• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peluang Pengembangan Usaha Mikro Kecil M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peluang Pengembangan Usaha Mikro Kecil M"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Annisa Dwi Riskawati/F1117009/Ekonomi Pembangunan Transfer B

“Peluang Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia dalam menghadapi Era Pasar Bebas”

Kekhawatiran terhadap ekonomi pasar telah menjadi momok yang menakutkan bagi

para pelaku usada di Indonesia. Penyebabnya adalah lemahnya daya saing industri lokal,

yang juga dikhawatirkan akan menggerus potensi pengusaha lokal dan beberapa Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Apa lagi saat ini kita sedang dalam semangat untuk

menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan ACFTA. Pelaku UMKM diharapkan

mampu bertahan di negeri sendiri, serta bersaing di pasar global. Pengembangan serta

pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah langkah yang strategis,

apalagi kenyataannya UMKM memiliki peranan besar dalam menambah lapangan

pekerjaan. Saat ini di Indonesia, jumlah usaha mikro mencapai 98,82% dan usaha kecil

jumlahnya hanya 1,09%. Dengan target peningkatan UMKM pertahunnya sebesar 20% .

Tidak heran jika UMKM telah menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan

tahapan pembangunan khusunya oleh dua departemen pemerintahan, yaitu Departemen

Perindustrian dan Perdagangan; dan Departemen Koperasi dan UMKM.

Peningkatan kualitas produksi dengan adanya kreativitas dan inovasi dalam

mengembangkan usaha terus dilakukan. UMKM juga dituntut untuk mampu

mempertahankan serta meningkatkan standar, dan kualitas produk agar sesuai agar dapat

diterima oleh pasar secara global. Persaingan yang semakin ketat dalam perdangan global

membuat indonesia harus segera mencari solusi dalam pengembangan UMKM. Dengan

terbukanya pasar didalam negeri dan pasar global telah membuat pembinaan dan

pengembangan UMKM dilakukan untuk menunjang performa UMKM agar dapat

meningkatkan kemandirian mereka. Dengan tingkat kemandirian yang semakin meningkat

diharapkan mampu berpengaruh terhadap tingkat pendapatan masyarakat, membuka

kesempatan kerja, dan memakmurkan masyarakat secara keseluruhan.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alief Rakhman Setyanto dkk tahun

2015dalam penelitiannya yang berjudul “KAJIAN STRATEGI PEMBERDAYAAN UMKM DALAM MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBAS KAWASAN ASEAN (STUDI KASUS KAMPUNG BATIK LAWEYAN)”. Penilitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran UMKM sebagai tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan untuk mengurangi

permasalahan kemiskinan dan pengembangannya mampu memperluas basis ekonomi

serta dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan perekonomian

daerah dan ketahanan ekonomi nasional.Peneletian ini menghasilkanbahwa keberadaan

UMKM di Solo terutama Kampung Batik Laweyan sebagai sentra perkampungan pengusaha

batik di Solo yang memiliki daya tarik yang sangat besar. Maka dari itu perlu dilakukan

(2)

Annisa Dwi Riskawati/F1117009/Ekonomi Pembangunan Transfer B

daya saing dan pengembangan sumber daya manusianya agar memiliki nilai dan

mampu bertahan menghadapi pasar ACFTA, diantaranya melalui penyaluran kredit

usaha rakyat (KUR), penyediaan akses informasi. Di sisi lain, UMKM juga menghadapi

banyak masalah, yaitu keterbatasan modal kerja, sumber daya manusia yang rendah, dan

kurang cakapnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Novandari, 2013).

Sementara Ryan Ananda Saputra & Christy Damayanti tahun 2015 dalam

penelitiannya “PENINGKATAN DAYA SAING UMKM/UKM JAWA TENGAH DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015”, menghasilkan penelitian bahwa

sektor UMKM menjadi sektor yang mendapat dukungan lebih oleh pemerintah Provinsi

dalam menghadapi Asean Economic Community 2015, dikawasan regional ASEAN

dilakukan dalam bidang Permodalan dengan membentuk PT. Jaminan Kredit Daerah dan

Perbankan yaitu Bank BRI. Perizinan dengan memberlakukan sistem satu atap dan cukup

melalui camat yang telah mendapatkan pendelegasian dari Bupati/Walikota, Infrastruktur

melakukan pembangunan infrastruktur Darat, Laut, dan Udara, Akses Teknologi bagi

UMKM/UKM dengan Teknologi Informasi, Sosialisasi MEA kepada pelaku usaha

UMKM/UKM di Jawa Tengah. Peran UMKM/UKM dalam meningkatkan daya saing

UMKM/UKM dikawasan regional ASEAN dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan

kuantitas dari barang dan jasa melalui peningkatan StandartOperasional Produk dan yang

kedua adalah meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan, meningkatkan

standart spesifikasi seperti pendidikan, dan ketrampilan.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas, maka dinilai perlu dilakukan penelitan lebih lanjut tentang kesiapan UMKM dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Penelitian ini penting karena, peran UMKM yang sangat strategis untuk perekonomian Indonesia, selain itu pasar bebas yang berlaku sekarang menuntut kesiapan para pelaku UMKM di Indonesia agar mampu bersaing.Pada Kebijakan, diharapkan akan diberikan kemudahan bagi UMKM dalam kepengerusan segala bentuk jenis perizinan. Memperluas gerakan kewirausahaan keseluruh Indonesia, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Menghidupkan kembali pengembangan produk unggulan daerah melalui One Village One Product (OVOP), tidak hanya itu penyedian fasilitas berupa penguatan teknologi baik untuk

(3)

Annisa Dwi Riskawati/F1117009/Ekonomi Pembangunan Transfer B

DAFTAR PUSTAKA

Panggabean, R. (2017). KESIAPAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

MENGHADAPI ASEAN CHINA FREE TRADE AGREEMENT (ACFTA). INFOKOP,

18(1), 14.

Setyanto, A. R., Samudro, B. R., & Pratama, Y. P. (2017). KAJIAN POLA PENGEMBANGAN UMKM DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN MELALUI MODAL SOSIAL DALAM MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBAS KAWASAN ASEAN.

Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, 15(2).

Wahyudi, A. (2017). Edupreneurship sebagai Strategi Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Jawa Timur Menghadapi MEA.

Ibrahim, H. R. (2017). POSISI STRATEGIS INDONESIA DALAM PERDAGANGAN ASEAN:

SEBUAH TINJAUAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL. Jurnal Sosial dan

Humaniora, 2(3).

Susanty, A. P. (2017). Pelaksanaan Regulasi Pemerintah Atas Pemberlakuan Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) Terhadap Kelangsungan Usaha Mikro Kecil

Menengah di Kota Pekanbaru. Jurnal Selat, 1(2), 72-80.

Saputra, R. A., & Damayanti, C. (2017). PENINGKATAN DAYA SAING UMKM/UKM JAWA TENGAH DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015.

Transformasi, 2(28).

Choirullah, M. I., Arifin, Z., & Wilopo, W. (2017). ANALISIS PELUANG DAN ANCAMAN SERTA STRATEGI DAYA SAING UMKM DI INDONESIA DALAM RANGKA MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)(Studi Kasus Pada CV

Referensi

Dokumen terkait

UMKM memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia karena UMKM merupakan penggerak utama ekonomi Indonesia, pada tahun 2018 diketahui bahwa UMKM

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peranan cukup penting dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia. UMKM berkontribusi dalam penyerapan tenaga

Pertimbangan ini terlihat adanya pertentangan dan saling bertolak belakang, disatu sisi majelis hakim tingka banding memberikan pertimbangan atas keberatan JPU dlm

Dalam penelitian ini menggunakan model pendekatan discovery learning , dengan menggunakan rancangan penelitian yang berbasis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

o pesan : teks atau kalimat yang ingin ditampilkan pada kotak pesan (diapit tanda kutib). o intType : nilai yang berfungsi untuk menampilkan pilihan-pilihan tertentu pada

Pengertian tersebut menjelaskan bahwa di dalam meningkatkan produktivitas memerlukan sikap mental yang baik dari pegawai, disamping itu peningkatan produktivitas

Huruf kapital dibaca arah horizontal dan huruf kecil dibaca arah vertikal (Number wich markered by different letter was significant different according to least significant

Dalam jurnal (Hasanah, 2017), Hill (2001) menyatakan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM memiliki peran penting terhadap perekonomian Indonesia karena