor atau 67,16 % dari PPM PB Pria sebanyak : 10.169 akseptor.Dengan adanya perubahan dan
perbaikan pengelolaan Program KB yang mengacu pada Grand Strategy dan perbaikan manajemen program yang berbasis Balanced Score Card, memberikan kesempatan yang sangat luas untuk menggalang dan mendayagunakan seluruh potensi yang tersedia untuk melangkah dengan pasti dan terfokus pada sasaran akhir program.yaitu penurunan fertilitas dan meningkatnya kesejahteraan dan kualitas kehidupan keluarga sesuai dengan fungsi-fungsinya sebagai amanat dari UU Nomor 10 Tahun 1992. Beberapa aspek yang pantas mandapatkan prioritas dalam upava akselerasi penggarapan gerak operasional Program
IGB. MATRA ARTHA
17
KB adalah :
1. Perbaikan manajemen program secara umurn dan manajemen operasional yang lebih fokus pada upaya untuk menjangkau sasaran dan meningkatkan pencapaian.
2. Peningkatan efisiensi dan.efektifitas
kegiatan operasional melalui upaya pemilihan alternatif kegiatan yang bersifat menjawab tantangan dan sekaligus membuka peluang untuk bergerak lebih maju dalam pencapaian.
3. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan dukungan dana dan anggaran yang tersedia untuk optimalisasi kegiatan operasional.
4. Menggalang potensi dan sumber daya yang dimiliki baik internal maupun eksternal BKKBN terutama sumber daya dan jejaring kerja pada lini lapangan melalui konsolidasi dan koordinasi kegiatan operasional. Dari aspek-aspek yang menjadi fokus garapan program tersebut diatas tampak bahwa terdapat peluang dan kemungkinan yang cukup besar untuk mencapai tujuan Program KB Nasional di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
IGB. MATRA ARTHA
18
Beberapa langkah yang diambil untuk lebih meningkatkan gairah Program KB Nasional khususnya Program KB di Provinsi NTB, berupa 5 (lima) Kegiatan Pokok Program, yaitu :
1. Meningkatkan Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE) dan Koseling Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Bagi Remaja di Pusat Informasi Konseling KRR (PIK-KRR).
Kegiatan ini bertujuan :
- Setiap remaja memahami tentang
Triad KRR (HIV/AIDS, PMS Dan Narkoba/NAPZA)
- Remaja memahami pentingnya KB
setelah menjadi PUS
- Remaja memahami pentingnya
Program KHIBA/KIA sehingga bisa merencanakan persalinan aman oleh tenaga kesehatan
2. Melakukan KIP/Konseling KIA dan
KB kepada ibu hamil beserta suami dan keluarganya dengan melibatkan tenaga Penyuluh KB, Perawat Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.
Kegiatan ini bertujuan :
- Agar ibu hamil beserta suami dan
keluarganya merencanakan persalinan aman oleh Tenaga Kesehatan (Nakes).
- Merencanakan ber KB pasca
IGB. MATRA ARTHA
19
3. Meningkatkan peran Toga/Toma
dalam kegiatan penyuluhan KB kepada masyarakat terutama kepada segementasi sasaran PUS (PA, Kelompok Unmet Need, PUS Hamil). Kegiatan ini bertujuan :
- Memanfaatkan kegiatan pengajian
untuk memberikan penyuluhan KB kepada masyarakat
- Meningkatkan peran Toga/Toma
dalam penyuluhan KB dan kegiatan khotbah nikah pada calon pengantin
- Meningkatkan peran Toga/Toma
dalam menyampaikan materi KB dalam khotbah Jumat
- Meningkatkan peran Toga/Toma
dalam acara resepsi pernikahan
4. Meningkatkan pelayanan kontrasepsi
KB secara rutin dan berkualitas disetiap klinik KB, melalui :
- Penyiapan tenaga trampil
- Melengkapi sarana pelayanan KB - Menyediakan alkon yang lengkap Kegiatan ini bertujuan :
- Memberikan pelayanan KBi kepada
kelompok Unmet Need secara rutin
- Memberikan pelayanan KB kepada
calon akseptor pasca persalinan
- Memberikan pelayanan
pengayoman dan pembinaan (pelayanan ulang) bagi peserta KB aktif agar tidak terjadi drop out.
IGB. MATRA ARTHA
20
5. Pembinaan Peserta Keluarga
Berencana Aktif., yang bertujuan :
- Mencegah terjadinya drop out
peserta KB
- Membina Peserta KB Aktif agar
menjadi peserta KB Lestari
- Mencegah dan mengatasi terjadinya
efek samping, komplikasi dan kegagalan pemakaian alat kontrasepsi
Program KB Nasional di Provinsi NTB kedepan diharapkan makin fokus dan dapat mengantarkan keberhasilan Pembangunan Daerah dan Nasional.
Mataram, 28 Juli 2009