• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah penelitian eveluasi fix (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah penelitian eveluasi fix (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENELITIAN PENDIDIKAN

“Penelitian Evaluatif ”

Disusun guna memenuhi tugas Penelitian Pendidikan

Dosen pengampu: Sugihartono, M.Pd

Disusun oleh :

1. Dian Anggraeni 09104241005 2. Eri Susanti 09104241007 3. Uun Sokhifah 09104241020 4. Fajar Rizki A. 09104241023 5. Anggun Budiyawan 09104241033

Bimbingan dan Konseling

Psikologi Pendidikan Bimbingan

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

2012

(2)

A. PENGERTIAN PENELITIAN EVALUATIF

 Menurut Depdiknas (2002:3) evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi yang umumnya diperoleh melalui pengukuran untuk mengetahui tingkat

keberhasilan dan efisiensi suatu program pendidikan. Evaluasi dilaksanakan untuk menguji obyek/ kegiatan dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan.

 McMillan dan Schumacher (2010) menjelaskan bahwa evaluasi merupakan salah satu penerapan dari penelitian yang digunakan untuk menentukan berhasil atau tidaknya atau apakah ada manfaat/nilai dari suatu program atau kebijakan dalam pendidikan.

 Menurut Suharsimi Arikunto (2007) menyebutkan bahwa evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.

 Evaluasi adalah suatu upaya untuk mengukur hasil atau dampak suatu

aktivitas, program, atau proyek dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah ditetapkan, dan bagaimana cara pencapaiannya (Mulyono 2009).

 Viviane dan Gilbert de Lansheere (dalam Inggit Kurniawan, 2009) menyatakan bahwa evaluasi adalah proses penentuan apakah materi dan metode pembelajaran telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

 Nana Syaodih (2007:120) Penelitian evaluatif merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan nilai/ manfaat dari suatu praktik (pendidikan). Nilai/ manfaat dari suatu praktik (pendidikan) didasarkan atas hasil

(3)

 Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian terapan. Penelitian evaluasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan tertentu (Danim, 2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit/ lembaga tertentu.

 Penelitian evaluatif menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi terhadap sesuatu objek, yang biasanya merupakan pelaksanaan dan rencana. Makna evaluatif menunjuk pada kata kerja yang menjelaskan sifat suatu kegiatan, dan kata bendanya adalah evaluasi.

 Jadi yang dimaksud dengan penelitian evaluatif adalah kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi suatu kegiatan/ program yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan/ program dan menentukan

keberhasilan/ kebermanfaatan suatu program dan apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

B. PRINSIP PRINSIP EVALUASI

1. Keterpaduan

evaluasi harus dilakukan dengan prinsip keterpaduan antara tujuan intrusional pengajaran, materi pembelajaran dan metode pengajaran.

2. Keterlibatan peserta didik

prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak, karena keterlibatan peserta didik dalam evaluasi bukan alternatif, tapi kebutuhan mutlak.

3. Koherensi

evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang telah dipelajari dan sesuai dengan ranah kemampuan peserta didik yang hendak diukur.

(4)

Perlu adanya tool penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan sikap dan perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri siswa.

5. Akuntabel

Hasil evaluasi haruslah menjadi aalat akuntabilitas atau bahan pertnggungjawaban bagi pihak yang berkepentingan seeprti orangtua siswa, sekolah, dan lainnya.

C. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PENELITIAN EVALUATIF DAN EVALUASI

Perbedaan Penelitian Evaluatif Dan Evaluasi

No Hal yang membedakan Penelitian Evaluatif Evaluasi 1 Tujuan Penilitian evaluatif dirancang

untuk menjawab pertanyaan, menguji atau membuktikan hipotesis

ditujukan untuk mengambil keputusan

2 Penggunaan hasil penelitian evaluatif

disimpan sampai ada lembaga atau orang yang akan

mengunakannya

hasil evaluasi segera digunakan untuk mengambil keutusan terhadap program yang dievaluasi.

3 Sifat bersifat hypothesis

driven

bersifat decision driven.

Persamaan Penelitian Evaluatif dan Evaluasi

1. Keduanya bisa mengkaji fokus atau permasalahan yang sama, menggunakan desain dengan metode dan teknik pengukuran atau pengumpulan data yang sama.

(5)

D. FUNGSI PENELITIAN EVALUATIF

1. Fungsi Pembelajaran. Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan atau kegagalan dan mengetahui penyebabnya, dimungkinkan penyempurnaan kinerja program di masa mendatang dan menghindari kesalahan yang telah dibuat pada masa lalu.

2. Evaluasi dapat berfungsi sebagai kemudi dan manajemen. Yaitu sebagai umpan balik dan kendali pencapaian tujuan program. Serta membuat penyesuaian mengenai cara bagaimana sebaiknya program dilaksanakan.

3. Evaluasi mengemban fungsi kontrol dan inspeksi. Artinya dapat digunakan sebagai informasi kepada pimpinan puncak atau pihak donor apakah kegiatan program telah dilaksanakan dengan benar dan membawa hasil sesuai yang diharapkan.

4. Evaluasi dapat mengemban fungsi akuntabilitas, karena ia memberikan informasi tentang penggunaan anggaran/dana.

5. Evaluasi dapat berfungsi kepenasihatan. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk mendapatkan dana yang lebih banyak guna mendanai program sejenis di masa yang akan datang.

E. TUJUAN PENELITIAN EVALUATIF

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu, input,

(6)

Maksud dari dilakukannya evaluasi adalah :

a. Perbaikan sistem

b. Pertanggungjawaban kepada pemerintah dan masyarakat

c. Penentuan tindak lanjut pengembangan

Secara terperinci tujuan penelitian evaluatif adalah sebagai berikut: 1. Membantu perencanaan pelaksanaan program.

2. Membantu dalam penentuan keputusan penyempurnaan atau perubahan program. 3. Membantu dalam penentuan keputusan keberlanjutan atau penghentian program. 4. Menemukan fakta-fakta dukungan atau penolakan terhdap program.

5. Memberikan sumbangan dalam pemahaman proses psikologis, sosial dan politik dalam pelaksanaan program serta faktor yang mempengaruhi. Mengukur manfaat dan kelayakan program.

6. Untuk menilai, baik untuk melalui pengujian maupun melalui analisis mengenai hubungan antara variabel-variabel.

7. Jadi tujuan utama dari penelitian evaluatif adalah sebagai penyedia informasi berkaitan dengan program-program pendidikan yang telah dilaksanakan. (Sukmadinata, 2009).

F. CIRI – CIRI PENELITIAN EVALUATIF

Penelitian evaluatif bukan sekedar melakukan evaluasi pada umumnya. Penelitian evaluatif merupakan kegiatan evaluasi tetapi mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku bagi sebuah penelitian, yaitu persyaratan keilmiahan, mengikuti sistematika dan metodologi secara benar sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Sejalan dengan makna tersebut, penelitian evaluatif harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Arikunto, 2006):

a. Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi penelitian ilmiah pada umumnya.

(7)

komponen atau unsur yang saling berkaitan antara satu sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja dan objek yang dievaluasi.

c. Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dan objek yang dievaluasi, perlu adanya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai factor penentu bagi keberhasilan program.

d. Menggunakan standar, kriteria, dan tolok ukur yang jelas untuk setiap

indikator yang dievaluasi agar dapat diketahui dengan cermat keunggulan dan kelemahan program.

e. Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara rinci untuk mengetahui bagian mana dari program yang belum terlaksana, perlu ada identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi sub komponen, dan sampai pada indikator dan program yang dievaluasi.

f. Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.

g. Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan/ rekomendasi bagi kebijakan atau rencana program yang telah ditentukan. Dengan kata lain, dalam melakukan kegiatan evaluasi program, peneliti harus berkiblat pada tujuan program kegiatan sebagai standar, criteria, atau tolak ukur.

G. JENIS/ TIPE PENELITIAN EVALUATIF

Ada dua tipe utama dari penelitian evaluatif yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

1. Evaluasi formatif lebih diarahkan pada mengevaluasi proses dan ditujukan untuk menyempurnakan atau memperbaiki atau menyempurnakan program. Contoh dalam praktik pembelajaran adalah pelaksanaan ulangan harian atau ujian blok. 2. Evaluasi sumatif lebih diarahkan pada mengevaluasi hasil, untuk menilai apakah

program cukup efektif dan efisien sehingga diperoleh kesimpulan program tersebut dilanjutkan atau dihentikan.

H. PENDEKATAN DALAM PENELITIAN EVALUATIF

Dalam bukunya Research In Education, McMillan dan Schumacer menguraikan tiga pendekatan yang sering digunakan dalam penelitian evaluatif yaitu :

(8)

adalah salah satu pendekatan dimana fokusnya adalah untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan dari praktik atau kegiatan pendidikan oleh kelompok sasaran atau mengukur hasil pelaksanaan program/kegiatan. Tingkat kecocokan antara tujuan dengan hasil menunjukkan tingkat keberhasilan program atau kegiatan

Langkah-langkah dalam evaluasi yang berorientasi pada tujuan: a. Pemilihan tujuan yang dapat diukur.

b. Pemilihan instrumen. c. Pemilihan desain evaluasi. d. Pengumpulan dan analisis data. e. Interpretasi hasil.

2. Evaluasi berorientasi keputusan

adalah pendekatan evaluasi yang diarahkan pada proses penentuan jenis keputusan yang akan diambil, pemilihan, pengumpulan dan analisis data yang dibutuhkan untuk penentuan keputusan, dan penyampaian hasil (laporan) pada penentu keputusan.

Stufflebeam (1971) dalam Sukmadinara (2009) mengembangkan model evaluasi pendidikan yang bersifat komprehensif yang mencakup konteks (context), masukan (input), proses (proces), dan hasil (product), yang disingkat menjadi CIPP. Dan model tersebut dikembangkan evaluasi berorientasi keputusan yaitu : a. Pengukuran kebutuhan

b. Perencanaan program dan evaluasi masukan c. Evaluasi implementasi

d. Evaluasi proses e. Evaluasi hasil

3. Evaluasi berorientasi partisipan

adalah pendekatan bersifat holistik atau menyeluruh, menggunakan aneka instrumen dan aneka data, agar diperoleh pemahaman yang utuh dan sudut pandang dan nilai-nilai yang berbeda tentang pelaksanaan pendidikan menurut perspekti atau sudut pandang para partisipan.

(9)

Penelitian evaluatif dalam pendidikan mencakup bidang yang cukup luas, adapun beberapa contoh bidang antara lain:

1. Kurikulum

Bagiannya antara lain desain kurikulum, implementasi dan evaluasi

kurikulm.Material kurikulum berupa buku teks, modul, paket, perangkat keras, perangkat lunak, film, video, dll. Sumber belajar berupa laboratorium, workshop dan perpustakaan.

2. Program pendidikan

Anak berbakat, anak yang lambat, pencegahan putus sekolah, remedial. Programmnya antara lain: sains, social, matematika, ketrampilan PJJ. 3. Pembelajaran

Model-model pembelajaran seperti CTL, Discovery inquiry, pembelajaran terpadu,dll.

4. Pendidik

Guru, konselor dan administrator 5. Siswa

Kepribadian, kecerdasan, sikap, minat, motivasi, kebiasan belajar dan prilaku menyimpang.

6. Organisasi

Sekolah dasar, sekolah menengah, pendidikan tinggi, pendidikan kejuruan, pendidikan khusus,dll

7. Manajemen

Personil, sarana dan prasarana, biaya, partisipasi masyarakat, dan kegiatan ekstrakurikuler.

J. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN EVALUATIF

David Strahan, Jewel Cooper dan Martha Wood (2001) dalam Sukmadinata (2009) berdasarkan hasil penelitianya pada Sekolah Menengah menyarankan langkah - langkah penelitian evaluatif sebagai berikut :

(10)

Ini merupakan langkah pertama dalam penelitian evaluatif dimana peneliti atau evaluator menjelaskan alasan-alasan mengapa harus dilakukan evaluasi. Alasan bisa bersumber dari peneliti itu sendiri melihat ada masalah terkait jalanya program atau alasan berasal dari pihak luar karena adanya tawaran dari pimpinan lembaga atau adanya keluhan dari masyarakat pengguna.

2. Mimilih model evaluasi

Pemilihan model evaluasi atau pendekatan penelitian didasarkan atas : a. Tujuan evaluasi dan pertanyaan penelitian

b. Metode pengumpulan data

c. Hubungan antara evaluator dan administrator, melihat evaluasi, individu – individu dalam program dan organisasi yang akan dievaluasi.

3. Mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait

Pada tahap ini harus ditentukan siapa yang akan dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, kemudian ditentukan juga siapa yang akan menjadi narasumber, sumber data, partisipan,dll.

4. Penentuan komponen yang akan dievaluasi

Ada beberapa komponen dalam program yang bisa dijadikan objek dalam penelitian evaluatif diantaranya tujuan program, sumber program, prosedur pelaksanaan program, siapa pelaksana program dan manajemen program. Namuan sebelum memilih komponen tersebut harus disesuaikan dengan tujuan penelitian evaluasi.

5. Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan evaluasi

Beberapa pertanyaan penting yang bisa diajukan dalam penelitian evaluatif: a. Tujuan atau sasaran apa yang ingin dicapai oleh program pendidikan?

b. Kegiatan-kegiatan utama apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut? c. Strategi atau metode apa yang digunakan dalam program tersebut?

d. Bagaimana kondisi sumber daya pendidikan pendukung program tersebut? e. Bagaimana manajemen pelaksanaan program dan sumber daya pendukungnya? 6. Menyusun desain evaluasi dan jadwal kegiatan

(11)

Untuk pengumpulan data dibutuhkan adanya instrumentasi evaluasi. Instrumen ini dapat berupa tes atau non tes yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya. Data kuantitatif didapatkan melalui instrumen yang sudah baku (tes dan non tes) sedang data kualitatif diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi,dll.

Analisis data dapat berupa analisis kuantitatif (statistika deskriptif atau inferensial) maupun analisis data kualitatif berupa analisis naratif kualitatif. 8. Pelaporan hasil evaluasi

Isi laporan penelitian evaluatif harus memuat rancangan penelitian, metodologi, temuan-temuan serta kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan penelitian atau pembuktian hipotesis sedangkan rekomendasi berisi masukan-masukan dari temuan-temuan evaluasi untuk penyempurnaan atau perbaikan program.

K. CONTOH KASUS DAN RENCANA

1. Pelaksanaan layanan bimbingan karir siswa kelas 3 SMA islam gamping 2. Evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan belajar dengan pendekatan Pakem di

kelas VII SMP 2 Wonosari

3. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Belajar Pada Siswa kelas III Imersi di SMP Negeri 1 Magelang

DAFTAR PUSTAKA

http://shendud.wordpress.com/pendidikan/jenis-jenis-penelitian http://ariemcool.multiply.com

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2114728-penelitian-evaluatif/ http://ilhamdikdas.blogspot.com/2012/01/penelitian-evaluasi_01.html

http://www.surgamakalah.com/2012/04/pengertian-penelitian-evaluatif.html

http://kunarso74.wordpress.com/2010/07/03/tugas-evaluasi-sistem-pendidikan/

(12)

http://sylvie.edublogs.org/2007/04/27/evaluasi-pendidikan

McMillan JH dan Schumacer, S. 2010. Research In Education : Evidence Based Inquiry. New Jersey : Pearson Education Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Unit PT PLN (PERSERO) yang akan membangun SCADA harus mengacu pada SPLN S3.001: 2008 Peralatan SCADA Sistem Tenaga Listrik. Jumlah yang dijelaskan pada tabel 6 dan tabel 7

Judul Tesis : HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN INTAKE ZAT GIZI DENGAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) PADA DAERAH ENDEMIS GAKY DI KECAMATAN PARBULUAN

(1998) tentang produktivitas tenaga kerja dalam rumahtangga pertanian di Afrika, dengan model produksi rumahtangga yang.. direvisi, dapat dijadikan acuan untuk melihat asumsi

Hasil Uji BNJ pada taraf 5 % menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kompos limbah buah kakao dengan takaran yang berbeda pada Oxic Dystrudepts Palolo dapat

Warna merah dengan keterangan klasifikasi kecamatan dengan jumlah penderita tuberkulosis paling tinggi yaitulebih besar dari 114 penderita dengan Kecamatan

sedikitpun fungsionalitas dari sistem. Artinya, dalam proses refactoring dilakukan modifikasi program untuk memperbaiki struktur, mengurangi kompleksitas, atau untuk

Penelitian ini bermanfaat bagi lembaga yang diteliti sebagai bahan evaluasi kebijakan organisasi di Dinas Komunikasi Informatika Provinsi Riau terkait dengan media yang

1) Menyelenggarakan program Pendidikan Agama Islam yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta di- namika masyarakat lokal, nasional