• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaman Burung Air di Kawasan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keanekaragaman Burung Air di Kawasan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Burung merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang harus dijaga

kelestariannya dari kepunahan maupun penurunan keanekaragaman jenis.

Menurut Sujatnika et al. (1995) keberadaan suatu jenis burung dapat dijadikan

sebagai indikator keanekaragaman hayati, karena kelompok burung memiliki

sifat-sifat yang mendukung, diantaranya hidup di seluruh habitat, peka terhadap

perubahan lingkungan, serta penyebarannya telah cukup diketahui.

Menurut Peterson (1980) penyebaran jenis-jenis burung dipengaruhi oleh

kesesuaian tempat hidup burung, meliputi adaptasi burung terhadap lingkungan,

kompetisi, strata vegetasi, ketersediaan pakan dan seleksi alam. Selanjutnya

Wisnubudi (2009) menjelaskan bahwa burung untuk hidupnya memerlukan

syarat-syarat tertentu seperti kondisi habitat yang sesuai dan aman dari segala

macam gangguan. Siregar (2008) menambahkan bahwa keanekaragaman dan

jumlah burung air sangat dipengaruhi oleh kondisi habitat.

Burung dapat menempati tipe habitat yang beranekaragam, salah satunya

adalah lahan basah. Secara umum, burung memanfaatkan habitat tersebut sebagai

tempat mencari makan, beraktifitas, berkembangbiak dan berlindung. Faktor yang

menentukan keberadaan burung adalah ketersediaan makanan, tempat untuk

istirahat, bermain, kawin, bersarang, bertengger, dan berlindung pada suatu

habitat (Elfidasari dan Junardi, 2006).

Kehidupan burung air tergantung kepada keberadaan pantai atau lahan

basah secara umum. Burung air menjadikan areal pantai dan lahan basah serta

tegakan tumbuhan yang ada di atasnya baik sebagai tempat untuk mencari makan

maupun beristirahat (Howes et al., 2003).

Burung air sangat tergantung, baik harian maupun musiman terhadap

lahan basah untuk memperoleh makanan dan mendukung sistem hidupnya. Lahan

basah merupakan habitat penting bagi burung air sebagai tempat berbiak,

bersarang, dan membesarkan anaknya, tempat mencari makan, sumber air minum,

(2)

tempat berlindung dan melakukan interaksi sosial (Stewart, 2001; Weller, 2004).

Selanjutnya dijelaskan bahwa hubungan antara lahan basah dengan burung air

dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya ketersediaan makanan, ketinggian

dan kualitas air, tempat bersarang dan berlindung dari gangguan predator.

Menurut Howes et al. (2003), mangrove merupakan habitat penting bagi

sebagian besar kelompok burung air, serta beberapa jenis burung daratan.

Kawasan mangrove merupakan habitat burung air maupun darat yang digunakan

juga untuk mencari makan, berbiak, atau sekedar beristirahat. Mangrove di

Provinsi Sumatera Utara tersebar di 13 Kabupaten/Kota dengan luasan yang

bervariasi. Kabupaten tersebut meliputi Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai,

Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal,

Tapanuli Tengah, Sibolga, Nias Utara dan Nias Selatan.

Pantai Labu yang terdapat di Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah

pesisir pantai berupa lahan basah yang terdiri dari hamparan lumpur berpasir dan

kawasan hutan mangrove yang dijadikan sebagai tempat mencari makan dan

beristirahat oleh burung air. Kawasan Pantai Labu juga merupakan lintasan

burung pantai yang bermigrasi dan termasuk kedalam salah satu kawasan pesisir

pantai timur Sumatera Utara dan merupakan salah satu Daerah Penting Burung

(DPB) di Sumatera. Dewasa ini adanya laju pertumbuhan penduduk terutama di

kawasan Pantai Labu diduga berpengaruh terhadap keberadaan burung air. Hal ini

dikarenakan sebagian dari habitat burung air berupa lahan basah dan mangrove

telah dialih fungsikan menjadi lahan perkebunan, pertanian, perikanan dan daerah

wisata yang dapat menyebabkan degradasi dan perusakan habitat yang

menyebabkan penurunan populasi burung air. Keanekaragaman jenis burung air

meliputi burung migran maupun residen di kawasan Pantai Labu perlu diketahui

mengingat peranannya sebagai indikator biologi di kawasan tersebut sehingga perlu dilakukan penelitian tentang “Keanekaragaman Burung Air di Kawasan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang”.

1.2 Permasalahan

Kawasan Pantai Labu merupakan salah satu wilayah lahan basah dan

daerah hutan mangrove yang memiliki arti penting bagi keberadaan burung air.

(3)

Kawasan ini telah mengalami banyak gangguan diantaranya pembangunan

bandara, pelelangan ikan, daerah wisata dan konversi hutan mangrove menjadi

lahan sawit, tambak dan sawah. Konversi ini akan menyebabkan fragmentasi

habitat burung air yang menggunakan hamparan lumpur sebagai tempat mencari

makan (feeding ground) dan hutan mangrove sebagai tempat berbiak dan

berisitrahat. Namun sejauh ini belum diketahui bagaimana keanekaragaman

meliputi kekayaan spesies burung air di kawasan Pantai Labu Kabupaten Deli

Serdang.

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung air

di kawasan Pantai Labu meliputi kekayaan, kemerataan dan kesamaan jenis.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk memberikan

informasi mengenai data keanekaragaman burung air serta kekayaan jenis dan

penyebarannya di kawasan Pantai Labu.

Referensi

Dokumen terkait

KD: Menguasai bahasa Inggris lisan dan tulisan, reseptif dan produktif dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik dan

quantum efficiency, dynamic range and signal to noise to a level where the image quality generated by CMOS sensors got comparable to the image quality of CCDs or even got

[r]

Pada hari ini Jumat tanggal 3 bulan Agustus tahun Dua ribu dua belas , Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Gedung Balai Nikah Pada Kementerian Agama

[r]

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENJABARAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS.. Daerah adalah

Hasil klarifikasi pada jenis pengalaman pekerjaan disyaratkan adalah bangunan gedung/ struktur, satu paket pekerjaan dengan kemampuan dasar sebesar Rp.350.000.000,-

dari kami, atas perhatiaan dan