PENDAHULUAN
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang
lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di
nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan
kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas
juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan
unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa
endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas
dikatagorikan menjadi dua yaitu:
Endapan primer; dan
Endapan plaser.
bentuk senyawaan sebagai mineral telurida, AuTe2 dan silvanit, AuAgTe4.
Di Indonesia tambang emas sangat banyak yakni Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan
Irian Jaya. Tetapi sebagian besar tambang yang ada di Indonesia diolah perusahaan luar asing, hal ini
tentu tidak terlepas dari pengetahuan masyarakat yang rendah mengenai cara-cara pengolahan
bahan-bahan galian yang ada, khususnya emas.
Saat ini perusahaan tambang emas milik Pemerintah yang aktif adalah UPEC (Unit
Pertambangan Emas Cikotok) dan PT.Freeport Indonesia (PTFI) di Irian Jaya tepatnya gunung
Ersberg. Cikotok merupakan suatu kecamatan di kabupaten Banten, Jawa Barat. Beberapa tambang
emas yang ada di Indonesia dapat dilihat pada Tabel
2
Nama Perusahaan Tempat
PT Aneka Tambang Tbk Jawa barat, Kab.Bogor-gunung Bonggor
B.
Sifat Dan Kegunaan
Emas sejak diketahui hingga saat ini
selalu dinilai sebagai barang berharga.
Berdasarkan peraturan pemerintahan bahan
galian emas termasuk golongan logam vital
bersama perak dan platina.Emas dalam keadaan murni merupakan suatu logam yang sangat lunak. Untuk mengatasi ini maka emas dicampur dengan logam-logam lain. Umumnya logam yang ditambahkan adalah tembaga dan perak. Emas yang berwarna merah mengandung
tembaga sedangkan emas putih mengandung paladium dan nikel. Paduan antara suatu logam dengan unsur logam atau nonlogam disebut alloi.
Kemurnian emas dinyatakan dengan karat. Bilangan karat menunjukan bagian emas yang terdapat di dalam paduan logam. Emas 24 karat adalah 100% emas murni tanpa bahan tambahan. Sedangkan emas 18 karat artinya didalam emas tersebut terdapat 18/24 emas
murni atau dalam emas tersebut terdapat 75% emas murni. Sisa dari 75% adalah jumlah bahan yang ditambahkan.
Emas yang biasa dijual dipasaran kualitasnya sangat tergantung pada perusahaan yang memproduksinya. Terutama untuk emas-emas yang diperoleh dengan cara pelapisan atau
yang disebut penyepuhan. Hal ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dimana cincin atau gelang emas yang kilaunya memudar. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya membeli
emas atau gelang dari tempat atau perusahaan yang dipercaya, walaupun harganya sedikit lebih mahal.
Berikut beberapa sifat dan pemakaian emas:
Merupakan unsur yang yang mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik.
Warna kuning yang sangat menarik, sangat liat, mudah ditempa menjadi lembaran
yang sangat tipis dan dapat ditarik menjadi kawat dengan diameter yang sangat kecil.
Memiliki sifat yang sangat tidak reaktif secara kimia. Karena sifat yang tidak
reaktif dan memiliki warna yang menarik, emas banyak dimanfaatkan untuk pembuatan perhiasan, pembuatan gigi palsu dan pembuatan reaktor industri kimia yang tahan korosi misalnya pada industri rayon digunakan logam paduan 70%
emas dan 30% paladium.
Kini emas yang menghasilkan radioaktif dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kanker. 198Au dengan paruh waktu selama 2.7 hari dan digunakan untuk terapi
kanker dan penyakit lainnya. Disodium aurothiomalat ediberikan melalui lewat otot (intramuscularly) sebagai terapi arthritis.
Emas dengan kadar murni (24 karat) digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit
mati sehingga sel-sel yang telah rusak akan diperbaharui. (perawatan kecantikan)
Perhiasan (Emas murni terlalu lunak sehingga dicampur dengan tembaga atau
perak atau logam lain). Emas kuning atau emas merah dibuat dengan dicampur tembaga, emas putih mengandung paladium, nikel, atau seng.
Sebagai jaminan moneter
Senyawa emas yang paling banyak adalah auric chloride dan chlorauric acid,
yang terakhir banyak digunakan dalam bidang fotografi untuk membuat tinta dan bayangan perak.
Berikut merupakan beberapa sifat fisik emas:
Wujud
Emas dikatakan sangat tidak reaktif karena pada kondisi biasa tidak bereaksi dengan
sebagian besar pereaksi dan unsur-unsur yang lain. Asam sulfat pekat, asam fluorida, asam klorida, oksigen, nitrogen, halogen, selenium, karbon dan hidrogen pada suhu kamar tidak
bereaksi dengan emas, tetapi pada suhu tinggi sekitar 150 ºC emas dapat bereaksi dengan brom dan uap air.
Air raja adalah pelarut yang baik untuk emas. Air raja merupakan campuran antara asam nitrat pekat dan asam klorida pekat dengan perbandingan volume 1:3. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
Au(s) + 3HNO3(aq) + 4HCl(aq) ―→ HAuCl(aq) + 3NO2(g) + 3H2O(l)
Dalam keadaan tanpa oksigen natrium sianida dapat bereaksi secara perlahan dengan emas.
Tetapi reaksi akan berlangsung cepat dengan adanya oksigen, berikut reaksinya:
Au(s) + 8NaCN(aq) + O2(g) + H2O(l) ―→ 4NaAu(CN)2(aq) + 4NaOH(aq)
Emas (I) Oksida, Au2O adalah salah satu senyawa yang stabil dengan tingkat oksidasi
+1. Seperti halnya tembaga, tingkat oksidasi +1 ini hanya stabil dalam senyawa padatan, karena semua larutan garam emas (I) mengalami disproporsionasi menadi logam emas dan
ion emas (III) menurut persamaan :
3 Au+(aq)―→ 2 Au(s) +Au3+(aq)
Salah satu senyawa emas yang paling umum dikenal yaitu emas (III) klorida, AuCl3,
dapat dibuat langsung denga mereaksikan kedua unsur bersama menurut persamaan :
2 Au(s) + 3 Cl2(g) ―→ 2 AuCl3 (S)
Senyawa ini dapat larut dalam asam hidroklorida pekat menghasilkan ion tetrakloroaurat(III), [AuCl4]-, suatu ion yang merupakan salah satu kompenen dalam “emas
cair” yaitu suaru campuran spesies emas dalam larutan yang akan mengendapkan suatu film logam emas bila dipanaskan.
Pengolahan Biji Emas
Proses pengolahan emas dari bijihnya umumnya dikenal dua cara yaitu
Cara kimia. Cara kimia terbagi menjadi 5 bagian utama yaitu pengecilanukuran,
pinggilingan, amalgamasi, sianidasi dan pemurnian. Namun untuk emas yang diperoleh dengan cara pendulangan umumnya langsung masuk pada tahap sianidasi kemudian dimurnikan.
Cara mekanik. Cara ini dilakukan tanpa bahan kimia. Hal ini disebabkan emas yang
diperoleh telah dalam keadaan murni dengan butiran yang besar. Misalnya dengan sedikit pemanasan pada suhu rendah untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang
berupa akar-akar kayu atau cukup dicuci menggunakan aquades untuk membersihkan pasir atau tanah-tanah yang masih menempel pada emas.
Cara memisahkannya Emas Murni dari pertambangan (ekstraksi), jenisnya ada dua:
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk
amalgam (au – hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi
dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas (free native gold).
Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam
dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara au-ag
tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam
Proses sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses
pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalahNaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling
sering digunakan adalah nacn, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut
PENUTUP
A.
Kesimpulan
- Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79.
- Emas banyak didapatkan dialam dalam bentuk hasil tambang. Di Indonesia, banyak terdapat tambang-tambang emas di daerah jawa Barat, Kalimantan,
Sulawesi dan Papua
- Cara memisahkannya Emas Murni dari pertambangan (ekstraksi), jenisnya ada dua :
Amalgamasi sianidasi
DAFTAR PUSTAKA
http://ayu4ict.wordpress.com/2012/12/02/unsur-tembaga-emas-dan-perak/
http://www.bangazul.com/pengertian-dan-jenis-pertambangan/
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/01/unsur-kimia-logam-dan-non-logam-contoh.html
http://gintingryan.blogspot.com/2011/12/kelimpahan-unsur-di-alam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Emas
http://elisaaprilianaanggraini.blogspot.com/2014/01/kelimpahan-unsur-unsur-di-alam-tembaga.html
http://alvathea.wordpress.com/discussion/diskusi-tentang-emas/