• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IX MENERAPKAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IX MENERAPKAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IX

MENERAPKAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

A. Pengertian Tekstil

Istilah tekstil memiliki cakupan cukup luas karena jenisnya yang sangat beragam. Kain pada umumnya dibuat dari serat yang dipintal sehingga menghasilkan benang panjang untuk ditenun atau dirajut. Jenis proses pembuatan kain antara lain dengan cara ditenun, diikat, dan dipres. Sesuai dengan asal serat, serat tekstil dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu serat alami dan serat sintetis (serat buatan manusia).

1. Serat Alami adalah serat yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan dengan proses geologis. Contohnya, serat sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil yang berasal dari laba-laba, ulat sutra (sutra) atau bulu domba (wol).

2. Serat sintetis atau buatan adalah serat yang berasal dari buatan manusia yang umumnya berasal dari bahan petrokimia. Serat buatan ini merupakan polimer- polimer buatan yang disusun dengan cara kopolimerasi senyawa-senyawa kimia yang relatif sederhana, yang menghasilkan serat (fiber), seperti nilon, perlon, dakron, teriline, trivera, terlenka, tetoron, prinsip, bellini, laceri, larici, orion, cashmilon, silk, dan caterina.

B. Proses perancangan karya tekstil dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perancangan berdasarkan struktur dilaksanakan pada waktu pembuatan kain, contohnya anyaman tenun, jeratan, atau jalinan renda.

2. Perancangan berdasarkan permukaan dilaksanakan setelah pembuatan kain selesai, contohnya adalah batik, printing, sulaman, bordir, atau songket.

3. Perancangan penerapan hasil tekstil yang dilaksanakan setelah kain telah berupa pakaian, contohnya pada tekstil kebutuhan rumah tangga.

C. Ragam hias atau Ornamen penghias kain

Ornamen adalah hiasan dalam arsitektur atau kerajinan tangan, yang pada

penjelasan untuk bab ini adalah menghias kain yang bertujuan untuk memberi nilai tambah pada kain agar lebih bagus dan menarik. Selain itu, ornamen juga memiliki nilai-nilai simbolik atau maksud-maksud tertentu yang ada hubungannya dengan pandangan (falsafah) hidup dari masyarakat pembuatnya sehingga benda-benda yang dihias dapat memiliki arti dan makna yang mendalam.

1. Menggambar Ornamen Primitif.

Ornamen primitif merupakan karya seni yang diciptakan pada zaman purba atau primitif. Ornamen ini memiliki ciri sederhana, tegas, dan kaku yang merupakan ekspresi manusia pada saat itu. Ornamen primitif yang berkembang sejak zaman prasejarah merupakan pencerminan tingkat kehidupan manusia pada zamannya.

(2)

Contoh bentuk dasar ragam hias berbentuk garis 2. Menggambar Ornamen Tradisional dan Klasik.

Ornamen tradisional dan klasik merupakan seni hias yang dalam pengungkapannya menurut norma atau aturan-aturan masyarakat. Seni hias ini diwariskan secara turun temurun sehingga nilai-nilai masyarakat selalu dijunjung tinggi, baik dalam teknik maupun proses pembuatannya. Perkembangan ornamen tradisional mendapat pengaruh dari perkembangan pola hidup masyarakatnya sehingga keragaman ini memiliki ciri khas pada masing-masing daerah. Beberapa ciri khas ornamen tradisional, antara lain: a. keseragaman dari masing-masing corak (homogen);

b. kemiripan antara daerah yang satu dengan daerah lainya;

c. karya kolektif (dari beberapa motif membentuk satu kesatuan yang utuh sebagai motif daerah tertentu);

d. sederhana.

Ciri khas tersebut bisa diterapkan pada bidang dua maupun tiga dimensi yang memiliki fungsi sebagai elemen dekorasi. Beberapa jenis ornamen tradisional dengan bentuk geometris yang sampai sekarang masih dipakai untuk motif kain adalah truntum, parang, dan kawung.

Contoh ragam hias dari daerah jawa tengah, Toraja Sulawesi, Dayak Kalimantan

3. Menggambar ornamen Modern

Ornamen modern berkembang dari pembaharuan pola-pola yang sudah ada sebelumnya atau seni yang penggarapannya didasarkan pada cita rasa baru, kreatif, dan merupakan sebuah penemuan baru. Ornamen modern merupakan seni yang bersifat kreatif, tidak terbatas pada objek-objek tertentu, waktu, dan tempat melainkan ditentukan oleh cita rasa dan pengalaman batin penciptannya.

Ciri-ciri ornamen modern adalah: a. rasional (masuk akal);

(3)

c. ekologis berkesinambungan (terjadi perubahan dalam proses); d. rumit;

e. progresif (bebas tidak terkait dengan aturan-aturan tertentu); f. individual (sangat personal menurut penciptanya).

4. Jenis Bahan Pewarna pada Tekstil

Pewarna tekstil terdiri atas dua jenis, antara lain pewarna alami dan pewarna buatan. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan dengan pengecapan atau printing, dan ada juga pewarnaan tekstil yang dilakukan dengan cara celupan, coletan, atau kuasan. Semua pewarna tekstil dapat digunakan untuk pengecapan, hanya saja perekatan di dalam serat berbeda-beda. Pewarna tekstil yang mudah didapatkan adalah pewarna yang bahan dasarnya berasal dari pigmen. Perajin atau industri yang banyak menggunakan pewarna ini adalah tekstil printing atau sablon. Sebelum pewarna sintetis masuk ke Indonesia, pewarna tekstil menggunakan bahan dari tumbuh-tumbuhan, di antaranya adalah kulit pohon tingi, kulit pohon jambal, dan kulit pohon tegeran. Bahan-bahan tersebut kemudian akan menghasilkan warna sebagai berikut:

No Warna Keteranga

n

1. Hitam Dihasilkan dari indigo yang ditumpangi soga atau tingi

2. Biru tua Dihasilkan dari daun nila

3. Cokelat atau soga

Dihasilkan kulit pohon jambal, kulit pohon tegeran, kulit pohon tingi

4. Ungu Dihasilkan dari indigo ditumpangi soga

5. Kuning Dihasilkan campuran kunyit, cuka, pohon tegeran, tawas, dan jeruk

6. Hijau Dihasilkan biru indigo ditumpangi kunyit

7. Merah tua Dihasilkan dari pohon mengkudu

Karena warna alami memiliki keterbatasan jumlah, maka dimulailah pembuatan warna sintetis yang memiliki ragam warna lebih banyak. Pewarna sintetis merupakan zat yang berasal dari zat kimia. Proses pembuatan warna sintetis biasanya melalui penambahan asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun sehingga berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Berikut adalah beberapa macam warna sintetis:

a. Napthol

(4)

soda costik atau TRO (turkish red oil) yang memudahkan naptol larut dalam air.

b. Indigosol

Perwarna ini adalah pewarna tekstil yang jenis warnanya sangat bervariasi, larut dalam air, dan memiliki ketahanan warna yang baik. Pemakaian indigosol untuk pewarna tekstil bisa dilakukan dengan coletan atau celupan. c. Rapid

Rapid dalam proses pembatikan jarang digunakan, khususnya untuk celupan karena sulit untuk merata. Rapid kebanyakan digunakan untuk coletan pada gambar atau bidang yang tidak terlalu luas. Ketahanan rapid kurang baik sehingga mudah luntur, sehingga jenis pewarna ini jarang digunakan.

5. Teknik Berkarya menerapkan ragam hias atau ornamen modern pada kain

Sebelum kita menerapkan ragam hias pada kain kaos, berikut merupakan proses penerapan ragam hias pada kain dengan teknik tutup celup istilah lainnya yaitu membatik.

Contoh Ornamen pada kain , Proses mencanting (menutup) , Proses mencelup/nglorod

D.

Berlatih Berkarya!

Mari Berkarya dengan menerapkan ragam hias pada kaos

Teknik berkarya berdasarkan permukaan dilaksanakan setelah pembuatan kain, artinya mengubah atau menambah motif sehingga kain akan memiliki nilai tambah. Pada teknik berkarya kali ini, kalian berlatih menerapkan motif atau ragam hias pada media tekstil dengan cara menggambar. Sementara itu, media yang digunakan adalah kaos, cat tekstil, papan alas, dan kuas. Berikut adalah langkah-langkahnya:

a. siapkan kaos berwarna putih;

b. berilah alas permukaan kaos dengan menggunakan papan yang telah disediakan;

c. buatlah sketsa pada permukaan kaos, kemudian kuaskan cat berwarna gelap untuk mendapatkan outline gambar;

(5)
(6)

Uji Kompetensi Bab IX

I. Pilihlah jawaban pada soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda (X)

pada huruf a,b,c atau d sebagai jawaban yang dianggap paling benar!

1. Proses pembuatan kain antara lain dengan cara seperti di bawah ini kecuali....

a. ditenun b. diikat c. dipres d. diukir

2. Serat yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan dengan proses geologis. Contohnya, serat sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil yang berasal dari laba- laba (sutra) atau bulu domba disebut serat...

a. sintetis b. buatan c. alami d.imitasi

3. Gambar di samping merupakan contoh ragam hias tradisional dari daerah....

a. Jawa c. Sumatera

b. Kalimantan d. Sulawesi

4. Ornamen primitif merupakan karya seni yang diciptakan pada zaman.... a. Purba/Primitif b. Klasik c. Akhir d. Modern 5. Ornamen tradisional dan klasik merupakan seni hias yang dalam pengungkapannya

menurut pada....

a. teori pakar b. aturan-aturan c. medianya d. motifnya 6. Hiasan dalam kerajinan tangan selain sebagai penghias kain juga bertujuan untuk....

a. pengawetan c. nilai tambah agar lebih menarik b. tahan cuaca d. menambah kuat dan tahan lama 7. Gambar di bawah ini merupakan contoh dari .... ragam hias.

a. Awalan c. jenis

b. Pola d. bentuk dasar

8. Bentuk karya kolektif dan sederhana, merupakan ciri khas dari ornamen.... a. tradisional b. primitif c. modern d. klasik 9. Di bawah ini yang bukan merupakan bahan pewarna alami yaitu....

a. Kunyit b. rumput laut c. daun jati d. daun pandan 10. Pewarna tekstil sintetis yang jenis warnanya sangat bervariasi, larut dalam air, dan

memiliki ketahanan warna yang baik adalah....

(7)

II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan yang dimaksud dengan serat sintetis!

2. Sebutkan 4 ciri-ciri ornamen modern!

3. Sebutkan peralatan yang digunakan untuk membatik!

4. Jelaskan yang dimaksud dengan pewarna napthol!

(8)

BAB X

MENERAPKAN RAGAM HIAS PADA BAHAN KATU

A. Ragam Hias Ukiran Pada Kayu

Kayu umumnya diolah terlebih dahulu menjadi benda-benda seni eksklusif lalu diberikan sentuhan ragam hias. Ragam hias yang digunakan tidak selaras dengan bahan-bahan lain. Ragam hias yg dipergunakan biasanya diambil dari unsur tanaman, fauna, geometris, dan bentuk-bentuk figuratif.

Beberapa teknik yg dapat digunakan dalam menerapkan ragam hias di bahan kayu mirip mengukir serta menggambar. Mengukir berarti ragam hias dibuat menggunakan cara permukaan kayu dipahat serta dibuat seperti relief. Teknik menggambar dirancang setelah benda atau barang seni terbentuk. Ragam hias di kayu seringkali dijumpai di pintu, ventilasi, bagian rumah eksklusif, serta bagian tiang tempat tinggal.

Gambar ragam hias atau ornamen pada bahan kayu

Beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Papua memiliki karakteristik dan ciri khas sendiri dalam membuat ragam hias pada bahan kayu. Penempatan ragam hias pada bahan kayu bisa dilakukan pada bidang 2 serta tiga dimensi. Pada bidang 2 dimensi, ragam hias dapat dilakukan dengan menggambar atau melukis bagian atas bidangnya. Penerapan ragam hias pada bidang 2 dimensi mirip ragam hias di ukiran kayu, ditinjau pada sisi-sisi bangunan tempat tinggal adat istiadat.

(9)

Gambar di atas merupakan ragam hias dengan motif Majapahit berupa lung uket dengan daun angkup yang menelungkup pada lung pokok. Bagian kanan kiri serta bagian atas tumbuh daun terubusan atau semen.

Penyusunannya secara berulang berderet mengikal ke kanan atau ke kiri dan sering simetris dalam mengisi bidang hiasnya. Penerapan ragam hias pada bahan kayu dibuat dengan cara mengukir. Penerapan ragam hias pada bahan kayu bisa dikembangkan di benda atau barang-barang kerajinan daerah mirip tameng dan topeng. Ragam hias dikerjakan dengan cara digambar diberi warna.

B. Teknik Berkarya Dengan Bahan Kayu

Berkarya menggunakan bahan kayu bisa dilakukan dengan cara mengukir serta menggambar atau melukis. Mengukir berarti membuat sayatan pada bagian atas kayu menggunakan alat pahat. Aktivitas melukis berarti menghasilkan gambar ragam hias dan kemudian diberi warna. Ke 2 teknik ini memiliki mekanisme kerja yang tidak sama.

1. Menggambar Ragam Hias ukiran kayu

Bentuk kayu ada yang berupa batangan dan ada juga juga yang berbentuk papan. Kayu banyak jenisnya. Ada kayu yang mempunyai serat halus dan ada yang kasar. Mengukir kayu harus memperhatkan alur seratnya. Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya.

Bahan kayu menjadi media pada melukis ragam hias mempunyai sifat yang banyak menyerap cat. Penggunaan cat usahakan diulang-ulang supaya warna yang diinginkan terlihat lebih tepat. Pengulangan pengecatan bisa dilakukan sesudah cat sebelumnya telah kering. Beberapa prosedur dalam melukis bahan kayu sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat lukis (kuas, palet, cat)

2. Menyiapkan bahan kayu (papan atau btg kayu) 3. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu 4. Menggambar dengan pola ragam hias

5. Memberi warna pada ragam hias 6. Memberi cat pelapis (vernis)

Pemanfaatan hasil pembuatan motif hias pada bahan kayu dapat untuk menghias pada dinding rumah kita, sehingga akan memberikan nuansa etnis yang kuat. Ragam hias dari ukuran yang sama, kemudian kita susun menjadi bentuk ragam hias yang bervariatif memberikan kesan yang estetis dan menambah nilai keindahan pada setiap ruangan di rumah. Sehingga siswa diharapkan dapat berlatih untuk membuat beragam motif hias untuk menghias ruangan.

(10)

2. Mengukir kayu membentuk ragam hias

Membentuk torehan pada kayu dengan gambar ragam hias tertentu adalah kegiatan pada saat mengukir. Sebelum mengukir, usahakan siswa wajib mengenal terlebih dahulu alat dan bahan serta mekanisme kerjanya. Aktivitas mengukir di bahan kayu memiliki prosedur sebagai berikut:

a. Menyiapkan alat dan bahan

b. Menentukan bentuk ragam hias sebagai objek c. Membuat sketsa ragam hias pada bahan kayu

d. Proses penyayatan/membentuk relief pada kayu menggunakan alat pahat e. Memberi warna pada kayu

Motif ragam hias siap diukir pada bahan kayu

C. Alat Utama Untuk Mengukir Kayu

Alat primer untuk mengukir ada dua jenis mata pahat. Pertama yaitu, mata pahat mendatar dan mata pahat melengkung. Penggunaan pahat wajib disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir. Sedangkan alat pemukul yang dipergunakan pada kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu.

(11)

1. Jenis Pahat Ukir

a. Penguku (pahat kuku) Istilah penguku muncul karena matanya yang melengkung meyerupai kuku manusia. Jenis pahat ini digunakan untuk bagian yang lengkung, melingkar, membentuk cekung, dan cembung.

b. Penyilat (pahat lurus) Penyilat adalah pahat mata lurus. Jenis pahat ini digunakan untuk memahat bagian-bagian yang lurus, rata, datar, membuat dasaran, membuat siku-siku pada tepi ukiran dengan ukuran mata 2 mm hingga 3 cm.

c. Pahat kol (1/2 bulatan) Pahat kol adalah jenis pahat yang mempunyai bentuk melengkung belahan V2 bulatan, digunakan untuk mengerjakan bagian- bagian cekung, yang tidak dapat dikerjakan dengan memakai pahat kuku. Pahat kol terbagi menjadi dua macam, antara lain pahat kol datar yang permukaannya datar dan punggungnya cembung dan pahat kol suru yang permukaannya cekung seperti suru dan punggungnya cembung dengan ukuran bervariasi dari 0,5 cm - 1,5 cm.

d. Pangot (pahat miring) Jenis pahat ini berbentuk miring meruncing dan tajam sebelah. Pahat ini cocok digunakan untuk membersihkan sudut dan sela-sela ukiran untuk menyempurnakan bentuk-bentuk ukiran sehingga kelihatan rapi dan bagus dengan lebar antara 0,8 cm sampai 1,5 cm.

e. Alat Bantu /Penunjang yaitu Paludari Kayu

f. Peralatan yang dapat digunakan untuk membuat benda pakai maupun benda hias banyak ragamnya, seperti peralatan dasar pertukangan, serut (planner), gergaji, pahat, meteran, pensil, penggaris siku. Sementara alat untuk mengukir di antaranya, aneka jenis pahat ukir, serta palu kayu.

D. Teknik Berkarya

1. Tahapan Mengukir Kayu

Sebelum mulai mengukir kayu, dibutuhkan pola atau rancangan yang ingin kita pindahkan ke atas kayu. Pola merupakan merupakan gambaran awal atau rencana benda yang akan kita kerjakan dalam bentuk gambar kerja. Gambar kerja yang baik harus menampilkan gambar tampak atas, tampak depan, tampak samping, dan tampak perspektif. Setelah kita dapatkan pola, langkah selanjutnya yang harus kita kerjakan, yaitu sebagai berikut.

a. Ngethaki (memahat garis-garis ukiran) yaitu memahat garis bertujuan untuk

memindahkan gambar pola ke benda kerja dan menyamakan gambar di atas kertas dengan gambar yang ada di permukaan kayu. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena keterikatan ukurannya.

b. Ndasari yaitu membentuk pola ukiran dengan menyesuaikan ciri-ciri dari

masing-masing motif atau bentuk yang cekung dibuat cekung dan yang cembung dibuat cembung. Pada tahap ini, pemahat harus tahu dengan pasti bentuk dan karakter dari motif yang diinginkan pada gambar.

(12)

d. Nggrabahi yaitu melanjutkan pekerjaan membuka permukaan kayu

(mbukaki) dengan membentuk ukiran yang belum sempurna, sekaligus menentukan dangkal serta timbul dan cekungan daun ukiran.

e. Menghaluskan dan menyempurnakan

Setelah pekerjaan selesai, pada dasarnya untuk menjadikan barang tersebut menjadi barang yang menarik pengukir harus mengecek masing- masing motif, apakah terjadi kejanggalan atau tidak. Jika terjadi kejanggalan, maka perlu diperbaiki sehingga hasil pahatan atau ukiran akan kelihatan bersih dari kotoran dan bersih dari sisa pahatan.

f. Matuti yaitu untuk memperoleh hasil ukiran yang baik,.tidak bisa terlepas

dari rancangan desain atau gambar awal. Kesamaan bentuk dan ketepatan dari masing-masing motif harus dibuat luwes dengan memperhatikan karakter serta gambar pada ukirannya.

g. Mbenangi adalah proses membentuk benangan atau garis pada motif

batang, daun, dan bunga, serta membentuk garis pada sekukan daun dan bunga. Disebut mbenangi karena besar pahatannya sebesar benang sehingga tinggal menyesuaikan besar-kecilnya ukiran yang kita buat. Memberi hiasan atau memberi aksen pada daun ukiran, mencoret dengan menggunakan pahat "V" agar hasil pahatan lebih indah.

h. Mecahi dilakukan jika pola gambar menuntut detail dengan tujuan agar daun

ukiran lebih hidup atau lebih indah.

i. Finishing (penyelesaian akhir)

Penyelesaian akhir merupakan pekerjaan akhir dari tahapan pengerjaan ukir kayu. Finishing bertujuan untuk meningkatkan nilai produk suatu barang, baik nilai keawetan, nilai keindahan, maupun nilai ekonomis. Secara umum, manfaat dari finishing adalah untuk meningkatkan nilai keindahan, meningkatkan keawetan, meningkatkan nilai kekuatan terhadap gesekan dan pukulan, meningkatkan nilai guna bahan baku kayu, dan meningkatkan nilai ekonomis suatu produk. Teknik finishing yang biasa diterapkan pada ukir kayu yaitu politur.

Politur merupakan penyelesaian akhir dengan menggunakan bahan yang terdiri atas seriak spiritus dan bahan pewarna. Bahan pewarna yang digunakan adalah bahan yang larut dalam air, misalnya oker, warna emasan dalam bentuk serbuk halus, naptol, jelaga, dan lain-lain. Akan tetapi, sekarang sudah banyak bahan finishing yang siap digunakan seperti aqua politur.

E. Mari Berkarya

1. Siapkan satu buah papan talenan (Bentuk bisa segiempat,Segitiga atau lingkaran)

2. Buatlah gambar ragam hias menggunakan pinsil di papan talenan 3. Berilah warna gambar ragam hias di papan talenan

(13)
(14)

a. Fauna b. Geometris

c. Flora d. Figuratif

Uji Kompetensi Bab X

I. Pilihlah jawaban pada soal di bawah ini dengan cara memberikan tanda (X) pada huruf a,b,c atau d sebagai jawaban yang dianggap paling benar!

1. Ragam hias kayu seringkali kita dijumpai di rumah tempat tinggal pada...kecuali.... a. pintu b. ventilasi c. tiang/saka d. genting

2. Membuat ragam hias pada kayu ada dua cara yaitu digambar dan....

a. dilukis b. diukir/pahat c. dicelup d.dipotong

3. Gambar di samping merupakan contoh ragam hias motif....

a. Batak c. Majapahit

b. Bali d. Jepara

4. Mata pahat yang melengkung meyerupai kuku manusia. Jenis pahat ini digunakan untuk bagian yang lengkung, melingkar, membentuk cekung, dan cembung. Pahat ini disebut pahat....

a. Pengot b. Penyilat c. Penguku d. Kol

5. Memahat garis bertujuan untuk memindahkan gambar pola ke benda kerja dan menyamakan gambar di atas kertas dengan gambar yang ada di permukaan kayu dinamakan....

a. Ngethaki b. Ndasari c. Matuti d. Mecahi

6. Membentuk pola ukiran dengan menyesuaikan ciri-ciri dari masing-masing motif dalam memahat kayu dinamakan proses....

a. Mbukaki c. Mecahi

b. Ndasari d. Nggrabahi

(15)

8. Setelah proses mbukaki pada tahapan memahat adalah....

a. matuti b. nggrabahi c. ndasari d. mecahi

9. Di bawah ini yang bukan merupakan jenis pahat adalah....

a. Pengot b. Penguku c. Kol d. Datar

10. Pada tahapan mengukir setelah mbenangi adalah....

a. ndasari b. matuti c. mecahi d. nggrabahi

11. Motif khas ragam hias bentuk figuratif dengan pewarnaan yang sederhana merupakan ciri dari daerah ....

a. Sulawesi b. Papua c. Jawa d. Sumatera

12. Motif ragam hias flora sering kita jumpai pada bangunan tempat ibadah sebagai peninggalan zaman dahulu terutama pada bangunan ....

a. Gereja b. Vihara c. Pura d. Masjid

13. Motif ragam hias fauna banyak ditemukan di daerah Nusa tenggara berbentuk gambar ....

a. Gajah b. Burung c.Komodo d. Buaya

14. Alat perang atau senjata yang sering dihias dengan motif ragam hias pada daerah Kalimantan yaitu pada....

a. Pedang b.Tameng c.Keris d. Belati

15. Wilayah nusantara merupakan daerah agraris sehingga banyak penerapan motif hias dalam bentuk motif ragam hias ....

a. Flora b. Fauna c. Figuratif d. Geometris

II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!

(16)

3. Sebutkan peralatan yang digunakan menggambar ragam hias pada kayu!

4. Jelaskan yang dimaksud dengan nggrabahi pada proses mengukir kayu!

5. Jelaskan bagaimana langkah-langkah menerapkan ragam hias pada kayu dengan teknik ukir/pahat!

6. Jelaskan prosedur dalam aktivitas mengukir pada bahan kayu!

7. Apa yang kamu ketahui tentang pahat Pengot!

8. Pada proses finishing, bahan apa yang digunakan agar kayu menjadi awet!

9. Jelaskan yang dimaksud dengan mbenangi !

(17)

BAB XI

MENYANYI DENGAN LEBIH DARI SATU SUARA

A. Bernyanyi Banyak Suara

Bernyanyi dengan banyak suara merupakan bentuk penyajian lagu yang dibawakan oleh beberapa orang secara bersama-sama dengan lebih dari satu suara. Bentuk penyajian demikian disebut dengan vokal grup dan paduan suara.

Menyanyikan lagu dengan banyak suara memerlukan kerjasama yang baik dan tidak boleh saling menonjolkan. Kekompakan, saling menghargai teman, santun, bertanggung jawab serta peduli terhadap sesama merupakan kunci keberhasilan dalam menyanyi dengan banyak suara baik dalam vokal grup maupun paduan suara.

Vokal Grup adalah kumpulan beberapa penyanyi yang tergabung dan menyanyikan lagu dengan ketinggian suara yang berbeda, antara lain sopran, alto, bass, tenor. Sopran dan alto merupakan jenis suara untuk wanita. Sedangkan bass dan tenor merupakan jenis suara pada laki-laki. Dapat pula diartikan bahwa vokal grup adalah sekelompok orang yg menyanyikan sebuah lagu secara serempak dan biasanya ada pengaturan suara 1, 2, mungkin 3 yg didasarkan pada oktafnya.

Vokal grup biasanya terdiri dari 3 sampai dengan 12 orang yang menyanyikan lebih dari satu suara. Kemudian, ada paduan suara kecil yang anggotanya 12 sampai dengan 28 orang dan paduan suara lebih dari 28 orang.

Bernyanyi dengan banyak suara atau vokal grup harus memperhatikan harmoni atau keselarasan. Sebagai latihan, bernyanyi dengan banyak suara dapat dilakukan dengan berbagai teknik, di antaranya akapela, nasyid, kanon, vokal grup dan paduan suara.

B. Teknik Bernyanyi dengan Banyak Suara 1. Akapela

Akapela adalah bernyanyi dengan banyak suara tanpa iringan instrumen musik. Seni musik ini merupakan musik dari suara mulut Meskipun demikian, di antara para vokalis tersebut ada yang bertugas menyuarakan nada-nada melodis dan ada yang menyuarakan nada-nada ritmis dan harmonis. Vokal melodis adalah vokal yang memainkan melodi lagu dan mengucapkan liriknya, sedangkan vokal ritmis dan harmonis adalah vokal yang memainkan irama. Vokal yang memainkan nada- nada ritmis. Misalnya mengucapkan bunyi-bunyi seperti suara drum, tamborin, atau gendang. Akapela memiliki keunikan tersendiri yaitu memiliki keharmonian dan persatuan nada indah.

2. Nasyid

Nasyid berasal dari bahasa Arab ansyada-yunsyidu yang artinya bersenandung. Nasyid niasanya berisi pujian kepada Allah, kata-kata nasihat, kisah para nabi, dan yang berkaitan dengan dengan Islam lainnya. Nasyid biasanya dinyanyikan secara akapela atau dengan diiringi gendang.

(18)

3. Kanon

Lagu kanon adalah lagu yang dinyanyikan oleh dua atau lebih kelompok penyanyi dengan melodi saling kejar-mengejar atau bersahut-sahutan. Bernyanyi dengan teknik kanon adalah bernyanyi susul-menyusui. Dalam teknik ini, terdapat dua kelompok yang akan menyanyikan bait lagu dengan cara susul-menyusul. Misalnya, dalam kelas yang terbagi dalam dua kelompok, mereka akan membawakan lagu "Burung Hantu". Kelompok pertama memulai dengan baris pertama, sedangkan kelompok yang lain memulai setelah kelompok pertama selesai menyanyikan baris pertama, susul-menyusul sampai selesai.

Contoh :

Kelompok 1 : Matahari terbenam hari mulai malam Kelompok 2 : Matahari terbenam hari mulai malam Kelompok 1 : terdengar burung hantu suaranya merdu Kelompok 2 : terdengar burung hantu suaranya merdu Kelompok 1 : ku ku ku ku ku ku ku ku ku ku

Kelompok 2 : ku ku ku ku ku ku ku ku ku ku

4. Vokal Grup dan Paduan Suara

Jika disajikan dalam bentuk solo dan unisono, sebuah lagu dapat dibawakan dengan satu suara dengan diiringi instrumen tanpa perlu penggarapan lebih lanjut. Akan tetapi, jika lagu tersebut disajikan dalam bentuk yang lain seperti duet, trio, kuartet, vokal grup, atau paduan suara, tentu diperlukan penggarapan berupa aransir untuk menciptakan harmoni yang indah.

Kita mengenal paduan suara dengan jenis vokal yang sama yaitu : 1. Paduan suara anak-anak (vokal anak-anak semua)

2. Paduan suara wanita (vokal wanita/perempuan semua) 3. Paduan suara pria (vokal pria/laki-laki semua),

Ada pula paduan suara dengan jenis vokal campuran yaitu : 1. Paduan suara campuran anak-anak dan dewasa

2. Paduan suara campuran pria dan wanita.

Untuk menciptakan harmoni yang indah dalam paduan suara, maka jenis vokal sangat perlu mendapat perhatian. Tujuannya adalah agar nada-nada yang digunakan sesuai dengan jangkauan (ambitus) nada penyanyinya dan menghasilkan paduan suara yang harmonis. Selain itu yang juga tidak kalah pentingnya adalah penerapan prinsip-prinsip akor.

a. Jenis Suara Manusia

Pembagian jenis suara manusia ditentukan berdasarkan ambitus yaitu jangkauan suara atau luas wilayah nada yang mampu dicapai seseorang. Ada orang yang dapat mencapai nada-nada tinggi, tetapi ada pula yang hanya mampu menjangkau nada-nada rendah sampai sedang. Ambitus anak-anak dan orang dewasa berbeda sehingga suara anak-anak juga berbeda dengan suara orang dewasa. Berikut pembagian jenis suara manusia berdasarkan ambitusnya.

(19)

1. Jenis suara anak-anak a. Suara tinggi : c1 – f2 b. Suara rendah : a1 – d2

2. Jenis suara orang dewasa

a. Suara orang dewasa wanita dibedakan menjadi tiga macam yaitu : 1) Sopran (suara tinggi) : c1 – a2

2) Mezzo sopran (suara sedang) : a – f2 3) Alto (suara rendah) : f – d2

b. Suara orang dewasa pria dibedakan menjadi tiga juga, yaitu : 1) Tenor (suara tinggi) : e – a1

2) Bariton (suara sedang) : A – f1 3) Bas (suara rendah) : F – d1

Dalam paduan suara, susunan suara ditentukan dengan memperhatikan harmoni yang diharapkan. Harmoni dapat diartikan suatu keselarasan atau keindahan yang terdengar serasi dan menarik. Pembuatan harmoni berhubungan erat dengan jarak nada atau interval. Melodi yang sudah ada ditambah nada-nada lain yang memiliki jarak tertentu. Kemudian nada-nada tersebut dibunyikan bersamaan sehingga terdengar serasi dan indah. Perhatikan partitur lagu untuk paduan suara berikut ini.

(20)

Coba bagi kelasmu menjadi tiga kelompok untuk menyanyikan lagu di atas dengan teknik paduan suara. Berikutnya, perhatikan susunan vertikal nada- nadanya. Lagu di atas tersusun dalam tiga nada. Susunan vertikal tiga nada yang dibunyikan serentak dan menghasilkan suara yang harmonis itulah yang lazim disebut akor.

Agar menghasilkan nada yang harmonis, susunan akor ada aturannya. Coba perhatikan susunan nada-nadanya.

a. terdapat susunan nada 5-3-1, 6-3-1, 4-2-2 pada baris pertama b. terdapat susunan nada 2-7-5 pada baris ketiga c. terdapat susunan nada 2-6-4 pada baris keempat d. terdapat susunan nada 4-2-7 pada baris kelima

b. Gerak Harmoni dan Gerak Akor

Gerak akor adalah perpindahan rangkaian akor yang digunakan untuk mengiringi lagu/musik sesuai dengan pertimbangan harmoni. Dengan memperhatikan gerak akor dalam harmoni, lagu akan terdengar indah. Keselarasan dalam lagu dihasilkan oleh hubungan yang serasi antara nada

(21)

yang satu dengan yang lain secara vertikal. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan vertikal di sini, coba perhatikan skema nada berikut.

Konsep susunan vertikal ini merupakan dasar musik barat yang berprinsip pergerakan bunyi menuju tonika. Sementara itu, harmoni pada musik gamelan lebih bersifat horizontal yang menekankan pada sistem nada tertentu (pelog dan slendro) dengan suasana tertentu yang ditentukan oleh pathet.

Untuk mendapatkan harmoni yang baik, kita harus memperhatikan dua unsur, yaitu interval dan akor.

1. Interval

Interval adalah jarak antara dua nada. Interval juga bisa disebut selang nada. Setiap interval dalam tangga nada dengan jarak yang berbeda diberi nama yang berbeda pula. Perhatikan susunan interval nada dalam tangga nada C mayor berikut.

Nama-nama interval atau selang nada yaitu : Interval C – C jarak 0 disebut Prime

Interval C – D jarak 1 disebut Sekonde Besar Interval C – E jarak 2 disebut Terts Besar Interval C – F jarak 2½ disebut Kuart mMrni Interval C – G jarak 3½ disebut Kwin Murnit Interval C – A jarak 4½ disebut Sekt Besar Interval C – B jarak 5½ disebut Septim Besar Interval C – c jarak 6 disebut Oktaf Murni Contoh :

(22)

2. Akor

Akor adalah susunan tiga nada atau lebih secara vertikal yang jika dinyanyikan secara serentak akan menghasilkan nada yang harmonis. Karena tersusun dari tiga nada utama, akor juga sering disebut sebagai trinada. Nada-nada yang dijadikan sebuah akor dimulai dari nada utama sebagai dasar akor, kemudian nada kedua berupa nada tert (nada ketiga dari nada dasar), dan nada ketiga adalah nada kuint (nada kelima dari nada dasar).

Dalam tangga nada natural akan terlihat susunan akor sebagai berikut :

Tabel Nama Akor dan Tingkatannya

Tingkat Akor Disebut Paduan Nada Nama

I ii iii IV V Vi VIIo Tonika Supertonika Median Subdominan Dominan Submedian Introduktor C – E – G D – F – A E – G – B F – A – C G – B – D A – C – E B – D – F C mayor D minor E minor F mayor G mayor A minor B diminished

Dalam sajian lagu/musik dikenal 3 (tiga) akor pokok yaitu akot tingkat I, IV dan V. Akor tingkat ii, iii dan vi disebut dengan akor bantu. Sedangkan akor tingkat ke viio disebut akor penghubung atau penghantar.

Gambar Penerapan Akor pada Garis Paranada

Vokal grup dan paduan suara memiliki beberapa perbedaan, perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut.

 Jumlah anggotanya, Vokal Group mempunyai anggota yang lebih sedikit dari Paduan Suara. Vokal grup beranggotakan 3 sampai 12 orang dengan 1-2 pemusik, sedangkan paduan suara jauh lebih banyak yaitu 12 sampai 28 orang.  Pembagian suaranya, dalam vokal group suara dibagi menjadi suara Alto, Mezzo-sopran, Sopran, Tenor, Baritone, dan Bass sesuai kemampuan dan kecocokan suara masing-masing; sedangkan dalam Paduan Suara, suaranya

(23)

dibagi menjadi 4 suara berdasarkan frekuensi suara penyanyi yaitu Sopran, Alto, Tenor,dan Bass atau dengan satu suara saja (unisono).

 Pada Paduan Suara dipimpin oleh seorang dirigen yang sekaligus sebagai pelatih, sedangkan pada vokal group tidak ada dirigen.

(24)

Uji Kompetensi Bab XI

I. Berilah tanda silang (X) di huruf a, b, c, atau d pada pilihan jawaban yang paling tepat!

1. Bentuk penyajian lagu yang dibawakan oleh beberapa orang secara bersama- sama dengan lebih dari satu suara disebut ….

a. vokal grup c. unisono

b. menyanyi bersama d. kwartet

2. Vokal grup biasanya terdiri dari 3 orang sampai dengan ….

c. 11 orang c. 13 orang

d. 12 orang d. 14 orang

3. Hal terpenting dalam bernyanyi dengan banyak suara atau vokal grup adalah harus memperhatikan ….

a. harmoni c. kreasi

b. jumlah personil d. iringan musik

4. Bernyanyi dengan banyak suara tanpa iringan instrumen musik disebut ….

a. unisono c. trio

b. akapela d. kanon

5. Vokal yang memainkan melodi lagu dan mengucapkan liriknya dan penyajian akapela disebut ….

a. vokal ritmis c. vokal harmonis

b. vokalis d. vokal melodis

6. Vokal yang mengucapkan bunyi-bunyi seperti suara drum, tamborin, atau gendang dalam penyajian akapela adalah ….

a. vokal ritmis c. vokal harmonis

b. vokalis d. vokal melodis

7. Nasyid berasal dari bahasa Arab ansyada-yunsyidu yang artinya ….

a. bernyanyi c. vokal

b. banyak suara d. bersenandung

8. Lagu yang dinyanyikan oleh dua atau lebih kelompok penyanyi dengan melodi saling kejar-mengejar atau bersahut-sahutan disebut ….

a. nasyid c. kanon

b. paduan suara d. vokal grup 9. Jenis suara anak-anak dibedakan menjadi …. a. 2 (dua) c. 4 (empat)

(25)

10. Suara sedang wanita (dewasa) disebut ….

a. sopran c. mezosopran

b. tenor d. alto

11. Jika seorang pria dewasa mampu menjangkau nada dari B sampai G1, maka jenis suara pria tersebut termasuk ….

a. sopran c. bariton

b. tenor d. alto

12. Bariton adalah jenis suara pria dewasa yang rentang ambitusnya antara…. a. nada A hingga F1 c. B sampai G1

b. C4 sampai G5 d. F sampai D2 13. Alto adalah jenis suara wanita dengan ambitus ….

a. sangat tinggi c. sedang

b. tinggi d. rendah

14. Perpindahan rangkaian akor yang digunakan untuk mengiringi lagu/musik sesuai dengan pertimbangan harmoni disebut ….

a. hubungan vertikal c. gerak harmoni b. gerak akor d. sistem nada 15. Selang nada 1 – 5 disebut dengan interval ….

a. sekon c. kwart

b. terts d. kwint

16. Interval septim dibawah ini yang benar adalah ….

a. 1 – 7 c. 1 – 5

b. 1 – 6 d. 1 – 4

17. Keselarasan dalam lagu dihasilkan oleh hubungan yang serasi antara nada yang satu dengan yang lain secara….

a. vertikal c. horisontal

b. diagonal d. melingkar

18. Susunan tiga nada atau lebih secara vertikal yang jika dinyanyikan secara serentak akan menghasilkan nada yang harmonis disebut ….

a. interval c. tangga nada

b. tonika d. akor

19. Akor tonika dalam tangga nada natural terdisi dari nada-nada…. a. C – E – G c. E – G – B

(26)

b. median d. dominan

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!

1. Jelaskan perbedaan antara vokal grup dengan paduan suara!

2. Sebutkan dan jelaskan teknik bernyanyi dengan banyak suara!

3. Sebutkan tingkatan dan nama-nama akor!

4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis suara pria dewasa!

(27)

BAB XII

MEMAINKAN ALAT MUSIK CAMPURAN

A. Musik Ansambel

Bermain instrumen musik dapat dilakukan sendiri, berkelompok kecil, atau berkelompok besar. Bermain instrumen musik dengan kelompok kecil disebut ansambel, sedangkan jika dengan kelompok besar disebut orkestra. Ansambel biasanya jumlah pemainnya antara 5-15 orang, berbeda dengan jumlah pemain orkestra yang biasanya lebih banyak, bahkan bisa mencapai puluhan orang. Pada hakikatnya, permainan ansambel adalah permainan bersama dari berbagai intrumen musik dalam bentuk kerja sama dalam membawakan suatu lagu.

Pada bab sebelumnya, telah dijelaskan dua bentuk ansambel, yaitu ansambel sejenis dan campuran. Namun, dalam bab ini kita hanya akan membicarakan ansambel campuran.

Ansambel campuran merupakan permainan alat musik dari berbagai jenis yang dimainkan oleh beberapa orang pemain, seperti petik, gesek, tiup, dan perkusi.

Dalam ansambel campuran, pemain tidak diharuskan memiliki alat musik yang terbaik, karena dengan menggunakan alat yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian pun seseorang sudah bisa masuk ke dalam kelompok ansambel. Misalnya, memainkan galon bekas sebagai pengganti drum atau panci untuk dijadikan perkusi.

Musik Ansambel dapat digolongkan menjadi 3 kelompok apabila dilihat dari fungsi dan alat musik yang digunakan, yaitu :

1. Musik Ansambel Melodis

Musik ansambel melodis adalah musik ansambel yang menggunakan alat-alat musik melodis. Alat musik yang digunakan dalam musik ansambel melodis adalah alat musik yang dimainkan dengan tujuan menghasilkan rangkaian nada-nada yang merupakan melodi sebuah lagu. Contoh : pianika, rekorder, terompet, flute dll.

2. Musik Ansambel Ritmis

Musik ansambel ritmis adalah musik ansambel yang menggunakan alat-alat musik ritmis. Musik ansambel ritmis dalam penyajiannya menggunakan alat musik yang gunanya mengatur irama sebuah lagu. Contoh : Drum set, triangle, gong, gendang, dan tamborin.

3. Musik Ansambel Harmonis

Musik ansambel harmonis adalah musik ansambel yang menggunakan alat-alat musik harmonis. Musik ansambel harmonis memakai alat musik yang dapat berperan ganda yaitu dapat rangkaian rangkaian, nada-nada, trinada atau akor dan mengatur irama dari sebuah lagu. Contoh: Gitar, Akordion, dan Piano

B. Teknik Bermain Alat Musik

1. Alat Musik Melodis

(28)

Seruling Terompet Biola

a. Alat Musik Ritmis

Alat musik ritmis yaitu alat musik berfungsi untuk memberikan irama karena alat musik ini tidak memiliki nada. Alat musik yang termasuk ritmis adalah triangle, gendang, tamborin, ketipung, tifa, kastanyet, dan drum.

Tabel Contoh Alat Musik Ritmis

No. Nama Keterangan

1.

tamborin Tamborin merupakan salah satu alat musik ritmis yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu yang berirama riang. Tamborin berbentuk berupa lingkaran logam yang pada sisi-sisinya terdapat bulatan- bulatan logam tipis yang dipasang rangkap. Tamborin ada juga yang menggunakan kulit. Tamborin memiliki beberapa simbal atau kerincingan logam kecil di sekeliling bingkainya yang akan mengeluarkan bunyi bergemerincing bila alat musik ini digoyangkan.

2.

Rebana Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih. Memiliki bingkai berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh. Cara memainkan rebana dipukul-pukul dengan telapak tangan.

3. Drum

Drum termasuk kelompok alat musik pukul yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain, misalnya membran plastik mica. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani, snare drum, tom drum, floor drum, bass drum dan lain-lain. Dalam music band orang yang memainkan drum set disebut "drummer".

(29)

No. Nama Keterangan

4.

Kastanyet Kastanyet merupakan alat musik yang terdiri atas sepasang kepingan gading atau kayu keras yang cekung yang digesek- gesekkan atau ditekan dengan (ibu) jari untuk mengiringi irama tari- tarian Spanyol. Kastanyet dimainkan dengan cara meletakkannya di tangan kiri lalu tangan kanan menepuk tangan kiri yang memegang kastanyet.

5.

Triangle Triangle merupakan alat musik dengan penampilan yang sangat sederhana berbentuk segitiga masuk dalam kategori perkusi idiofon yang berarti menghasilkan suara dari getaran seluruh badan instrument tersebut. Triangle merupakan alat music dari bahan besi logam berbentuk segitiga. Cara memainkannya adalah tangan kiri memegang gantungan tali dan logamnya, sedangkan tangan kanan memukul dengan batang pemukul berupa stick dari logam besi.

6.

Simbaltangan Simbal merupakan alat musik yang telah dimainkan sejak zaman kuno, alat musik ini dimainkan dengan memukul. Simbal terdiri atas sepasang lempengan logam berbentuk lingkaran. Bagian tengah menonjol. Cara memainkannya kedua lempengan diadu atau digesekkan. Contoh sambal tangan digunakan pada Marching Band, simbal marching band biasanya terdiri atas dua keping yang terpasang pada kedua tangan pemainnya.

7.

Kendang Kendang, atau gendang adalah instrumen dalam gamelan Jawa yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Kendang dibunyikan dengan tangan dengan cara dipukul. Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon /kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih.

8.

Timpani Timpani merupakan alat musik tak bernada yang dipukul dengan alat. stik atau mallet timpani berbahan dasar kayu berdiamete r kurang- lebih 2 cm. ujungnya berbalut bola kapas yang biasanya terbuat dari bulu biri-biri Eropa yang sangat lembut. Tabung timpani yang berbentuk seperti mangkuk itu biasanya terbuat dari bahan kuningan atau fiber. Timpani biasanya hanya dimainkan beberapa kali saja.

(30)

No. Nama Keterangan

terbuat dari kayu dan kulit hewan. Bedanya tifa memiliki bentuk yang memanjang dan sedikit ramping dibagian tengah dibandingkan dengan gendang yang memiliki bentuk yang cenderung membesar di bagian tegahnya. Alat Musik ini dimainkan dengan cara berdiri.

b. Alat Musik Harmonis

Alat musik harmonis yaitu alat musik yang berfungsi melodis dan sekaligus ritmis. Alat musik ini mampu menghasilkan nada dan juga dapat dimainkan sebagai pengiring dalam paduan nada atau yang lazim disebut akor. Alat yang termasuk jenis alat musik harmonis adalah piano, organ, kibor, gitar, siter, dan sasando.

Piano Akordion

Gitar Kecapi/Siter

(31)

Bermain Alat Musik Gitar

Gitar adalah alat musik chordofone, yaitu alat musik yang sumber bunyinya dawai. Gitar adalah alat musik yang praktis, mudah dibawa sehingga banyak orang menggunakan sebagai hiburan di mana pun dan kapan saja.

Bagian-bagian gitar dan fungsunya merupakan pembelajaran juga untuk Anda dalam belajar bermain gitar. Tak enak rasanya jika belajar bermain gitar namun tidak tahu bagian bagian dari gitar itu sendiri. Nah untuk itu Anda perlu mengetahui ada bagian-bagian apa saja yang terdapat pada gitar ini. Sesuai dengan yang akan kita ulas berikut ini untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang gitar tersebut.

1. Bagian Bagian Gitar Dan Fungsinya

Jika Anda ingin memainkan gitar dengan mahir maka Anda juga harus mengenal bagian bagian gitar tersebut. Disisi lain Jika Anda memiliki pengetahuan akan bagian bagian gitar, maka Anda satu tingkatan lebih baik daripada gitaris pemula yang lain. Nah seperti apa bagian bagian gitar tersebut? simaklah penjelasannya berikut ini.

a. Bagian Bagian Gitar Akustik

(32)

2) Penyangga Senar (Tuning Machine)

Bagian gitar yang berbahan besi ringan untuk mengaitkan ujung senar. Bagian ini juga memiliki putaran untuk menyetem senar gitar agar pas.

3) Penahan Senar Bagian Ujung (Nut)

Ialah bagian gitar yang memiliki fungsi untuk menahan senar agar tidak bergerak bebas dan tidak beraturan. Denagn adanya Nut ini senar jadi lebih mudah untuk dirapihkan.

4) Papan Jari (Fingerboard)

Bagian gitar yang memiliki fungsi utnuk tempat menentukan nada yang berbentuk seperti papan. Dengan adanya fingerboard ini pemain gitar dapat dengan mudah untuk menentukan nada yang ingin dimainkan.

5) Fret (Grip)

Merupakan bagian gitar yang berbahan dasar besi yang berada pada fingerboard, fret digunakan untuk membatasi bagian nada yang berbeda.

6) Penanda (Fret Markers)

Adalah bagian gitar yang terlihat seperti titik atau dot yang terletak diantara 2 fret dibagian fingerboad. Benda ini berfungsi untuk memudahkan gitaris menentukan nada baik natural ataupun kromatis. Dua titik tersebut merupakan untuk menandai bahwa bagian tersebut merupakan 1 oktav.

7) Lubang (Sound Hole)

Bagian gitar yang berbentuk lubang yang sengaja dibentuk ditengah body gitar dengan bermaksud untuk mengeluarkan hasil resonasi senar yang terbentuk di dalam tabung atau body gitar.

8) Pelindung Pick (Pick Guard)

Ialah bagian gitar yang berada tepat dibawah lubang gitar yang berfungsi untuk mengurangi resiko tergoresnya body gitar. Dengan adanya Pick Guard ini gitaris tidak perlu takut untuk strumming gitar sesuka hati.

9) Penyangga Pangkal Senar (Bridge)

Merupakan bagian gitar yang sengaja disambung dengan body gitar menggunakan dua baut yang berfungsi untuk meletakkan dan menyangga pangkal senar.

10) Badan Gitar (Body)

Adalah bagian gitar yang berfungsi sebagai pengolah getaran senar menjadi suara yang dikeluarkan melalui lubang gitar pada bodynya tersebut.

2. Susunan Nada Pada Senar Gitar

Umumnya urutan senar gitar itu 1 sampai 6, dan setiap senar itu berbeda- beda bunyinya loh. MUngkin pertanyaannya nada apa saja yang ada pada setiap senar saat kita mainkan gitar tersebut. YUk mari kita simak ulasannya berikut ini.

(33)

Susunan Nada Pada Senar Gitar

Urutan Senar Gitar

 Senar Nomor 6 yang paling atas memiliki bunyi nada E

 Senar Nomor 5 memiliki bunyi nada A

 Senar Nomor 4 memiliki bunyi nada D

 Senar Nomor 3 memiliki bunyi nada G

 Senar Nomor 2 memiliki bunyi nada B

 Senar Nomor 1 memiliki bunyi nada E.

Setelah kalian perhatikan keterangan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa urutan nada senar gitar dari atas ke bawah itu bunyinya E-A-D-G-B-E tanpa ada penekanan fret. Namun untuk senar nomor 6 dan nomor 1 itu bunyinya sama yaitu E, tetapi untuk senar nomor 1, bunyi nadanya lebih tinggi 2 oktav dari senar nomor 6.

Sebelum mulai belajar teknik penjarian pada gitar perlu diketahui istilah- istilah yang digunakan untuk masing-masing jari, baik untuk tangan kiri maupun kanan.

3. Penjarian Pada Gitar

Sebelum mulai belajar teknik penjarian pada gitar perlu diketahui istilah- istilah yang digunakan untuk masing-masing jari, baik untuk tangan kiri maupun kanan.

(34)

Am a. Tangan Kiri

Pada tangan kiri penyebutan masing-masing jari menggunakan nomor:

 1 untuk telunjuk

 2 untuk jari tengah

 3 untuk jari manis

 4 untuk kelingkin

 0 untuk telunjuk. Namun biasanya tidak diberi nomor karena telunjuk secara umum diletakkan pada belakang fretboard sebagai penyeimbang jari yang lain.

Jari-jari pada tangan kiri digunakan untuk menekan senar pada fretboard. Fungsi penomoran pada jari-jari tangan kiri akan dibahas pada pembahasan lain.

b. Tangan Kanan

Pada tangan kanan penyebutan masing-masing jari menggunakan huruf pertama dari istilah dalam bahasa Spanyol untuk jemari tangan:

 P (Pulgar) untuk ibu jari

 I (Indice) untuk telunjuk

 M (Media) untuk jari tengah

 A (Anular) untuk jari manis

 CH (Chico/Chiquita) atau E (Extremo) untuk kelingking. Namun biasanya jari kelingking tidak digunakan, walaupun ada teknik pada gitar klasik yaitu rasgueados yang menggunakan jari kelingking. Umumnya jari kelingking digunakan sebagai penyeimbang jari yang lain.

Jari-jari pada tangan kanan digunakan untuk memetik senar. P biasanya digunakan untuk memetik senar bass (3 senar bagian atas) dan I M A untuk memetik senar treble (3 senar bagian bawah.

Untuk lebih menyeimbangkan antara tangan kanan dan tangan kiri pada pelatihan awal (basic) biasanya masing-masing tangan dilatih sendiri-sendiri. Untuk tangan kiri bisa berlatih menggunakan chord atau teknik tapping dan untuk tangan kanan menggunakan pattern PIMA tertentu (akan dibahas di pembahasan lain).

4. Akor dalam Gitar

Ketika bermain gitar, kamu sering mendengar kunci gitar, yaitu kunci c, g, f, d, a, e, b. Kunci gitar mayor, minor dominan, septime dan sebagainya. Sebenarnya itu bukan kunci tetapi akor yaitu paduan beberapa nada yang terdengar merdu. Tanda kunci dalam notasi musik hanya dikenal dengan tiga jenis saja yaitu kunci G, kunci C, dan kunci F.

Berikut penjarian dalam bermain gitar.

(35)
(36)
(37)

Uji Kompetensi Bab XII

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai pilihanan jawaban yang paling tepat!

1. Sajian musik yang terdiri dari permainan alat musik secara bersama-sama dinamakan musik ….

a. vokal c. ansambel

b. instrumental d. simfoni

2. Permainan alat musik dari berbagai jenis yang dimainkan oleh beberapa orang pemain disebut ….

a. ansambel sejenis c. ansambel melodis b. ansambel campuran d. musik ansambel

3. Sajian musik dengan beberapa alat musik seperti seruling, biola dan tamborin, termasuk musik ansambel ….

a. sejenis c. ritmis

b. harmonis d. melodis

4. Sajian musik rampak gendang dan gamelan, termasuk jenis musik ansambel ….

b. perkusi c. melodis

c. harmonis d. campuran

5. Alat musik yang digunakan untuk memainkan rangkaian nada-nada sebuah lagu disebut ….

a. alat musik ritmis c. alat musik melodis b. alat musik perkusi d. alat musik harmonis 6. Di bawah ini yang termasuk jenis alat musik melodis adalah ….

c. drum c. rebana

d. sasando d. simbal

7. Penyajian musik secara bersama-sama dengan berbagai jenis alat musik dan diaransemen secara bervariasi dan terdiri dari 2 atau 3 bagian disebut ….

a. paduan suara c. orkes simfoni

b. konser d. ansambel

8. Alat musik yang berfungsi melodis dan sekaligus ritmis disebut alat musik….

a. harmonis c. ritmis

b. melodis d. Perkusif

9. Suling, biola, rebab berdasarkan fungsinya merupakan alat musik ….

a. mlodis c. ritmis

b. harmonis d. Perkusif

10. Berikut adalah alat musik yang digunakan dalam sajian musik ansambel kecuali alat musik….

a. melayu c. melodis

b. ritmis d. harmonis

II. Isilaj titik-titik di bawah ini untuk melengkapi pernyataan yang tersedia!

1. Alat musik gitar dalam permainan ansambel berpean sebagai instrumen …. 2. Akordion, piano, dan organ termasuk jenis alat musik ….

(38)

6. Alat musik yang cara memainkannya dengan mengatupkan kedua keping dengan telapak tangan disebut….

7. Alat musik sajian musik ansambel alat musik flute berperan memainkan…. 8. Sajian musik dengan beberapa alat sejenis disebut….

9. Kendang, tifa, dan rebana adalah contoh alat musik….

10. Sajian musik dengan beberapa alat musik yang bervariasi dalam jumlah banyak disebut dengan….

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!

1. Sebutkan dan delaskan 3 jenis musik ansambel ditinjau dari fungsi dan alat musiknya!

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan : akrofone, idiofon, dan kordofon!

3. Sebutkan 3 (tiga) teknik memainkan alat musik besrta contoh alat-alat musiknya!

4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang ansambel sejenis!

(39)

BAB XIII

LEVEL DAN POLA LANTAI PADA GERAK TARI

A. Pengertian Level

Menari itu bagian dari berekspresi, sehingga menari itu bisa dikatakan bebas mengeluarkan ekspresi. Penari di atas panggung dalam mengeluarkan ekspresi agar bisa menggugah minat penonton untuk menikmati haruslah tidak monoton dan harus mempertimbangkan berbagai hal diantaranya adalah level. Apakah itu level ? pada umumnya level itu bisa diartikan sebagai tingkatan, tetapi didalam pertunjukkan di atas panggung pengertian level tidak sesederhana sebagai tingkatan. Pengertian tingkatan hanya sebatas atas dan bawah. Pada pembahasan ini lebih fokus pada level gerak. Level gerak adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri. Memperagakan rangkaian gerak tari untuk menghindari kemonotonan penampilan gerak, penata atau penyusun gerak harus menggunakan level gerak yang bervariasi. Level yang bervariasi maksudnya adalah gerakan yang tidak melulu sama, tetapi memiliki level gerak tinggi, medium dan rendah.

Level ini haruslah disesuaikan dengan karakter gerak tari itu sendiri, apalagi jika diperagakan secara kelompok atau berpasang-pasangan. Pada saat melakukan gerak tari sering dijumpai gerak melompat, berdiri, duduk hal ini dilakukan pada tari tunggal, berpasangan maupun kelompok. Level gerak yang dilakukan oleh sekelompok penari dapat membentuk desain bawah dan atas. Desain ini dapat memberi kesan dinamis terhadap gerak yang dilakukan. Salah satu fungsi level pada gerak tari adalah mencapai dinamika. Permainan level yang variatif menjadikan gerak tidak monoton dan lebih menarik dan indah untuk di nikmati. Permainan level pada tari kelompok lebih mudah dan menarik karena ragam gerak yang sama dapat dilakukan secara bergantian, serempak, atau selang seling dan dapat dilakukan pada level yang berbeda-beda.

Perhatikan dan amatilah gambar di bawah ini dengan seksama !

a b c

Setelah kalian mengamati gambar di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini :

1. Bagaimanakah posisi penari contoh di atas ? 2. Adakah yang posisi rendah, sedang dan tinggi ?

(40)

Level tinggi ; posisi penari melayang

Level gerak pada tari dibagi menjadi tiga yaitu level tinggi, level sedang dan level rendah.

1. Level Tinggi

Level tinggi biasanya penari melakukan gerakan meloncat sambil menngerakkan salah satu tangannya ke atas, posisi penari melayang, maupun posisi jinjit. Penari yang berada pada level tinggi membentuk garis sudut atas. Melakukan gerak tari dengan level tinggi sangat terkait dengan tenaga, karena untuk melakukan gerak tari dengan level tinggi dibutuhkan tenaga yang kuat. Berikut ini contoh tari yang menggunakan level tinggi.

2. Level Sedang

Level sedang atau level medium di lakukan oleh seorang penari dengan posisi berdiri setengah badan , istilah tari jawa : mendhak . Level ini hampir dijumpai diseluruh tari kelompok

Level sedang memberikan kesan kokoh dan kuat serta membentuk garis sisi. Level ini memberikan kesan maskulin yaitu gerakan yang biasanya ditarikan untuk peran laki-laki. Berikut ini contoh tari yang menggunakan level medium. Pada level sedang, penari melakukan gerakan berdiri seperti biasa. Level medium jika dilakukan dalam kelompok secara terus-menerus akan terkesan

(41)

Level sedang ; posisi penari berdiri setengah badan

monoton. Oleh karena itu, level ini harus divariasi dengan level lain jika dipakai dalam peragaan tari secara berkelompok.

3. Level Rendah

Level rendah dilakukan oleh penari pada ketinggian yang minimal dicapai penari pada saat rebah atau terbaring di lantai , jengkeng atau duduk. Pada posisi ini membentuk garis sudut. Sama seperti level sedang, level rendah juga harus dibuat bervariasi ragam geraknya dengan permainan penggunaan ruang gerak dan penggunaan tenaga yang diberi aksen-aksen gerak, seperti tari saman atau kecak, sesekali bergerak sedikit naik, ke samping agar rangkaian geraknya variasi dan pada level rendah ruang geraknya cenderung menyempit apabila tidak hati-hati dalam menata gerak pada level ini menjadi tidak menarik

(42)

Level Rendah : Posisi penari rebah atau terbaring

AKTIVITAS EKSPLORASI GERAK :

1. Lakukan eksplorasi gerak : level tinggi, sedang dan rendah. 2. Carilah sumber belajar lain sebagai sumber stimulasi gerak

berdasarkan level gerak tinggi, sedang dan rendah.

N0 Jenis Level Nama

Tari

Daerah Asal

1 Level Tinggi Tari Ngremo Jawa Timur

Tari Ebeg/kuda lumping Banyumas

2 Level Sedang Tari Jaipong Sunda

Tari Bedhoyo Jogjakarta

Tari Jalungmas Cilacap

3 Level Rendah Tari Saman Aceh

Tari Sekapur Sirih Jambi

(43)

belakang PANGGUNG Kiri Kanan depan Penar i Arah hadap

Ke : depan Ke : belakang Ke: kanan Ke : kiri

B. Jenis Pola Lantai

Pola lantai merupakan langkah gerak kaki atau jejak langkah kaki penari untuk membentuk formasi tari di atas panggung atau arena tari. Pada tari berpasangan atau kelompok, pola lantai sangat diperlukan karena melibatkan banyak orang. Dalam peragaan gerak, respons gerak dari masing-masing lawan main harus jelas dan rapi agar dalam pembentukan formasi perubahan langkah gerak dapat dilihat penonton.

Pola lantai sering pula disebut dengan komposisi tari, sehingga pola lantai sangat penting untuk dipahami oleh penari pada saat pementasan tari. Pentingnya pola lantai karena posisi penari pada saat pementasan akan membentuk suatu garis sehingga menjadi suatu tatanan yang rapi, dan menambah nilai estetis dari tarian tersebut. Jadi pengertian pola lantai adalah garis – garis yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari atau pola denah yang dilakukan oleh seorang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam ruang atau space.

Seorang penari dapat menciptakan pola lantai gerak tari dengan melakukan eksplorasi. Salah satu cara untuk mendapatkan ide atau gagasan dalam mengeksplorasi pola lantai gerak tari adalah dengan melihat berbagai pertunjukkan tari.

Penyusunan pola lantai tari harus memperhatikan tenaga, ruang dan waktu serta penggunaan level. Setiap tarian memiliki pola lantai yang berbeda, bergantung pada jenis tarian dan kreasi penciptanya. Pada dasarnya pola lantai ada dua yaitu pola lantai garis lurus dan pola lantai garis lengkung. Pola garis lurus memberikan kesan sederhana tapi kuat dan pola lantai garis lengkung memberikan kesan lembut tapi kuat. Sebelum membentuk pola lantai dengan garis lurus dan lengkung, maka dipahami terlebih dahulu simbol – simbol pada pembuatan pola lantai sebagai berikut :

(44)

lurus dimaknai memiliki sikap jujur. Pola lantai garis lurus memiliki kesan sederhana tapi kuat.

Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan level tinggi dilakukan dengan cara melayang, njinjit ; level sedang berlutut atau jongkok; level rendah dilakukan dengan cara duduk. Contoh tari yang menggunakan pola lantai garis lurus secara vertikal diantaranya :

1) Tari Saman : Aceh

2) Tari Bedaya : Jogjakarta dan Surakarta 3) Tari Baris Gede : Bali

Berikut ini pola lantai bentuk garis lurus :

Pola lantai bentuk garis lurus dapat dikembang sesuai kreativitas

anda,namun bisa dikembangkan diantaranya zig-zag, diagonal, horisontal segi empat,segi tiga dan sebagainya. Berikut ini contoh pengembangan pola lantai garis lurus :

1. 2. 3.

2. Pola Lantai Garis Lengkung

Pola lantai garis lengkung memberikan kesan lembut tapi kuat. Bentuk pola garis lengkung berupa lingkaran, garis lengkung ke depan, garis lengkung ke belakang. Contoh tari yang menggunakan pola lantai garis lengkung diantaranya :

1) Tari Randai : Minangkabau 2) Tari Badong : Toraja

3) Tari Ngawi : Flores 4) Tari Rejang Dewa : Bali

(45)

Ada beberapa tari yang menggunakan pola ke duanya yaitu pola lurus dan pola lengkung, kedua pola ini dapat dilakukan secara simetris dan asimetris terutama pada

(46)

tari kelompok. Biasanya tarian ini berhubungan dengan magis dan keagamaan. Contohnya :

1) Tari Saman : Bali

2) Tari Tayub : Jawa Tengah 3) Tari Joged Bumbung : Bali

4) Tari Gareng Lamen : Flores 5) Tari Zapin : Melayu

Bentuk pola lantai lengkung seperti di bawah ini :

Pola lantai bentuk garis lengkung dapat dikembang sesuai kreativitas masing-masing ,namun bisa dikembangkan diantaranya lingkaran penuh, angka 8, garis lengkung ke depan ataupun garis lengkung ke belakang dan sebagainya. Berikut ini contoh pengembangan pola lantai garis lengkung :

(47)

Uji Kompetensi Bab XIII

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang x pada huruf a, b, c dan d.

1. Tinggi rendahnya gerak yang dilakukan oleh penari pada saat menari disebut ... a. pola lantai c. level

b. variatif d. properti 2. Level gerak tari dibedakan menjadi 3 ...

A. tinggi,sedang, rendah c. tenaga, ruang, waktu b. murni, maknawi, wantah d. minimal, maksimal, standar

3. Desain gerak tari yang dilakukan oleh penari akan memberikan kesan...

a. Aksen c. dinamis

b. Level d. pola lantai

4. Fungsi level gerak tari untuk mencapaian... a. Dinamika c. Pola lantai

b. Aksen d. level

5. Tujuan permainan level gerak tari yang variatif pada pementasan adalah... a. Indah dan menarik c. Kompak

b. Variasi d. Monoton

6. Di bawah ini termasuk level tinggi kecuali... a. Meloncat c. Jinjit b. Melayang d. Berdiri

7. Penari yang berada pada level tinggi membentuk garis ... a. Sudut bawah c. lingkaran

b. Sudut atas d. Segi empat

8. Penggunaan tenaga yang kuat digunakan untuk level... a. Level tinggi c. Level sedang

b. Level rendah d. Level kombinasi

9. Level gerak tari yang memberikan kesan kokoh dan kuat adalah... a. Level tinggi c. Level sedang

b. Level rendah d. Level ke duanya 10. Di bawah ini merupakan ciri-ciri level sedang kecuali...

(48)

11. Contoh salah satu gerak atau sikap pada level sedang....

a. Meloncat c. Mendhak

b. Merebah d. Duduk

12. Level yang pada proses gerak dicapai penari pada ketinggian yang minimal Menggunakan...

a. Level rendah c. Level sedang b. Level kombinasi d. Level tinggi

13. Contoh tari dari Banyumas yang menggunakan level tinggi yaitu...

a. Ngremo c. Saman

b. Kuda lumping d. Kecak

14. Berikut ini contoh tari yang tidak menggunakan level rendah yaitu...

a. saman c. Kecak

b. sekapur sirih d. Ngremo

15. Garis-garis yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari disebut... a. Pola lantai c. Level

b. Aksen d. Intensitas.

16. Salah satu pentingya pola lantai tari pada pementasan tari adalah... a. Menambah semarak c. Menghidupkan suasana

b. Menambah nilai estetis d. Mempertegas garis wajah. 17. Pada dasarnya pola lantai terdiri dari 2 macam pola yaitu...

a. Vertikal dan lingkaran c. Horisontal dan lengkung b. Lurus dan lengkung d. lengkung dan vertikal

18. Pola lantai garis lurus secara vertikal pada tari dimaknai memiliki sikap...

a. Ragu-ragu c. Lemah

b. Jujur d. Kuat

19. Pola lantai garis lurus memberikan kesan...

a. Sederhana tapi kuat c. Sederhana tapi lemah b. Sederhana tapi lembut d. Sederhana tapi ragu-ragu

20. Contoh tari yang menggunakan pola garis lurus secara vertikal sebagai simbol hubungan dengan Sang Pencipta yaitu...

a. Ngremo c. Bedhoyo

c. Pendet d. Kecak

21. Kesan lembut tapi kuat adalah salah satu ciri dari pola lantai berbentuk...

a. Lurus c. Zig-zag

(49)

22. Di bawah ini contoh tari yang menggunakan pola lantai kombinasi kecuali...

a. Saman c. Tayub

b. Zapin d. Bedhoyo

23. Pola lantai kombinasi pada tari biasa berhubungan dengan... a. Adat istiadat c. Magis dan keagamaan b. Kepercayaan d. Budaya masyarakt.

24. Pada tari kelompok yang menggunakan pola lantai kombinasi bisa dilakukan secara...

a. Simetris dan asimetris c. Vertikal dan horizontal b. Cepat dan lambat d. Berulang-ulang

25. Pola pengembangan dari pola lantai garis lengkung berbentuk... a. Lingkaran c. Zig-zag

b. Garis vertikal d.garis horisontal

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini pada titik-titik yan gtersedia!

1. Jangkauan peragaan gerak tari oleh penari itu sendiri disebut... 2. Ruang gerak level rendah cenderung...

3. Berikan 3 contoh gerak tari pada level tinggi...

4. Level gerak yang dilakukan tari kelompok membentuk desain... 5. Pola lantai pada dasarnya dibagi dua ...

6. Berikan masing-masing 3 pola pengembangan garis lurus dan garis lengkung... 7. Pola lantai garis lurus bermakna...

8. Pola lantai garis lengkung bermakna...

9. Pola lantai kombinasi pada tari berhubungan dengan...

10. Penggunaan pola lantai kombinasi biasa dilakukan secara... dan...

C. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Sebutkan 3 macam level tari dan masing-masing berikan 2 contohnya!

(50)

3. Jelaskan pengertian pola lantai, sebutkan jenisnya dan berikan contohnya!

4. Gambarkan 2 pola pengembangan pola lantai garis lurus dan lengkung !

(51)

BAB XIV

MENAMPILKAN LEVEL DAN POLA LANTAI

ADA GERAK TARI

Level dan Pola lantai merupakan unsur gerak dalam tari, pengolahan level dan pola lantai pada penyajian tari akan berbeda satu sama lain baik pada tari tunggal, tari berpasangan maupun tari kelompok.

Perhatikan dan amatilah gambar tari dibawah ini terkait dengan penggunakan level dan pola lantai pada gerak tari.

1 2

3 4

Setelah melakukan pengamatan gambar di atas, jawablah pertanyaan berikut ini :

1. Bagaimana pendapat kamu tentang level gerak tari

2. Bagaimana pendapat kamu tentang penggunaan pola lantai . 3. Bagaimana tata rias dan busana yang digunakan penari

A. Meragakan Gerak Tari Berdasarkan Level dan Pola Lantai dengan Hitungan

Level pada gerak tari yang meliputi level tinggi, sedang, dan rendah dapat dikombinasikan secara utuh pada penyajian tari, sehinga penyajian tari akan tampak dinamis. Pola lantai yang pada dasarnya terdiri garis lurus dan garis lengkung yang dalam penyajian tari dapat dikombinasikan keduanya sehingga akan tampak lebih menarik dan variatif sehingga pola lantai tidak berkesan membosankan.Dalam hal ini hanya bisa dilakukan pada tari berkelompok.

(52)

Memperagakan tari dengan hitungan dimulai 1 – 4; 1 - 8 dapat pula di diulang sesuai dengan kebutuhan dengan diterjemahkan : sa-tu; du-a; ti-ga; em-pat; li-ma; e-nam; tu-juh; dela-pan. Perhatikan dan peragakan gerak tari dibawah ini.

B. Meragakan Gerak Tari dengan Iringan

Iringan dalam peragaan tari memegang peranan penting. Pada dasarnya ada dua macam iringan tari, yaitu iringan internal dan iringan eksternal. Iringan internal adalah iringan yang datang dari dalam tubuh penari itu sendiri, contohnya : hentakan kaki, tepukan tangan, vokal atau tembang sedangkan iringan eksternal adalah iringan tari yang menggunakan alat – alat pengiring tari, contohnya : gamelan, calung dan lain sebagainya.

Musik dalam tari mempunyai 4 fungsi iringan yaitu : 1) Musik sebagai iringan penyajian gerak tari 2) Musik sebagai ilustrasi

3) Musik sebagai pemberi suasana

(53)

C. Meragakan Gerak Tari dengan Tata Pentas 1. Bentuk Panggung

Tempat sebagai pementasan atau pertunjukan tari sering dinamakan panggung. Tempat yang dipilih untuk melaksanakan pertunjukan harus disesuaikan dengan acara pertunjukan tersebut. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan panggung diantaranya tempat sebagai panggung atau tempat pentas dan tempat bagi penonton.

Ada dua jenis tempat pertunjukan, yaitu sebagai berikut :

a. Pertunjukan di tempat terbuka / aut door . Contohnya: lapangan, panggung terbuka, arena.

b. Pertunjukan di tempat tertutup / in door. Contohnya : kelas, auditorium, stage. Di bawah ini beberapa bentuk – bentuk panggung :

1. Auditorium

Panggung berada di sebuah titik dengan tempat duduk penonton berada mengelilinginya tetapi tidak penuh satu lingkaran. Arah pandang visual penonton lurus ke depan, tidak perlu terlalu banyak untuk dapat menikmati pertunjukkan.

Gambar

Gambar ragam hias atau ornamen pada bahan kayu
Tabel Nama Akor dan Tingkatannya
Tabel Contoh Alat Musik Ritmis

Referensi

Dokumen terkait

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan terkait materi tentang penerapan ragam hias pada kayu3. Guru menampung pertanyaan peserta didik dan

Koreografi yang digunakan pada tari Zahefah tingkat kesulitan geraknya agak rumit dibandingkan dengan tari Zafin dan tari Sarah, karena gerak langkah kaki dan pola