30
Asti Rahayu Slamet, 2015
PROFILMOTIVASI BELAJARSISWA SMA KELAS XI PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN MODELPROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan termasuk pada jenis penelitian deskriptif. Menurut Sukmadinata (2009), penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Penggambaran pada penelitian deskriptif ini menggunakan ukuran, jumlah, frekuensi, dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil observasi di lapangan.
B.Alur Penelitian
31
Asti Rahayu Slamet, 2015
PROFILMOTIVASI BELAJARSISWA SMA KELAS XI PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN MODELPROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Alur Penelitian
Mengkaji standar isi mengenai materi larutan penyangga sesuai
KTSP
Mengkaji Motivasi Belajar Siswa
Menyusun Perangkat Pembelajaran
(RPP, Lembar Kerja Siswa, Kisi Soal Lembar Kerja Siswa)
Validasi
Hasil
Analisis Data
Kesimpulan Mengkaji model
Problem Soving
Pembuatan Instrumen Penelitian
(Lembar Observasi)
Perbaikan
Implementasi perangkat pembelajaran menggunakan model problem solving
Observasi indikator motivasi
Tahap
Penyelesaian Tahap
Pelaksanaan Tahap
32
Asti Rahayu Slamet, 2015
PROFILMOTIVASI BELAJARSISWA SMA KELAS XI PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN MODELPROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Partisipan
Subjek penelitian yang diteliti adalah siswa SMA kelas XI sebanyak 24 orang semester genap yang ada di kota Bogor. Siswa dikelompokkan menjadi tiga kelompok yang berbeda, yakni kelompok siswa yang memiliki keterampilan tinggi (kelompok tinggi), kelompok siswa yang memiliki keterampilan sedang (kelompok sedang), dan kelompok siswa yang memiliki keterampilan rendah (kelompok rendah). Pengelompokkan siswa dihitung menggunakan cara statistik. Cara pengelompokkan siswa dilakukan dengan menghitung rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran kimia dan standar deviasi. Rumus mencari rata-rata (mean) sebagai berikut:
Mean =∑�� (Arikunto, 2009) Keterangan: ∑� : Jumlah skor
N: jumlah siswa
Rumus untuk mencari standar deviasi: SD = ∑�2
� −
∑� �
2
(Arikunto, 2009)
Keterangan:
SD : Standar deviasi
∑�2
� : Tiap skor dikuadratkan lalu djumlahkan kemudian dibagi dengan
N
∑�
� 2 : Semua skor dijumlahkan, dibagi dengan N lalu dikuadratkan.
Hasil perhitungan dengan menggunakan cara di atas akan menghasilkan tiga kategori kelompok siswa sebagai berikut:
1. Siswa yang memiliki nilai rata-rata ulangan harian > (mean+SD), digolongkan ke dalam kategori siswa kelompok tinggi.
Mean =∑��
SD = ∑�2
� −
∑� �
33
Asti Rahayu Slamet, 2015
PROFILMOTIVASI BELAJARSISWA SMA KELAS XI PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN MODELPROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(ulangan harian) > (mean-SD), digolongkan ke dalam kategori siswa kelompok sedang.
3. Siswa yang memiliki nilai rata-rata ulangan harian < (mean-SD), digolongkan ke dalam kategori siswa kelompok rendah.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, siswa yang termasuk ke dalam kelompok tinggi sebanyak empat orang, siswa kelompok sedang sebanyak 17 orang, dan siswa kelompok rendah sebanyak tiga orang. Data pengelompokan siswa dapat dilihat pada Lampiran C.1.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran variabel yang berasal dari teori dan konsep yang diturunkan ke dalam bentuk indikator-indikator, agar apa yang hendak diteliti semakin nampak jelas dan dapat teramati (Suharsaputra, 2012). Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Ketiga jenis variabel tersebut dijabarkan sebagai berikut.
1. Variabel bebas (independent variable/IV), merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran problem solving. Model problem solving yang digunakan adalah model Mothes. Berikut ini definisi operasional yang diturunkan dalam bentuk langkah-langkah pembelajaran problem solving.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Bebas
Variabel Penelitian Definisi Konseptual Definisi Operasional Variabel X (variabel
bebas):
Model pembelajaran problem solving
Model pembelajaran
problem solving merupakan
model pembelajaran yang
problem solving yang
34
Asti Rahayu Slamet, 2015
PROFILMOTIVASI BELAJARSISWA SMA KELAS XI PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN MODELPROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat pada penelitian ini adalah motivasi. Berikut ini definisi operasional yang diturunkan dalam bentuk indikator motivasi terdapat dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Terikat
Variabel Penelitian Definisi Konseptual Definisi Operasional Variabel Y (variabel
terikat): Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan dan kekuatan seseorang agar dapat mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku (Uno, 2011).
Motivasi merupakan
35
Asti Rahayu Slamet, 2015
PROFILMOTIVASI BELAJARSISWA SMA KELAS XI PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN MODELPROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian ini, digunakan instrumen penelitian yaitu format observasi. Format observasi merupakan alat penilaian sikap yang dikembangkan sebagai salah satu upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam melakukan penilaian sikap siswa sehingga diharapkan dapat mengukur sejauhmana motivasi belajar siswa selama mengikuti pembelajaran secara sistematis, benar, dan dapat dipertanggungjawabkan. Format observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu format observasi untuk mendapatkan informasi mengenai motivasi siswa saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran dan mengamati kegiatan dan perilaku siswa secara langsung ketika berlangsungnya aktivitas belajar larutan penyangga menggunakan model problem solving. Format observasi yang disusun berisi deskriptor dari indikator motivasi belajar menurut Makmun (2009). Data hasil observasi ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan 2.
F. Proses Pengembangan Instrumen
36
Asti Rahayu Slamet, 2015
PROFILMOTIVASI BELAJARSISWA SMA KELAS XI PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN MODELPROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian tidak menjadi bias.
G. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap yaitu tahapan persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi analisis materi larutan penyangga berdasarkan standar isi pada KTSP, studi model problem solving, studi motivasi belajar siswa, merumuskan masalah penelitian, menentukan tujuan penelitian, menentukan subjek penelitian, menyusun RPP, membuat artikel permasalahan, membuat lembar kerja siswa, memvalidasi instrument observasi, menyusun rubrik khusus untuk observasi, menyiapkan alat dan bahan praktikum, optimasi percobaan agar percobaan yang akan dilakukan sesuai dengan prosedur percobaan yang telah dibuat, mengurus surat izin penelitain, dan koordinasi dari pihak sekolah terkait penggunaan tempat untuk penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi menentukan kelas yang dijadikan tempat penelitian, membagi siswa ke dalam kelompok tinggi, sedang dan rendah berdasarkan ulangan harian, menerapkan model pembelajaran problem solving pada salah satu kelas XI, observasi kegiatan siswa oleh 4 orang observer yang masing-masing observer mengamati 1 kelompok siswa. Kelompok siswa yang diamati oleh observer bukan berdasarkan hasil ulangan harian siswa (kelompok tinggi, sedang, dan rendah) melainkan kelompok yang diatur secara acak oleh guru.
3. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini meliputi pengumpulan data berupa hasil observasi, mengolah data hasil observasi, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan temuan yang telah diperoleh.
37
Asti Rahayu Slamet, 2015
PROFILMOTIVASI BELAJARSISWA SMA KELAS XI PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN MODELPROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran sesuai dengan format yang telah dibuat. Pengumpulan data observasi dilakukan dengan bantuan observer. Secara lengkap teknik pengolahan data disajikan dalam tabel 3.3.
Tabel 3.3. Teknik Pengolahan Data
No. Jenis Data Sumber Data Keterangan
1. Observasi Observer yang telah diberi arahan
Dilakukan selama pembelajaran
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pemberian skor profil motivasi belajar masing-masing siswa dilakukan
dengan menggunakan cara seperti tabel berikut:
Tabel 3.4. Skala Profil Masing-masing Siswa
Jawaban Skor
Tidak Pernah 1
Jarang 2
Kadang-kadang 3
Sering 4
Selalu 5
(Riduwan, 2002) b. Penentuan rata-rata skor yang diperoleh siswa dan pada masing-masing kelompok siswa untuk tiap indikator motivasi yang diperoleh kemudian diubah ke dalam nilai persentase indikator motivasi berdasarkan rumus:
(Purwanto, 2010) c. Persentase rata-rata yang diperoleh setiap siswa dan pada masing-masing kelompok siswa untuk tiap indikator ditafsirkan berdasarkan skala kategori kemampuan seperti tertera pada tabel 3.5.
Tabel 3.5. Skala Kategori Kemampuan
Nilai Kategori
20 21 - 40
Sangat kurang Kurang Nilai persentase (%) = ∑ � � ℎ
38
Asti Rahayu Slamet, 2015
PROFILMOTIVASI BELAJARSISWA SMA KELAS XI PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN MODELPROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 61 - 80
81 – 100 Sangat Baik Baik