• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Bidan Dalam Penangananmasalah Gizi Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pargarutan Kabupaten Tapanuli Selatantahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Bidan Dalam Penangananmasalah Gizi Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pargarutan Kabupaten Tapanuli Selatantahun 2015"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Penjelasan Penelitian

Judul Penelitian : Peran Bidan dalam Penanganan Masalah Gizi Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pargarutan Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2015 Nama Mahasiswa : Henniyati Harahap

Nomor Induk Mahasiswa : 137032019

Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Anda telah diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipasi ini sepenuhnya bersifat sukarela. Anda boleh memutuskan untuk berpartisipasi atau mengajukan keberatan atas penelitian ini kapanpun anda inginkan tanpa ada konsekuensi dan dampak tertentu. Sebelum anda memutuskan, saya akan menjelaskan beberapa hal sebagai bahan pertimbangan untuk ikut serta dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran bidan dalam penanganan masalah gizi pada balita. Hasil penelitian ini sangat bermanfaat untuk pengembangan pelayanan kesehatan dimasyarakat.

2. Jika anda bersedia ikut serta dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara pada waktu dan tempat yang sesuai dengan keinginan anda. Jika anda mengizinkan, peneliti akan mengunakan alat perekam suara untuk merekam apa yang anda katakan. Wawancara akan dilakukan minimal dua kali selama 60-90 menit.

3. Penelitian ini tidak akan menimbulkan resiko. Apabila anda merasa tidak nyaman selama wawancara, anda boleh tidak menjawab dan mengundurkan diri dari penelitian ini.

4. Semua catatan yang berhubungan dengan penelitian akan dijamin kerahasiaannya. Peneliti akan memberikan hasil penelitian ini kepada anda, jika anda menginginkannya. Hasil penelitian ini akan diberikan kepada institusi tempat peneliti belajar dan pelayanan kesehatan setempat dengan tetap menjaga kerahasiaan identitas.

5. Jika ada yang belum jelas, silahkan anda tanyakan kepada peneliti.

6. Jika anda sudah memahami dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, silahkan anda menandatangani lembar persetujuan yang akan dilampirkan.

Peneliti

(2)

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Informan (Informed Concent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Pendidikan : Lama bekerja :

Unit :

Setelah mendengar penjelasan dari peneliti dan membaca penjelasan penelitian, saya memahami bahwa penelitian ini akan menjunjung tinggi hak-hak saya selaku informan. Saya berhak tidak melanjutkan berpartisipasi dalam penelitian ini jika suatu saat merugikan saya.

Saya sangat memahami bahwa penelitian ini sangat besar manfaatnya bagi peningkatan pelayanan kesehatan khususnya bagi bidan yang bekerja dipuskesmas. Dengan menandatangani lembar persetujuan ini berarti saya bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini secara ikhlas tanpa ada paksaan dari siapapun.

Padangsidimpuan ,... ... 2015

Peneliti Saksi Informan

(3)

Lampiran 3. Panduan Wawancara Bagi Bidan

PERAN BIDAN DALAM PENANGANAN MASALAH GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARGARUTAN KABUPATEN

TAPANULI SELATAN TAHUN 2015

I. Identitas Informan

1. Nama : ... 2. Umur : ... 3. Pendidikan : ... 4. Alamat : ...

II. Keterangan Waktu Wawancara 1. Hari : ... 2. Tanggal : ... 3. Jam : ...

III. Pertanyaan

1. Apakah permasalahan yang banyak terjadi pada kelompok balita? Probing :

a. Apa masalah gizi di tempat tugas anda.

b. Berapa banyak kasus tentang gizi di tempat anda. c. Apa saja kasus tentang gizi balita di tempat anda.

d. Bagaimana memberikan asuhan kebidanan pada balita tentang masalah gizi?

e. Apakah yang dilakukan bidan dalam melaksanakan bidan dalam melaksanakan pemanatauan tumbuh kembang anak?

2. Menurut anda sebagai bidan apakah peranan bidan di dalam memberikan asuhan pada balita dengan masalah gizi?

Probing :

a. Bagaimana cara untuk memberikan penanganan secara langsung pada kasus masalah gizi pada balita?

b. Jelaskan bagaimana cara untuk mengkoordinasikan kegiatan/program terkait dengan penanganan masalah gizi pada balita.

(4)

3. Apakah anda melakukan pendidikan kesehatan/penyuluhan terkait dengan masalah gizi?

Probing :

a. Bagaimana anda melakukan pendidikan kesehatan pada balita? b. Siapa yang menjadi sasarannya?

c. Apakah bidan turut serta dalam penyusunan program terkait dengan masalah gizi pada balita?

d. Sejauhmana keterlibatan anda dalam penyusunan program masalah gizi pada balita?

4. Apakah bidan pernah menyusun kebutuhan balita dengan masalah gizi? Probing :

a. Bila pernah, kebutuhan tentang apa?

(5)

Lampiran 4. Panduan Wawancara Bagi Ibu

II. Keterangan Waktu Wawancara 1. Hari : ... 2. Tanggal : ... 3. Jam : ...

III. Pertanyaan

1. Apa saja yang dilakukan bidan kepada anak ibu yang mengalami masalah gizi? Probing:

a. Apakah bidan melakukan pemeriksaan berat badan terhadap balita secara teratur? Jika ya, kapan…….. jika tidak mengapa?

b. Apakah bidan secara langsung memantau tumbuh kembang balita dengan datang ke rumah ibu?

c. Apakah ibu pernah diberikan informasi mengenai tumbuh kembang balita? d. Apakah ibu pernah diberikan infoemasi tentang masalah gizi pada balita? e. Apakah ibu pernah diberikan informasi mengenai cara merawat balita yang

menagalami maslah gizi?

2. Apakah ada kegiatan yang dilakukan bidan untuk meningkatkan berat-badan anak?

Probing:

a. Apakah bidan memberikan makanan tambahan kepada balita? b. Jika diberikan makanan tambahan, apakah bidan memungut biaya? c. Apa saja makanan tambahan yang diberikan bidan kepada balita? d. Bagaiamana proses pemberian makanan tambahan kepada balita?

e. Apakah ada program lain yang ibu terima dalam meningkatkan berat badan balita?

3. Apakah bidan memberikan pendidikan ataupun penyuluhan kepada ibu tentang asupan makanan pada balita untuk mendukung tumbuh kembang anak?

Probing:

a. Jika ya, informasi apa saja yang disampaikan oleh bidan kepada anda?

(6)

c. Apakah bidan selalu mengingatkan ibu untuk selalu memantau tumbuh kembang anak?

d. Apakah bidan memberikan informasi tentang nutrisi yang diperlukan balita?

4. Apakah bidan selalu memantau penanganan masalah gizi yang diberikan? Probing:

a. Apakah bidan selalu memantau penanganan gizi yang bidan lakukan?

b. Apa saja yang dilakukan bidan dalam memantau penanganan masalah gizi pada balita anda?

(7)

Lampiran 5. Hasil Wawancara

Matriks 1. Permasalahan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Pargarutan Kabupaten Tapanuli Selatan

Kode Responden

Hasil Wawancara

R-1 Permasalahan yang banyak terjadi pada kelompok balita masalah gizi seperti kasus gizi buruk

R-2 Masalah yang terjadi pada kelompok balita adalah masalah gizi. Ada 2 kasus gizi buruk pada balita.

R-3 Gizi buruk/gizi kurang merupakan permasalahan gizi yang selalu terjadi di daerah ini.

R-4 Masalah gizi kurang dan gizi buruk merupakan masalah yang sering terjadi di daerah ini. Saat ini ada 2 kasus balita dengan masalah gizi tersebut.

R-5 Masalah gizi buruk dan gizi kurang yang selalu ada di daerah ini. Lupa berapa jumlah kasusnya.

R-6 Masalah gizi kurang dan buruk pada balita yang banyak terjadi di daerah ini.

R-7 Balita disini banyak mengalami masalah gzi. R-8 Masalah gizi banyak terjadi di daerah ini.

R-9 Bidan datang untuk menangani masalah gizi yang ada disini

Matriks 2. Peran Bidan sebagai Pelaksana di Wilayah Kerja Puskesmas Pargarutan Kabupaten Tapanuli Selatan

Kode Responden

Hasil Wawancara

R-1 Peranan bidan dalam memberikan asuhan kepada balita dengan masalah gizi yaitu memberikan penyuluhan kesehatan, selain itu bidan juga melakukan skrining pada balita dengan masalah gizi tersebut. Bidan mengkoordinasikan kegiatan/program terkait dengan penanganan masalah gizi pada balita dengan melaporkan ke puskemas. Bidan selalu rutin datang pada setiap kegiatan di Posyandu. Ibu – ibu yang punya balita rutin membawa anaknya ke Posyandu. Semua balita mempunyai KMS.

(8)

Bidan selalu rutin datang ke Posyandu bila ada kegiatan. Ibu yang mempunyai balita hanya 50% yang rajin datang ke Posyandu, itupun hanya untuk imunisasi, setelah imunisasi lengkap ibu – ibu jarang datang ke posyandu. Semua balita mempunyai KMS

R-3 Asuhan yang diberikan bidan dalam mengatasi masalah tersebut adalah memberikan penyuluhan tentang gizi dan melakukan timbang berat badan.

R-4 Asuhan diberikan bidan melalui pemberian penyuluhan tentang pemberian makanan tambahan. Dalam memantau tumbuh kembang balita, yang dilakukan bidan adalah mengajak ibu – ibu balita untuk selalu rutin menimbang berat badan anak dan memberikan makanan yang mengandung gizi.

R-5 Balita seluruhnya memiliki KMS.

R-6 Bidan datang ke rumah melihat balita, dan melakukan pemeriksaan berat badan 2 x seminggu. Bidan selalu memantau tumbuh kembang balita.

Bidan pernah membuat kegiatan untuk meningkatkan berat badan anak. Bidan juga memberikan makanan tambahan, tanpa mengutip bayaran. Makanan yang diberikan berupa roti dan susu. Makanan tersebut langsung diantar ke rumah oleh bidan. Tidak ada program lain yang diterima dalam meningkatkan berat badan balita.

R-7 Bidan melakukan pemeriksaan berat badan balita 6 x dalam sebulan, kadang – kadang 3 x sebulan. Bidan datang ke rumah, namun sesekali saya yang datang ke rumah bidan.

Bidan memberikan makanan tambahan, tanpa mengambil uang dari ibu – ibu balita. Makanan tambahan yang diberikan berupa roti.

R-8 Bidan datang kerumah melihat balita, kadang – kadang 2 x seminggu, untuk memantau langsung tumbuh kembang balita. Kegiatan yang dilakukan bidan untuk meningkatkan berat badan balita adalah dengan memberikan makanan tambahan, tanpa dipungut biaya. Makanan yang diberikan berupa roti ditambah dengan susu, langsung diantar oleh bidan ke rumah. Kegiatan lain tidak ada.

Bidan selalu memantau penanganan masalah gizi yang telah diberikan, apa lagi setelah ada anak yang sakit, bidan rajin memantaunya. Bidan selalu mengantarkan susu. Jika dihitung ada 2 x seminggu kadang 2 x sebulan.

(9)

untuk memantau tumbuh kembang. Pemantauan tumbuh kembang balita dilakukan bidan setelah ada anak yang sakit. Kegiatan yang pernah dilakukan bidan untuk meningkatkan berat badan anak adalah memberikan makanan tambahan kepad balita tanpa memungut biaya. Makanan tambahan yang diberikan berupa roti dan susu, bidan yang langung datang mengantar ke rumah. Selain kegiatan itu tidak ada lagi. Saat ini ada 5 x dalam sebulan, bidan datang memantau penanganan masalah gizi balita saya.

Matriks 3. Peran Bidan sebagai Pengelola di Wilayah Kerja Puskesmas Pargarutan Kabupaten Tapanuli Selatan

Kode Responden

Hasil Wawancara

R-1 Bidan tidak turut serta dalam penyusunan program terkait dengan masalah gizi pada balita dan tidak ada keterlibatan bidan dalam penyusunan program masalah gizi pada balita.

R-2 Dalam penyusunan program yang terkait dengan masalah gizi, bidan tidak pernah dilibatkan, namun buku materi dapat dari Puskesmas.

R-3 Bidan tidak pernah dilibatkan dalam penyusunan program tentang permasalahan gizi

R-4 Bidan tidak pernah terlibat dalam penyusunan program terkait masalah gizi, namun pernah diberikan buku pada saat rapat di Puskesmas.

R-5 Bidan tidak pernah dilibatkan dalam program penanganan masalah gizi ini.

R-6 Bidan pernah membuat kegiatan untuk meningkatkan berat badan anak.

R-7 Bidan menyusun kegiatan untuk tumbuh kembang balita.

R-8 Program kegiatan yang dilakukan bidan adalah meningkatkan berat badan balita adalah dengan memberikan makanan tambahan, tanpa dipungut biaya.

(10)

Matriks 4. Peran Bidan sebagai Pendidik di Wilayah Kerja Puskesmas Pargarutan Kabupaten Tapanuli Selatan

Kode Responden

Hasil Wawancara

R-1 Peranan bidan dalam memberikan asuhan kepada balita dengan masalah gizi yaitu memberikan penyuluhan kesehatan. Bidan melakukan pendidikan kesehatan/penyuluhan terkait dengan masalah gizi.bidan melakukan pendidikan kesehatan dengan cara mengumpulkan ibu – ibu yang mempunyai balita, Kadang di puskesmas, kadang di Posyandu, bahkan kadang di tempat pengajian ibu- ibu, penyuluhan yang diberikan tentang pemberian makanan tambahan, sasaran dari pendidikan kesehatan ini adalah bayi dan balita.

R-2 Bidan memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu balita tentang cara memberikan gizi yang baik dengan materi pemberian makanan tambahan, serta cara mengobati penyakit.

R-3 Bidan memberikan pengarahan kepada ibu untuk terus memantau tumbuh kembang balita, dengan menimbang secara rutin berat badan balita. Bidan memberikan penyuluhan di Posyandu, kadang di puskesmas, kadang di Posyandu, bahkan kadang di tempat pengajian ibu- ibu, sasaran penyuluhan ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita, materi yang disiapkan berkaitan dengan permberian makanan tambahan, dan obat – obatan.

R-4 Bidan berperan dalam pemberian penyuluhan. Penyuluhan secara langsung diberikan bidan kepada ibu – ibu balita berkaitan dengan masalah gizi yang dialami balitanya Posyandu. Materi penyuluhan tentang pemberian makanan tambahan, cara meningkatkan berat badan balita dan cara mengobati balita yang sakit. Sasarannya adalah ibu – ibu yang punya balita.

R-5 Bidan tidak pernah memberikan penyuluhan, karena ibu-ibu balita itu tidak mau melaksanakan apa yang sudah diajarkan. R-6 Penyuluhan tentang asupan makanan pada balita untuk

mendukung tumbuh kembang pernah diberikan oleh bidan, namun ibu tidak sempat mengikutinya.

(11)

perlukan balita.

R-8 Kadang – kadang bidan juga memberikan penyuluhan tentang asupan makanan pada balita. Informasi berupa cara menaikkan berat badan anak dan menjaga kesehatan anak. Penyampaian yang diberikan juga mudah dimengerti. Namun bidan tidak mengingatkan ibu untuk selalu memantau tumbuh kembang hanya bidan memberikan informasi tentang nutrisi yang diperlukan balita.

R-9 Bidan memberikan penyuluhan setelah ada anak yang sakit, sebelumnya tidak pernah. Informasi berupa pemberian makanan tambahan, anjuran untuk selalu membawa anak ke Posyandu dan bagaimana cara menjaga kesehatan anak. Sebelumnya, bidan tidak pernah mengingatkan ibu untuk memantau tumbuh kembang anak, namun setelah ada anak yang sakit, bidan rutin mengingatkan. Begitu juga memberikan informasi tentang nutrisi yang diperlukan balita.

Matriks 5. Peran Bidan sebagai Peneliti di Wilayah Kerja Puskesmas Pargarutan Kabupaten Tapanuli Selatan

Kode Responden

Hasil Wawancara

R-1 Bidan tidak pernah menyusun kebutuhan balita tentang masalah gizi.

R-2 Bidan tidak pernah menyusun kebutuhan balita dengan masalah gizi.

R-3 Bidan tidak pernah menyusun kebutuhan balita dengan masalah gizi

R-4 Bidan tidak pernah terlibat dalam menyusun kebutuhan balita dengan masalah gizi.

R-5 Bidan belum pernah menyusun kebutuhan balita dengan masalah gizi.

R-6 Bidan memberikan makanan tambahan, tanpa mengutip bayaran R-7 Bidan memberikan makanan tambahan berupa roti.

R-8 Bidan memberikan makanan tambahan berupa roti ditambah dengan susu, langsung diantar oleh bidan ke rumah.

(12)

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Foto Bersama dengan Bidan Desa

(13)

Wawancara dengan Bidan

(14)

Foto Anak Gizi Buruk

(15)

Foto Anak Gizi Buruk

(16)

Foto Anak Gizi Buruk

(17)

Foto Bersama Bidan Desa dengan Anak Gizi Buruk

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam hal ini nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05, oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelompokan RVI bangunan berdasarkan bentuk atap tidak

Dari hasil analisis data diatas di peroleh hasil adanya pengaruh positif yang signifikan dari variabel Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan dalam

Berdasarkan hasil analisia univariat pada tabel 2 disamping menunjukkan bahwa lovestyle remaja lebih banyak dengan tipe ludus (33%) dan storge (29%), mempunyai sikap seksual

Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam

Sebaliknya jika menggunakan metode saldo menurun, jumlah angka tahun dan saldo menurun ganda, maka beban penyusutan tidak akan sama tiap tahunnya, sehingga

Pembelajaran STM jauh lebih efektif karena dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas sehingga hasil belajar siswa meningkat, yang meliputi kemampuan kognitif,

Semua Jawatankuasa yang dipilih boleh dilantik semula tiap-tiap tempoh dua (2) tahun. Setiausaha Kehormat dan Penolong Setiausaha Kehormat akan dilantik oleh Presiden PERSATUAN.