• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

23

Universitas Kristen Petra BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual dari gaya komunikasi adalah suatu kekhasan berbeda atau ciri-ciri mode, tata cara atau cara ekspresi dan tanggapan (Soemirat, et al, 1999,p.). Gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dalam suatu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud

dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).

Sedangkan definisi pemimpin adalah individu dalam suatu kelompok atau organisasi yang memiliki pengaruh lebih pada orang lain, sedangkan kepemimpinan adalah proses dimana seorang pemimpin mempengaruhi individu atau anggota kelompok untuk mencapai suatu tujuan (Greenberg & Baron, 2003,p.86). Pemimpin dalam perusahaan ini terdiri lebih dari satu pemimpin, di mana pemimpin dalam perusahaan ini memiliki tiga orang pemimpin.

3.2. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma interpretif. Dimana paradigma ini merupakan suatu analisis sitematis dari tindakan sosial yang bermakna melalui pengamatan langsung yang rinci pada orang dalam kehidupan mereka untuk sampai kepada pemahaman dan interpretasi tentang bagaimana orang membentuk dan mempertahankan dunia sosial mereka. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk membangun suatu pemahaman kehidupan sosial dan menemukan

bagaimana orang membangun maksud dalam setting alami. Penelitian dengan

paradigma ini ingin mempelajari apa yang berarti atau relevan pada orang-orang yang dipelajari atau bagaimana pengalaman sehari-hari setiap individu. Peneliti

(2)

24

Universitas Kristen Petra melihat hal ini dari sudut pandang orang-orang yang ada didalamnya (Neuman,2000,p.65). Penelitian ini kemudian mencoba untuk mengetahui dan memahami bagaimana gaya komunikasi pemimpin PT Fi-tion dalam berkomunikasi hanya dalam lingkup rapat pengembangan organisasi, dimana mereka bertemu secara formal dan bersama-sama.

Kemudian jenis penelitian ini adalah jenis pelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggunakan penjelasan secara menyeluruh atas gaya komunikasi pemimpin pada PT Fi-tion Surabaya. Penelitian kualitatif adalah “penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsii, motivasi, tindakan, dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah” (Moleong, 2006,p.123). Fenomena yang akan diteliti adalah fenomena yang terjadi di dalam sebuah perusahaan jasa konsultan keuangan PT Fi-tion Surabaya, yaitu dimana perusahaan ini dipimpin oleh

tiga orang pemimpin dan pemilik perusahaan yang memimpin langsung dalam

perusahaan. Dimana adanya kekhas-an gaya komunikasi dari masing-masing pemimpin dalam memimpin sebuah rapat tiap minggunya.

Peneliti menggunakan penelitian deskriptif karena peneliti ingin memberikan gambaran dan pemahaman tentang gaya komunikasi ketiga pemimpin PT Fi-tion dalam lingkup sebuah rapat mingguan. Sesuai yang sudah diungkapkan oleh Pawito dalam bukunya Penelitian Komunikasi Kualitatif yang mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif atau penggambaran mempunyai tujuan utama “untuk memberikan gambaran mengenai gejala-gejala atau realitas-realitas agar dapat

memberikan pemahaman (understanding) mengenai gejala atau realitas” (Pawito,

2007,p.97).

(3)

25

Universitas Kristen Petra Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. “ Studi kasus merupakan penyelidikan empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas, dan dimana multisumber bukti dimanfaatkan dalam penelitian” (Yin, 2006,p.65). Metode studi kasus merupakan strategi yang cocok jika digunakan dalam

sebuah penelitian yang berkenaan dengan how atau why, dan jika peneliti hanya

memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, serta apabila fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata (Yin, 2006,p.65). Peneliti juga menggunakan model

pengembangan studi kasus jamak dengan Single Level Analysisi (Yin, 2006,p.65)

yang menyatakan studi kasus yang menyoroti perilaku kehidupan kelompok individu dengan satu masalah penting. Sesuai dengan pemaparan K. Yin maka metode studi kasus juga sesuai menjawab rumusan masalah peneliti yaitu tentang Bagaimana Gaya komunikasi pemimpin PT Fi-tion Surabaya dimana ketiga pemimpin ini terlibat langsung dalam lingkup rapat.

3.4. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian dibagi menjadi subjek dan objek penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ini terdiri atas tiga orang pemimpin PT Fi-tion Surabaya. Kemudian obyek penelitiannya adalah gaya komunikasi para pemimpin perusahaan ini dalam lingkup rapat pengembangan organisasi.

3.5 Unit Analisis

Pada penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah individu atau perseorangan, alasan pemilihan ini dikarenakan sesuai dengan subjek penelitian yang

merupakan individu atau perseorangan, yaitu keenam advisor yang ikut berpartisipasi

dalam rapat mingguan. Dalam menentukan mereka sebagai informan pada penelitian ini, peneliti mengacu pada pendapat Moleong yang mengungkapkan “informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

(4)

26

Universitas Kristen Petra kondisi latar penelitian. Jadi, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Ia berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal. Dalam memilih informan juga harus memperhatikan perHeraaratan, yaitu dia harus jujur, taat pada janji, patuh pada peraturan, suka berbicara, tidak termasuk salah satu anggota kelompok yang bertikai dengan latar penelitian, dan mempunyai pandangan tertentu tentang peristiwa yang terjadi” (Moleong, 2006,p.87).

Peneliti juga mengacu pada teori yang diungkapkan oleh Pawito (2007,p.98), yaitu dalam menentukan informan atau sampel pada penelitian kualitatif “lebih

mendasarkan diri pada alasan atau pertimbangan-pertimbangan tertentu (purposeful

selection) sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, sifat metode sampling dari

penelitian kualitatif adalah purposive sampling. Dimana pada penelitian komunikasi

kualitatif cenderung bersifat „kaya informasi‟ karena itu orang-orang yang dipilih menjadi informan adalah orang yang dapat diyakini memang mengetahui persoalan yang diteliti dan merupakan orang-orang yang kaya informasi dengan persoalan-persoalan yang sedang diteliti” (Pawito, 2007,p.98). Untuk itu, pada penelitian ini, kriteria dari informan yang akan diteliti adalah pemimpin atau partner dari PT Fi-tion Surabaya yang menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan para bawahannya, yang tentunya memiliki kekhasan masing-masing saat berkomunikasi. Peneliti memilih ketiga informan ini Karena mereka adalah partner atau pemimpin yang berada dalam perusahaan ini.

3.6. Jenis Sumber Data

Jenis sumber data dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Data Primer

“ Menurut Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti

(5)

27

Universitas Kristen Petra dokumen dll. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama “. (Moleong, 2006,p.65). pada penelitian ini, yang menjadi data premier bagi peneliti adalah kata-kata, tindakan dan hasil dokumentasi. Data premier ini dapat peneliti peroleh dari hasil wawancara dan observasi atau pengamatan. Ditambah lagi dengan dokumentasi yang peneliti lakukan yaitu berupa transkrip percakapan yang

dilakukan, misalnya percakapan pada media instan messaging, sFany ataupun

email.

b. Data sekunder

Selain data utama atau premier, juga ada data sekunder. “ data sekunder atau data tambahan tidak bisa diabaikan dalam sebuah penelitian. Data tambahan ini dapat berasal dari sumber tertulis yang dapat dibagi dalam sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen reGitai” (Moleong, 2006,p.65). Pada penelitian ini, yang merupakan data sekunder adalah buku-buku yang menjadi sumber teori yang dibutuhkan, dan

artikel yang peneliti dapat di internet atau alamat website tertentu.

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian komunikasi kualitatif, “teknik pengumpulan data dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis: (a) data yang diperoleh dari interview, (b) data yang diperoleh dari observasi, dan (c) data yang berupa dokumen, teks, atau karya seni yang kemudian dinarasikan” (Pawito, 2007,p.93). pada penelitian ini, peneliti

menggunakan ketiga teknik pengumpulan data ini, yaitu observasi, atau wawancara,

dan dokumentasi. “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban

(6)

28

Universitas Kristen Petra

Saat wawancara, peneliti akan menggunakan tipe wawancara yaitu in-depth

interview. Alasannya, tipe wawancara ini dimaksudkan untuk kepentingan wawancara yang lebih mendalam dengan lebih memfokuskan pada persoalan-persoalan yang menjadi pokok dari minat penelitian (Pawito, 2007,p.93). Pedoman wawancara tidak berisi pertanyaan-pertanyaan terperinci, tetapi sekadar garis besar tentang data atau informasi apa yang ingin didapatkan informan yang nanti akan dapat dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan, konteks, dan situasi wawancara. Peneliti hanya membawa gari besar pertanyaan yang ingin diajukan saat wawancara dan tipe ini memungkinkan peneliti untuk melakukan pengembangan pada saat wawancara. Sehingga melalui tipe ini, peneliti dapat memperoleh informasi secara lebih mendalam.

Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan observasi tidak terlibat (non

-participant observation) dimana peneliti tidak terlibat dalam proses komunikasi, peneliti hanya sebagai observer saja. Peneliti akan melakukan observasi selama bulan Maret 2012 di PT Fi-tion Surabaya dalam lingkup raat mingguan perusahaan. Diharapkan melalui observasi yang dilakukan, peneliti dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang kegiaan komunikasi diantara partner atau pemimpin PT Fi-tion kepada para karyawannya atau advisornya disaat rapat. Lalu, hal-hal yang akan peneliti dokumentasikan adalah hasil transkrip percakapan atau teks yang dikirimkan

oleh pemimpin atau para partner dalam komunikasi mereka baik melalui blackberry

messenger maupun e-mail.

3.8. Teknik Analisis Data

Analisia data kualitatif adalah “upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain” (Moleong, 2006,p.89)

(7)

29

Universitas Kristen Petra Didalam penelitian ini, peneliti akan memakai teknik analisis yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman. Yaitu analisis pada dasarnya mencakup tiga alur kegiatan, yakni (Narendra, 2008,p.98):

Gambar 3.1 Pola Teknik Pengambilan Data

Sumber: olahan peneliti mengutip teknik analisis Miles&Huberman (2008,p.98) 1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaanm pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan, dalam bahasa yang lebih konklusif, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamlan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi

2. Penyajian data

Penyajian merujuk pada sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan

(8)

30

Universitas Kristen Petra Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan ketika seorang peneliti mencatat keteraturan pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi.

Selain itu, dalam bukunya Robert K Yin juga menjelaskan “strategi umum dari teknik analisis studi kasus, yaitu mengembangkan deskripsi kasus. Teknik ini merupakan teknik analisis yang mengembangkan suatu deskriEdwardi kasus dan memiliki tujuan yaitu deskriptif” (Yin, 2006,p.17). Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan penulis, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Awalnya peneliti akan melakukan reduksi terlebih dahulu pada data-data yang telah peneliti kumpulkan dari proses wawancara dengan informan, observasi dan dokumentasi yang peneliti telah dapatkan dan lakukan. Setelah itu maka peneliti akan masuk pada tahap pemilahan data tersebut, dan memilih data yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Setelah melakukan pemilahan data langkah selanjutnya peneliti akan melakukan penyajian data, yaitu merupakan data dari hasil reduksi, dan kemudian peneliti akan melakukan analisa data dengan menggunakan teori mengembangkan kasus yang sudah ditulis oleh Robert K. Yin. Setelah itu peneliti akan mendiskrpsikan tentang kasus yang diteliti, yaitu tentang gaya komunikasi para pemimpin PT Fi-tion Surabaya yang dilakukan ketika lingkup rapat kepada para advisornya. Analisis ini akan dilakukan sampai peneliti dapat memperoleh atau menarik suatu kesimpulan tentang bagaimana gaya komunikasi pemimpin PT Fi-tion dalam lingkup rapat kepada para advisornya.

3.9. Uji Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan (trustwothiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan. Teknik ini disebut triangulasi yang merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain. Triangulasi dibagi menjadi empat namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua trianggulasi yaitu: (Moleong, 2006,p.98)

(9)

31

Universitas Kristen Petra 1. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Misalnya, membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Triangulasi teori menurut Lincoln dan Guba berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik triangulasi teori untuk menguji keabsahan data. Peneliti akan membandingkan hasil wawancara dengan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti sehingga mendapatkan data yang benar-bnar valid. Lalu setelah itu peneliti akan melakukan teknik triangulasi teori yaitu peneliti akan melakukan pengecekan data dengan teori yang sudah dipilih dan yang sudah ada.

Gambar

Gambar 3.1  Pola Teknik Pengambilan Data

Referensi

Dokumen terkait

Giliran dalam penyajian makanan atau disebut dengan Courses pada masa sekarang dikenal dengan Menu Moderen atau Modern Menu yang terdiri dari 4 giliran makan atau courses

Hal ini berarti Ho ditolak atau Ha diterima, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara stres kerja terhadap kepuasan kerja pegawai di

Ini yang baru mudah-mudahan ingat yang lama jangan ingat yang baru. Terima kasih Pimpinan. Saya hormati dengan apa yang Pak Ketua sampaikan mengenai prosedur rapat hari ini

Dilihat dari hasil akurasi tersebut, pengklasifikasian parameter eye blink untuk indikator gerak maju, kanan, mundur dan kiri dapat dilakukan dengan menggunakan fitur jumlah eye

Pertumbuhan ekonomi AS pada triwulan III 2016 mencapai 2.9% SAAR, utamanya didorong peningkatan pertumbuhan ekspor dan investasi yang lebih besar dari penurunan pertumbuhan

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survei dengan bentuk menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada pelanggan terkait kepuasan dan perasaan yang dirasakan atas

Tingkat kemampuan seseorang berbeda-beda dalam hal menyesuaikan diri. Namun proses penyesuaian diri tidak selalu berjalan begitu saja tanpa adanya kendala ataupun

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang