PENETAPAN TEKSTUR TANAH
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH
Oleh :
ADI TRISTIANTO
512017603
FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
I. DASAR TEORI
Tekstur tanah adalah sifat halus atau sifat kasar butiran tanah ditentukan oleh perimbangan antara pasir, debu, dan liat yang terdapat di dalam tanah. Tekstur tanah juga memberikan pengertian presentase relatif dari ketiga unsur batuan, yaitu pasir, geluh, dan lempung. Ukuran partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur tanah yang mengacu pada kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya tekstur tanah adalah perbandingan relatif pasir, debu, dan liat. Laju dan beberapa berbagai reaksi fisika dan kimia penting dalam pertumbuhan tanaman diatur oleh tekstur, karena tekstur ini menunjukkan jumlah permukaan tepat terjadinya reaksi tanah (Sutanto, dkk. 2009).
Tekstur tanah mempunyai hubungan yang dekat dengan kemampuan tanah mengikat lengas, udara tanah, dan hara tanah. Tekstur tanah juga mempengaruhi ruang pergerakan tanaman konsistensi dan keterolahan lahan. Tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap daya serap air ketersediaan air di dalam tanah, besar erosi infiltrasi dan laju pergerakan air kehalusan dan kekasaran tanah. Lebih khasnya tekstur adalah perbandingan relatif pasir, debu dan tanah liat. Partikel pasir berukuran relatif lebih besar dan oleh karena itu menunjukan permukaan yang kecil dibandingkan dengan yang ditunjukan oleh partikel-partikel debu dan tanah liat yang berbobot sama. Tanah yang bertekstur kasar dengan 20 % bahan organik atau lebih dan tanah bertekstur halus dengan 30 % bahan organik atau lebih berdasarkan robot mempunyai sifat yang didominasi oleh fraksi organik dan bukan oleh fraksi mineral. Penentuan tekstur tanah sering dilakukan dengan memeriksa tanah di lapangan menggunakan metode rasa untuk menentukan tekstur tanah berbagai horizon, polipedon, dan untuk mengindentifikasi tanah dengan seri dan tipe dan untuk membedakan antara tanah-tanah yang berbeda landskap. Lempung yang terasa sangat berpasir merupakan lempung berpasir (Handayani, dkk. 2002).
Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara lain iklim, bahan induk, organisme, dan topografi. Jika kondisi iklim hujan maka tanah selalu dalam keadaan basah, hal ini dapat mempengaruhi keadaan tekstur tanah dan akan terjadi proses pencucian (leaching). Organisme, keberadaan organisme dapat menjadikan tekstur tanah menjadi semakin subur karena organisme dapat menjadi kompos dan pengurai. Jika bahan induk tanah berasal dari batuan maka tekstur tanah akan cenderung memiliki pori-pori yang besar. Topografi, Berubahnya muka bumi akan mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk pada tekstur tanah, misalnya dalam hal kepadatan dan bentuk strukturnya. Waktu Semakin lama suatu tanah di permukaan bumi maka teksturnya akan semakin padat karena adanya pengaruh dari kekuatan luar misalnya organisme. Sedangkan faktor yang dipengaruhi oleh tekstur tanah antara lain konsistensi, semakin liat suatu tekstur maka konsistensi akan semakin besar, sebaliknya jika tekstur memiliki pori-pori yang renggang dan permukaan luas maka kosistensi akan semakin kecil. Semakin liat tekstur tanah maka air yang tersedia akan semakin banyak didalamnya karena pada tekstur liat dapat mengikat air lebih kuat dengn pori-porinya yang halus dan padat (Agus, dkk. 2005).
Tekstur tanah dapat ditentukan dengan kategori kelembaban tanah. Tanah yang memiliki tekstur halus memiliki kelembapan yang tinggi sedangkan tanah dengan tekstur kasar memiliki kelembaban yang rendah. Pembagian tekstur tanah berupa agak halus untuk tanah basah, sedang untuk tanah lembab dan agak kasar untuk tanah kering. Tanah dengan kelembaban tinggi teksturnya akan semakin halus, tanah lempung dikategorikan kedalam tekstur tanah agak halus. Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro, tanah yang didominasi debu akan mempunyai pori-pori meso (sedang), sedangkan didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro. Hal ini berbanding terbalik dengan luas permukaan yang terbentuk, luas permukaan mencerminkan luas situs yang dapat bersentuhan dengan air, energi atau bahan lain, sehingga makin dominan fraksi pasir akan makin kecil daya tahannya untuk menahan tanah (Suriadikusumah, 2010).
II. TUJUAN
1. Mengetahui tekstur tanah dari sampel tanah kopeng yang telah diuji
2. Untuk mengetahui kadar fraksi-fraksi tanah berupa pasir, lempung dan debu pada tanah. 3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi tekstur tanah dan faktor yang dipengaruhi oleh
Gelas Piala
Cawan
Oven
Botol Timbang
Beaker Glass Bahan :
Sampel Tanah
Larutan Calgon
IV. LANGKAH KERJA
1. Ditimbang 40 gr sampel tanah komposit dan dimasukkan kedalam beaker glass 2. Ditambahkan 100 ml larutan calgon ke dalam beaker glass
3. Beaker glass dipanaskan diatas hot plate hingga setengah mendidih
4. Setelah beaker glass didinginkan ditambahkan 100 ml air kedalam beaker glass 5. Disaring dengan menggunakan saringan 200 mesh 0,2 mm
6. Hasil saringan ditampung pada gelas piala 1000 ml
7. Tanah sisa saringan dimasukkan kedalam cawan (untuk pasir kasar) 8. Dilakukan pengukuran dengan 40 detik, 60 detik, 80 detik, 100 detik 9. Pengukuran dalam bentuk jam dilakukan pada 8 jam, 9 jam, 10 jam
V. HASIL PENGAMATAN
A : 31,53 gr (Botol timbang tertutup)
B : 36,53 gr (Botol timbang tertutup + tanah 5 gr)
= 112,354000 = 35,6 %
Penentuan BO
%BO = 100/75 ×100/58 × 36/35,6 × 100 %
= 1,33 ×1,72 ×1,01 ×10
= 2,31 %
BD → (B)
= % BO × BKM = 4,59 % × 3,23 = 1,42 gram
Berat Fraksi Tanah → (C) = % BKM - % BD = 35,6 – 1,42 = 34,18 gram
Berat Pasir Kasar → (D) = Y – X
= 45,07 – 40,5 = 4,57 gram
Berat Debu + Lempung → (E) b = 1,0095 (nilai grafik detik)
=
(1000. b−1,651000)×2,65=
(1000 .1,00951,65−1000)×2,65=
(1009,5−1000)×2,651,65
=
25,1751,65= 15,27 gram
Berat Lempung → (F)
=
(1000.c−1,651000)×2,65=
(1000.1,00251,65−1000)×2,65=
6,6251,65= 4,02 gram
Berat Debu → (G) = E – F
= 15,26 – 4,02 = 11,24 gram
Berat Pasir Halus = C – (D+E)
= 34,18 – (4,57+15,27) = 14,34 gram
Berat Pasir → (H)
= Berat pasir halus – Berat pasir kasar = 14,34 – 4,57
= 9,77 gram
% Pasir
=
HC× 100 %
=
34,189,77× 100 %
= 33,58 %
% Debu
=
CE× 100 %
=
15,2734,18× 100 %
= 49,67 %
% Lempung
=
CF× 100 %
=
34,184,02× 100 %
= 16,76 %
VI. PEMBAHASAN
memahami dan mengetahui berbagai macam tekstur tanah itu sendiri, sehingga akan menjadi optimal.
Keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain. Tekstur tanah juga sangat berpengaruh bagi kesuburan tanah. Kesuburan tanah ditentukan oleh tekstur tanah yang memiliki komposisi faraksi yang ideal. Dengan demikian, tanah yang subur akan berpengaruh banyak terhadap pertumbuhan dan kesuburan tanaman karena tekstur menentukan cepat lambatnya air meresap (daya serap air) ke dalam pori-pori tanah, besarnya aerasi, infiltrasi, perlokasi, ketersediaan udara dan unsur hara untuk respirasi tanaman dan dapat mempengaruhi sistem perakaran tanaman. Tekstur juga bisa digunakan sebagai kriteria dalam klasifikasi tanah maupun kesesuaian lahan.
Tanah terdiri dari butir-butir yang berbeda dalam ukuran dan bentuk, sehingga diperlukan istilah-istilah khusus yang memberikan ide tentang sifat teksturnya dan akan memberikan petunjuk tentang sifat fisiknya. Untuk ini digunakan nama kelas seperti pasir, debu, liat dan lempung. Fraksi pasir umumnya didominasi oleh mineral kuarsa yang sangat tahan terhadap pelapukan, sedangkan fraksi debu biasanya berasal dari mineral yang cepat lapuk, pada saat pelapukannya akan membebaskan sejumlah hara, sehingga tanah bertekstur debu umumnya lebih subur ketimbang tanah bertekstur pasir.
Dalam praktikum kali ini sampel tanah komposit yang diambil dari kopeng, didapatkan tekstur tanah yang di dominani oleh fraksi debu dengan presentase 49,67 %. Sehingga tanah yang berada di kopeng ini subur dan kaya akan unsur hara. Partikel-partikel debu terasa licin sebagai tepung dan kurang melekat. Sedangkan tanah-tanah yang mengandung debu yang tinggi dapat memegang air tersedia untuk tanaman. Sedangkan pada fraksi pasir didapatkan presentase 33,58 % dan fraksi lempung dengan presentase 18,76 %. Fraksi lempung pada kebanyakan tanah terdiri dari mineral-mineral yang berbeda-beda komposisi kimianya dan sifat-sifat lainnya dibandingkan dengan pasir dan debu. Berdasarkan persentase dari ketiga fraksi yang telah didapatkan jika ditentukan dengan diagram segitiga tekstur tanah, tanah dari hasil pengujian merupakan tanah dengan tekstur liat berdebu. Tekstur sampel tanah ini liat berdebu karena memiliki partikel yang lebih halus maka tiap satuan berat memiliki luas permukaan yang labih besar sehingga memiliki kemampuan mengikat air yang baik dan menyediakan unsur hara yang tinggi pula bagi tanaman. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar.
VII. KESIMPULAN
dalam tanah yang kemudian dilihat pada diagram segitiga tekstur. Dari hasil pengujian, tekstur tanah tersebut berupa tanah lempung
2. Tekstur tanah dibagi menjadi 3 fraksi yaitu pasir, debu dan liat, dari hasil perhitungan dan pengukuran didapatkan persentase fraksi pasir sebesar 33,58 % fraksi debu 49,67 % dan untuk fraksi lempung sebesar 16,76 %. Kadar fraksi-fraksi ini digunakan untuk menentukan tekstur tanah yang dapat dilihat pada diagram segitiga tekstur.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah ialah, kemampuan tanah memegang dan menyimpan air, aerasi, serta permeabilitas, kesuburan tanah, komposisi mineral dan batuan/bahan induk. Sedangkan faktor yang dipengaruhi tekstur tanah adalah konsistensi serta organisme di dalam tanah.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Agus, F., Yusrial, dan Sutono. 2005. Jurnal Ilmu Tanah. Penetapan Tekstur Tanah. 1: 43-44. Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers: Jakarta
Handayani, S., dan Sunarmianto. 2002. Kajian Struktur Dan Tekstur Tanah Lapis Olah. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 3 (1) (2002) pp 10-17.
Praharyanto. 2012. Tekstur Tanah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Suriadikusumah, A., dan Aryupti, P. 2010. Jurnal Agrikultural. Penetapan Kelembaban, Tekstur Tanah dan Kesesuaian Lahan. 21 (1): 85-92.