• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TA. 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR LAPORAN KINERJA TRIWULAN II TA. 2020"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN KINERJA – TRIWULAN II TA. 2020

i

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta I (LKj) TRIWULAN II tahun 2020 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban Balai Besar KIPM Jakarta I dalam penggunaan anggaran yang akuntabel untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan. Di dalam laporan ini diuraikan informasi terkait sasaran strategis organisasi dan indikator keberhasilannya dalam rangka pencapaian visi dan misinya.

Landasan penyusunan laporan ini adalah Perjanjian Kinerja dan Rencana Aksi BKIPM Tahun 2020. Secara umum, pada TRIWULAN II tahun 2020 seluruh target indikator kinerja yang ditetapkan telah dicapai sesuai target yang ditetapkan.

Kami berharap laporan kinerja ini dapat bermanfaat sebagai sarana akuntabilitas dan pertanggungjawaban organisasi serta dapat dijadikan bahan masukan untuk peningkatan kinerja Balai Besar KIPM Jakarta I di masa mendatang. Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan laporan kinerja ini.

Jakarta, Juli 2020

Kepala Balai Besar KIPM Jakarta I,

(3)

LAPORAN KINERJA – TRIWULAN II TA. 2020

B a l a i B e s a r K I P M J a k a r t a I | i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ……… iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ……… iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG ……….1

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI ... 1

1.3 SASARAN, INDIKATOR DAN TARGET KINERJA ... 3

BAB II AKUNTABILITAS KINERJA 2.1 CAPAIAN KINERJA ... 6

2.2 ANALISIS DAN EVALUASI ... 9

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN ... 32

(4)

LAPORAN KINERJA – TRIWULAN II TA. 2020

B a l a i B e s a r K I P M J a k a r t a I | ii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BKIPM Tahun 2020……… 8

Tabel 2.1 Capaian Kinerja BKIPM TRIWULAN II Tahun 2020……….11

Tabel 2.2 Target dan Realisasi IK1 pada TRIWULAN II Tahun 2020………..10

Tabel 2.3 Target dan Realisasi IK2 pada TRIWULAN II Tahun 2020………..10

Tabel 2.4 Target dan Realisasi IK3 pada TRIWULAN II Tahun 2020………..11

Tabel 2.5 Target dan Realisasi IK4 pada TRIWULAN II Tahun 2020………..17

Tabel 2.6 Target dan Realisasi IK5 pada TRIWULAN II Tahun 2020………..12

Tabel 2.7 Target dan Realisasi IK6 pada TRIWULAN II Tahun 2020………..12

Tabel 2.8 Target dan Realisasi IK7 pada TRIWULAN II Tahun 2020………..20

Tabel 2.9 Target dan Realisasi IK8 pada TRIWULAN II Tahun 2020………..20

Tabel 2.10 Target dan Realisasi IK9 pada TRIWULAN II Tahun 2020………21

Tabel 2.11 Target dan Realisasi IK10 pada TRIWULAN II Tahun 2020………....21

Tabel 2.12 Target dan Realisasi IK11 pada TRIWULAN II Tahun 2020……….22

Tabel 2.13 Target dan Realisasi IK12 pada TRIWULAN II Tahun 2020……….23

Tabel 2.14 Target dan Realisasi IK13 pada TRIWULAN II Tahun 2020……….23

Tabel 2.15 Target dan Realisasi IK14 pada TRIWULAN II Tahun 2020……….24

Tabel 2.16 Target dan Realisasi IK15 pada TRIWULAN II Tahun 2020……….20

Tabel 2.17 Target dan Realisasi IK16 pada TRIWULAN II Tahun 2020Error! Bookmark not defined...26

Tabel 2.18 Target dan Realisasi IK17 pada TRIWULAN II Tahun 2020……….22

Tabel 2.19 Target dan Realisasi IK18 pada TRIWULAN II Tahun 2020……….23

Tabel 2.20 Target dan Realisasi IK19 pada TRIWULAN II Tahun 2020……….24

Tabel 2.21 Target dan Realisasi IK20 pada TRIWULAN II Tahun 2020……….29

Tabel 2.22 Target dan Realisasi IK21 pada TRIWULAN II Tahun 2020……….25

Tabel 2.23 Target dan Realisasi IK22 pada TRIWULAN II Tahun 2020 ... ……….Error! Bookmark not defined. Tabel 2.24 Target dan Realisasi IK23 pada TRIWULAN II Tahun 2020……….30

Tabel 2.25 Penyerapan Anggaran per Kegiatan pada TRIWULAN II Tahun 2020 ……… 31

(5)

LAPORAN KINERJA – TRIWULAN II TA. 2020

B a l a i B e s a r K I P M J a k a r t a I | iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) Balai Besar KIPM Jakarta I pada TRIWULAN IIi 2020 adalah sebesar 105,2%. Nilai ini diperoleh dari pencapaian Sasaran Strategis (SS) dan target Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai Besar KIPM Jakarta I yang telah ditetapkan dengan hasil sebagai berikut :

1. Adanya perubahan Perjanjian Kinerja dikarenakan pemotongan anggaran dan adanya pandemic COVID-19.

2. Ada 23 IKU baru yang ditetapkan berasal dari Perjanjian Kinerja yang baru dan targetnya berubah di TRIWULAN III tahun 2020,.

3. Uraian 23 IKU baru dan target yang telah ditetapkan, yaitu:

a. Persentase ikan dan hasil perikanan memenuhi syarat ekspor lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta ;

b. Persentase Penyakit ikan karantina yang dicegah penyebarannya antar zona lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ;

c. Persentase ikan dan hasil perikanan impor memenuhi persyaratan mutu dan bebas penyakit lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ;

d. Persentase pencegahan impor, ekspor, antar area jenis ikan yang dilarang, dilindungi dan di batasi lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ;

e. Penanganan kasus mutu ekspor impor produk perikanan yang diselesaikan ; f. Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Pintu Pemasukan Wilayah

RI

g. Jumlah sertifikat IKI/CKIB lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ;

h. Penjaminan mutu perikanan domestik lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ; i. Pelaku usaha (UPI) yang menerapkan sistem traceability lingkup UPT Balai Besar

KIPM Jakarta I ;

j. Sertifikasi HACCP hasil perikanan lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ; k. Jumlah UPI yang memenuhi persyaratan ekspor ;

l. sebaran jenis ikan dilarang dan/ atau bersifat invasif yang diidentifikasi lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ;

m. Sebaran penyakit ikan karantina yang teridentifikasi ;

(6)

LAPORAN KINERJA – TRIWULAN II TA. 2020

B a l a i B e s a r K I P M J a k a r t a I | iv o. Laporan Evaluasi Nomor Registrasi Unit Pengolahan di Negara Tujuan Ekspor ; p. Penanganan kasus pelanggaran perkarantinaan, keamanan hayati ikan dan sistem

mutu yang diselesaikan lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ;

q. Persentase jumlah pengiriman (consignment) hasil perikanan yang memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor ;

r. Nilai PNBP lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ;

s. Indeks profesionalitas asn lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ; t. Nilai Penilaian Mandiri SAKIP Satker UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ; u. Nilai IKPA UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ;

v. Jumlah inovasi pelayanan publik UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ;

w. Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja UPT Balai Besar KIPM Jakarta I ;

Kinerja keuangan Balai Besar KIPM Jakarta I TRIWULAN III 2020 melalui program karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, dengan pagu alokasi anggaran sebesar Rp 18.090.782.000,- Realisasi penyerapan anggaran Balai Besar KIPM Jakarta I pada TRIWULAN III 2020 mencapai Rp 8.222.354.567,- atau sebesar 45,45 %.

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Balai Besar KIPM Jakarta I merupakan salah satu UPT BKIPM - Kementerian Kelautan dan Perikanan. BKIPM mempunyai tugas menyelenggarakan perkarantinaan ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BKIPM dituntut untuk melaksanakan secara prudent, transparan, akuntabel, efektif dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Salah satu asas penyelenggaraan good governance adalah asas akuntabilitas yang menetukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelengara negar harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan laporan kinerja.

Laporan kinerja disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Balai Besar KIPM Jakarta I dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2020 untuk mencapai visi dan misi Balai Besar KIPM Jakarta I. Di samping itu, juga sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap satuan kerja di lingkungan Balai Besar KIPM Jakarta I serta sarana untuk mendapatkan masukan bagi stakeholder demi perbaikan kinerja Balai Besar KIPM Jakarta I. Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas. Laporan Kinerja tersebut juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nonor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

(8)

2 1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peratutan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelauatan dan Perikanan, BKIPM mempunyai tugas menyelenggarakan perkarantinaan ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, sertakeamanan hayati ikan. Dalam melaksanakan tugasnya, BKIPM menyelenggarakan fungsi: a) penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program perkarantinaan ikan, sistem jaminan mutu, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan; b) pelaksanaan perkarantinaan ikan, sistem jaminan mutu, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan; c) pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perkarantinaan ikan, sistem jaminan mutu, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan; d) pelaksanaan administrasi Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan; dan e) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi BKIPM, Kepala Balai Besar KIPM Jakarta I dibantu oleh 3 pejabat eselon 3, yaitu Kabag Umum, Kabid Tata pelayanan Kabid Pengawasan Pengendalian dan Informasi dan 7 pejabat eselon 4 yaitu Ka.Seksi Pengawasan dan Pengendalian, Ka.Sub Bag Tata Usaha dan Kepegawaian, Ka. Seksi Data dan Informasi, Ka.Sub Bag Rumh Tangga dan Perlengkapan, Ka.Sub Bag Keuangan, Ka. Seksi Pelayanan Teknis Lapangan, Ka. Seksi Pelayanan Laboratorium dan Instalasi, serta kelompok Jabatan Fungsional.

Jumlah SDM aparatur yang mendukung Balai Besar KIPM Jakarta I sejumlah 99 pegawai yang terdiri dari 73 Pegawaai berstatus ASN yaitu 11 pegawai pejabat struktural, 12 pegawai fungsional umum termasuk didalamnya fungsional Arsiparis dan administrasi, 48 pegawai fungsional PHPI, 1 pegawai fungsional pranata komputer dan 1 pegawai fungsional pengawas mutu dan 22 orang PPNPN dan 4 orang tenaga outsourching. Distribusi pegawai yang berimbang ini diperlukan dalam membentuk workforce yang efektif dan efisien.

(9)

3

Gambar. 1.. Struktur Organisasi Balai Besar KIPM Jakarta I

1.3 SASARAN, INDIKATOR DAN TARGET KINERJA

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran telah ditetapkan indikator sasaran sebagai ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan berdasarkan target yang ditetapkan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis. Dengan demikian, setiap tujuan yang ditetapkan memiliki indikator yang terukur.

Peta strategi, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar KIPM Jakarta I tahun 2020 ditunjukkan pada Tabel 1.1 di bawah ini.

(10)

4 Tabel 1.1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Balai Besar KIPM Jakarta I Tahun 2020

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET 2020 1 Industrialisasi KP yang

berdaya saing

1 Persentase ikan dan hasil perikanan memenuhi syarat ekspor lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

% 98

2 Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang integratif

2 Persentase Penyakit ikan karantina yang dicegah penyebarannya antar zona lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

% 100

3 Persentase ikan dan hasil perikanan impor memenuhi persyaratan mutu dan bebas penyakit lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

% 100

4 Persentase pencegahan impor, ekspor, antar area jenis ikan yang dilarang, dilindungi dan di batasi lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

% 90

5 Penanganan kasus mutu ekspor impor produk perikanan yang diselesaikan

% 95

6 Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Pintu Pemasukan Wilayah RI

% 100

3 Sistem perkarantinaan, pengendalian mutu dan keamanan hasil

perikanan yang sesuai standar

7 Jumlah sertifikat IKI/CKIB lingkup

UPT Balai Besar KIPM Jakarta I sertifikat 60 8 Penjaminan mutu perikanan

domestik lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Lokasi 2

9 Pelaku usaha (UPI) yang menerapkan sistem traceability lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

UPI 6

10 Sertifikasi HACCP hasil perikanan lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Sertifikat 117

11 Jumlah UPI yang memenuhi

persyaratan ekspor UPI 25

12 Lokasi sebaran jenis ikan dilarang dan/ atau bersifat invasif yang

diidentifikasi lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Lokasi 3

13 Sebaran penyakit ikan karantina yang

teridentifikasi Lokasi 6

14 Supplier yang menerapkan Cara

Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB) Sertifikat 1 15 Laporan Evaluasi Nomor Registrasi

Unit Pengolahan di Negara Tujuan Ekspor

Laporan 1

4 Pengendalian dan pengawasan sistem perkarantinaan, mutu dan keamanan hasil

16 Penanganan kasus pelanggaran perkarantinaan, keamanan hayati ikan dan sistem mutu yang

diselesaikan lingkup UPT Balai Besar

(11)

5 perikanan secara

profesional dan partisipatif

KIPM Jakarta I

17 Persentase jumlah pengiriman (consignment) hasil perikanan yang memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor

% 98

18 Nilai PNBP lingkup UPT Balai Besar

KIPM Jakarta I Rupiah Juta 7.326.086 5 Tata Kelola Pemerintahan

Yang Baik 19 Indeks profesionalitas asn lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I % 72

20 Nilai Penilaian Mandiri SAKIP Satker UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Nilai A (81)

21 Nilai IKPA UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Nilai Baik (88)

22 Jumlah inovasi pelayanan publik UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Nilai 1

23 Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

(12)

6

BAB II

AKUNTABILITAS KINERJA

2.1 CAPAIAN KINERJA

Capaian kinerja Balai Besar KIPM Jakarta I TRIWULAN III TA.2020 sudah baik,hal ini ditandai dengan capaian Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) sebesar 105,2 %, berdasarkan pelaporan melalui sistem aplikasi pengelolaan kinerja di www.kinerjaku.kkp.go.id.

Gambar 2.1 Dashboard capaian IKU pada sistem aplikasi pengelolaan kinerja

Rekapitulasi capaian kinerja Balai Besar KIPM Jakarta I pada TRIWULAN II TA. 2020 secara keseluruhan, dapat dilihat pada Tabel 2.1.

(13)

7 Tabel 2.1. Capaian Kinerja Balai Besar KIPM Jakarta I TRIWULAN II TA. 2020

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATU AN TARGET 2020 REALISASI TW II 1 Industrialisasi KP yang berdaya saing 1

Persentase ikan dan hasil perikanan memenuhi syarat ekspor lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

% 98 100

2

Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang integratif

2

Persentase Penyakit ikan karantina yang dicegah penyebarannya antar zona lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

% 100 100

3

Persentase ikan dan hasil perikanan impor memenuhi persyaratan mutu dan bebas penyakit lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

% 100 100

4

Persentase pencegahan impor, ekspor, antar area jenis ikan yang dilarang, dilindungi dan di batasi lingkup UPT Balai Besar KIPM

Jakarta I

% 90 100

5

Penanganan kasus mutu ekspor impor produk perikanan yang diselesaikan

% 95 95

6

Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Pintu Pemasukan Wilayah RI

% 100 100

3

Sistem perkarantinaan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang sesuai standar

7

Jumlah sertifikat IKI/CKIB lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

sertifi

kat 60 79

8 Penjaminan mutu perikanan

(14)

8 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATU

AN

TARGET 2020

REALISASI TW II Besar KIPM Jakarta I

9

Pelaku usaha (UPI) yang menerapkan sistem traceability lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

UPI 6 6

10

Sertifikasi HACCP hasil perikanan lingkup UPT Balai Besar KIPM

Jakarta I

Sertifi

kat 117 49

11 Jumlah UPI yang memenuhi

persyaratan ekspor UPI 25 13

12

Lokasi sebaran jenis ikan dilarang dan/ atau bersifat invasif yang diidentifikasi lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Lokasi 3 -

13

Sebaran penyakit ikan karantina yang

teridentifikasi

Lokasi 6 6

14

Supplier yang menerapkan Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB)

Sertifi

kat 1 -

15

Laporan Evaluasi Nomor Registrasi Unit Pengolahan di Negara Tujuan Ekspor

Lapor an 1 - 4 Pengendalian dan pengawasan sistem perkarantinaan, mutu dan keamanan hasil perikanan secara profesional dan

16

Penanganan kasus

pelanggaran perkarantinaan, keamanan hayati ikan dan sistem mutu yang

diselesaikan lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

(15)

9 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATU

AN TARGET 2020 REALISASI TW II partisipatif 17 Persentase jumlah pengiriman (consignment) hasil perikanan yang memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor

% 98 100

18 Nilai PNBP lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Juta Rupia h 7.326.086 3.425.720 5 Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik 19

Indeks profesionalitas asn lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

% 72 0

20

Nilai Penilaian Mandiri SAKIP Satker UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Nilai A (81) 81

21 Nilai IKPA UPT Balai Besar

KIPM Jakarta I Nilai Baik (88) 95.85

22

Jumlah inovasi pelayanan publik UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Nilai 1 -

23

Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk

Perbaikan Kinerja UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

(%) 82 -

2.2 ANALISIS DAN EVALUASI Stakeholder Perspective

Capaian kinerja BKIPM pada Stakeholder Perspective berasal dari satu sasaran strategis, yakni Industrialisasi KP yang berdaya saing.

(16)

10 Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan menjadi tolok ukur dari dampak keberhasilan program dan kegiatan BKIPM. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran terwujudnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan adalah pertumbuhan PDB perikanan.

IK1. Persentase ikan dan hasil perikanan memenuhi syarat ekspor lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Persentase ikan dan hasil perikanan yang memenuhi persyaratan ekspor merupakan indikator persentase ikan dan hasil perikanan yang diekspor telah memenuhi persyaratan negara tujuan dan dan tidak dilakukan penolakan oleh negara tujuan ekspor.

Indikator Persentase ikan dan hasil Perikanan yang memenuhi persyaratan ekspor diukur formula sebgai berikut ;

% = jumlah ekspor – jumlah penolakan ekspor × 100%

Jumlah ekspor

. Realisasi indikator ini pada triuwulan II mencapai 100 % dari target yang ditetapkan.

Tabel 2.2. Target dan Realisasi IK1 pada TRIWULAN II Tahun 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Unit Pengolahan Ikan yang

memenuhi persyaratan ekspor 98 % 98 % 100 % 102,04 1002.04

Customer Perspective

Capaian kinerja BKIPM pada Customer Perspective berasal dari dua sasaran strategis, yaitu 1) Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang integratif; 2) Sistem perkarantinaan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang sesuai standar Sasaran Strategis 2. Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang integratif

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang integratif diperoleh dari pencapaian indikator Persentase Penyakit ikan karantina yang dicegah penyebarannya antar zona , Persentase ikan dan hasil perikanan impor memenuhi persyaratan mutu dan bebas penyakit, Persentase pencegahan impor, ekspor, antar area jenis ikan yang dilarang, dilindungi dan di batasi , Penanganan kasus mutu ekspor impor produk perikanan yang diselesaikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Pintu Pemasukan Wilayah RI berikut ini.

(17)

11

IK2. Persentase Penyakit ikan karantina yang dicegah penyebarannya antar zona lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Upaya pencegahan masuk dan tersebarnya HPIK di Indonesia didasarkan pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Kepmen KP Nomor 80/2015 dan Kepmen KP Nomor58/2016. Berdasarkan Keputusan Menteri tersebut, terdapat 13 jenis Penyakit Ikan Karantina yang tersebar di 141 lokasi. Indikator penyakit ikan karantina yang dicegah penyebarannya ke wilayah RI diukur dengan membandingkan jumlah lokasi sebaran HPIK yang baru dan jumlah total lokasi sebaran HPIK berdasarkan Kepmen KP No.58/2016 dan Kepmen KP Nomor 80/2015

Tabel 2.3. Target dan Realisasi IK2 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Persentase ikan dan hasil perikanan impor memenuhi persyaratan mutu dan bebas penyakit lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

100% 100 100 100 100

IK3. Persentase ikan dan hasil perikanan impor memenuhi persyaratan mutu dan bebas penyakit lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Pelaksanaan penanganan importasi produk perikanan dilakukan untuk menjamin keamanan hasil perikanan yang masuk ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia agar aman untuk dikonsumsi manusia. Selain itu, juga untuk memberikan perlindungan bagi usaha penangkapan ikan, usaha pembudidayaan ikan dan usaha pengolahan ikan serta agar dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Importir yang melakukan pemasukan hasil perikanan ke dalam wilayah RI harus memenuhi persyaratan legalitas dan berasal dari eksportir yang terdaftar di negara asal.

Indikator persentase produk perikanan yang masuk ke dalam wilayah RI yang sesuai dengan persyaratan mutu dan keamanan hasil perikanan diukur berdasarkan penanganan importasi produk perikanan yang masuk ke wilayah RI, dengan rumusan:

Keterangan :

A : Laporan Importasi (30%)

(18)

12 C : Laporan evaluasi importasi produk perikanan (35 %)

N : jumlah total importasi produk perikanan yang masuk ke wilayah RI yang dilaporkan

Tabel 2.4.Target dan Realisasi IK3 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Persentase ikan dan hasil perikanan impor memenuhi persyaratan mutu dan bebas penyakit lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

IK4. Persentase pencegahan impor, ekspor, antar area jenis ikan yang dilarang, dilindungi dan di batasi lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Persentase pencegahan impor, ekspor, antar area jenis ikan yang dilarang, dilindungi dan di batasi lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I merupakan pencegahan jenis ikan yang dilarang, dilindungi dan dibatasi melalui pintu pemasukan dan pengeluaran(impor,ekspor dan antar area yang tela ditetapkan, sebagai upaya dalam perlindungan dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Jenis ikan dilarang adlah Jenis Ikan yang dilarang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau karena statusnya dilindungi Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora dan/ atau hukum internasional lain yang diratifikasi, termasuk telur, bagian tubuh dan/atau produk turunan (derivate).

Jenis ikan dilindungi adalah jenis ikan dilindungi yang dilakukan terhadap siklus hidupnya di habitat asli dan habitat buatan dan/atau seluruh bagian tubuhnya, termasuk telur, cangkang dan produk turunannya, Jenis ikan dibatasi adalah jenis ikan berdasarkan ukuran tertentu,wilayah sebaran tertentu dan/atau sebagian tahapan siklus hidup tertentu.

Tabel 2.5. Target dan Realisasi IK4 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Persentase pencegahan impor, ekspor, antar area jenis ikan yang dilarang, dilindungi dan di batasi lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

(19)

13

IK5. Penanganan kasus mutu ekspor impor produk perikanan yang diselesaikan

Indikator Penanganan kasus mutu ekspor impor produk perikanan yang diselesaikan merupakan upaya yang dilakukan BKIPM untuk menyelesaikan setiap pelanggaran perkaratinaan dan penolakan ekspor hasil perikanan yang terjadi. Untuk karantina, penanganan pelanggaran komoditas perikanan dilakukan dengan pengawasan, pengamatan, pencatatan, dan pengumpulan bahan keterangan (wasmatcapulbaket). Wasmatcapulbaket dilanjutkan dengan: 1) diterbitkan Surat Perintah Penyidikan, jika kasus memenuhi unsur pidana UU Nomor 16 Tahun 1992; 2) serahkara, jika kasus memenuhi unsur pidana diluar UU Nomor 16 Tahun 1992; 3) pemusnahan atau penolakan, jika kasus tidak memenuhi unsur pidana UU Nomor 16 Tahun 1992; dan 4) pelepasliaran atau diserahkan ke BKSDA.

Sedangkan untuk mutu dan keamanan hasil perikanan, penanganan kasus merupakan upaya penyelesaian dan tindak lanjut terhadap notifikasi penolakan ekspor dari otoritas kompeten negara mitra. Proses kegiatan ini meliputi evaluasi kasus dan pemberian sanksi pelarangan ekspor sementara (internal suspend) kepada UPI ;investigasi ke UPI; perbaikan hasil investigasi oleh UPI; evaluasi terhadap perbaikan hasil investigasi; pembukaan sanksi; dan pengiriman informasi ke otoritas kompeten negara mitra.

Formulasi penghitungan:

Ket:

A : Kasus pelanggaran perkarantinaan dan keamanan hayati ikan yang diselesaikan B : Kasus penolakan ekspor hasil perikanan yang diselesaikan

N : Total kasus pelanggaran pelanggaran

Target indikator persentase penanganan kasus pelanggaran perkarantinaan, keamanan hayati ikan dan sistem mutu yang harus diselesaikan pada TA. 2020 adalah sebesar 95%. Pada TRIWULAN II TA.2020 Balai Besar KIPM Jakarta I telah dapat menyelesaikan dan merealisasikan target yang telah ditetapkan.

.

Tabel 2.6. Target dan Realisasi IK5 padaTRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Penanganan kasus mutu ekspor impor produk perikanan yang diselesaikan

95 % 95 % 100 % 105.26

(20)

14

IK6. Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Pintu Pemasukan Wilayah RI.

Pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan didasarkan pada hasil surveilan terhadap konsistensi penerapan HACCP selama proses produksi di Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan hasil pengujian sesuai dengan Keputusan Kepala BKIPM Nomor 59/2017. Sedangkan penerbitan HC karantina ikan mengacu pada PP Nomor 15/2002, SOP Nomor 01/2015 dan SOP Nomor 03/2015.

Tabel 2.7. Target dan Realisasi IK6 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Pintu Pemasukan Wilayah RI

100 100 100 100 100

Internal Process Perspective

Capaian kinerja BKIPM pada Internal Process Perspective berasal dari dua sasaran strategis, yaitu 1) Sistem perkarantinaan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang sesuai standar; 2) dan Pengendalian dan pengawasan sistem perkarantinaan, mutu dan keamanan hasil perikanan secara profesional dan partisipatif.

Sasaran Strategis 3. Terselenggaranya sistem perkarantiaan, mutu dan keamanan hasil perikanan yang sesuai standar

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis Terselenggaranya sistem perkarantiaan, mutu dan keamanan hayati ikan yang sesuai standar diperoleh dari pencapaian sembilan indikator kinerja berikut ini.

IK7. Jumlah sertifikat IKI/CKIB lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Instalasi Karantina Ikan adalah tempat beserta segala sarana dan fasilitas yang ada padanya yang digunakan untuk melaksanakan tindakan karantina guna mencegah masuk dan tersebarnya HPIK dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya HPI dari dalam wilayah negara Republik Indonesia. Instalasi Karantina Ikan milik Perorangan atau Badan Hukum (Pihak Ketiga) adalah instalasi karantina yang dibangun oleh perorangan atau badan hukum dan telah ditetapkan dalam bentuk sertifikat instalasi karantina ikan, yang pengelolaannya di bawah pengawasan Balai Besar KIPM Jakarta I.

(21)

15 Indikator instalasi karantina ikan milik pihak ketiga yang layak untuk ditetapkan diukur dengan menghitung jumlah instalasi karantina ikan milik pihak ketiga yang telah ditetapkan sebagai Instalasi Karantina Ikan (IKI) melalui keputusan Kepala BKIPM. Pada TRIWULAN II TA 2020, telah ditetapkan target sebanyak 60 IKI dan telah terealisasi 79 IKI atau 120 %.

Tabel 2.8. Target dan Realisasi IK7 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Jumlah sertifikat IKI/CKIB lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

60 30 79 263.33 120

IK8. Penjaminan mutu perikanan domestik lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) dalam implementasi Inpres. 01 Tahun 2017 terkait dengan penyediaan pangan sehat bagi masyarakat.

Lokasi yang menjadi objek pengendalian penjaminan mutu hasil perikanan domestic antara lain : Unit Pengumpul/supplier dan Pasar di Kabupaten/kota dengan tingkat konsumsi hasil perikanan dan kepadatan penduduk yang tinggi. Hasil Perikanan yang menjadi obyek pengendalian meliputi iakn segar dan beku golongan demersal, pelagic, crustacea, cephalopoda, mullusca dan ikan hasil budidaya.

Tabel 2.9 . Target dan Realisasi IK8 pada TRIWULAN II TA.2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Penjaminan mutu perikanan domestik lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

2 1 4 120 120

IK9. Pelaku Usaha (UPI) yang menerapkan sistem traceability

Indikator pelaku usaha (UPI) yang menerapkan sistem traceability diukur dengan menghitung jumlah UPI yang telah menerapkan sistem traceability melalui verifikasi penerapan sistem ketertelusuran hasil perikanan.

(22)

16 Sampai dengan TRIWULAN II TA. 2020 realisasi pelaksanaan penerapan traceability sebanyak 6 unit dari target 2 unit yang ditargetkan.

Tabel 2.10. Target dan Realisasi IK9 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Sertifikat CPIB Supplier/Unit

Penumpul 6 2 6 120 100

IK10. Sertifikasi HACCP hasil perikanan lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

HACCP merupakan suatu sistem manajemen keamanan makanan yang sudah terbukti dan didasarkan pada tindakan pencegahan terhadap bahaya keamanan hasil perikanan yang untuk dikonsumsi manusia dari bahaya yang bersifat biologi, kimia dan fisik. Dengan penerapan sistem HACCP, identifikasi suatu yang mungkin akan muncul di dalam proses, tindakan pengendalian yang dibutuhkan akan dapat ditempatkan sebagaimana mestinya sehingga pemantauan terhadap bahaya keamanan makanan akan mudah dilaksanakan. Hal ini untuk memastikan bahwa keamanan makanan memang dikelola dengan efektif dan untuk menurunkan ketergantungan pada metode tradisional seperti pengujian pada produk akhir (end product testing).

Sertifikat penerapan HACCP merupakan salah satu persyaratan mutlak dan wajib harus dimiliki oleh unit Pengolahan ikan, bila akan melakukan ekspor hasil produksi perikanannya. Sertifikasi penerapan HACCP mengacu kepada tata cara penerbitan HACCP sesuai Peraturan Kepala BKIPM Nomor PER.03/BKIPM/2011.

Indikator sertifikat penerapan sistem jaminan mutu (sertifikat HACCP) di Unit Pengolahan Ikan diukur dengan menghitung jumlah realisasi sertifikat HACCP yang diterbitkan pada tahun berjalan.

Pada TRIWULAN II TA.2020 telah diterbitkan sebanyak 57 sertifikat HACCP dari target 57 atau mencapai 100 %.

Tabel 2.11. Target dan Realisasi IK10 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Sertifikasi HACCP hasil perikanan lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

(23)

17

IK11. Jumlah UPI yang memenuhi persyaratan ekspor

Unit Usaha Perikanan yang memenuhi persyaratan ekspor merupakan unit usaha yang telah menerapkan prinsip-prinsip HACCP. Pada unit usaha yang menerapkan prinsip HACCP dilakukan verifikasi terhadap pelaksanaan SSOP/GMP dan penerapan HACCP minimal satu kali dalam setahun. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa UPI tersebut secara konsisten menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, sebagaimana diamanatkan pada Permen KP No.19/2010.

Indikator Unit Usaha Perikanan yang memenuhi persyaratan ekspor diukur dengan menghitung jumlah UPI yang telah bersertifikasi HACCP. Realisasi indikator ini pada TRIWULAN II mencapai 13 unit atau 52 % dari target yang ditetapkan yaitu 13 unit.

Tabel 2.12. Target dan Realisasi IK11 pada TRIWULAN II TA 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Jumlah UPI yang memenuhi

persyaratan ekspor 25 12 13 108.33 52

IK12. Lokasi sebaran jenis ikan dilarang dan/ atau bersifat invasif yang diidentifikasi lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Spesies asing invasif merupakan salah satu penyebab menurunnya keanekaragaman hayati global selain perusakan habitat secara langsung. Pemasukan, penyebaran dan penggunaan berbagai spesies asing yang bersifat invasif secara sengaja maupun tidak disengaja telah menyebabkan kerugian ekologi dan ekonomi yang cukup besar, serta dapat berdampak dampak buruk bagi kesehatan manusia, hewan dan ikan. Pemetaan sebaran jenis agen hayati yang dilindungi, dilarang dan bersifat invasif (JADDI) adalah proses inventarisasi agen hayati pada suatu wilayah perairan umum Indonesia untuk mengetahui sebaran jenis yang tergolong dilindungi, dilarang dan invasif.

Indikator lokasi yang terpetakan jenis agen hayati yang dilindungi, dilarang dan bersifat invasif diukur dengan menghitung jumlah lokasi perairan umum daratan (danau, waduk, rawa dan Daerah Aliran Sungai (DAS), perairan umum lainnya), serta sentra-sentra budidaya, penjualan ikan hias dan ikan konsumsi di wilayah kerja UPT BKIPM yang dipantau dan dipetakan melalui hasil survei jenis agen hayati yang dilindungi, dilarang dan bersifat invasif.

Lokasi yang menjadi target pada tahun 2020 terdiri dari sentra pasar ikan hias yanga ada disekitar Jakarta dan sampai dengan TRIWULAN II belum terlaksana karena dijadwalkan pada TRIWULAN III

(24)

18 Tabel 2.13. Target dan Realisasi IK12 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Lokasi sebaran jenis ikan dilarang dan/ atau bersifat invasif yang diidentifikasi lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

3 0 0 100 0

IK13. Sebaran penyakit ikan karantina yang teridentifikasi

Pemetaan/pemantauan penyakit ikan karantina adalah suatu serangkaian pemeriksaan yang sistematik terhadap suatu populasi ikan, untuk mendeteksi adanya hama dan penyakit ikan karantina, dan memerlukan adanya pengujian terhadap sampel yang berasal dari populasi tertentu. Pemetaan ini bertujuan untuk mengetahui sebaran penyakit ikan karantina pada ikan yang dibudidayakan di dalam maupun di luar kawasan minapolitan/perikanan budidaya di wilayah kabupaten/kota.

Indikator lokasi yang dipetakan dari penyebaran penyakit ikan karantina diukur dengan caramenghitung jumlah kabupaten/kota yang telah dilakukan pemantauan sebaran penyakit ikan karantina. Kegiatan pemantauan dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada musim kemarau dan musim penghujan.

Lokasi yang menjadi target pada tahun 2020 terdiri dari 6 lokasi dan sampai dengan TRIWULAN II telah terealisasi 6 target yang ditetapkan.

Tabel 2.14. Target dan Realisasi IK13 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Sebaran penyakit ikan karantina

yang teridentifikasi 6 2 6 300 100

IK14. Supplier yang menerapkan Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB)

Dalam rangka menjamin mutu dan keamanan hasil perikanan telah ditetapkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013 tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi. Keputusan tersebut mengatur tentang persyaratan dari hulu ke hilir termasuk

(25)

19 di dalamnya Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) pada unit pengumpul/supplier sebagai bukti komitmen Otoritas Kompeten dalam rangka pengendalian jaminan mutu dan kemanan hasil perikanan. Untuk memastikan bahwa suatu unit pengumpul/suplier menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan terhadap sanitasi dan higiene penanganan ikan dengan berdasarkan prinsip-prinsip HACCP sesuai persyaratan yang telah ditentukan, maka Otoritas Kompeten melakukan pengendalian melalui kegiatan inspeksi terhadap unit pengumpul/suplier.

Dalam memberikan jaminan tersebut maka diperlukan kegiatan Inspeksi CPIB terhadap supplier sebagai pengendalian mutu dan keamanan (Quality and Safety Assurance) hasil perikanan yang diproduksi di Indonesia. Inspeksi CPIB terhadap Unit pengumpul/ Supplier dilaksanakan berdasarkan konsepsi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Hasil dari kegiatan Inspeksi CPIB pada Unit Pengumpul/Supplier berupa Sertifikat hasil inspeksi CPIB yang diterbitkan apabila suatu unit penanganan ikan memenuhi persyaratan standar yang berlaku sehingga aman untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut ataupun untuk dikonsumsi manusia.

Sampai dengan TRIWULAN I TA. 2020 realisasi pelaksanaan sertifikasi CPIB belum dapat direalisasikan.

Tabel 2.15. Target dan Realisasi IK14 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Supplier yang menerapkan Cara Penanganan Ikan Yang Baik (CPIB)

1 0 0 100 0

IK15. Laporan Evaluasi Nomor Registrasi Unit Pengolahan di Negara Tujuan Ekspor

Laporan Evaluasi Nomor Registrasi Unit Pengolahan di Negara Tujuan Ekspor Perikanan yang memenuhi persyaratan ekspor merupakan unit usaha yang telah menerapkan prinsip-prinsip HACCP. Pada unit usaha yang menerapkan prinsip-prinsip HACCP dilakukan verifikasi terhadap pelaksanaan SSOP/GMP dan penerapan HACCP minimal satu kali dalam setahun. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa UPI tersebut secara konsisten menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, sebagaimana diamanatkan pada Permen KP No.19/2010.

(26)

20 Tabel 2.16. Target dan Realisasi IK15 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Jumlah Imstalasi Karantina Ikan

yang Memenuhi Standar 1 0 0 100 0

Sasaran Strategis 4. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sistem perkarantinaan, mutu dan keamanan hasil perikanan secara profesional dan partisipatif

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sistem perkarantinaan, mutu dan keamanan hayati ikan secara profesional dan partisipatiff diperoleh dari pencapaian indikator Penanganan kasus pelanggaran perkarantinaan, keamanan hayati ikan dan sistem mutu yang diselesaikan dan Tingkat kepatuhan pelaksanaan operasional pemasukan dan pengeluaran berikut ini.

IK16. Penanganan kasus pelanggaran perkarantinaan, keamanan hayati ikan dan sistem mutu yang diselesaikan lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Indikator persentase penanganan kasus pelanggaran perkarantinaan, keamanan hayati ikan dan sistem mutu yang diselesaikan merupakan upaya yang dilakukan BKIPM untuk menyelesaikan setiap pelanggaran perkaratinaan dan penolakan ekspor hasil perikanan yang terjadi. Untuk karantina, penanganan pelanggaran komoditas perikanan dilakukan dengan pengawasan, pengamatan, pencatatan, dan pengumpulan bahan keterangan (wasmatcapulbaket). Wasmatcapulbaket dilanjutkan dengan: 1) diterbitkan Surat Perintah Penyidikan, jika kasus memenuhi unsur pidana UU Nomor 16 Tahun 1992; 2) serahkara, jika kasus memenuhi unsur pidana diluar UU Nomor 16 Tahun 1992; 3) pemusnahan atau penolakan, jika kasus tidak memenuhi unsur pidana UU Nomor 16 Tahun 1992; dan 4) pelepasliaran atau diserahkan ke BKSDA.

Sedangkan untuk mutu dan keamanan hasil perikanan, penanganan kasus merupakan upaya penyelesaian dan tindak lanjut terhadap notifikasi penolakan ekspor dari otoritas kompeten negara mitra. Proses kegiatan ini meliputi evaluasi kasus dan pemberian sanksi pelarangan ekspor sementara (internal suspend) kepada UPI ;investigasi ke UPI; perbaikan hasil investigasi oleh UPI; evaluasi terhadap perbaikan hasil investigasi; pembukaan sanksi; dan pengiriman informasi ke otoritas kompeten negara mitra.

Formulasi penghitungan:

(27)

21

Ket:

A : Kasus pelanggaran perkarantinaan dan keamanan hayati ikan yang diselesaikan B : Kasus penolakan ekspor hasil perikanan yang diselesaikan

N : Total kasus pelanggaran pelanggaran

Target indikator persentase penanganan kasus pelanggaran perkarantinaan, keamanan hayati ikan dan sistem mutu yang harus diselesaikan pada TA. 2020 adalah sebesar 95%. Pada TRIWULAN II TA.2020 Balai Besar KIPM Jakarta I telah dapat menyelesaikan dan merealisasikan target yang telah ditetapkan.

Tabel 2.17 . Target dan Realisasi IK16 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Penanganan kasus pelanggaran perkarantinaan, keamanan hayati ikan dan sistem mutu yang diselesaikan lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

95 0 0 0 0

IK17. Persentase jumlah pengiriman (consignment) hasil perikanan yang memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor

Ikan dan hasil perikanan yang diekspor dari wilayah negara Republik Indonesia dan dapat diterima oleh negara tujuan ekspor sesuai dengan persyaratan negara tujuan ekspor.

Tabel 2.18 . Target dan Realisasi IK17 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Persentase jumlah pengiriman (consignment) hasil perikanan yang memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor

98 98 100 102.04 102.04

IK18. Nilai PNBP lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Tarif PNBP karantina ikan dan mutu hasil perikanan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2015 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara

(28)

22 Bukan Pajak (PNBP) yang Berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. BKIPM terus berusaha menggenjot penerimaan PNBP sehingga dapat meningkatkan PNBP kelautan dan perikanan secara keseluruhan.

Indikator nilai PNBP BKIPM diukur dengan menghitung jumlah realisasi penerimaan PNBP periode tahun anggaran berjalan.

Pada TRIWULAN II TA. 2020, Balai Besar KIPM Jakarta I berhasil merealisasikan PNBP sebesar Rp 3.425.719.513 dari target awal Rp 7.326.086.000 atau mencapai 46,67 %. Hal ini menunjukkan bahwa BKIPM terus berupaya meningkatkan kinerja pengawasan dan pelayanan ekspor/impor/antar area terhadap komoditas perikanan yang dilalulintaskan, yang berdampak padakesadaran dan kepatuhan pengguna jasa dalam melalulintaskan ikan dan produk perikanan melalui pintu pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan dan menggunakan dokumen resmi.

Tabel 2.19. Target dan Realisasi IK18 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Nilai PNBP lingkup UPT Balai

Besar KIPM Jakarta I 7.326.086 3.425.000 3.425.720 100.02 46.67

Learning And Growth Perspective

Capaian kinerja BKIPM pada Learning and Growth Perspective berasal dari empat sasaran strategis, yaitu terwujudnya aparatur sipil negara BKIPM yang kompeten, profesional dan berkepribadian, tersedianya manajemen pengetahuan BKIPM yang handal dan mudah diakses, terwujudnya birokrasi BKIPM yang efektif, efisien dan beroriantasi pada layanan prima, serta terkelolanya anggaran pembangunan BKIPM secara efisien dan akuntabel.

Sasaran Strategis 5. Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis terkelolanya anggaran pembangunan BKIPM secara efisien dan akuntabel diperoleh dari pencapaian indikator nilai kinerja anggaran BKIPM dan persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup BKIPM berikut ini.

(29)

23

IK19. Indeks profesionalitas asn lingkup UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi adalah SDM yang memiliki sikap (attitude),keahlian (skill), dan pengetahuan (knowledge) yang memadai dalam meningkatkan kinerja organisasi. Penempatan pejabat dalam jabatan sesuai dengan kompetensinya dilaksanakan melalui sistem penempatan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Jabatan yang merupakan jenis dan level kompetensi yang menjadi syarat keberhasilan pelaksanaan tugas suatu jabatan. Sementara itu indeks kompetensi dan integritas merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan dan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan.

Pengembangan SDM Balai Besar KIPM Jakarta I, menekankan manusia sebagai pelaku yang memiliki etos kerja produktif, keterampilan, kreativitas, disiplin, profesionalisme, loyalitas serta memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi maupun kemampuan manajemen. Hal ini harus terus dikembangkan baik secara kualitas maupun kuantitas guna keberhasilan pembangunan Balai Besar KIPM Jakarta I.

Formulasi menghitung capaian indikatorIndeks kompetensi dan integritas Balai Besar KIPM Jakarta I adalah:

Ket. A: Persentase nilai Pejabat yang mengikuti assesmen

B: Persentase capaian output pegawai pada SKP C: Persentase tingkat kehadiran pegawai D: Persentase LHKPN/LHKASN

Pada tahun 2020, target indeks kompetensi dan integritas Balai Besar KIPM Jakarta I sebesar 72%. Pengukuran Indikator ini dilakukan pada akhir tahun 2020.

Tabel 2.20. Target dan Realisasi IK19 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Indeks profesionalitas asn lingkup

(30)

24

IK20. Nilai Penilaian Mandiri SAKIP Satker UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab dan untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah serta dalam rangka perwujudan good governance.

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam melaksanakan program tersebut dituangkan ke dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam melaksanakan program dan kegiatannya. Oleh karena itu, keberadaan LAKIP yang merupakan tuntutan di era transparansi ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme kinerja dari instansi pemerintah. Dengan demikian, keberadaan suatu instansi dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal maupun secara eksternal (ke hadapan publik).

Tabel 2.21. Target dan Realisasi IK20 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Nilai Penilaian Mandiri SAKIP Satker UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

A (81) 81 81 100 100

IK21. Nilai IKPA UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Nilai kinerja anggaran adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yang dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. Data berasal dari sistem aplikasi SMART Kemenkeu dan menggunakan rumus perhitungan dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011.

Penilaian kinerja dilakukan dengan menghitung nilai kinerja atas aspek implementasi dan nilai kinerja atas aspek manfaat, dikalikan dengan bobot masing-masing aspek berkenaan. Selanjutnya, Nilai Kinerja (NK) untuk pelaksanaan program dihitung dengan menjumlahkan perkalian nilai aspek implementasi dan aspek manfaat dengan bobot masing-masing.

(31)

25 Tabel 2.22. Target dan Realisasi IK21 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Nilai IKPA UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Baik

(88) 87 95.58 120 120

IK22. Jumlah inovasi pelayanan publik UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Jumlah inovasi pelayanan publik adalah jumlah inovasi yang diciptakan oleh UPT dalam hal pelayanan kepada publik, demi terwujud nya pelayanan prima kepada masyarakat.

Tabel 2.23. Target dan Realisasi IK22 pada TRIWULAN II TA.2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Jumlah inovasi pelayanan publik

UPT Balai Besar KIPM Jakarta I 1 - - - -

IK23. Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Laporan keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Tabel 2.24 . Target dan Realisasi IK23 pada TRIWULAN II TA. 2020

Indikator Kinerja Target 2020

TRIWULAN II % Thd

Target Tahunan Target Realisasi %

Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja UPT Balai Besar KIPM Jakarta I

(32)

26 2.3 REALISASI ANGGARAN

Alokasi anggaran BKIPM pada tahun anggaran (T.A) 2020 pada DIPA Awal sebesar Rp 18.282.039.000,- Anggaran ini terdiri dari rupiah murni sebesar Rp 13.234.350.000,- dan PNPB sebesar Rp 5.067.689.000,-. Pada Triwulan II terdapat perubahan DIPA anggaran menjadi Rp 18.090.172.000,- Anggaran ini terdiri dari rupiah murni sebesar Rp 13.042.481.000,- dan PNPB sebesar Rp 5.067.689.000,-.Realisasi penyerapan anggaran pada TRIWULAN II tahun 2020 mencapai Rp 8.222.354.567,-.atau sebesar 45,45 %. Realisasi penyerapan anggaran Balai Besar KIPM Jakarta I T.A 2020 sampai dengan TRIWULAN II berdasarkan jenis kegiatan dan jenis belanja disajikan pada Tabel 2.31 dan Tabel 2.32.

Tabel 2.25. Penyerapan Anggaran per Kegiatan TW II TA 2020

No Kegiatan Pagu Realisasi TW II %

1 Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya BKIPM 15.075.014.000 7.429.229.229 49.28

2 Pembinaan dan Penerapan Sistem Perkarantinaan dan

Keamanan Hayati Ikan 1.352.853.000 496.415.338 36.69

3 Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil

Perikanan 1.239.185.000 66.934.000 5,40

4 Pengendalian Sistem Perkarantinaan Ikan dan

Sistem Jaminan Mutu 423.120.000 229.776.000 54,31

TOTAL 18.090.172.000 8.222.354.567 45,45

Tabel 2.26. Penyerapan Anggaran per Jenis Belanja TW II TA 2020

No Jenis Belanja Pagu Realisasi TW II %

1 Belanja Pegawai 9.299.199.000 4.765.356.104 51,24 2 Belanja Barang 7.768.563.000 2.920.823.463 37,60 3 Belanja Modal 1.022.410.000 536.175.000 52,44

(33)

27 BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Laporan Kinerja (LKj) Balai Besar KIPM Jakarta I TRIWULAN II TA. 2020 menyajikan keberhasilan maupun kegagalan capaian sasaran strategis BKIPM pada periode tahun anggaran 2020, yang tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Terhadap capaian IKU tersebut dilakukan pembandingan terhadap target triwulanan dan target tahunan sebagai bahan analisis dan evaluasi lebih lanjut untuk menilai keberhasilan dalam perencanaan program dan kegiatan selama satu tahun.

2. Secara umum, capaian sasaran strategisdan IKU Balai Besar KIPM Jakarta I yang diperjanjikan telah tercapai sesuai rencana dan target yang ditetapkan. Namun demikian, terdapat beberapa kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2020, antara lain:

a. Beberapa kegiatan yang telah ditetapkan targetnya mengalami pergeseran waktu pelaksanaan disebabkan adanya juknis/juklak baru dari pusat

b. Pada bulan Juni 2020 (TRIWULAN II) terdapat beberapa capaian iku yang tidak tercapai karena adanya pandemi covid 19.

3.2 REKOMENDASI

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja BKIPM pada TRIWULAN II tahun 2020, sebagai upaya peningkatan kinerja pada triwulan berikutnya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti, sebagai berikut:

1. Meningkatkan monitoring dan evaluasi kinerja secara periodik (bulanan dan triwulanan) berdasarkan rencana aksi yang telah disusun untuk mengawal pencapaian kinerja;

2. Apabila ada juknis/juklak baru terkait operasional kegiatan agar disampaikan kepada tim laporan kinerja agar dibuatkan justifikasi pada laporan apabila realisasi IKU tidak sesuai target yang ditetapkan.

(34)

Gambar

Gambar 2.1 Dashboard capaian IKU pada sistem aplikasi pengelolaan kinerja
Tabel 2.2. Target dan Realisasi IK1 pada TRIWULAN II Tahun 2020
Tabel 2.3. Target dan Realisasi IK2 pada TRIWULAN II TA. 2020
Tabel 2.4.Target dan Realisasi IK3 pada TRIWULAN II TA. 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

semua penderes adalah petani namun semua petani belum tentu penderes‟. Kajian etnolinguistik di lokasi penelitian memperlihatkan karakteristik temuan berupa sejumlah kearifan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam proses formulasi peraturan desa di Desa Aur Sampuk dinilai sudah baik dan sudah sesuai

Dalam Laporan ini, pencapaian kinerja diukur dari pencapaian sasaran, yaitu dengan melakukan pengukuran atas indikator-indikator yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran

Pencapaian sasaran strategis VI periode Triwulan I TA 2016 dengan indikator kinerja peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium, jumlah penambahan

Pertama, hambatan dalam pencapaian kinerja Sasaran Strategis : “Meningkatnya ketersediaan produk kelautan dan perikanan yang bernilai tambah” adalah : (i)

SIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan instrumen tes soal esai yang berjumlah 12 soal maka dapat disimpulkan bahwa

Perendaman buah sawo dalam larutan CaCl 2 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan vitamin C buah sawo pada saat setiap buah dalam perlakuan

Kadang-kadang antara vaksin dengan pengencernya terpisah dan harus harus disimpan pada temperatur yang berbeda (4) vaksinasi dilakukan saat udara dingin, yaitu pada pagi hari