PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU )
PLTU
merupakan pembangkit listrik
yang memanfaatkan uap air untuk
menghasilkan energi listrik. Pembangkit
ini termasuk dalam pembangkit listrik
termis, yaitu pembangkit listrik yang
memanfaatkan panas sebagai penggerak
mulanya.
Komponen – komponen utama pltu terbagi 4
yaitu :
Komponen - Komponen Utama PLTU
Boiler
berfungsi untuk mengubah air(
feedwater
)
menjadi uap panas lanjut (
superheated steam
)
yang akan digunakan untuk memutar turbin.
1. BOILER
• Economizer
• Ruang bakar (furnace)
• Pipa air (tube water wall) • Burner
• Drum uap (steam drum) • Pemanas lanjut
(superheater)
• Desuperheater
• Pemanas ulang (reheater)
Steam drum
Boiler tubes
Sight glass furnace
Burner
Pompa bahan bakar furnace
Bagian Bagian Pada Boiler
Sirkulasi Air Pada Boiler
Turbin Uap
berfungsi untuk mengkonversi energi
panas yang dikandung oleh uap menjadi energiputar
(
energi mekanik
). Poros turbin dikopel dengan poros
generator sehingga ketika turbinberputar generator
juga ikut berputar.
2.TURBIN
1. Turbin Impuls.
Turbin impuls adalah turbin dimana proses ekspansi
(penurunan tekanan) dan fluida kerja.uap hanya terjadi didalam nosel atau baris sudu tetapnya saja. Penurunan tekanan uap inilah yang akan menimbulkan terjadinya perubahan kecepatan, dan hal ini terjadi karena sudu gerak berputar maka ada kecepatan relative antara uap dengan sudu gerak
2. Turbin Reaksi.
Turbin rekasi adalah turbin dimana proses ekspansi (penurunan tekanan) terjadi baik didalam baris sudu tetap maupun sudu
geraknya. Dalam hal ini baris sudu tetap maupun sudu geraknya berfungsi sebagai nosel (nozzle), sehingga kecepatan relative uap keluar setiap sudu lebih besar dan kecepatan relative uap masuk sudu yang bersangkutan.
Jenis - Jenis Turbin
Jenis - Jenis Turbin
Jenis - Jenis Turbin
4. Turbin condensing
Secara normal membuang uap pada kondenser vakum
dan ini meningkatkan efisiensi panas dari siklus. Tidak
memerlukan
make-up water
.
5. Turbin non condesing
Jenis - Jenis Turbin Berdasarkan Silinder
Jenis - Jenis Turbin Berdasarkan Silinder
1. Single Cylinder Turbine
Turbin dengan Silinder tunggal beroperasi pada suhu dan
tekanan yang rendah. Turbin jenis ini hanya mempunyai satu
silinder.
2. Multi Cylinder Turbine
Ketika daya yang dibutuhkan semakin besar maka turbin
dengan silinder tunggal tidak lagi mampu mengatasinya.
Turbin Multi silinder dibedakan dua jenis
yaitu :
Turbin Multi silinder dibedakan dua jenis
yaitu :
a. Tandem Compound
Tandem Compound Multi silinder turbin adalah turbin
multi silinder yang menggunakan satu poros untuk
keseluruhan silinder.
b. Cross Compound
Cross Compound Multi silinder turbin adalah turbin
multi silinder yang menggunakan dua poros untuk
Bagian-bagian penting dari turbin uap:
Bagian-bagian penting dari turbin uap:
a. Shaft Seals
Shaft seals adalah bagian dari turbin antara poros dengan casing yang berfungsi untuk mencegah uap air keluar dari dalam turbin
melewati sela-sela antara poros dengan casing akibat perbedaan tekanan dan juga untuk mencegah udara masuk ke dalam turbin
(terutama turbin LP karena tekanan uap air yang lebih vakum) selama turbin uap beroperasi.
b. Turbine Bearings
Bagian-bagian penting dari turbin uap:
Bagian-bagian penting dari turbin uap:
a. Shaft Seals
Shaft seals adalah bagian dari turbin antara poros dengan casing yang berfungsi untuk mencegah uap air keluar dari dalam turbin
melewati sela-sela antara poros dengan casing akibat perbedaan tekanan dan juga untuk mencegah udara masuk ke dalam turbin
(terutama turbin LP karena tekanan uap air yang lebih vakum) selama turbin uap beroperasi.
b. Turbine Bearings
Bearing / bantalan pada turbin uap memiliki fungsi sebagai
berikut:
1. Menahan diam komponen rotor secara aksial
2. Menahan berat dari rotor
3. Menahan berbagai macam gaya tidak stabil dari uap air
terhadap sudu turbin
4. Menahan gaya kinetik akibat dari sisa-sisa
ketidakseimbangan atau ketidakseimbangan karena
kerusakan sudu (antisipas
5. Menahan gaya aksial pada beban listrik yang bervariasi
c. Balance Piston
d. Turbine Stop Valves
Atau disebut juga Emergency Stop Valve karena
berfungsi untuk mengisolasi turbin dari supply uap air pada
keadaan darurat untuk menghindari kerusakan atau juga
overspeed.
e. Turbine Control Valve
Berfungsi untuk mengontrol supply dari uap air yang
masuk ke dalam turbin sesuai dengan sistem kontrol yang
bergantung pada besar beban listrik.
f. Turning Device
Adalah suatu mekanisme untuk memutar rotor dari
turbin pada saat start awal atau pada saat setelah shut down
untuk mencegah terjadinya distorsi/bending akibat dari
Adapun beberapa alat bantu
(auxiliary
equipments)
untuk membantu proses siklus
turbin uap berjalan dengan baik, seperti :
1). Sistem pendingin
(cooler system).
2). Sistem air dan uap
3). Sistem bahan bakar
4).Sistem udara pembakaran
1. High Pressure (HP) Turbine mengekspansikan uap utama yang dihasilkan dari superheater dengan tekanan 169kg/cm2 dan temperatur 538oC, kemudian uap keluar HP Turbin (41 kg/cm2) dengan temperatur 336oC dipanaskan kembali pada bagian reheater diboiler untuk menaikkan entalpi uap. Uapreheat lalu diekspansikan di dalam Intermediate Pressure (IP) turbine
2. Intermediate Pressure (IP) TurbineIP Turbine mengekspansikan uap reheat dengan tekanan 39 kg/cm2 dan temperatur 538oC,sedang uap keluarnya bertekanan 8 kg/cm2 dan suhunya sekitar 330oC.
3. Low Pressure (LP) TurbineLP Turbine mengekspansikan uap
bertekanan 8 kg/cm2 dan temperatur 330oC, dan tekanan uapkeluar dari LP Turbin pada tekanan 56 mmHg (Vaccum), kondisi vakum ini diciptakan di dalamcondenser dengan temperatur 40oC.
Turbine dibagi menjadi tiga tingkatan,
yaitu :
Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan dipakai untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan pompa dan juga sama halnya dikopel dengan sebuah generator singkron untuk menghasilkan energi listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi muncul menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh kondensor menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju boiler. Sisa panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas semula yang masuk. Hal ini mengakibatkan efisisensi thermodhinamika suatu turbin uap bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang modern mempunyai temperatur boiler sekitar 5000C sampai 6000C dan temperatur kondensor 200C sampai 300C.
Prinsip kerja turbin uap adalah sebagai
berikut:
Prinsip kerja turbin uap adalah sebagai
berikut:
1. kekurangan/kebocoran lubricating oil
Oli digunakan untuk mendinginkan bearing dan melumasi bearing pada turbin dan generator. Tidak adanya lubrikasi akan menyebabkan keausan pada bearing.
Skema pelumasan pada Turbin
Gangguan Pada Turbin
2. Tekanan yang tinggi pada exhaust Turbin (Low condenser
vacuum) ,akan menyebabkan terjadinya overheating dan dapat terjadi kerusakan.
3. Temperatur steam exhaust LP tinggi
Jika vacuum rendah dan spray water system akan digunakan untuk menjaga blade turbin agar tetap dingin. Temperatur exhaust steam menjadi indikasi spray water system. Spray water bertindak sebagai sarana proteksi.
4. kehilangan listrik pada Governor 5. Overspeed trip
Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses perubahan nya dilakukan dengan cara mengalirkan uap
kedalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air sebagai pendingin mengalir didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut surface (tubes) condenser. Sebagai pendingin digunakan air sungai atau air laut. Laju
perpindahan panas tergantung pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-pipa dan perbedaan temperatur antara uap dan air pendingin.
Proses perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan dan temperatur jenuh, dalam hal ini kondensor berada pada kondisi vakum. Karena temperatur air pendingin sama dengan temperatur udara luar, maka temperatur air kondensat nya maksimum mendekati temperatur udara luar. Apabila laju perpindahan panas terganggu, maka akan
berpengaruh terhadap tekanan dan temperatur.
3. KONDESOR
Fungsi kondensor
Jenis – jenis kondenser
Jenis – jenis kondenser
1. Surface Condenser
Pemakaian kondenser jenis ini adalah untuk
merendahkan atau menurunkan tekanan pada turbin dan
pemakaian kondenser sebagai pengisi ketel.
2. Direct Contact Condenser
Kondenser ini hanya digunakan untuk menurunkan
tekanan exhaust turbin saja. Air pendingin tidak akan
bercampur langsung dengan kondense sehingga tidak
dapat dipergunakan untuk mengisi boiler. Jenis
kondenser ini sangat jarang depergunakan di PLTU
karena kontak langsung dengan air pendingin yang
Masalah pada maintenance kondensor dapat diklasifikasikan menjadi 3 item sbb :
1. Fall of vacuum .
fall in vacuum, akan meningkatkan head loss pada tube dan meningkatkan perbedaan temperatur antara uap air dan outlet dari air pendingin yang diakibatkan oleh kontaminasi.
2. Kontaminasi dengan air pendinginan (air laut).
kontaminasi dengan air akan menimbulkan korosi, masuknya benda asing (misal kulit kerang, lumpur, dll) yang bisa
menyebabkan penyumbatan tube.
3. Penurunan kemurnian air kondensat .
Bisa disebabkan oleh kebocoran pada tube, pada sambungan (joint).
Pemeliharaan Pada Kondesor
Untuk memperpanjang umur dari tube kondensor,ada
beberapa metode sbb :
Tapproge ball cleaning (seminggu sekali)
,
Menggunakan bola bola tapproge berdiameter suaian sesak
dengan tube
Backwashing of cooling water (setiap hari),
Dilakukan
dengan cara mengatur valve pada inlet dan outlet
Chlorination treatment of cooling water (kontinyu)
Untuk mencegah masuknya benda hidup/organisme
Prevention of flowing in of foreign matter,
Dilakukan
dengan memasang filter Debris pada sisi inlet .
Ferrous sulfate injection (setiap hari),
Untuk melapisi
sisi dalam tube dengan Ferrous
4. GENERATOR
4. GENERATOR
Generator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik. Dalam sebuah
pembangkitan tenaga listrik generator sendiri merupakan sebuah alat yang memegang peran vital untuk menghasilkan listrik yang nantinya digunakan oleh konsumen.
Jenis generator yang digunakan dalam sebuah PLTU adalah generator sinkron revolving field, ciri - ciri generator Sinkron Revolving Field:
1. Memiliki stationary armature yang disebut stator. 2. Lilitanstator 3 phase langsungdihubungkan kebeban. 3. Medan dibangkitkanolehgenerator DC.
4. Sering disebut juga alternator.
Pada generator jenis ini, bagian rotornya diberi arus ekstasi, sedangkan bagian statornya menghasilkan energi listrik. Rotor adalah bagian yang berputar pada turbin. Pada rotor terdapat moving blading yang menempel pada sumbu rotor. Saat turbin berhenti dari operasi maka rotor tidak boleh langsung berhenti
Tegangan yang dihasilkan generator ini
biasanya 6,11 atau 22 kV. Karena sistem
transmisi di Indonesia bertegangan 150
kV(SUTET) atau 500 kV(SUTET), maka
digunakan
transformator
step-up
untuk
menaikkan tegangannya.
1. MAT (Main Auxiliary Transformer)
MAT adalah trafo utama untuk pemakaian sendiri yang dipasang paralel dengan trafo generator, berfungsi untuk menurunkan tegangan pembangkitan 18 KV menjadi 4.16 KV. Pada saat sistem keadaan normal seluruh kebutuhan tenaga listrik untuk peralatan listrik maupun penerangan disuplai oleh trafo ini.
2. RAT (Reserve Auxiliary Transformer)
PLTU mempunyai 2 set trafo cadangan yang diparalelkan. Bila generator mengalami gangguan atau over houl sehiungga trafo utama tidak berfungsi maka daya listrik untuk start-up pembangkit disuplai dari bus 150 KV melalui trafo cadangan ini. Jadi trafo ini menurunkan tegangan dari 150 KV menjadi 4160 V.
Jenis – Jenis Transformator
Jenis – Jenis Transformator
3. Trafo generator (Generator Transformer)
Trafo generator berfungsi menaikkan tegangan pembangkitan 18 KV
1. Desalination Plant (Unit Desal)
Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air tawar (fresh water) denganmetode penyulingan (kombinasi evaporasi dan kondensasi). Hal ini dikarenakan sifat air laut yangkorosif,
sehingga jika air laut tersebut dibiarkan langsung masuk ke dalam unit utama, makadapat menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU.
2. Reverse Osmosis (RO)
Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination plant namun metode yang digunakan berbeda.Pada peralatan ini digunakan
membran semi permeable yang dapat menyaring garam-garam yangterkandung pada air laut, sehingga dapat dihasilkan air tawar seperti pada desalination plant.
Komponen Penunjang PLTU
3. Demineralizer plant (unit demin)
Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang
terkadung dalam air tawar. Air sebagaifluida kerja PLTU harus bebas dari mineral, karena jika air masih mengandung mineral
berartikonduktivitasnya masih tinggi sehingga dapat menyebabkan terjadinya GGL induksi pada saat air tersebut melewati jalur
perpipaan di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi pada peralatan PLTU.
4. Chlorination plant (unit chlorin)
berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit
(naocl) yang digunakan untuk memabukkan/melemahkan/mematikan sementara mikro organisme laut pada area water intake.Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pengerakkan (scaling) pada pipa-pipa kondensor maupun unit desal akibat
perkembangbiakan mikro organisme laut tersebut.
Komponen Penunjang PLTU
5. Auxiliary boiler (boiler bantu)
pada umumnya merupakan boiler berbahan bakar minyak (fuel
oil), yang berfungsi untukmenghasilkan uap (steam) yang digunakan pada saat boiler utama start up maupun sebagai uapbantu (auxiliary steam).
6. Coal handling (unit pelayanan batubara)
merupakan unityang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses bongkar muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke coalyard sampai penyaluran ke coal bunker.
7. Hidrogen plant (unit hidrogen)
pada PLTU digunakan hydrogen (H2) sebagai pendingin generator.
Komponen Penunjang PLTU
8. Ash handling (unit pelayanan abu)
merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom ash) maupun abu terbang (fly ash) dari electrostatic
precipitator hopper dan SDCC (submerged drag chain conveyor)
pada unit utama sampai ke tempat penampungan abu (ash valley/ash yard)
Tiap-tiap komponen utama dan peralatan penunjang dilengkapi dengan sistem-sistem dan alat bantu yang mendukung kerja
komponen tersebut. Gangguan atau malfunction dari salah satu bagian komponen utama akan dapat menyebabkan terganggunya seluruh sistem PLTU.
Komponen Penunjang PLTU
Siklus PLTU ini adalah siklus tertutup (close
cycle) yang idealnya tidak memerlukan lagi air jika
memang kondisinya sudah mencukupi. Tetapi
kenyataannya masih diperlukan banyak air
penambah setiap hari. Hal ini mengindikasikan
banyak sekali kebocoran di pipa-pipa saluran air
maupun uap di dalam sebuah PLTU. Untuk
menjaga siklus tetap berjalan, maka untuk menutupi
kekurangan air dalam siklus akibat kebocoran,
hotwell selalu ditambah air sesuai kebutuhannya
dari air yang berasal dari demineralized tank.
Prinsip Kerja PLTU
Secara sederhana, siklus PLTU digambarkan
sebagai berikut :
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan jenis pembangkit listrik lainnya: