• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecemasan Komunikasi Interpersonal terhadap Perilaku Belajar Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 20172018 T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kecemasan Komunikasi Interpersonal terhadap Perilaku Belajar Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 20172018 T1 Full text"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECEMASAN KOMUNIKASI

INTERPERSONAL TERHADAP PERILAKU BELAJAR

SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN

AJARAN 2017/2018

ARTIKEL TUGAS AKHIR

Diajukan kepada program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Friski Wijanarko

132013053

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

1

PENGARUH KECEMASAN KOMUNIKASI

INTERPERSONAL TERHADAP PERILAKU BELAJAR

SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 3 SALATIGA TAHUN

AJARAN 2017/2018

Friski Wijanarko, Sumardjono Padmomartono dan Yustinus Windrawanto

Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa kelas X MIPA SMA Negeri 3 Salatiga. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA SMA Negeri 3 Salatiga yang berjumlah 200 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linear Sederhana dengan bantuan IBM SPSS Statistics 21.0. Dilihat dari t hitung -3,999 dan hasil analisis data menunjukkan R Square = 0,075, dengan sig 0,000 < 0,05 yang mengandung pengertian pengaruh variabel kecemasan komunikasi interpersonal dalam mempengaruhi perilaku belajar sebesar 7,5% dan untuk 92,5% dipengaruhi oleh variabel lain. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa X MIPA SMA Negeri 3 Salatiga.

Kata Kunci : Perilaku Belajar, Kecemasan Komunikasi Interpersonal,

Siswa Kelas X MIPA SMAN 3 Salatiga

PENDAHULUAN

Sebagai makhluk sosial, manusia hanya dapat hidup, berkembang, dan berperan, berhubungan serta bekerja sama dengan manusia lain dalam lingkungan sosial. Salah satu cara

(8)

2 dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula. Dari penjelasan Komunikasi Interpersonal diketahui bahwa komunikasi interpersonal itu melibatkan lebih dari satu orang untuk saling menerima umpan balik. Dalam hubungan dengan orang lain berbeda-beda interaksi dan rasa ketertarikannya. Di antara orang-orang yang melakukan komunikasi, ada yang sekedar menjadi orang lain biasa, ada yang menjadi teman ataupun sahabat akrab. Proses komunikasi yang terjadi pada seseorang yang lancar berkomunikasi akan merasa nyaman dan cocok, ada pula orang yang mempunyai perasaan cemas sebelum memulai komunikasi dengan orang lain. Dalam kegiatan diskusi kelompok, siswa sering malu dan takut. Siswa berpikiran apakah gagasan yang disampaikan diterima atau tidak diterima gagasan tersebut. Proses komunikasi interpersonal dalam kelompok tadi akan menghambat perilaku belajar dibanding teman-teman lainnya.

Burgoon dan Ruffner (dalam Nuraeni, 2010) menyatakan kecemasan komunikasi interpersonal adalah kondisi ketika individu merasa tidak aman untuk melakukan komunikasi dengan individu lain dalam berbagai situasi. Hasil pengalaman praktik lapangan yang penulis lakukan di SMA Negeri 3 Salatiga saat memberikan materi layanan tentang komunikasi diketahui siswa mengalami kecemasan komunikasi. Alasan peserta didik mengalami kecemasan komunikasi karena malu, grogi, takut salah, takut menggangu dan tidak ditanggapi oleh pihak lain. Kecemasan komunikasi interpersonal mempengaruhi perilaku belajar (Sigmund Tobias dalam Djiwandono, 2002).

(9)

3 berupa materi yang disampaikan oleh guru.

PERILAKU BELAJAR

Menurut Walgito (2010) perilaku merupakan suatu aktivitas yang ada pada individu akibat dari adanya rangsangan yang mengenai individu itu. Morgan dkk. (dalam Walgito, 2010), merumuskan belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai akibat dari praktik atau pengalaman. Dapat disimpulkan pengertian perilaku belajar adalah Suatu kebiasaan individu terdahulu atau telah ada sebelumnya yang dilakukan melalui pengalaman-pengalaman, yang diperoleh dan mempengaruhi kebiasaan belajarnya. Perilaku belajar menurut Surachmad (dalam Hanifah dan Abdullah, 2001) diantaranya : kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, kebiasaan menghadapi ujian.

KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Burgoon dan Ruffner (dalam Nuraeni, 2010) menyatakan kecemasan komunikasi interpersonal

adalah kondisi ketika individu merasa tidak aman untuk melakukan komunikasi dengan individu lain dalam berbagai situasi, baik formal maupun informal, baik secara individu maupun kelompok. Burgoon & Ruffner (dalam Astanti, 2014) menyebutkan beberapa simtom kecemasan komunikasi interpersonal : simtom fisik, simtom perilaku, simtom kognitif.

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang diteliti adalah Penelitian yang dilakukan oleh Wijaksana (2014) dengan judul

penelitian “Pengaruh Komunikasi

Teman Sebaya (PEER GROUP) Terhadap Perilaku Belajar

Mahasiswa Di Bandung” dan

Penelitian lain yang dilakukan oleh Nelawati (2010) dengan judul

penelitian “Hubungan Kecemasan

Berkomunikasi dengan Keaktifan Siswa Dalam Berdiskusi Di SMPN 5

Siak Hulu”.

METODE PENELITIAN

(10)

4 dilakukan dengan mengumpulkan data dari sejumlah subjek penelitian untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi atau diubah – ubah atau dinaik – turunkan. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Variabel dalam penelitian ini akan mengidentifikasi Variabel bebas adalah Kecemasan Komunikasi Interpersonal (X) dan Variabel terikat adalah Perilaku Belajar (Y).

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA SMA Negeri 3 Salatiga 200 siswa. Penentuan sampel menggunakan teknik total sample, dimana subyek 200 siswa diambil semua. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan komunikasi interpersonal ini diambil dari teori Burgoon dan Ruffner diadaptasi dan direvisi dari skala yang disusun oleh Astanti (2012). Dimana dalam kecemasan komunikasi interpersonal terdapat 3 simtom yaitu simtom fisik, simtom perilaku, simtom kognitif.

Ketiga simtom dijadikan dasar untuk menyusun item kecemasan komunikasi interpersonal yang terdiri dari 42 item. Skala perilaku belajar Skala perilaku belajar diambil dari Surachmad dalam (Hanifah dan Abdullah, 2001) diadopsi dari skala yang disusun oleh Novitasari (2014). Dimana dalam perilaku belajar terdapat 4 aspek yaitu kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, kebiasaan menghadapi ujian dengan jumlah item 40.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linear sederhana dengan menggunakan IBM SPSS

Statistics 21.0. Manfaat dari analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik turunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak.

HASIL PENELITIAN

(11)

5 0,178 > 0,05 berarti bahwa distribusi skor pada kecemasan komunikasi interpersonal adalah normal. Untuk variabel perilaku belajar didapatkan Asymp. Sig 0,250 > 0,05 yang berarti bahwa distribusi skor perilaku belajar juga normal.

Hasil Uji Regresi kecemasan komunikasi interpersonal dan perilaku belajar

a. Predictors: (Constant), Kecemasan

Komunikasi Interpersonal

Berdasarkan data model summary dapat diketahui bahwa nilai dari R squarenya adalah 0,075. Dapat disimpulkan besarnya sumbangan efektif dalam penelitian ini untuk variabel kecemasan komunikasi interpersonal dalam mempengaruhi perilaku belajar sebesar 7,5% dan 92,5% disumbang oleh faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.

Berdasarkan uji Anova dapat diketahui sig 0,000 < 0,05 jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar.

Berdasarkan Coefficient

dapat diketahui nilai signifikansi kecemasan komunikasi interpersonal sebesar 0,000 artinya, nilai

Residual 25176,043 198 127,152

Total 27209,280 199

a. Dependent Variable: Perilaku belajar

b. Predictors: (Constant), Kecemasan

Komunikasi Interpersonal

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

(12)

6 signifikansi lebih kecil dari taraf sigifikansi sebesar 0,05. Dilihat dari thitung diperoleh angka -3,999 artinya

bahwa terdapat pengaruh negatif dalam penelitian ini yang berarti semakin tinggi kecemasan komunikasi interpersonal siswa maka semakin rendah perilaku belajar. Dengan demikian, hipotesis penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar adalah dapat

diterima. Artinya ada pengaruh yang

signifikan kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar

PEMBAHASAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa kelas X MIPA SMAN 3 Salatiga. Dengan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa kelas X MIPA SMAN 3 Salatiga.

Hasil penelitian menunjukkan persentase pengaruh kecemasan komuniksi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa. Diketahui

besar R Square adalah 0,075 artinya kecemasan komunikasi interpersonal memliki kontribusi sebesar 7,5% terhadap perilaku belajar sedangkan 92,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan data skala kecemasan komunikasi interpesonal diperoleh skor sebesar 49% berjumlah 98 anak kategori tinggi. Sedangkan untuk hasil skala perilaku belajar diperoleh skor sebesar 51% berjumlah 102 anak kategori rendah. Hasil analisis diperoleh nilai F kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar sebesar 15,991 dengan signifikansi = 0,000 diterima pada taraf signifikansi 5% (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa kelas X MIPA SMAN 3 Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

(13)

7 mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca, kunjungan ke perpustakaan, kebiasaan menghadapi ujian. Kebiasaan mengikuti pelajaran di dalam kelas sering memunculkan rasa takut dan cemas ketika akan bertanya tentang materi yang sulit dipahami, kesehatan membaca yang perlu dilakukan, Takut untuk datang ke perpustakaan atau hanya sekedar ikut-ikutan teman, ketika sebelum menghadapi ujian merasa gugup. Hal-hal yang harus mendapat perhatian khusus pada saat proses belajar mengajar supaya membuat rasa aman, nyaman dan menekan rasa cemas berkomunikasi saat kegiatan belajar mengajar.

Kecemasan komunikasi interpersonal menurut Burgoon dan Ruffner (dalam Nuraeni 2010) adalah kondisi ketika individu merasa tidak aman untuk melakukan komunikasi dengan individu lain dalam berbagai situasi, baik formal maupun informal, baik secara individu maupun kelompok. Individu dikatakan nyaman berkomunikasi apabila terjalinnya rasa aman antar individu maka tidak akan muncul rasa cemas berkomunikasi.

Berdasarkan yang dibahas dalam kajian teori dapat dipahami bahwa perilaku belajar akan membuat rasa aman dan nyaman ketika kebiasan/aktivitas yang dilakukan akibat dari pengalaman/praktik sebelumnya. Dengan adanya perilaku belajar baik seperti meminta penjelasan bila belum mengerti, memperhatikan kesehatan membaca, berdiskusi dengan teman di perpustakaan, mengadakan diskusi kelompok sebelum ujian dengan teman akan membuat kecemasan komunikasi menjadi berkurang dan dapat menjadi komunikasi yang nyaman antar individu bila terjalin terus menerus.

(14)

8 anak memiliki kondisi aman dan nyaman untuk berkomunikasi dalam lingkungannya mampu memunculkan ekspresi dan ide-ide kreatifnya.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kecemasan komunikasi interpersonal akan mempengaruhi perilaku belajar.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas X MIPA SMAN 3 Salatiga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan kecemasan komunikasi interpersonal terhadap perilaku belajar siswa kelas X MIPA SMAN 3 Salatiga. Besaran pengaruh dapat ditunjukkan dengan sig 0,000 < 0,05 dan nilai R Square adalah 0,075. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kecemasan komunikasi interpersonal mempunyai pengaruh terhadap perilaku belajar sebesar 7,5% sedangkan 92,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Astanti Yunita, Ika. 2012. Arah Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dan Gajala Kecemasan

Komunikasi Interpersonal pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Banyubiru Tahun pelajaran 2011/2012. Skripsi. Salatiga. S1 BK UKSW.

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2002.

Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grasindo.

Hanifah dan Syukriy Abdullah. 2001.

Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Volume 1, No 3, 63-68

Hardjana, Agus M. 2003.

Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal. Yogyakarta : Kanisius.

Nelawati, 2010. Hubungan

Kecemasan Berkomunikasi

Dengan Keaktifan Siswa Dalam Berdiskusi Di SMPN 5 Siak Hulu. Skripsi. Pekanbaru. S1 Psikologi Universitas Islam Riau.

Novitasari, Riza Dwi. 2014.

Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik

Mahasiswa Bimbingan dan

Konseling Angkatan Tahun 2011 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKSW. Skripsi. Salatiga. S1 BK UKSW.

Nuraeni, Diah. 2010. Hubungan

Antara Kepercayaan Diri

Dengan Kecemasan dengan

(15)

9 Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi.

Wijaksana Mulyana, Wahyu. 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Mengkaji pengaruh faktor perkembangan kampus IAIN Tulungagung berpengaruh signifikan terhadap peluang usaha di sekitar kampus dan kesejahteraan masyarakat Desa

Berdasarkan tabel 5.1 rekapitulasi hasil penelitian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran problem posing terhadap hasil

BAN-PT menempatkan evaluasi-diri itu sebagai salah satu aspek dalam keseluruhan daur akreditasi, dan menempatkannya dalam posisi yang sangat penting, yaitu sebagai suatu

Mengacu pada tugas-tugas perkembangan masa remaja (dalam Gunarsa, 2002: 19), yang diantaranya adalah menerima keadaan fis iknya serta mengetahui dan menerima kemampuan

Asesor  Asesor  Asesor  Asesor    Lembaga  Akreditasi   Mandiri    Ketua  Sekretaris  Lembaga   Akreditasi  Mandiri  Diatur  dalam   Anggaran  Dasar 

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap penerapan model pembelajaran

Koefisien regresi manajemen karir (sebesar 15,43) lebih besar dari pada koefisien regresi untuk perencanaan karir (sebesar 0,143), hal ini dapat diartikan manajemen karir

Dalam hal ini Rental forklift adalah ide yang baik tetapi jika Anda perlu forklift lain untuk menjaga dan digunakan sehari-hari , mungkin ide yang lebih baik untuk membeli