BAB V PENUTUP
Pada bagian ini, penulis akan mengemukakan tentang dua hal meliputi: (a).
Kesimpulan, dan (b). Saran sebagai rekomendasi yang merupakan bagian penutup tesis ini.
A. Kesimpulan
Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tiris
sopi merupakan salah satu kebudayaan yang ada pada Kabupaten MBD pada umumnya dan pulau Luang Sermatang (Romkisar) pada khususnya. Tiris sopi dapat
dimaknai sebagai ungkapan kata-kata bijak dan berhikmat, yang memiliki nilai edukatif yang tinggi. Dengan demikian tiris sopi dapat disejajarkan dengan peribahasa, pepatah atau Amsal. Karena memiliki nilai moral, etis dan edukatif yang
bermanfaat dalam mengelolah kehidupan berkomunikasi baik individual maupun sosial.
Tiris sopi merupakan suatu budaya yang telah dipraktekan oleh masyarakat Romkisar sebagai masyarakat adat. Budaya tiris sopi ini merupakan pemberian Allah bagi masyarakat Romkisar untuk mengatur tata tertib hidup sebagai suatu komunitas
adat. Sebagai masyarakat yang berbudaya, tiris sopi digunakan sebagai media pembentukan karakter masyarakat.
92 menikah untuk hidup saling mengasihi dan menghargai satu sama lain. Namun
demikian, seiring perkembangan zaman masyarakat khususnya muda-mudi Romkisar tidak lagi menaati nilai-nilai yang terdapat di dalam tiris sopi. Mereka yang tidak lagi menaati ritual tiris sopi sebagai budaya adalah muda-mudi yang mengalami
perkawinan silang dan juga pergaulan bebas. Tetapi hal ini tidak menyebabkan tiris sopi ditiadakan di Romkisar. Masyarakat yang tinggal di Romkisar tetap menaati
nasihat-nasihat yang terdapat dalam tiris sopi, karena sangat positif untuk membentuk karakter masyarakat khususnya muda-mudi untuk hidup berperilaku sesuai norma yang terdapat dalam masyarakat maupun agama.
Majelis jemaat yang merupakan salah satu pembentuk kehidupan masyarakat diharapkan mampu memberikan keutuhan hidup yang harmonis dalam masyarakat
Romkisar. Adat senantiasa berjalan bersama-sama dengan gereja, antara adat dan nilai-nilai religius selalu dipertahakan. Keduanya mesti ditransformasikan sesuai dengan perkembangan situasi saat ini. Tindakan majelis jemaat melalui peningkatan
kesadaran akan nilai budaya perlu ditingkatkan. Sebab gereja dalam hal ini majelis jemaat bukan berada di luar pergumulan masyarakat Romkisar, tetapi terlibat di
dalamnya untuk dapat menjembatani nilai-nilai yang ada dalam adat dan agama dalam masyarakat Romkisar. Keteladan Kristus menjadi dasar gereja dan masyarakat selaku komunitas beriman untuk mentransformasi nilai-nilai yang ada di dalam
masyarakat Romkisar.
B. Saran
93 Romkisar agar tetap mempertahankan budaya lokal yaitu budaya tiris sopi agar
tercipta sebuah kehidupan yang harmonis baik dalam keluarga, kelompok maupun masyarakat.
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan
terus hidup dan berkembang manakalah manusia mau melestarikan kebudayaan. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain,
karena dalam kehidupan kebudayaan berisikan nilai-nilai moral yang menjunjung tinggi hak-hak kemanusian. Oleh karena itu kita harusnya mampu untuk terus dan tetap berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia.
Peran serta baik dari pemerintah, gereja dan masyarakat dalam mempertahankan dan memgembangkan budaya tiris sopi dalam kehidupan bersama,
sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih kepada para leluhur yang telah mewariskan nilai-nilai budaya bagi masyarakat dan generasi muda dewasa ini.
Kepada masyarakat dan generasi muda untuk tetap memahami dan memaknai
secara baik budaya tiris sopi ini dalam membangun kehidupan bersama, baik dalam desa Romkisar maupun dengan wilayah atau desa yang lain di pulau Luang
Sermatang, serta pula yang berada di perantauan untuk tetap mempertahankan dan menghargai budaya yang telah diwariskan oleh leluhur bagi setiap generasi muda. Sebab budaya merupakan aturan dan norma serta hukum yang dapat mengatur
seluruh dinamika kehidupan kita untuk tetap hidup saling berbagi dan merasakan apa yang dirasakan dan dialami oleh orang lain. Pengetahuan danpemahaman masyarakat