PENDAHULUAN
Latar Belakang
Usaha budidaya perikanan di Indonesia sudah tumbuh dan berkembang. Untuk mendukung usaha tersebut dibutuhkan Balai Benih Ikan. Upaya pengembangan budidaya itu diawali dengan memelihara atau membesarkan bibit ikan. Ketika usaha pemeliharaan atau pembesaran berkembang dibutuhkan bibit dalam jumlah banyak. Untuk memenuhi bibit tersebut ada dua cara yang dilakukan oleh pembudidaya yaitu memperoleh bibit dari Balai Benih Ikan (hatchery) dan bibit dari alam.
Bibit yang berasal dari alam memiliki kelemahan diantaranya, ukuran dan umur yang tidak sama, tergantung pada musim, serta keunggulannya tidak jelas, berdasarkan kelemahan tersebut maka pembudidaya ikan berusaha untuk mengadakan bibit yang akan dibudidayakan berasal dari Balai Benih Ikan.
berkadar gizi tinggi, karena itu ketersediaan makanan dalam jumlah dan waktu yang tepat menjadi sangat penting.
Untuk itu kita harus menyediakan pakan yang berkualitas tinggi untuk kebutuhan larva. Pakan yang sangat cocok pada saat ini adalah pakan alami. Pakan alami yang sangat disukai oleh larva adalah pakan yang memiliki kadar protein tinggi. Pakan ini dapat berasal dari fitoplankton dan zooplankton. Pakan alami adalah makanan yang berasal dari organisme hidup yang berperan sebagai sumber karbohidrat, lemak, protein, dan mineral dalam pertumbuhannya. Pakan alami bagi larva ikan budidaya pada umumnya adalah mikroalgae yaitu fitoplankton dan zooplankton dari golongan Rotifera, Copepeda, Cladocera (Suprayitno, 1986 diacu oleh Dikrurahman, 2003). Pakan alami yang juga sangat disukai oleh larva yakni berciri mudah dicerna, sesuai dengan bukaan mulut larva, dan bergerak lamban. Salah satu jenis zooplankton yang memiliki kandungan nilai gizi yang tinggi, berukuran kecil, pergerakannya lambat, dan mudah dicerna adalah rotifera. Sutomo dkk., (2007) juga mengungkapkan bahwa rotifera merupakan salah satu golongan zooplankton yang banyak dimanfaatkan dalam pembenihan, terutama dimanfaatkan sebagai biokapsul alami bagi larva berbagai fauna laut.
justru proses dari pembenihan, memelihara, dan membesarkan, sampai pemilihan induk yang sesuai, termasuk upaya meningkatkan mutu atau pemuliaannya, semua kegiatan itulah yang disebut budidaya perikanan. Keberhasilan budidaya sangat ditentukan oleh ketersediaan benih. Keberhasilan Balai Benih Ikan menghasilkan benih sangat ditentukan oleh keberadaan pakan alami, seperti Rotifera.
Sebenarnya usaha budidaya rotifera mudah untuk dikembangkan. Namun oleh keterbatasan pengetahuan, khususnya tentang kualitas air yang dibutuhkan dan pakan yang cocok bagi rotifera belum ditemukan. Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Beberapa Jenis Pakan Terhadap Pertumbuhan Rotifera (Brachionus sp).
Kerangka Pemikiran
Teknologi Hama / Penyakit
dengan mengetahui pakan yang baik terhadap pertumbuhannya, maka dengan itu dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut :
1. Jenis pakan apa yang cocok untuk rotifera dari jenis Brachionus sp ?
2. Bagaimana tingkat pertumbuhan rotifera jenis Brachionus sp terhadap masing- masing perlakuan?
Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis pakan yang cocok untuk pertumbuhan Rotifera dari jenis Brachionus sp.
2. Untuk mengetahui waktu puncak pertumbuhan Rotifera dari jenis Brachionus sp terhadap masing-masing perlakuan.
Manfaat
1. Bagi Pembudidaya rotifera ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membudidayakan rotifera.
2. Bagi ilmu pengetahuan yaitu diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran atau teori mengenai budidaya rotifera, serta dapat memberikan solusi pemecahan masalah dalam membudidayakan rotifera ini.
Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya mengetahui tingkat pertumbuhan Rotifera dari jenis Brachionus sp. dengan melihat jumlah rotifera yang dihasilkan dari masing-masing jenis pakan yang diberikan itu. Pertumbuhan yang dimaksud adalah pertambahan jumlah spesimen rotifera per-satuan waktu pengamatan.
Hipotesis