• Tidak ada hasil yang ditemukan

Remediasi Pasir Terkontaminasi Dengan Metode Pencucian Kolom Dengan Peningkatan Surfaktan Berbahan Baku Sodium Dodecyl Sulphate (SDS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Remediasi Pasir Terkontaminasi Dengan Metode Pencucian Kolom Dengan Peningkatan Surfaktan Berbahan Baku Sodium Dodecyl Sulphate (SDS)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pencemaran logam berat di lingkungan merupakan masalah serius karena kelarutan dan mobilitasnya menimbulkan toksisitas dan ancaman bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia [1]. Logam-logam berat tersebut berasal dari aktifitas manusia seperti buangan rumah tangga, buangan sisa industri yang tidak terkontrol yang mengalir ke perairan dan pembakaran hidrokarbon dan batu bara diantaranya ada yang melepaskan senyawa logam berat ke udara kemudian bercampur dengan air hujan dan mengalir juga ke perairan.

Adanya logam berat di perairan, berdampak negatif dan berbahaya, baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat (PPLH-IPB, 1997) yaitu:

1. Sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit terurai (dihilangkan).

2. Dapat terakumulasi dalam organisme, termasuk kerang dan ikan, serta akan membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsi organisme tersebut.

3. Mudah terakumulasi pada sedimen, sehingga konsentrasinya selalu lebih tinggi dari konsentrasi logam dalam air. Selain itu sedimen mudah tersuspensi karena pergerakan massa air yang akan melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke dalam air, sehingga sedimen berpotensi menjadi sumber pencemar sekunder dalam rentang waktu tertentu.

(2)

Remediasi/pencucian pasir dapat digunakan sebagai metode untuk menghilangkan

kontaminan [3]. Dalam praktis remediasi, karena kontaminan melekat pada permukaan partikel pasir dan biasanya memiliki kelarutan air rendah juga bersifat aditif seperti asam, surfaktan dan agen chelating sering ditambahkan ke dalam cairan pencuci untuk melarutkan kontaminan dari pasir.

Keberhasilan penerapan remediasi pasir terkontaminasi dengan metode pencucian surfaktan dipengaruhi oleh beberapa faktor ilmiah, seperti: potensi molekul surfaktan berinteraksi dan mendesorpsi ion logam pada permukaan pasir dan kemampuan surfaktan terdispersi ke target kontaminan pada area pori [4].

Adanya larutan SDS, memungkinkan tipe interaksi inner-sphere menjadi interaksi tipe outer-sphere dan logam terdesorpsi ke larutan surfaktan karena adanya pengaruh mekanik dari aliran. Ion logam yang terdesorpsi kemudian berinteraksi dengan misel surfaktan pada area interpartikel pori.

(3)

Beberapa Penelitian Remediasi Pasir Terkontaminasi Dengan Surfaktan yang telah dilakukan disajikan pada tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Remediasi Pasir Terkontaminasi Dengan Surfaktan

No. Peneliti Judul Hasil pada permukaan PAH sebagai hemimicelles, menyebabkan tolakan antara kelompok, grup kepala molekul surfaktan dan partikel tanah, yang memicu pemisahan kontaminan. adsorbed metal ions from packed sands with tipe outer-sphere dan logam terdesorpsi ke larutan surfaktan karena adanya pengaruh

Use of Surfactants for the Remediation of Contaminated soils: A Review

Surfaktan dapat meningkatkan desorpsi polutan dari tanah, dan memacu proses

bioremediasi.

(4)

Interaksi antara ion logam dengan permukaan pasir akan mempengaruhi sifat dan

tahap proses desorpsi ion logam dalam proses remediasi [4]. Beberapa faktor ilmiah yang layak dipertimbangkan dalam remediasi pasir terkontaminasi adalah potensi molekul surfaktan berinteraksi dan mendesorpsi ion logam pada permukaan pasir dan kemampuan surfaktan terdispersi ke target kontaminan pada area pori.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah:

1. Bagaimana pengaruh konsentrasi SDS terhadap pencucian/remediasi pasir terkontaminasi logam Cd2+.

2. Bagaimana pengaruh Laju alir SDS terhadap logam berat yang terdesorpsi dari pasir terkontaminasi logam Cd2+.

3. Bagaimana pengaruh pengambilan effluent setiap 4 pore volume terhadap removal logam yang dicuci. Menghitung kinetika pencucian pasir terkontaminasi Cd2+.

1.3 TUJUAN PENILITIAN Penelitian ini bertujuan:

1. Mempelajari pengaruh konsentrasi SDS terhadap pencucian/remediasi pasir terkontaminasi logam Cd2+.

2. Mempelajari pengaruh laju alir SDS terhadap pencucian/remediasi pasir terkontaminasi logam Cd2+.

3. Mempelajari pengaruh pengambilan pengambilan effluent setiap 4 pore volume terhadap removal logam yang dicuci. Menghitung kinetika pencucian pasir terkontaminasi Cd2+.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah

1. Memberikan informasi tentang kemampuan pasir mengadsorpsi logam Cd2+pada kasus studi ini.

(5)

3. Memberikan informasi tentang teknologi remediasi dengan surfaktan pada kolom pencuci.

1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Adapun ruang lingkup dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan.

2. Penelitian ini terdiri dari dua tahap: kontaminasi pasir dan pencucian pasir. Bahan baku utama yang digunakan adalah pasir putih yang diperoleh dari Pantai Wisata pasir di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Berdagai, Sumatera Utara. Dan Larutan ion logam Cd2+ (cadnium) diperoleh dari pembuatan larutan Cd2+ 50 ppm dari padatan Cd(CH3COO)2.2H2O. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah propeler, kontainer kaca, shaker, saringan mesh 20, pH meter, gelas ukur, beaker glass 1 Liter, corong, erlenmeyer, kolom pencuci, neraca analitik, cawan, termometer, pipet tetes, cutter, statif dan klem.

3. Variabel – variable pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Proses ini dilakukan pada saat pencucian dengan memvariasikan : 1) Variabel tetap :

A. Variabel tetap untuk kontaminasi pasir : a) Ukuran mesh pasir : 20 mesh b) Berat pasir : 100 gram

c) pH : 4,5 [4]

d) Kecepatan pengadukan : 100 rpm [4] e) Lama pengadukan : 2 jam [4] f) Konsentrasi Larutan : 50 ppm

g) Suhu : 25 °C (298 K)

h) Volume larutan : 100 mL [4]

(6)

2) Variabel berubah : Konsentrasi SDS dan Laju Alir a) Konsentrasi SDS : 0; 0,5; 1; 2; 5 cmc

b) Laju Alir: 2, 4, 6, 8, 10 ml/menit 4. Analisa yang dilakukan :

a. Analisa Atomic Adsorption Spectroscopy (AAS) b. Analisa pH dengan menggunakan pH meter.

c. Analisa berat sampel menggunakan neraca analitik.

d. Analisa luas permukaan adsorben menggunakan SAA dengan analisa BET

Gambar

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Remediasi Pasir Terkontaminasi Dengan Surfaktan

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Alat Pendukung Pelayanan Kontrasepsi TA 2014 pada Satuan Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik ( LPSE ) dan memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Usaha Kecil

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik ( LPSE ) dan memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Usaha Kecil

Di dalam teknis pelaksanaannya, Panitia Pengadaan mengadakan penelitian terhadap kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen penawaran administrasi dari penyedia

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik ( LPSE ) dan memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Usaha Kecil

Faktor yang harus dipertimbangkan antara lain adalah faktor lingkungan termasuk air, udara, tanah, kemudian faktor kehidupan sosial meliputi kelompok dan pertemanan, faktor yang

Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran kimia, khususnya pada materi pokok termokimia perlu digunakan perangkat pembelajaran untuk menunjang keterlaksanaan

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pemberian tepung temulawak sampai level 4% dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap warna daging, tekstur daging, dan