Landasan psikologis merupakan landasan yang
dapat memberikan pemahaman bagi konselor
tentang perilaku individu yang menjadi sasaran
layanan. individu
LANDASAN PSIKOLOGIS
Untuk kepentingan bimbingan dan
konseling, beberapa kajian psikologi
yang perlu dikuasai oleh konselor
yaitu :
1. Motif
2. Konflik dan frustasi
3. Sikap
1) Sartain mengartikan motif sebagai suatu keadaan yang komplek dalam organisme individu yang mengarahkan perilakunya kepada satu tujuan atau insentif
1) Sartain mengartikan motif sebagai suatu keadaan yang komplek dalam organisme individu yang mengarahkan perilakunya kepada satu tujuan atau insentif
2) J. P. Chaplin mengemukakan, bahwa motif itu adalah satu
kekuatan dalam diri individu yang melahirkan, memelihara dan mengarahkan perilaku kepada suatu tujuan
2) J. P. Chaplin mengemukakan, bahwa motif itu adalah satu
kekuatan dalam diri individu yang melahirkan, memelihara dan mengarahkan perilaku kepada suatu tujuan
3) Sigmund freud berpendapat bahwa motif merupakan energi dasar (instink) yang mendorong tingkah laku individu. Instink ini oleh Sigmund Freud dibagi 2 yaitu :
a. Instink kehidupan atau instink seksual atau libido
b. Instink yang mendorong perbuatan-per buatan agresif atau yang menjurus kepada pengertian.
4) Abin syamsudin Makmun mengartikan motif sebagai suatu keadaan yang komplek dan kesiap sediaan dalam diri individu
untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.
4) Abin syamsudin Makmun mengartikan motif sebagai suatu keadaan yang komplek dan kesiap sediaan dalam diri individu
untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.
1) motif primer
Motif primer disebut juga motif dasar atau biological
drives ( karena berasal dari kebutuhan-kebutuhan
biologis). Motif ini menunjukan kepada motif yang tidak
dipelajari. Dengan kata lain motif ini bersifat
naluriah(Instinktif). Motif primer meliputi :
a. Dorongan fisiologis (besumber pada kebutuhan
organis)
b. Dorongan umum dan motif darurat
2) Motif sekunder / motif social.
Dalam perkembangannya motif ini dipengaruhi oleh
tingkat peradaban, adat istiadat dan nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat tempat individu itu berada.
1) motif primer
Motif primer disebut juga motif dasar atau biological
drives ( karena berasal dari kebutuhan-kebutuhan
biologis). Motif ini menunjukan kepada motif yang tidak
dipelajari. Dengan kata lain motif ini bersifat
naluriah(Instinktif). Motif primer meliputi :
a. Dorongan fisiologis (besumber pada kebutuhan
organis)
b. Dorongan umum dan motif darurat
2) Motif sekunder / motif social.
Usaha untuk membangkitkan atau memperkuat Motif 1. Menciptakan situasi kompetisi yang sehat
2. Adakan pacemaking yaitu usaha untuk merinci tujuan jangka panjang menjadi beberapa tujuan jangka pendek 3. Menginformasikan tujuan yang jelas
4. Memberikan ganjaran
5. Memberikan kesempatan untuk sukses
Pengelompokan motif berdasarkan atas jalaranya,dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Motif Instristik, yaitu motif yang tidak usah dirangsang dari luar, karena memang dalam diri individu sendiri telah ada dorongan itu.
2. Motif Ekstrinstik, yaitu motif yang disebabkan oleh pengaruh rangsangan luar.
Pengelompokan motif berdasarkan isi atau persangkutpautanya,yaitu;
1. Konflik mendekat-mendekat, yaitu kondisi
psikis yang dialami individu, karena menghadapi dua motif positif yang sama kuat.
2. Konflik menjauh-menjauh, yaitu kondisi
psikis yang dialami individu, karena menghadapi dua motif
negative yang sama kuat.
3. Konflik mendekat menjauh, yaitu kondisi psikis yang dialami individu, karena
Cara-cara individu dalam mereaksi frustasi,diantarnya
adalah seabagai berikut :
1. Agresi marah
2. Bertindak secara eksplosif
3. Dengan cara introversi 4. Perasaan tak berdaya 5. Kemunduran
6. Fiksasi
7. Penekanan 8. Rasinalisasi 9. Proyeksi 10. Kompensasi 11. Sublimasi b. Frustasi
Frustasi dapat diartikan sebagai kekecewaan dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak tercapainya suatu keinginan. Sumber Frustasi menurut Sarlito Wirawan sarwono
mengelompokanya menjadi tiga golongan yaitu sebagai berikut :
1. frustasi Lingkungan 2. Frustasi pribadi