• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Janda sebagai Orang Tua Tunggal Dalam Etnis Batak Toba di Tebing Tinggi Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Janda sebagai Orang Tua Tunggal Dalam Etnis Batak Toba di Tebing Tinggi Chapter III V"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

43 BAB III

ORANG TUA TUNGGAL DAN PROFIL INFORMAN

3.1 Perempuan

Perempuan menurut KKBI edisi ketiga artinya orang (manusia) yg mempunyai alat reproduksi, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui. Sementara pengertian Wanita adalah singkatan dari bahasa jawa (wani dan ditoto) sebutan yang digunakan untuk homo sapiens berjenis kelamin dan mempunyai alat reproduksi. Pengertian wanita berdasarkan asal bahasanya tidak mengacu pada wanita yang ditata atau diatur oleh laki-laki atau suami pada umumnya terjadi pada kaum patriarki.

Perempuan tidak dapat dijadikan sebagai kepala keluarga. Perempuan tidak boleh memimpin laki-laki sekalipun laki-laki tidak dapat memimpin. Walaupun ibu yang menyediakan makanan, tetapi ayah dan anak laki-laki didahulukan (Muniarti, 2004).

Perempuan dalam konteks gender didefenisikan sebagai sifat yang melekat pada seseorang untuk menjadi feminim. Sedangkan perempuan dalam pengertian sex merupakan salah satu jenis kelamin yang ditandai oleh alat reproduksi berupa rahim, sel telur, dan payudara sehingga perempuan dapat hamil, melahirkan dan menyusui (Mosse, 2000:2).

(2)

3.2 Orangtua Tunggal

Keluarga merupakan kelompok sosial yang terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang terbentuk atas dasar perkawinan, ikatan darah dan adopsi yang saling berinteraksi dan berkomunikasi serta menimbulkan peran-peran bagi ayah, ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan perempuan sertamemelihara kebudayaan bersama. Hubungan dalam keluarga memiliki sistem jaringan yang lebih bersifat interpersonal sehingga masing–masing anggota dimungkinkan memiliki intensitas hubungan satu sama lain dan fungsinya akan sulit dirubah dan digantikan orang lain. Salah satu realita sosial yang ada disekitar kehidupan masyarakat adalah fenomena keadaan keluarga dengan salah satu orang tua saja atau biasa disebut dengan orang tua tunggal. Orang tua di mana hanya ayah atau ibu saja mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa hadirnya pasangan.Tidaklah mudah bagi orang tua tunggal dalam menjalani kehidupannya setelah kehilangan salah satu angogota keluarga yaitu suami, karena segala sesuatu yang harus ditanggung sendiri. Orangtua tunggal dapat disebabkan beberapa hal antara lain adalah : (1) Perceraian, (2) Kematian, (3) Kehamilan diluar nikah, (4) Bagi seorang wanita atau laki-laki yang tidak mau menikah, kemudian mengadopsi anak orang lain.

(3)

45

karena adanya hubungan di luar nikah atau bagi seorang wanita atau laki-Laki yang tidak mau menikah kemudian mengadopsi anak pada kasus ini dibutuhkan motivasi dan dukungan yang lebih dari keluarganya karena perlu kesiapan yang matang baik secara mental maupun financial untuk menjadi orang tua tunggal. Sedang orang tua tunggal yang karena adanya kematian dan sakit dirasa kondisi tersebut seseorang dianggap memiliki tingkat kematangan yang tinggi sehingga diharapkan mampu mengatasi segala perubahan yang terjadi.

Seiring dengan perjalanan waktu orang tua yang dulunya lengkap dapat menjadi tidak lengkap yang disebabkan karena adanya perpisahan, yakni kematian, perceraian, sakit, perang atau bencana alam, sehingga orang tua harus menjalankan peran sebagai orang tua tunggal, di mana hanya terdapat satu orangtua saja dalam menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan orang tua tunggal, untuk itu ia harus dapat menjalankan peran dan tanggung jawab secara total baik sebagai ibu sekaligus sebagai ayah. Dalam fenomena ibu yang menjadi orang tua tunggal secara otomatis ia akan menggantikan peran ayah dan peran ibu sendiri dan secara otomatis pula ia menjadi seorang kepala keluarga. Aspek manusia di setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat guna terwujudnya keseimbangan dan keutuhan masyarakat, maka setiap individu dituntut menjalankan peran-perannya, perubahan terjadi dalam unit waktu tertentu, dan tempat tertentu di mana berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Setiap orang tua memiliki peran yang besar dalam perkembangan anak mulai sebelum lahir hingga menuju kedewasaan.

(4)

Peran sebagai ayah dan ibu tidak akan dapat terlaksana dengan baik apabila terjadi perpisahan dalam keluarga baik perceraian, kematian akibat sakit, bencana alam, dan perang. Bagi keluarga sosok ayah merupakan kepala keluarga yang dihormati anak serta isterinya sehingga menjadi panutan keluarga. Istri yang ditinggalkan oleh suami, harus berperan sebagai ibu dan sekaligus sebagai ayah bagi anak -anaknya. Hal ini berarti tanggung jawab ibu akan bertambah, ia harus mencari nafkah sendiri, mengambil keputusan-keputusan penting sendiri, dan sekian banyak tugas-tugas yang harus dilaksanakan sebagai orang tua tunggal.

Perubahan besar yang harus dijalankan ibu menjalankan peran ibu sekaligus sebagai ayah, yang senantiasa berjuang menjadi tulang punggung keluarga dan panutan anak–anaknya, walau ayah tidak ada namun tetap ibu sebagai orang tua tunggal tetapmenjalankan peranan dengan baik dengan didukung anak-anak untuk dapat bersama-sama mencapai hidup harmonis dan selaras dengan perubahan peran dan status

(http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/7ccf33c28d52e13a40fec81777694 e07.pdf).

3.3 Profil Informan 3.3.1 Informan RS

(5)

47

terakhir masih duduk di bangku sekolah menengah atas. RS yang tidak begitu tinggi dan memiliki tahi lalat di dekat hidungnya ini sangat memiliki semangat yang kuat untuk membesarkan anak sendiri. Dia tidak ingin menikah lagi karena dia masih beranggapan suaminya masih ada. Dengan kata lain, dia mengaangap bahwa masih ada suami yang mendampingi dia hanya saja mereka berada di dunia berbeda. Sebelum ditinggal pergi oleh suami, RS sudah bekerja sehingga saat suami tiada lagi RS masih bisa menghidupi anak-anaknya.

Perempuan yang memiliki rambut sebahu ini sangat menyayangi anaknya, setelah pulang bekerja dia langsung memasak buat anaknya serta sangat memperhatikan keseharian anaknya. RS menjalani hidup sebagai orangtua tunggal, sangat berat jalan yang dia hadapi tetapi dia bertekad tidak akan menyerah untuk anaknya. Semua terlihat dari perubahan yang dia miliki, peneliti pernah mengunjungi toko yang hanya sepetak dan terlihat begitu padat dengan pakaian pada tahun 2012. Tetapi saat peneliti mewawancarai dan datang ke toko pada tahun 2016, toko tersebut jauh lebih rapi dan lebih besar di banding dengan sebelumnya. Begitu juga rumah yang telah di renovasi, anak RS menjelaskan renovasi rumah itu terjadi karena RS ingin mengganti suasana dan tidak sedih ketika melihat keadaan rumah sebelumnya.

Suami RS dulunya bekerja sebagai salah satu karyawan di sebuah pabrik. Sebelum meninggal dunia, suami RS pernah ingin dipasangkan ring di jantungnya. Karena ketakutan suami RS, akhirnya ring tersebut tidak jadi dipasangkan. Sehingga, saat ingin buang air kecilpun suami RS mengkonsumsi obat untuk diletakkan di bawah lidahnya. RS mengatakan bahwa dia tidak bisa

(6)

melupakan suami yang begitu baik dan begitu menyayanginya. Itulah sebabnya RS tidak ingin menikah lagi, dan hanya anak yang menjadi perjuangannya saat ini.

3.3.2 Informan YS

Perempuan sebagai orangtua tunggal karena kematian ini lahir di Tebing Tinggi pada tahun 1962 dengan pendidikan terakhir di jenjang SMA. YS sempat kuliah dua semester tetapi karena biaya kuliah saat itu mahal, YS tidak dapat meneruskan kuliahnya. YS merupakan anak ke 6 dari 6 bersaudara sementara suaminya anak ketujuh dari 9 orang bersaudara. Suami YS adalah anak bungsu laki-laki dan bekerja sebagai wiraswasta yang mengolah beberapa ladang yang ia miliki. Sementara itu YS sebagai ibu rumah tangga dan membuka toko pupuk juga. Mereka memiliki 4 orang anak, anak pertama yaitu perempuan sudah bekerja di salah satu Bank swasta. Anak kedua juga perempuan dan baru saja menamatkan diri dari salah satu perguruan tinggi di Tebing Tinggi. Selanjutnya YS dikaruniakan anak laki-laki yang masih kuliah di Universitas swasta di Tebing Tinggi. Ternyata bukan hanya dikaruniakan satu anak laki-laki, akhirnya anak terakhir berjenis kelamin laki-laki baru saja selesai menjalani Ujian Nasional dari bangku SMA. Memiliki empat orang anak merupakan kebahagian dari keluarga ini, akan tetapi suami YS meninggal pada tanggal 1 mei 2007.

(7)

49

sekarang YS sudah berumur 52 tahun. Perempuan berkacamata dengan kulit berwarna sawo matang ini berdomisili di Tebing Tinggi sejak tahun 2009. Sebelumnya, YS dan keluarga tinggal di Siantar dan meneruskan pekerjaan suami dengan mengolah seluruh ladang mereka.

3.3.3 Informan SM

SM merupakan informan ketiga peneliti, informan ini adalah perempuan sebagai orangtua tunggal akibat cerai hidup. SM lahir di Sibolga tahun 1979 pekerjaan SM saat ini sebagai wiraswast. Disinilah dia bertemu dengan suami pertamanya. SM menikah denga AS karena hamil diluar nikah SM yang tidak pernah diadati memiliki satu orang anak dari suami pertamanya. Anak pertmanya berjenis kelamin laki – laki saat ini anak laki – lakinya tinggal bersama suami pertamanya. Mereka menjalani hubungan suami istri dengan singkat, saat umur anaknya 6 tahun SM dan AS memutuskan untuk berpisah karena SM berselingkuh dengan X yaitu suami keduanya.

SM memiliki alasan untuk berselingkuh , dia merasa tidak diberi perhatian. SM juga merasa bahwa suaminya lebih senang bekerja dibanding memberi kebutuhan batiniah. SM yakin jika uang bisa dicari bersama akhrinya SM memiliki anak kedua dari suami kedua yang sekarang berusia 5 tahun. Akan tetapi hubungan pernikahannya juga tidak mulus bahkan usia pernikahannya hanya 2 tahun saja. SM sudah menjanda tiga tahun dari suami kedua SM merupakan orangtua tunggal cerai hidup sudah 2 kali. Saat ini anak kedua SM

(8)

sudah TK , Suami SM kedua yang bekerja sebagai supir truk sudah menikah dngan orang lain.

3.3.4 Informan LM

Informan terakhir peneliti adalah perempuan sebagai orangtua tunggal karena kematian. LM lahir di Siantar pada tahun 1964, saat ini LM berusia 50 tahun. Perempuan mungil yang terlihat sangat keibuan ini memiliki seorang suami bermarga pangaribuan. Suami LM berasal dari Garoga, mereka di karuniai 3 orang anak yaitu satu orang anak perempuan dan dua orang anak laki-laki. Suami LM meninggal tahun 2007 akhir, untungnya LM bekerja sebagai PNS di Kementerian Agama. Hal itu membuat LM dapat menyekolahkan anaknya sampai sekarang dan membuat perempuan ini jauh lebih mandiri dari sebelumnya.

Pasangan suami istri yang sama-sama bersuku Batak Toba ini dikaruniai anak pertama perempuan yang baru saja menyelesaikan ujian nasionalnya dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Anak kedua yaitu laki-laki yang saat ini duduk di kelas 3 SMP juga baru saja menyelesaikan ujian nasionalnya. Sementara anak terakhir kelas 1 SMP berjenis kelamin laki-laki. Sangat disayangkan bapak pangaribuan terlalu cepat meninggalkan keluarga, apalagi anak yang terakhir masih sangat kecil. Belum sempat merasakan kasih sayang yang begitu banyak, ayahnya sudah terlebih dahulu di panggil Tuhan.

(9)

51

untuk hidup mereka. LM dan anak-anaknya berdomisili di Tebing Tinggi tepatnya berada di daerah Kampung Bicara.

(10)

Tahun Suami Kedua : 2 Tahun

6

Usia Status Orangtua Tunggal

3 Tahun

7 Tahun

Suami Pertama : Anak Pada Pihak Suami Suami Kedua : 3 Tahum

7 Tahun

7 Agama Kristen Kristen Kristen Kristen

(11)

53 BAB IV

Peranan Janda dalam Etnis Batak Toba

Penelitian ini dilakukan terhadap empat orang informan, yang terdiri dari tiga perempuan sebagai orangtua tunggal karena kematian, satu perempuan sebagai orangtua tunggal cerai hidup. Penelitian ini hanya dibatasi terhadap empat orang informan karena data yang didapatkan dari keempat informan ini dianggap sudah cukup dan jenuh, yang artinya penambahan informan lagi tidak memberikan informasi yang baru bagi penelitian yang dilakukan. Informan peneliti yaitu perempuan sebagai orangtua tunggal yang berdomisili di Kota Tebing tinggi. Mereka yang dipilih sebagai informan merupakan perempuan sebagai orangtua tunggal yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti sesuai dengan teknik pemilihan sampel (purposive sampling), yaitu perempuan sebagai orangtua tunggal bersuku Batak Toba, tidak memiliki suami, atau mantan suami bersuku Batak Toba, memiliki anak atau pernah memiliki anak, dan informan berdomisili di Tebing Tinggi.

Penelitian ini diawali dengan mencari perempuan sebagai orangtua tunggal sesuai dengan karakteristik dan subjek penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah peneliti menemukan beberapa perempuan sebagai orangtua tunggal, kemudian peneliti melakukan pendekatan serta wawancara secara mendalam kepada informan-informan tersebut berdasarkan pedoman wawancara yang telah disusun. Wawancara pertama yang dilakukan terhadap informan yaitu ibu RS pada tanggal 4 Maret 2016 pukul 13.00 WIB dilakukan di pajak Bunga,

(12)

karena informan bekerja sebagai penjual pakaian. Sebelum penelitian berlangsung, peneliti menghubungi anak informan. Dimana anak dari informan merupakan teman peneliti dan melalui anak informan tersebut, peneliti dapat meminta izin agar tidak terjadi kesalahpahaman dan dapat menghubungi informan serta membuat janji untuk bertemu langsung. Wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan satu berlangsung secara akrab, dimana saat kematian suami peneliti juga datang untuk melayat. Peneliti tidak begitu mengenal informan secara mendalam, tetapi informan merespon dengan sikap yang terbuka. Peneliti juga melakukan wawancara kedua dan wawancara lanjutan melalui telepon untuk menanyakan pertanyaan yang belum sempat ditanyakan ketika wawancara pertama dan kedua berlangsung.

Setelah melakukan wawancara dengan ibu RS, peneliti melanjutkan wawancara dengan YS. Sama halnya yang terjadi dengan informan kedua, wawancara terlaksana dengan lancar dan akrab. YS sangat terbuka dengan kisahnya, dan YS juga sangat hangat menyambut peneliti. Wawancara ini berlangsung dua hari setelah wawancara terhadap ibu RS. Wawancara ini berlangsung pada tanggal 6 Maret 2016 di rumah ibu YS yang terletak di Jalan Siantar. Sama halnya dengan ibu RS, wawancara juga berlangsung dua kali dengan alasan wawancara pertama belum begitu mendalam. Ketika wawancara kedua, ibu YS jauh lebih akrab dari yang sebelumnya.

(13)

55

tetapi sama halnya dengan seluruh informan. Mereka tidak ingin kisah mereka di sebar luaskan dan profil mereka diketahui orang banyak. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 Maret 2016 di daerah Jalan Bandarsono. Peneliti juga melakukan dua kali wawancara di rumah SM, peneliti juga melihat bagaimana interaksi SM dengan lingkungannya. Sesekali peneliti melewati tempat dan mendekati SM yang akhirnya SM sangat terbuka dengan peneliti. Peneliti menganggap SM sangat terbuka karena SM sendiri yang lebih antusias bercerita, SM juga mengajak peneliti untuk sering mengunjunginya. Menurut peneliti SM sangat ramah untuk di wawancarai.

Informan terakhir adalah LM, penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 Maret di Tanah Lapang SriMersing. Peneliti membuat janji terlebih dahulu, sehingga penelitian ini dilakukan di sana. LM sangat senang dimintai keterangan tentang dirinya, LM sangat terbuka dengan ceritanya, tidak ada kesulitan dalam mewawancari LM. Beda halnya dengan SM, awalnya peneliti harus melakukan pendekatan. Peneliti sering lewat dari warungnya serta membeli makanan dan mulai melakukan pendekatan dengan cerita-cerita kecil. Akhirnya, SM bersedia untuk diwawancarai dan SM sangat terbuka dengan seluruh kisahnya. Selanjutnya wawancara kedua LM dilakukan di rumah LM yaitu, di Jalan DI Panjaitan.

LM sangat terbuka dengan ceritanya karena LM ingin menegaskan bahwa menjadi perempuan sebagai orangtua tunggal bukan hal yang mudah. Tetapi jika memiliki dukungan keluarga semua pasti akan lebih mudah. LM yang berprofesi sebagai bidan ini sangat berbeda dari kehidupan yang dijalani RS dan YS. Sehingga peneliti ingin yakin untuk mewawancarai LM.

(14)

4.1. Hubungan janda dengan keluarga suami dalam kaitannya tanggung jawab dengan anak

4.1.1. Informan RS

RS merupakan janda dengan tiga orang anak, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan anak-anaknya RS mempunyai sebuah toko pakaian yang menjadi sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anak-anaknya. Seperti yang diketahui dari hasil penilitian yang saya lakukan, terkait dengan hubungan antara keluarga pihak suami, RS tidak memiliki hubungan yang baik dengan keluarga suami. Meskipun demikian terkadang keluarga suami pernah memberikan uang jajan terhadap anaknya. Untuk tanggung jawab dalam membesarkan anak sepenuhnya tanggung jawab dari RS.

4.1.2. Informan YS

(15)

57

yang mereka miliki juga di ambil oleh keluaraga samosir, bukan hanya materi tetapi batin mereka pun tersiksa mengahadapi keluarga samosir. Anak YS yang kedua pernah bercerita kepada peneliti bahwa mereka tidak menyukai hidup mereka setelah kepergian ayahnya. Hidup mewah yang dulu mereka rasakan berubah menjadi hidup yang sangat susah, hal tersebut diungkapkan anak YS dengan perasaan yang sangat sedih.

4.1.3. Informan SM

Untuk informan yang satu ini sedikit berbeda dikarenakan SM merupakan janda akibat cerai hidup. Dia menikah dua kali dengan pria namun keduanya gagal karena adanya pihak ketiga.Hubungan SM dengan keluarga dari suaminya yang pertama tidak baik bahkan anaknya dari suami yang pertama tidak suka dengan keberadaan SM, bukan hanya anak pertama tapi mertua laki-lakinya juga tidak menyukai SM. Dikarenakan itu anaknya tinggal bersama dengan keluarga suami dan merekalah yang membesarkan anaknya. Biar pun demikian ibu dari suami SM yang pertama sangat menyukainya tetapi beda halnya dengan kakak dari suaminya yang sangat tidak menyukainya, semua perlakuan yang tidak adil wajar SM dapatkan karena sifat egoisnya.

Hubungan SM dengan keluarga suaminya yang kedua pun tidak baik. Dia ditinggal menikah lagi oleh suami keduanya. Keluarga dari pihak suami kedua pun tidak menyukainya. Namun demikian suami keduanya dan keluarga suaminya sering memberi uang untuk biaya anak perempuannya, awalnya SM menolak tapi SM sadar bahwa keperluan anaknya juga semakin banyak.

(16)

4.1.4. Informan LM

LM merupakan informan terakhir peneliti, informan yang satu ini berbeda dengan informan yang sebelumnya. Kehilangan suami tidak membuat LM kehilangan keluarga suami. LM mendapatkan perhatian lebih setelah suaminya meninggal. Keluarga dari suaminya sangat peduli kepadanya dan anak- anaknya. Bahkan keluarga suami yang tidak membedakan LM bahkan sudah menganggap LM sebagai anak dan bagian dari keluarga mereka. Keluarga suami juga turut membiayai keperluan dari anak-anaknya.

4.2. Hubungan janda dengan keluarganya sendiri dalam kaitannya tanggung jawab dengan anak

4.2.1. Informan RS

(17)

59

sebagian keperluan dari anak-anaknya dan tidak jarang pula mereka menghabiskan waktu luang bersama saat liburan.

4.2.2. Informan YS

Perempuan berkacamata dengan kulit berwarna sawo matang ini merupakan anak ke enam dari enam bersaudara di keluarganya. YS memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya dan setelah kepergian dari suaminya, keluarga YS pun terkadang ikut membantu memberikan uang jajan kepada anaknya dan sering berkunjung kerumah YS untuk bertemu dengan anak anaknya begitupun sebaliknya YS sering membawa anaknya kerumah keluarganya.

4.2.3. Informan SM

Informan peneliti yang ketiga ini sempat ingin menjadi TKW karena SM tidak tahu bagaimana hidupnya dimasa datang dan dari kecil SM kurang diperhatikan orang tuanya. Ibu yang bekerja sendiri sementara ayah yang hanya mabuk-mabukan membuat SM dan adiknya tersisih. Walaupun demikian setelah dewasa dan menikah dan mengalami perceraian orang tuanya tetap terkadang memberi susu atau jajan kepada anaknya yang masih kecil.

(18)

4.2.4. Informan LM

Informan peneliti yang terakhir ini sangat menghormati dan menyayangi keluarganya. Lm memiliki hubungan yang sangat baik dengan keluarganya dan mengetahui LM kehilangan suaminya membuat keluarganya memberikan perhatian yang lebih besar lagi kepada LM dan anak-anaknya. Keluarganya sering meluangkan waktu mereka bersama anak-anaknya serta memberikan uang jajan buat anaknya dan keprluan sehari-harinya.

4.3. Peranan yang dilakukan janda dalam rumah tangga baik peran dalam mencari nafkah, peran dalam mengurus anak dan peran janda dalam pesta adat Toba

4.3.1. Informan RS

(19)

61

Hal tersebut membuat RS berfikir bahwa suaminya masih ada disampingnya dan itu alasan yang membuat dia tidak ingin mencari pengganti suaminya.

RS sangat mandiri dalam membina keluarganya, salah satu yang sangat jelas terlihat yaitu dari kesuksesannya. Usaha RS semakin berkembang dan rumah yang dia tempati juga mengalami perubahan yang mencolok. Kerja keras RS dalam membesarkan anak juga terlihat dari sikap RS yang begitu peduli terhadap anaknya, mengajari tugas anaknya dan memasak di tengah kesibukannya. RS merasa bukan hanya sekedar menjadi seorang ibu tetapi harus menjadi seorang ayah juga. RS mengaku kalau bukan hal yang mudah untuk menjadi orangtua tunggal. Dia harus dapat menempatkan diri dimana anak membutuhkan dia sebagai ayah atau ibu. . RS yang memiliki tiga orang anak, satu perempuan dan dua anak laki-laki. RS memperlakukan anaknya sama seperti saat belum kehilangan. RS menjadikan anaknya sebagai sahabatnya sehingga dengan begitu dia lebih mudah menuntun anak-anaknya untuk berhasil. RS membesarkan anaknya sendiri tanpa ada pengasuh anak atau babysitter.

Setelah kepergian DS yang sangat membekas, RS hampir tidak di anggap di keluarga DS. Ketika ada pesta adat, keluarga DS tidak meminta pendapat RS lagi. Walaupun demikina, RS masih tetap di undang dalam acara-acara adat. Saat pergi ke pesta, RS selalu membawa anak-anaknya agar anaknya dapat paham tentang adat dan mengetahui keluarganya. Hal tersebut di ajarkan RS karena RS beranggapan adat adalah hal terpenting dikehidupan masyarakat Batak Toba. RS juga masih aktif dengan perkumpulan marga suaminya, dia masih rajin datang ke ―punguan‖ marga. RS mengaku bahwa dirinya salah satu ―paradat‖, bukan hanya

(20)

di ―punguan‖ tetapi jika ada tetangga yang mengundangnya ke acara adat RS pun

datang ke acara tersebut.

4.3.2. Informan YS

Informan peneliti yang kedua sama seperti informan pertama, yaitu orangtua tunggal karena kematian. Informan kedua yang bernama YS, kehilangan suami akibat penyakit jantung. Tertutupnya suami membuat YS terkejut akan kematian suaminya, komunikasi yang mereka jalin cukup lancar akan tetapi ada beberapa hal yang ditutupi oleh suami YS. Bukan hanya pengakuan YS tetapi saat peneliti melakukan wawancara singkat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan kecil sampingan, anak YS juga mengakui sifat ayahnya yang tertutup. YS baru mengetahui suaminya memiliki sakit jantung saat 4 bulan sebelum kepergian bapak samosir.

YS kehilangan suami tepat tanggal 1 mei 2007, hal itu memberi luka mendalam kepada keluarga samosir ini. Bapak samosir meninggalkan harta yang lumayan banyak agar YS dan anak-anak dapat melanjutkan hidup dengan baik. Hal ini ternyata bertolak belakang dengan keinginan bapak samosir. Hidup yang dijalani YS dan anak-anaknya berubah drastis, mereka sangat terpukul dengan kepergian kepala keluarga mereka. Banyak kejadian buruk yang menimpa keluarga samosir ini, dan semua berasal dari keluarga suami YS.

(21)

63

mengahadapi keluarga samosir. Anak YS yang kedua pernah bercerita kepada peneliti bahwa mereka tidak menyukai hidup mereka setelah kepergian ayahnya. Hidup mewah yang dulu mereka rasakan berubah menjadi hidup yang sangat susah, hal tersebut diungkapkan anak YS dengan perasaan yang sangat sedih.

Tebing Tinggi merupakan pilihan yang tempat untuk pindah dari daerah yang membuat hidup YS berubah menjadi gelap. Mereka pindah ke Tebing Tinggi tahun 2009. Akan tetapi YS tetap sering ke Siantar untuk mengurus ladangnya disana dan menjual hasil panennya. Sakit yang dirasakan YS tidak membuat YS putus asa, YS menunjukkan bahwa ia bisa sendiri sebagai orangtua tunggal tanpa orang lain. Hal itu dibuktikan YS lewat anak-anaknya, YS merasa sangat bangga karena anaknya mendapat gelar sarjana. YS sangat bangga karena dia tidak dapat menyelesaikan kuliahnya karena keterbatasan biaya tetapi dia sanggup menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi. YS pun membesarkan anak-anaknya sendiri tanpa bantuan pengurus anak atau babysitter karena dia merasa mampu dan menyayangi anak-anaknya. Dan dia juga membuka sebuah toko pupuk untuk menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya dan anak-anaknya.

4.3.3. Informan SM

SM adalah informan ke-3 karena cerai hidup, dua kali menjalani pernikahan dan keduanya gagal karena pihak ketiga .pernikahan pertama dengan AS tidak bertahan lama karena SM tidak setia sementara dengan suami kedua X lah yang tidak setia. Hal ini membuat SM sangat terpukul. SM yang berwajah cantik ini merasa hidupnya tidak berarti bukan hanya itu saja ia merasa bahwa orang tuanya pun tidak begitu peduli

(22)

dengan kehidupannya, SM tidak pernah diadati selama ia menikah karena yang pertama dia hamil diluar nikah, kejadian itu membuat malu pihak keluarga AS sehingga tidak diadati sementara dengan suami kedua tidak begitu jelas status pernikahannya. SM mengaku bahwa iya sudah menikah dengan suami kedua akan tetapi tidak dihadiri oleh kedua orangtuanya begitu pula dari pihak laki – laki. SM mengaku iya tidak begitu paham tentang adat iya hanya tau sekilas saja .

SM yang merupakan orangtua tunggal hanya memiliki tujuan yaitu membesarkan anaknya. Menurut SM hidup sebagai seorang janda merupakan hal yang sulit pandangan negatif selalu muncul dari orang sekitar. SM tidak pernah bersikap aneh-aneh apalagi dia menjadi orangtua tunggal karena bercerai. SM merasa dia harus bersikap layaknya seorang ibu, ia tidak mau hal yang sama terjadi pada anaknya. Memang sangat disayangkan SM gagal dengan suami pertamanya, SM merasa yang terjadi dalam hidupnya sekarang karena kegagalan dimasa lalunya. Sikap egois yang ada didirinya membuat ia tidak berpikir jernih penyesalan tinggal penyesalan, itulah yang dirasakan SM.

SM menjalani hidup sebagai orangtua tunggal dengan tenang sekarang. SM jauh lebih dewasa setelah dua kali menjadi ―janda‖, ia merasa banyak pelajaran

(23)

65

pertama SM sangat tidak suka dengan keberadaannya, bukan hanya anak pertama tapi mertua laki-laki SM juga tidak menyukai SM. Mertuanya menilai SM tidak pantas menyelingkuhi AS karena AS sangat berjuang untuk hidup SM dan anaknya. Hal inilah yang membuat SM mungkin merasa sangat hancur, karena semua yang ia lakukan sudah terlambat.

SM sempat ingin menjadi TKW karena SM tidak tahu bagaimana hidupnya di masa yang akan datang. Dari kecil SM kurang diperhatikan orangtuanya, ibu yang bekerja sendiri sementara ayah yang hanya mabuk-mabukan membuat SM dan adiknya tersisih. SM tidak dapat melanjut ke jenjang kuliah, SM langsung bekerja setelah tamat SMA. Memang sangat disayangkan, tetapi SM merasa jika masalah tidak datang terus menerus makan SM tidak akan dapat berubah seperti saat sekarang. SM sangat mengakui bahwa dulunya dia seorang perempuan yang ―liar‖, kesana kesini mencari perhatian tetapi itu semua karena SM hanya ingin

diperhatikan. Ibu suami SM yang pertama sangat menyukai SM tetapi beda halnya dengan kakak AS. Kakak AS sangat tidak menyukai SM, semua perlakuan yang tidak adil wajar SM dapatkan karena sikap egoisnya.

SM dalam memenuhi kebutuhannya dan anaknya bekerja sebagai wiraswasta. Dia membuka usaha warung nasi dan juga terkadang menerima jasa mencuci pakaian atau laundry untuk menambah-nambah uang penghasilannya. Dia bekerja dengan giat agar anaknya berhasil dan sukses karena dia begitu menyayangi anaknya. Untuk menjaga anaknya sewaktu iya bekerja terkadang SM menitipkan anaknya kepada keluarganya agar anaknya tidak kesepian dan ada yang menjaganya selagi dia bekerja atau tidak berada dirumah.

(24)

Adat merupakan hal terpenting, apalagi di lingkungan masyarakat batak. Tetapi SM sama sekali belum mengetahui adat secara keseluruhan atau secara mendalam dan menguasainya. SM mau belajar untuk tahu adat bahkan yang ia tahu, diajarkan kembali ke anak perempuannya. Setelah menjadi ―janda‖ SM merasa ia harus memulai lagi hidup dari awal. SM membesarkan anak, SM mengajarkan adat karena SM merasa jika kita tidak tahu adat maka kita tidak akan punya saudara. Sebagai orang bersuku batak tentu harus tau menjalin hubungan yang baik jika semarga ataupun tidak ketika bertatap muka. Bagi SM adat dapat menyatukan kita yang semarga tetapi tidak mengenal. Dia memang merasa belum mengerti banyak hal tentang budayanya sendiri karena hidup yang dijalaninya sangat berat dan dia jarang dan hampir tidak pernah mengikuti pesta adat Batak Toba dulu sehingga SM hanya tahu jika dia menyambungkan marganya atau jika bertemu dengan teman semarga maka ia memiliki saudara bahkan jika ia berada di ujung dunia sekalipun.

4.3.4. Informan LM

(25)

67

keluarga suami masih peduli dengan menantu mereka. Meskipun demikian LM tetap saja merasa sedih kehilangan suaminya.

LM yang dulu selalu bersama dengan suami, sekarang tidak lagi dapat sama-sama seperti yang diharapkannya. LM merasa terpukul karena kepergian suami, di mata LM suaminya adalah sosok laki-laki yang sempurna. LM sering mengingat suaminya sekalipun kesibukan mengelilinginya. LM mengingat bagaimana mereka sering makan siang bersama, bagaimana ketika mereka jalan-jalan dengan keluarga, bahkan bagaimana keseharian suaminya. LM mengaku sangat sulit melupakan suaminya, karena tidak ada satu sikap buruk yang ditampakkan suaminya.

Saat kepergian suami, LM hanya menafkahi anaknya sendiri bahkan peran LM di keluarganya bukan lagi sebagai ibu melainkan sebagai ayah. LM menjalani dua fungsi sekaligus, berat memang ketika kita harus sendiri tanpa ada yang mendukung kita. Untungnya, anak LM yang pertama sangat memahami situasi keluarga mereka begitu pula dengan kedua anak laki-laki LM. Ketiga anak LM sangat menyayangi ibunya, itu karena sikap LM yang menjadikan anaknya sahabat sekalipun tetap harus menghormati. LM tahu kebutuhan anaknya semakin banyak, sehingga LM membuka toko untuk menambah kebutuhan mereka. Bagi LM, ketiga anaknya sangat penting di hidupnya. Ingatan yang intens muncul dipikiran LM cukup membuat LM bertahan sampai sejauh ini. LM tidak pernah berfikiran untuk menikah lagi, hubungan suami istri yang harmonis membuat LM betah sekalipun dia menjadi orangtua tunggal dan memiliki tekanan-tekanan. LM merasa dia sudah cukup memiliki keluarga yang lengkap dan keluarga yang rukun

(26)

satu dengan yang lain. Keluarga suami yang sangat perhatian dan begitu juga dengan keluarga LM sendiri. Anak-anak juga sangat dekat dengan kedua keluarga mereka, sehingga tak ada satu alasanpun untuk menikah lagi. Sehingga untuk merawat anak-anaknya LM tidak memakai jasa babysitter atau menyuruh orang untuk menjaga anaknya, dan pada saat dia bekerja atau tidak berada dirumah anak-anaknya bermain atau tinggal dirumah orang tuanya atau di keluarga pihak suami. LM juga sangat memahami dan mengerti adat Batak Toba

dikarenakan orang tuanya mengajarinya. Jika ada pesta adat Toba baik dari keluarganya ataupun dari keluarga pihak suami, LM selalu diajak serta hadir mengikuti pesta adat. Dan LM mengajarkan kepada anak-anaknya tentang adat Batak Toba dari dini supaya kelak anaknya tidak bingung dan dapat memahami adat dari Batak Toba.

4.1. Tabel Perempuan Sebagai Orangtua tunggal dalam filosofi “Dalihan Na Tolu” pada masyarakat Batak Toba

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

Lingk ungan : sikap risih dari lingkun gan ketika RS berbica ra dengan lawan jenis.

a dengan lawan jenis.

peduli Lingku ngan: sikap risih dari lingkung an ketika SM berbicar a dengan lawan jenis.

(33)

75 BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan

Keluarga merupakan kelompok sosial yang terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang terbentuk atas dasar perkawinan, ikatan darah dan adopsi yang saling berinteraksi dan berkomunikasi serta menimbulkan peran-peran bagi ayah, ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan perempuan serta memelihara kebudayaan bersama. Hubungan dalam keluarga memiliki sistem jaringan yang lebih bersifat interpersonal sehingga masing–masing anggota dimungkinkan memiliki intensitas hubungan satu sama lain dan fungsinya akan sulit dirubah dan digantikan orang lain. Salah satu realita sosial yang ada di sekitar kehidupan masyarakat adalah fenomena keadaan keluarga dengan salah satu orang tua saja atau biasa disebut dengan orang tua tunggal. Orang tua dimana hanya ada ayah atau ibu saja mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa hadirnya seorang pasangan.

Tidaklah mudah bagi orang tua tunggal dalam menjalani kehidupannya setelah kehilangan salah satu anggota keluarga, terlebih lagi seorang perempuan yang kehilangan suaminya, karena segala sesuatu yang harus ditanggung sendiri. Orangtua tunggal dapat disebabkan beberapa hal antara lain adalah : (1) Perceraian, (2) Kematian, (3) Kehamilan di luar nikah, (4) Bagi seorang wanita atau laki-laki yang tidak mau menikah, kemudian mengadopsi anak orang lain.

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam keluarga yang mengakibatkan seseorang menjadi orang tua tunggal yang berarti akan membawa seseorang untuk

(34)

beradapatasi dengan kondisi yang baru yakni penambahan peran dan serangkaian tugas-tugas ganda yang harus dilakukan dalam keluarganya. Orang tua tunggal yang disebabkan karena adanya hubungan di luar nikah atau bagi seorang wanita atau laki-laki yang tidak mau menikah kemudian mengadopsi anak, pada kasus ini dibutuhkan motivasi dan dukungan yang lebih dari keluarganya karena perlu kesiapan yang matang baik secara mental maupun finansial untuk menjadi orang tua tunggal. Sedangkan orang tua tunggal yang karena adanya kematian dan sakit dirasa kondisi tersebut seseorang dianggap memiliki tingkat kematangan yang tinggi sehingga diharapkan mampu mengatasi segala perubahan yang terjadi.

(35)

77

Setiap orang tua memiliki peran yang besar dalam perkembangan anak mulai sebelum lahir hingga menuju kedewasaan.

Peran sebagai ayah dan ibu tidak akan dapat terlaksana dengan baik apabila terjadi perpisahan dalam keluarga baik perceraian, kematian akibat sakit, bencana alam, dan perang. Bagi keluarga sosok ayah merupakan kepala keluarga yang dihormati anak serta isterinya sehingga menjadi panutan keluarga. Istri yang ditinggalkan oleh suami, harus berperan sebagai ibu dan sekaligus sebagai ayah bagi anak -anaknya. Hal ini berarti tanggung jawab ibu akan bertambah, ia harus mencari nafkah sendiri, mengambil keputusan-keputusan penting sendiri, dan sekian banyak tugas-tugas yang harus dilaksanakan sebagai orang tua tunggal.

Perubahan besar yang harus dijalankan ibu menjalankan peran ibu sekaligus sebagai ayah, yang senantiasa berjuang menjadi tulang punggung keluarga dan panutan anak–anaknya, walau ayah tidak ada namun tetap ibu sebagai orang tua tunggal tetap menjalankan peranan dengan baik dengan didukung anak-anak untuk dapat bersama-sama mencapai hidup harmonis dan selaras dengan perubahan peran dan status.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi dan peran perempuan dalam konteks janda atau orang tua tunggal sangat berat. Selain harus berjuang sendiri untuk membiayai hidupnya dan anak-anaknya, perempuan ini juga harus siap dengan perlakuan atau pemikiran yang buruk terhadap kata ―janda‖ baik

dalam kehidupan sosialnya serta perlakuan terhadap ―janda‖ dalam adat batak Toba. Contohnya saja dalam kehidupan bermasyarakat, perempuan yang menyandang gelar janda ini harus dan dituntut bersikap sewajarnya terhadap

(36)

lawan jenisnya yang dimana terkadang mereka sendiri pun bingung bagaimana bersikap yang benar di mata dan pemikiran orang sekitarnya. Jika seorang ―janda‖ mendekati lawan jenis secara berlebihan maka mereka akan dianggap tidak bersedih hati dengan kepergian suaminya serta dianggap menelantarkan anaknya. Lain halnya dengan orang tua tunggal laki-laki atau duda yang mendekati lawan jenisnya dianggap wajar karena hanya dinilai sebagai orang yang membutuhkan seorang pendamping dalam hidupnya.

(37)

79 5.2 Saran

Penelitian tentang peran dan fungsi seorang janda sebagai orang tua tunggal dalam etnis batak menggambarkan perjuangan seorang ibu yang harus berperan ganda sebagai seorang ayah menjadi kepala keluarga dalam menafkahi serta membesarkan anak-anaknya serta juga berperan sebagai ibu dalam mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya.

Namun meskipun begitu, orang tua tunggal terutama kaum perempuan dalam masyarakat yang menganut budaya partilineal sering kali mendapatkan perlakuan yang tidak adil baik dalam kehidupan sosialnya maupun dalam adat istiadat seperti halnya ―janda‖ dalam etnis batak yang sangat mengagungkan

laki-laki dalam keluarga karena dinggap sebagai penerus keturunan atau marga. Hal inilah yang perlu disadari oleh masyarakat bahwa menjadi orang tua tunggal terutama bagi janda sangatlah berat. Karena bukan hanya perjuangan keras mereka dalam menghidupi keluarga dan membesarkan anak-anaknya, janda juga harus menghadapi perlakuan yang tidak baik dari masyarakat yang memandang janda sebelah mata dan sering kali menjadi cibiran tetangga ataupun tidak mendapatkan tempat yang layak dalam adat.

Oleh karena itu, sebagai seorang manusia yang baik maka kita dituntut untuk memberikan dukungan terhadap para ibu yang berperan sebagai orang tua tunggal di keluarganya. Karena dukungan tersebut akan menjadi motivasi yang bernilai positif untuk mereka dalam menjalankan roda perekonomian keluarga serta mendidik dan membesarkan anak mereka hingga mencapai kesuksesan.

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah total populasi sampel pada ketinggian 15 m dpl dan 900 m dpl pada setiap bagian spikelet yang berada pada tandan bunga jantan dapat dilihat pada Gambar 10 dan Gambar

Jika alat ini digunakan untuk jasa pengeboran dengan kedalaman minimal 35 meter, maka biaya dalam 2 (dua) kali jasa pengeboran tersebut sudah dapat mengembalikan

Dari studi yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) pengambilan data detail situasi tidak hanya mengambil batas-batas atap dari setiap

Spain) dengan format band, selain tujuh repertoar yang sudah ditampilkan ada satu persembahan lagu yang dibawakan bersama tim musik Bethany. Penonton

Pembahasan dalam penelitian ini ditekankan pada strategi pengembangan usaha akomodasi sebagai pemanfaatan peluang dari kehadiran pariwisata yang dilakukan oleh

Selanjutnya bagian E terdiri dari 8 birama (birama 40-47), bagian ini adalah bagian solo gitar pertama yang memiliki dinamika ritme berbeda dari bagian sebelumnya,

Skripsi ini memuat informasi tentang jenis hijauan makanan ternak terutama rumput lokal yang potensial yang ada di Kecamatan Gebang serta analisis potensi wilayah pesisir

Tindakaan tersebut sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia.Salah satu usaha yang dilakukan untuk dapat membantu memberikan oksigen yang