TESIS
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
FRAKSI n-BUTANOL EKSTRAK KULIT TERONG
BELANDA (Solanum betaceum Cav.) SECARA IN VIVO
DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA
FLAVONOIDNYA
NI PUTU WIDAYANTIPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
TESIS
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
FRAKSI n-BUTANOL EKSTRAK KULIT TERONG
BELANDA (Solanum betaceum Cav.) SECARA IN VIVO
DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA
FLAVONOIDNYA
NI PUTU WIDAYANTI NIM 1392061009
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI KIMIA TERAPAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
ii
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
FRAKSI n-BUTANOL EKSTRAK KULIT TERONG
BELANDA (Solanum betaceum Cav.) SECARA IN VIVO
DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA
FLAVONOIDNYA
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Kimia Terapan, Program Pascasarjana Universitas Udayana
NI PUTU WIDAYANTI NIM 1392061009
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI KIMIA TERAPAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
iii
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 11 AGUSTUS 2015
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Ni Made Puspawati, M.Phil., Ph.D Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si NIP 19650319 198903 2 001 NIP 19650731 199303 1 003
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Kimia Terapan Direktur
Program Pascasarjana Program Pascasarjana
Universitas Udayana, Universitas Udayana,
Prof. Dr. Drs. I Made Dira Swantara, M.Si Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)
iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 11 Agustus 2015
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor
Universitas Udayana, No.: 2514/UN14.4/HK/2015, Tanggal 11 Agustus 2015
Ketua : Dra. Ni Made Puspawati, M.Phil. Ph.D Anggota :
1. Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si 2. Prof. Dr. Drs. I Made Dira Swantara, M.Si 3. Dr. Drs. Manuntun Manurung, M.S
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Ni Putu Widayanti
NIM : 1392061009
Program Studi : Kimia Terapan
Judul Tesis : Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi n-Butanol Ekstrak Kulit Terong Belanda (Solanum betaceum Cav.) secara In Vivo dan Identifikasi Golongan Senyawa Flavonoidnya
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan,
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya tesis yang berjudul Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi n-Butanol Ekstrak Kulit Terong Belanda (Solanum betaceum Cav.) secara In Vivo dan Identifikasi Golongan Senyawa Flavonoidnya dapat terselesaikan.
Bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak telah membantu penyusunan tesis ini. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Dra. Ni Made Puspawati, M.Phil. Ph.D selaku pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan semangat, masukan, bimbingan dan saran dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si selaku pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah banyak membantu penulis dalam penelitian dan memberikan bimbingan serta sarannya kepada penulis. Penulis juga menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Dra. Iryanti E. Suprihatin, M.Sc. Ph.D selaku pembimbing akademik yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran selama penulis mengikuti Program Magister.
Ucapan yang sama juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp. PD (K) selaku Rektor Universitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K) selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ketua Program Studi Kimia Terapan Universitas Udayana, Prof. Dr. Drs. I Made Dira Swantara, M.Si atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa dan mengikuti Program Magister. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada para penguji tesis ini, yaitu Prof. Dr. Drs. I Made Dira Swantara, M.Si, Dr. Drs. Manuntun Manurung, M.S dan Dr. I Nengah Wirajana, S.Si. M.Si yang telah memberikan saran, masukan, sanggahan dan koreksi untuk menyempurnakan tesis ini. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Dra. Ida Ayu Raka Astitiasih, M.Si atas bantuan finansial sehingga meringankan beban penulis dalam penelitian. Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Anindya Novyan Bakrie melalui program Bakrie Centre Foundation yang telah
vii
memberikan bantuan finansial sehingga meringankan beban penulis dalam menyelesaikan studi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada para pengajar dan pengampu mata kuliah selama penulis mengenyam pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dr. Putu Saroyeni Piartrini., MM., Ak. yang telah banyak memberikan semangat, dorongan dan bimbingan kepada penulis. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Kepala Laboratorium Sumber Daya Genetika dan Biologi Molekuler Universitas Udayana, Kepala Laboratorium Analisis Hasil Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, Kepala Laboratorium PAU Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada dan Direktur Rumah Sakit Hewan Universitas Udayana yang telah membantu dalam penelitian dan analisis sampel.
Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan penghargaan yang tulus kepada seluruh guru yang telah membimbing penulis mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Direktur Homeschooling Primagama Bali beserta staf dan rekan sekerja yang memberi dorongan dan semangat. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada ayahanda tercinta I Wayan Paka dan ibunda tercinta Ni Ketut Surniti yang telah mengasuh, mendidik dan membesarkan penulis dengan kasih sayang dan doa. Ucapan terima kasih juga kepada adik tercinta Ni Made Dwi Nuraeni beserta keluarga besar atas kasih sayang, dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis. Ungkapan terima kasih yang setulus-tulusnya penulis sampaikan kepada I Putu Adi Suryadi Putra S.KM yang tidak pernah lelah memberikan perhatian, semangat, dukungan, dorongan dan kasih sayang kepada penulis. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak I Made Maja dan Ibu Ni Made Sukerni beserta keluarga dan keluarga Bapak I Wayan Suernen yang senantiasa memberi semangat dan dukungan kepada penulis. Akhirnya penulis sampaikan terima kasih kepada rekan seperjuangan Program Studi Kimia Terapan angkatan 2013 atas dukungan, semangat dan bantuannya dalam penyusunan tesis ini.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan anugerah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga.
Om Santih Santih Santih Om
Denpasar, Juli 2015 Penulis
viii ABSTRAK
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI n-BUTANOL EKSTRAK KULIT TERONG BELANDA (Solanum betaceum Cav.)
SECARA IN VIVO DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA FLAVONOIDNYA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi n-butanol ekstrak kulit terong belanda terhadap superoksida dismutase dan aktivitasnya dalam menghambat peroksidasi lipid pada jaringan hati tikus serta mengidentifikasi golongan senyawa flavonoidnya. Uji secara in vivo menggunakan lima kelompok perlakuan; (1) kelompok kontrol, (2) kelompok stres, (3) kelompok fraksi n-butanol yang diberi perlakuan stres, (4) kelompok tokoferol yang diberi perlakuan stres, dan (5) kelompok fraksi n-butanol dan α-tokoferol yang diberi perlakuan stres. Perlakuan stres dilakukan dengan puasa selama 5 hari dan diberi aktivitas berenang selama 5 menit/hari. Pemberian fraksi n-butanol dan α-tokoferol masing-masing dengan dosis 60 mg/Kg/BB/hari selama 7 hari. Pemisahan fraksi n-butanol dilakukan dengan kromatografi kolom kemudian diidentifikasi dengan spektrofotometer FTIR dan UV-Vis. Pemberian fraksi n-butanol dapat meningkatkan aktivitas SOD sebesar 15,96% dan menurunkan kadar MDA (malondialdehid) sebesar 20,99%. Kombinasi antara fraksi n-butanol dan α-tokoferol memberikan hasil yang terbaik yaitu meningkatkan aktivitas SOD sebesar 44,55% dan menurunkan kadar MDA sebesar 47,06%. Pemisahan dan pemurnian fraksi n-butanol menghasilkan empat isolat yang positif flavonoid (isolat A, C, H, dan J). Hasil identifikasi dengan spektrofotometer FTIR dan UV-Vis menunjukkan bahwa fraksi n-butanol diduga mengandung senyawa flavonoid golongan flavon, flavonol dan isoflavon yang berkontribusi sebagai antioksidan.
Kata kunci: Solanum betaceum Cav., superoksida dismutase, malondialdehid, flavonoid, α-tokoferol
ix ABSTRACT
IN VIVO ANTIOXIDANT ACTIVITY TEST OF n-BUTANOL FRACTION
FROM TERONG BELANDA (Solanum betaceum Cav.) PEEL EXTRACT AND IDENTIFICATION OF ITS GROUP FLAVONOID COMPOUNDS
The present study was conducted to determine antioxidant activity of n-butanol fraction from Terong Belanda (Solanum betaceum Cav.) peel extract to superoxide dismutase and its activity in inhibiting lipid peroxidation in the liver of rats and to identify its group of flavonoid compounds. In vivo test used five groups; (1) a control group, (2) a stres group, (3) treatment with n-butanol fraction followed by stress condition, (4) treatment with α-tocopherol followed by stress condition, and (5) treatment with n-butanol fraction and α-tocopherol followed by stress condition. The stress condition was achieved by five days fasting accompanied by swimming activity for 5 min/day. n-Butanol fraction and α-tocopherol were administrated at a dose of 60 mg/Kg/BW/day for seven days. The separation of n-butanol fraction was conducted by column chromatography then it was identified by using infrared and UV-Vis spectrophotometer. n-Butanol fraction treatment increased SOD activity by 15.96% and decreased MDA (malondialdehyde) level by 20.99%. Treatment with a combination of n-butanol fraction and α-tocopherol gave the best results which increased SOD activity by 44.55% and decreased MDA level by 47.06%. The separation and purification of
n-butanol fraction obtained four isolates that were positive flavonoid (A, C, H,
and J isolates). Identification using FTIR and UV-Vis spectrophotometer showed that n-butanol fraction was contained flavonoid compounds which were flavone, flavonol and isoflavone that could contributed as antioxidant.
Keywords: Solanum betaceum Cav., superoxide dismutase, malondialdehyde,
x
RINGKASAN
Perubahan pola hidup serta terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia secara terus-menerus dihadapkan pada persoalan radikal bebas. Ketidakseimbangan jumlah radikal bebas dengan antioksidan yang diproduksi di dalam tubuh dapat mengakibatkan terjadinya stres oksidatif. Radikal bebas mampu menyerang DNA, membran lipid dan protein sehingga memicu terjadinya kerusakan oksidatif yang berimplikasi pada kerusakan sel, jaringan, organ, kematian sel bahkan berbagai penyakit degeneratif.
Peningkatan kondisi stres oksidatif dapat dipicu oleh beberapa faktor diantaranya puasa, olahraga, stres psikis dan inflamasi yang dapat menurunkan kerja superoksida dismutase yang berperan sebagai antioksidan endogen. Kondisi tersebut secara tidak langsung berdampak pada reaksi peroksidasi lemak yang mengakibatkan terputusnya rantai asam lemak menjadi berbagai senyawa yang bersifat toksik seperti malondialdehid (MDA). Dalam hal ini, diperlukan peranan asupan antioksidan eksogen seperti vitamin, β-karoten, polifenol dan flavonoid untuk membantu kerja superoksida dismutase dalam mencegah kerusakan sel. Dengan demikian, pada penelitian ini dilakukan penentuan aktivitas ekstrak n-butanol kulit terong belanda terhadap superoksida dismutase dan aktivitasnya dalam menghambat reaksi peroksidasi lipid pada jaringan hati tikus di bawah kondisi stres. Selanjutnya dilakukan penentuan senyawa golongan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak n-butanol kulit terong belanda.
Penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan yaitu maserasi, partisi, uji fitokimia, penentuan kandungan total flavonoid, uji aktivitas antioksidan secara in
vitro dengan metode DPPH dan secara in vivo dengan mengukur aktivitas SOD
dan kadar MDA hati tikus menggunakan lima kelompok perlakuan yang terdiri dari (1) kelompok kontrol, (2) kelompok stres, (3) kelompok perlakuan α-tokoferol dengan dosis 60 mg/Kg/BB/hari yang kemudian diberi perlakuan stres, (4) kelompok perlakuan fraksi n-butanol ekstrak kulit terong belanda dengan dosis 60 mg/Kg/BB/hari yang kemudian diberi perlakuan stres, (5) kelompok perlakuan α-tokoferol dan fraksi n-butanol ekstrak kulit terong belanda dengan dosis masing-masing 60 mg/Kg/BB/hari yang kemudian diberi perlakuan stres. Pemisahan dan pemurnian fraksi n-butanol dilakukan dengan kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis sedangkan proses identifikasi dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR.
Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa fraksi n-butanol ekstrak kulit terong belanda positif mengandung flavonoid dengan kandungan total flavonoid sebesar 0,68% b/b EK. Hasil uji aktivitas antioksidan secara in vitro dengan metode DPPH menunjukkan bahwa fraksi n-butanol memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 69,89 mg/L.
Hasil uji beda Duncan menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) pada semua perlakuan. Perlakuan stres memberikan pengaruh negatif yaitu meningkatkan kadar radikal bebas yang ditandai dengan menurunnya aktivitas SOD dan meningkatnya kadar MDA hati tikus. Pemberian fraksi n-butanol ekstrak kulit terong belanda meningkatkan aktivitas SOD sebesar 15,96%
xi
dan menurunkan kadar MDA hati tikus sebesar 20,99%. Sedangkan, kombinasi antara fraksi n-butanol dan α-tokoferol menunjukkan peningkatan aktivitas SOD sebesar 44,55% dan penurunan kadar MDA sebesar 47,06%.
Pemisahan dan pemurnian fraksi n-butanol dengan teknik kromatografi kolom menggunakan fase gerak n-butanol:etil asetat:asam asetat 10% (2:7:1). Pemisahan tersebut menghasilkan empat isolat yang positif mengandung flavonoid yaitu isolat FA, FC, FH, dan FJ. Identifikasi dengan spektrofotometer
FTIR menunjukkan bahwa keempat isolat tersebut diduga memiliki gugus fungsi –OH terikat, C-H aromatik, C=C, C=O, C-O dan C-H alifatik. Hasil analisis spektrofotometer UV-Vis mengindikasikan bahwa isolat A diduga mengandung senyawa 6,7,4’,5’ tetrahidroksi flavon atau 7,8,4’,5’ tetrahidroksi flavon, isolat C diduga mengandung senyawa 4’,5’ dihidroksi flavon, isolat H diduga mengandung senyawa 3,5,4’,5’ tetrahidroksi flavonol sedangkan isolat J diduga mengandung senyawa 6,7,3’,4’ tetrahidroksi isoflavon.
xii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM... i
PRASYARAT GELAR ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
RINGKASAN ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR SINGKATAN ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN.. ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 4
1.3 Tujuan Penelitian... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... . 6
2.1 Terong Belanda... ... 6
2.1.1 Klasifikasi terong belanda ... 6
2.1.2 Penyebaran tanaman terong belanda ... 7
2.1.3 Morfologi terong belanda ... 7
2.1.4 Jenis terong belanda ... 8
2.1.5 Kandungan nutrisi dan manfaat terong belanda ... 9
2.2 Antioksidan... ... 11
2.3 Flavonoid... ... 13
2.4 Vitamin E... ... 18
2.5 Radikal Bebas... . 20
2.6 Produksi Radikal Bebas Akibat Aktivitas Fisik ... 22
2.7 Stres Oksidatif ... 23
2.8 Superoksida Dismutase (SOD) ... 24
2.9 Malondialdehid (MDA) ... 25
2.10 Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid... ... 27
xiii
2.10.2 Pemisahan dan pemurnian ... 29
2.10.3 Spektrofotometri UV-Vis ... 30
2.10.4 Spektrofotometri Inframerah ... 32
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS ... 34
3.1 Kerangka Berpikir ... 34
3.2 Kerangka Konsep ... 37
3.3 Hipotesis Penelitian ... 37
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 39
4.1 Rancangan Penelitian... ... 39
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41
4.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 41
4.4 Penentuan Sumber Data ... 42
4.5 Variabel Penelitian ... 42
4.6 Bahan dan Alat... ... 42
4.6.1 Bahan penelitian... ... 42
4.6.2 Bahan kimia ... 42
4.6.3 Alat penelitian ... 43
4.7 Prosedur Kerja ... 43
4.7.1 Penyiapan sampel... 43
4.7.2 Maserasi dan partisi ... 44
4.7.3 Penentuan kandungan total flavonoid ... 45
4.7.4 Penentuan aktivitas antioksidan secara in vitro ... 46
4.7.5 Penentuan aktivitas antioksidan secara in vivo ... 47
4.7.5.1 Hewan percobaan dan pengambilan sampel 47
4.7.5.2 Analisis aktivitas SOD hati tikus ... 48
4.7.5.3 Analisis kadar peroksidasi lemak (malondialdehid = MDA) ... 48
4.7.6 Pemisahan dan pemurnian fraksi n-butanol ... 49
4.7.6.1 Kromatografi lapis tipis (KLT) ... 49
4.7.6.2 Kromatografi kolom ... 50
4.7.7 Uji senyawa golongan flavonoid (uji fitokimia) ... 51
4.7.8 Identifikasi isolat ... 52
4.7.8.1 Pengukuran dengan spektrofotometer UV-Vis. ... 52
4.7.8.2 Pengukuran dengan spektrofotometer IR .... 53
xiv
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56
5.1 Uji Fitokimia terhadap Fraksi n-Butanol Kulit Terong Belanda ... 56
5.2 Kandungan Total Flavonoid Fraksi n-Butanol Ekstrak Kulit Terong Belanda ... 59
5.3 Uji Aktivitas Antioksidan secara In Vitro dengan Metode DPPH ... 60
5.4 Uji Aktivitas Antioksidan secara In Vivo ... 63
5.4.1 Aktivitas superoksida dismutase (SOD) pada hati .... 64
5.4.2 Kadar malondialdehid (MDA) pada hati ... 71
5.5 Pemisahan dan Pemurnian Fraksi n-Butanol ... 79
5.6 Uji Kemurnian Isolat ... 83
5.7 Identifikasi Isolat ... 84
5.7.1 Identifikasi dengan spektrofotometer UV-Vis ... 84
5.7.2 Identifikasi dengan spektrofotometer FTIR ... 88
5.7.3 Hasil penambahan pereaksi geser ... 93
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 99
6.1 Simpulan ... 99
6.2 Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 101
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Kandungan nutrisi buah terong belanda ... 10
2.2 Uji kualitatif golongan senyawa flavonoid ... 14
2.3 Rentang serapan spektrum UV-Vis senyawa flavonoid ... 16
2.4 Sumber radikal bebas... 20
4.1 Kelompok perlakuan tikus percobaan dan jenis perlakuan yang diberikan ... 48
5.1 Hasil uji fitokimia terhadap fraksi n-butanol kulit terong belanda .... 56
5.2 Nilai % inhibisi dan IC50 fraksi n-butanol kulit terong belanda terhadap radikal bebas DPPH ... 62
5.3 Hasil uji normalitas kadar SOD ... 64
5.4 Rerata kadar SOD antar kelompok perlakuan... 65
5.5 Analisis komparasi aktivitas SOD setelah perlakuan antar kelompok 69 5.6 Hasil analisis uji beda Duncan terhadap aktivitas SOD ... 70
5.7 Hasil uji normalitas kadar MDA ... 72
5.8 Rerata kadar MDA antar kelompok perlakuan ... 72
5.9 Analisis komparasi kadar MDA setelah perlakuan antar kelompok .. 77
5.10 Hasil analisis uji beda Duncan terhadap kadar MDA ... 78
5.11 Data KLT penggabungan fraksi dari hasil kromatografi kolom ... 80
5.12 Hasil uji flavonoid dari setiap fraksi ... 82
5.13 Hasil uji kemurnian secara KLT terhadap isolat FA, FC, FH dan FJ.... 83
5.14 Data spektrum UV-Vis isolat FA, FC, FH dan FJ ... 84
5.15 Analisis spektra FTIR isolat FA, FC, FH dan FJ ... 90
5.16 Pergeseran panjang gelombang spektra UV-Vis isolat FA, FC, FH dan FJ ... 94
5.17 Hasil penafsiran senyawa flavonoid pada isolat FA, FC, FH dan FJ .... 96
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Terong belanda (Solanum betaceum Cav.). ... 7
2.2 Struktur senyawa flavonoid ... 13
2.3 Tiga jenis struktur senyawa flavonoid ... 14
2.4 Struktur dari beberapa golongan senyawa flavonoid ... 15
2.5 Struktur molekul α-tokoferol ... 19
2.6 Peroksidasi lemak pada asam lemak tak jenuh rantai panjang ... 25
3.1 Konsep penelitian ... 37
4.1 Rancangan penelitian ... 40
4.2 Skema umum penelitian ... 54
5.1 Reaksi antara senyawa golongan flavonoid dengan pereaksi Willstater ... 58
5.2 Mekanisme reaksi antara antioksidan dengan DPPH ... 61
5.3 Aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD) (%) pada hati tikus perlakuan K (kontrol negatif), S (stres), TS (diberi tokoferol dan stres), FS (diberi fraksi n-butanol dan stres) dan TFS (diberi tokoferol, fraksi n-butanol dan stres)... 66
5.4 Mekanisme peredaman radikal bebas oleh senyawa golongan flavonoid ... 68
5.5 Kadar malondialdehid (MDA) (nmol/g) pada hati tikus perlakuan K (kontrol negatif), S (stres), TS (diberi tokoferol dan stres), FS (diberi fraksi n-butanol dan stres) dan TFS (diberi tokoferol, fraksi n-butanol dan stres) ... 73
5.6 Spektrum UV-Vis isolat (a) FA, (b) FC, (c) FH dan (d) FJ ... 85
xvii
DAFTAR SINGKATAN
SINGKATAN
BHT : Butylated Hydroxy Toluene BSA : Bovine Serum Albumin Cat : Catalase
DMRT : Duncan Multi Range Test DPPH : Diphenylpicrylhydrazyl EDTA : Ethylene Diamine Tetra Acid FTIR : Fourier Transform Infra Red GPx : Glutation peroksidase
IC50 : Inhibitory Concentration 50
KLT : Kromatografi Lapis Tipis LSD : Least Significance Difference MDA : Malondialdehid
NBT : Nitro Blue Tetrazolium
Nrf2 : Nuclear factor erythroid 2 related factor 2 PBS : Phosphate Buffered Saline
PUFA : Polyunsaturated Fatty Acid RAL : Rancangan Acak Lengkap REM : Radiasi Elektromagnetik Rf : Retention factor
ROS : Reactive Oxygen Species SOD : Superoksida dismutase TBA : Thio Barbituric Acid TCA : Thricloroacetic
TEP : 1,1,3,3-tetraethoxypropane XD : Xantin Dehidrogenase XO : Xantin Oksidase
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Skema Kerja Penelitian... 110
1.1 Skema kerja tahap ekstraksi ... 110
1.2 Skema kerja tahap partisi ... 110
1.3 Skema kerja penentuan aktivitas antioksidan secara in vitro.... 111
1.4 Skema kerja preparasi sampel hati tikus ... 112
1.5 Skema kerja penentuan aktivitas SOD ... 112
1.6 Skema kerja penentuan kadar malondialdehid (MDA) ... 113
1.7 Skema kerja tahap pemisahan, pemurnian dan identifikasi ... 114
2. Pembuatan Larutan ... 115
3. Perhitungan Konsentrasi dan Kandungan Total Flavonoid ... 119
4. Pengukuran Aktivitas Antioksidan (Nilai IC50) ... 121
5. Hasil Pengukuran Aktivitas SOD dan Kadar MDA Hati Tikus yang Diberi Aktivtas Fisik Maksimal ... 123
5.1 Data pengukuran aktivitas SOD ... 123
5.2 Data pengukuran kadar MDA ... 124
6. Hasil Uji Statistik Masing-masing Perlakuan terhadap Aktivitas SOD Tikus ... 125
7. Hasil Uji Statistik Masing-masing Perlakuan terhadap Kadar MDA Tikus ... 128
8. Persentase Kenaikan SOD dan Penurunan Kadar MDA ... 131
8.1 Persentase kenaikan superoksida dismutase ... 131
8.2 Persentase penurunan kadar malondialdehid ... 131
9. Profil Hasil Kromatografi Lapis Tipis ... 133
10. Perhitungan Harga Rf ... 135
11. Pergeseran Spektrum UV-Vis ... 138
12. Hasil Identifikasi Isolat FA, FC, FH dan FJ... 139
12.1 Spektrum FTIR isolat FA ... 139
12.2 Spektrum FTIR isolat FC ... 139
12.3 Spektrum FTIR isolat FH ... 140
12.4 Spektrum FTIR isolat FJ ... 140
13. Pergeseran Spektrum UV-Vis ... 141
13.1 Pergeseran spektrum UV-Vis pada isolat FA ... 141
13.2 Pergeseran spektrum UV-Vis pada isolat FC ... 142
13.3 Pergeseran spektrum UV-Vis pada isolat FH ... 143
13.4 Pergeseran spektrum UV-Vis pada isolat FJ ... 144
14. Penafsiran Warna Bercak dari Segi Struktur Flavonoid ... 145