• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. antara biaya dan kualitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan kesehatan di rumah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. antara biaya dan kualitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan kesehatan di rumah"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi persaingan dibidang pelayanan kesehatan semakin ketat antara biaya dan kualitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan suatu proses yang komplek, melibatkan berbagai disiplin ilmu dan teknologi yang mutakhir. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 159 b/Men.Kes/Per/II/1988, rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan sub spesialistik.

Agar rumah sakit berkualitas, diperlukan sarana dan prasarana dalam kuantitas dan kualitas yang cukup. Untuk itu perlu didukung sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan profesionalitas. Konsep manajemen berkualitas (quality control) adalah sebagai suatu upaya untuk meningkatkan semangat kerja sumber daya manusia yang bertujuan meningkatkan performance dan pelayanan rumah sakit.

Upaya ini dapat dicapai apabila didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang berkualitas, penempatan karyawan yang tepat bukan atas like and dis like, sehingga mampu meningkatkan kinerja dan menghasilkan produktivitas yang sesuai dengan tujuan. Sumber daya manusia menurut Manulang (2000:3)

(2)

adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh manusia yang terdiri dari kemampuan berpikir, kemampuan berkomunikasi, kemampuan moral, kemampuan melakukan sesuatu yang bersifat teknis dan kemampuan pengalaman. Dalam penerapan atau implementasi dari suatu perencanaan stratejik sebuah organisasi atau perusahaan, sumber daya manusia juga dapat memainkan perannya berdasarkan kebijakan prosedur dan program personalia yang efektif dan dirancang untuk meningkatkan produktivitas kerja, etos kerja, dan kualitas kehidupan kerja.

Rumah Sakit merupakan ujung tombak dalam mewujudkan keberhasilan sistem kesehatan nasional. Begitu juga rumah sakit yang terdapat di Provinsi Bali dalam pelaksanaannya harus mampu meningkatkan kualitas secara global khususnya kualitas jasa pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu rumah sakit harus dikelola secara profesional dengan jiwa pemimpin yang mampu menciptakan efisiensi, inovasi serta merespon kebutuhan karyawan dalam mewujudkan keunggulan kualitas pelayanan dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan semangat kerja tinggi dalam mengerjakan segala tugas dan kewajibannya, sehingga apa yang menjadi tujuan daripada rumah sakit dapat tercapai dengan baik. Berikut data rumah sakit yang terdapat di Provinsi Bali yang dapat dilihat pada tabel 1.1.

(3)

Tabel 1.1 Data Rumah Sakit di Provinsi Bali Tahun 2008

No Kabupaten Nama Rumah Sakit

RS. Negeri

1 Badung RSUD Kapal

2 Bangli RSU Bangli

3 Bangli RSJP Bangli 4 Buleleng RSU Singaraja 5 Buleleng RS REM Singaraja 6 Denpasar RSU Wangaya 7 Denpasar RSUP Sanglah 8 Denpasar Badan RS Indera 9 Denpasar RS Polda Trijata 10 Denpasar RS Udayana Denpasar 11 Gianyar RSU Sanjiwani 12 Jembrana RSU Negara 13 Karangasem RSU Amlapura 14 Klungkung RSU Semarapura 15 Tabanan RSU Tabanan RS. Swasta

1 Badung RS Graha Asih 2 Badung RS Bali Aga 3 Buleleng RS Kerta Husada 4 Buleleng RS Karya Darma Husada 5 Buleleng RS Parama Siddhi 6 Denpasar RS Manuaba 7 Denpasar RS Surya Husada 8 Denpasar RS Dharma Husada 9 Denpasar RS Puri Raharja 10 Denpasar RS Dharma Yadnya 11 Denpasar RS Kusta Balun 12 Denpasar RS Kasih Ibu 13 Denpasar RS Bhakti Rahayu 14 Denpasar RS Sari Dharma

15 Denpasar RS Bedah Graha Husada 16 Denpasar RSJ Bina Atma

17 Denpasar RSB Harapan Bunda 18 Denpasar RS Prima Medika 19 Denpasar RSB Puri Bunda 20 Gianyar RSB Arisanti 21 Gianyar RSB Ganesa 22 Jembrana RS Dharma Sentana 23 Jembrana RSB Kertayasa 24 Tabanan RS Dharma Kerti 25 Tabanan RS Gelgel

26 Tabanan RS Wisma Prasanti

(4)

Total jumlah Rumah Sakit yang terdapat di Provinsi Bali yaitu sebanyak 41 unit, terbagi menjadi dua jenis yaitu rumah sakit negeri sebanyak 15 unit dan rumah sakit swasta sebanyak 26 unit yang terbagi di setiap kabupaten. Pertumbuhan rumah sakit belakangan ini meningkat pesat, terutama di kota-kota besar. Terlebih lagi setelah bentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) diijinkan untuk mendirikan rumah sakit sebagai bagian dari deregulasi di bidang kesehatan (Adikoesoemo, 2002:13). Oleh karena itu banyak berdiri rumah sakit swasta di Denpasar. Dengan banyaknya berdiri rumah sakit swasta di Denpasar maka timbul persaingan yang ketat dalam industri pelayanan kesehatan dan menimbulkan tantangan yang besar bagi pengelola maupun pemilik rumah sakit agar kegiatannya dapat berjalan dengan baik.

Untuk dapat menghasilkan produktivitas, etos, dan kualitas kehidupan kerja tersebut, diperlukan adanya kinerja yang lebih baik dari para pegawai demi peningkatan hasil kerja yang optimal bagi organisasi atau perusahaan. Dengan adanya sumber daya manusia yang telah mengalami pergeseran pengaruh dari perilaku ke logika interaksi yang lebih menekankan hasil kerja dengan partisipasi yang cermat, tanggap, dan berkomitmen, maka akan tercapai hasil kerja yang optimal bagi perusahaan tersebut.

Kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam organisasi (Hariandja, 2002:194). Kelangsungan hidup suatu organisasi sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya kualitas kinerja pegawai. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai menurut Soedarmayanti (2001:72), diantaranya adalah sikap mental, pendidikan dan pelatihan,

(5)

keterampilan, manajemen, hubungan industrial pancasila, tingkat penghasilan, gizi dan kesehatan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi, kesempatan berprestasi. Kinerja pegawai merupakan komponen penting dalam menentukan kemajuan perusahaan yang dapat tercermin dari beberapa indikator seperti disiplin, absensi, kerja sama, dedikasi dan kepuasan para pegawai. Menurut Suprihanto (2001 : 7) kinerja adalah hasil kerja seorang pegawai selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standar, target/sasaran/kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja yang baik sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi.

Diantara sekian banyak faktor, yang mempengaruhi kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar adalah kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi. Penelitian oleh Edy Madiono Sutanto dan Budi Setiawan (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 2, No. 2, September 2000 : 30), menyatakan bahwa kepemimpinan efektif tidak hanya dijelaskan oleh jumlah kekuasaan yang dimiliki dan bagaimana menggunakan, tetapi ditunjukkan pula oleh perhatian pemimpin terhadap kesejahteraan bawahan, komitmen akan pertumbuhan bawahan, dan terutama sikap mengayomi (nurturing) yang ditujukkan untuk menguatkan kemauan bawahan dalam pelaksanaan kerja guna meningkatkan kinerja pegawai dan mencapai sasaran organisasi. Disamping itu, kinerja pegawai juga dipengaruhi oleh disiplin kerja pegawai. Menurut Soedarmayanti (2001:72) dengan tingkat disiplin yang tinggi, tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai dengan baik. Faktor lain yang

(6)

juga dapat memberikan efek terhadap kinerja pegawai dalam bekerja adalah motivasi sebab motivasi mampu mempengaruhi individu untuk mencapai tujuan. Menurut Rivai (2005:455) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu sehingga dengan kinerja yang ba. Sikap dan nilai tesebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan, dimana dorongan tersebut terdiri dari dua komponen yaitu : arah perilaku (kerja untuk mencapai tujuan) dan kekuatan perilaku (seberapa kuat usaha individu dalam bekerja). Lingkungan kerja fisik juga sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai. Faktor lingkungan kerja fisik dapat berpengaruh terhadap usaha-usaha yang dilakukan, sehingga setiap perusahaan mengusahakan sedemikian rupa agar lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh positip. Seperti yang dikemukakan oleh Ahyari (1999:124), bahwa faktor yang menentukan lingkungan kerja di dalam perusahaan adalah suatu hal yang disebut dengan kondisi kerja. Kondisi lingkungan kerja fisik yang menyenangkan dapat mencakup tempat kerja dan fasilitas-fasilitas yang mempercepat penyelesaian pekerjaan. Seorang pegawai mengharapkan kondisi kerja ini baik dan tidak membosankan. Bila kondisi kerja yang ada tidak seperti yang diharapkan, maka hal ini akan berpengaruh besar terhadap kinerja pegawai.

Demikian pula pada Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar yang beralamat di jalan WR. Supratman No. 256 Denpasar - Bali sebagai salah satu rumah sakit umum swasta yang terdapat di Provinsi Bali khususnya di Kota Denpasar. Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar harus mampu bersaing

(7)

dengan rumah sakit umum lainnya yang terdapat di Kota Denpasar, baik itu dari kualitas jasa penanganan medis ataupun jasa pelayanan non medisnya. Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar memiliki sumber daya manusia yang terbagi menjadi 3 bidang tenaga kerja yaitu medis, penunjang medis dan non medis. Selain tenaga kerja medis, pada Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar tenaga kerja non medis juga berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas pelayanan. Pegawai non medis juga memegang peranan penting dalam mencapai tujuan Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, seperti bagian keuangan, pelayanan administrasi, keamanan dan kebersihan. Saat ini Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar memiliki kondisi yang sangat menarik untuk diteliti, terutama pada aspek kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi. Berdasarkan pengamatan pada setiap bidang atau bagian divisi di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, masing-masing bagian memiliki pimpinan dengan gaya dan karakter kepemimpinan yang berbeda-beda baik watak serta sikap terhadap bawahan dalam mengelola bagian fungsionalnya. Pimpinan kurang peka terhadap keinginan dari bawahannya serta jalinan komunikasi yang kurang efektif sehingga tipe dan gaya kepemimpinan yang diterapkan sangat berdampak terhadap turunnya kinerja dari pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. Berikut ini jumlah pegawai di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar dapat dilihat pada tabel 1.2 pada halaman berikut ini.

(8)

Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya tahun 2008

No Pegawai / Jabatan Jumlah

(orang)

Tenaga Kerja Medis :

1 Dokter Umum 7 2 Dokter Spesialis 6 3 Dokter Gigi 1 4 Perawat Gigi 2 5 Akper, Bidan, SPK 59 Penunjang Medis : 1 Rongent 4 2 Farmasi 6 3 Apoteker 1 4 Laboratorium 3 Non Medis : 1 Bagian Keuangan 5 2 Tata Usaha 3 3 Loket 2 4 Kasir 3 5 Administrasi Bedah 4 6 Administrasi Farmasi 2 7 Gizi 6 8 Satpam 4

9 Jasa Kebersihan (Cleaning Service)

16

10 Supir 5

11 Teknisi 2

Jumlah orang 141

Sumber : Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, 2008

Total jumlah pegawai Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar adalah sebesar 141 orang yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu tenaga medis sebanyak 75 orang, penunjang medis sebanyak 14 orang dan tenaga non medis sebanyak 52 orang.

(9)

Selain kepemimpinan, tingkat disiplin kerja dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar yang dapat dilihat melalui tingkat absensi para pegawai Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. Berikut ini disajikan tingkat absensi pegawai Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar sebagai salah satu tolak ukur disiplin kerja pegawai non medis dapat dilihat pada tabel 1.3.

Tabel 1.3 Tingkat Absensi Pegawai Non Medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Periode 2004 – 2008. Tahun Jumlah Karyawan ( Orang ) Hari Kerja Per Tahun ( Hari ) Jumlah Hari Kerja Seharusnya ( Hari ) Jumlah Hari Tidak Hadir ( Hari ) Jumlah Hari Kerja Senyatanya ( Hari ) Absensi (Persen) 1 2 3 4 = 2 x 3 5 6 = 4 – 5 7 = 5/4 x 100 % 2004 52 298 15496 2567 12929 0.17 2005 52 299 15548 3360 12188 0.22 2006 52 297 15444 2897 12547 0.19 2007 52 299 15548 2876 12672 0.18 2008 52 299 15548 2988 12560 0.19 Jumlah 188 77584 14688 62896 0.95 Rata-rata 52 37 15516 2937 12579 0.19

Sumber : Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, 2008

Pada tabel 1.3 dapat dilihat bahwa persentase rata-rata tingkat absensi pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar adalah sebesar 0,19 persen, menurut Edwin B. Flippo (2001:281) tingkat absensi dibawah 3 persen masih dianggap wajar sedangkan tingkat absensi diatas 3 persen dianggap tidak wajar sehingga perlu mendapatkan perhatian dari manajemen. Masih adanya rata –rata tingkat absensi 0,19 persen menerangkan bahwa perusahaan harus tetap berusaha menekan tingkat absensi untuk meningkatkan disiplin kerja karena setiap

(10)

absensi yang rendah maka terlihat bahwa semangat kerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar menjadi semakin meningkat sehingga dengan semangat kerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar yang tinggi maka kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar juga akan meningkat.

Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai non medis dengan memberikan tingkat kesejahteraan berupa motivasi finansial, namun Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya belum memberikan motivasi non finansial berupa penghargaan kepada pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya yang berprestasi. Pemberian motivasi non finansial tersebut dimaksudkan agar pegawai non medis dapat termotivasi untuk meningkatkan tanggung jawab dalam melaksanakan kewajibannya. Selain itu pemberian motivasi juga dapat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan dari Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar.

Lingkungan kerja fisik juga menjadi pengaruh positip terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. Berdasarkan observasi lingkungan kerja fisik pada Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, ruangan didominasi dengan warna putih sehingga terkesan lebih bersih. Keadaan dalam ruangan kerja cukup bersih, tetapi di tempat-tempat tertentu seperti ruang tunggu masih terlihat kurang bersih. Penerangan dalam ruangan cukup terang. Suhu ruangan cukup sejuk karena memakai beberapa air conditioner (AC). Ruang gerak cenderung agak sempit. Suara dalam ruangan

(11)

tidak berisik. Keamanan lingkungan kerja fisik kurang terkendali karena satpam jarang berada di pos jaga atau di tempat yang seharusnya.

Melalui penelitian ini nantinya akan dapat dilihat peranan kinerja pegawai non medis terhadap tingkat kemajuan Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, seperti jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar masih tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa rumah sakit umum lainnya khususnya terhadap beberapa rumah sakit swasta yang ada di Denpasar. Berikut data penunjang tambahan sebagai perbandingan jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar dengan beberapa rumah sakit umum negeri dan swasta yang terdapat di Denpasar yang dapat dilihat pada tabel 1.4 sebagai berikut.

Tabel 1.4 Jumlah Pasien Beberapa Rumah Sakit di Denpasar Periode 2006 – 2008. Nama Rumah Sakit Jumlah pasien Jumlah pasien Jumlah pasien Jumlah pasien 2006 2007 2008 Rata-rata

(orang) (orang) (orang) (orang)

RS. Negeri RSUP Sanglah 574050 609585 599534 594389 RSU Wangaya 143996 137044 149320 143453 RS. Swasta

RSU Kasih Ibu 22884 23226 42962 29690

RS Puri Raharja 39201 41086 43394 41227

RSU Dharma

Yadnya 13102 12634 13209 12981

Sumber : RSUP Sanglah, RSU Wangaya, RSU Kasih Ibu, RS Puri Raharja, RSU Dharma Yadnya, 2008

(12)

yang paling rendah yaitu sebesar 12.981 orang per tahun. Berdasarkan hasil wawancara terhadap para kunjungan pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, didapatkan hasil bahwa tingkat kepuasan kunjungan pasien tersebut masih terlihat rendah, yang dirasakan mempengaruhi adalah kelemahan pada kinerja SDM dan pelayanan seperti tingkat loyalitas pegawai rendah, penerapan reward dan punishment belum optimal, sebagian sarana berumur tua, penggantian fasilitas sering tertunda. Adanya kelemahan-kelemahan pada faktor pelayanan ini terkait dengan kelemahan pada faktor SDM. Berdasarkan atas pengamatan dan informasi yang didapat, masih ada indikasi yang menyatakan kinerja pegawai khususnya pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar yang dirasakan rendah yaitu pada saat meninggalkan jam kerja. Begitu juga pada faktor lingkungan kerja fisik yang masih dirasakan kurang terkendali. Oleh karena itu Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar perlu mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran yang telah terjadi dengan cara memberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran dan meningkatkan produktivitas melalui kinerja para pegawainya dalam rangka menghadapi persaingan dari rumah sakit lainnya. Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka yang menjadi pokok permasalahan adalah sebagai berikut.

1) Apakah variabel kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi secara simultan (serempak) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar?

(13)

2) Apakah variabel kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar?

3) Variabel manakah dari kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar?

1.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Untuk mengetahui pengaruh signifikan secara simultan (serempak) dari kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. 2) Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari

kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. 3) Untuk mengetahui diantara variabel kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar.

(14)

1.2.2 Kegunaan penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritis yang dapat dihasilkan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

1) Bagi Khasanah Ilmu Pengetahuan

Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya ragam penelitian mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dan akan memperluas wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia.

2) Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori yang didapat di bangku kuliah dan juga memperoleh tambahan pengetahuan dan informasi yang didapat dari perusahaan.

2. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1) Bagi Perusahaan

(1) Dapat menjadi referensi bagi perusahaan dalam mengidentifikasi variabel yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar.

(2) Bahwa hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar dalam mengambil keputusan terutama yang berhubungan dengan sistem pelaksanaan kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan

(15)

motivasi dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai non medis pada Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar.

1.3 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini Menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan dengan pembahasan yang meliputi : pengertian kepemimpinan, aktivitas kepemimpinan, fungsi kepemimpinan, komponen kepmimpinan, jenis atau tipe kepemimpinan, syarat-syarat pemimpin, pengertian disiplin kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, sanksi pelanggaran kerja, mengatur dan mengelola disiplin kerja, pengertian lingkungan kerja fisik, faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik, pengertian kinerja, standar kinerja, fungsi standar kinerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, langkah-langkah meningkatkan kinerja, pengaruh kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi terhadap kinerja pegawai.

(16)

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identufikasi variabel, definisi oprasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen, dam teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan gambaran umum Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang simpulan yang dibuat berdasarkan uraian pada bab sebelumnya serta saran-saran yang nantinya diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.

Gambar

Tabel 1.1 Data Rumah Sakit di Provinsi Bali Tahun 2008
Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya tahun 2008  No  Pegawai / Jabatan  Jumlah
Tabel 1.3 Tingkat Absensi Pegawai Non Medis Rumah Sakit Umum Dharma  Yadnya Periode 2004 – 2008
Tabel 1.4 Jumlah Pasien Beberapa Rumah Sakit di Denpasar Periode   2006 – 2008.  Nama Rumah  Sakit  Jumlah pasien  Jumlah pasien  Jumlah pasien  Jumlah pasien     2006  2007  2008  Rata-rata

Referensi

Dokumen terkait

RSU Haji Surabaya adalah salah satu Rumah Sakit yang dituju oleh penderita DBD di Surabaya, sehingga dilakukan analisis survival dengan regresi Cox terhadap

Air tanah di kawasan Kampus Kandang Limun UNIB mengandung nilai klorida dan total dissolved solid (TDS) yang sangat tinggi sehingga tidak memenuhi baku mutu air

Vektor kloning ini mempunyai beberapa keuntungan, di antaranya adalah (1) dapat digunakan untuk mengkloning fragmen hasil PCR yang menggunakan enzim DNA polimerase tertentu

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memetakan lokasi kejadian tindak kriminal curanmor dan (2) menganalisis pola spasial kejadian tindak kriminal curanmor di D.I Yogyakarta

and the future Flash die to safe Central City. There are some onomatopoeia words that appear in this chapter. 1) Krack or in original word is crack has a lexical

Syamsul Huda Peresak, Desa Sepakek, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah dan mendeskripsikan korelasi/hubungan penggunaan strategi kognitif dan

Sesuai dengan observasi awal yang dilakukan di Sekolah Dasar termasuk SD dan SMP yang berada di Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato menujukan bahwa program wajib

Coplin ini dapat digunakan dalam menjelaskan alasan Korea Selatan membatalkan kerjasama trilateral Rajin Hasan Project ialah tindakan politik negerinya yang