menyelesaikan pekerjaan mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan berat/sulit di lapangan.
Selain itu, penggunaan alat berat dimaksudkan pula untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas dan percepatan waktu pelaksanaan konstruksi. Dewasa ini, fora bisnis terkait alat berat konstruksi di Indonesia semakin pesat dan ramai. Berbagai pameran alat berat baik di dalam dan luar negeri telah banyak diselenggarakan. Peluang bisnis alat berat nampaknya sudah menjadi target negara-negara asal produsen alat berat untuk memperluas market-share hingga menanamkan investasinya. Hal ini tentu berdasarkan pada meningkatnya kondisi ekonomi makro dan pesatnya pertumbuhan pembangunan di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia ke depan tentu saja membutuhkan lebih banyak lagi alat-alat berat dan sarana pengangkut lainnya untuk keperluan mobilisasi barang dan jasa baik di sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan konstruksi. Mengingat pentingnya peran alat berat dalam pelaksanaan konstruksi pada satu sisi, dan beragamnya alat berat yang ditawarkan oleh berbagai produsen dan distributor alat berat pada sisi yang lain, maka para penyelenggara konstruksi diharapkan dapat memahami jenis dan fungsi alat berat secara lebih luas Sebagai negara kepulauan, Indonesia
membutuhkan beragam sumber daya, baik fisik maupun non-fisik. Sumber daya tersebut menjadi modal utama bagi pertumbuhan dan keberlangsungan pembangunan di berbagai sektor seperti sektor ekonomi, energi, industri, konstruksi, dan lain sebagainya. Dengan demikian, pengelolaan dan pengendalian sumber daya tersebut menjadi hal yang sangat penting dan strategis dalam rangka mendorong pembangunan bangsa yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan. Saat ini, Indonesia termasuk dalam deretan negara-negara yang paling progresif dalam penyelenggaraan konstruksi, sehingga menjadi pasar konstruksi yang besar dan diperhitungkan di dunia. Hal ini terjadi karena Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah sangat luas, kondisi geografis dan bentang alam yang bervariasi, jumlah penduduknya termasuk kelompok negara berpenduduk tertinggi di dunia, tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta tingkat pertumbuhan wilayah perkotaan yang tinggi pula. Dengan kondisi tersebut, produk konstruksi di Indonesia sangat bervariasi dari tingkat yang hanya memerlukan teknologi sederhana hingga teknologi ultra tinggi.
Meningkatnya investasi infrastruktur berdampak pada kebutuhan dukungan kesiapan sumber daya konstruksi yang andal. Salah satu sumber daya konstruksi
pelaksanaan, tidak tercapainya kualitas hasil pekerjaan, dan lain sebagainya sehingga hasil pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Sehubungan dengan maksud diatas, Kementerian Pekerjaan Umum menerbitkan Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 yang merupakan pemutakhiran dari katalog peralatan yang pernah diterbitkan sebelumnya pada tahun 1991.
Dalam Katalog tersebut, alat berat konstruksi dikelompokkan berdasarkan sifat pekerjaan. Disamping itu, spesifikasi masing-masing merek alat berat telah ditabulasikan berdasarkan kelasifikasi pengoperasiannya agar memudahkan pengguna dalam memilih alat berat konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Katalog tersebut juga dilengkapi dengan analisis harga satuan alat berat serta estimasi biaya operasi dan biaya kepemilikan alat berat (operating and
owning cost).
Sebagaimana dimaklumi, perkembangan tekhnologi alat berat dewasa ini sangat pesat. Oleh karena itu, Katalog Alat Berat Konstruksi bersifat dinamis, sehingga perlu dimutakhirkan secara berkala. Untuk memudahkan pemutakhiran tersebut, maka Katalog Alat Berat Konstruksi juga dimuat dalam bentuk file digital (soft file) yang dapat diakses melalui
dengan alamat www.pusbinsdi.net.
Semoga penerbitan Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 ini dapat menjadi bagian yang penting dalam upaya mewujudkan kemandirian dan keunggulan konstruksi Indonesia demi kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Jakarta, Februari 2014
Menteri Pekerjaan Umum
Djoko Kirmanto
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas perkenan-Nya lah Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 dapat diterbitkan dalam rangka membantu para penyelenggara konstruksi untuk memilih alat berat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di lapangan. Katalog ini disusun bersama-sama dengan melibatkan para pengguna, asosiasi perusahaan, produsen, dan distributor alat berat.
Penyajian Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 sengaja dibuat dalam beberapa bagian untuk memudahkan semua pihak yang berkepentingan dalam penggunaan katalog. Data dan informasi yang disampaikan dalam katalog telah disesuaikan dengan kebutuhan sek-tor konstruksi. Sistematika penyusunan katalog ini meliputi kelasifikasi alat be-rat konstruksi berdasarkan sifat dan jenis pekerjaan konstruksi, deskripsi masing-masing alat berat, tabulasi spesifikasi alat berat dari berbagai pabrikan, dan metode kerja, serta dilengkapi dengan analisis harga satuan.
Katalog Alat Berat Konstruksi yang diterbitkan ini adalah sebagai wujud rasa kepedulian dan tanggungjawab Kementerian Pekerjaan Umum dalam upaya memberikan dukungan terhadap perkembangan dan kemajuan sektor konstruksi di Indonesia.
Pada kesempatan ini kami ingin
Asosiasi Industri Alat Besar Seluruh Indonesia (HINABI), Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI), dan kepada seluruh Distributor Tunggal
(sole agent) Alat Berat yang terlibat, atas perhatian dan kontribusinya dalam mendukung penyusunan Katalog Alat Berat Konstruksi 2013. Semoga katalog ini dapat menjadi sumber pengetahuan bagi seluruh pemangku kepentingan penyelenggaraan infrastruktur dan sektor konstruksi nasional.
Tim Penyusun Katalog Alat Berat Konstruksi 2013
DAFTAR
ISI
Sambutan Kata Pengantar Daftar Isi BAB I Pendahuluan BAB II Pemilihan AlatBAB III Kategorisasi Alat Berat Konstruksi 1. EARTH WORKS Excavator Bulldozer Motor Grader Track Loader Padfoot Rollers Soil Stabilizer Wheel Dozer Wheel Loader Backhoe Loader Wheel Excavator Skid Steer Loader Tractor
Surface Drill
Landfill Compactor
2. MATERIAL PRODUCTION
Crushing and Screening Plants (portable) Crushing and Screening Plants (stationary) Asphalt Mixing Plants
Concrete mixer
Batching and Mixing Plants Concrete
i iii iv 01 07 13 17 22 26 29 32 35 38 40 43 46 49 51 53 55 59 62 67 72 74
3. LIFTING EQUIPMENT
Truck Crane
Truck Mounted Crane Tower Crane
Telescopic Handler All-Terrain Crane
Lattice Boom Crawler Crane
4. PAVING EQUIPMENT
Asphalt Finisher (tracked) Asphalt Finisher (wheeled) Concrete Paver
Bridge Finisher Compactors
Pneumatic Tire Roller Double Drum Compactor Road Milling Machine
5. FOUNDATION EQUIPMENT
Rig Bore Pile Diesel Hammer Vibro Hammer Grout Pump 6. ERECTION EQUIPMENT Launcher beam 7. CONCRETE ACTIVITY Concrete Pump 79 81 83 85 87 89 95 98 101 103 105 108 110 112 117 120 123 127 131 135 8. PRE-STRESS CONCRETE EQUIPMENT Pre-stress Tools 9. SPECIAL EQUIPMENT Jumbo Drill 10. LIGHT EQUIPMENT Light Tower Generator Set
Portable Air Compressor
11. TRANSPORTATION
Dump Truck Truck Mixer
12. SURVEYING AND TESTING
Auto Levels
BAB IV Analisa Harga Satuan
Analisa Pemilihan Alat Perhitungan Biaya Perhitungan Tarif Alat Perhitungan Produksi BAB V. Tabel Konversi Ground Pressure Grade Fuel Consumption 145 149 153 156 158 163 165 171 175 187 192 211 215 216 217 218
BAB. I
Pendahuluan
A. PANDANGAN UMUM
Penyelenggaraan infrastruktur memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah menetapkan, bahwa pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama dalam program pembangunan nasional. Komitmen Pemerintah dalam rangka meratakan pembangunan nasional semakin kuat. Hal ini terwujud dengan diterbitkannya Perpres No.32 tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Perpres No.26 tahun 2012 tentang Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS). Dalam hal ini MP3EI pada intinya mengidentifikasi potensi kekuatan ekonomi dan komoditi andalan nasional, sedangkan SISLOGNAS sangat berkepentingan dalam menjamin pergerakan komoditas tersebut dapat berjalan dengan lancar dan efisien. Dengan demikian MP3EI dan SISLOGNAS diharapkan dapat saling memberikan sinergi positif sehingga mampu berkontribusi bagi pembangunan nasional melalui pendekatan koridor ekonomi dan daya saing bangsa, serta mampu menyelesaikan permasalahan dan menghadapi tantangan nasional dan global pada saat ini dan masa mendatang dalam era kompetisi berbasis Supply Chain
Management (SCM).
Selaras dengan hal tersebut, aktivitas penyelenggaraan konstruksi saat ini mengalami peningkatan yang cukup besar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Perkembangan penyelenggaraan konstruksi nasional yang demikian pesat, menuntut para penyelenggara konstruksi
untuk lebih memperhatikan sumber daya konstruksi. Tentu saja, dalam pelaksanaan proyek-proyek konstruksi yang sedemikian besar dan masif perlu didukung oleh sumber daya konstruksi yang andal. Salah satu sumber daya konstruksi yang sangat penting dalam penyelenggaraan konstruksi selain biaya, sdm, dan waktu adalah material dan peralatan. Banyak proyek konstruksi yang terhambat atau tertunda pelaksanaannya oleh karena tidak tersedianya material dan peralatan di lokasi proyek. Hal ini disebabkan penyelenggaraan proyek konstruksi yang hampir merata dan bersamaan dalam satu waktu, sehingga membuat suatu jalur kritis (critical path) proyek tidak lagi pada aspek biaya melainkan pada ketersediaan material dan peralatan konstruksi (MPK) di lapangan.
Secara empirik, investasi pada sektor infrastruktur dapat memberikan dampak postif bagi peningkatan sektor industri lainnya, baik daya penyebaran ke belakang
(backward linkage) maupun derajat
kepekaan (forward linkage). Artinya, peningkatan investasi pada sektor infrastruktur akan meningkatkan produktifitas sektor lainnya yang menggunakan produk sektor infrastruktur dan pada gilirannya akan meningkatkan produktifitas sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan. Pada satu sisi, investasi infrastruktur semakin meningkat setiap tahunnya, yaitu untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi. Pada sisi yang lain, ketersediaan sumber daya konstruksi jumlahnya terbatas. Hal yang perlu mendapat perhatian bersama selanjutnya adalah kenaikan nilai investasi
infrastruktur juga berdampak pada naiknya kebutuhan pasokan sumber daya yang lainnya antara lain: energi, sumber daya alam mineral dan non mineral, transpor-tasi, dll. Pertanyaan besar berikutnya ada-lah apakah ketersediaan sumber daya yang ada cukup memadai untuk memen-uhi kebutuhan pembangunan tersebut secara efektif dan efisien, serta memenuhi kepentingan nasional dalam menciptakan kemandirian industri konstruksi nasional. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita harus segera dapat menguasai sistem rantai pasok material dan peralatan konstruksi secara komprehensif. Oleh karena itu, sumber daya konstruksi perlu dikelola dengan baik agar terjadi keseimbangan antara pasokan (supply) dan kebutuhan (demand).
Informasi yang komprehensif, dapat dipercaya dan real-time, diantaranya tentang material, sumber daya manusia, teknologi, peralatan, dana, dan badan usaha penyedia jasa konstruksi nasional sangat diperlukan. Ketersediaan informasi tersebut sangat bermanfaat bagi penyedia material, peralatan dan jasa konstruksi dalam mempersiapkan penyusunan dan rencana pengembangan usaha mereka guna merespon peningkatan kebutuhan (demand). Dengan demikian ketersediaan informasi yang kredibel dan dapat dipercaya yang akan mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pekerjaan konstruksi secara keseluruhan. Dalam hal ini, pemerintah diharapkan dapat
dan panjang sesuai dengan rencana investasi dalam penyelenggaraan infrastruktur. Pemasok, baik produsen maupun distributornya, dan para penyedia jasa dapat memberikan informasi terkait dengan kesiapan, potensi, ketersediaan, jumlah penjualan dan lain-lain terkait sumber daya khususnya MPK yang bersifat operasional. Pada akhirnya penerapan sistem rantai pasok konstruksi yang baik, menuntut para penanggung jawab kegiatan konstruksi agar dapat memberikan informasi terkait dengan kebutuhan sumber daya konstruksi yang diperlukan dalam mendukung rencana investasinya. Selanjutnya, informasi yang akurat dan berkelanjutan sangat dibutuhkan oleh para pemasok konstruksi yang tentu saja membutuhkan cukup waktu untuk mengembangkan kapasitas produksinya sehingga keseimbangan sistem rantai pasok konstruksi dapat terwujud.
B. ALAT BERAT KONSTRUKSI
Sebuah aktivitas bisnis apapun itu jenisnya, sudah pasti didalamnya akan terdapat satu kaitan antara pelaku yang mengerjakan aktivitas tersebut dengan alat yang menjadi pendukungnya. Tanpa adanya dukungan peralatan yang memadai dan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam aktivitas tersebut, maka hasil akhirnya akan jauh dari yang diharapkan. Begitu pula dalam sektor konstruksi dimana secara nyata banyak membutuhkan alat utama dan alat pendukung guna melancarkan jalannya aktivitas konstruksi
Alat berat merupakan faktor penting di dalam setiap proyek konstruksi, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut tentu saja untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan, serta dengan waktu yang relatif lebih singkat. Penyelenggaraan proyek konstruksi yang efektif, efisien, berkualitas dan andal perlu didukung oleh jaminan kualitas sumber daya konstruksi. Dalam hal jaminan kualitas, spesifikasi menjadi suatu alat (tools) yang dapat dijadikan acuan untuk menilai baik atau tidaknya suatu kualitas. Semakin baik spesifikasi yang dipersyaratkan dari suatu produk input, maka akan semakin baik pula produk outputnya. Dalam hal alat berat, spesifikasi alat berat menjadi suatu hal yang sangat perlu diperhatikan mulai dari tahap awal perencanaan proyek hingga proses pengadaan. Jenis, volume, dan tingkat kesulitan pekerjaan proyek akan sangat menentukan spesifikasi alat berat yang akan dipilih. Hal ini dalam rangka mempercepat waktu pelaksanaan pekerjaan, menekan biaya proyek, dan memenuhi tuntutan jaminan kualitas/ mutu pekerjaan yang disebabkan keterbatasan kemampuan tenaga manusia dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan berat/ sulit di lapangan. Dengan demikian, para penyelenggara konstruksi diharapkan dapat memahami tentang alat berat konstruksi secara lebih luas dan komprehensif. Kekurang pahaman tentang alat berat konstruksi akan berdampak cukup berarti bagi tujuan proyek itu sendiri antara lain dapat menyebabkan melesatnya
perkiraan biaya, mundurnya waktu pelaksanaan, tidak tercapainya kualitas hasil pekerjaan, dll. Dalam hal ini, penanggung jawab/ penyelenggara konstruksi diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas terkait persyaratan teknis dan spesifikasi peralatan/ alat berat konstruksi sesuai dengan jenis, volume, dan tingkat kesulitan pekerjaan proyek sehingga rencana mutu proyek dapat tercapai. Pemasok, baik penyedia jasa maupun pemilik alat berat, dapat memberikan informasi terkait dengan kondisi dan kinerja peralatan/ alat berat, jumlah ketersediaan dan lain sebagainya yang bersifat operasional. Dewasa ini, berbagai macam jenis dan merek alat berat bermunculan dengan menawarkan berbagai ke unggulannya masing-masing. Salah satu penawaran yang menjadi daya tarik bagi konsumen untuk memilih adalah dengan penawaran harga-harga yang relatif bersaing/ lebih murah dibandingkan produk sekelasnya. Namun demikian, sangat disayangkan banyak produk alat berat dengan harga relatif murah tersebut tidak diimbangi dengan jaminan kualitas yang baik. Kondisi ini tentunya dapat menjadi bumerang bagi pelaku jasa konstruksi di Indonesia karena alat berat yang digunakan mempunyai kualitas yang dibawah standar.
Akibatnya kualitas serta mutu produk konstruksi menjadi korban dari pemili-han alat berat konstruksi yang tidak sesuai. Untuk mengantisipasi hal ini, Pemerintah perlu bekerjasama dengan produsen serta asosiasi terkait alat berat dalam memberikan informasi terkait alat berat konstruksi. Informasi yang jelas dengan memperhatikan hal-hal penting dalam mengoptimalkan penggunaan alat
berat konstruksi yang baik dan tepat guna, sehinga dapat dicapai hasil produk konstruksi yang berkualitas dalam rangka mewujudkan industri konstruksi yang kokoh, andal dan berdaya saing tinggi.
C. RANTAI PASOK ALAT BERAT
Rantai pasok alat berat merupakan suatu rangkaian proses atau alur alat berat dari produsen sampai kepada konsumen. Dalam rantai pasok alat berat terdapat para pelaku, baik itu pelaku di hulu, pelaku di hilir maupun pendukung. Pengetahuan akan Rantai Pasok Alat Berat berfungsi untuk mengetahui sistem rantai pasok alat
berat secara keseluruhan sehingga dapat dikelola dengan baik agar setiap aktivitas pihak-pihak yang terlibat dalam suatu rantai pasok dapat berjalan dengan efektif, efisien, berkualitas, dan mampu memberikan keuntungan yang berkelanjutan. Kondisi keseimbangan rantai pasok alat berat ini perlu didukung oleh semua pemangku kepentingan dari hulu ke hilir. Pemerintah sebagai regulator juga perlu merespon dan memberikan iklim positif bagi berkembangnya industri alat berat nasional juga dukungan berbagai regulasi terkait dengan rantai pasok dan tata niaga alat berat nasional.
Ada beberapa tujuan rantai pasok alat berat konstruksi, sebagai berikut :
1. Pencapaian kondisi jaminan/terpenuhi nya alat berat bagi penyelenggaraan konstruksi yang tercermin dari tersedi-anya alat yang cukup dan baik mutunya
3. Pencapaian kondisi terwujudnya per-tumbuhan dan kemandirian industri alat berat dalam negeri untuk berkontri-busi secara nyata dalam pembangunan nasional.
Dalam hal ini ada beberapa skema rantai pasok alat berat. Untuk alat berat yang baru, walaupun saat perusahaan asing sudah bisa memasarkan sendiri barang produksi mereka, namun dalam kenyataannya para produsen alat berat tetap mempertahankan sistim distribusi dengan menjual produk melalui agen tunggal maupun distributor lokal. Sedangkan untuk alat berat rekondisi ada dua macam kemungkinan sumbernya yang pertama di impor bekas dari luar negeri, kemungkinan yang kedua adalah dari pengguna atau pemilik dalam negeri yang dijual kepada perusahaan rekondisi.
Kondisi rantai pasak alat berat ditinjau dari jenis komoditas, ketersediaan, pelaku, dominasi, dan tata niaga dapat digambarkan pada tabel dibawah ini.
Karakteristik Rantai Pasok Alat Berat
Oleh karena itu, penerbitan Katalog Alat Berat Konstruksi 2013 ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas rantai pasok alat berat di Indonesia.
Kegiatan Masing-masing Pelaku Rantai Pasok Alat Berat
Karakteristik Kondisi Saat Ini
Jenis Komoditas Barang Modal
Ketersediaan Alat Berat Jumlah pasokan kurang dari kebutuhan Pelaku Rantai Pasok Pengguna, Pemilik, Jasa, Distributor, Dominasi Rantai Pasok Agen atau Distributor
Tata Niaga - Harga dan penjualan mengikuti dinamika pasar;
- Diatur perijinan, produsen, pemasok, agen, rekondisi, pembiayaan, jasa, importer;
- Tidak diatur : lelang, jual-beli, registrasi;
Penjelasan Struktur
Buku katalog alat berat konstruksi ini berisi daftar peralatan berat yang disusun berdasarkan sifat pekerjaan. Aktifitas pekerjaan yang disajikan merangkum kebutuhan dasar dan tambahan penting untuk konstruksi sehingga diharapkan data yang terdapat di dalam katalog ini dapat membantu mulai dari tahap perencanaanpemilihan alat berat.
Adapun kategorisasi alat berat konstruksi berdasarkan sifat pekerjaannya didalam katalog ini terbagi menjadi :
1. 2. 3. 4. 5. 6. Earth Works; Materials Production; Paving Equipment; Lifting Equipment; Concrete Work; Light Equipment; 7. 8. 9. 10. 11. 12. Transportation; Special Equipment; Erection Equipment; Foundation Equipment;
Pre-Stress Concrete Equipment; Surveying dan Testing Equipment.
Penjelasan Kodefikasi
Untuk mempermudah penggunaan katalog dan diversifikasi alat di dalam katalog ini, maka digunakanlah sistem kodefikasi warna dengan penjelasan sebagai berikut :
Kodefikasi warna peralatan konstruksi dasar berdasarkan sifat pekerjaan sebagai berikut :
Kodefikasi sifat pekerjaan lainnya adalah : Earth Works Paving Equipment Light Equipment Foundation Equipment Materials Production Lifting Equipment Erection Equipment Concrete Activity
Pre-stress Concrete Equipment Special Equipment
Pemilihan Alat
BAB. II
Konsep Pemilihan Alat Berat
Faktor pemilihan alat menjadi salah satu hal penting oleh karena Pemilihan adalah suatu rangkaian awal dari Manajemen Peralatan, yang esensinya antara lain “Memilih, Mengoperasikan, Memelihara, dan Mengevaluasi” yang mesti menjadi perhatian kita pada saat kita hendak melakukan pekerjaan yang membutuhkan alat sebagai media penunjang pekerjaan. Sama halnya dengan pemilihan dan penggunaan alat berat, ada beberapa faktor penting yang mesti diperhatikan agar semuanya dapat berjalan seperti apa yang sudah di rencanakan,antara lain:
A.
Memilih Alat Berat Konstruksi
Berdasarkan Target Proyek
Dalam setiap pembangunan konstruksi membutuhkan tidak hanya material
bangunan dan tenaga kerja saja terlebih dahulu memerlukan perencanaan. Dalam sistem konstruksi, perencanaan memerlukan pengetahuan dan pengalaman untuk mengetahui apa peralatan yang diperlukan, ketika akan digunakan dan untuk berapa lama akan di lokasi, apakah akan melakukan sewa alat berat, dsb. Faktor-faktor apa saja yang diperlukan dalam pemilihan peralatan konstruksi dan bagaimana seharusnya diperoleh. Semua itu menjadi bahan pertimbangan untuk menghemat waktu dan uang. Berikut lima tips dalam perencanaan dan pemilihan peralatan konstruksi, yaitu :
1. Ketahui Peralatan Tersebut
Setiap bagian dari peralatan sistem konstruksi dirancang untuk tujuan tertentu.
Faktor Pertimbangan Pemilihan Alat Berat Konstruksi.
BAB. II
Konsep Pemilihan Alat
Faktor pemilihan alat menjadi salah satu hal penting oleh karena Pemilihan adalah
suatu rangkaian awal dari Manajemen Peralatan, yang esensinya antara lain “Memilih,Mengoperasikan,Memelihara, dan Mengevaluasi” yang mesti menjadi perhatian kita pada saat kita hendak melakukan pekerjaan yang membutuhkan alat sebagai media penunjang pekerjaan. Sama halnya dengan pemilihan dan penggunaan alat berat. Ada beberapa faktor penting yang mesti diperhatikan agar semuanya dapat berjalan seperti apa yang sudah di rencanakan :
1. Memilih Alat Konstruksi Proyek yang Tepat
Dalam setiap pembangunan konstruksi membutuhkan tidak hanya material
bangunan dan tenaga kerja saja terlebih
dahulu memerlukan perencanaan.
Dalam sistem konstruksi, perencanaan memerlukan pengetahuan dan pengalaman untuk mengetahui apa peralatan yang diperlukan, ketika akan digunakan dan untuk berapa lama akan di lokasi, apakah akan melakukan sewa alat berat, dsb. Faktor-faktor apa saja yang diperlukan dalam pemilihan peralatan konstruksi dan bagaimana seharusnya diperoleh. Semua itu menjadi bahan pertimbangan untuk menghemat waktu dan uang. Berikut lima tips dalam perencanaan dan pemilihan peralatan konstruksi.
2. Ketahui Peralatan Tersebut
Setiap bagian dari peralatan sistem konstruksi dirancang untuk tujuan tertentu.
A.
faktor Pertimbangan Pemilihan Alat Konstruksi.
Faktor Pertimbangan Pemilihan Alat Konstruksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Target Proyek Kondisi Medan Metode Kerja
Spek Tehnis Alat Produktivitas
Jumlah Alat Biaya Alat O&O cost
Ramah Lingkungan
Safety
Bila anda meninjau rencana penting untuk mengetahui apakah peralatan yang diperlukan dan kapan dalam proses konstruksi akan digunakan. Jika terampil, kontraktor dapat mengidentifikasi apa peralatan konstruksi, sistem instalasi yang diperlukan untuk meninjau proyek tugas. Pengetahuan dan pengalaman dalam peralatan konstruksi akan membantu menentukan jenis peralatan kerja sebagaimana yang diperlukan.
2. Menggunakan Peralatan Standar Dalam manajemen proyek, ketika berhadapan dengan peralatan konstruksi, cobalah untuk menggunakan bahanbahan yang standar baik kualitas dan produksi nya. Ini adalah bagian standar yang harus tersedia ditoko penjualan peralatan konstruksi (suplier). Hal ini akan mudah untuk menemukan bila Anda akan mengganti peralatan di lokasi tertentu jika memerlukan bagian pengganti. Bisa juga dengan melakukan sewa alat berat. 3. Gunakan Peralatan yang Lebih Kecil Terdapat cukup banyak peralatan besar dan material di lingkungan anda. Jadi, jika mungkin, hindari menggunakan peralatan besar. Hal ini dikarenakan tidak ekonomis dan lebih sulit untuk bekerja di lingkungan yang lebih kecil dibandingkan dengan peralatan yang dapat memenuhi semua lingkungan.
4.Merekrut Tenaga Ahli Bidang Peralatan Merekrut tenaga terampil bidang peralatan
mereka di bidang peralatan. Selain itu, tenaga ahli yang berpengalaman dapat membantu mengurangi biaya untuk peralatan sewa, maupun pemeliharaannya. 5. Beli Dari Vendor terkemuka
Dalam melakukan manajemen proyek, saat belanja untuk peralatan konstruksi, sangat penting untuk menghitung biaya dikeluarkan oleh unit produksi. Keputusan apakah akan menyewa atau membeli peralatan hanya berdasarkan investasi awal dan / atau biaya kepemilikan per unit waktu tidak akan memberikan gambaran yang penuh potensi dari total biaya. Baik menyewa atau membeli, pastikan Anda menggunakan peralatan konstruksi dari vendor/ suplier yang menyediakan kualitas peralatan dan jasa yang terpercaya yang meliputi :
Faktor keselamatan alat berat; Faktor emisi gas buang alat berat; Faktor kinerja alat berat;
Ketersediaan jumlah populasi alat berat dalam suatu wilayah;
Jaminan purna jual (after sales service); Jaminan suku cadang (original spare part); Layanan pelatihan (training) operator alat dan pelatihan (training) mekanik.
B.
Kondisi Medan atau Lokasi
Dalam pekerjaan yang berhubungan dengan bidang konstruksi, mengetahui dengan benar seperti apa medan yang akan menjadi
B.
Kondisi Medan atau Lokasi
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Oleh sebab itu pekerjaan awal atau persiapan yang berhubungan dengan pengecekan dan pemahaman mengenai medan/lokasi menjadi salah satu faktor penting juga dalam mempersiapkan sebuah pekerjaan dengan benar.
C.
Metode Kerja dalam Pelaksanaan
Metode dalam sebuah pekerjaan bisa diartikan sebagai sebuah konsep dalam kita melakukan sebuah pekerjaan. Dengan kita mengetahui dan memahami akan metode apa yang akan kita pilih dalam melaksanakan sebuah pekerjaan pada akhirnya kita bisa menentukan konsep bekerja yang sesuai dengan bidang atau jenis pekerjaan yang akan kita lakukan. Karena didalamnya juga menyangkut tentang pemilihan dan penggunaan alat berat yang sesuai dengan metode yang akan kita pilih.
Karena salah dalam menentukan metode dalam sebuah pekerjaan akan membawa dampak negatif bagi banyak hal, tidak saja menyangkut waktu pelaksanaan, biaya yang harus dikeluarkan dan juga dampak negatif lainnya. Intinya dengan memahami jenis pekerjaan dan menentukan metode atau cara yang tepat dalam melaksanakan sebuah pekerjaan akan banyak membawa dampak positif bagi pelaksana di lapangan, intinya sebuah pekerjaan itu bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dengan upaya pengkajian METODE KERJA
dan perhitungan yang komperhensif berbasis data dan informasi lapangan terkini, untuk mendapatkan armada alat berat yang optimum. pengertian “OPTIMUM” tepat spesifikas, Matching dalam pengoperasian, tepat jumlah dan biaya produksi terendah (HSP).
D.
Spesifikasi Tehnis Alat
Dalam menentukan jenis dan spesifikasi alat berat yang digunakan ketika kita sedang melakukan pekerjaan dalam bidang konstruksi misalnya. Maka pemilihan dan spesifikasi alat yang benar pada akhirnya menjadi salah satu kata kunci untuk keberhasilan sebuah pekerjaan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Itulah sebabnya, spesifikasi alat yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan menjadi salah satu faktor utama sebelum kita melaksanakan pekerjaan dilapangan. (Keterangan : untuk
melihat seperti apa spesifikasi alat yang sesuai dengan kebutuhan dapat dilihat pada penjelasan alat berat di BAB. 3)
E.
Produktifitas yang di targetkan
Keberhasilan sebuah alat dalam membantu proses pekerjaan dilapangan memang ditentukan dalam beberapa hal. Tidak saja masalah kehandalan alat tersebut yang berdampak pada kelancaran proses pekerjaan dilapangan tapi juga menjadi salah satu kata kunci dalam pemilihan alat berat adalah memperhatikan produktivitas dari alat tersebut. Kita semua tahu bahwa alat berat ini adalah salah satu alat produksi, dimana keberhasilan dan kelancaran pekerjaan ditentukan dari penggunaan alat
E.
Produktifitas yang di targetkan
berat tersebut dilapangan. Jika alat berat ini dapat bekerja secara maksimal maka sudah dapat dipastikan bahwa alat ini mampu memberikan produktivitas yang maksimal dalam membantu penyelesaian sebuah pekerjaan dilapangan.
Salah satu kunci untuk memilih alat tersebut adalah Kinerja peralatan yang diberikan oleh pabrik harus memiliki “Keandalan dan Ketahanan” alat berat selama umur pakai (Life Time), sehingga Faktor efisiensi peralatan, yang di gunakan untuk menghitung produktivitas terdiri dari Faktor operator, Faktor kondisi lapangan/medan yang bervariasi tetap dapat lebih tinggi.
F.
Perhitungan Jumlah Alat
Memperhitungkan jumlah alat yang akan digunakan dalam sebuah pekerjaan bidang konstruksi, sama halnya dengan kita menghitung berapa lama kita melakukan sebuah aktivitas pekerjaan bidang konstruksi dilapangan. Karena sifat alat berat itu sendiri adalah jika kita menggunakan alat berat itu secara sewa, kondisi itu harus diperhitungkan dalam hitungan harian bukan lagi mingguan atau bulanan. Jadi ketika kita sudah menentukan seperti apa metode kerja yang akan kita pilih dengan melihat jenis pekerjaannya, maka kita harus bisa menentukan secara
Ingat, pekerjaan dengan alat berat bukan pekerjaan biasa, artinya waktu adalah sama halnya dengan cost, perhitungan secara cermat menyangkut kebutuhan alat akan sangat menentukan proses pekerjaan dari awal hingga selesai. Salah satu kunci dalam memilih jumlah armada (fleet), adalah Keselarasan dalam menentukan komposisi sehingga tidak ada alat yang saling menunggu.
G.
Biaya Pemilikan dan Pengoperasian
Peralatan
Di dalam suatu proyek konstruksi alat-alat berat yang digunakan dapat berasal dari bermacam-macam sumber, antara alain alat berat yang dibeli oleh kontraktor, alat berat yang disewa-beli oleh kontraktor, dan alat berat yang disewa oleh kontraktor. 1. Alat berat yang dibeli oleh kontraktor Kontraktor dapat saja membeli alat berat. Keuntungan dari pebelian ini adalah biaya pemakaian per jam yang sangat kecil jika alat tersebut digunakan secara optimal. Dilihat dari segi keuntungan perusahaan, kepemilikan alat berat merupakan suatu faktor yang penting karena kadang-kadang pemilik proyek melihat kemampuan suatu kontraktor berdasarkan alat yang dimilikinya.
2. Alat berat yang disewa-beli oleh kontraktor
G.
Biaya Pemilikan dan Pengoperasian
Peralatan
yang lama maka pada akhir jasa penyewaan alat tersebut dapat dibeli oleh pihak penyewa. Biaya pemakaian umumnya lebih tinggi daripada memiliki alat tersebut, namun terhindar dari resiko biaya kepemilikan alat berat. Lebih detail akan
dijelaskan dalam Owning & Operating Cost pada bab ke 3.
H.
Ramah Lingkungan
Yang berhubungan dengan pengecekan kini bukan lagi saatnya kita bekerja hanya ingin mengharapkan sesuatu yang sifatnya keuntungan secara sesaat tapi lebih dari itu sebuah pekerjaan sudah harus mulai melihat dampak positif dan negative yang akan ditimbulkan dari proses pekerjaan tersebut, itulah kenapa memperhatikan apa yang disebut sebagai proses pekerjaan yang bersifat ramah lingkungan menjadi satu konsep berfikir yang baik dalam menjalankan pekerjaan dalam bidang konstruksi. Ibaratnya adalah Green Construction, adalah sebuah konsep bekerja yang memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, tidak saja pada saat persiapan, pelaksanaan dan akhir dari pekerjaan tersebut. Kesemuanya harus menjadi satu pola pikir yang mengacu pada konsep bekerja dengan lingkungan. Dengan cara seperti itu maka konsep 3R harus menjadi satu hal yang menjadi tujuan dalam setiap aktivitas yang akan dijalankan dalam pekerjaan bidang konstruksi dengan menggunakan alat berat. 3R adalah suatu program yang mendukung pelestarian
bumi kita ini. Gerakan yang mengajak kita untuk mengurangi penggunaan barang barang yang tidak ramah lingkungan (reduce), memanfaatkan kembali barang-barang yang dianggap sudah tidak berguna (reuse) dan melakukan daur ulang terhadap barang-barang yang tidak ramah lingkungan menjadi produk lain yang bermanfaat (recycle). Sehingga dengan memahami konsep bekerja dengan mengedepankan 3R akan menjadikan kita sebagai pelaksana lapangan yang peduli akan kelestarian lingkungan hidup untuk masa kini dan akan datang.
Untuk hak tersebut alat produksi di persiapkan seideal mungkin, tidak mencemari lingkungan yang merupakan salah satu faktor kunci produktivitas. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan aman, dengan studi Geoteknik yang benar. (Contoh: pemetaan area rawan longsor, dsb. Proses penanganan air dalam lokasi proyek (dewatering process) perlu dipersiapkan dengan matang untuk meminimalisir loss production akibat hujan. Pemilihan engine alat berat di Negara maju saat ini telah spakat menerapkan Tier 2, dan Tier 3.
I.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
PRINSIP PENERAPAN K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) DALAM BIDANG PEKERJAAN Setiap orientasi pekerjaan pasti mengandung suatu potensi ba-haya, bahaya selalu mengancam pekerja sesuai jenis pekerjaannya. Peralatan kerja yang digunakan sebagai penunjang juga mengandung resiko bahaya. Bahan-bahan yang digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan juga berpotensi bahaya. Bahkan lokasi anda bekerja juga tidak terlepas dari bahaya. Bahaya ada di mana-mana dan siap mengancam pekerja. Itu sebabnya keselamatan kerja menjadi target utama bagi setiap industri usaha di dunia. Tidak mungkin produksi akan stabil atau meningkat bila sistem keselamatan diabaikan. Juga mustahil produksi berjalan sendiri tanpa keselamatan. Mustahil pula produksi mengabaikan kesehatan lingkungan dan pekerjanya. Dari fakta demikian timbullah pemikiran yang panjang untuk menciptakan sistem keselamatan oleh para ahli keselamatan keselamatan yang berasal dari segala bidang pekerjaan.
Konsep yang muncul adalah Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah : analisa, standar prosedur, alat pelindung diri dan eliminasi bahaya. Analisa bahaya dipersiapkan sebelum melakukan pekerjaan, dikenal sebagai JHA (Job Hazards Analyzed) atau JSA (Job
Standard Analyzed). JHA digunakan untuk jenis kerja berlevel lebih tinggi resiko bahayanya (high risk). Standar prosedur kerja adalah penelitian panjang terhadap langkah-langkah kerja seluruh bidang. Semisal, bidang kelistrikan, proses dan produksi, mekanikal, mesin dan mekanik, pengecatan, konstruksi, dan lain-lain. Penelitian tersebut melahirkan prosedur kerja yakni / Standard Task Procedure (STP) digunakan pada prosedur keselamatan
sebagai pelindung keselamatan, setelah seorang pekerja mentaati serangkaian panjang prosedur keselamatan kerja lewat JHA dan STP tadi. Ingatlah! bahwa APD bukan yang pertama tapi pelindung terakhir dalam sistem keselamatan. Terakhir, eliminasi bahaya. Setelah sumber/penyebab bahaya diketahui maka dilakukan investigasi. Mencari sebab kecelakaan (accident) atau peristiwa (incident). Antara lain kecerobohan atau kurangnya pengetahuan pekerja, kurangnya pengawasan (leak of
supervising) atau karena peralatan yang yang tak layak. Bisa juga tidak memadainya suatu JHA dan STP yang dipakai. Semua dugaan kecelakaan tadi harus dieliminasi setelah tahu penyebabnya.
Pada pemilihan Alat berat kita kenal Safety yang melekat pada mesin tersebut pada saat memilih kanopi R.O.P.S (roll over
protection system) untuk medan yang berbahaya atau dengan kanopi type Standar untuk lokasi yang tidak berbahaya. Keselamatan Kerja merupakan persyaratan dalam menilai Kompetensi bagi tenaga kerja dari seluruh tingkatan dimulai dari Operator, Mekanik, Superisor sampai ke tingkatan Top Manajemen beberapa acuan standar dalam safety yang terkait dengan peralatan adalah : SMK3 Berdasarkan OHSAS 18001.2007.
BAB. III
Kategorisasi Alat Berat Konstruksi
I. EARTH WORKS A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. N.II. MATERIAL PRODUCTION A.
B. C. D. E.
III. LIFTING EQUIPMENT A. B. C. D. E. F.
IV. PAVING EQUIPMENT. A. B. C. D. E. F. G. H. Excavator Bulldozer Motor Grader Track Loader Padfoot Rollers Soil Stabilizer Wheel Dozer Wheel Loader Backhoe Loader Wheel Excavator Skid Steer Loader Tractor
Surface Drill
Landfill compactors
Crushing and Screening Plants (portable) Crushing and Screening Plants (stationary) Asphalt Mixing Plants
Concrete Mixer
Batching and Mixing plants, Truck Crane
Truck Mounted Crane Tower Crane
Telescopic Handler All Terain Crane
Latice Boom Crawler Crane Asphalt Finisher (tracked) Asphalt Finisher (wheeled) Concrete Paver
Bridge Finisher Compactors
Pneumatic Tire Roller Double Drum Compactor Road Milling Machine
V. FOUNDATION EQUIPMENT A.
B. C. D.
VI. ERECTION EQUIPMENT. A.
VII. CONCRETE ACTIVITY A.
B. C
VII. PRE-STRESS CONCRETE EQUIPMENT
A.
IX. SPECIAL EQUIPMENT A.
Rig Bore Pile Diesel Hammer Vibro Hammer Grout Pump Launcher Beam Concrete pump Concrete Vibrator Power Trowel Pre-stress Tools Jumbo Drill
X. LIGHT EQUIPMENT A. B. C. XI. TRANSPORTATION A. B.
XII. SURVEYING AND TESTING A.
Light Tower Generator Set
Portable Air Compressor Dump Truck
Truck Mixer Auto Levels
EW
17.
Excavator22.
Bulldozer26.
Motor Grader29.
Track Loader32.
Padfoot Rollers35.
Soil Stabilizer38.
Wheel Dozer40.
Wheel Loader43.
Backhoe Loader46.
Wheel Excavator49.
Skid Steer Loader51.
Tractor53.
Surface Drill55.
Landfill CompactorSpesifikasi Teknis
Excavator biasa menggunakan beberapa work tools yang bisa diganti secara cepat untuk berbagai jenis pekerjaan dengan memasang “Quick Coupler” pada arm bucket. Kita bias mengganti attachment secara cepat. Attachment yang tersedia adalah sebagai berikut: Rock bucket untuk material soft rock, hard rock. • Trench bucket untuk pekerjaan pembuatan saluran. • Bucket standart untuk pekerjaan yang umum. Pemilihan bucket secara tehnis untuk menggali material dapat di kategorikan menjadi 4 kelompok :
• Bucket type GD (General Duty) untuk jenis material low abrasion, misalnya tanah dan gravel yang tidak terlalu besar.
• Bucket type HD (Heavy Duty) material clay, campuran batu, sirtu, yang mempunyai tingkat abrasi lebih tinggi.
• Bucket type SD (Severe Duty) untuk kondisi material yang abrasif, seperti pada quarry sirtu, galian dari hasil blasting, dan lainnya.
• Bucket type XD (Extreme Duty) untuk kondisi material yang abrasifnya sangat tinggi, misalnya pada quarry granit dan blasting.
Attachment Net Power [HP] 80 - 157 Max Reach/Depth [m] 5,3 - 9,79 Breaking Force [kN] 82 - 162 Kecepatan Swing [rpm] 11 - 12,5 Operating Weight [kg] 10,000 - 24,000 Bucket Capacity [m3] 0,4 - 1,17 Ground Pressure [kg/cm2] 0,25 - 0,44 Lifting Capacity [kg] 2,590 - 7,350 Excavator
Excavator
(5 - 24 Ton)01
Deskripsi Alat
Alat serba guna yang dapat digunakan untuk menggali, memuat dan mengangkat material. Terutama digunakan untuk menggali parit-parit saluran air atau pipa (pipe line). Dengan penggantian kelengkapan tambahan (attachment). Alat ini dapat juga dipakai untuk memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspalan dan lain-lain.
Konstruksi bagian atas dari alat, dimana medan berada, dapat berputar 360 derajat, sehingga memungkinkan alat ini bekerja di tempat yang relatif sempit sekalipun.
Untuk pekerjaaan penggalian dari tanah dasar, dan pemuatan tanah atau material keatas dump truck, menggunakan bucket standar. Sedangkan untuk galian saluran dan memerlukan jangkauan yang jauh dapat menggunakan bucket yang lebih kecil serta digunakan long-arm.
1. 2. 3. 4. 5. 6. Shipping Height
Overall Transport Length Tail Swing Radius
Track of Track on Ground Overall Track Length Ground Clearance, Frame
Maximum Digging Maximum Reach at Ground Level Maximum Cutting Maximum Loading Height Minimum Loading Height 1. 2. 3. 4. 5.
Pada pekerjaan konstruksi pada umumnya menggunakan
kelas Excavator dengan
berat 10 ton, dan berat 20 ton. Kelas 10 ton dengan power sekitar 80 HP s/d 90 HP. Kelas 20 ton dengan power sekitar 138 HP s/d 148 HP. Pada kondisi pekerjaan dengan berbagai jenis material yang lunak sampai yang keras, bucket excavator dapat di ganti-ganti sesuai fungsinya, misalnya pada tanah normal cukup bucket
standar, sedangkan untuk tanah yang keras menggunakan bucket yang lebih kecil dan kuat (Rock
bucket). 7. 8. 9. 10. Track Gauge Track Width, Standart shoe Cab Height Ground Clearance, Counterweight
Pada kondisi pekerjaan dengan berbagai jenis material yang lunak sampai yang keras,
bucket excavator dapat di ganti-ganti sesuai fungsinya, misalnya pada tanah normal cukup bucket standar, sedangkan untuk tanah yang keras menggunakan bucket yang lebih kecil dan kuat (rock bucket).
Metode Kerja
Dimensi Pengiriman
Diagram
Jangkauan
Kapasitas Alat
Excavator01
Excavator
01
Kelas 5 - 10 Ton
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 39,5 51,0 55,0 Max Reach/Depth [m] 6,44/3,98 5/2,7 5,8/3,2Breaking Force [kn] ISO 6015 22,5 39,0 59,0
Swing speed [rpm] 10,0 9,5 8,1
Operating weight [kg] 5,230 5,970,0 8,650,0
Bucket Capacity [L] 0,16 0,07-0,265 0,103-0,306
Ground Pressure [kg/cm2] 0,29 0,35 0,40
Lifting Capacity [kg]* 1,032 508-3,420 725-3,565
YANMAR VIO55-5B VOLVO ECR58 VOLVO ECR88
*Without Bucket, measured at pin. Depending upon the reach and height of end of arm from the ground. Please consult with the manufacturer for further detail.
Kelas 10 - 15 Ton
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 89,81 92,5 84 105 (gross)80 88 99,23
Max Reach/Depth [m] 5,3 6,06 7,74/ 5,09 8,33/ 5,55 7,61/4,83 5,06 -Breaking Force [kn] 96 92,3 78,5 87,3 85 93,4 -Swing Speed [rpm] 12,4 12,5 13 13 12 11 11 Operating Weight [kg] 13,300 12,600 11,200 13,980 12,600 13,975 15,000 Bucket Capacity [M3] 0,53 0,5 0,45 0,58 0,5 0,55 0,46 Ground Pressure [kg/cm2] 0,35 0,44 0,29 0,39 0,32 0,44 0,26 0,25 Lifting Capacity [kg] 3,200 - - - -CA TERPILL AR 313 D HIT ACHI ZX 120-3 HYUND AI R110-7 HYUND AI R140L C-9S JCB JS 120 KOMA TSU PC 130F-7 KOBEL CO SK 130HD
Kelas 10 - 15 Ton
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 97,5 96.4 94 Max Reach/Depth [m] 5,5 8,78/5,79 7,96/6 Breaking Force [kn] 92,7 90 93,2-98,1 Swing Speed [rpm] 12,5 11,5 11 Operating Weight [kg] 13,500 15,400 15,600 Bucket Capacity [M3] - 0,5 0,6 Ground Pressure [kg/cm2] - 0,25 0,29-0,44 Lifting Capacity [kg] - 1,279 1,580-9,460 SANY SY135C -8 SUMIT OMO SH130-5 VOLVO EC 140 BL CBRAND
Kelas 20 - 24 Ton
SPECIFICATION
Net Power [HP] 138 147 143 (gross)140 139 138 150
Max Reach/Depth [m] 6,2 6,62 9,98/ 6,73 9,79/6,75 6,62 6,62 6,7 Breaking Force [kn] 155,6 149 133,4 143 149 149 154 Swing Speed [rpm] 10,9 12,5 12 12 12,4 12,4 12,5 Operating Weight [kg] 21,040 22,400 21,700 21,000 20,200 19,900 20,900 CA TERPILL AR 320D2 DOOSAN DX225 L C HY UND AI R220-9 SH JCB JS205SC KOMA TSU HB 205-1 KOMA TSU PC 200-8MO KOBEL CO SK210 L CA CER A Excavator
01
Excavator
01
Kelas 20 - 24 Ton
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 150 150 159,5 150 156 (gross)178
Max Reach/Depth [m] 9,85 5,39 9,90/ 6,65 9,94/ 6,73 9,93/6,73 9,85/6,60 Breaking Force [kn] - 89,92 142 138/150 145-153 192 Swing Speed [rpm] 0 - 11,5 12,5 11,5 11,6 12,1 11,9 Operating Weight [kg] 20,500 13,885 20,700 20,400-23,700 20,900-24,400 20,300 Bucket Capacity [M3] 0,9 - 0.90 0,92 1,1 0,85 Ground Pressure [kg/cm2] 0,35 - - 0,36 0,35 0,44 0,32 Lifting Capacity [kg] - - 2,109 12,4402,910- 15,4602,680- -KEIHA TSU 921 C NEW HOLL AND E 215 B SUMIT OMO
Spesifikasi Teknis
Dozer Standar Blade Width [m] 3,15 - 3,9
Kecepatan Maju [km/jam] 3,9 - 10,6
Kecepatan Mundur [m/menit] 3,9 - 10,9 Operating Weight [kg] 18,000 - 20,000 Blade Capacity [m3] 4,26 - 4,5 Ground Pressure [kg/cm2] 0,5 - 0,8
Jumlah Track Shoe [tiap sisi] 39 Dozer Swamp Net Power [hp] 96 - 190 Blade Width [m] 3 - 4
Forward Speed Range [km/h] 3,9 - 10,6
Reverse Speed Range [km/h] 5 - 13,4 Operating Weight [kg] 9,000 - 20,200 Blade Capacity [m3] 2,34 - 3,69
Bulldozer
Attachment :• Ripper : Alat ini dipasangkan pada sisi belakang bulldozer, digunakan untuk memecah, menggali lapisan batuan atau material yang keras lainnya agar menjadi bongkahan bongkahan sehingga memudahkan untuk digusur
Bulldozer
02
(20 Ton)
Bulldozer adalah traktor beroda rantai, serba guna dan memiliki kemampuan traksi yang digunakan dorong, menggusur, mengurug dan sebagainya. Efisien untuk kondisi medan kerja yang berat sekalipun, seperti daerah berbukit, berbatu, berhutan dan sebagainya.
Bulldozer mampu beroperasi pada tanah kering hingga lembab. Pada kondisi tanah yang sangat lunak (liat berlumpur), dapat menggunakan swamp bulldozer.
Swamp bulldozer mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai yang keras. Untuk daerah yang sangat sangat keras
Bulldozer perlu dibantu dengan ripper dan alat garuk.
Bulldozer
02
Faktor terpenting dari pengoperasian
bulldozer adalah daya dukung tanah yang akan dilintasi bulldozer harus lebih tinggi dari Ground Pressure (daya tekan alat).
Jarak dozing pemindahan tanah yang
efektif adalah 40 M sampai dengan 50 M maksimal.
Berdasarkan jenis blade (mata pisau) yang terpasang di bedakan menjadi 3 jenis
bulldozer.
A. Track Gauge B. Blade Width C. Blade Height D. Shipping Height
E. Ground Clearance at Full Lift
F. Digging Depth G. Track of Track
H. Shipping Length without Ripper I. Overall Height
J. Ripper Ground Clearance
K. Ripper Length L. Track Width M. Shank Gauge
• Angle Dozer : Blade yang ada dapat disetel membentuk sudut sampai dengan 25 derajat.
• Tilt Dozer : Blade dapat disetel dengan kemiringan sudut sesuai keinginan yang diperlukan pada penggalian tanah membentuk kemiringan.
• Semi U Tilt Dozer : Blade yang sering digunakan pada bulldozer pada jenis material dan kondisi medan yang normal.
Metode Kerja
Dimensi
Overall Length With Dozer BladeCapacity* length x heightBlade
Maximum lift above ground Maximum drop below ground Maxi-mum tilt adjust-ment Angling angle Additional weight Dozer Equip-ment Hydraulic control unit
Angle Dozer 5930 mm19’5” 4,4 yd3,4 m33 3470 mm x 1070 mm14’4” x 3’6” 1255 mm4’1” 485 mm1’7” 400 mm1’4” 25 degree 2890 kg6,370 lb 1,190 lb540 kg
Straight Tilt Dozer 5615 mm18’5” 4,4 m 3 5,8 yd3 3620 mm x 1295 mm11’11” x 43” 1070 mm3’6 590 mm1’11” 460 mm1’6” - 2220 kg4,890 lb 1,300 lb590 kg Semi-U Tilt Dozer 5770 mm18’11” 6,8 m 3 8,9 yd3 3640 mm x 1565 mm11’ 11 x 5’2” 1070 mm3’6 590 mm1’11” 460 mm1’6” - 2520 kg5,560 lb 1,300 lb590 kg
Remarks : * Blade capacides are based on the SAE recomendation practice J1265
Bulldozer
02
Standar
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 150 175 195 168 215 180 Blade Width [m] 4,16 4,16 4,16 3,41 3,97 3,97Forward Speed Range [km/h] 3,1-10 3,8-11,5 3,8-11,5 6,6 3,9-10,6 3,9-10,6
Reverse Speed Range [km/h] 6,4 8,4 8,4 8,5 5-13,4 5-13,4
Operating Weight [kg] 16,668 18,669 16,668 20,000 21,490 17,690 Blade Capacity [m3] 3,18 3,93 3,93 4,5 3,4 3,55 Ground Pressure [kg/cm2] 0,48 0,61 0,62 0,65 0,43 0,49 CA TERPILL AR D5R XL CATERPILL AR D6R CATERPILL AR D6R XL KOMA TSU D85E S S-2 Angle Doz er KOMA TSU
D65 E-12 Angle Doz
er PO WERPL U S D65 EX -15S
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 160 199 Blade Width [m] 3,38 4,37Forward Speed Range [km/h] 0-9,6 0-10,6
Reverse Speed Range [km/h] -
-Operating Weight [kg] 17,500 22,000
Bulldozer
02
Swamp
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 96 190 Blade Width [m] 3,22 3,97Forward Speed Range [km/h] 9 3,9-10,6
Reverse Speed Range [km/h] 10 5-13,4
Operating Weight [kg] 9,683 20,185 Blade Capacity [m3] 2,34 3,69 Ground Pressure [kg/cm2] 0,32 0,32 CA TERPILL AR D5K L GP KOMA TSU D65 P -12
Cut and spreading pada pembangunan jalan, (land scaping) dan bendungan Pembukaan lahan (land clearing) pada pembangunan jalan
Motor Grader
03
Spesifikasi Teknis
Net Power [HP] 125 - 242 Blade Width [m] 3,65 - 4,27 Foward Speed [km/h] 0 - 46,6 Operating Weight [kg] 10,800 - 17,000 Turn Radius [mm] 6,600 - 7,800Motor Grader Digunakan untuk mengupas (stripping), memotong serta meratakan suatu pekerjaan tanah, terutama pada tahap penyelesaian, agar diperoleh kerataan dan ketelitian yang lehih baik. Motor Grader juga dapat dipergunakan untuk aplikasi lain seperti membuat kemiringan tanah atau badan jalan, membentuk kemiringan tebing atau slope atau membuat saluran air secara sederhana.
Motor Grader memiliki blade (mata pisau) yang berada di bawah circle gear biasa diatur membentuk sudut pemotongannya untuk membuang tanah ke sisi samping pada saat maju, dan blade juga dapat diatur untuk sudut pemotongan seperti pada pembuatan kemiringan badan jalan atau saluran.
Deskripsi Alat
Motor Grader
03
Motor Graders digunakan dalam berbagai keperluan berikut posisi dari bucket yang dapat memanipulasi bentuk tanah.
1. Posisi operasi motor grader pada saat perataan (leveling). Roda depan di tanah yang sudah level, dan roda belakang pada posisi di belakang blade yang akan memotong tanah. 2. Perataan tanah pada posisi miring
dengan membentuk slope.
1. Leveling
4. Digging
2. Slope
5. Refilling
3. Slope on Level Ground
3. Perataan pada slope yang landai, posisi roda depan pada tanah yang akan di potong dan roda belakang pada posisi tanah yang telah rata.
4. Posisi blade pada saat menggali parit 5. Posisi blade dan roda depan saat
menimbun kembali.
Metode Kerja
Aplikasi
Motor Grader03
Motor Grader
SPECIFICATION
SPECIFICATION
BRAND
BRAND
Net Power [HP] 125-145 180/167 135 135 185 168 Blade Width [m] 3,66 3.658 3,71 3,7 4,01 3,66 Forward Speed [km/h] 3,9-45,7 6.5-49.2 3,4-44,5 3,6-42,6 4,0- 46,6 39 Operating Weight [kg] 13,032 14500 10,800 13,975 16,315 14,560 Turn Radius [mm] 7,300 7300 6,600 6,600 6,900 7,800 Net Power [HP] 212 242 204 135 205 Blade Width [m] 4,27 3,65 3,65 3,71 4,27 Forward Speed [km/h] 39 3,7-45,3 3,8-44,9 0-42 0-38 Operating Weight [kg] 16,750 16,678 15,554 11,000 17,000 Turn Radius [mm] 7,800 7,370 7,265 6,600 7,300 CA TERPILL AR 120 K TEREX GS-18.07 CHANGLIN 717H VO LVO G960 VOLVO G930 XCMG GR 135 XCMG GR 215 KOMA TSU GD 511A-1 MIT SUBISHI MG330 MIT SUBISHI MG530 TEREX GS-14.03Spesifikasi Teknis
• Bucket yang terpasang bisa diganti.
• Attachment lainnya seperti pada pekerjaan logging dapat diganti clamp (penjepit kayu bulat atau kepiting).
Attachment
Track Loader Standar Net Power [HP] 148 - 263 Bucket Capacity [m3] General Purpose 1,85 - 3,21 Multi Purpose 1,6 - 3,0
Forward Speed Range [km/h] 10 - 11
Operating Weight [kg] 15,517 - 28,058
Ground Pressure [kg/cm2]
0,66 - 0,92
Clearance at full lift [mm] 2,694 - 3,138
Track Loader Compact Net Power [HP] 68 - 71
Bucket Capacity [m3]
General Purpose 0,7 - 0,85
Forward Speed Range [km/h] 8,2 - 8,7
Operating Weight [kg] 3,903 - 4,486
Ground Pressure [kg/cm2]
0,32 - 0,43
Clearance at full lift [mm] 2,431 - 2,489
Track Loader
Track Loader
04
Deskripsi Alat
Sebuah alat berat pemuat beroda rantai (track loader), biasa digunakan untuk memuat material atau tanah atau batu ke dalam alat pengangkut (dump truck atau hopper pada belt
conveyor) atau memindahkan material ketempat lain dengan jarak angkut sangat terbatas (load and carry). Hanya biasa beroperasi di daerah yang agak keras dan pada landasan yang kurang rata.
Daya cengkeram lebih kuat, tetapi kurang mampu di daerah yang lunak dan basah, mampu mengambil sendiri tanah merah asli atau yang agak lunak. Memerlukan daerah pemuatan
(loading point) sedikit agak lebar tetapi perpindahan daerah operasi kurang cepat (kurang mobile).
2. Cara kedua adalah dengancara front
loading atau gerakan maju mundur.
Metode Kerja
Track Loader
04
Dimensi
Metode memuat material (loading) biasa menggunaka dua cara :
1. Dengan metode huruf “V” mengambil material, mundur, maju sambil berbelok membentuk V ke arah loading point.
Track Loader Standar
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 148 263 Bucket Capacity [m3] - -General purpose 1,85 3,21 Multi Purpose 1,6 3 CA TERPILL AR 953 D CATERPILL AR 973 DTrack Loader
04
Track Loader Compact
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 68,4 70,7 Bucket Capacity [m3] - -General Purpose 0,7 0,85 Forward speed [km/h] 8,2 8,7 Operating Weight [kg] 3,903 4,486 Ground pressure [kg/cm2] 0,43 0,32Clearance at full lift [mm] 2,489 2,431
Padfoot Rollers
05
Spesifikasi Teknis
Net Power [HP] 102 - 201 Operating Weight ([kg] 10,000 - 24,650Speed Range [km/jam] 0 - 12,4 Drum Width [mm] 2,100 - 2,134 Centrifugal Force High Amplitude [kn] 202 - 339 Centrifugal Force Low Amplitude [kn] 119 - 264 Vibration frequency [hz] 23 - 36
Sheepfoot rollers yang sering juga disebut sebagai compactor
padfoot adalah alat pemadat tanah dan pasir serta batuan yang digunakan dalam pembuatan jalan pada tanah dasar
(sub grade).
Permukaan dari drum (roller) tidak rata seperti pada smooth drum, akan tetapi berlekuk-lekuk segi empat. Alat ini biasanya digunakan pada tanah dasar sejenis tanah liat (clay).
Deskripsi Alat
Padfoot Rollers
05
Untuk mencapai tingkat kepadatan tertentu alat ini bergerak melintas maju mundur, sesuai dengan kecepatan serta vibration force masing-masing jenis alat, Penentuan pasing (lintasan) alat biasanya ditentukan dari spek tehnis proyek, akan tetapi dalam performance alat untuk mencapai kepadatan standar memerlukan 4 sampai 6 lintasan.
Metode Kerja
Padfoot Rollers
05
Padfoot Rollers
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 132 153 201 201 132 130 147,5 Operating Weight [kg] 13,000 16,400 19,390 24,650 12,620 - 13,200Speed Range [km/jam] 0-10 0-11 0-11 0-10 0-11 0-8 0-10,8
Drum Width [mm] 2,130 2,130 2,130 2,130 2,130 2,134 2,100
Centrifugal Force High
Amplitude [kn] 275 275 314 330 275 266 274
Centrifugal Force Low
Amplitude [kn] 202 202 240 173 202 133 171 Vibration Frequency [Hz] 30-36 30-36 26-31 26 30-36 31,9 31/35 BOMA G BW 211D-40 BOMA G BW 216PD40BW BOMA G BW219PD4 BOMA G BW 226PD4 BW BOMA G BW211PD40 CATERPILL AR
CP533E CHANGLIN YZK12HD
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 147,5 110 102 [gross]125 [gross]112 133 173
Operating Weight [kg] 15,130 13,000 10,200 11,600 12,810 11,125 16,199
Speed Range [km/jam] 0-10,6 0-5 0-5 11 0-10 0-11 0-12,4
Drum Width [mm] 2100 2,130 2,130 2,100 2,130 2,134 2,134
Centrifugal Force High 292 300 246 282 255 309 339
CHANGLIN YZK14HD DYNAP
AC CA250PD-II DYNAP AC CA250D JCB VM115 PD SAK AI SV525 TF VOLVO SD110 VOLVO SD160
Spesifikasi Teknis
Net Power [HP] 332 - 600 Operating Weight (kg] 20,900 - 31,000 Mixer Width [mm] 2,400 - 2,650 Mixer Depth [mm] 400 - 600 Centrifugal Force High Amplitude [kn] 0 - 65 Soil StabilizerSoil Stabilizer
06
Deskripsi Alat
Soil Stabilizer adalah alat yang berfungsi pendaur ulang pada pekerjaan pemeliharaan jalan secara dingin dan sebagai alat dalam proses stabilizer tanah.
Soil Stabilizer digunakan untuk pekerjaan perbaikan kondisi tanah dasar pada pembuatan jalan, atau landasan pacu. Mesin ini bekerja menggali, mencampur, dan menggelar kembali tanah yang ada dengan memberikan bahan tambahan untuk stabilitas tanah.
Pada perbaikan jalan dapat digunakan untuk membongkar
Pekerjaan merehabilitasi jalan kerikil granular, daur ulang secara dingin dengan tambahan bahan pengikat cocok untuk merehabilitasi jalan kerikil granular dengan daya dukung yang rendah.
Aplikasi di lapangan untukpembuatan jalan baru di daerah-daerah yang sulit mendapatkan material batu, dengan alat ini tanah dasar yang ada di berikan campuran semen yang kemudian di mixing sambil berjalan, dan dipadatkan oleh alat pemadat di sisi belakang soil stabilizer ini. Sebagaimana skema terlampir.
Metode Kerja
Soil Stabilizer
06
Dimensi
Siklus Pekerjaan Pendaurulang : 1. Proses crushing, membongkar 2. Mixing daur ulang material. 3. Spreading, menggelar
Contoh Pekerjaan :
Pekerjaan daur ulang jalan aspal yang rusak dengan, lapisan dasar terikat dapat diperbaiki (recycle) dengan mencampur aspal emulsi menjadi campuran pasir aspal dan material kerikil.
Soil Stabilizer
06
Soil Stabilizer
SPECIFICATION
SPECIFICATION
BRAND
BRAND
Net Power [HP] 590 482 349 540 489 Operating Weight [kg] 26,500 20,950 23,473 28,145 24,000 Mixer Width [mm] 2,400 2,400 2,438 2,438 2,650 Mixer Depth [mm] 600 500 457 406 400Operating Speed Range [km/h] 0-12 0-12 4,3-9,7 3,2-9,2 64,3
Net Power [HP] 332 332 600
Operating Weight [kg] 22,500 22,480 31,000
Mixer Width [mm] 2,650 2,650 2,400
Mixer Depth [mm] 430 430 0-510
Operating Speed Range [km/h] 0-48 0-48 12,6
BOMA G MPH 125 SAK AI PM 550 SAK AI PM 550S WIR TGEN WR 240 BOMA G MPH 122-2 CATERPILL AR RM 300 CATERPILL AR RM 500 KOMA TSU PMC S 360-2
Aplikasi
MPH dapat digunakan sebagai soil stabilizer atau recycler sebagai recycler, lapisan permukaan sampai dengan lapisan base course dapat dihancurkan dan dicampurkan dengan hot bitumen sebagai binder sebagai soil stabilizer, dapat digunakan untuk mencampurkan bahan kapur, semen atau aditif lainnya dengan material yang tersedia untuk meningkatkan stabilitas dan homogenitas material jalan.
Wheel Dozer
07
Spesifikasi Teknis
Power [HP] 224 - 315 Blade Capacity [m3] 2 - 5 Weight [ton] 20 - 80Wheel Dozer pada dasarnya adalah traktor yang dipasangkan plat dozer atau alat pendorong. Digunakan untuk membersihkan atau meratakan tanah, wheel dozer sering dipakai dalam pertambangan dan pekerjaan reklamasi.
Wheel Dozer juga bisa digunakan sebagai traktor pendorong dalam pengerukan.
Wheel Dozer biasanya memiliki empat roda hidrolik dan bergerak lebih cepat daripada crawler dozer selain itu dapat bergerak tanpa merusak jalanan aspal.
Deskripsi Alat
Wheel Dozer
07
Aplikasi
Roda wheel dozer adalah roda karet yang bisa disetir secara mekanis ataupun elektrik. Wheel dozer terdiri dari pendorong atau dozer blade yang dioperasikan secara hidrolik. Berbagai jenis blade atau plat tersedia :
1. Plat lurus dan pendek untuk perataan halus.
2. Plat melengkung dengan sayap di samping untuk beban berat.
Wheel Loader
08
Spesifikasi Teknis
Net Power [HP] 92 - 230 Operating Weight [kg] 7,000 - 18,000Bucket Heap Capacity [m3]
1,3 - 3,25
Wheel Loader adalah alat pemuat beroda karet (ban), penggunaannya hampir sama dengan Dozer Shovel. Perbedaannya terletak pada landasan kerjanya, dimana landasan kerja untuk whell loader relatif rata, kering dan kokoh. Dipergunakan terutama pada pengoperasian yang dituntut agar tidak merusak landasan kerja
Deskripsi Alat
Wheel Loader
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 149 197 118 193 116 290 92 Operating Weight [kg] 13,092 18,338 10,464 17,633 10,200 23,500 10,270Bucket Heap Capacity
[m3] 2,1-3 2,5-3,5 1,76 3,25 1,7 4,2 1,8 CA TERPILL AR 930 H CATERPILL AR
950 H CASE 512 G CASE 821 F CHANGLIN 937H CHANGLIN 980H FOTO
N FL936-II
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 143 164 129 158 96 123 Operating Weight [kg] 11,550 14,000 7,980 12,740 7,495 9,555Bucket Heap Capacity
[m3] 2,1 2,7 1,6 2,7 1,30-1,70 1,40-2,00 HY UND AI HL740-9S HYUND AI HL757-9S KAWASAKI 60 Z V KAWASAKI 70 ZIV -2 KOMA TSU WA 150 - 5 KOMA TSU WA 200 - 5 Wheel Loader
08
Fugsi utamanya adalah untuk memuat material ke dalam alat pengangkut hampir sama dengan dozer shovel untuk mengangkut dari stock pile ke atas dump truck, mengisi hopper pada AMP, Batching plant dan Crushing Plant. Penggunaan pada areal yang datar. Terdapat tiga metode dalam mengisi muatan ke dalam truck. 1. Metode “shape loading” yaitu truck
bergerakmaju saat wheel loader mengambil material dari stock pile, dan truck bergerak mundur saat truck akan dimuati oleh loader.
2. Metode “V-shape loading” pada metode ini truck tidak bergerak, pada saat pengisian material sampai penuh dan
wheel loader bergerak maju mundur membentuk huruf V dari arah pengambilan material keposisi truck. 3. Metode “pass loading” metode ini di
gunakan apabila wheel loader tersedia dua unit atau lebih, truck bergerak dari loader ke loader yang lain sampai terisi penuh.
Wheel Loader
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 166 189 115 155 170 174 230 Operating Weight [kg] 13,710 17,130 9,410 11,600-11,890 12,700 14,970-15,340 18,000 Bucket Heap Capacity[m3] 2-2,8 2, -4 1,5 1,9-2,3 2,0 2,3-2,7 2,7 KOMA TSU WA 320-5 KOMA TSU WA 380Z -6 VO LVO
L50F VOLVO L60F VOLVO L70F VOLVO L90F VOLVO L110F
Spesifikasi Teknis
Net Power [HP] 74 - 95 Operating Weight [kg] 6,000 - 9,800 Bucket Shovel [m3] 1 Bucket Backhoe [m3] 0,02 - 0,29 Digging Depth [mm] 4,200 - 6,000Operating Speed Range [km/h] 5 - 40,36
Backhoe Loader
Backhoe Loader
09
Deskripsi Alat
Backhoe Loader alat pemut berroda ban yang di
kombinasikan dengan Backhoe, sebagai fungsi menggali penggunaannya hampir sama dengan wheel loader, dimana landasan kerja untuk Backhoe Loader relatif rata, kering dan kokoh.
Dipergunakan terutama apabila pada pengoperasiannya dituntut mobilisasi yang tinggi agar tidak merusakkan landasan kerja serta tidak diperlukan traksi yang tinggi dan fungsi Excavator dengan bucket yang kecil sesuai untuk pekerjaan pada pemeliharaan saluran pada jalan raya serta penggalian pada pekerjaan utilitas. untuk menggali parit-parit saluran air ataupipa (pipe line) dan lain lain. Dengan penggantian kelengkapan tambahan (attachment). Alat ini dapat juga dipakai untuk memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspalan. sehingga memungkinkan alat ini bekerja ditempat yang relatif sempit sekalipun.
• Hydraulic Loader Attachment Bracket • Hydraulic Quick Coupler
2. Metode “V-shape loading” pada metode ini truck tidak bergerak, pada saat pengisian material sampai penuh dan wheel loader bergerak maju mundur membentuk huruf V dari arah pengambilan material keposisi truck. 3. Metode “pass loading” metode ini di
gunakan apabila wheel loader tersedia dua unit atau lebih, truck bergerak dari loader ke loader yang lain sampai terisi penuh.
Metode Kerja
Backhoe Loader
09
Fugsi utamanya adalah untuk memuat material kedalam alat pengangkut hampir sama dengan dozer shovel untuk mengangkut dari stock pile ke atas dump truck, mengisi hopper pada AMP,
Batching plant dan Crushing Plant.
Penggunaan pada areal yang datar terdapat tiga metode dalam mengisi muatan ke dalam truck.
1. Metode “shape loading” yaitu truck bergerakmaju saat wheel loader mengambil material dari stock pile, dan truck bergerak mundur saat truck akan dimuati oleh loader.
Backhoe Loader
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 86 87 95 99 95 90,1 90,1 Operating Weight [kg] 6,750 8,720 7,814 7,000 7,650 7,770 7,660 Bucket Shovel [m3] 1 1,0 - 1 1 1 1 Bucket Backhoe [m3] 0,02 0,02 - 1 0,2 0,17 0,2 Digging Depth [mm] 4,360 4,263 - 43,38 5,350 5,970 4,770Operating Speed Range
[km/h] 6-40 6-40 - 5,8-48,6 5,8-37 5-38,3 40,36 7,26-CA TERPILL AR 416 F CATERPILL AR
428 F CASE 580 SN CHANGLIN WZ30-25 HYUND
AI
H940S JCB 3CX
-SM
Backhoe Loader
09
Backhoe Loader
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 74 74 74 74 94 Operating Weight [kg] 8,070 8,550 8,160 8700 8,000 Bucket Shovel [m3] - - - - 1 Bucket Backhoe [m3] 0,1 0,11 0,1 0,11 0,2 Digging Depth [mm] 4,977 4,850 5,270 5,050 4,471Operating Speed Range
[km/h] 6-40 6-40 6,5-40 6,5-40 37 (F)-35 (R) KOMA TSU WB93R -5EO
SPECIFICATION
BRAND
Net Power [HP] 83 91 Operating Weight [kg] 9,120 9,800 Bucket Shovel [m3] 1,0 1,0 Bucket Backhoe [m3] 0,08-0,29 0,08-0,29 Digging Depth [mm] 4,270-5,320 4,290-5,350Operating Speed Range
[km/h] 5,8-37 6-37,3 VO LVO BL 61B VOLVO BL 71B KOMA TSU WB93S-5EO KOMA TSU WB97R -5EO KOMA TSU WB97R -5EO TEREX BHL 820
Wheel Excavator
10
Spesifikasi Teknis
Net Power [HP] 92 - 230 Operating Weight [kg] 7,000 - 18,000Max Reach / Depth [m] 5,4 - 10,39 / 4,7 - 6,68
Bucket Capacity Range [m3]
0,38 - 1,58 Breaking Force [kn] 87,3 - 176 Ground Clearance [mm] 260 - 370 Swing Speed [rpm] 10 - 12,9
Alat serbaguna yang dapat dipergunakan untuk menggali, memuat dan mengangkat material. Teristimewa dipergunakan untuk menggali parit-parit saluran air atau pipa (pipe line) dengan penggantian kelengkapan tambahan
(attachment) alat ini dapat juga dipakai untuk memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspalan dan lain-lain. Konstruksi bagian atas dari alat, dimana medan berada, dapat berputar 360 derajat, sedangkan kerangka bagian bawah yang menggerakkan dilengkapi roda/ban sehingga alat ini khusus dipergunakan pada medan kerja yang relatip rata dan padat memungkinkan alat ini bekerja lebih mudah pada pekerjaan yang memerlukan mobilitas kelokasi yang berpindah pindah terutama pada pemeliharaan saluran di jalan raya .