• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

52

BAB III

GAMBARAN UMUM

Kota Cimahi merupakan suatu kota di Jawa Barat yang terletak pada koordinat 1060-400 BT dan 60-550 LS, dengan variasi ketinggian antara 700 – 1075 meter diatas permukaan laut (mdpl). Luas Kota Cimahi secara keseluruhan mencapai 4.025,73 Ha meliputi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Cimahi Utara yang terdiri dari 4 Kelurahan , Cimahi Tengah yang terdiri dari 6 kelurahan dan Cimahi Selatan yang terdiri dari 5 Kelurahan. Secara administrasi Kota Cimahi berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua, dan Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Sebelah Timur : Kecamatan Sukasari, Kecamatan Sukajadi,

Kecamatan Cicendo, dan Kecamatan Andir Kota Bandung

Sebelah Selata : Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung dan Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung Sebelah Barat : Kecamatan Padalarang dan Kecamatan Batujajar

Kabupaten Bandung Barat

Berdasarkan pada rencana tata ruang kota cimahi tahun 2012-2032 rencana hirarki pusat pelayanan, Kecamatan Cimahi Tengah di tetapkan sebagai Pusat Pelayanan Kawasan. Terdapat 3 daerah pelayanan sampah di Kota Cimahi yaitu daerah pelayanan utara, tengah dan selatan, pada daerah pelayanan tengah merupakan daerah dengan sebaran TPS terbanyak yaitu sebanyak 6 TPS, pada daerah pelayanan utara sebanyak 3 TPS dan daerah pelayanan selatan sebanyak 3 TPS. Berdasarkan Master Plan Persampahan Kota Cimahi Kecamatan Cimahi Tengah merupakan kecamatan dengan pentahapan sistem persampahan dengan pelayanan penuh. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian rute pengangkutan sampah Kecamatan Cimahi Tengah dipilih sebagai studi kasus dikarenakan Kecamatan Cimahi Tengah sebagai pusat pelayanan kawasan dan ditetapkan sebagai wilayah dengan pelayanan persampahan secara penuh atau di

(2)

53 prioritaskan. Kecamatan Cimahi Tengah terdiri dari 6 Kelurahan yaitu Kelurahan Baros, Kelurahan Cimahi, Kelurahan Karang Mekar, Kelurahan Padasuka, Kelurahan Setiamanah, dan Kelurahan Cigugur Tengah , dengan batas administratf sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kelurahan Citeureup dan Kelurahan Cipageran Sebelah Timur : Kota Bandung

Sebelah Selatan : Kelurahan Cibeber, Kelurahan Utama dan Kelurahan Cibeureum

Sebelah Barat : Kecamatan Padalarang dan Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat

Tabel 3.1

Luas Wilayah Kecamatan Cimahi Tengah Tahun 2014

No. Kelurahan Luas Wilayah

(km2) 1 Padasuka 84 2 Setiamana 198 3 Cimahi 225 4 Karang Mekar 131 5 Cigugur Tengah 137 6 Baros 225 Total 1000

Sumber : Kecamatan Cimahi Tengah Dalam Angka 2014

Gambar 3.1

Grafik Luas Wilayah Kecamatan Cimahi Tengah

Sumber : Kecamatan Cimahi Tengah Dalam Angka 2014

8% 20% 22% 13% 14% 23% Padasuka Setiamana Cimahi Karang Mekar Cigugur Tengah Baros

(3)

52

Gambar 3.2

(4)

53

Gambar 3.3

(5)

58

3.1 Rencana Pengembangan Wilayah Studi Pada Rencana Tata Ruang Kota Cimahi

Alokasi pusat –pusat pelayanan merupakan kunci keberhasilan pembangunan, terutama untuk meningkatkan perekonomian Kota. Kecamatan Cimahi Tengah memiliki potensi ruang yang dapat diwujudkan sebagai pusat pelayanan kota adalah sebagai berikut :

a. Pusat Kota Cimahi yang memiliki kapasitas sebagai pusat pelayanan skala regional dan kota,

b. Baros sebagai kawasan yang siap menjadi embrio pusat Kota Industri Kreatif dan Pusat Kota Cyber, memerlukan dukungan prasarana perkotaan yang kuat untuk dapat mewujdukannya.Sehingga dapat diwujudkan sebagai pusat pelayanan baru kota dengan skala pelayanan regional dan kota.

Sementara itu merujuk pada petimbangan tersebut diatas, maka hirarki pusat – pusat pelayanan yang diwujudkan pada Kecamatan Cimahi Tengah adalah sebagai berikut :

a. Pusat Pelayanan, adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan/atau administrasi yang melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional, b. Pusat Pelayanan Baru Kota, adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial,

dan/atau administrasi yang melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional,

Tabel 3.2

Rencana Hirarki Pusat Pelayanan Kecamatan Cimahi tengah pada Kota Cimahi

No Pusat Pelayanan Lokasi Fungsi

1 Pusat Pelayanan CBD dan sekitarnya  Perdagangan dan jasa  Industri Kreatif  Industri IT

 Simpul Transportasi Kota 2 Pusat Pelayanan

Baru

Baros dan sekitarnya  Industri informasi teknologi  Industry kreatif

 Perdagangan dan jasa  Pendidikan

 Kesehatan dan olahraga  Simpul transportasi regional

(6)

59 Berdasarkan RTRW Kota Cimahi Tahun 2012-2032, Kecamatan Cimahi tengah berada pada fungsi pusat pelayanan kawasan yang terdiri dari daerah CBD meliputi Kelurahan Cimahi, sebagian Kelurahan Karang Mekar, dan sebagian Kelurahan Setiamanah dan pada rencana tata ruang Kota Cimahi direncanakan PPK Baros yang juga termasuk pada Kecamatan Cimahi Tengah yaitu meliputi Kelurahan Baros, berikut ini fungsi pusat pelayanan di Kecamatan Cimahi Tengah adalah sebagai berikut :

1. PPK Alun-alun, meliputi wilayah Kelurahan Cimahi, sebagian Kelurahan Karang Mekar, dan sebagian Kelurahan Setiamanah sebagai pusat jasa dan perdagangan skala kota, perkantoran dan perumahan.

2. PPK Baros, meliputi wilayah Kelurahan Baros sebagai pusat jasa dan perdangangan skala regional dan pusat pengembangan industri kreatif berbasis telematika.

Rencana sistem pengelolaan sampah Kota Cimahi dalam RTRW Kota Cimahi yaitu meliputi :

1. Revitalisasi TPPAS Leuwigajah di Kecamatan Cimahi Selatan seluas kurang lebih 11 Ha

2. Pemanfaatan tempat pengomposan komunal sarimukti di Kabupaten Bandung Barat

3. Pemanfaatan TPPAS Sampah Regional Legok Nangka di Kabupaten Bandung

4. Pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah dengan sistem Sanitary Land Fill.

5. Peningkatan pelayanan pengangkutan sampah residu di setiap Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Sampah

6. Peningkatan penanganan sampah di setiap tempat pembuangan sementara sampah dan composing plant dengan pendekatan metode

reuse,reduce,recycle atau metode 3R

7. Peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan composting plant.

8. Penyediaan sarana dan prasarana persampahan 9. Pemanfaatan teknologi pengolahan sampah.

(7)

60

3.2 Rencana Pengembangan Pengelolaan Persampahan Kota Cimahi

Berdasarkan Master Plan Persampahan Kota Cimahi Tahun 2014, tujuan pengembangan pengelolaan persampahan yang di rumuskan diantaranya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dan meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan persampahan di Kota Cimahi. Tujuan tersebut di rumuskan dalam strategi berupa perluasan cakupan layanan persampahan.

Berdasarkan Master Plan Persampahan Kota Cimahi 2014-2034 akan direncanakan peningkatan layanan sampah 4% setiap tahun (skala rumah tangga, kawasan) , peningkatan layanan tersebut berupa peningkatan sampah yang dapat dikelola guna mewujudkan tujuan peningkatan pelayanan dalam pengelolaan sampah di Kota Cimahi. Dalam pembagian zona pelayanan maka dirumuskan beberapa indikator yang dibutuhkan untuk menentukan zona dan pentahapan sistem persampahan adalah kepadatan penduduk dan apakah area termasuk Central Business district (CBD) atau bukan pada masa yang akan datang (di kota Cimahi istilah CBD diganti dengan Pusat Pelayanan Kota, merujuk pada draft RTRW terbaru). Area yang digunakan sebagian dasar penentuan adalah kelurahan. Tiap kelurahan diseleksi berdasarkan indikator-indikator dalam diagram di atas sehingga nantinya akan muncul pentahapan sistem persampahan dari tiap kelurahan tersebut. Pentahapan sistem tersebut terdiri dari empat pentahapan yakni :

 Penanganan Jangka Panjang – Layanan seperlunya

 Penanganan Jangka Menengah – Layanan Penuh

 Penanganan Jangka Menengah – Layanan > 70%

 Penanganan Jangka Pendek- Pelayanan Penuh, termasuk penyapuan jalan Indikator yang pertama merupakan kepadatan penduduk dimasa yang aka datang, menurut Master Plan Persampahan Kecamtan Cimahi Tengah termasuk dalam kepadatan rendah yaitu pada kelurahan baros,pada kepadatan penduduk sedang yaitu pada kelurahan cimahi dan kelurahan Karang Mekar, dan kepadatan penduduk tinggi yaitu pada kelurahan Padasuka, Kelurahan Setiamanah,

(8)

61 Kelurahan Cigugur Tengah. Berikut ini pentahapan persampahan Kecamatan Cimahi Tengah :

Tabel 3.3

Pentahapan Sistem Persampahan Kecamatan Cimahi Tengah

No Kelurahan Proyeksi Pusat Pelayanan Kota Kepadatan Tahun 2015 (jiwa/ha)

Pilihan Pentahapan Sistem Persampahan

1 Cimahi Ya 227 Pelayanan Penuh – Rencana Jangka Pendek

2 Karang Mekar Ya 202 Pelayanan Penuh – Rencana Jangka Pendek

3 Padasuka Ya 276 Pelayanan Penuh – Rencana Jangka Tengah

4 Setiamanah Ya 268 Pelayanan Penuh – Rencana Jangka Pendek

5 Baros Ya 155 Pelayanan Penuh – Rencana Jangka Tengah

6 Cigugur Tengah Ya 312 Pelayanan Penuh – Rencana Jangka Tengah

Sumber : Master Plan Persampahan Kota Cimahi

3.3 Kondisi Kependudukan Kecamatan Cimahi Tengah

Setiap tahunnya jumlah penduduk Kecamatan Cimahi Tengah mengalami kenaikan yang cukup stabil, jumlah pendudukpada tahun 2014 mencapai 161.883 jiwa dengan 81.079 jiwa diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan 80.804 jiwa berjenis kelamin perempuan. Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan jumlah penduduk Kecamatan Cimahi Tengah pada tahun 2011-2014:

Tabel 3.4

Jumlah Penduduk Kecamatan Cimahi Tengah Tahun 2010-2014

No Kelurahan Jumlah Penduduk (jiwa)

2014 2013 2012 2011 2010 1 Baros 22506 22.784 20561 20984 21133 2 Cigugur Tengah 49313 48.115 57097 56552 53552 3 Karangmekar 14855 14.985 15159 17304 15035 4 Setiamana 25737 27.746 27685 27538 20419 5 Padasuka 35948 34.829 34025 40163 40163 6 Cimahi 13523 13.061 12067 11943 11129 Jumlah 161883 161.652 166594 174484 161431

Sumber : Kecamatan Cimahi Tengah Dalam Angka Tahun 2011-2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 Kecamatan Cimahi Tengah mengalami penurunan jumlah penduduk yang cukup drastis yaitu sebesar 84.156 jiwa. Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kecamatan Cimahi Tengah paling banyak berada pada Kelurahan Cigugur Tengah, dengan jumlah penduduk 49.313 jiwa, sedangkan pada Kelurahan Cimahi merupakan kelurahan dengan jumlah penduduk terendah yaitu sebesar 13.523 jiwa.

(9)

62

Gambar 3.4

Diagram Jumlah Penduduk Kecamatan Cimahi Tengah Tahun 2011-2014

Sumber : Kecamatan Cimahi Tengah Dalam Angka Tahun 2012-2015

Rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Cimah Tengah tahun 2010-2014 sebesar 1,7% pertahun. Pada tahun 2011-2012 laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Cimahi Tengah mengalami penurunan yang cukup drastic, dan pada tahun berikutnya laju pertumbuhan penduduk kembali mengalami peningkatan. Grafik laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Cimahi Tengah dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 3.5

Grafik Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2010-2014

Sumber : Hasil Survei Sekunder Tahun 2016

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 Ju m la h P e n d u d u k (j iw a) Kelurahan 2010 2011 2012 2013 2014 -10.0 0.0 10.0 20.0 2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 p e rsent ase p e rt u m b u h an ( % ) Tahun

(10)

63

3.4 Rute Pengangkutan Sampah dari TPS di Kecamatan Cimahi Tengah ke TPPAS Sarimukti

Dalam pengangkutan sampah dari setiap TPS ke TPPAS Sarimukti tidak memiliki kriteria khusus seperti larangan melewati jalan-jalan tertentu di Kota Cimahi, selain itu dalam setiap pengangkutannya dinas kebersihan dan pertamanan tidak menentukan rute yang harus di lewati, jalan yang di lewati untuk setiap pengangkutan diserahkan pada supir truk. Dalam pengangkutan sampah menuju TPPAS Sarimukti, beberapa kendaraan melewati jala bebas hambatan atau jalan tol guna meminimalisir kemacetan yang akan terjadi pada beberapa titik jalan, pemilihan akses tol tersebut tergantung pada letak TPS itu sendiri dan tergantung pada keinginan supir truk. Berikut ini merupakan rute yang digunakan dalam perjalanan pengangkutan sampah ke TPA:

Tabel 3.5

Rute Pengangkutan Sampah Dari TPS ke TPPAS Sarimukti

No TPS Rute

1 Jl. HMS Mintareja Sarjana Hukum – Gerbang Tol Baros II (akses tol Padaleunyi) – Pintu Tol Padalarang – Jalan Nasional III (Jl. Raya Ciburuy Padalarang – Jl.Raya Padalarang-Cipatat–Jl.Raya Rajamandala) – Jl. Ciburahol – Jl.Cipeundeuy-Rajamandala

2 Jl. Jend. H. Amir Machmud – Jl.Jendral Garot Subroto – Jl. Raya Baros - Jl. HMS Mintareja Sarjana Hukum – Gerbang Tol Baros II (akses tol Padaleunyi) – Pintu Tol Padalarang – Jalan Nasional III (Jl. Raya Ciburuy Padalarang – Jl.Raya Padalarang-Cipatat – Jl.Raya Rajamandala) - Jl. Ciburahol – Jl.Cipeundeuy-Rajamandala

3 Jl. Abdul Halim - Jl. Jend. H. Amir Machmud - Jl.Jendral Garot Subroto – Jl. Raya Baros - Jl. HMS Mintareja Sarjana Hukum – Gerbang Tol Baros II (akses tol Padaleunyi) – Pintu Tol Padalarang – Jalan Nasional III (Jl. Raya Ciburuy Padalarang – Jl.Raya Padalarang-Cipatat – Jl.Raya Rajamandala) – Jl. Ciburahol – Jl.Cipeundeuy-Rajamandala

4 Jl. Sisingamangaraja – Jl. Jend H. Amir Machmud – Jl.Raya Gado Bangkong – Jl.Raya Padalarang - Jalan Nasional III (Jl. Raya Ciburuy Padalarang – Jl.Raya Padalarang-Cipatat–Jl.Raya Rajamandala) – Jl. Ciburahol – Jl.Cipeundeuy-Rajamandala

Jl. Sisingamangaraja – Jl. Jend H. Amir Machmud - Jl.Jendral Gatot Subroto – Jl.Raya Baros - Jl. HMS Mintareja Sarjana Hukum – Gerbang Tol Baros II (akses tol Padaleunyi) – Pintu Tol Padalarang – Jalan Nasional III (Jl. Raya Ciburuy Padalarang – Jl.Raya Padalarang-Cipatat–Jl.Raya Rajamandala) – Jl. Ciburahol – Jl.Cipeundeuy-Rajamandala 5 Jl. Kolonel Masturi – Jl. Jend H. Amir Machmud – Jl.Raya Gado Bangkong – Jl.Raya

Padalarang - Jalan Nasional III (Jl. Raya Ciburuy Padalarang – Jl.Raya Padalarang-Cipatat–Jl.Raya Rajamandala) – Jl. Ciburahol – Jl.Cipeundeuy-Rajamandala

Jl. Kolonel Masturi – Jl. Jend H. Amir Machmud - Jl.Jendral Gatot Subroto – Jl.Raya Baros - Jl. HMS Mintareja Sarjana Hukum – Gerbang Tol Baros II (akses tol Padaleunyi) – Pintu Tol Padalarang – Jalan Nasional III (Jl. Raya Ciburuy Padalarang – Jl.Raya Padalarang-Cipatat–Jl.Raya Rajamandala) – Jl. Ciburahol – Jl.Cipeundeuy-Rajamandala

(11)

64

No TPS Rute

6 Jl.Leuwigoong - Jl. Jend. H. Amir Machmud – Jl.Jendral Gatot Subroto – Jl.Raya Baros - Jl. HMS Mintareja Sarjana Hukum – Gerbang Tol Baros II (akses tol Padaleunyi) – Pintu Tol Padalarang – Jalan Nasional III (Jl. Raya Ciburuy Padalarang – Jl.Raya Padalarang-Cipatat–Jl.Raya Rajamandala) – Jl. Ciburahol – Jl.Cipeundeuy-Rajamandala

Sumber : Hasil Survei Tahun 2016 Keterangan No TPS :

1. Interchange Baros 2. Cilember

3. TPST RW 16 dan 13

4. TPS RW 03 (belakang gedung Cimahi Mall) 5. TPS Pasar Atas

6. TPS Leuwigoong

Dalam perjalan pengangkutan sampah dari TPS menuju TPPAS Sarimukti seringkali mengalami hambatan yaitu berupa kemacetan yang terjadi di jalan raya ciburuy padalarang, pada jalan tersebut terdapat kegiatan perdagangan berupa pasar dan juga pertokoan, selain itu terdapat juga beberapa persimpangan jalan yang tidak terdapat rambu-rambu lalu lintas yang menyebabkan kendaraan yang akan melewati persimpangan tersebut tidak terkendali dan menyebabkan kemacetan. Di beberapa bagian ruas jalan raya cipatat-rajamandala terdapat jalan yang rusak dan berlubang, serta terdapat bagian jalan yang mengalami longsor yang sampai saat ini masih dilakuka perbaikan, hal tersebut sering mengakibatkan kemacetan parah saat terjadi peningkatan jumlah kendaraan terutama pada saat akhir pekan. Kemacetan dan kondisi jalan yang rusak akan mempengaruhi waktu tempuh dari kendaraan khususnya kendaraan pengangkut sampah, selain waktu tempuh yang akan semakin lama jumlah ritasi sampah pun akan mengalami penurunan, dalam satu kali ritasi diperlukan waktu 1-2 jam dengan kondisi lalu lintas yang tidak mengalami kemacetan, tetapi saat lalu lintas mengalami kemacetan waktu tempuh akan semakin meningkat hingga 2-3 jam dalam satu kali ritasi.

(12)

65

Gambar 3.6

Peta Rute Pengangkutan Sampah Dari TPS di Daerah Pelayanan Bagian Tengah ke TPPAS Sarimukti

(13)

66

3.5 Sistem Jaringan Transportasi Pada Rute Pengangkutan Sampah dari TPS di Kecamatan Cimahi Tengah ke TPPAS Sarimukti

Kota Cimahi merupakan titik sentral dari kawasan aglomerasi Bandung Raya yang meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Oleh karena itu perubahan tata ruang daerah sekitar dan kebijakan kabupaten/kota sekitar sangat memengaruhi pola pergerakan dan kebutuhan transportasi dalam Kota Cimahi. Saat ini kondisi sistem transportasi Kota Cimahi belum mampu menampung pergerakan yang ada menuju atau keluar Kota Cimahi, sehingga sistem transportasi yang ada harus memiliki perencanaan peningkatan dengan mengakomodir perencanaan dan perubahan yang ada.

Kota Cimahi pun masih memiliki manajemen lalu lintas yang lemah dan memiliki keterbatasan prasarana dan sarana transportasi, dimana ciri-ciri kota dengan manajemen lalu lintas yang lemah antara lain:

1. Beban lalu lintas yang melebihi standar muatan sumbu terberat, yakni dengan adanya penumpukan beban penggunaan jalan di jalan protokol pada jam puncak. Salah satu kasus faktor beban lalu lintas di Kota Cimahi adalah di Jln. Jend. H. Amir Machmud yang merupakan jalan nasional. 2. Tumpang tindihnya trayek angkutan umum yang melintasi kota menjadi

salah satu kesemrawutan transportasi, dalam hal ini di Kota Cimahi terdapat 35 trayek angkutan umum;

3. Dijadikannya perempatan jalan sebagai terminal bayangan oleh armada angkutan umum dan perilaku pengemudi angkutan umum yang seringkali tidak sesuai dengan aturan lalu lintas.

4. Belum optimalnya ketersediaan dan fungsi perlengkapan jalan dan fasilitas lalu lintas seperti rambu, marka, pagar pengaman jalan, serta terminal sebagai media pertukaran moda.

5. Parkir yang masih didominasi oleh parkir di badan jalan (on street) sehingga sangat mengganggu kelancaran pergerakan kendaraan di jalan. 6. Tingginya penggunaan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.

7. Volume pergerakan kendaraan angkutan pribadi yang cukup besar dari luar kota.

(14)

67

3.5.1 Kondisi Fisik Jaringan Jalan

Kondisi umum sistem jaringan jalan Kota Cimahi berfungsi sebagai penghubung antara pusat Kota Cimahi dengan kota/kabupaten disekitarnya, ruas jalan utama yang menghubungkan pusat Kota Cimahi dengan Kota Bandung antara lain adalah jalan tol Purbaleunyi, Jalan Cimindi, dan Jalan Jend. Amir Machmud, pusat Kota Cimahi dengan Kabupaten Bandung antara lain adalah Jalan Cihanjuang, Jalan Kolonel Masturi, Jalan Jend. Amir Machmud, dan Jalan Nanjung.

Pola jaringan jalan di Kota Cimahi membentuk pola tulang ikan (fish

bone) karena memiliki jaringan jalan yang memusat ke jalan protokol Kota

Cimahi (Jalan Jend. Amir Machmud). Sistem jaringan jalan Kota Cimahi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.6

Panjang dan Lebar Jalan Menurut Jenis di Kota Cimahi

No Status Jalan Panjang (m) Lebar (m)

1 Jalan Nasional 4.320 10-12

2 Jalan Provinsi 9.360 5-10

3 Jalan Kota 107.572 5-12

4 Jalan Kecamatan Cimahi Selatan 38.932 4-12

5 Jalan Kecamatan Cimahi Tengah 30.583 4-12

6 Jalan Kecamatan Cimahi Utara 38.054 4-12

Sumber : Dishub Kota Cimahi 2015

Panjang jalan di Kota Cimahi sampai tahun 2015 adalah 118,9 km yang terdiri dari jalan nasional sebesar 3,25%, jalan provinsi 7,05%, dan jalan kota 89,7%. Kondisi perkerasan jalan di Kota Cimahi terdiri dari 70,75% diaspal, sedangkan sisanya jalan yang diperkeras dan jalan tanah. Kondisi jalan kota sebesar 77 % atau 23.663 m dalam kondisi baik, 6,623 m atau 22 % sedang, dan 300 m atau 1% dalam kondisi rusak. Berikut ini merupakan kondisi , status dan fungsi jalan di Kota Cimahi:

(15)

68

Tabel 3.7

Kondisi, Status dan Fungsi Jalan di Kota Cimahi Tahun 2015

Ruas Jalan Panjang (M)

Lebar (M) Kondisi Jalan (M)

Status Jalan Fungsi Jalan Kelas Jalan Perkerasan Rumija Baik Sedang Rusak

Jl. Jend. H. Amir Machmud  Panjang Jalan 6.950 M'  Dalam Wilaya h Kota Cimahi 4.320 M' 10 - 12 4,320 Nasional Ap I Jalan Propinsi 9,360

Jl. Gatot Subroto 2,220 6 – 10 2,220 Propinsi Kp II

Jl. Kolonel

Masturi 3,950 5 - 6 3,950 Propinsi Kp II

Jl. Baros 1,420 6 - 10 1,420 Propinsi Kp II

Simpang Leuwi

Gajah Nanjung 1,770 5 370 1,000 400 Propinsi Kp II

Jalan Kota 107,572 Cimahi Tengah 30,586

Jl. M. K.

Wiganda Sasmita 545 5 - 6 8 - 10 436 109 Kota Lp III

Jl. Gedung

Empat 450 9 12 - 15 360 90 Kota Lp II

Jl. Gandawijaya 675 7 12 540 135 Kota Lp II

Jl. Pasar Atas 180 5 - 7 11 144 36 Kota Ls III

Jl. Pabrik Aci 415 5 10 332 83 Kota Ls III

Jl Pacinan 160 5 7 128 32 Kota Ls III

Jl. Kaum 165 8 11 132 33 Kota Ls III

Jl. Rd. Embang

Artawidjaja 280 4 - 5 4 - 8 224 56 Kota Ls III

Jl. Lurah 620 4 6 496 124 Kota Ls III

Jl. Asem Timur 160 4 8 128 32 Kota Ls III

Jl. Asem Barat 68 4 6 54 14 Kota Ls III

Jl. Sasmita 148 4 6 148 Kota Ls III

Jl. Kebon Kalapa 425 4 6 340 85 Kota Ls III

Jl. Kebon Cau 400 4 6 320 80 Kota Ls III

Jl. Ubed 86 6 8 69 17 Kota Ls III

Jl. Terusan 380 4 - 5 7 304 76 Kota Ls III

(16)

69 Ruas Jalan Panjang

(M)

Lebar (M) Kondisi Jalan (M)

Status Jalan Fungsi Jalan Kelas Jalan Perkerasan Rumija Baik Sedang Rusak

Jl. Simpang 335 5 7 268 67 Kota Ls III

Jl. Dustira 525 7 12 420 105 Kota Lp III

Jl. Sriwijaya 815 11 - 12 17 715 100 Kota Lp III

Jl. Abdul Halim 1,600 3 - 4 4 - 6 1,500 100 Kota Ls III

Jl. Kalidam 765 5 9 612 153 Kota Ls III

Jl. Poncol 400 6 10 200 200 Kota Ls III

Jl. Lapang

Tembak 1,390 4 5 1,120 270 Kota Ls III

Jl. Kebon Sari 390 3 5 312 78 Kota Ls III

Jl. Contong

Pondok Dustira 1,590 4 5 1,272 318 Kota Ls III

Jl. Terusan

Kalidam 935 4 6 748 187 Kota Ls III

Jl. Sudirman 980 7 - 8 12 880 100 Kota Ls III

Jl. Sam Ratulangi 757 4 6 606 151 Kota Ls III

Jl. Setasion 535 6 10 428 107 Kota Ls III

Jl. Urip

Sumohardjo 300 6 12 240 60 Kota Ls III

Jl. Pasopati 450 5 8 360 90 Kota Ls III

Jl. Sukimun 415 4 6 365 50 Kota Ls III

Jl. Haji Haris 1,330 3 - 4 6 530 800 Kota Ls III

Jl. Bapa Ampi 820 4 6 395 425 Kota Ls III

Jl. Taman Kartini 230 4 8 184 46 Kota Ls III

Jl. Kh. Usman

Dhomiri 1,220 4 6 976 244 Kota Ls III

Jl. Cisangkan 1,845 4 6 1,345 200 300 Kota Ls III

Jl.

Sisingamangaraja 1,215 5 - 6 8 972 243 Kota Lp III

Jl. Pasir Kumeli 690 5 - 6 9 490 200 Kota Ls III

Jl. Ibu Ganirah 1,250 4 6 1,000 250 Kota As III

Jl. Cigugur 1,160 4 6 928 232 Kota Ls III

Jl. Munajan 770 5 10 616 154 Kota Ls III

Jl. Unjani 340 4 6 272 68 Kota Ls III

Jl. Pojok Selatan 735 3 5 588 147 Kota Ls III

Jl. Pandai 530 3 5 424 106 Kota Ls III

Jl. Sekolahan 132 4 6 106 26 Kota Ls III

Jl. Dra. Hj. Djulaeha Karmita

355 6 9 284 71 Kota Ls III

(17)

70 Ruas Jalan Panjang

(M)

Lebar (M) Kondisi Jalan (M)

Status Jalan Fungsi Jalan Kelas Jalan Perkerasan Rumija Baik Sedang Rusak

Cimahi Utara 38,054

Jl. Daeng Muhammad Ardiwinata

2,457 6 7 2,113 344 Kota Kp III

Jl. Margaluyu 882 3.95 4 682 200 Kota Ls III

Jl. Cipageran 1,365 4 5 665 700 Kota Ls III

Jl. Karya Bakti 1,038 3 3 718 215 105 Kota Ls III

Jl. Kamarung 1,533 4 6 1,400 133 Kota Ls III

Jl. Pasantren 2,019 4 - 5 6 1,800 219 Kota As III

Jl. Jati Serut 637 7 - 8 7 - 8 600 137 Kota As III

Jl. Rancabali 1,105 3 - 5 6 2,200 325 Kota Ls III

Jl. Cikendal 505 3 4 300 105 Kota Ls III

Jl. Veteran 2,000 3 4 1,600 400 Kota Ls III

Jl. Sirnarasa 793 3 4 600 193 Kota Ls III

Jl. Sentral 929 3 4 500 429 Kota Ls III

Jl. Cimenteng 2,300 3 3 1,645 655 Kota Ls III

Jl. Permana 1,045 4 4 895 150 Kota Ls III

Jl. Sukarasa 410 3 - 4 3 - 4 350 60 Kota Ls III

Jl. Ciawitali 2,250 4 5 1,750 500 Kota Ls III

Jl. Babakan Loa 1,432 3 4 632 500 300 Kota Ls III

Jl. Rd. Demang

Hardjakusumah 625 7 7 500 125 Kota As III

Jl. Sariwangi 319 5 6 319 Kota Ls III

Jl. Haji Noor 350 4 5 270 80 Kota Ls III

Jl. Puri 525 4 6 500 25 Kota Ls III

Jl. Pasir Kaliki 914 4 6 720 194 Kota Ls III

Jl. Pakuhaji 2,022 3 4 1,272 300 450 Kota Ls III

Jl. Sukajaya 354 3 3 354 Kota Ls III

Jl. Gunung Batu

Dalam 1,528 4 5 728 800 Kota Ls III

Jl. Sangkuriang 1,360 8 12 840 520 Kota Lp III

Jl. Encep

Kartawiria 2,228 6 10 1,594 634 Kota Lp III

Jl. Stadion 375 4 6 320 55 Kota Ls III

Jl. Martasik 580 3.5 3.5 480 100 Kota Ls III

Jl. Budi 2,625 3,5 - 4 3,5 - 4 1,800 825 Kota Ls III

Jl. Permana Barat 465 3 3 410 55 Kota Ls III

(18)

71 Ruas Jalan Panjang

(M)

Lebar (M) Kondisi Jalan (M)

Status Jalan Fungsi Jalan Kelas Jalan Perkerasan Rumija Baik Sedang Rusak

Jl. Aruman 722 7 7 502 220 Kota Kp III

Cimahi Selatan 38,932

Jl. Mahar

Martanegara 2,850 6 - 8 10 2,560 290 Kota Kp II

Jl. Cibogo 1,900 3 3 1,000 900 Kota Kp III

Jl. Ciseupan 800 3 - 4 4 730 70 Kota Ls III

Jl. Kebon Kopi 2,050 4 6 1,900 100 50 Kota Ls III

Jl. Cibaligo 3,341 4 - 6 6 1,516 1,625 200 Kota Ls III

Jl. Cireundeu 1,631 4 - 6 6 1,231 400 Kota Ls III

Jl. Rancabentang 1,647 3 4 947 600 100 Kota Ls III

Jl. Melong Raya 770 4 - 6 7 590 180 Kota Ls III

Jl. Melong Asih 1,590 4 - 5 4 - 5 1,390 200 Kota Ls III

Jl. Melong I 810 4 - 6 4 - 6 710 100 Kota Ls III

Jl. Kerkof 3,230 5 6 2,630 350 250 Kota Kp II

Jl. Muara Takus 673 4 - 6 4 - 6 600 73 Kota Ls III

Jl. Hms

Mintaredja, Sh 1,400 8 12 900 500 Kota Kp II

Jl. Industri I 650 6 6 350 300 Kota Ls III

Jl. Industri Ii 1,030 6 6 905 125 Kota Kp III

Jl. Industri Iii 395 6 6 395 Kota Ls III

Jl. Industri Iv 603 6 6 253 350 Kota Kp III

Jl. Gempol Sari 1,023 5 - 6 6 900 123 Kota Ls III

Jl. Padat Karya I 1,079 4 6 979 100 Kota Ls III

Jl. Padat Karya Ii 1,500 4 6 1,100 400 Kota Ls III

Jl. Haji Bakar 800 3 4 600 200 Kota Ls III

Jl. Mancong 1,034 4 - 7 6 - 10 824 221 Kota Ls III

Jl. Kalasan Raya 355 5 - 6 5 - 6 235 120 Kota Ls III

Jl. Kalasan I 235 5 - 6 5 - 6 200 35 Kota Ls III

Jl. Kalasan Ii 330 5 6 200 130 Kota Ls III

Jl. Rorojongrang

Raya 630 7 7 630 Kota Ls III

Jl. Joyodikromo 817 3,5 - 4 4 350 435 Kota Ls III

Jl. Sadarmanah 1,750 5 - 6 6 1,200 550 Kota Ls III

Jl. Pahlawan

Desa 625 4 - 5 4 - 7 550 75 Kota Ls III

Jl. Kihapit Barat 450 3,5 - 4 4 390 60 Kota Ls III

Jl. Kihapit Timur 700 5 8 610 90 Kota Ls III

(19)

72 Ruas Jalan Panjang

(M)

Lebar (M) Kondisi Jalan (M)

Status Jalan Fungsi Jalan Kelas Jalan Perkerasan Rumija Baik Sedang Rusak

Jl. Singosari 610 5 - 6 6 500 100 Kota Ls III

Jl. Borobudur

Raya 365 6 6 305 60 Kota Ls III

Jl. Dacota 245 5 6 200 45 Kota Ls III

Jl. Hercules Raya 154 5 6 100 54 Kota Ls III

Jl. Bomber Raya 178 5 6 128 50 Kota Ls III

Jl. Mig Raya 232 5 6 200 32 Kota Ls III

Jl. Jumbo Jet

Raya 200 5 6 170 30 Kota Ls III

Jumlah 81,010 24,895 3,056

Presentase Kondisi Jalan Kota 75.31 23.14 2.84 Sumber : Dinas Perhubungan Kota Cimahi Tahun 2015

Keterangan : AP : Arteri Primer AS : Arteri Sekunder KP : Kolektor Primer KS : Kolektor Sekunder LP : Lokal Primer LS : Lokal Sekunder

Jaringan jalan di Kota Cimahi sebagian besar merupakan jalan lokal yang proporsinya sebear 90,13% dari jaringan jalan Kota Cimahi, jalan kolektor primer sepanjang 6300 meter dan 88.746 meter merupakan jalan lokal. Berdasarkan hasil survei jaringan jalan yang dilewati oleh kendara an pengangkut sampah dari TPS menuju TPPAS Sarimukti yaitu pada fungsi jalan arteri primer, kolektor primer dan lokal primer serta berada pada pada kelas jalan I, II dan III.

(20)

73

Gambar 3.7

Peta Jaringan Jalan Kota Cimahi

(21)

74

Tabel 3.8

Geometrik Jalan Pada Rute Pengangkutan Sampah dari TPS di Kecamatan Cimahi Tengah ke TPPAS Sarimukti

No Ruas Jalan Segmen Panjang Jalan (m) Lebar Perkerasan (m) Lebar Jalan Efektif (m) Lebar On Street Parking (m) Kerb Jalan Bahu Jalan Lebar trotoar rata-rata 2 sisi (m) Tipe Jalan Hambatan Samping Fungsi Jalan Kelas Jalan Kenis Perkerasan Kondisi 1

1 2 12 12 - 0,5 0,5 1,5 4/2 D Sedang Ap I Hotmix Baik

2 0.5 12 12 - 0,5 0,5 1,5 4/2 D Sedang Ap I Hotmix Baik

3 0.55 12 12 - 0,5 0,5 1,5 1- 3/1 Sedang Ap I Hotmix Baik

4 2 12 12 - 0,5 0,5 1,5 4/2 UD Sedang Ap I Hotmix Baik

2 1 0.6 10 9,75 - 0,5 0,5 1,5 1-3/1 Sedang Kp II Hotmix Baik

2 0.85 12 11,5 - 0,5 0,5 1,5 4/2 UD Sedang Kp II Hotmix Baik

3 - 0.45 10 9 1,5 0,5 0,7 1,5 2/2 Rendah Lp II Hotmix Baik

4 - 0.7 12 9 - 0,5 0,5 1,5 2/2 Sangat

Tinggi Lp II Hotmix Baik

5 - 1.4 6 6 - 0,5 0,5 1,5 2/2 Rendah Kp II Hotmix Baik

6 - 0.9 12 8 1,5 0,5 0,5 1,5 4/2 D Sedang Kp II Hotmix Baik

7 - 0.8 10 10 - 0,5 0,5 1,5 2/2 Sedang Kp II Hotmix Baik

8 - 2.85 10 8 1.5 0.5 0.5 1,5 2/2UD Sedang Kp II Beton dan

Hotmix Baik

Sumber: Hasil Survei Primer Tahun 2016 Keterangan No Ruas Jalan :

1. Jl. Jend Amir Machmud 2. Jl. Gatot Subroto 3. Jl. Gedung Empat 4. Jl. Gandawijaya 5. Jl. Kolonel masturi 6. Jl. MHS Mintareja 7. Jl. Raya Baros 8. Jl. Mahar Martanegara

(22)

75 Kecamatan Cimahi tengah yang merupakan pusat pelayanan dari Kota Cimahi di dominasi oleh pemanfataan lahan sebagai kawasan perdagangan dan jasa,seperti pada jaringan jalan arteri primer yaitu Jl.Jend H Amir Machmud hampir di sepanjang jalan jalan tersebut penggunaan lahan di samping jalan digunakan sebagai perdagangan, jasa dan perkantoran. Berikut ini merupakan pemanfaatan lahan pada sekitar ruas jalan yang ada di Kecamatan Cimahi Tengah:

Tabel 3.9

Pemanfaatan Lahan Sekitar Ruas Jalan di Kecamatan Cimahi Tengah

Fungsi Jalan Ruas Jalan Pemanfaatan Lahan Sekitar Ruas Jalan

Arteri Primer Jl. Jend. H. Amir Machmud Perkantoran Perdagangan – Jasa Arteri

Sekunder Jl. Ibu Ganirah Permukiman

Kolektor Primer

Jl. Gatot Subroto Perdagangan , Pendidikan

Jl. Kolonel Masturi Perdagangan – Jasa

Jl. Baros Perdagangan – Jasa – Permukiman

Lokal Primer

Jl. M. K. Wiganda Sasmita Permukiman Jl. Gedung Empat - Jl.

Gandawijaya Jasa dan Militer - Perdagangan

Jl. Dustira Perdagangan dan Jasa Rumah sakit

Jl. Sriwijaya Permukiman

Jl. Sisingamangaraja Pemukiman dan perdagangan

Lokal Sekunder

Jl. Pasar Atas Perdagangan jasa

Jl. Pabrik Aci Perdanganan

Jl Pacinan Perdangan jasa dan pendidikan

Jl. Kaum Pemerintahan

Jl. Rd. Embang Artawidjaja Pemerintahan

Jl. Lurah Permukiman , Perdagangan

Jl. Asem Timur Permukiman

Jl. Asem Barat Permukiman

Jl. Sasmita Permukiman

Jl. Kebon Kalapa Permukiman

Jl. Kebon Cau Permukiman , Perdagangan dan Jasa

Jl. Ubed Permukiman

Jl. Terusan Pemerintahan , Pendidikan, Permukiman

Jl. Simpang Permukiman

Jl. Abdul Halim Permukiman

Jl. Kalidam Permukiman

(23)

76 Fungsi Jalan Ruas Jalan Pemanfaatan Lahan Sekitar Ruas Jalan

Jl. Lapang Tembak Permukiman

Jl. Kebon Sari Permukiman

Jl. Contong Pondok Dustira Perdagangan jasa dan pemukiman

Jl. Terusan Kalidam Pemukiman

Jl. Sudirman Pemukiman, pendidikan

Jl. Sam Ratulangi Permukiman

Jl. Setasion Pemukiman

Jl. Urip Sumohardjo Permukiman dan Rumah Sakit

Jl. Pasopati Permukiman

Jl. Taman Kartini Pemukiman dan perdagangan

Jl. Kh. Usman Dhomiri Pemukiman , perdagangan dan jasa

Jl. Cisangkan Pemukiman

Jl. Pasir Kumeli Perdagangan dan militer

Sumber : Hasil Survei Tahun 2016

Gambar 3.8

Kondisi Fisik Jaringan Jalan pada Beberapa Jalan di Cimahi Tengah

Pada foto diatas merupakan jalan jendral H Amir Machmud, dalam foto tersebut dapat terlihat bahwa penggunaan lahan di sisi kanan jalan digunakan sebagai perdagangan yaitu restoran. Kondisi jalan di jalan tersebut dalam keadaan yang baik dengan perkerasan jalan dengan hotmix.

Foto diatas merupakan jalan Gatot Subroto yang merupakan jalan provinsi, kondisi jalan pada jalan tersebut dalam kondisi baik dengan perkerasan hotmix, sepanjang jalan gatot subroto memiliki hambatan samping berupa kegiatan perdagangan dan sarana pendidikan.

(24)

77

Jalan pada foto diatas merupakan jalan gatot subroto menuju jalan baros, jalan tersebut berada pada kondisi baik dengan perkerasan hotmix dan penggunaan lahan dekitar jalan sebagai kawasan militer.

Gambar diatas memperlihatkan kondisi di Jl. HMS Mintareja Sarjana Hukum yang berada pada kondisi baik dengan 6 lajur / 2 jalur. Dengan perkerasan hotmix dan penggunaan lahan di sepanjang jalan sebagai pemukiman dan perdagangan

Sumber : Hasil Survei Tahun 2016

Kondisi jalan atau kondisi geometric jalan sangat mempengaruhi pemilihan rute pengangkutan sampah, tidak semua ruas jalan di Kota Cimahi dapat dilalui oleh truk pengangkut sampah karena lebar jalan yang kurang sesuai dengan ukuran kendaraan selain itu juga karena aktifitas di sepanjang ruas jalan yang cukup tinggi hingga ke badan jalan yang menyebabkan menyempitnya lebar jalan. Berikut ini merupakan peta kondisi jaringan jalan pada rute pengangkutan sampah eksisting serta peta ruas jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan truk pengangkut sampah yang dapat dilihat pada Gambar 3.9 dan 3.10.

(25)

78

Gambar 3.9

(26)

79

Gambar 3.10

(27)

80

3.5.2 Kondisi Lalu Lintas Pada Rute Pengangkutan Sampah 3.5.2.1 Kecepatan Perjalanan

Kecepatan perjalanan atau kecepatan tempuh merypakan kecepatan rata-rata arus lalu lintas yang dihitung dari panjang jalan dibagi dengan waktu tempuh rata-rata kendaraan yang melalui segmen jalan. Berikut ini merupakan kecepatan perjalanan dalam setiap segmen ruas jalan di Kota Cimahi yang digunakan oleh truk pengangkut sampah dalam aktivitas pengangkutan sampah :

Tabel 3.10

Kecepatan Perjalanan Pada Rute Pengangkutan Sampah dari TPS di Kecamatan CImahi Tengah menuju ke TPPAS Sarimukti

No Ruas Jalan Kecepatan (km/jam)

Weekday Weekend

1 Jend.H Amir Machmud Segmen 1 20 30

2 Jend.H Amir Machmud Segmen 2 15 30

3 Jend.H Amir Machmud Segmen 3 11 33

4 Jend.H Amir Machmud Segmen 4 30 24

5 Gatot Subroto segmen 1 18 18

6 Gatot Subroto segmen 2 26 26

7 Gedung Empat 27 34 8 Gandawijaya 14 21 9 Kolonel Masturi 17 28 10 MHS Mintareja 27 36 11 Jl.Raya Baros 16 24 12 Jl. Mahar Martangara 28 28

Sumber : Hasil Survei Primer Tahun 2016

3.5.2.2 Volume dan Kapasitas Jalan

Volume Lalu Lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu penampang tertentu pada suatu ruas jalan tertentu dalam satuan waktu tertentu. Volume lalu lintas rata-rata adalah jumlah kendaraan rata-rata di hitung menurut satu satuan waktu tertentu, bisa harian yang dikatakan sebagian volume lalu lintas harian rata-rata/LHR. Berdasarkan hasil survei primer berikut ini merupakan volume lalu lintas pada ruas jalan yang digunakan dalam pengangkutan sampah pada daerah pelayanan tengah:

(28)

81

Tabel 3.11

Volume dan Kapasitas Ruas Jalan Pengangkutan Sampah Daerah Pelayanan Tengah di Kota Cimahi

No Ruas Jalan Segmen Kapasitas Volume Weekday (smp/jam) Volume Weekend (smp/jam)

Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore

1 1 1579 1439 2076 2010 1439 1439 1439 2 1579 1784 2002 2002 1784 1784 1784 3 1510 909 983 1051 909 909 909 4 1435 1702 1879 2048 1702 1702 1702 2 1 1451 1226 1430 1230 1226 1226 1226 2 1438 1242 1194 1358 1242 1242 1242 3 - 3657 633 883 1454 633 633 633 4 - 2745 486 2154 2095 486 486 486 5 - 2335 669 1665 1665 669 669 669 6 - 2081 2088 2205 2128 2088 2088 2088 7 - 2684 2301 945 945 2301 2301 2301 8 - 3060 1088 2183 3675 757 2196 1518

Keterangan No Ruas Jalan : 1. Jl. Jend Amir Machmud 2. Jl. Gatot Subroto 3. Jl. Gedung Empat 4. Jl. Gandawijaya 5. Jl. Kolonel masturi 6. Jl. Raya Baros 7. Jl. MHS Mintareja 8. Jl. Mahar Martanegara

Menurut hasil observasi pada ruas jalan Jendral Amir Machmud terdapat beberapa titik penumpukan kendaraan yang disebabkan oleh beberapa hal yaitu diantaranya aktivitas penggunaan lahan di sekitar ruas jalan didominasi oleh perdagangandan perkantoran, angkutan umum yang berhenti disembarang tempat, bahu jalan yang digunakan sebagai tempat parkir. Selain itu penumpukan kendaraan dikarenakan jalan jend amir machmud merupakan jalan nasional yang menjadi penghubung antara Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat. Penumpukan kendaraan biasanya terjadi pada jam puncak yaitu pada pagi hari dan sore hari. Pada pagi hari penumpukan kendaraan mulai terjadi pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.30, sedangkan pada sore hari terjadi pada pukul 16.00 sampai dengan 19.00.

Sama halnya dengan rusa jalan amir machmud, pada jalan gatot subroto penumpukan kendaraan juga sering terjadi pada jam sibuk yaitu pada pagi dan sore hari, tetapi pada siang hari penumpukan kendaraan juga terjadi tetapi

(29)

82 dikarenakan pada ruas jalan gatot subroto terdapat 4 sekolah yaitu SDN Karang Mekar Mandiri 1 dan 2, SMP Negri 6 Cimahi, SMA Santa Maria 3, SMA Negri 5 Cimahi serta terdapat dua tempat bimbingan belajar yang menjadi cabang pusat. Selain karena terdapatnya kegiatan pendidikan pada ruas jalan tersebut juga terdapat beberapa aktivitas jasa dan keagamaan. Jalan gatot subroto merupakan jalan provinsi dengan fungsi jalan kolektor primer penghubung antara Kota Cimahi dengan Kabupaten Bandung Barat serta menjadi jalan penghubung dari pusat kota ke akses jalan tol. Penumpukan kendaraan terjadi pada pagi hari yaitu pukul 06.30 sampai dengan 09.00 pada siang haripukul 13.00 sampai dengan pukul 14.00 dan sore hari pukul 16.00-18.00.

Ruas jalan lainnya yang sering mengalami penumpukan kendaraan yaitu pada jalan raya baros yaitu jalan yang juga menghubungkan antara Kota Cimahi dengan Kabupaten Bandung Barat, penggunaan lahan di samping ruas jalan tersebut di dominasi oleh perdagangan jasa serta beberapa kegiatan lain seperti pendidikan. Titik penumpukan kendaraan biasanya terjadi di depan kantor pos cimahi sampai melewati jalan kereta api, hal tersebut dikarenakan terjadinya pertemuan kendaraan di persimpangan jalan stasion serta angkutan umum yang berhenti untuk menaik turunkan penumpang bahkan diam untuk waktu yang cukup lama. Titik selanjutnya yaitu pada jalan di depan gereja St.Ignasius dan SDN Baros Mandiri sampai dengan simpang Jl.MHS Mintareja. Pada saat

weekend kemacetan pada kedua titik biasa terjadi pada pagi hari antara pukul

06.30 sampai dengan pukul 08.00 dan sore hari yaitu antara pukul 16.00 sampai dengan 17.30.

Ruas Jalan terakhir yang terkadang mengalami penumpukan kendaraan yaitu pada JL.MHS Mintareja, jalan tersebut merupakan penghubung menuju akses jalan tol baros I dan II. Kendaraan didominasi oleh kendaraan ringan (kendaraan pribadi) serta kendaraan berat. Penumpukan kendaraan biasa terjadi pada siang hari yaitu antara pukul 13.00 sampai 15.00 dan sore hari antara pukul 16.00 sampai dengan 18.00 terutama pada weekend.

(30)

83

Gambar 3.11

Peta Lokasi Rawan Kemacetan Pada Rute Pengangkutan Sampah dari TPS ke TPPAS Sarimukti

(31)

84

3.6 Jarak, Waktu Tempuh dan Biaya Operasional Pengangkutan Sampah Pada Pengangkutan Sampah dari TPS ke TPPAS Sarimukti 3.6.1 Jarak dan Waktu Tempuh Pada Pengangkutan Sampah dari TPS ke

TPPAS Sarimukti

Berdasarkan hasil interpretasi GIS, dapat diketahui jarak antara TPS dengan TPPAS Sarimukti. Jarak TPS dengan TPPAS Sarimukti dapat menjadi acuan untuk mengetahui berapa waktu tempuh dan biaya operasional pengangkutan sampah . Untuk mengetahui waktu tempuh dalam satu kali ritasi perlu diketahi beberapa hal diantaranya jarak antara TPS dan TPPAS Sarimukti, serta kecepatan rata kendaraan. Untuk kendaraan pengangkut sampah, rata-rata kecepatan yang diperoleh dari hasil wawancara waktu tempuh dengan sopir kendaraan pengangkut sampah serta mengikuti kendaraan dari TPS dampai ke TPPAS Sarimukti dibagi dengan jarak TPS ke TPPAS Sarimukti yaitu selama 2 jam perjalanan. Pengangkutan sampah dilakukan sesuai dengan skema pengangkutan sampah perritasi pengangkutan sampah. Rata-rata jarak TPS dengan TPA yaitu sejauh 39,7 KM. Beriut ini merupakan jarak dan waktu yang dapat ditempuh dalam pengangkutan sampah dari TPS ke TPPAS Sarimukti :

Tabel 3.12

Jarak dan Waktu Tempuh Dalam Pengangkutan Sampah ke TPPAS Sarimukti

No No TPS Rute TPS-TPPAS Sarimukti TPPAS Sarimukti- TPS TPS-Poll Ket Jarak (KM) Waktu (Jam) Jarak (KM) Waktu (Jam) Jarak (KM) Waktu (Jam) 1 01 1 35,1 2 35,1 2 4.4 0.25 T 2 02 1 37,6 2 37,6 2 3.6 0.19 T 3 03 1 49,4 2.5 49,4 2.5 2.6 0.13 T 4 04 1 39,3 2.3 39,3 2.3 3.8 0.22 T 2 35 2 35 2 3.8 0.22 NT 5 05 1 39 2.2 39 2.2 3.1 0.18 T 2 34,7 2 34,7 2 3.1 0.18 NT 6 06 1 47,9 2.5 47,9 2.5 2.7 0.14 T

Sumber : Hasil Survei Primer 2016 Keterangan :

T : Melewati Jalan Tol NT : Tidak Melewati Jalan Tol No TPS :

01. Interchange Baros 03. TPST RW 16 05. TPS Pasar Atas 02. TPSCilember 04. TPS RW03 Setiamanah 06. TPS Leuwigoong

(32)

85

3.6.2 Biaya Operasional Pengangkutan Sampah dari TPS di Kecamatan Cimahi Tengah ke TPPAS Sarimukti

Biaya operasional dalam pengangkutan sampah terdiri dari biaya bahan bakar, biaya perawatan berupa oli atau pelumas, service kendaraan yang dilihat berdasarkan jarak tempuh yang dilakukan oleh kendaraan serta biaya retribusi sampah yang masuk ke TPA. biaya pemeliharaan kendaraan atau perawata kendaraan dilakukan setiap penambahan jarak yang telah di tempuh oleh kendaraan sepanjang 5000KM, selain biaya perawatan atau pemeliharaan, biaya lainnya yaitu biaya perawatan dari ban kendaraan yang dilakukan pergantian dengan ban baru setiap 40000 KM, biaya retribusi sampah yang masuk ke TPA Sarimukti adalah sebesar Rp. 29000/ton .

Kendaraan pengangkut sampah di Kecamatan Cimahi Tengah setiap melakukan pengankutan masing masing di isi dengan bahan bakar sebanyak 30 L dengan menggunakan kupon yang di tukar di tempat pengisian bahan bakar, dengan bahan bakar yang digunakan adalah solar. Untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar dalam mengangkutan sampah, perlu diketahui mengenai jarak dari TPS Kecamatan Cimahi untuk menuju ke TPPAS Sarimukti.Kendaraan Arm roll mengeluarkan 1 liter BBM dalam 5 KM perjalanan dalam keadaan kontainer penuh, sedangkan pada keadaan kontainer kosong 1 liter BBM dapat digunakan untuk jarak 6 KM, harga bahan bakar solar per bulan juni adalah Rp. 5.150 per liter. Dengan demikian berikut ini merupakan biaya operasional pengangkutan sampah yang di keluarkan dalam pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Sarimukti Tahun 2015:

Tabel 3.13

Biaya Operasional Pengangkutan Sampah dari TPS Kecamatan CimahiTengah ke TPPAS Sarimukti Tahun 2015

No Variabel Biaya /tahun

1 Bahan Bakar Rp. 310.822.302 2 Perawatan Rp. 37.554.000 3 Ban Rp. 181.007.970 4 Tol Rp. 26.097.500 5 Retribusi TPA Rp. 179.945.000 Total Rp. 735.426.000 Sumber : Hasil Survei Primer Tahun 2015

(33)

86 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa biaya yang paling besar yaitu pada biaya bahan bakar pengangkutan sampah setiap tahunnya, selain biaya bahan bakar biaya dari retribusi TPA juga cukup tinggi yaitu sebesar Rp. 179.945.000 pada tahun 2015.

Gambar 3.12 B

iaya Persentase Biaya Operasional Pengangkutan Sampah

Sumber : Hasil Survei Primer Tahun 2015

3.7 Kondisi Pengelolaan Persampahan Kota Cimahi

Berdasarkan data pengelolaan sampah di Kota Cimahi sebesar hanya 39,66% yang dapat di tangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi sementara 4,92% sampah dapat di reduksi melalui bank sampah, composting dll, dan sebesar 55,42% sampah tidak di kelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi. Berikut ini bagan pengelolaan sampah oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi.

42% 5% 25% 4% 24% Bahan Bakar Perawatan Ban Tol Retribusi TPA

(34)

87

Gambar 3.13

Bagan Pengelolaan Sampah di Kota Cimahi Tahun 2015

Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi

3.7.1 Daerah Pelayanan

Tanggung jawab pengangkutan sampah oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah dari TPS ke TPA, sedangkan untuk pengumpulan sampah dari sumber dan pemindahan ke TPS merupakan tanggung jawab masyarakat. Pola pelayanan yang selama ini dijalankan oleh bidang kebersihan adalah mengangkut sampah dari TPS ke TPA. Masing-masing jalur ditangani oleh 1 buah armada

Potensi Timbulan Sampah Kota Cimahi 310,51 ton/hari (100%)

Jumlah sampah yang tidak dikelola oleh DKP 171,95 ton/hari

(55,37%)

Jumlah sampah yang dikelola oleh DKP 123,14 ton /hari (39,66%)

Jumlah sampah yang tereduksi di Kota Cimahi 15,42 ton/hari

(4,97%)

Pengurangan sampah dengan komposter 0,27 ton/hari

Pengurangan sampah di composting plan 5,81 ton/hari

Pengurangan sampah dengan biogas 2,62 ton/hari

Pengurangan sampah di bank SAMICI 2,62 ton/hari

Pengurangan sampah di lapak daur ulang 5,43 ton/hari

(35)

88 yang dioperasikan oleh 1 orang sopir dibantu 2-3 orang kenek. Berikut data wilayah yang dilayani oleh DKP kota Cimahi.

Tabel 3.14

Wilayah Pelayanan Sampah Kota Cimahi

No Wilayah Area Pelayanan Nama TPS

1 Kec. Cimahi Selatan 1. Kel. Cibeber TPS RW 03 Cibeber

2. Kel. Leuwigajah -

3. Kel. Utama TPS pasar baros

4. Kel. Melong TPS Blok 20 Melong

5. Kel. Cibeureum -

2 Kec. Cimahi Tengah 1. Kel. Baros TPS Interchange Baros

2. Kel. Cigugur Tengah TPS Cilember TPS Pasar cimindi

3. Kel. Karangmekar TPS leuwigoong

4. Kel. Setiamanah TPS RW 03 Setiamanah

5. Kel. Padasuka -

6. Kel. Cimahi TPS Pasar Atas

3 Kec. Cimahi Utara 1. Kel. Pasirkaliki -

2. Kel. Cibabat TPS Pemkot

3. Kel. Citeureup SPA sangkuriang

4. Kel. Cipageran TPS Shantiong

Sumber : Penyusunan Data Dasar Pengelolaan Persampahan Kota Cimahi, 2014

Selain TPS yang tersebar di seluruh Kota Cimahi, Kota Cimahi juga memiliki satu SPA (Stasiun Peralihan Antara) yang berlokasi di Jalan Sangkuriang, saat ini SPA tersebut melayani timbulan sampah dari Kecamatan Cimahi Utara dan dilakukan proses pemilahan dan pemadatan sebelum sampah diangkut ke TPA Sarimukti. SPA tersebut dapat mengurangi timbulan sampah hingga 60% dengan proses pemadatan yang dilakukan ( Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi) .

3.7.2 Timbulan Sampah

Penduduk kota merupakan obyek pelayanan sistem pengelolaan sampah yang paling besar dibandingkan dengan sumber lainnya. Dari penduduk sampah ditimbulkan, sehingga beban pengelolaan dapat didekati meninjau besarnya jumlah penduduk dalam setiap tahun pengelolaan. Timbulan sampah yang menjadi beban pengelolaan, didekati dengan mengalikan jumlah penduduk dengan timbulan perkapita. Kota Cimahi, saat ini sudah tergolong kota sedang dengan jumlah penduduk tahun 2015 sebanyak 595.969 Jiwa, perhitungan sampah yang dilakukan oleh dinas kebersihan dan pertamanan Kota Cimahi menggunakan

(36)

89 asumsi bahwa timbulan sampah perkapita liter/orang/hari : 2,49 - 2,66 liter/orang/hari maka timbulan sampah Kota Cimahi mencapai 1.585 m3/hr. Berikut ini data timbulan sampah berdasarkan sumber dan jumlah sampah yang dikupulkan di Kota Cimahi.

Tabel 3.15

Timbulan Sampah Berdasarkan Sumber Sampah di Kota Cimahi Tahun 2015

No Sumber Timbulan Sampah (ton/hari) Persentase (%) 1 Permukiman 183,39 59,06 2 Pasar 7,11 2,29 3 Hotel 0,94 0,3 4 Institusi Medis 3,79 1,22 5 Rumah Makan 2,63 0,85 6 Kawasan Komersil 0,342 3,20 7 Institusi 28,88 8,88 8 Industri 73,84 23,28 Total 310,51 100

Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi

Berdasarkan paa tabel diatas dapat diketahui bahwa timbulan sampah terbesar bersumber dari kegiatan permukiman sebesar 183,39 ton ter harinya, sedangkan untuk timbulan sampah paling sedikit bersumberdarikegiatan kawasan komersil sebesar 0,342 ton per hari.

Gambar 3.14

Persentase Berat Sampah Kota Cimahi Tahun 2015

Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi

Setiap harinya timbulan sampah Kota Cimahi selanjutnya dilakukan pembuangan ke TPPAS Sarimukti yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat. Jumlah atau berat sampah yang di angkutke TPPAS Sarimukti berfariasi setiap

59,06% 2,29% 0,3% 1,22% 3,20% 8,88% 23,28% Permukiman Pasar Hotel Institusi Medis Rumah Makan Kawasan Komersil Institusi Industri

(37)

90 bulannyatergantung pada konsumsi masyarakat yang menghasilkan sampah. Berikut ini merupakan data ritasi pembuangan sampah ke TPPAS Sarimukti pada tahun 2014 bula Januari hingga September.

Tabel 3.16

Ritasi Sampah Kota Cimahi Ke TPPAS Sarimukti

Bulan Ritasi (Trip/Bulan) Kuantitas (Ton/Bulan) Januari 2014 1.185 4.136,40 Februari 2014 1.116 4.559,78 Maret 2014 1.227 3.919,75 April 2014 1.253 3.675,36 Mei 2014 1.256 3.621,54 Juni 2014 1.378 4.651,49 Juli 2014 1.461 5.356,22 Agustus 2014 1.401 4.405,98 September 2014 1.378 4.167,54 Jumlah 13108 43.149,18

Sumber : Data BPSR, bulan Januari-September 2014

Jumlah volume timbulan sampah Kota Cimahi yang masuk ke TPPAS Sarimukti pada tahun 2014 paling tinggi terjadi pada bulan Juni 2014 dengan berat 4.651,49 ton, sedangkan untuk jumlah ritasi paling tinggi terjadi pada bulan Juli 2014 dengan jumlah ritasu 1.461 trip.

Gambar 3.15

Grafik Jumlah Ritasi Sampah Kota Cimahi Bulan Januari-September 2014

Sumber : Data BPSR, bulan Januari-September 2014

3.7.3 Komposisi Sampah

Komposisi sampah merupakan penggambaran dan masing-masing komponenyang terdapat pada sampah dan distribusinya. Komponen komposisi sampah adalahkomponen fisik sampah seperti sisa-sisa makanan, kertas-karton,

0 500 1000 1500 2000 Ju m la h R it asi Bulan Ritasi (Trip/Bulan)

(38)

91 kayu, kain-tekstil,karet-kulit, plastik, logam besi-non besi, kaca dan lain-lain (misalnya tanah, pasir, batu, keramik). Komposisi sampah yang di hasilkan setiapharinya di Kota Cimahi didominasi oleh sampah dengan jenis organik sebesar 70,5% sedangkan untuk sapah B3 meruakan jenis sampah dengan timbulan paling sedikit setiap harinya yaitu hanya 0,09% dari total timbulan sampah. Berikut ini merupakan komposisi sampah Kota Cimahi:

Tabel 3.17

Komposisi Sampah Kota Cimahi Tahun 2014

No Jenis Sampah Timbulan Sampah (ton/hari) Presentase

1 Organik 218,91 70,5 2 Plastik Recycable 23,60 7,6 3 Kertas 19,87 6,4 4 Logam 0,62 0,2 5 Kain 9,63 3,1 6 Gelas Kaca 1,86 0,6 7 B3 0,28 0,09 8 Plastik Recycable 19,56 6,3 9 Lainnya 16,15 5,2

Sumber : Rencana Induk Persampahan Kota Cimahi Tahun 2014

Gambar 3.16

Persentase Komposisi Sampah Kota Cimahi Tahun 2014

Sumber : Rencana Induk Persampahan Kota Cimahi Tahun 2014

3.7.4 Pola Pengangkutan Sampah

Sumber sampah yang di angkut oleh dinas kebersihan kota cimahi berasal dari pengumpulan permukiman, pasar, hotel, kawasan permukiman dll yang diangkut menggunakan motor roda tiga oleh petugas menuju TPS yang telah ditentukan, selain itu adapun sampah yang bersumber dari hasil sapuan jalan.

(39)

92 Pengumpulan sampah di sumber yang dibawa ke TPS oleh petugas, dikoordinir oleh RT atau RW masing-masing. Tidak semua RT atau RW melayani warganya dalam pengumpulan sampah di sumber, sehingga bagi mereka yang tidak terlayani, mengelola sendiri sampahnya dengan membakar, membuang ke sungai dan ke lahan kosong, sebagian kecil ke TPS dan menguburkan sampahnya. Sampah yang dikumpulkan oleh petugas RT atau RW sebagian besar di bawa ke TPS, namun ada juga yang dibuang ke sungai dan ke lahan kosong untuk dibakar.

Pola pengumpulan tidak langsung dilakukan pada kawasan permukiman yang jalannya tidak dapat dilalui kendaraan pengangkut, sehingga pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak. Untuk daerah pelayanan yang sangat padat yang jalannya sempit dan tidak dapat dilalui gerobak, maka pengumpulan dilakukan dengan cara pikulan yang disambung dengan gerobak.

Pengumpulan sampah di sumber yang dibawa ke TPS oleh petugas, dikoordinir oleh RT atau RW masing-masing. Tidak semua RT atau RW melayani warganya dalam pengumpulan sampah di sumber, sehingga bagi mereka yang tidak terlayani, megelola sendiri sampahnya dengan membakar, membuang ke sungai dan kelahan kosong, sebagian kecil mereka membuang ke TPS dan menguburkan sampahnya. Sampah yang dikumpulkan oleh petugas RT atau RW sebagian besar dibawa ke TPS, namun ada juga yang dibuang ke kali dan ke lahan kosong untuk dibakar.

Pada fasilitas umum, penyapu jalan pola pengangkutan sampah dilakukan sama halnya dengan pengangkutan pada pemukiman, sampah di kumpulkan dengan menggunakan motor roda tiga atau mobil pick up, setelah terkumpul sampah di bawa ke TPS terdekat dan dipindahkan ke kontainer untuk selanjutnya di buang ke TPA.

Pengangkutan sampah dilakukan dengan kontainer tetap dan kontainer angkat dengan menggunakan arm roll truk dan dump truk. Arm roll truk digunakan untuk mengangkut kontainer, sedangkan dump truk digunakan untuk mengangkut smapah dari TPS atau tempat peralihan sampah, serta untuk mengumpulkan dan mengangkut sampah pada sistem pengumpulan langsung.Pengangkutan ke TPA dimulai dari pengumpulan sampah dari

(40)

rumah-93 rumah menggunakan gerobak sampah dan motor sampah ke TPSS. Sampah yang berada di TPS kemudian diangkut ke TPPAS Sarimukti. Namun terdapat juga pembakaran sampah di sejumlah kecil TPS

3.7.5 Armada Pengangkutan Sampah

Dalam pengangkutan sampah yang dilakukan dari TPS ke TPA dilakukan menggunakan 2 jenis kendaraan yaitu arm roll truk dan dump truk, kendaraan pengangkut sampah tersebut setiap harinya di alokasikan pada TPS di Kota Cimahi, berikut ini jumlah kendaraan pengelolaan sampah yang dimiliki oleh Kota Cimahi :

Tabel 3.18

Jumlah Kendaraan Pengelolaan Sampah Kota Cimahi Tahun 2014

No. Jenis kendaraan Jumlah (Unit)

1 Arm roll 10 m³ 6

2 Arm roll 6 m³ 8

3 Dump truck 12 m³ 2

4 Dump truck 6 m³ 12

5 Mobil Pick up 5

6 Motor Roda Tiga 28

Jumlah 61

Sumber: Penyusunan Kajian Potensi Timbulan Sampah Kota Cimahi Tahun 2015

Gambar 3.17

Grafik Jumlah Sarana Pengelolaan Sampah Kota Cimahi Tahun 2014

Sumber: Penyusunan Kajian Potensi Timbulan Sampah Kota Cimahi Tahun 2015

0 5 10 15 20 25 30 Arm roll 10 m³ Arm roll 6 m³ Dump truck 12 m³ Dump truck 6 m³ Mobil Pick up Motor Roda Tiga Ju m la h K e n d ar aa n ( u n it ) Jenis Kendaraan Jumlah Sarana Pengelolaan Sampah

(41)

94

3.8 Kondisi Pengelolaan Persampahan Kecamatan Cimahi Tengah 3.8.1 Daerah Pelayanan

Berdasarkan hasil survei terdapat 6 TPS yang tersebar di Kecamatan Cimahi Tengah atau wilayah pelayanan bagian tengah , masing masing kelurahan memiliki 1 sampai 2 TPS untuk dapat melayani pembuangan sampah yang bersal dari rumah tangga, pasar, perkantoran hingga sampah yang berasal dari sapuan jalan. Berikut ini tabel wilayah pelayanan TPS di Kecamatan Cimahi Tengah pada tahun 2016 :

Tabel 3.19

Sebaran TPS Disetiap Kelurahan pada Wilayah Pelayanan Sampah Bagian Tenga (Kecamatan Cimahi Tengah) Tahun 2016

No Wilayah Pelayanan Nama TPS Wilayah Pelayanan

1 Kel. Baros TPS Interchange

Baros

RW 1 sampai dengan RW 25

2 Kel. Cigugur

Tengah

TPS Cilember RW 1 sampai dengan RW 21

kecuali RW 16 dan 13 TPST RW 16 RW 16 dan 13 3 Kel. Setiamanah TPS RW 03 (belakang gedung Cimahi Mall) RW 02 , RW 03 Kelurahan Setiamanah

4 Kel. Cimahi TPS Pasar Atas RW 1 sampai dengan RW 10 dan

sebagian RW di 20% sampah dari Kelurahan Setiamanah dan 15% sampah kelurahan Padasuka 5 Kel. Karang Mekar TPS Leuwi Goong RW 01 sampai dengan RW 17

Sumber : Penyusunan Data Dasar Pengelolaan Persampahan Kota Cimahi 2014 Hasil observasi 2016

Kecamatan Cimahi Tengah termasuk dalam wilayah pelayanan sampah bagian tengah dengan jumlah TPS sebanyak 6 TPS yang tersebar di setiap kelurahan, masing masing kelurahan memiliki 1 sampai 2 TPS untuk melayani penampungan sampah hasil pengumpulan sebelum di lakukan pengangkutan ke TPA.

Pada TPS yang terletak di Kelurahan Setiamanah hanya 30% dari total sampah Kelurahan Setiamanah yang di tampung di TPS tersebut, sebanyak 20% sampah lainnya di tampung di TPS Pasar Atas dan 50% dari total sampah di tampung di TPS Sangkuriang Kecamatan Cimahi Utara.

(42)

95 Berbeda halnya dengan kelurahan padasuka pada kelurahan tersebut tidak terdapat TPS, sampah di Kelurahan Padasuka di kumpulkan dan di tampung di TPS Sangkuriang Kecamatan Cimahi Utara dan TPS Pasar Atas. sebanyak 15% dari total sampah kelurahan padasuka ditampung di TPS Pasar Atas sebelum selanjutnya dilakukan pengangkutan ke TPPAS Sarimukti.

Tabel 3.20

Jenis TPS, Jumlah Ritasi dan Jumlah Sampah Terangkut Pada TPS di Kecamatan Cimah Tengah

No Kelurahan Nama TPS Jenis TPS Ritasi (rit/hari)

Jumlah Sampah yang terangkut (m3)

1 Cigugur tengah

TPS Cilember Kontainer diatas

Landasan 3 30 TPST RW 16 dan 13 Kontainer diatas Landasan 1 6 2 Baros TPS Interchange Baros Kontainer diatas Landasan 3 18 3 Karangmekar

TPS leuwigoong Kontainer diatas

Landasan 3 18 4 Setiamanah TPS RW 03 Setiamanah Kontainer diatas Landasan 1 6 5 Cimahi

TPS Pasar Atas Kontainer diatas

Landasan 7 22

Sumber : Penyusunan Kajian Potensi Timbulan Sampah Kota Cimahi 2015

Gambar 3.18

TPS di Kecamatan Cimahi Tengah

Gambar diatas merupakan kondisi pada TPS Interchange Baros di Kelurahan Baros. Jumlah ritasi pengangkutan sampah dari TPS Interchange Baros ke TPPAS Sarimukti sebanyak 2-3 kali

TPS Cilember merupakan TPS di Kelurahan Cigugur Tengah. TPS Cilember setiap harinya melayani sampah sebanyak lebih dari 30 m3 dengan jumlah ritasi 3-4 kali sehari

(43)

96

Gambar diatas merupakan kondisi pada TPST RW 16 Kelurahan Cigur Tengah atau lebih sering di sebut KSM Sadar. Melayani RW 16 dan 13. Pada TPS tersebut dilakukan proses pemilahan sampah sebelum akhirnya di angkut ke TPPAS Sarimukti.

Gambar diatas merupakan kondisi pada TPS RW 03 Setiamanah dikelurahan Setiamanah. TPS tersebut kurang dimanfaatkan oleh masyarakat karena kesimpang siuran peruntukan TPS tersebut.

TPS Pasar Atas merupakan TPS dengan timbulan sampah paling banyak setiap harinya karena menampung sampah dari Keluarahan Cimahi, Kelurahan Padasuka dan sebagian RW di Kelurahan Setiamah dengan total timbulan sampah sebanyak 22 m3/hari.

Gambar diatas merupakan kondisi pada TPS Leuwigoong yang berapa di Kelurahan Karang Mekar. Setiap Harinyamelayani timbulan sampah sebanyak 18 m3/hari dan jumlah ritasi sebanyak 3 kali.

(44)

97

Gambar 3.19

(45)

98

3.8.2 Timbulan Sampah Kecamatan Cimahi Tengah

Standar timbulan sampah yang di gunakan oleh Kota Cimahi dalam perhitungan timbulan sampah yaitu sebesar 2,49 liter/orang/hari. Setiap harinya pengangkutan sampah dilakukan dari pemukiman warga dan dipindahkan ke TPS untuk selanjutnya dilakukan pengangkutan ke TPA. Proporsi timbulan sampah Kecamatan Cimahi Tengah sebesar 29,3 % dilihat berdasarkan jumlah timbulan Kota Cimahi . Berikut ini jumlah timbulan sampah dan jumlah timbulan sampah yang dapat dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi pada tiap kelurahan di Kecamatan Cimahi Tengah :

Tabel 3.21

Timbulan Sampah Yang Dapat Terkelola di Kecamatan Cimahi Tengah Tahun 2015

No Kelurahan Timbulan Sampah (m3/hari) Timbulan Sampah Terkelola (m3/hari) 1 Baros 56 22 2 Cigugur Tengah 123 49 3 Karang Mekar 37 15 4 Setiamanah 64 25 5 Padasuka 90 35 6 Cimahi 34 13 Jumlah 403 160

Sumber : Hasil Survei Sekunder Tahun 2016

Gambar 3.20

Persentase Timbulan Sampah Tiap Kelurahan Yang Dapat Dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi

Sumber : Hasil Survei Sekunder Tahun 2016

14% 31% 9% 16% 22% 8% Baros Cigugur Tengah Karang Mekar Setiamanah Padasuka Cimahi

(46)

99

3.8.3 Pola Pengangkutan Sampah

Sumber sampah yang diangkut ke TPS pada Kecamatan Cimahi Tengah sebagian besar berasal dari kegiatan permukiman. Pola pengumpulan sampah di Kecamatan Cimahi Tengah menggunakan pola individual tidak langsung, yaitu setiap harinya sampah dikumpulkan oleh petugas menggunakan gerobak kesetiap rumah , kawasan komersial atau fasum dan fasos, selanjutnya setelah sampah terkumpul sampah tersebut di bawa ke TPS yang telah ditentukan untuk dipindahkan ke kendaraan yang lebih besar dan diangkut ke TPA. Pada TPST RW 16 dan 13 Kelurahan Cigugurtengah, sampah dikumpulkan di TPS untuk dilakuka pemilahan terlebih dahulu untuk jenis sampah organik dan anorganik, setelah dilakukan pemilahan sampah yang tidak memiliki nilai lagi atau residu selanjutnya di muat kedalam kontainer untuk di buang ke TPPAS Sarimukti. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pengangkutan sampah dilakukan pada jam 06.00 sampai dengan 16.00, kendaraan akan mulai pergi dari pool tergantung kepada supir yang datang.

Gambar 3.21

Skema Penanganan Sampah

Sumber : Hasil Survei Primer Tahun 2016

Pengumpulan sampah dilakukan dari sumber sampah sampai ke TPS, sedangkanpengangkutan sampah dilakukan dari TPS sampai ke TPA. Pola pengangkutan sampah dari TPS di Kecamatan Cimahi Tengah ke TPPAS Sarimukti pada saat ini dilakukan dengan sistem kontainer angkat (Hauled

Container System ). Kendaraan pengangkut sampah berangkat dari poll dengan

membawa kontainer kosong menuju lokasi TPS di mana terdapat kontainer yang SUMBER Bank Sampah Arm Roll TPPAS Arm Roll Poll Armroll TanpaBak Sampah

Gambar

Diagram Jumlah Penduduk Kecamatan Cimahi Tengah Tahun 2011-2014
Foto  diatas  merupakan  jalan  Gatot  Subroto  yang  merupakan  jalan  provinsi,  kondisi  jalan  pada  jalan  tersebut dalam kondisi baik dengan perkerasan hotmix,  sepanjang  jalan  gatot  subroto  memiliki  hambatan  samping  berupa  kegiatan  perdagan
Gambar  diatas  memperlihatkan  kondisi  di  Jl.  HMS  Mintareja  Sarjana  Hukum  yang  berada  pada  kondisi  baik dengan 6 lajur / 2 jalur
Grafik Jumlah Sarana Pengelolaan Sampah Kota Cimahi Tahun 2014
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis rasio keuangan, strategi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan antara lain dengan meningkatkan penjualan

[r]

Meliputi naskah-naskah yang berkaitan dengan penyiapan perumusan, kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan penyusunan laporan di

Menurut Saudara/i apakah koleksi yang terdapat di perpustakaan STIP YASHAFA dapat memenuhi kebutuhan informasi yang di butuhkana. Berapa banyak jumlah koleksi yang saudara

Berdasarkan Perkap tersebut, untuk Bintara Tugas Umum sebanyak 335 peserta dinyatakan lulus tes Rikes tahap II terdiri  dari  316  pria  dan  19  wanita,  sedangkan 

Guibernau, bangsa adalah negara kebangsaan yang memiliki unsur-unsur penting pengikat, yaitu: psikologi (sekelompok manusia yang memiliki kesadaran bersama untuk membentuk

Dari penelitian ini didapat bahwa penyerapan logam berat yang tertinggi oleh Chlorella sp berturut-turut adalah Cr yaitu sebesar 33% , Cu sebesar 29 %, Cd sebesar 15% dan

turcicum , karat daun dan virus serta ketahanan sedang terhadap perkecambahan tongkol.. - Agak rentan terhadap bulai dan rentan terhadap busuk