3. ………
4. ..………
5. ………
6. ………
7. ………
8. ………
9. ………
10. ………
Dari:
1. PPK : ……….
2. Kabupaten/Kota *) : ……….
3. Provinsi : ……….
Demikian Berita Acara Penerimaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA
NO Nama Tanda Tangan
1. Ketua ……… ( ……… )
2. Anggota ……… ( ……… )
3. Anggota ……… ( ……… )
4. Anggota ……… ( ……… )
5. Anggota ……… ( ……… )
Page -35
TANDA TERIMA
PENYAMPAIAN BERITA ACARA DAN SERTIFIKAT REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA
PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
DI TINGKAT KECAMATAN
No Nama
Saksi Pasangan Calon Kepala
Daerah Wakil Kepala Daerah
/ Panwas
Tanda Tangan
1.
... (...)
2.
... (...)
3.
... (...)
4.
... (...)
5. Panitia Pengawas Pemilu
Kecamatan (...)
………, ……….. 20…
Yang Menyerahkan
PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN
(………)
Page | 1
PENDAHULUAN
1.1 TUGAS, WEWENANG dan KEWAJIBAN PPS
Panitia Pemungutan Suara (PPS) dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk membantu penyelenggaraan Pemilu di tingkat Desa/Kelurahan atau sebutan lainnya dengan tugas, wewenang, dan kewajiban meliputi:
a. Membantu KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK dalam melakukan pemutakhiran data pemilih, daftar pemilih sementara, daftar pemilih hasil perbaikan, dan daftar pemilih tetap;
b. Membentuk KPPS;
c. Mengangkat petugas pemutakhiran data pemilih; d. Mengumumkan daftar pemilih;
e. Menerima masukan dari masyarakat tentang daftar pemilih sementara;
f. Melakukan perbaikan dan mengumumkan hasil perbaikan daftar pemilih sementara; g. Menetapkan hasil perbaikan daftar pemilih sementara sebagaimana dimaksud pada huruf
f untuk menjadi daftar pemilih tetap;
h. Mengumumkan daftar pemilih tetap sebagaimana dimaksud pada huruf g dan melaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK;
i. Menyampaikan daftar pemilih kepada PPK;
j. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu di tingkat desa/kelurahan yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK;
k. Mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerjanya;
l. Melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada huruf k dalam rapat yang harus dihadiri oleh saksi peserta Pemilu dan pengawas Pemilu;
m. Mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerjanya;
n. Menyerahkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada huruf m kepada seluruh peserta Pemilu;
o. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Pengawas Pemilu Lapangan, dan PPK;
p. Menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan setelah kotak suara disegel;
q. Meneruskan kotak suara dari setiap PPS kepada PPK pada hari yang sama setelah rekapitulasi hasil penghitungan suara dari setiap TPS;
r. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh Pengawas Pemilu Lapangan;
s. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kerjanya;
Page | 2 t. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas
dan wewenang PPS kepada masyarakat;
u. Membantu PPK dalam menyelenggarakan Pemilu, kecuali dalam hal penghitungan suara; v. Melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU
Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
w. Melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1.2 KODE ETIK PPS
PPS terikat pada kode etik penyelenggara Pemilu, sebagai berikut: 1. Menggunakan kewenangan berdasarkan hukum;
2. Bersikap dan bertindak nonpartisan dan imparsial atau tidak memihak; 3. Bertindak transparan dan akuntabel;
4. Melayani pemilih menggunakan hak pilihnya; 5. Tidak melibatkan diri dalam konflik kepentingan; 6. Bertindak profesional, dan
7. Administrasi Pemilu yang akurat.
1.3 JADWAL KERJA PPS
11 Juni – 1 Juli 2013 : Pengesahan dan pengumuman DPS 11 Juni – 1 Juli 2013 : Perbaikan DPS
8 – 10 Juli 2013 : Pengesahan dan Pengumuman DPT
2 – 8 Agustus 2013 : Pembentukan KPPS di wilayah kerja PPS masing-masing dan melakukan bimbingan tehnis
18 – 24 Agustus 2013 : Penyampaian Salinan Daftar Pemilihan Tetap 27 – 28 Agustus 2013 : Menerima logistik Pemilu di TPS dari PPK
dan mendistribusikan ke KPPS 28 – 29 Agustus 2013 : Pengiriman logistik Pemilu ke TPS
29 Agustus 2013 : Penerimaan kotak suara yang berisi Berita Acara dan Sertifikat hasil penghitungan suara dari KPPS
30 – 31 Agustus 2013 : Penyusunan dan Penyampaian Berita Acara dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di tingkat Desa/Kelurahan kepada PPK
Page | 3
Melaksanakan Pemutakhiran Data Pemilih
2.1 PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH
Pasal 45 huruf d UU nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilu menyebutkan bahwa tugas, wewenang dan kewajiban PPS adalah mengumumkan daftar pemilih. Berkaitan dengan tugas, wewenang dan kewajiban PPS tersebut, maka PPS harus melakukan pemutahiran data pemilih dengan dibantu oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih yang diangkat oleh PPS.
Pemutakhiran data pemilih adalah kegiatan memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan dari Pemerintah Daerah untuk digunakan sebagai dasar penyusunan DPS yang dilaksanakan oleh KPU kabupaten dibantu PPK/PPS/PPDP.
Kegiatan PPS dalam pemutakhiran data pemilih sebagai berikut:
1. Menerima Data Pemilih/DPS (Model A KWK.KPU/Model A1 KWK.KPU) dari PPK sebanyak 2 (dua) rangkap, dengan ketentuan 1 (satu) rangkap untuk arsip di PPS dan 1 (satu) rangkap untuk pencocokan dan penelitian (coklit) oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP), disertai blangko formulir (Model A2 KWK.KPU, Model A3.2 KWK.KPU, dan Model A3.3 KWK.KPU);
2. Mengangkat dan memberhentikan PPDP dengan Keputusan PPS;
3. Dibantu oleh PPDP menyusun daftar pemilih sementara (DPS) dengan Formulir Model A1-KWK.KPU selama 30 hari dan menetapkan/mengesahkan DPS tersebut dengan menandatangani dan membubuhkan cap PPS;
4. Menyusun DPS dengan membagi pemilih untuk tiap TPS paling banyak 600 (enam ratus) orang, dengan memperhatikan, antara lain:
a. tidak menggabungkan desa/kelurahan; b. memudahkan pemilih;
c. aspek geografis;
d. tenggat waktu pemungutan suara di TPS; e. jarak dan waktu tempuh ke TPS.
5. Melakukan bimbingan teknis dan sosialisasi DPS kepada pengurus RT/RW atau sebutan lainnya di wilayah kerjanya untuk mendapat tanggapan perbaikan;
6. Menyampaikan DPS kepada Ketua RT/RW atau sebutan lainnya, disertai Berita Acara Serah Terima;
7. Mengumumkan DPS di tempat-tempat yang mudah dijangkau masyarakat untuk mendapat tanggapan masyarakat, selama 21 (duapuluh satu) hari;
8. Memperbaiki DPS berdasarkan tanggapan dari pemilih, anggota keluarganya atau pihak yang berkepentingan mengenai penulisan nama dan atau identitas lainnya melalui pengurus RT/RW atau sebutan lainnya, dengan menggunakan Formulir Model A3.1-KWK.KPU;
9. Mencatat nama pemilih yang tidak tercantum dalam DPS ke dalam Formulir Model A3.2-KWK.KPU. berdasarkan laporan dari RT/RW atau sebutan lainnya dan memberikan Formulir Model A3.3-KWK.KPU kepada pemilih yang bersangkutan sebagai bukti telah terdaftar, yang dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari sejak berakhirnya pengumuman
Page | 4 10. Mencatat data/nama pemilih (tambahan) ke dalam Formulir Model A2-KWK.KPU untuk
masing-masing TPS;
11. Menetapkan/mengesahkan Formulir Model A2-KWK.KPU dengan cara menandatangani dan membubuhi cap PPS setelah diparaf oleh PPDP, yang selanjutnya digandakan 3 (tiga) rangkap masing-masing untuk ditempel di tempat yang mudah dijangkau, arsip PPS, dan RT/RW;
12. Mengumumkan DPTb pada tempat yang mudah dijangkau masyarakat dengan bantuan petugas kelurahan/desa, pengurus RT/RW atau sebutan lainya untuk mendapat tanggapan masyarakat, selama 3 (tiga) hari terhitung sejak berakhirnya jangka waktu penyusunan DPTb. Selama waktu pengumuman tersebut pemilih tambahan dapat mengajukan usul perbaikan penulisan nama dan identitas lainnya;
13. Memperbaiki DPTb dengan menggunakan Formulir Model A3.1-KWK.KPU;
14. Menyesuaikan data Formulir Model A3.1-KWK.KPU ke dalam Formulir Model A1-KWK.KPU awal sehingga menjadi Formulir Model A1-A1-KWK.KPU yang telah diperbaiki; 15. Menyampaikan Formulir Model A1-KWK.KPU yang telah diperbaiki (DPS yang final)
kepada PPK;
16. Menyusun DPT dengan Formulir Model A3-KWK.KPU berdasarkan DPS dan DPTb sebanyak 4 (empat) rangkap, dengan ketentuan;
a. 1 (satu) rangkap untuk KPU Kabupaten, sebagai bahan pembuatan kartu pemilih; b. 1 (satu) rangkap untuk KPU Kabupaten, untuk diteruskan kepada perangkat daerah
sebagai bahan pemutakhiran data penduduk;
c. 2 (dua) rangkap untuk di PPS (sebagai bahan penyusunan Salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan sebagai bahan pengumuman di PPS/Desa/RT/RW atau tempat lain yang strategis, mudah dijangkau/diketahui oleh masyarakat;
17. Mengesahkan dan menetapkan DPT serta membubuhkan cap PPS, paling lama 50 (lima puluh) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara;
18. Menyerahkan DPT kepada KPU Kabupaten melalui PPK, disertai Berita Acara Serah Terima dari PPS kepada PPK;
19. Mengumumkan DPT di tempat yang strategis, mudah dijangkau dan diketahui masyarakat selama 3 (tiga) hari sejak penetapan DPT;
20. Memperbaiki/memasukkan nama pemilih yang sebelumnya telah terdaftar di DPS tetapi belum terdaftar di DPT, berdasarkan laporan/tanggapan masyarakat, dalam jangka waktu pengumuman tersebut;
21. Menyusun Salinan DPT dengan Formulir Model A4-KWK.KPU, untuk keperluan pemungutan suara di TPS.
2.2 MENGANGKAT PETUGAS PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH (PPDP)
Salah satu tugas PPS adalah mengangkat petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang mempunyai tugas untuk memutakhiran data pemilih dari rumah ke rumah. Petugas pemutakhiran data pemilih terdiri dari 1 (satu) orang untuk tiap TPS.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh PPDP dalam membantu PPS memutakhirkan data pemilih adalah:
1. Melakukan pencocokan dan penelitian terhadap DPS yang telah ditetapkan/disahkan oleh PPS dengan cara mendatangi pemilih untuk mendapatkan tanggapan;
2. Membantu PPS dalam menyusun DPS dengan menggunakan Formulir Model A1-KWK.KPU yang berbasis RT/RW;
3. Membantu PPS dalam menyusun DPS dalam hal mencatat data/nama pemilih tambahan ke dalam Formulir Model A2-KWK.KPU;
Page | 5
2.3 MELAKSANAKAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILUKADA
Sosialisasi Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur adalah kegiatan penyampaian informasi mengenai sistem dan tata cara teknis penyelenggaraan, tahapan dan program dan jadual penyelenggaraan dengan tujuan agar semua orang memahami atau mengerti serta untuk mengajak orang berpartisipasi dalam setiap tahapan. Materi sosialisasi dapat berupa benda atau bentuk lain yang memuat program, simbol-simbol gambar atau tanda yang berkaitan dengan informasi semua tahapan dan program Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur. PPS dalam melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menerima bahan-bahan sosialisasi dari PPK, antara lain berupa baliho, spanduk, poster, brosur, stiker, leaflet, dan melakukan langkah-langkah:
a. Mendistribusikan bahan-bahan sosialisasi kepada KPPS, instansi pemerintah Desa/Kelurahan, lembaga pendidikan, lembaga kemasyarakatan di wilayah kerja PPS sesuai petunjuk PPK;
b. Menyebarluaskan dengan cara memasang/menempelkan di sarana pengumuman Desa/Kelurahan atau sarana umum yang mudah dilihat dan/atau dijangkau oleh masyarakat.
2. Melakukan kegiatan tatap muka, seperti rapat kerja dengan KPPS, ceramah kepada masyarakat dan/atau simulasi, dengan materi:
Page | 6 Apa saja Materi yang disosialisasikan ?
Mengapa Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Harus Dilaksanakan?
•
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sarana untuk melaksanakan kedaulatan rakyat berdasarkan asas langsung, umum, bebas dan rahasia (luber), serta jujur dan adil (jurdil).•
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah menjadi satu-satunya ruang untuk menunjukan keberkuasaan rakyat atas elitenya, melalui proses pemilihan itu, rakyat menyerahkan sebagian kedaulatannya kepada elitenya.•
Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah juga untuk membedakanantara demokrasi dan nondemokrasi, baik dalam proses pemilihan maupun bentuk pertanggungjawaban kepada publik.
Siapa Peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ?
•
Pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik secara berpasangan sebagai satu kesatuan; dan/atau•
Pasangan calon perseorangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang didukung oleh sejumlah orang yang telah memenuhi persyaratan secara berpasangan sebagai satu kesatuan.Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara di TPS ?
•
pemilih yang terdaftar dalam DPT untuk TPS (Model A3); dan•
pemilih yang terdaftar dalam DPS tetapi tidak terdaftar dalam DPT.•
Pemilih yang memenuhi syarat sesuai dengan Surat Edaran KPU No:116/KPU/III/2013 tentang penjelasan tindak lanjut putusan MK Nomor 85/PUU-X/2012.a.
Pengertian Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ;b.
Tahapan, program dan jadwal waktu penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ;c.
Sistem dan tata cara teknis penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ;d.
Tata cara pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah .Page | 7
Tata cara pemberian suara pada surat suara
•
Dalam memberikan suara, pemilih mencoblos salah satu pasangan calon pada kolom foto pasangan calon yang disediakan dalam surat suara.•
Sebelum mencoblos, surat suara diletakkan dalam keadaan terbuka lebar-lebar di atas alas pencoblosan surat suara, selanjutnya surat suara dicoblos dengan alat pencoblos yang disediakan.•
Pemilih dilarang membubuhkan tulisan dan/atau catatan lain pada surat suara, karena akan berakibat suaranya menjadi tidak sah.•
Setelah mencoblos surat suara, pemilih melipat kembali surat suara seperti semula sehingga tanda tangan Ketua KPPS tetap dalam keadaan terlihat, dan tanda coblosan tidak dapat dilihat.•
Pemilih setelah memberikan suaranya, menuju ke tempat kotak suara dan memperlihatkan kepada Ketua KPPS, selanjutnya surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara.•
Pemilih sebelum keluar TPS wajib diberikan tanda khusus (tinta) pada salah satu jari tangan.Surat suara dinyatakan sah, apabila:
•
surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS ; dan•
tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kolom yang memuat satu pasangan calon; atau•
tanda coblos terdapat dalam salah satu kolom yang memuat nomor, foto, dan nama pasangan calon yang telah ditentukan; atau•
tanda coblos lebih dari satu, tetapi masih di dalam salah satu kolom yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon; atau•
tanda coblos terdapat pada salah satu kolom yang memuat nomor, foto, dan nama pasangan calon.Bagaimana cara pemberian suara bagi penyandang cacat ?
•
Pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain pada saat memberikan suara di TPS dapat dibantu oleh petugas KPPS atau orang lain atas permintaan pemilih yang bersangkutan.•
Petugas KPPS atau orang lain yang membantu pemilih, wajib merahasiakan pilihan pemilih yang dibantunya.•
Untuk bantuan orang lain atas permintaan pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain, pencoblosan surat suara dilakukan oleh pemilih sendiri dengan bantuan orang lain tersebut.•
Anggota KPPS atau orang lain yang membantu pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai halangan fisik lain, wajib merahasiakan pilihan pemilih yang bersangkutan, dengan menandatangani surat pernyataan dengan menggunakan formulir Model C-7 KWK.Page | 8
Bagaimana pelaksanaan pemungutan suara bagi pemilih yang menjalani rawat inap di rumah sakit?
•
Pemilih yang menjalani rawat inap di rumah sakit atau sejenisnya, yang sedang menjalani hukuman penjara, pemilih yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap yang tinggal diperahu atau bekerja lepas pantai, dan tempat-tempat lain yang dipandang perlu, KPU Kabupaten dapat membentuk TPS khusus.•
Pada TPS sebagaimana dimaksud diatas, dibentuk KPPS yang keanggotaannya sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, terdiri dari seorang Ketua dan Anggota-anggota, yang berasal dari PPS tempat TPS khusus tersebut dibentuk.•
Anggota KPPS diangkat oleh PPS yang wilayah kerjanya meliputi TPS khusus tersebut.•
Ketua KPPS untuk TPS khusus dipilih dari dan oleh Anggota KPPS.•
Pembagian kerja diantara Anggota KPPS untuk TPS khusus ditentukan oleh Ketua KPPS.Page | 9
Sebelum Hari Pemungutan Suara
Kegiatan yang dilaksanakan Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada hari pemungutan suara, antara lain:
1. Menerima logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari PPK dan mendistribusikan logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ke KPPS, dengan memperhatikan sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan rapat persiapan distribusi logistik dengan agenda:
Menyusun jadwal pengiriman logistik ke KPPS sesuai petunjuk KPU kabupaten/kota, dengan prioritas KPPS terjauh dan/atau sulit dijangkau;
Menjadwalkan rapat koordinasi dengan Kepala Desa/kelurahan, Panwaslu Lapangan/PPL dan aparat keamanan Desa/Kelurahan;
Menjadwalkan rapat kerja dengan KPPS dengan agenda distribusi logistik;
b. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Kepala Desa/kelurahan, Panwaslu Lapangan/PPL dan aparat keamanan Desa/Kelurahan, dengan agenda:
Jadwal waktu penerimaan logistik dari PPK, jumlah dan jenis logistik yang diterima; Tempat untuk menyimpan logistik sebelum didistribusikan ke TPS/KPPS;
Jadwal waktu pengiriman dan alat angkut yang digunakan untuk pengiriman logistik ke KPPS;
Petugas untuk pengamanan logistik pada masa penyimpanan di PPS dan pengiriman ke TPS/KPPS.
c. Menerima logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari PPK dan memeriksa kelengkapannya sesuai dengan bukti penerimaan. Apabila terdapat kekurangan, ketua PPS harus melaporkan hal tersebut kepada KPU kabupaten melalui PPK dan memastikan kekurangan dipenuhi;
d. Menjaga keamanan logistik selama masa penyimpanan di PPS dan pada saat pengiriman ke TPS/KPPS, yakni tidak membuka, merusak, atau menghilangkan, dan disimpan pada tempat yang memadai dan dapat dijamin keamanannya;
e. Mengirim logistik kepada TPS/KPPS, dengan ketentuan sudah harus diserahkan dan diterima oleh KPPS dengan memperhatikan jadwal waktu pelaksanaan dan pemungutan suara di TPS. Langkah-langkah PPS sebagai berikut:
Mendahulukan TPS/KPPS terjauh dan/atau sulit dijangkau; Menyertakan anggota PPS dan petugas pengamanan;
Menggunakan alat transportasi yang lazim di wilayah tersebut. f. Menyelenggarakan rapat persiapan distribusi logistik dengan agenda:
Menyusun jadwal pengiriman logistik ke KPPS sesuai petunjuk KPU kabupaten/kota, dengan prioritas KPPS terjauh dan/atau sulit dijangkau;
Menjadwalkan rapat koordinasi dengan Kepala Desa/kelurahan, Panwaslu Lapangan/PPL dan aparat keamanan Desa/Kelurahan;
Menjadwalkan rapat kerja dengan KPPS dengan agenda distribusi logistik;
g. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Kepala Desa/kelurahan, Panwaslu
Page | 10 Jadwal waktu penerimaan logistik dari PPK, jumlah dan jenis logistik yang diterima;
Tempat untuk menyimpan logistik sebelum didistribusikan ke TPS/KPPS;
Jadwal waktu pengiriman dan alat angkut yang digunakan untuk pengiriman logistik ke KPPS;
Petugas untuk pengamanan logistik pada masa penyimpanan di PPS dan pengiriman ke TPS/KPPS.
h. Menerima logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari PPK dan memeriksa kelengkapannya sesuai dengan bukti penerimaan. Apabila terdapat kekurangan, ketua PPS harus melaporkan hal tersebut kepada KPU kabupaten melalui PPK dan memastikan kekurangan dipenuhi;
i. Menjaga keamanan logistik selama masa penyimpanan di PPS dan pada saat pengiriman ke TPS/KPPS, yakni tidak membuka, merusak, atau menghilangkan, dan disimpan pada tempat yang memadai dan dapat dijamin keamanannya;
j. Mengirim logistik kepada TPS/KPPS, dengan ketentuan sudah harus diserahkan dan diterima oleh KPPS dengan memperhatikan jadwal waktu pelaksanaan dan pemungutan suara di TPS. Langkah-langkah PPS sebagai berikut:
Mendahulukan TPS/KPPS terjauh dan/atau sulit dijangkau; Menyertakan anggota PPS dan petugas pengamanan;
Menggunakan alat transportasi yang lazim di wilayah tersebut. 2. Melakukan supervisi persiapan pemungutan suara
a. Menyelenggarakan rapat persiapan distribusi logistik dengan agenda:
Menyusun jadwal pengiriman logistik ke KPPS sesuai petunjuk KPU kabupaten/kota, dengan prioritas KPPS terjauh dan/atau sulit dijangkau;
Menjadwalkan rapat koordinasi dengan Kepala Desa/kelurahan, Panwaslu Lapangan/PPL dan aparat keamanan Desa/Kelurahan;
Menjadwalkan rapat kerja dengan KPPS dengan agenda distribusi logistik;
b. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Kepala Desa/kelurahan, Panwaslu Lapangan/PPL dan aparat keamanan Desa/Kelurahan, dengan agenda:
Jadwal waktu penerimaan logistik dari PPK, jumlah dan jenis logistik yang diterima; Tempat untuk menyimpan logistik sebelum didistribusikan ke TPS/KPPS;
Jadwal waktu pengiriman dan alat angkut yang digunakan untuk pengiriman logistik ke KPPS;
Petugas untuk pengamanan logistik pada masa penyimpanan di PPS dan pengiriman ke TPS/KPPS.
c. Menerima logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari PPK dan memeriksa kelengkapannya sesuai dengan bukti penerimaan. Apabila terdapat kekurangan, ketua PPS harus melaporkan hal tersebut kepada KPU kabupaten/kota melalui PPK dan memastikan kekurangan dipenuhi;
d. Menjaga keamanan logistik selama masa penyimpanan di PPS dan pada saat pengiriman ke TPS/KPPS, yakni tidak membuka, merusak, atau menghilangkan, dan disimpan pada tempat yang memadai dan dapat dijamin keamanannya;
e. Mengirim logistik kepada TPS/KPPS, dengan ketentuan sudah harus diserahkan dan diterima oleh KPPS dengan memperhatikan jadwal waktu pelaksanaan dan pemungutan suara di TPS. Langkah-langkah PPS sebagai berikut:
Page | 11 Mendahulukan TPS/KPPS terjauh dan/atau sulit dijangkau;
Menyertakan anggota PPS dan petugas pengamanan;
Menggunakan alat transportasi yang lazim di wilayah tersebut.
f. melakukan supervisi pengiriman logistik dari PPS kepada KPPS, yakni memastikan seluruh logistik Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di TPS sudah diterima KPPS paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara (tanggal 28 Agustus 2013);
g. melakukan supervisi pembentukan TPS oleh KPPS, yakni memastikan seluruh TPS sudah dibentuk oleh KPPS paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara (tanggal 28 Agustus 2013).
Apa saja Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS ? Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara, terdiri atas:
a. kotak suara sebanyak 1 (satu) buah dengan diberi label Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur;
b. bilik suara sebanyak 2 (dua) buah;
c. surat suara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur sebanyak jumlah pemilih yang tercantum dalam daftar pemilih tetap untuk TPS, dan ditambah 2,5 % (dua setengah persen), beserta kelengkapan administrasi lainnya, terdiri dari :
1) tanda khusus/tinta paling banyak 2 (dua) botol;
2) alat pencoblos dan alas pencoblosan surat suara masing-masing 2 (dua) buah; 3) segel Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur
sebanyak 15 (lima belas) buah;
4) formulir berita acara pemungutan dan penghitungan suara di TPS