• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Sanksi BEI Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Sanksi BEI Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Laporan keuangan merupakan potret implementasi pertanggungjawaban perusahaan kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas laporan keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan penting dalam hubungan antara investor dan perusahaan. Laporan keuangan dikatakan penting dan sangat berguna bagi para investor karena didalamnya terdapat informasi mengenai keuntungan dan kerugian yang diperoleh perusahaan dari modal yang telah ia tanamkan. Informasi akuntansi yang disajikan melalui laporan keuangan merupakan media utama bagi para investor di pasar modal untuk memberikan keputusan ekonomis tentang keputusan investasi yang akan dilakukannya di pasar modal. Laporan keuangan suatu perusahaan akan bermanfaat jika disampaikan secara tepat waktu dan akurat kepada para pemakainya untuk pengambilan keputusan. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian laporan keuangan kepada publik.

(2)

kewajiban bagi setiap perusahaan yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia untuk menerbitkan laporan keuangan perusahaannya secara berkala yaitu terdiri dari laporan auditor independen, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan, apabila laporan keuangan diterbitkan tidak tepat waktu maka akan menimbulkan spekulasi (atau masalah yang terjadi) pada laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menerbitkannya.

(3)

Indonesia juga menerbitkan keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor 307/BEJ/07-2004 yaitu Peraturan Nomor I-H yang mengatur ketentuan pemberian sanksi atau denda administrasi bagi perusahaan yang terlambat dalam penyampaian laporan keuangan sampai 30 ( tiga puluh ) hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan; (2) Peringatan Tertulis II dan denda Rp 50.000.000,00 apabila mulai hari kalender ke 31 hingga kalender ke 60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan; (3) Peringatan tertulis III dan denda Rp 150.000.000,00 apabila mulai hari kalender ke 60 hingga kalender ke 90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan atau menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud pada ketentuan peraturan II di atas; (4) Penghentian sementara perdagangan dalam hal kewajiban laporan keuangan dan atau denda tersebut di atas belum dilakukan oleh perusahaan.

(4)

Fenomena menunjukkan bahwa setelah peraturan tersebut diberlakukan masih saja terjadi keterlambatan dalam penyampaian laporan keuangan. Pada dasarnya peraturan dibuat agar perusahaan publik dapat tepat waktu dalam melaporkan laporan keuangan mereka kepada publik. Fenomena ini menunjukkan bahwa peraturan bukan menjadi satu-satunya faktor yang memengaruhi ketepatan pelaporan keuangan di setiap periodenya, maka dari itu perlu diteliti lebih lanjut faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi ketepatan pelaporan keuangan.

(5)

Sembiring (2010) menyatakan audit report lag berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

(6)

menguji opini audit sebagai variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan sebagai variabel dependen.

Ukuran auditor berhubungan dengan kualitas auditor (Na’im, 1999). Dalam hal ini kualitas auditor sering diproksikan melalui reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP). Kualitas auditor diukur dengan ukuran apakah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memberikan jasa audit merupakan anggota KAP besar (big four) atau tidak. Menurut Johnson dan Lys (1990) dalam Na’im (1999)

(7)

keuangan emiten secara tepat waktu. Berbeda dengan hasil penelitian Sidauruk (2012) menyatakan bahwa reputasi KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Timbulnya ketidak konsistenan dari hasil penelitian pengaruh reputasi KAP terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk menggunakan reputasi KAP sebagai variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan sebagai variabel dependen.

(8)

Sanksi serta peraturan yang diberlakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia melalui Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-306/BEJ/07-2004 tentang Peraturan Nomor 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-307/BEJ/07-2004 tentang Peraturan Nomor 1-H tentang Sanksi yang berisi peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh para perusahaan tercatat di dalam menyampaikan informasi keuangannya dalam bentuk laporan keuangan hendaknya diterbitkan tepat waktu apabila tidak tepat waktu maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku yang nantinya akan berefek pada perusahaan tercatat tersebut. Variabel sanksi BEI ini berhubungan erat terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan sebagai variabel dependen, peneliti tertarik mengujinya untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel dependen yang dipakai serta ingin mengetahui apakah variabel sanksi BEI ini mampu memoderasi hubungan dari setiap variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap ketepatan waktu sebagai variabel dependen dalam penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul skripsi, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan dengan Sanksi BEI sebagai Variabel

Moderating pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek

(9)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah penelitian :

1. Apakah opini audit berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah audit report lag berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah reputasi KAP berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

5. Apakah sanksi BEI mampu memoderasi hubungan antara opini audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

6. Apakah sanksi BEI mampu memoderasi hubungan antara audit report lag terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan

(10)

7. Apakah sanksi BEI mampu memoderasi hubungan antara reputasi KAP terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

8. Apakah sanksi BEI mampu memoderasi hubungan antara ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah opini audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah audit report lag berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui apakah reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(11)

5. Untuk mengetahui apakah sanksi BEI mampu memoderasi hubungan antara opini audit terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6. Untuk mengetahui apakah sanksi BEI mampu memoderasi hubungan

antara audit report lag terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

7. Untuk mengetahui apakah sanksi BEI mampu memoderasi hubungan antara reputasi KAP terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

8. Untuk mengetahui apakah sanksi BEI mampu memoderasi hubungan antara ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain :

(12)

b. Bagi Investor, sebagai gambaran tentang pentingnya ketepatan waktu berkaitan dengan relevansi dan keandalan informasi laporan keuangan. c. Bagi pihak perusahaan, untuk memberikan informasi atas penelitian

yang dilakukan penulis agar dapat dijadikan pertimbangan untuk kemajuan perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

BE memiliki distribusi yang tidak lengkap, kecuali fonem vokal; (2) masing-masing fonem tersebut merupakan fonem asal yang dapat membentuk morfem pangkal secara fonetis; (3)

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-3/W3, 2015 ISPRS Geospatial Week 2015, 28 Sep – 03 Oct 2015, La

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLI-B6, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech

[r]

(2) Tingkat keberhasilan pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan sesuai dengan tata cara penentuan tingkat keberhasilan

(4) Permohonan uji coba pengelolaan limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 wajib dilengkapi dengan persyaratan minimal pada ayat (3) dan menggunakan formulir permohonan

Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa para pelaksana Riset Dasar (Fundamental) yang telah selesai melaksanakan Risetnya tahun 2015 wajib mempresentasikan hasil akhir

Sistem pengumpulan lindi dilapisi Lapisan Pelindung Selama Operasi (LPSO) dengan ketebalan minimum 30 cm, dirancang untuk mencegah kerusakan komponen pelapisan dasar