• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Seksual Pria Dengan Wanita Pekerja Seks Komersial (Psk) Terhadap Pencegahan Penyakit Menular Seksual (Pms) Di Warung Bubur Dusun Vi Gaya Baru Kecamatan Tebing Tinggi Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Seksual Pria Dengan Wanita Pekerja Seks Komersial (Psk) Terhadap Pencegahan Penyakit Menular Seksual (Pms) Di Warung Bubur Dusun Vi Gaya Baru Kecamatan Tebing Tinggi Tahun 2014"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

KUESIONER DATA KARAKTERISTIK INFORMAN

Perilaku Seksual Pria dengan Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) terhadap Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Warung

Bubur Dusun VI Gaya Baru Kecamatan Tebing Tinggi Tahun 2015

Petunjuk Pengisian:

Di bawah ini adalah data karakteristik, pengetahuan, persepsi dan praktek (tindakan) informan terhadap pencegahan penyakit menular seksual (PMS) yang dibutuhkan sebagai data penelitian ini. Isilah atau berilah tanda checklist (√) pada titik dan kolom yang disediakan sesuai keadaan dan pengetahuan Anda.

A. Data Karakteristik Informan:

No. Informan : ……(diisi oleh peneliti)

Umur : …… tahun

Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sekolah Menengah Atas (SMA) Sarjana (S1, S2)

Pendapatan/Penghasilan : Rp. ………

B. Pengetahuan tentang Penyakit Menular Seksual (PMS)

1. Apa yang Anda ketahui tentang pengertian penyakit menular seksual? Jelaskan

2. Apa yang Anda ketahui penyebab dari penyakit menular seksual? 3. Apa saja jenis-jenis penyakit menular seksual yang Anda ketahui?

(2)

4. Apa yang Anda tentang HIV/AIDS?

5. Apa yang Anda ketahui tentang penyebab dan cara penularan HIV/AIDS? 6. Apa yang Anda ketahui tentang cara atau upaya pencegahan penyakit menular

seksual termasuk HIV/AIDS?

C. Persepsi Informan terhadap pencegahan PMS:

1. Kemampuan diri

Menurut persepsi Anda, apa saja kemampuan yang ada pada diri Anda yang bisa dimanfaatkan untuk pencegahan penyakit menular seksual?

2. Faktor pendorong untuk bertindak

Menurut persepsi Anda, apa saja faktor yang dapat mendorong untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit menular seksual?

3. Kerentanan yang dirasakan

Menurut persepsi Anda, bagaimana seharusnya tindakan individu dalam melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit menular seksual?

4. Keseriusan

Menurut persepsi Anda, pada tingkat keseriusan penyakit menular seksual yang bagaimana yang bisa mendorong individu melakukan tindakan pencegahan penyakit menular seksual?

5. Manfaat yang dirasakan

Menurut persepsi Anda, apa seharusnya manfaat yang dirasakan dari tindakan pencegahan penyakit menular seksual?

6. Penghalang yang dirasakan

(3)

D. Norma

1. Teman sebaya

Menurut Anda, apa saja norma-norma subjektif yang berasal dari teman sebaya yang bisa meyakinkan Anda melakukan tindakan pencegahan penyakit menular seksual?

2. Pendidikan

Menurut Anda, apa pendidikan yang dimiliki bisa mendorong Anda lebih yakin untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit menular seksual?

3. Media Informasi

Menurut Anda, apa saja media informasi yang bisa meyakinkan Anda melakukan tindakan pencegahan penyakit menular seksual?

E. Niat

Apakah Anda mempunyai niat untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit menular seksual?

F. Praktek

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga ruangan ini sebagai pilot project dikarenakan persentase kejadian plebitis tertinggi di RS X adalah ruang Paru-Syaraf (68,57%) dan ruang Interne (53,94%)

perbedaannya hanya pada program khusus dan pada sekolah swasta harus membayar uang sekolah. Di Korea wajib belajar adalah sampai SMP dan itu tidak dipungut biaya, hingga tingkat

Dari penelitian dan pengamatan yang dilakukan kepada sejumlah media social Twitter, Facebook, dan yang paling utama adalah Instagram yang dimilikioleh pemerintah terkait

Sedangkan menurut Nana Sudjana (2010: 35) menyatakan “Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan

Selain subektor jasa perdagangan hasil laut, beberapa subsektor lain yang memiliki nilai output total yang besar adalah subsektor penambangan migas lepas pantai,

menurut undang-undang No. 30 Tahun 2000 Pasal 2 meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain di bidang tekhnologi dan/atau bisnis yang

(2) Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dilengkapi modul pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Hidrolisis Garam kelas

Hasil penelitian ini ternyata tidak konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Arum (2012) yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif