• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN PPK DAN PPS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN PPK DAN PPS"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BUKU PANDUAN PPK DAN PPS

Pengarah

Andry Dewanto Ahmad, SH,

Ketua KPU Provinsi Jawa Timur

Nadjib Hamid, S.Sos.,M.Si,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Agung Nugroho, SH.,MH.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Agus Machfud Fauzi,S.Ag.,M.Si.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Dr. Sayekti Suindyah D, MM.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Penanggungjawab

Drs. Ec. Jonathan Judianto, MMT,

Sekretaris KPU Provinsi Jawa Timur

Editor

Dr. Sayekti Suindyah D, MM.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Penyusun dan Penerbit

Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Jawa Timur

Informasi lebih lanjut hubungi

Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Jawa Timur

Jalan Raya Tenggilis Nomor 1 Surabaya

Telp.031-8484824, Fax. 031-8484826

Website:

www.KPUJatim.go.id

Cetakan Pertama

Juni 2013

BUKU PANDUAN PPK DAN PPS

Pengarah

Andry Dewanto Ahmad, SH,

Ketua KPU Provinsi Jawa Timur

Nadjib Hamid, S.Sos.,M.Si,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Agung Nugroho, SH.,MH.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Agus Machfud Fauzi,S.Ag.,M.Si.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Dr. Sayekti Suindyah D, MM.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Penanggungjawab

Drs. Ec. Jonathan Judianto, MMT,

Sekretaris KPU Provinsi Jawa Timur

Editor

Dr. Sayekti Suindyah D, MM.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Penyusun dan Penerbit

Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Jawa Timur

Informasi lebih lanjut hubungi

Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Jawa Timur

Jalan Raya Tenggilis Nomor 1 Surabaya

Telp.031-8484824, Fax. 031-8484826

Website:

www.KPUJatim.go.id

Cetakan Pertama

Juni 2013

BUKU PANDUAN PPK DAN PPS

Pengarah

Andry Dewanto Ahmad, SH,

Ketua KPU Provinsi Jawa Timur

Nadjib Hamid, S.Sos.,M.Si,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Agung Nugroho, SH.,MH.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Agus Machfud Fauzi,S.Ag.,M.Si.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Dr. Sayekti Suindyah D, MM.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Penanggungjawab

Drs. Ec. Jonathan Judianto, MMT,

Sekretaris KPU Provinsi Jawa Timur

Editor

Dr. Sayekti Suindyah D, MM.,

Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

Penyusun dan Penerbit

Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Jawa Timur

Informasi lebih lanjut hubungi

Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Provinsi Jawa Timur

Jalan Raya Tenggilis Nomor 1 Surabaya

Telp.031-8484824, Fax. 031-8484826

Website:

www.KPUJatim.go.id

Cetakan Pertama

(3)

Page iii

SAMBUTAN KETUA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT atas terbitnya Buku Panduan PPK dan PPS sebagai pedoman kerja PPK dan PPS dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur di tingkat Kecamatan dan/atau sebutan lainnya dan Desa/Kelurahan dan/atau sebutan lainnya. Tujuan diterbitkannya Buku Panduan PPK dan PPS ini adalah agar PPK dan PPS dapat bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan khususnya dalam hal rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Kecamatan dan/atau sebutan lainnya dan Desa/Kelurahan dan/atau sebutan lainnya.

Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008. Sedangkan penyusunan buku ini didasarkan pada Keputusan KPU Provinsi Jawa Timur Nomor: 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Oleh Panitia Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan Kecamatan, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Komisi Pemilihan Umum Provinsi serta Penetapan Calon Terpilih, Pengesahan, Pengangkatan dan Pelantikan Dalam pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013.

Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. PPK dan PPS merupakan lembaga penyelenggara Pemilu yang mempunyai peran startegis dan sebagai bagian dari KPU, dalam tugasnya PPK dan PPS harus mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku;

2. PPS melaksanakan rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat Desa/Kelurahan dan /atau sebutan lainnya secara terbuka dengan cermat,teliti dan konsisten dengan menggunakan data-data asli yang diperoleh dari KPPS;

3. PPK melaksanakan rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat Kecamatan dan /atau sebutan lainnya secara terbuka dengan cermat,teliti dan konsisten dengan menggunakan data-data asli yang diperoleh dari PPS;

4. PPK dan PPS melaksanakan kegiatan rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

Akhirnya saya sampaikan dan ucapkan selamat bekerja dan semoga Alloh SWT senantiasa memberikan petunjuk dan keselamatan bagi seluruh anggota KPPS Provinsi Jawa Timur. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 10 Juni 2013

KETUA

Page iii

SAMBUTAN KETUA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT atas terbitnya Buku Panduan PPK dan PPS sebagai pedoman kerja PPK dan PPS dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur di tingkat Kecamatan dan/atau sebutan lainnya dan Desa/Kelurahan dan/atau sebutan lainnya. Tujuan diterbitkannya Buku Panduan PPK dan PPS ini adalah agar PPK dan PPS dapat bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan khususnya dalam hal rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Kecamatan dan/atau sebutan lainnya dan Desa/Kelurahan dan/atau sebutan lainnya.

Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008. Sedangkan penyusunan buku ini didasarkan pada Keputusan KPU Provinsi Jawa Timur Nomor: 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Oleh Panitia Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan Kecamatan, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Komisi Pemilihan Umum Provinsi serta Penetapan Calon Terpilih, Pengesahan, Pengangkatan dan Pelantikan Dalam pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013.

Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. PPK dan PPS merupakan lembaga penyelenggara Pemilu yang mempunyai peran startegis dan sebagai bagian dari KPU, dalam tugasnya PPK dan PPS harus mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku;

2. PPS melaksanakan rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat Desa/Kelurahan dan /atau sebutan lainnya secara terbuka dengan cermat,teliti dan konsisten dengan menggunakan data-data asli yang diperoleh dari KPPS;

3. PPK melaksanakan rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat Kecamatan dan /atau sebutan lainnya secara terbuka dengan cermat,teliti dan konsisten dengan menggunakan data-data asli yang diperoleh dari PPS;

4. PPK dan PPS melaksanakan kegiatan rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

Akhirnya saya sampaikan dan ucapkan selamat bekerja dan semoga Alloh SWT senantiasa memberikan petunjuk dan keselamatan bagi seluruh anggota KPPS Provinsi Jawa Timur. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 10 Juni 2013

KETUA

Page iii

SAMBUTAN KETUA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT atas terbitnya Buku Panduan PPK dan PPS sebagai pedoman kerja PPK dan PPS dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur di tingkat Kecamatan dan/atau sebutan lainnya dan Desa/Kelurahan dan/atau sebutan lainnya. Tujuan diterbitkannya Buku Panduan PPK dan PPS ini adalah agar PPK dan PPS dapat bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan khususnya dalam hal rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat Kecamatan dan/atau sebutan lainnya dan Desa/Kelurahan dan/atau sebutan lainnya.

Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008. Sedangkan penyusunan buku ini didasarkan pada Keputusan KPU Provinsi Jawa Timur Nomor: 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Oleh Panitia Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan Kecamatan, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Komisi Pemilihan Umum Provinsi serta Penetapan Calon Terpilih, Pengesahan, Pengangkatan dan Pelantikan Dalam pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013.

Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. PPK dan PPS merupakan lembaga penyelenggara Pemilu yang mempunyai peran startegis dan sebagai bagian dari KPU, dalam tugasnya PPK dan PPS harus mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku;

2. PPS melaksanakan rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat Desa/Kelurahan dan /atau sebutan lainnya secara terbuka dengan cermat,teliti dan konsisten dengan menggunakan data-data asli yang diperoleh dari KPPS;

3. PPK melaksanakan rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat Kecamatan dan /atau sebutan lainnya secara terbuka dengan cermat,teliti dan konsisten dengan menggunakan data-data asli yang diperoleh dari PPS;

4. PPK dan PPS melaksanakan kegiatan rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

Akhirnya saya sampaikan dan ucapkan selamat bekerja dan semoga Alloh SWT senantiasa memberikan petunjuk dan keselamatan bagi seluruh anggota KPPS Provinsi Jawa Timur. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 10 Juni 2013

(4)

Page iv

DAFTAR ISI

Sambutan Ketua KPU Provinsi Jawa Timur iii

Daftar Isi iv

Daftar Singkatan v

BUKU PANDUAN PPK 1

BAB 1. PENDAHULUAN 1

BAB 2. MEMBANTU PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH 6

BAB 3. MELAKSANAKAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILUKADA 7

BAB 4. SEBELUM HARI PEMUNGUTAN SUARA 10

BAB 5. HARI PEMUNGUTAN SUARA 13

BAB 6. REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA 14

BAB 7. REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA ULANG 18 BAB 8. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN

SUARA DI PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN 20

BAB 9. MELAKUKAN EVALUASI DAN MEMBUAT LAPORAN 24

LAMPIRAN 26

BUKU PANDUAN PPS

BAB 1. PENDAHULUAN 1

BAB 2. MELAKUKAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH 3

BAB 3. SEBELUM HARI PEMUNGUTAN SUARA 9

BAB 4. HARI PEMUNGUTAN SUARA 13

BAB 5. PERSIAPAN PELAKSANAAN REKAPITULASI 14

BAB 6. PELAKSANAAN REKAPITULASI 17

BAB 7. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN

SUARA DI PPS 21

LAMPIRAN 25

(5)

Page v

DAFTAR SINGKATAN

UUD 1945 : Undang-Undang Dasar Tahun 1945

UU Nomor 15 Tahun 2011 : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum

KPU : Komisi Pemilihan Umum di tingkat Pusat (Nasional) KPU Provinsi : Komisi Pemilihan Umum di tingkat Provinsi

KPU Kabupaten/Kota : Komisi Pemilihan Umum di tingkat Kabupaten/Kota

PPK : Panitia Pemilihan Kecamatan

PPS : Panitia Pemungutan Suara

KPPS : Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

TPS : Tempat Pemungutan Suara

Bawaslu : Badan Pengawas Pemilu di tingkat Pusat (Nasional) Bawaslu Provinsi : Badan Pengawas Pemilu di tingkat Provinsi

Panwaslu Kabupaten/Kota : Panitia Pengawas Pemilu di tingkat Kabupaten/Kota Panwaslu Kecamatan : Panitia Pengawas Pemilu di tingkat Kecamatan PPL : Pengawas Pemilu Lapangan (Desa/kelurahan)

DPT : Daftar Pemilih Tetap

(6)
(7)

Page -1

Pendahuluan

1.1 ASAS PENYELENGGARA PEMILU

PPK adalah penyelenggara pemilihan umum di tingkat kecamatan. Dalam menyelenggarakan pemilihan umum PPK berpedoman kepada asas:

a. Mandiri; b. Jujur; c. Adil;

d. Kepastian hukum;

e. Tertib penyelenggara Pemilu; f. Kepentingan umum; g. Keterbukaan; h. Proporsionalitas; i. Profesionalita; j. Akuntabilitas; k. Efisiensi, dan l. Efektivitas.

1.2 TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN PPK

PPK dibentuk oleh KPU kabupaten/kota untuk membantu penyelenggaraan Pemilu di tingkat kecamatan atau sebutan lainnya dengan tugas, wewenang, dan kewajiban meliputi:

a. Membantu KPU Kabupaten dalam melakukan pemutakhiran data pemilih, daftar pemilih sementara, dan daftar pemilih tetap;

b. Membantu KPU Kabupaten dalam menyelenggarakan Pemilu;

c. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu di tingkat kecamatan yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten;

d. Menerima dan menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Kabupaten;

e. Mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh PPS di wilayah kerjanya;

f. Melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara melalui rapat yang harus dihadiri oleh saksi peserta Pemilu dan mengumumkan hasilnya;

g. Mengumumkan hasil rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada huruf f; h. Menyerahkan hasil rekapitulasi suara kepada seluruh peserta Pemilu;

i. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu Kecamatan, dan KPU Kabupaten;

j. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Panwaslu Kecamatan;

k. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kerjanya;

l. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang PPK kepada masyarakat;

m. Melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU Kabupaten sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan

(8)

Page -2

1.3 KODE ETIK PPK

PPK terikat pada kode etik penyelenggara Pemilu, sebagai berikut: 1. Menggunakan kewenangan berdasarkan hukum

2. Bersikap dan bertindak nonpartisan dan imparsial atau tidak memihak. 3. Bertindak transparan dan akuntabel.

4. Melayani pemilih menggunakan hak pilihnya. 5. Tidak melibatkan diri dalam konflik kepentingan. 6. Bertindak profesional, dan

7. Administrasi Pemilu yang akurat.

1.4 JADWAL KERJA PPK

11 Juni – 1 juli 2013 : Pengesahan dan Penyusunan DPS

14 – 15 Juli 2013 : Penyusunan dan Penetapan Rekapitulasi Jumlah Pemilih terdaftar dan jumlah TPS terinci dalam wilayah Kecamatan

26 – 27 Agustus 2013 : Menerima Logistik Pemilu di TPS dari KPU Kabupaten/Kota 27 – 28 Agustus 2013 : Mendistribusikan logistik Pemilu di TPS ke Desa/Kelurahan 30 – 31 Agustus 2013 : Menerima Berita Acara dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

di tingkat Desa/Kelurahan dari PPS

1 – 2 September 2013 : Penyusunan dan Penyampaian Berita Acara dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di tingkat Kecamatan kepada KPU Kabupaten/Kota

1.5 KETENTUAN PIDANA

Sanksi hukum pada pelanggaran pidana dalam pemungutan dan penghitungan suara Pemilukada yang ada dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, antara lain terdapat dalam:

1. Pasal 117 ayat (3)

Setiap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja mengaku dirinya sebagai orang lain untuk menggunakan hak pilih, diancam dengan pidana penjara paling singkat 15 (lima belas) hari dan paling lama 60 (enam puluh) hari dan/atau denda paling sedikit Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah).

2. Pasal 117 ayat (4)

Setiap orang yang pada waktu pemungutan suara dengan sengaja memberikan suaranya lebih dari satu kali di satu atau lebih TPS, diancam dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 4 (empat) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) dan paling banyak Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah).

3. Pasal 117 ayat (5)

Setiap orang yang dengan sengaja menggagalkan pemungutan suara diancam dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

4. Pasal 117 ayat (7)

Setiap orang yang dengan sengaja pada waktu pemungutan suara mendampingi seorang pemilih selain yang diatur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 ayat (1), diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

(9)

Page -3

5. Pasal 117 ayat (8) yang berbunyi :

Setiap orang yang bertugas membantu pemilih sebagaimana dimaksud dalam pasal 89 ayat (2) dengan sengaja memberitahukan pilihan si pemilih kepada orang lain, diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00- (satu juta rupiah) dan palingbanyak Rp 10.000.000,00- (sepuluh juta rupiah).

6. Pasal 118 ayat (1)

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang menyebabkan suara seorang pemilih menjadi tidak berharga atau menyebabkan Pasangan calon tertentu mendapat tambahan suara atau perolehan suaranya berkurang, diancam dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) bulan dan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

7. Pasal 118 ayat (2) yang berbunyi :

Setiap orang yang dengan sengaja merusak atau menghilangkan hasil pemungutan suara yang sudah disegel, diancam dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 2.000.000,00- (dua juta rupiah) dan paling banyak Rp 20.000.000,00- (dua puluh juta rupiah).

8. Pasal 118 ayat (3) yang berbunyi :

Setiap orang yang karena kelalaiannya menyebabkan rusak atau hilangnya hasil pemungutan suara yang sudah disegel, diancam dengan pidana penjara paling singkat 15 (lima belas) hari dan paling lama 2 (dua) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 100.000,00- (seratus ribu rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000,00- (satu juta rupiah).

9. Pasal 118 ayat (4) yang berbunyi :

Setiap orang yang dengan sengaja mengubah hasil penghitungan suara dan/atau berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara, diancam dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 3 (tiga) tahun dan / atau denda paling sedikit Rp 100.000.000,00- (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00- (satu milyar rupiah).

10.Pasal 119

Jika tindak pidana dilakukan dengan sengaja oleh penyelenggara atau pasangan calon, ancaman pidananya ditambah

Sanksi hukum pada pelanggaran pidana dalam pemungutan dan penghitungan suara Pemilukada yang ada dalam UU Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan UU Nomor 32 tahun 2004 terdapat dalam Pasal 115 sebagai berikut:

1. Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar mengenai diri sendiri atau diri orang lain tentang suatu hal yang diperlukan untuk pengisian daftar pemilih, diancam dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan dan denda paling sedikit Rp 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan paling banyak Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah);

2. Setiap orang yang dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya dan orang yang kehilangan hak pilihnya tersebut mengadukan diancam dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan

(10)

Page -4

dan denda paling sedikit Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan paling banyak

Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah);

3. Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan surat yang menurut suatu aturan dalam Undang-Undang ini diperlukan untuk menjalankan suatu perbuatan dengan maksud untuk digunakan sendiri atau orang lain sebagai seolah-olah surat sah atau tidak dipalsukan, diancam dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah);

4. Setiap orang yang dengan sengaja dan mengetahui bahwa suatu surat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah tidak sah atau dipalsukan menggunakannya, atau menyuruh orang lain menggunakannya sebagai surat sah, diancam dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah);

5. Setiap orang yang dengan kekerasan atau dengan ancaman kekuasaan yang ada padanya saat pendaftaran pemilih menghalang-halangi seseorang untuk terdaftar sebagai pemilih dalam pemilihan kepala daerah menurut Undang-Undang ini, diancam dengan dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah);

6. Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar atau menggunakan surat palsu seolah-olah sebagai surat yang sah tentang suatu hal yang diperlukan bagi persyaratan untuk menjadi pasangan calon kepala daerah/wakil kepala daerah, diancam dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah);

7. Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan yang tidak benar atau menggunakan identitas diri palsu untuk mendukung bakal pasangan calon perseorangan kepala daerah dan wakil kepala daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 diancam dengan pidana penjara paling singkat 12 (dua belas) bulan dan paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan dan denda paling sedikit Rp 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah);

8. Anggota PPS, anggota PPK, anggota KPU kabupaten/kota, dan anggota KPU provinsi yang dengan sengaja memalsukan daftar dukungan terhadap calon perseorangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, diancam dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah);

(11)

Page -5

9. Anggota PPS, anggota PPK, anggota KPU kabupaten/kota, dan anggota KPU provinsi yang

dengan sengaja tidak melakukan verifikasi dan rekapitulasi terhadap calon perseorangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, diancam dengan pidana penjara paling singkat 36 (tiga puluh enam) bulan dan paling lama 72 (tujuh puluh puluh dua) bulan dan denda paling sedikit Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah) dan paling banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).

(12)

Page -6

Membantu Pemutakhiran Data Pemilih

Dalam tahapan pemutahiran data pemilih Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) membantu pemutakhiran data pemilih dengan cara-cara berikut ini:

1. Menerima Data Pemilih/DPS (Model A KWK.KPU/Model A1 KWK.KPU) dari KPU kabupaten/Kota sebanyak sebanyak 1 (satu) rangkap untuk arsip PPK dan 2 (dua) rangkap untuk dikirim ke PPS, dengan ketentuan 1 (satu) rangkap untuk arsip di PPS dan 1 (satu) rangkap untuk pencocokan dan penelitian (coklit) oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP), disertai blangko formulir (Model A2 KWK.KPU, Model A3.2 KWK.KPU, dan Model A3.3 KWK.KPU).

2. Menyelenggarakan bimbingan teknis pemutakhiran data pemilih kepada PPS, mengenai: a. Jadwal waktu pemutakhiran data pemilih;

b. Formulir pemutakhiran data pemilih dan cara pengisiannya; c. Kegiatan PPS dalam pemutakhiran data pemilih;

d. Pembentukan PPDP serta tugas dan wewenangnya; e. Sosialisasi pemutakhiran data pemilih.

3. Menerima DPT (Model A3 KWK.KPU) dari PPS sebanyak 2 (dua) rangkap untuk diteruskan kepada KPU Provinsi Jawa Timur.

(13)

Page -7

Melaksanakan Sosialisasi Penyelenggaraan

Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Salah tugas, wewenang dan kewajiban Panitia Pemiliha Kecamatan (PPK) sesuai dengan Pasal 42 huruf c UU Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilu, adalah melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu di tingkat Kecamatan yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota, dan salah satu tahapan itu adalah ”sosialisasi”.

Sosialisasi Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur adalah kegiatan penyampaian informasi mengenai sistem dan tata cara teknis penyelenggaraan, serta tentang tahapan dan program penyelenggaraan dengan tujuan agar semua orang memahami/mengerti dan untuk mengajak orang berpartisipasi dalam setiap tahapan. Materi sosialisasi adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat program, simbol-simbol atau tanda yang berkaitan dengan informasi semua tahapan dan program Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan PPK dalam melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan di wilayah kerjanya, sebagai berikut:

1. Menerima bahan-bahan sosialisasi dari KPU Kabupaten/Kota, antara lain berupa baliho, spanduk, poster, brosur, stiker, leaflet, dan melakukan langkah-langkah :

 Mendistribusikan bahan-bahan sosialisasi kepada PPS, instansi pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga kemasyarakatan di wilayah kerja PPK sesuai petunjuk KPU kabupaten;

 Menyebarluaskan dengan cara memasang/menempelkan di sarana pengumuman kecamatan atau sarana umum yang mudah dilihat dan/atau dijangkau oleh masyarakat. 2. Melakukan kegiatan tatap muka, seperti rapat kerja dengan PPS, ceramah kepada masyarakat

dan/atau simulasi, dengan materi :

 Pengertian Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

 Tahapan, program dan jadwal waktu penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

 Sistem dan tata cara teknis penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

 Tata cara pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

(14)

Page -8

Apa saja Materi yang disosialisasikan ?

Mengapa Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Harus Dilaksanakan?

 Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sarana untuk melaksanakan kedaulatan rakyat berdasarkan asas langsung, umum, bebas dan rahasia (luber), serta jujur dan adil (jurdil).  Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah menjadi satu-satunya ruang untuk menunjukan

keberkuasaan rakyat atau melalui proses pemilihan itu, rakyat menyerahkan sebagian kedaulatannya kepada elitenya.

 Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah juga untuk membedakan antara demokrasi dan nondemokrasi, baik dalam proses pemilihan maupun bentuk pertanggungjawaban kepada publik.

Tata cara pemberian suara pada surat suara

 Dalam memberikan suara, pemilih mencoblos salah satu pasangan calon pada kolom foto pasangan calon yang disediakan dalam surat suara.

 Sebelum mencoblos, surat suara diletakkan dalam keadaan terbuka lebar-lebar di atas alas pencoblosan surat suara, selanjutnya surat suara dicoblos dengan alat pencoblos yang disediakan.  Pemilih dilarang membubuhkan tulisan dan/atau catatan lain pada surat suara, karena akan

berakibat suaranya menjadi tidak sah.

 Setelah mencoblos surat suara, pemilih melipat kembali surat suara seperti semula sehingga tanda tangan Ketua KPPS tetap dalam keadaan terlihat, dan tanda coblosan tidak dapat dilihat.

 Pemilih setelah memberikan suaranya, menuju ke tempat kotak suara dan memperlihatkan kepada Ketua KPPS, selanjutnya surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara.

 Pemilih sebelum keluar TPS wajib diberikan tanda khusus (tinta) pada salah satu jari tangan.

Siapa Peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ?

 Pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik secara berpasangan sebagai satu kesatuan; dan/atau

 Pasangan calon perseorangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang didukung oleh sejumlah orang yang telah memenuhi persyaratan secara berpasangan sebagai satu kesatuan.

Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara di TPS ?

 pemilih yang terdaftar dalam DPT untuk TPS (Model A3);

pemilih yang terdaftar dalam DPS tetapi tidak terdaftar dalam DPT;

pemilih yang memenuhi syarat tetapi tidak terdaftar dalam DPS, Daftar Pemilih Tambahan dan DPT dapat menggunakan hak pilihnya dengan menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) yang masih berlaku atau nama sejenisnya;

Penggunaan hak pilih dengan menggunakan KTP dan KK atau nama lainnya tersebut hanya dapat dilakukan di TPS yang berada di RT/RW atau nama sejenisnya sesuai dengan alamat yang tertera dalam KTPnya.

(15)

Page -9

Bagaimana cara pemberian suara bagi penyandang cacat ?

 Pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain pada saat memberikan suara di TPS dapat dibantu oleh petugas KPPS atau orang lain atas permintaan pemilih yang bersangkutan.

 Petugas KPPS atau orang lain yang membantu pemilih, wajib merahasiakan pilihan pemilih yang dibantunya.

 Untuk bantuan orang lain atas permintaan pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain, pencoblosan surat suara dilakukan oleh pemilih sendiri dengan bantuan orang lain tersebut.

 Anggota KPPS atau orang lain yang membantu pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain, wajib merahasiakan pilihan pemilih yang bersangkutan, dengan menandatangani surat pernyataan dengan menggunakan formulir Model C-7 KWK.

Surat suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dinyatakan sah, apabila:

 Surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS ; dan

 Tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kolom yang memuat satu pasangan calon; atau

 Tanda coblos terdapat dalam salah satu kolom yang memuat nomor, foto, dan nama pasangan calon yang telah ditentukan; atau

 Tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu kolom yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon; atau

 Tanda coblos terdapat pada salah satu kolom yang memuat nomor, foto, dan nama pasangan calon.

Bagaimana pelaksanaan pemungutan suara bagi pemilih yang menjalani rawat inap di rumah sakit?

 Pemilih yang menjalani rawat inap di rumah sakit atau sejenisnya, yang sedang menjalani hukuman penjara, pemilih yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap yang tinggal diperahu atau bekerja lepas pantai, dan tempat-tempat lain yang dipandang perlu, KPU Kabupaten dapat membentuk TPS khusus.

 Pada TPS sebagaimana dimaksud diatas, dibentuk KPPS yang keanggotaannya sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, terdiri dari seorang Ketua dan Anggota-anggota, yang berasal dari PPS tempat TPS khusus tersebut dibentuk.

 Anggota KPPS diangkat oleh PPS yang wilayah kerjanya meliputi TPS khusus tersebut.  Ketua KPPS untuk TPS khusus dipilih dari dan oleh Anggota KPPS.

(16)

Page -10

Sebelum Hari Pemungutan Suara

Menerima logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari KPU Kabupaten/Kota dan mendistribusikannya ke PPS

Melakukan supervisi persiapan pemungutan suara

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Panitia Pemilhan Kecamatan (PPK) sebelum hari pemungutan suara, antara lain:

1. KPU Kabupaten/Kota menyerahkan kepada KPPS melalui PPS/PPK perlengkapan pemungutan suara di TPS. Langkah-langkah PPK terkait dengan kegiatan menerima dan mendistribusikan logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan rapat persiapan distribusi logistik dengan agenda:

 Menyusun jadwal pengiriman logistik ke PPS sesuai petunjuk KPU Kabupaten/Kota, dengan prioritas desa terjauh dan/atau sulit dijangkau;

 Menjadwalkan rapat koordinasi dengan Camat, Panwaslu Kecamatan dan aparat keamanan;

 Menjadwalkan rapat kerja dengan PPS dengan agenda distribusi logistik;

b. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Camat, Panwaslu kecamatan dan aparat keamanan, dengan agenda:

 Jadwal waktu penerimaan logistik dari KPU Kabupaten/Kota, jumlah dan jenis logistik yang diterima;

 Gudang/tempat untuk menyimpan logistik sebelum didistribusikan ke PPS;

 Jadwal waktu pengiriman dan alat angkut yang digunakan untuk pengiriman logistik ke PPS;

 Petugas untuk pengamanan logistik pada masa penyimpanan di PPK dan pengiriman ke PPS.

c. Menerima logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari KPU Kabupaten/Kota dan memeriksa kelengkapannya sesuai dengan bukti penerimaan. Apabila terdapat kekurangan, ketua PPK harus melaporkan hal tersebut kepada KPU Kabupaten/Kota dan memastikan kekurangan dipenuhi;

d. Menjaga keamanan logistik selama masa penyimpanan di PPK dan pada saat pengiriman ke PPS, yakni tidak membuka, merusak, atau menghilangkan, dan disimpan pada tempat yang memadai dan dapat dijamin keamanannya;

e. Mengirim logistik kepada PPS, dengan ketentuan sudah harus diserahkan dan diterima oleh PPS untuk disampaikan kepada KPPS dengan memperhatikan jadwal waktu pelaksanaan dan pemungutan suara di TPS. Langkah-langkah PPK sebagai berikut:

 Mendahulukan desa terjauh dan/atau sulit dijangkau;  Menyertakan anggota PPK dan petugas pengamanan;

(17)

Page -11

Melakukan supervisi persiapan pemungutan suara

Melakukan supervisi pengiriman logistik dari PPS kepada KPPS, yakni memastikan seluruh logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di TPS sudah diterima KPPS paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara (tanggal 11 Agustus 2013);

Melakukan supervisi pembentukan TPS oleh KPPS, yakni memastikan seluruh TPS sudah dibentuk oleh KPPS paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara (tanggal 11 Agustus 2013).

Apa saja Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS ? Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara, terdiri atas:

a. Kotak suara sebanyak 1 (satu) buah dengan diberi label Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur;

b. Bilik suara sebanyak 2 (dua) buah;

c. Surat suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur sebanyak jumlah pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap untuk TPS, dan ditambah 2,5 % (dua setengah persen), beserta kelengkapan administrasi lainnya, terdiri dari :

1) Tanda khusus/tinta paling banyak 2 (dua) botol;

2) Alat pencoblos dan alas pencoblosan surat suara masingmasing 2 (dua) buah;

3) Segel Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur sebanyak 15 (lima belas) buah;

4) Formulir berita acara pemungutan dan penghitungan suara di TPS (formulir seri C-KWK.KPU beserta lampirannya);

5) Alat kelengkapan lainnya terdiri dari lem, karet/tali pengikat, label, spidol hitam, sampul kertas, kantong plastik, dan ballpoint.

d. Daftar pasangan calon sebanyak 1 (satu) lembar untuk ditempatkan di dekat pintu masuk TPS; e. Salinan Daftar Pemilih Tetap untuk TPS sebanyak 2 (dua) rangkap yang dibuat oleh PPS;

f. Tanda pengenal KPPS sebanyak 7 (tujuh) buah dan tanda pengenal saksi sebanyak sesuai keperluan; g. Surat pemberitahuan untuk memberikan suara di TPS sebanyak jumlah pemilih dalam daftar pemilih

tetap untuk TPS;

h. Panduan teknis pengisian formulir pemungutan dan penghitungan suara di TPS termasuk naskah sumpah/janji KPPS; dan

i. Gembok dan anak kunci sebanyak 1 (satu) buah dalam kantong plastik transparan.

Apa saja isi KOTAK SUARA?

Logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah apa saja yang di dalam kotak suara (sudah ditempel stiker nomor kotak) yang digembok dan dikunci, serta disegel ?

 Surat suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur;  tanda khusus/tinta;

 Alat pencoblos dan alas pencoblosan surat suara;

 Segel Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur;  Formulir berita acara pemungutan dan penghitungan suara di TPS;

 Alat kelengkapan lainnya terdiri dari lem, karet/tali pengikat, label, spidol hitam, sampul kertas, kantong plastik, dan ballpoint.

Logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah apa saja yang tidak dimasukkan ke dalam kotak suara, tetapi dikemas tersendiri?

 Bilik suara sebanyak 2 (dua) buah;

 Daftar pasangan calon sebanyak 1 (satu) lembar untuk ditempatkan di dekat pintu masuk TPS;  Daftar pemilih tetap untuk TPS sebanyak 2 (dua) rangkap yang dibuat oleh PPS;

 Tanda pengenal KPPS sebanyak 7 (tujuh) buah dan tanda pengenal saksi sebanyak sesuai keperluan;  Surat pemberitahuan untuk memberikan suara di TPS sebanyak jumlah pemilih dalam daftar pemilih

tetap untuk TPS;

 Panduan teknis pengisian formulir pemungutan dan penghitungan suara di TPS termasuk naskah sumpah/janji KPPS; dan gembok dan anak kunci sebanyak 1 (satu) buah dalam kantong plastik transparan

(18)

Page -12

2. Melakukan supervisi persiapan pemungutan suara

Melakukan supervisi pengiriman logistik dari PPS kepada KPPS, yakni memastikan seluruh logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di TPS sudah diterima KPPS paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara (tanggal 28 Agustus 2013);

Melakukan supervisi pembentukan TPS oleh KPPS, yakni memastikan seluruh TPS sudah dibentuk oleh KPPS paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara (tanggal 28

(19)

Page -13

Hari Pemungutan Suara

1. Melakukan supervisi pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di TPS, yakni memastikan pemungutan dan penghitungan suara di TPS dilaksanakan oleh KPPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

2. Memastikan bahwa seluruh PPS/TPS diwilayahnya sudah tercukupi logistik dan alat kelengkapan lainnya;

3. Menerima dan merekap hasil perolehan suara dari masing-masing TPS diwilayah kerjanya berdasarkan Formulir Lampiran Model C1 KWK.KPU yang disampaikan oleh KPPS/PPS pada saat setelah selesainya penghitungan suara di TPS.

4. Melakukan sepervisi/pendampingan kepada PPS diwilayah kerjanya pada saat rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS).

(20)

Page -14

Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Suara

Kegiatan yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan pada saat kegiatan Rekapitulasi hasil penghitungan suara, antara lain:

1. Melakukan rekapitulasi

2. Membuat berita acara dan sertifikat rekapitulasi 3. Menyerahkan hasil rekapitulasi

4. Mengumumkan hasil rekapitulasi kepada masyarakat

Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur di kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan dilaksanakan dalam rapat pleno terbuka PPK, langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan rapat rekapitulasi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan rapat persiapan dengan agenda:

a. Menyusun jadwal rapat rekapitulasi dengan cara membagi jumlah desa/kelurahan di wilayah kerja PPK sesuai dengan urutannya masing-masing sehingga rekapitulasi diselesaikan sesuai alokasi waktu yang disediakan, yakni dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 2 September 2013. Apabila dalam waktu yang ditentukan belum dapat menyelesaikan rekapitulasi, PPK tetap harus menyelesaikan rekapitulasi seluruh desa/kelurahan dalam wilayah kerja PPK;

b. Menyusun pembagian kerja di antara ketua dan anggota PPK, sekretaris PPK, dan ketua PPS, sebagai berikut:

 Ketua PPK memimpin rapat;

 Keempat anggota PPK, masing-masing mendapat tugas mencatat perolehan suara di formulir rekapitulasi;

 Ketua PPS membantu PPK membacakan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPS wilayah kerjanya;

 Sekretaris PPK menyiapkan formulir rekapitulasi;

 Menjadwalkan rapat koordinasi dengan Camat, Panwaslu kecamatan dan aparat keamanan;

 Menjadwalkan rapat kerja dengan PPS dengan agenda rapat rekapitulasi.

2. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Camat, Panwaslu kecamatan dan aparat keamanan, dengan agenda:

 Jadwal waktu dan persiapan pelaksanaan rapat;

 Gudang/tempat untuk menyimpan kotak suara yang berisi berita acara dan sertifikat hasil penghitungan perolehan suara Pemilu di TPS;

 Ruang/tempat untuk rapat;

 Pengamanan kotak suara selama penyimpanan di PPK dan selama pelaksanaan rapat rekapitulasi di PPK.

(21)

Page -15

Apa saja Perlengkapan administrasi dan sarana rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di PPK ?

Formulir untuk berita acara dan sertifikat hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan;

Formulir Lampiran Model DA-1 KWK.KPU Ukuran Besar, untuk menuliskan perolehan suara masing-masing pasangan calon;

Sampul kertas Model III.S1 KWK.KPU sebanyak 1 (satu) buah, untuk memuat formulir berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan yang disampaikan kepada KPU Kabupaten;

Segel Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur sebanyak 15 (lima belas) lembar;

Spidol sebanyak 1 (satu) buah; Ballpoint sebanyak 2 (dua) buah;

Lem perekat digunakan untuk alat perekat sampul kertas;

Ruang rapat yang mampu menampung peserta rapat yaitu dari saksi, Panwaslu Kecamatan, Pemantau, Ketua PPS serta penempatan kotak suara dari seluruh TPS dalam wilayah kerja PPK.

3. Menyelenggarakan rapat kerja dengan PPS dengan agenda rapat rekapitulasi, guna memberikan penjelasan tentang :

 Jadwal rapat rekapitulasi untuk masing-masing desa/kelurahan;  Tata cara rapat rekapitulasi;

 Tugas ketua PPS dalam rapat rekapitulasi.

4. Mempersiapkan rapat rekapitulasi

a. Mengirim surat pemberitahuan pelaksanaan rapat kepada saksi peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, ketua PPS/KPPS dan Panwaslu kecamatan, pemantau serta undangan lain yang dipandang perlu paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat (Model DA-5 KWK.KPU);

b. Menerima surat mandat tertulis saksi peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari ketua dan sekretaris Tim Kampanye tingkat kabupaten, paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat, dan memberikan tanda terima;

c. Menyiapkan ruang rapat paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat, ruang rapat harus memperhatikan kapasitas peserta rapat dan penempatan kotak suara dari seluruh PPS dalam wilayah kerja PPK. Jika ruang rapat di kantor PPK tidak memenuhi kapasitas untuk pelaksanaan rapat rekapitulasi, PPK berkoordinasi dengan Camat setempat untuk mendapatkan ruang rapat yang memenuhi kapasitas untuk pelaksanaan rapat rekapitulasi.

d. Paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat, melakukan kegiatan:

 Mengatur tempat termasuk papan tulis/tempat untuk menempelkan formulir pencatatan perolehan suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lampiran Model DA-1 KWK.KPU ukuran besar), dan tempat duduk saksi, Panwaslu kecamatan, pemantau, ketua PPS diatur sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan rekapitulasi dapat diikuti oleh semua yang hadir dengan jelas;

 Mengatur alat keperluan administrasi sedemikian rupa, sehingga mudah digunakan untuk keperluan rekapitulasi, yaitu formulir rekapitulasi (Seri DA KWK.KPU), sampul kertas, segel, dan peralatan lainnya, seperti spidol, ballpoint dan lem perekat;

 Menempatkan kotak suara yang masih terkunci dan tersegel di dekat meja pimpinan PPK serta menyiapkan anak kuncinya;

(22)

Page -16

5. Menyelenggarakan rapat rekapitulasi

a. Petugas di PPK menerima peserta rapat rekapitulasi, dengan ketentuan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

 Saksi dari pasangan calon wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Tim Kampanye tingkat kabupaten yang bersangkutan;

 Setiap saksi pasangan calon hanya dapat menjadi saksi untuk 1 (satu) pasangan calon;  Saksi harus hadir tepat waktu/sebelum rapat dimulai. Apabila terlambat hadir atau hadir

setelah dimulainya rapat PPK tentang rekapitulasi, maka dinyatakan tidak hadir sebagai saksi;

b. Ketua PPK membuka rapat dan menyatakan rapat dimulai, memberikan penjelasan mengenai jadwal rapat dan tata cara rekapitulasi, termasuk tata cara mengajukan keberatan dan alokasi waktu penyampaian pernyataan keberatan;

c. Ketua PPK memandu pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara seluruh PPS untuk masing-masing desa/kelurahan sesuai urutan dan jadwal waktu, dengan melakukan langkah-langkah :

1) PPK dibantu oleh PPS yang ditunjuk memperlihatkan kotak suara berisi Berita Acara Model D KWK.KPU beserta lampirannya yang masih terkunci dan disegel, kemudian membuka dokumen-dokumen serta membacakan Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara yang berisi data pemilih, penggunaan hak pilih, data penggunaan surat suara dan data suara sah dan tidak sah yang terdapat dalam Model D1 KWK.KPU, dan dicatat kedalam formulir Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara (Model DA-1 KWK.KPU);

2) PPK dibantu oleh PPS membacakan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara yang berisi Suara Sah dan Suara tidak sah dari tiap pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (lampiran Model D1 KWK.KPU), dan dicatat kedalam formulir Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara (Lampiran DA1 KWK.KPU) ukuran kecil dan juga kedalam formulir Lampiran Model D1 KWK.KPU ukuran besar;

3) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 dilaksanakan secara berurutan dimulai dari Desa nomor 1 (satu) sampai dengan Desa nomor terakhir dalam satu wilayah kecamatan sampai selesai.

d. Dalam pelaksanaan kegiatan rekapitulasi, PPK memperhatikan kejadian khusus yang terjadi dan apabila ada, dicatat dalam Pernyataan Keberatan Saksi dan Kejadian Khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Panitia Pemilihan Kecamatan (Model DA2-KWK.KPU), serta apabila tidak ada kejadian khusus, dicatat ‘nihil’;

e. Panwaslu Kecamatan wajib menyampaikan laporan atas dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah kepada PPK; f. Saksi dapat menyampaikan laporan dugaan adanya pelanggaran, penyimpangan dan/atau

kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah kepada PPK;

g. PPK wajib langsung menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud diatas, pada hari pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

6. Penyusunan Berita Acara dan Sertifikat

a. PPK membuat Berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (Model DA-KWK.KPU), beserta lampirannya;

(23)

Page -17

b. Berita Acara dan sertifikat tersebut ditandatangani oleh Ketua dan seluruh anggota PPK

serta saksi yang hadir dan dibubuhi cap PPK, kemudian dimasukkan ke dalam sampul dan disegel.

c. Dalam hal terdapat anggota PPK dan saksi pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang hadir, tetapi tidak bersedia menandatangani, berita acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ditandatangani oleh anggota PPK dan saksi yang hadir yang bersedia menandatangani.

d. PPK mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tingkat Kecamatan di tempat umum atau ditempat yang mudah diakses oleh masyarakat dalam wilayah PPK.

e. PPK menyerahkan berita acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tersebut, kepada :

1) Saksi yang hadir, sebanyak masing-masing 1 (satu) rangkap; 2) Panwaslu Kecamatan yang hadir, sebanyak 1 (satu) rangkap; 3) pengumuman, sebanyak 1 (satu) rangkap;

4) KPU Kabupaten/kota, sebanyak 1 (satu) rangkap.

f. PPK wajib menyerahkan kepada KPU Kabupaten/kota kotak suara tersegel dengan menggunakan surat pengantar Model DA-4 KWK.KPU, yang berisi : Surat Suara, berita acara, sertifikat hasil penghitungan suara di TPS dan PPS, Berita Acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat PPK.

(24)

Page -18

REKAPITULASI

HASIL PENGHITUNGAN SUARA ULANG

1. Rekapitulasi hasil penghitungan suara ulang berupa rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK,

apabila terjadi keadaan sebagai berikut:

a. Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan secara tertutup;

b. Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau kurang mendapatkan penerangan cahaya;

c. Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas; d. Rekapitulasi hasil penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;

e. Saksi, pengawas Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan proses rekapitulasi hasil penghitungan suara secara jelas; dan/atau

f. Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di tempat lain atau waktu lain dari yang telah ditentukan.

2. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud diatas, saksi atau Panwaslu kecamatan, dapat mengusulkan untuk dilaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK yang bersangkutan.

3. Rekapitulasi hasil penghitungan suara ulang di PPK harus dilaksanakan dan selesai pada hari/tanggal pelaksanaan rekapitulasi.

4. Rekapitulasi hasil penghitungan suara ulang yang disebabkan kerusuhan yang mengakibatkan rekapitulasi hasil penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan, dilaksanakan paling lama 5 (lima) hari setelah hari/tanggal pemungutan suara berdasarkan keputusan PPK.

(25)
(26)

Page -20

Petunjuk Pengisian Formulir Rekapitulasi

Hasil Penghitungan Suara di Panitia Pemilihan Kecamatan

(Contoh pengisian formulir dapat dilihat di LAMPIRAN)

1. Dimulai dengan pengisian : Formulir Model DA-1 KWK.KPU, angkanya diisi dari formulir Model D-1 KWK.KPU.

Berlaku ketentuan/rumus:

Jumlah pemilih dalam SDPT (A1) sama dengan jumlah pemilih dalam SDPT yang menggunakan hak pilih (A2) ditambah jumlah pemilih dalam SDPT yang tidak menggunakan hak pilih (A3)

harus sama dengan jumlah SDPT Kecamatan. ( A1 = A2 + A3 = DPT Kecamatan ).

Jumlah pemilih dalam SDPT yang menggunakan hak pilih (A2) ditambah jumlah pemilih yang tidak terdaftar dalam SDPT tetapi menggunakan hak pilihnya dan dicatat dalam kolom jumlah pemilih dari TPS lain dan jumlah pemilih dari TPS lain (A4) harus sama dengan jumlah surat suara terpakai dan harus sama dengan jumlah suara sah dan tidak sah (C3).

( A2 + A4 = B2 = C3 ).

2. Dilanjutkan dengan pengisian :Formulir Lampiran Model DA-1 KWK.KPU, angkanya diisi dari formulir lampiran Model D-1 KWK.KPU.

Berlaku ketentuan/rumus :

Jumlah suara sah (A) ditambah jumlah suara tidak sah (B) lampiran DA-1 KWK.KPU harus sama dengan jumlah surat suara terpakai (B2) dan harus sama dengan C3 Model DA-1 KWK.KPU. ;

(Jumlah Akhir A + Jumlah Akhir B ) lampiran Model DA-1 KWK.KPU = ( Jumlah Akhir B1 ) = C3 Model DA-1 KWK.KPU.

(27)

Page -21

Page -21

Page -21

(28)

Page -22

Page -22

Page -22

(29)

Page -23

Page -23

Page -23

(30)

Page -24

Melakukan Evaluasi

Dan Membuat Laporan

Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh PPK setelah melaksanakan seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, PPK berkewajiban melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan di wilayah kerja PPK, sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan rapat kerja untuk melakukan evaluasi penyelengaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tingkat kecamatan, sebagai nara sumber antara lain: ketua PPK, ketua Panwaslu kecamatan, Camat, Kapolsek, perwakilan PPS/KPPS, dan mengundang ketua/anggota PPS, perwakilan KPPS, dan undangan lain yang dipandang perlu sebagai peserta;

2. Menyusun laporan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tingkat kecamatan. Hasil rapat evaluasi disertai data pendukung semua tahapan merupakan materi yang disusun dalam laporan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

3. Menyerahkan laporan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tingkat kecamatan kepada KPU kabupaten/kota.

Apa saja yang dimuat dalam laporan ?

1. Halaman judul memuat: a. Logo KPU

b. Judul laporan

c. PPK Kecamatan ..., Provinsi Jawa Timur.

d. Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 2. Kata Pengantar

3. Daftar isi

4. Pemutakhiran Data Pemilih a. Pelaksanaan b. Permasalahan c. Rekomendasi 5. Sosialisasi a. Pelaksanaan b. Permasalahan c. Rekomendasi 6. Kampanye a. Pelaksanaan b. Permasalahan c. Rekomendasi

7. Pemungutan dan penghitungan suara a. Kegiatan sebelum hari pemungutan suara b. Kegiatan pada hari pemungutan suara 8. Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara

a. Pelaksanaan b. Permasalahan c. Rekomendasi 9. Penutup

(31)

Page -25

EVALUASI DAN PEMBUATAN LAPORAN PENYELENGGARAAN

(32)

Page -26

LAMPIRAN

CONTOH JENIS FORMULIR REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA

PEMILU KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

DI TINGKAT KECAMATAN OLEH PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

1.

MODEL DA - KWK.KPU : Berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur di tingkat Kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan.

2.

MODEL DA-1 KWK.KPU : Catatan pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur di tingkat Kecamatan;

3.

Lampiran MODEL DA-1

KWK.KPU : Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suaraPemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur di tingkat Kecamatan;

4.

Lampiran MODEL DA-1

KWK.KPU (Ukuran Besar) : Rekapitulasi hasil penghitungan suara PemilihanUmum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur di tingkat Kecamatan;

5.

MODEL DA-2 KWK.KPU : Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi

penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur di tingkat Kecamatan;

6.

MODEL DA-3 KWK.KPU : Surat pemberitahuan waktu dan tempat rekapitulasi penghitungan suara tingkat kecamatan;

7.

MODEL DA-4 KWK.KPU : Surat pengantar penyampaian berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK;

8.

MODEL DA-5 KWK.KPU : Berita Acara penerimaan Kotak, Berkas kelengkapan Administrasi dari Panitia pemilihan Kecamatan;

9.

MODEL DA-6 KWK.KPU : Tanda terima penyampaian Berita Acara dan

Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 kepada Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan dan saksi pasangan calon yang hadir.

Ditetapkan di : Surabaya, Pada tanggal : 10 Juni 2013

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR

(33)

Page -27

BERITA ACARA

REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA

PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

DITINGKAT KECAMATAN OLEH PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

Pada hari ini ………. tanggal ……… bulan ………. tahun ………….. Panitia Pemilihan Kecamatan mengadakan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam rapat Panitia Pemilihan Kecamatan, dihadiri oleh saksi pasangan calon Kepala Daerah, pengawas Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, pemantau Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan anggota masyarakat bertempat di : Kecamatan : ………..

Kabupaten/Kota : ………..

Provinsi : ………

Telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut : 1. Mencatat hal-hal sebagai berikut :

a. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk PPS di wilayah PPK;

b. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap untuk PPS di wilayah PPK yang menggunakan hak pilih;;

c. Jumlah pemilih dalam salinan daftar pemilih tetap dari seluruh PPS di wilayah PPK yang tidak menggunakan hak pilih;

d. Jumlah pemilih dari TPS lain;

e. Jumlah surat suara yang diterima oleh PPS dalam wilayah PPK, termasuk cadangan;

f. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos dari seluruh PPS di wilayah PPK;

g. Jumlah surat suara yang tidak terpakai dari seluruh PPS di wilayah PPK;

h. Jumlah surat suara yang terpakai dari seluruh PPS di wilayah PPK yang terdiri dari suara sah dan suara tidak sah;

2. Melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara dengan menghitung perolehan suara masing-masing pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

3. Menerima, mencatat, memeriksa dan memutuskan keberatan/kejadian khusus yang diajukan oleh saksi sebagaimana terlampir dalam Model DA 2 – KWK.KPU.

Demikian ……....

*) Coret yang tidak perlu

(34)

Page -28

Demikian Berita Acara dibuat dalam …… ( ……… ) rangkap yang masing-masing rangkap

ditandatangani oleh Ketua, dan Anggota-anggota PPK serta saksi utusan pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang hadir. Berita Acara ini dilampiri :

1. Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tingkat Kecamatan (Model DA 1 – KWK.KPU);

2. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tingkat Kecamatan (lampiran Model DA 1 – KWK.KPU);

3. Pernyataan Keberatan Saksi dan Kejadian Khusus Yang Berhubungan Dengan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tingkat Kecamatan (Model DA 2 – KWK.KPU).

Masing-masing rangkap Berita Acara disampaikan kepada : 1.1 (satu) rangkap untuk KPU Kabupaten/Kota;

a. (satu) rangkap untuk saksi yang hadir;

PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

No Nama Tanda Tangan

1. Ketua ... ... 2. Anggota ... ... 3. Anggota ... ... 4. Anggota ... ... 5. Anggota ... ...

Saksi – saksi dari pasangan calon Kepala Daerah dan calon Wakil Kepala Daerah

No Nama Saksi dari nomor urut pasangancalon Kepala Daerah dan calon

Wakil Kepala Daerah Tanda Tangan 1. ... ... ... 2. ... ... ... 3. ... ... ... 4. ... ... ... 5. ... ... ...

(35)

Page -29

Page -29

Page -29

(36)

Page -30

Page -30

Page -30

(37)

Page -31

PERNYATAAN KEBERATAN

SAKSI DAN KEJADIAN KHUSUS YANG BERHUBUNGAN DENGAN

REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM

KEPALA DAERAHDAN WAKIL KEPALA DAERAH DI TINGKAT KECAMATAN

OLEH PANITIA PEMILIH KECAMATAN

Kecamatan

: ………..

Kabupaten/Kota *)

: ………..

Provinsi

: ………..

Catatan pernyataan keberatan oleh saksi dan kejadian khusus sebagai berikut :

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………. , …………. 20 ….

SAKSI YANG MENGAJUKAN KEBERATAN,

PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

KETUA,

(………..)

(………..)

(38)

Page -32

SURAT PEMBERITAHUAN

WAKTU DAN TEMPAT REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA

TINGKAT KECAMATAN

Diberitahukan kepada saksi pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah/Tim

Kampanye, bahwa pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Di Tingkat Kecamatan ...

Diselenggarakan pada :

Hari

: ………...

Tanggal

: ………...

Waktu

: ………...

Tempat/Alamat

: ………...

………. , ………. 20 ….

PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

KETUA,

(………..)

Catatan :

Para saksi pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah harus membawa

mandat dari Tim Kampanye.

(39)

Page -33

SURAT PENGANTAR

Perihal : Penyampaian Berita Acara Kepada : Rekapitulasi Hasil Penghitungan Yth. Ketua KPU Kab/Kota Suara di PPK. ….………

….……… di

-….………

Bersama ini disampaikan Berita Acara beserta lampiran dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara di :

Kecamatan : ………. Kabupaten/Kota : ……….

Provinsi : ……….

Jenis kelengkapan administrasi dan formulir rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPK, terdiri dari :

1. Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tingkat Kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (Model DA – KWK.KPU);

2. Rekapitulasi catatan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah di TPS dalam wilayah desa / kelurahan (Model DA-A KWK.KPU);

3. Rekapitulasi Sertifikat Hasil Penghitungan Suara untuk Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di TPS dalam Wilayah Desa/Keluarahan (Lampiran Model DA-A KWK.KPU);

4. Catatan Pelaksanaan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Tingkat Kecamatan (Model DA 1 – KWK.KPU);

5. Formulir Sertifikat Rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah tingkat kecamatan (Lampiran Model DA 1 – KWK.KPU Ukuran Kecil);

6. Rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala

7. Pernyataan keberatan saksi dan kejadian khusus yang berhubungan dengan rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Panitia Pemilihan Kecamatan. (Model DA 2 – KWK.KPU);

8. Surat pengantar penyampaian Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di PPK. (Model DA 3 – KWK.KPU);

9. Berita Acara Penerimaan Kotak Suara, berkas kelengkapan Admnistrasi dari Panitia Pemungutan Suara (Model DA 5 – KWK.KPU).

YANG MENYERAHKAN YANG MENERIMA

PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN KPU KABUPATEN/KOTA, KETUA,

(………..) (………..) NAMA JELAS NAMA JELAS

Catatan :

1. Lembar 1 untuk PPK

(40)

Page -34

BERITA ACARA

PENERIMAAN KOTAK SUARA DAN BERKAS KELENGKAPAN

ADMINISTRASI DARI PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

Pada hari ini ……… tanggal …...………... bulan ……….. tahun ……….

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota *) ...dalam Pemilu

Gubernur dan Wakil Gubernur/Bupati dan Wakil Bupati/Walikota dan Wakil Walikota *)

... telah menerima kotak suara yang berisi:

1. ………

2. ………

3. ………

4. ..………

5. ………

6. ………

7. ………

8. ………

9. ………

10. ………

Dari:

1. PPK

: ……….

2. Kabupaten/Kota *)

: ……….

3. Provinsi

: ……….

Demikian Berita Acara Penerimaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA

NO

Nama

Tanda Tangan

1.

Ketua

………

( ……… )

2.

Anggota

………

( ……… )

3.

Anggota

………

( ……… )

4.

Anggota

………

( ……… )

5.

Anggota

………

( ……… )

(41)

Page -35

TANDA TERIMA

PENYAMPAIAN BERITA ACARA DAN SERTIFIKAT REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA

PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

DI TINGKAT KECAMATAN

No

Nama

Saksi Pasangan Calon Kepala

Daerah Wakil Kepala Daerah

/ Panwas

Tanda Tangan

1.

...

(...)

2.

...

(...)

3.

...

(...)

4.

...

(...)

5.

Panitia Pengawas Pemilu

Kecamatan

(...)

………, ……….. 20…

Yang Menyerahkan

PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

(………)

(42)
(43)

Page | 1

PENDAHULUAN

1.1 TUGAS, WEWENANG dan KEWAJIBAN PPS

Panitia Pemungutan Suara (PPS) dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk membantu penyelenggaraan Pemilu di tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lainnya dengan tugas, wewenang, dan kewajiban meliputi:

a. Membantu KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK dalam melakukan pemutakhiran data pemilih, daftar pemilih sementara, daftar pemilih hasil perbaikan, dan daftar pemilih tetap;

b. Membentuk KPPS;

c. Mengangkat petugas pemutakhiran data pemilih; d. Mengumumkan daftar pemilih;

e. Menerima masukan dari masyarakat tentang daftar pemilih sementara;

f. Melakukan perbaikan dan mengumumkan hasil perbaikan daftar pemilih sementara; g. Menetapkan hasil perbaikan daftar pemilih sementara sebagaimana dimaksud pada huruf

f untuk menjadi daftar pemilih tetap;

h. Mengumumkan daftar pemilih tetap sebagaimana dimaksud pada huruf g dan melaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK;

i. Menyampaikan daftar pemilih kepada PPK;

j. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu di tingkat desa/kelurahan yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK;

k. Mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerjanya;

l. Melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada huruf k dalam rapat yang harus dihadiri oleh saksi peserta Pemilu dan pengawas Pemilu;

m. Mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerjanya;

n. Menyerahkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada huruf m kepada seluruh peserta Pemilu;

o. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Pengawas Pemilu Lapangan, dan PPK;

p. Menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan setelah kotak suara disegel;

q. Meneruskan kotak suara dari setiap PPS kepada PPK pada hari yang sama setelah rekapitulasi hasil penghitungan suara dari setiap TPS;

r. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Pengawas Pemilu Lapangan;

s. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kerjanya;

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Paparan “Kelulusan Manual Kualiti Terbitan” membantu pengguna melihat status semakan bagi manual kualiti yang diterbitkan dan disemak oleh Penyemak (Pengurus

Metode yang diterapkan pada kegiatan pengabdian ini adalah berupa transfer Ipteks perbaikan proses budidaya jamur tiram yaitu desain alat sterilisasi, ruang

Dari pembahasan diatas penyusun menyarankan agar kita sadar sedalam-dalamnya bahwa Pancasila adalah pandangan hidup Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia serta merasakan

Setelah memperhatikan beberapa pendapat diatas, maka penulis mendefinisikan tindak pidana adalah perbuatan yang oleh aturan hukum dilarang dan diancam dengan pidana,

penempatan kotak suara yang berisi Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara (Model C PPWP) dan Sertifikat Hasil Penghitungan Suara pasangan calon Presiden dan Wakil

Upaya-upaya dalam Mengatasi Kendala-kendala yang dihadapi Pesantren Tombo Ati dalam Mengembangkan Moral Pancasila Anak di Kampung Dayak (Sri Rahayu) Purwokerto

UNIT Tujuan Sasaran audit (KEGIA TAN/ PROSE S YANG DIAUDI T) AUDIT OR STANDA R/KRITE RIA YANG MENJAD I ACUAN Metoda Sum ber Data Instr ume n audit TGL & WA KTU AUD IT I TG

Konsep yang dipilih Jatengtravelguide.com untuk menyuguhkan sebuah website yang mewakili anak muda dinilai berhasil, sebab 86% dari 50 responden menjawab