• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGUNG JAWAB TERHADAP KEGAGALAN BANGUNAN DALAM PEKERJAAN KONSTRUKS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Oleh:

JESSICA LYDIA M. SIMANJUNTAK NIM. 1 2 0 2 0 0 2 3 5

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

TANGGUNG JAWAB TERHADAP KEGAGALAN BANGUNAN DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

O l e h:

Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum D

JESSICA LYDIA M. SIMANJUNTAK NIM. 1 2 0 2 0 0 2 3 5

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM EKONOMI

Disetujui Oleh :

Ketua Departemen Hukum Ekonomi

Windha, S.H., M.Hum NIP 197501122005012002

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

NIP. 197302202002121001 NIP. 198309112006042002

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis akhirnya

dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. Skripsi ini dilakukan bertujuan

untuk memenuhi salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi pada Program

Sarjana Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

Skripsi ini diberi judul “Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan

Dalam Pekerjaan Konstruksi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999

Tentang Jasa Konstruksi”. Dengan adanya penulisan skripsi ini penulis berharap

agar para pembaca dapat memaklumi kekurangan dari penulis karena keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan serta bahan-bahan refrensi.

Penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum selaku Pembantu Dekan I,

Bapak Syafruddin Hasibuan, S.H., M.Hum. selaku Pembantu Dekan II, dan

Bapak Dr. OK. Saidin, S.H., M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Ibu Windha, S.H., M.Hum selaku Ketua Bagian Departemen Hukum Ekonomi

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

4. Almarhum Bapak Ramli, S.H, M.Hum selaku Sekretaris bagian Departemen

Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.

5. Bapak Dr. Mahmul Siregar, S.H, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang

(4)

6. Ibu Dr

peduli dan memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak/Ibu Staf Pengajar Fakultas Hukum USU yang telah banyak

mendidik selama proses perkuliahan.

8. Kepada kedua orangtua penulis M. Simanjuntak, S.E. dan Dra. G. Sinaga,

serta kedua saudara penulis Vanessa Simanjuntak dan Felicya Simanjuntak

yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan penulis selama masa perkuliahan yang menemani

serta banyak mendukung Julian Leonardo, Marissa Meinita, Ruth Depari,

Monica Hutabarat, Margaretha Sitohang, Rachel Agatha dan Sonya Evalin.

10.Teman-teman penulis Andy Natanael, Rodeta Sihombing S.M., Agnes

Simanjuntak, Cheselin Kezia dan Anggreny Sibuea, terimakasih untuk

semangat, doa dan dukungan yang diberikan.

11.Kepada teman-teman grup E dan seluruh teman-teman stambuk 2012.

Demikianlah penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua

pihak yang mendukung dalam penulisan ini sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan yang terbaik buat kita

semua.

Medan, Maret 2016

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi... iii

Abstrak ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

D. Keaslian Penelitian ... 10

E. Tinjauan Pustaka ... 11

F. Metode Penelitian ... 15

G. Sistematika Penulisan ... 18

BAB II PENGATURAN JASA KONSTRUKSI MENURUT UU NO. 18 TAHUN 1999 A. ... Asas dan Tujuan Jasa Konstruksi ... 20

B. ... Usaha Jasa Konstruksi ... 23

C. Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi... 33

(6)

BAB III PENGIKATAN DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI

A.Para Pihak Dalam Pekerjaan

Konstruksi ... 45

B. Pengikatan Para Pihak Dalam Pekerjaan Konstruksi ... 49

C.Kontrak Kerja Konstruksi ... 55

D. Penyelesaian Sengketa Konstruksi ... 66

BAB IV TANGGUNG JAWAB TERHADAP KEGAGALAN BANGUNAN DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI A.Faktor Terjadinya Kegagalan Bangunan Dalam Pekerjaan Konstruksi ... 75

B. Sanksi Yang Dikenakan Para Pihak Dalam Kegagalan Bangunan Konstruksi ... 85

C. Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan Dalam Pekerjaan Konstruksi ... 89

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 98

Referensi

Dokumen terkait

Kegagalan bangunan dalam pelaksanaan pembangunan rumah susun dapat terjadi akibat dari suatu bentuk wanprestasi yang dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi karena

Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi ini mengatur tentang ketentuan-ketentuan yang mengikat dalam kontrak kerja konstruksi antara Pengguna Jasa dan

Di dalam pasal 1 ayat (5) Undang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi menyebutkan bahwa Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan

Pengertian tentang kegagalan bangunan dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi harus dipahami pelaku jasa konstruksi, karena diyakini banyak pihak yang masih rancu dalam

Selain berdasarkan Undang-Undang Jasa Konstruksi, apabila bangunan konstruksi dimaksud merupakan sebuah gedung, maka terdapat aturan dalam Undang-Undang Nomor 28

I. Dalam pembangunan nasional, jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis mengingat jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk fisik

Dalam Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang No 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dinyatakan bahwa "Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi

selain memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai pekerjaan, dan batasan waktu pelaksanaan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 18