BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal merupakan suatu wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan
kelebihan dananya dalam bentuk efek yang diterbitkan oleh pihak yang kekurangan
dana. Keberadaan pasar modal kini tidak dapat lagi dipandang sebelah mata dalam
perekonomian baik nasional maupun dunia. Ini dikarenakan pasar modal merupakan
salah satu indikator perkembangan perekonomian sautu negara.
Tujuan dari pasar modal dapat dilihat dari tiga sudut pandang yaitu sudut
pandang negara, sudut pandang emiten dan sudut pandang masyarakat. Dari sudut
pandang negara pasar modal dapat menggerakkan perekonomian suatu negara melalui
kekuatan swasta dan mengurangi beban negara. Dari sudut pandang emiten, pasar
modal menjadi sarana untuk mencari tambahan modal. Dari sudut pandang
masyarakat, pasar modal dapat menjadi sarana untuk menginvestasikan dananya.
Teori Efficient Market Hypothesis menggambarkan bahwa pada pasar modal
yang efisien, harga sekuritas merupakan refleksi dari informasi-informasi relevan.
Menurut Mohammad Samsul (2006), informasi yang baik adalah informasi yang
berasal dari masa lalu, sekarang dan ditambah oleh informasi dari perusahaan itu
sendiri (insider information). Berdasarkan informasi tersebut, teori ini
(strong form), bentuk setengah kuat (semi-strong form) dan bentuk lemah (weak
form). Dalam teori ini dinyatakan bahwa pasar yang efisien akan cepat bereaksi
terhadap perubahan informasi- informasi yang ada di sekitarnya.
Salah satu bentuk informasi yang dipublikasikan adalah pengumuman bond
rating yang diperoleh melalui analisis kinerja keuangan perusahaan. Informasi
mengenai bond rating dapat menjadi indikator kemungkinan pembayaran hutang dan
bunga secara tepat waktu sesuai dengan penjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
Dengan kata lain bond rating ini dapat menjadi acuan atau gambaran default
risk(resiko gagal bayar) dari hutang perusahaan.
Pemeringkatan obligasi dimulai sejak 1900an. Di Indonesia berdasarkan Badan
Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mewajibkan obligasi
yang akan diterbitkan harus memperoleh peringkat dari suatu lembaga pemeringkat.
Pemeringkatan obligasi dilakukan oleh PT.Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia)
yang didirikan pada tahun 1993. Badan pemeringkat lain yang diberi kewenangan
oleh Bapepam-LK yaitu Moody’s dan Fitch Indonesia. Pemeringkat obligasi
bertujuan memberikan sistem penilaian yang mudah bagi investor dalam
memperhitungkan kualitas investasi obligasi.
Dalam penelitian Nugraha (2010) menyebutkan penelitian-penelitian awal di
Amerika Serikat mengenai dampak bond rating antara lain oleh Pinches dan
pengaruh secara signifikan pengumuman bond rating terhadap harga saham.
Penelitian-penelitian lainnya antara lain oleh Griffin dan Sanvincente (1982), Hand,
Holthausen dan Leftwich (1986), dan Cornell et al (1989) menemukan bahwa
dampak penurunan rating menyebabkan adanya abnormal return yang signifikan.
Sebaliknya terjadi peningkatan rating obligasi tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap abnormal return saham.
Penelitian dari Jorison dan Zhang (2006) menganalisis dan menyimpulkan
bahwa respon harga juga dipengaruhi oleh rating awal obligasi dimana perubahan
pada peringkat oligasi perusahaan yang berada pada speculative grade akan
berdampak lebih kuat terhadap harga dibandingkan dengan perusahaan dengan
peringkat obligasi berada pada investment grade.
Dalam penelitian Amirah menjelaskan penelitianPratiwi (2002) menguji
pengaruh pengumuman peringkat obligasi terhadap return saham dan volume
perdagangan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat abnormal retun pada
satu hari sebelum dan sesudah pengumuman penurunan peringkat obligasi serta
terdapat penurunan rata-rata volume perdagangan harian pada hari pengumuman
dibandingkan dengan hari di luar pengumuman penurunan peringkat obligasi.
Dari berbagai penelitian di atas maka penulis berusaha melakukan penelitian
untuk melihat apakah pengumuman bond rating yang dilakukan oleh sebuah
judul “Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Dan
Volume Perdagangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2008-2012.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah dalam penelitian ini
digambarkan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perubahan harga saham sebelum, saat dan sesudah
pengumuman bond rating?
2. Apakah terdapat perubahan volume perdagangan sebelum, saat dan sesudah
pengumuman bond rating?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat perubahan harga saham pada sebelum, saat
dan sesudah pengumuman bond rating.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perubahan volume perdagangan sebelum,
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi pelaku pasar modal (investor), hasil penelitian ini dapat menjadi
informasi tambahan sehingga dapat dipakai sebagai pertimbangan untuk
berinvestasi pada saham perusahaan yang mengalami perubahan bond rating.
2. Bagi lingkungan pendidikan (akademisi), hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pemahaman tentang bond rating dan akibat yang ditimbulkan