BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Anak akan menjadi penerus bangsa, dengan punya anak yang sehat dan cerdas maka akan kuatlah bangsa tersebut. Selain itu kesehatan anak merupakan masalah besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18 (delapan belas) tahun (Depkes RI., 2014).
Antibiotik merupakan obat yang sangat berperan dalam memerangi infeksi yang ditimbulkan oleh kuman. Walaupun pemakaian antibiotik yang baik berlaku untuk semua umur, antibiotik untuk populasi pediatrik perlu memperoleh perhatian khusus karena kecenderungan pemakaian yang berlebihan. Klinik dokter anak dipenuhi dengan pasien anak yang hampir setiap 1-3 minggu datang kembali kebanyakan dengan keluhan yang sama yaitu demam, batuk dan pilek. Anak kecil, terutama bayi membutuhkan pertumbuhan yang sehat tanpa antibiotik bila memang tidak ada kepastian infeksi kuman (Iwan, 2008).
Pemakaian antibiotik yang tidak berdasarkan ketentuan (petunjuk dokter) menyebabkan tidak efektifnya obat tersebut sehingga kemampuan membunuh kuman berkurang atau resisten. Penggunaan obat yang tidak rasional terjadi di seluruh dunia. Penggunaan obat tidak sesuai dosis, lama konsumsi tidak tepat, peresepan obat tidak sesuai diagnosis serta pengobatan sendiri dengan obat yang seharusnya dengan resep dokter. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan obat yang tidak rasional perlu diwaspadai dampaknya, khususnya pada generasi muda mendatang (Depkes RI., 2011).
Khusus untuk kawasan Asia Tenggara, penggunaan antibiotik sangat tinggi, bahkan lebih dari 80% di banyak provinsi di Indonesia. Beberapa fakta di negara berkembang menunjukkan 40% anak-anak yang terkena diare akut, selain mendapatkan oralit juga mendapatkan antibiotik yang tidak semestinya diberikan (Depkes RI, 2011). Penggunaan antibiotik pada balita juga cukup tinggi, terutama pada terapi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) baik pada saluran pernapasan bagian atas maupun bagian bawah. Pada 22,6% kejadian ISPA di DKI Jakarta pada tahun 2008, 42,5% merupakan pada balita (Depkes RI., 2008).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. bagaimanakah profil penggunaan antibiotik pada pasien pediatrik rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam?
b. bagaimanakah rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan indikasi, dosis, frekuensi penggunaan dan durasi penggunaan di Rumah Sakit Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. profil penggunaan antibiotik pada pasien pediatrik rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam paling banyak digunakan adalah golongan sefalosporin.
b. rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien pediatrik di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam terggolong baik.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan hipotesis penelitian di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a. profil penggunaan antibiotik berdasarkan jenis antibiotik pada pasien
b. kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien pediatrik berdasarkan
indikasi, dosis, frekuensi penggunaan dan durasi penggunaan di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dalam penelitian ini adalah:
a. hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian bagi Pemerintah Daerah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
b. hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tentang kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien pediatrik berdasarkan tepat indikasi, tepat dosis, tepat frekuensi penggunaan, dan tepat durasi penggunaan pada pasien pediatric di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan kajian terhadap penulisan resep-resep pasien pediatrik rawat jalan yang mengandung antibiotik selama
periode September 2014 – Desember 2014 untuk mengetahui kerasionalan
Variabel bebas Variabel antara Variabel terikat
Gambar 1.1 Kerangka Penelitian
Rasionalitas Antibiotik Tepat Indikasi
Tepat Durasi Penggunaan Tepat Frekuensi Penggunaan
Tepat Dosis
- Diagnosa - Jenis Antibiotik