• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU BK MEGEMBANGKAN KARAKTER CERD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UPAYA GURU BK MEGEMBANGKAN KARAKTER CERD"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA GURU BK MEGEMBANGKAN KARAKTER CERDAS SISWA DALAM ARAH PILIH KARIER PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Oleh:

M.Ferdiansyah, M.Pd.,Kons Mferdiansyah34@yahoo.com

Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Univ PGRI Palembang

ABSTRAK

Seiring dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia, maka pemerintah melakukan banyak perubahan dalam semua aspek pendidikan. Salah satu aspek tersebut adalah Kurikulum, pada tahun 2013 pemerintah mengeluarkan Kurikulum 2013 dimana dalam Kurikulum 2013 guru BK juga mengalami perubahan peran dalam membantu peserta didik. Pada Kurikulum 2013 guru BK fokus membantu siswa dalam peminatan. Peminatan merupakan suatu proses yang berkelanjutan, dan salah satu upaya guru BK dalam memfasilitasi peserta didik untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Salah satu tujuan tersebut adalah membantu arah pilih karier peserta didik, guna untuk membentuk karakter cerdas siswa dalam pilihan karier ke depan, melalui berbagai upaya pelayanan bimbingan dan konseling yang profesional. Adapun upaya guru BK dalam membentuk karakter cerdas siswa dalam arah pilih karier siswa adalah a)melakukan pendampingan kepada peserta didik dengan berkolaboratif dengan guru mata pelajaran b) memberikan layanan penempatan dan penyaluran c) memberikan layanan orientasi dan informasi d) memberikan layanan bimbingan kelompok dengan memasukkan pendidikan karakter cerdas e) mengumpulkan dokumen setiap peserta didik dan f) melakukan tes bakat dan minat pada peserta didik. Upaya tersebut sejalan dengan tugas guru BK dalam Kurikulum 2013 yaitu mengawal, memfasilitasi dan memberi advokasi terhadap proses pembelajaran di sekolah.

(2)

A. Pendahuluan

Sejak diberlakukannya Kurikulum 2013 dan di keluarkan Permendikbud No. 81A Tahun 2013, konsekuensi logisnya adalah seluruh lembaga pendidikan dibawah Kemendikbud harus melaksanakan Kurikulum 2013. Oleh karena itu guru mata pelajaran, guru kelas dan guru BK sebagai pelaksana langsung dalam proses pembelajaran harus mampu dan mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Lebih jauh guru BK pada Kurikulum 2013 diwajibkan untuk membimbing peserta didik dalam program peminatan. Program peminatan ini merupakan ladang garapan guru BK. Kurikulum 2013 dikembangkan dalam upaya pemerintah meningkatkan capaian pendidikan nasional Indonesia.

Guru BK atau konselor sekolah merupakan salah satu ujung tombak pelaksana pendidikan, yang bertugas membantu mengarahkan peminatan kelompak dan pendalaman materi mata pelajaran sesuai dengan kemampuan dasar umum seperti kecerdasan, bakat, minat dan kecendrungan umum setiap peserta didik. Merujuk pada pernyataan tersebut maka, guru BK memiliki peranan penting dalam membantu arah pilih karier peserta didik, agar peserta didik memiliki karakter cerdas dalam memilih dan melanjutkan pendidikan ke depan dalam proses mencapai karier yang diinginkan oleh peserta didik. Sejak diberlakukanya permendikbud 81A lampiran VI, pemerintah menginstruksikan pelayanan konseling ada dalam program pembelajaran dua jam pelajaran dalam seminggu, dengan adanya intruksi tersebut jelas mendorong guru BK untuk mengembangkan materi dan bagaimana menciptakan strategi pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Guru BK pada hakekatnya adalah pendidik, oleh karena itu dengan masuknya layanan konseling dalam struktur program maka, guru BK dituntut untuk melakukan suatu pembelajaran di dalam kelas sesuai dengan jumlah kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Pengertian pembelajaran sendiri adalah bagaimana seorang guru mampu mendorong peserta didik untuk belajar dalam arti menguasai sesuatu hal yang baru (Prayitno 2013: 23), oleh karena itu dengan ditekankannya tugas guru BK dalam Kurikulum 2013 guru BK diharapkan mampu melaksanakan mandat dari Kemendikbud dengan berupaya membentuk karakter cerdas peserta didik dalam perencanaan arah pilih karier.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka, masalah yang menjadi fokus dalam kajian makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah upaya guru BK dalam membentuk karakter cerdas siswa dalam arah pilih karier pada Kurikulum 2013?

2. Bagaimanakah Implikasi pelaksanan Kurikulum 2013 terhadap bimbingan konseling terhadap kinerja guru BK di sekolah?

C. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah ;

1. Menambah wawasan, pengetahuan. keterampilan nilai dan sikap guru BK dalam menjalankan tugasnya pada Kurikulum 2013

2. Sebagai masukan kepada guru BK dalam melaksanakan tupoksi-nya pada Kurikulum 2013

(3)

4. Membantu guru BK dalam upaya mengembangkan karakter cerdas peserta didik.

D. Pembahasan

Profesi bimbingan dan konseling mulai memetakan perjalanannya saat Frank Parsons (1909) menguraikan proses untuk pemilihan karier dan memperkenalkan gerakan bimbingan pekerjaan. Menurut Parsons, lebih baik memilih suatu profesi daripada mengejar pekerjaan. Glading (2012: 402) menjelaskan bahwa memilih karier lebih dari sekedar menentukan apa yang akan dilakukan seseorang untuk mencari nafkah. Pekerjaan mempengaruhi hidup seseorang secara keseluruhan, termasuk fisik dan mental. Proses pemilihan karier sangat unik untuk masing-masing individu. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti, kepribadian, jenis kelamin, bakat, minat dan usia.

Gibson (2010: 445) menjelaskan bahwa pendidikan karier merupakan totalitas pengalaman di mana seorang belajar dan mempersiapkan diri untuk terlibat di dalam pekerjaan sebagai bagian dari cara memperoleh penghasilan. Konselor sekolah atau guru BK harus menyadari kalau pendidikan karier sangat penting bagi peserta didik. Pendidikan karier tersebut berlandaskan pada tugas perkembangan peserta didik, oleh karena itulah melalui layanan peminatan yang terdapat pada Kurikulum 2013 guru BK diharapkan mengarahkan peserta didik agar memilki kematangan konsep diri dan harga diri sehingga peserta didik memiliki karakter cerdas dalam menentukan kariernya ke depan. Pilihan karier tentunya membutuhkan sikap dan tingkat kecerdasan diri, sehingga apapun resiko, dampak negatif atau positif atas pilihan karier dapat disadari secara sadar bukan karena intervensi dari pihak lain. Oleh karena itu dalam hal ini guru BK sebagai pendidik harus berupaya membantu peserta didik dalam arah pilih karier peserta didik.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru BK menelusuri data peserta didik dengan segenap latar belakang keluarga, bakat, dan jika memungkinkan guru BK dapat menyandingkan data hasil tes psikologi peserta didik. Senada dengan pernyataan tersebut di atas peran guru mata pelajaran, guru wali kelas, dan orangtua sangat berkontribusi besar terhadap arah pilih karier siswa. Oleh karena itu kolaborasi guru mata pelajaran, wali kelas orangtua siswa dan guru BK menjadi kunci keberhasilan guru BK untuk mengembangkan karakter cerdas siswa dalam arah pilih karier paserta didik.

Lebih jauh peminatan menurut Kurikulum 2013 adalah; 1. Pemilihan, penetapan bidang keahlian peserta didik.

2. Pendekatan pembelajaran yang berbasis minat sesuai dengan kesempatan belajar

3. Pengambilan keputusan dan pilihan minat belajar, mata pelajaran bidang keahlian yang didasari oleh pemahaman terhadap potensi diri

4. Peminatan adalah sebuah proses berkesinambungan sebagai upaya memfasilitasi peserta didik dalam mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan maksud dan tujuan pendidikan nasional.

(4)

Oleh karena itulah guru BK sebisa mungkin dapat memberikan layanan berupa; 1) memberikan layanan penempatan dan penyaluran serta penjurusan untuk siswa SMA dan SMK 2)memberikan layanan informasi dalam bentuk klasikal mengenai pilihan untuk melanjutkan pendidikan yang sesuai dengan pilihan dan kemampuan yang dimiliki peserta didik 3) menginformasikan, mengenalkan pekerjaan kebutuhan karier masa depan yang dibutuhkan masyarakat 4) mengajak peserta didik melakukan kunjungan ke lapangan yang menjadi pusat industri.

Sebagaimana tertuang dalam dalam undang-undang guru no 14 tahun 2005, guru harus memiliki kompetensi profesional, komptensi paidagogik, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian, dalam kompetensi kepribadian guru mutlak harus memiliki karakter yang kuat, agar dalam pelaksanaan proses perilaku bijak sebagai guru BK tercermin dalam setiap tindakan sehingga mampu memberi penguat dan menjadi inspirasi serta motivasi berprestasi bagi setiap peserta didik, sehingga peserta didik akan mudah diarahkan oleh guru BK dalam pemilihan karier.

Lebih khusus Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) 2005 menegaskan bahwa ada sejumlah persyaratan yang terkait dengan kemampuan yang harus yang harus dimiliki oleh konselor sekolah atau guru BK untuk berpartisifasi menuju pada kesiapan membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam pemilihan karier yang sesuai dengan komptensi peserta didik, oleh karena itu dibutuhkan konselor sekolah atau guru BK yang memiliki standar kompetens; 1) memiliki kesadaran akan etika profesional, 2) memahami konsep dasar dan praksis dalam pendidikan 3) menguasai konsep perilaku dan perkembangan individu 4) menguasai konsep dan paksis bimbingan dan konseling 5) menguasai konsep dan paksis assesment 6) menguasai konsep-konsep dan praksis riset dalam bimbingan dan konseling.

Guru BK yang profesional dituntut untuk mampu mengimplementasikan Kurikulum 2013, meskipun proses sosialisasi Kurikulum 2013 belum menyentuh semua kalangan pendidikan di daerah. Akan tetapi sebagai seorang yang profesional guru BK harus siap menghadapi semua tantangan dan rintangan yang terjadi di lapangan, karena setiap tujuan perubahan adalah untukmencapai dan meningkatkan kualitas peserta didik. Sedangkan hakikat dari perubahan Kurikulum adalah peninjauan ulang terhadap kebijakan lama pemerintah.

Lebih jauh ada tiga hal mendasar yang termuat dalam Kurikulum 2013 1. Pola pikir pendidikan

2. Isi atau materi yang diajarkan 3. Proses dan metode pembelajaran

(5)

Nama Siswa Budi Jenis Kelamin Laki-laki

NIS 0021

Nama Sekolah SMAN XX

Alamat Sekolah Palembang Jumlah Saudara 4

Pekerjaan Orangtua Petani

Nilai Tes Mata Pelajaran Hasil Ket

Nilai Raport IPA 8 Tuntas

IPS 8 Tuntas

Bahasa Indo 8 Tuntas

Bahasa Inggris 8 Tuntas

Matematika 9 Tuntas

Tes Tes Hasil Ket

IQ 110 Cerdas

Bakat Relasi Ruang

Minat Sosial

Prestasi Bidang Hasil Ket

Akademik Juara 2

Non Akademik Juara 1 Basket antar sekolah

Berdasarkan format data di atas maka akan memudahkan guru BK dalam penelusuran hasil tes bakat, dan minat sesuai dengan nilai raport, prestasi akademik, dan non tes yang kemudian dapat dianalisis secara mendalam oleh guru BK. Hal tersebut bertujuan agar guru BK tidak mengalami kesulitan dalam memberikan arah pilih karier siswa, sehingga dari proses pengarahan karier tersebut peserta didik diharapkam memiliki karakter cerdas dalam menentukan arah pilih karier.

Peminatan merupakan bagian integrasi sebagaimana yang dijelaskan dalam Kurikulum 2013, dalam program pelayanan bimbingan dan konseling pada satuan menengah. Peminatan akademik menawarkan pilihan antar minat atau pendalaman mata pelajaran, serta peminatan pada studi lanjut. Secara khusus tanggung jawab program peminatan siswa sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru BK namun dalam proses pengumpulan data tetap bekerjasama dengan guru mata pelajaran dan orangtua.

(6)

dengan pola konseling komprehensif yaitu layanan konseling mencakup semua aspek kehidupan.

Adapun kerangka pikir pola bimbingan dan konseling, dalam Kurikulum 2013 mengembangkan karakter cerdas dalam arah pilih karier siswa dapat digambarkan sebagai berikut;

Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Bimbingan Pribadi

Bimbingan Sosial

Bimbingan Karier Bimbingan

Belajar

Materi Bimbingan dan Konseling

Kegiatan Bimbingan dan Konseling 1. Layanan BK

2. Kegiatan Pendukung

Arah pilih Karier/peminatan

Tugas perkembangan peserta didik

(7)

E. Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut;

1. Melalui program kerja yang kreatif dan aplikatif guru BK dapat diharapkan dapat memberikan motivasi peserta didik menjalani proses pembelajaran dalam suasana yang dinamis, kondusif dan kompetitif.

2. Melalui program peminatan pada Kurikulum 2013 dapat memberi penjelasan atau pemahaman pada peserta didik agar dapat merencanakan pilihan karier masa depan dengan pertimbangan yang matang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

3. Melalui program peminatan pada Kurikulum 2013 dapat membentuk gambaran atau pola karier, dengan kecendrungan pilihan karier yang diinginkan dengan senantiasa mendekatkan diri dengan kegiatan atau aktifitas yang terkait dengan pilihan karier peserta didik ke depan.

4. Guru BK melalui program peminatan pada Kurikulum 2013 dapat berupaya menanamkan dan membentuk karakter cerdas siswa dalam pengambilan keputusan karier.

F. Daftar Pustaka

ABKIN 2005. Kompetensi Konselor Indonesia. http:www.Abkin.com (diakses 21 Desember 2013)

Gibson, Robert L., dan Mithcell., Mariane H. 2010. Bimbingan dan Konseling. Terjemahan oleh Yudi Santoso. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Glading, Samuel T. 2012. Konseling Profesi yang Menyeluruh. Terjemahan oleh Winarno dan Lilian Yuhono. Jakarta: PT. Indeks.

Kurikulum 2013. Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implimentasi Kurikulum 2013.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kulit merupakan organ sistem inetgumen yang terluar dan terluas yang melapisi tubuh manusia. Kulit mempunyai fungsi yang cukup penting, salah satunya adalah berfungsi

Potensi individu kreatif dengan aktivitas kera- jinan khas Palembang berupa tenun songket menjadi potensi pengembangan Tangga Bun- tung sebagai kawasan

Atas undangan Yang Mulia Menteri/Ketua Komite Pemerintah untuk Organisasi dan Kepegawaian Republik Sosialis Vietnam, Yang Mulia Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Induk terseleksi dan siap pijah harus dipelihara di dalam wadah yang mudah untuk ditangkap (sempit), namun mendapatkan kualitas air yang baik yaitu oksigen yang cukup (≥ 3 ppm) dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung limbah kecambah kacang hijau terhadap kecernaan protein kasar, kecernaan serat kasar dan pertambahan

Untuk mengetahui audience salience dari agenda media pada tayangan Cabe-cabean di acara sudut pandang Metro TV Teori yang digunakan dalam penelitian memakai teori