• Tidak ada hasil yang ditemukan

laprak gulma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laprak gulma"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGENDALIAN GULMA

IDENTIFIKASI GULMA PADA PERTANAMAN PADI (Orysa sativa L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) DI AREAL SUBAK MAMBAL

DISUSUN OLEH: I Kadek Ngestika Pradnyana

1405105009

Dosen Pengampu : Ir. I Made Mega Adnyana,. MP.

KONSENTRASI PERLINGDUNGAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami berhasil dalam menyusun dan menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul Identifikasi Gulma Pada Pertanaman Padi (Orysa Sativa L.) Dan Jagung (Zea Mays L.) Di Areal Subak Mambal dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan praktikum ini berisikan informasi tentang jenis-jenis gulma pada tanaman padi dan jagung Harapannya laporan praktikum ini dapat memberikan pengetahuan atau informasi yang lebih mendalam kepada pembaca.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu diharapkan kritik, saran dan tanggapan guna untuk membangun kesempurnaan penulisan dan penyusunan berikutnya. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan laporan ini

(3)

Daftar Isi

Halaman Judul...i

Kata Pengantar...ii

Daftar Isi...iii

BAB I Pendahuluan...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Tujuan...1

BAB II Tinjauan Pustaka...2

2.1 Tanaman Jagung (Zea mays L)...2

2.2 Tanaman Padi (Oryza sativa L.)...2

2.3 Gulma Tanaman Jagung...3

2.4 Gulma Tanaman Rumput...4

BAB III Metodelogi...5

3.1 Waktu dan Tempat...3

3.2 Alat dan Bahan...3

3.3 Cara Kerja...3

BAB IV Hasil dan Pembahasan...6

4.1 Hasil...6

4.2 Pembahasan...7

BAB V Penutup...13

5.1 Simpulan...13

(4)

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuhan yang tumbuh pada waktu, tempat dan kondisi yang tidak diinginkan manusia (Sukman dan Yakup 1995). Tumbuhan yang biasanya disebut gulma memiliki ciri yang khas yaitu pertumbuhan yang cepat, mempunyai daya saing kuat dalam memperebutkan faktor-faktor kebutuhan hidup, mempunyai toleransi yang besar terhadap suasana lingkungan yang ekstrim, membunyai daya berkembang biak yang besar secara vegetatif atau generatif maupun keduanya, alat perkembang biakannya mudah tersebar melalui angin, air maupun binatang, dan bijinya mempunyai sifat dormansi yang memungkinkan untuk bertahan hidup yang lama dalam kondisi yang tidak menguntungkan (Nasution, 1986).

Dalam sistem pertanian keberadaan gulma tidak dikehendaki oleh petani, hal ini terjadi karena keberadaan gulma pada areal tanaman budidaya dapat menimbulkan kerugian baik dari segi kualitas maupun kuantitas produksi. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma adalah penurunan hasil akibat dari adanya persaingan antara gulma dengan tanaman budidaya, seperti: perolehan air, penyerapan unsur hara, dan tempat hidup. Selain menyebabakan persaingan, keberadaan gulma pada lahan budidaya dapat menjadi inang alternatif bagi hama atau penyakit, membuat tanaman keracunan akibat senyawa racun (alelopati) (Rukmana, 1999).

Berdasarkan uraian diatas maka dalam budidaya pertanian seperti budidaya jagung dan padi diperlukan pengetahuan mengenai jenis-jenis gulma yang terdapat pada lahan budidaya jagung dan padi.

1.2 Tujuan

(5)

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Tanaman Jagung (Zea mays L)

Tanaman jagung termasuk Class monocotyledone, ordo graminae, familia graminaceae, genus zea, species Zea mays.L ( Insidewinme, 2007) dan merupakan tanaman berumah satu (monoecious), bunga jantan (staminate) terbentuk pada malai dan bunga betina (tepistila) terletak pada tongkol di pertengahan batang secara terpisah tapi masih dalam satu tanaman (Subandi, 2008). Tanaman jagung berakar serabut terdiri dari akar seminal, akar adventif dan akar udara (Goldsworthy dan Fisher, 1980), mempunyai batang induk, berbentuk selindris terdiri dari sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol. Tinggi batang bervariasi 60-300 cm, tergantung pada varietas dan tempat Selama fase vegetatif bakal daun mulai terbentuk dari kuncup tunas.Setiap daun terdiri dari helaian daun, ligula dan pelepah daun yang erat melekat pada batang (Sudjana, Rifin dan Sudjadi, 1991).

Bunga jantan terletak dipucuk yang ditandai dengan adanya rambut atau tassel dan bunga betina terletak di ketiak daun dan akan mengeluarkan stil dan stigma (Idris, Zainal, Mohammad, Lassim, Norman dan Hashim, 1982). Bunga jagung tergolong bunga tidak lengkap karena struktur bunganya tidak mempunyai petal dan sepal dimana organ bunga jantan (staminate) dan organ bunga betina (pestilate) tidak terdapat dalam satu bunga disebut berumah satu (Sudjana, Rifin dan Sudjadi, 1991).

2.2 Tanaman Padi (Oryza sativa L.)

Tanaman padi ( Oryza sativa L.) merupakan tanaman yang masuk kedalam famili gramineae atau rumput-rumputan dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Padi merupakan tanaman semusim dengan morfologi berbatang bulat dan berongga yang disebut jerami. Daunnya memanjang dengan ruas searah batang daun. Pada batang utama dan anakan membentuk rumpun pada vase vegetatif dan membentuk malai pada fase generatif.

(6)

dari tangkai bunga, kelopak bunga lemma (gabah padi yang besar), palae (gabah padi yang kecil, putik, kepala putik, tangkai sari, kepala sari, dan bulu (awu) pada ujung lemma,

Ciri khas daun padi yaitu adanya sisik dan telinga daun, hal ini yang menyebabkan tanaman padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi yaitu: 1) Helaian daun terletak pada batang padi, bentuk memanjang seperti pita, 2) Pelepah daun menyelubungi batang yang berfungsi memberi dukungan pada ruas bagian jaringan, 3) Lidah daun terletak pada perbatasan antara helaian daun dan leher daun.

2.3 Gulma Tanaman Jagung

Turunnya produksi beberapa varietas jagung dapat terjadi akibat dari adanya ganguan yang bervariasi, biomasa, atau produksi biji gulma yang bersamaan dengan tanaman utama. Gulma yang tumbuh pada tanaman jagung berasal dari biji gulma yang biasanya terdapat di dalam tanah pada areal pertanaman jagung. Beberapa jenis gulma tumbuh lebih cepat dan lebih tinggi selama stadia pertumbuhan awal jagung, sehingga tanaman jagung kekurangan cahaya untuk fotosintesis Di banyak daerah pertanaman jagung, air merupakan faktor pembatas.Kekeringan yang terjadi pada stadia awal pertumbuhan vegetatif dapat mengakibatkan kematian tanaman.Kehadiran gulma pada stadia ini memperburuk kondisi cekaman air selama periode kritis, dua minggu sebelum dan sesudah pembungaan. Berikut beberapa gulma penting pada tanaman jagung:

2.3.1 Gulma Golongan rumput

Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae.Deangan cirri, batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga.Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun, contohnya:

 Digitaria sanguinalis (rumput belalang)

 Cynodon dactylon (rumput kakawatan/suket grinting)  Echinochloa colona (jajagoan leutik)

 Eleusine indica (kelangan)

(7)

Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae.Batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga.Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula).Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku.Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka, contohnya:

Cyperus rotundus (teki)Cyperus byllinga (teki)

2.3.2 Gulma Golongan Berdaun Lebar

Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala, contohnya:

Amaranthus spinosus (bayam duri)Ageratum conyzoides (babandotan)Spomoea sp

Alternanthera phyloxiroides (kremah)Synedrella madiflora

Portulaca oleracea (krokot)Physalis longifolia (ciplukan)Galinsoga ciliata

2.4 Gulma Tanaman Padi

Menurut Sudarmo (1990), tumbuhan pengganggu (gulma) pada tanaman padi sawah dibagi menjadi tiga golongan. Antara lain:

a. Grasses atau Gramineae (berbentuk rerumputan)

Contoh: Echinochloa colonum, E. Crusgalli (L) Beauv, Leptochloa SP. b. Broadleaved weeds (berdaun lebar)

Contoh: Sphenoclea zylanica, Monochoria vaginalis, Jussiaea Repens. c. Sedges atau Cyperaceae (sebangsa rumput teki)

d. Contoh: Cyperus iria, Cyperus radiatus dan Fimbritylis Milliacea L

(8)

BAB III Metodelogi 3.1 Waktu dan Tempat

I.1.1 Waktu praktikum

Praktikum lapang Teknologi Pengendalian Gulma dilaksanakan pada Hari Senin tanggal 22 Mei 2017.

I.1.2 Tempat praktikum

Praktikum lapang Teknologi Pengendalian Gulma bertempat di areal persawahan Mambal Kabupaten Badung.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat :

a. Buku tulis b. Alat tulis c. Camera/hp

d. Buku panduan idntifikasi/refrensi terkait 3.2.2 Bahan :

a. Gulma pada tanaman padi dan jagung 3.3 Cara Kerja

a. Amati gulma yang terdapat di pertanan padi dan jagung

b. Setelah diamati cabut atau ambil gulma dari sekitar tanaman padi dan jagung c. Setelah gulma diperoleh, foto gulma tersebut sebagai dokumentasi

d. Setelah selesai di foto, gulma tersebut di bawa ke laboratorium untuk diidentifikasi

e. Lakukan identifikasi terhadap gulma yang diperoleh di lapangan dengan mencocokkan ciri-ciri morfologi gulma dengan buku pedoman gulma/refrensi terkait

f. Setelah selesai mengidentifikasi diperoleh jenis gulma yang terdapat pada tanaman padi dan jagung

(9)

BAB IV

Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil

4.1.1 Gulma pada tanaman padi (Oryza sativa)

No Gambar Nama

1 Limnocharis flava L.

2 Monochoria vaginalis

3 Leptochloa chinensis L.

4

Echinochloa crus-galii

5 Cyperus rotundus

4.1.2 Gulma Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.)

No Gambar Nama

1 Euphorbia hirta

2 Ageratum conyzoides, L.

4.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan gulma yang terdapat di Subak Mambal terdapat 7 gulma yang ditemukan yang terdiri dari 5 gulma pada areal tanamn padi dan 2 gulma pada areal tanaman jagung. Berdasarkan hasil identifikasi gulma yang ditemukan di sekitar tanaman padi dikelompokan menjadi 4 family, antara lain: Limnocharitaceae, Pontederiaceae, Poaceae, dan Cyperaceae. Sedangkan gulma yang terdapat di areal tanaman jagung dikelompokan menjadi 2 family, yaitu Euphorbiaceae dan Asteraceae.

(10)

a. Limnocharis flava L.

Genjer (Limnocharis flava L) merupakan tanaman terna, yang dapat tumbuh di kolam berlumpur yang banyak airnya dan di rawa. Tumbuhan ini berasal dari Amerika, terutama bagian negara yang beriklim tropis. Limnocharis flava L merupakan tanaman yang memiliki daun yeng termasuk kedalam katagori lengkap, karena memiliki ketiga bagian dari daun. Berdasarkan susunan tulang daun, tumbuhan inin me miliki tulang daun yang melengkung yaitu daun yang susunan tulang daunnya melengkung. Bagian daun terlebar pada genjer terletak pada bagian tengah helaian daun. Ujung distal helai daun (apex) meruncing (acuminatus). Tunggal, roset akar, bertangkai persegi, lunak, panjang 15-25 cm, helai daun lonjong, ujung meruncing pangkal tumpul, tepj rata, panjang 5-50 cm, lebar 4 25 cm, pertulangan sejajar, hijau.

Tumbuhan ini tumbuh di permukaan perairan dengan akar yang masuk ke dalam lumpur. Tinggi tanaman genjer dapat mencapai setengah meter, memiliki daun tegak atau miring, tidak mengapung, batangnya panjang dan berlubang, dan bentuk helainya bervariasi. Genjer memiliki mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1,5 cm dan kelopak bunga berwarna hijau (Steenis 2006).

Tanaman genjer biasa hidup di air, sawah ataupun rawa-rawa. Tanaman ini mempunyai akar serabut. Akar lembaga dari tanaman ini dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini bukan berasal dari calon akar yang asli yang dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut, dinamakan akar serabut (radix adventicia). Tanaman genjer merupakan tanaman yang mempunyai daun yang termasuk kategori daun lengkap, memiliki ujung daun meruncing dengan pangkal yang tumpul, tepi daun rata, panjang 5-50 cm, lebar 4-25 cm, pertulangan daun sejajar, dan berwarna hijau. Batang tanaman genjer memiliki panjang 5-75 cm, tebal, berbentuk segitiga dengan banyak ruang udara, terdapat pelapis pada bagian dasar. Berdasarkan pada letaknya, bunga pada tanaman genjer ini terdapat di ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaries), majemuk, berbentuk payung, terdiri dari 3-15 kuntum, kepala putik bulat, ujung melengkung ke arah dalam, dan berwarna kuning (Anonim 2009).

(11)

mengapung untuk menetap di tempat lain. Tanaman ini selalu berbunga sepanjang tahun di wilayah dengan kelembaban yang cukup. Namun, tanaman ini dapat menjadi tanaman tahunan dimana kelembaban bersifat musiman (Department of Primary Industries and Fisheries 2007).

b. Monochoria vaginalis

Monochoria vaginalis merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir sungai, parit atau kolam. Tumbuh pada ketinggian 10 m sampai 1550 m di atas permukaan laut. Berbunga pada musim panas dan dapat dipanen sepanjang tahun. Habitus gulma ini adalah terna, rawa (aquatik), tinggi tanaman dapat mencapai 10-50 cm. Memiliki batang semu, pendek yang merupakan pelekatan pelepah daun, dan berwarna hijau. Daun tunggal, roset akar, tangkai lunak,bersayap, panjang 10-40 cm, hijau,helaian daun bentuk jantung,ujung runcing, pangkal bertoreh, panjang 5-10 cm, lebar 5-8 cm, pertulangan melengkung, permukaan licin, hijau mengkilat. Memiliki bunga majemuk, berkelamin ganda, tersusun dalam bulir, tenda atau malai terlindung dalam ketiak daun pelindung, biasan bunga rnenyerupai mahkota terdiri dari 6 helai lersusun dalam 2 lingkaran, berlekatan di bagian pangkal, wama ungu. Buah berbentuk kendaga, membuka dengan 3 katup, bentuk bulat telur, permukaan licin, hijau dengan biji berbentuk bulat berusuk membujur, keras, coklat kehitaman. Gulma ini memiliki akar serabul, berwarna putih kehitaman.

c. Leptochloa chinensis L.

Leptochloa chinensis merupakan gulma yang berasal dari Afrika Tenggara, dari Kenya ke Afrika Selatan, Asia, dari India dan Sri Lanka ke Asia Tenggara, juga China, Jepang, dan Korea, Australia, New Guinea. Lahan basah, rawa, atau sungai di daerah dataran rendah terbuka merupakan habitat gulma ini. Selain itu Leptochloa chinensis dapat tumbuh di tanah berat atau ringan, sepanjang sungai dan saluran air, di lahan sawah. (Johnson, 2010).

Timunan atau Leptochloa chinensis diklasifikasikan kedalam family Poaceae atau keluarga dari rumput padang yang membunya rongga yang kecil dan tumbuh menjulang keatas, di bagian bawah diselubungi oleh daun. Timunan merupakan jenis gulma yang memiliki sistem perakaran serabut. Memiliki batang yang tumbuh dalam rumpun yang besar dan menghampar di atas permukaan tanah, mempunyai stolon yang merambat ke bagian arah dengan tinggi 0,2-0,8 m. Berdaun sempit, dengan bunga berbentuk tandan yang terdiri dari bulir-bulir dengan sudut yang besar pada sumbunya.

(12)

Echinochloa crus-galii merupakan tanaman annual dari kelas Monocotyledon, family Poaceae/Graminae. Galinato et. Al (1999) menyatakan bahwa rumpu E. crus-galli tersebar pada daerah tropis dan sub teropis di daerah negara Asia Tenggara, Asia Selatan dan Australia. Gulma jenis ini memiliki daya adaptasi yang luas pada kondisi lingkungan yang bervariasi.

Echinochloa crus-galii memiliki perawakan tegak dengan daun tegak atau rebah di bagian dasarnnya. Rumput ini memiliki batang kuat dan lurus serta berbentuk silendris dengan pith seperti spons putih di bagian dalamnya. Tinggi gulma ini dapat mencapai 20-200 cm. Selain itu gulma ini juga memiliki akar yang berserat dan tebal. Setiap daun memiliki pelepah daun dengan panjang 9-13 cm. Daun gulma ini memiliki bagian ujung yang meruncing, berambut halus pada bagian dasarnya, dan permukaannya berwarna hijau.

Pembungaan memiliki stamen berjumlah 3 dengan anther berwarna kuning. Pembungaan juga memiliki 2 putik dengan stigma berbulu, berwarna ungu, dan menonjol keluar di bawah ujung spikelet. Buah gulma ini disebut caryopsis dengan bentuk lonjong dengan panjang 1,5-2 mm. Bijinya berwarna coklat hingga kehitaman.

e. Cyperus rotundus

Rumput teki atau terkadang disebut teki, tekan, motta, karehawai, rukut teki, rukut wuta adalah rumput yang dapat hidup sepanjang tahun. Beberapa negara memberi nama tumbuhan ini: musta, mustaka, mutha, mothan, nagamothan, xiang fu, nutgrass, tirirca, tagernut, hama - suge, so ken chiu, tage - tage (Dalimartha, 2009).

Rumput teki memiliki ciri ciri yaitu memiliki sistem perakaran serabut dengan rimpang. Berbatang tegak, bentuk tumpul atau segitiga, keluar dari rimpang, pangkal batang bergelombang seperti umbi. Daun berbentuk pita, warna mengkilap dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pangkal batang berbentuk roset akar, pelepah daun tertutup tanah. Bunga berwarna hijau kecoklatan terletak di ujung tangkai, benang sari berwarna kuning jernih, mengelompok menjadi satu berupa payung. Buah memiliki bentuk kerucut besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna coklat dengan panjang 1,5-4,5 cm dengan diameter 5-10 mm.

(13)

4.2.2 Gulma tanaman jagung a. Euphorbia hirta

Tumbuhan patikan kebo (Euphorbia hirta) merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika. Tumbuhan ini juga terdapat di India, Cina, Malaysia dan Australia. Di Indonesia banyak dijumpai pada padang rumput ditepi sungai atau dikebun, pada ketinggian tempat antara 1 m sampai 1.400 m di atas permukaan laut. Tumbuhan patikan kebo merupakan tumbuhan yang tidak lama hidupnya, tumbuhan ini tumbuh tegak dan merupakan suatu kosmopolit dari daerah tropis dan banyak terdapat didataran rendah serta pada tanah yang tidak terlalu lembab dan biasanya berumput (Heyne, 1987).

Patikan kebo merupakan terna, tegak atau memanjat, tinggi lebih kurang 20 cm, batang berambut, percabangan selalu keluar dan pangkal batang dan tumbuh keatas, warna merah atau keunguan. Patikan kebo mempunyai warna dominan kecoklatan dan bergetah. Banyak pohonnya memiliki cabang dengan diameter ukuran kecil (Djauhariya, 2004). Patikan kebo (Euphorbia hirta.) berbatang lunak, beruas, berbulu, dan bergetah putih. Warna batangnya adalah hijau kecoklatan. Daun Patikan kebo mepunyai bentuk bulat memanjang dengan taji-taji. Tepi daun bergerigi. Panjang helaian daun mencapai 50 mm dan lebarnya 25 mm. Daunnya yang grampang rapuh berwarna hijau atau hijau kelabu. Perbungaan bentuk bola keluar dan ketiak daun bergagang pendek, berwarna merah kecokelatan. Bunga mempunyai susunan satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga yang masing-masing terdiri atas empat bunga jantan dan satu bunga betina (Kartasapoetra, 2004).

b. Ageratum conyzoides L

(14)

malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil.

BAB V Penutup 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap gulma yang ditemukan diareal sawah Subak Mambal, diketahui bahwa terdapat 7 gulma yang ditemukan, dan digolongkan menjadi menjadi 6 family, antara lain: Limnocharitaceae, Pontederiaceae, Poaceae, Cyperaceae, Euphorbiaceae, dan Asteraceae. Dimana pada tanaman padi ditemuka 5 jenis gulma yaitu: Limnocharis flava L., Monochoria vaginalis, Leptochloa chinensis L, Echinochloa crus-galii dan Cyperus rotundus, sedangkan di areal tanaman jagung hanya ditemukan 2 jenis gulma yaitu: Euphorbia hirta dan Ageratum conyzoides L

5.2 Saran

(15)
(16)

Daftar Pustaka

Rachel, E C M. 1998. Bilogical control of weeds: cooperative reserch for tropical pest management and queensland department of natural resources. Entomol, 43:369-393. Guntoro D, Chozin MA, Santosa E, Soekisman T, Burhan AH. 2009. Kompetisi antara

ekotipe Echinochloa crus-galli pada beberapa tingkat populasi dengan padi sawah. J. Agron. Indonesia 37 (3) : 202 – 208.

Ferreira L, 2005. Pannicum maximum. http://www.plantzafrica.com/plantnop /panicummax.htm. Diakses pada tanggal 5 Juni 2017.

Johnson, 2010. Leptochloa chinensis.http://www.knowledgebank.irri.org/ipm/ the-dirty-dozen/leptochloa-chinensis-l-nees.html. Diakses pada tanggal 5 Juni 2017.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini karena adanya senyawa

2 karya Villa Lobos yang sudah dilakukan oleh penulis, konsep penjarian yang digunakan oleh masing-masing edisi dapat disimpulkan bahwa yang menggunakan penjarian yang sama

Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menerapkan unassigned seating workplace pada PT Revo Solusindo, yakni konfigurasi perangkat IP phone, dan CUCM,

Berdasarkan dari hasil penelitian Gunawan, Fadlyana,et al (2011) menggambarkan bahwa tidak ada hubungan antara status ekonomi keluarga yang kurang dengan

Dengan latar belakang seperti itu maka pengabdian kepada masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Membuat Bakso Bandeng yang dilakukan Di Kelurahan Unyur, Kec Serang, Kota

kehidupan bermasyarakat. Kesenian-kesenian modern berhasil menggantikan posisi kesenian tradisional termasuk sastra lisan srandul. Perkembangan dan improvisasi adalah salah

Berdasarkan hasil wawancara penyebab siswa melakukan kesalahan yaitu: siswa lupa dan tidak mampu menuliskan informasi ke dalam simbol matematika, tidak

Davis dan Hodgets yakin Kennison dapat menyelesaikan tugas tersebut meningat Kennison memiliki pengalaman bisnis yang kaya, dihormai di antara para subkontraktor