• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggung Jawab Terhadap Kegagalan Bangunan dalam Pekerjaan Konstruks Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

7

ABSTRAK

TANGGUNG JAWAB TERHADAP KEGAGALAN BANGUNAN

DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 18 TAHUN 1999

TENTANG JASA KONSTRUKSI

Jessica Lydia M. Simanjuntak* Mahmul Siregar** Detania Sukarja***

Jasa konstruksi menghasilkan produksi akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya. Tetapi dalam pekerjaan konstruksi tersebut dapat terjadi kegagalan bangunan, sehingga menimbulkan kerugian yang dapat merugikan pihak lain. Adapun permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan jasa konstruksi menurut UU Jasa Konstruksi, bagaimana pengikatan para pihak dalam pekerjaan konstruksi dan bagaimana tanggung jawab terhadap kegagalan bangunan dalam pekerjaan konstruksi.

Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian hukum normatif, yang didasarkan pada bahan hukum primer dan sekunder. Alat pengumpulan data secara studi pustaka (library research) disertai dengan mengumpulkan data dan membaca referensi melalui peraturan, majalah, internet, dan sumber lainnya, kemudian di seleksi dengan data-data yang layak untuk mendukung penulisan. Penelitian hukum normatif dalam skripsi ini didasarkan pada data sekunder dan dianalisis secara kualitatif.

Kegalalan bangunan disebabkan oleh faktor teknis dan non teknis, tetapi bila dilihat dari segi tanggung jawab, kegagalan bangunan disebabkan oleh kegagalan perencana, pengawas dan pelaksana. Suatu bangunan dinyatakan mengalami kegagalan bangunan apabila tidak memenuhi standar keberhasilannya dan telah dinilai oleh seorang atau lebih penilai ahli yang profesional dan berkompeten di bidangnya, bersifat independen dan mampu memberikan penilaian secara obyektif. Pihak yang ditunjuk bersalah oleh penilai ahli, maka ia wajib bertanggungjawab atas terjadinya kegagalan bangunan tersebut. Jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan ditentukan sesuai umur konstruksi yang direncanakan dengan maksimal 10 tahun sejak penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.Tanggung jawab yang dikenakan kepada pihak yang ditunjuk bersalah dapat berupa tanggung jawab perdata, tanggung jawab pidana maupun tanggung jawab adiministratif.

Kata Kunci : Jasa Konstruksi, Kontrak Konstruksi, Kegagalan Bangunan.

*Mahasiswa Fakultas Hukum USU **Dosen Pembimbing I

***Dosen Pembimbing II

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran guna memperluas wawasan serta peningkatan dan penerapan nilai-nilai pengetahuan dan kemampuan

Apabila makanan ibu secara secara teratur mengandung gizi yang diperlukan maka akan berpengaruh pula pada produksi ASI, karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan

Memasukan potongan hati yang sudah direndam kedalam tabung reaksi yang sudah diberi label panas, normal dan dingin7. Untuk tabung panas memasukan potongan hati yang telah direbus

Berdasarkan hasil analisis bilangan iodium pada variasi penambahan konsentrasi starter diperoleh bahwa didalam VCO ini terdapat banyak terkandung ikatan tak jenuh yang

Semakin Semakin tinggi tinggi kadar kadar protein protein semakin semakin kokoh kokoh busa busa.. Bila Bila protein protein terhomogenisasi terhomogenisasi terlebih terlebih

Kawasan resapan air adalah daerah yang memiliki kemampuan tinggi meresapkan air hujan, sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akuiver) yang berguna

[r]

Disini IC 555 digunakan sebagai penghasil denyut/clock, dan IC 4017 digunakan sebagai pencacah, dengan memanfaatkan 7 dari 10 output yang terdapat pada IC 4017, kedipan lampu