• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahun kerjasama BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tahun kerjasama BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG"

Copied!
327
0
0

Teks penuh

(1)

Tahun 2009

(2)

Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009 vii

DAFTAR ISI

Hal.

Kata Pengantar Kepala BPS i

Sambutan BUPATI JOMBANG v

Daftar Isi vii

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar xviii

(3)

Hal.

I. KEADAAN GEOGRAFIS

Tabel 1.1 Letak Geografis Kabupaten Jombang 7

Tabel 1.2 Tinggi dan Luas Daerah menurut Kecamatan 8 Tabel 1.3 Jumlah Daerah menurut Kemiringan Tanah 9

Tabel 1.4 Nama, Panjang dan Debit Air Sungai 10

Tabel 1.5 Nama, Luas dan Volume serta Kemampuan Waduk Mengairi Sungai 12

Tabel 1.6 Jarak antar Kecamatan 13

II. I K L I M

Tabel 2.1 Banyaknya Hari Hujan per Bulan menurut Kecamatan 19

Tabel 2.2 Jumlah Curah Hujan per Bulan 23

III. PEMERINTAHAN

Tabel 3.1 Nama-nama Bupati Jombang 35

Tabel 3.2 Jumlah Desa dan Dusun menurut Kecamatan 36 Tabel 3.3 Jumlah PNS menurut Jenis Kepangkatan 2008 37 Tabel 3.4 Jumlah PNS menurut Jenis Kepangkatan 2009 38 Tabel 3.5 Jumlah CPNS/PNS Menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan 2008 39 Tabel 3.6 Jumlah CPNS/PNS Menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan 2009 40 Tabel 3.7 Jumlah Anggota DPRD menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan 2008 41 Tabel 3.8 Jumlah Anggota DPRD menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan 2009 42

IV. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

Tabel 4.1 Penduduk Akhir Tahun menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin 2008 51 Tabel 4.2 Penduduk Akhir Tahun menurut Kecamatan 2004-2008 52 Tabel 4.3 Kepadatan Penduduk Akhir Tahun menurut Kecamatan 2004 – 2008 53 Tabel 4.4 Penduduk menurut Kecamatan Hasil Sensus Penduduk Tahun

1971,1980, 1990 dan 2000

54 Tabel 4.5 Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi, Jenis Kelamin,

dan Penempatan Kerja

55 Tabel 4.6 Lowongan Kerja Menurut Lapangan Usaha 56 Tabel

Tabel 4.7 4.8

Lowongan Kerja Yang Terpenuhi Menurut Lapangan Usaha Target dan Realisasi Pemberangkatan Transmigran menurut Kecamatan

57 58 Tabel 4.9 Transmigrasi Menurut Daerah Tujuan dan Jenis Transmigrasi 59 Tabel 4.10 Transmigrasi Menurut Daerah Asal dan Jenis Transmigrasi 60

V. S O S I A L

Tabel 5.1.1 Jumlah Sekolah dan Kelas Taman Kanak-kanak Negeri dan Swasta 69 Tabel 5.1.2 Jumlah Murid dan Guru Taman Kanak-kanak Negeri dan Swasta 70 Tabel 5.1.3 Jumlah Sekolah dan Kelas SD Negeri dan Swasta 71 Tabel 5.1.4 Jumlah Murid dan Guru SD Negeri dan Swasta 72 Tabel 5.1.5 Jumlah Sekolah dan Kelas SLTP Negeri dan Swasta 73

(4)

Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009 ix

Tabel 5.1.7 Jumlah Sekolah dan Kelas SMU Negeri dan Swasta 75 Tabel 5.1.8 Jumlah Murid dan Guru SMU Negeri dan Swasta 76 Tabel 5.1.9 Jumlah Sekolah dan Kelas SMK Negeri dan Swasta 77 Tabel 5.1.10 Jumlah Murid dan Guru SMK Negeri dan Swasta 78 Tabel 5.1.11 Jumlah Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Jombang menurut

Kecamatan dan Jenisnya

79 Tabel 5.1.12 Sekolah, Murid dan Guru TK Negeri dan Swasta 80 Tabel 5.1.13 Sekolah, Murid dan Guru MI Negeri dan Swasta 81 Tabel 5.1.14 Sekolah, Murid dan Guru MTs Negeri dan Swasta 82 Tabel 5.1.15 Sekolah, Murid dan Guru MA Negeri dan Swasta 83 Tabel 5.2.1 Jumlah Rumah Sakit, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu 84 Tabel 5.2.2 Posyandu, Poskesdes, Polindes, Pondok Bersalin dan Balai

Pengobatan

85 Tabel 5.2.3 Jumlah Tenaga Kerja di Sarana pelayanan Kesehatan 86 Tabel 5.2.4 Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan 88 Tabel 5.2.5 Pencapaian Peserta KB Aktif dan Alat Kontrasepsi yang digunakan 90 Tabel 5.2.6 Pencapaian Peserta Akseptor Baru menurut Alat Kontrasepsi 92 Tabel 5.2.7 Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera 94 Tabel 5.2.8 Jumlah Penyumbang Darah PMI menurut Golongan Darah 95 Tabel 5.2.9 Pasien dan Rata-rata Darah yang Diterima 96 Tabel 5.2.10 Darah yang Disalurkan menurut Spesialisasi yang Dituju (Bags) 97 Tabel 5.2.11 Jumlah Panti Asuhan, Daya Tampung dan Penghuni Panti 98 Tabel 5.2.12 Jumlah Anak Terlantar dan Orang Jompo menurut Jenis Kecacatan 99 Tabel 5.2.13 Penyandang Cacat menurut Jenis Kecacatan 100 Tabel 5.2.14 Jumlah Anjal, Anak Nakal/Korban Narkotika 101 Tabel 5.3.1 Jumlah Kejahatan menurut Jenis Tindak Pidana 102 Tabel 5.3.2 Kecelakaan Lalu Lintas tiap Bulan 104 Tabel 5.3.3 Perkara Pidana menurut Jenis Perkara dan Jumlah Terdakwa 105 Tabel 5.3.4 Terdakwa menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur 106 Tabel 5.3.5 Perkara Pidana yang Diputus oleh Pengadilan Negeri 107 Tabel 5.3.6 Perkara Pelanggaran Lalu Lintas yang Diputus Pengadilan Negeri 108 Tabel 5.4.1 Penduduk menurut Agama yang Dianut 2008 109 Tabel 5.4.2 Tempat Peribadatan menurut Kecamatan 110 Tabel 5.4.3 Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk menurut Kecamatan 111 Tabel 5.4.4 Jamaah Haji menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan 112

VI. PERTANIAN

Tabel 6.1.1 Luas Tanah menurut Penggunaannya 119 Tabel 6.1.2 Luas Lahan Sawah menurut Jenis Pengairan 121 Tabel 6.1.3 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi 123 Tabel 6.1.4 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Jagung 124 Tabel 6.1.5 Luas Panen, Produksi Dan Rata-Rata Produksi Ubi Kayu 125 Tabel 6.1.6 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Ubi Jalar 126 Tabel 6.1.7 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Kacang Tanah 127 Tabel 6.1.8 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Kacang Kedelai 128 Tabel 6.1.9 Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Kacang Hijau 129

(5)

Tabel 6.2.2 Luas Area dan Produksi Perkebunan Kelapa 131 Tabel 6.2.3 Luas Area dan Produksi Perkebunan Kopi 132 Tabel 6.2.4 Luas Area dan Produksi Perkebunan Cengkeh 133 Tabel 6.2.5 Luas Area dan Produksi Perkebunan Randu 134 Tabel 6.2.6 Luas Area dan Produksi Perkebunan Tembakau Virginia 135 Tabel 6.2.7 Luas Area dan Produksi Perkebunan Tembakau Jawa Rakyat 136 Tabel 6.2.8 Luas Area dan Produksi Perkebunan Tebu 137 Tabel 6.2.9 Luas Area dan Produksi Perkebunan Kakao 138 Tabel 6.2.10 Luas Area dan Produksi Perkebunan Pandan 139 Tabel 6.2.11 Luas Area dan Produksi Perkebunan Lengkuas 140 Tabel 6.2.12 Luas Area dan Produksi Perkebunan Kunyit 141 Tabel 6.2.13 Luas Area dan Produksi Perkebunan Serai 142 Tabel 6.2.14 Luas Area dan Produksi Perkebunan Jahe 143 Tabel 6.2.15 Luas Area dan Produksi Perkebunan Kencur 144 Tabel 6.2.16 Luas Area dan Produksi Perkebunan Lada 145 Tabel 6.2.17 Luas Area dan Produksi Perkebunan Temulawak 146 Tabel 6.2.18 Luas Area dan Produksi Perkebunan Kenanga 147 Tabel 6.3.1 Luas Kawasan Hutan menurut Fungsi 148

Tabel 6.3.2 Produksi Hasil Hutan Non Kayu 149

Tabel 6.3.3 Produksi Kayu Hutan menurut Jenis Komoditas 150

Tabel 6.3.4 Volume Lelang Kayu Pertukangan 151

Tabel 6.3.5 Volume Lelang Kayu Bakar Jati dan Rimba 152 Tabel 6.4.1 Populasi Ternak Besar menurut Kecamatan 153 Tabel 6.4.2 Populasi Ternak Kecil menurut Kecamatan 154 Tabel 6.4.3 Populasi Ternak Unggas menurut Kecamatan 155 Tabel 6.4.4 Jumlah Ternak yang Dipotong menurut Kecamatan 156 Tabel 6.4.5 Jumlah Unggas yang Dipotong menurut Kecamatan 157 Tabel 6.4.6 Produksi Daging menurut Kecamatan 158 Tabel 6.4.7 Produksi Telur dan Susu menurut Kecamatan 160 Tabel 6.5.1 Produksi Ikan menurut Kecamatan dan Sub Sektor Perikanan 161

Tabel 6.5.2 Produksi Ikan menurut Jenisnya 162

Tabel 6.5.3 Produksi Ikan Di Penangkapan Perairan Umum Menurut Jenisnya 164

VII. I N D U S T R I

Tabel 7.1.1 Jumlah Tenaga Kerja dan Pengeluaran untuk Tenega Kerja bagi Perusahaan Besar/Sedang menurut Sub Sektor Industri

171 Tabel 7.1.2 Bahan Bakar yang Dipakai Perusahaan Industri Besar/Sedang

menurut Sub Sektor

172 Tabel 7.1.3 Nilai Produksi dan Pendapatan lainnya dari Industri Besar/Sedang

menurut Sub Sektor

173 Tabel 7.1.4 Pemakaian Energi Listrik Oleh Industri Besar/Sedang 174 Tabel 7.1.5 Perusahaan Industri Besar/Sedang menurut Sub Sektor 175 Tabel 7.1.6 Nilai Pemakaian Bahan Bakar dari Perusahaan Industri Besar/Sedang

menurut Sub Sektor

176 Tabel 7.2.1 Pelanggan, Air yang Disalurkan Menurut Kategori Pelanggan

(6)

Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009 xi

Tabel 7.2.3 Jumlah Pelanggan, Daya Terpasang dan Listrik Terjual menurut Golongan Tarip (UPTR Jombang)

181 Tabel 7.2.4 Jumlah Pelanggan, Daya Terpasang dan Listrik Terjual menurut

Golongan Tarip (UPTR Ngoro)

182 Tabel 7.2.5 Banyaknya Pelanggan, Daya Terpasang dan Listrik Terjual menurut

Golongan Tarip (UPTR Ploso)

183 Tabel 7.2.6 Jumlah Pelanggan, Daya Terpasang dan Listrik Terjual menurut

Golongan Tarip (UPTR Mojoagung)

184 Tabel 7.2.7 Produksi Listrik yang Dibangkitkan, Penggunaan dan Susut 185

VIII. PERDAGANGAN, AKOMODASI DAN KOPERASI

Tabel 8.1.1 Persediaan dan Pengeluaran Beras per Bulan 193 Tabel 8.1.2 Persediaan Beras Awal di Gudang Bulog se Kabupaten Jombang 194 Tabel 8.1.3 Penerimaan Beras di Gudang Bulog se Kabupaten Jombang 195 Tabel 8.1.4 Pengeluaran Beras di Gudang Bulog se Kabupaten Jombang 196 Tabel 8.1.5 Persediaan Akhir Beras di Gudang Bulog se Kabupaten Jombang 197 Tabel 8.2.1 Banyaknya Pedagang yang Menempati Fasilitas Pasar 198 Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 8.3.1 8.4.1 8.4.2 8.4.3 8.4.4 8.4.5 8.4.6 8.4.7 8.4.8 8.4.9 8.4.10 8.4.11 8.4.12 8.4.13 8.4.14 8.4.15 8.4.16 8.4.17 8.4.18 8.4.19 8.4.20 8.4.21 8.4.22 8.4.23 8.4.24 8.4.25 8.4.26

Jumlah Kamar, Tempat Tidur dan Tarip Hotel Profil Koperasi di Kabupaten Jombang

Profil Koperasi Unit Desa (KUD) Per Kecamatan

Profil Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Per Lembaga Profil Koperasi Kopinkra Per Lembaga

Profil Primkopti Per Lembaga Profil Koperasi Tani Per Lembaga

Profil Koperasi Pegawai RI (KPRI) Per Lembaga Profil Koperasi Jenis KPTR Per Lembaga Profil Koperasi Karyawan (Kopkar) Per Lembaga Profil Koperasi Angkatan Darat

Profil Koperasi Angkatan Udara Profil Koperasi Kepolisian

Profil Koperasi Serba Usaha (KSU) Per Lembaga Profil Koperasi Pasar Per Lembaga

Profil Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Per Lembaga Profil Koperasi Angkutan Darat Per Lembaga Profil Koperasi Kehutanan Per Lembaga Profil Koperasi Ternak Per Lembaga Profil Koperasi Wartel Per Lembaga Profil Koperasi Perikanan Per Lembaga Profil Koperasi Wanita Per Lembaga

Profil Primer Koperasi Veteran RI (Primkoveri) Profil Primer Koperasi ABRI (Primkopabri) Profil Koperasi Perikanan Per Lembaga Profil Koperasi Mahasiswa Per Lembaga Profil Koperasi Pemuda Per Lembaga

199 200 204 206 206 206 207 209 210 211 213 213 213 214 220 221 223 223 224 224 224 225 226 226 226 227 227

(7)

Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 8.4.28 8.4.29 8.4.30 8.4.31 8.4.32 8.4.33 8.4.34 8.4.35 8.4.36

Profil Koperasi Jamu Gendang Per Lembaga Profil Koperasi Lingkungan Masjid Per Lembaga Profil Koperasi Sekunder Per Lembaga

Profil Koperasi Jenis Koperasi Lain Per lembaga Profil Koperasi Jenis Koperasi PK.5 Per Lembaga

Profil Koperasi Jenis Koperasi Jamu Gendong Per Lembaga Profil Koperasi Jenis Koperasi Ling Masjid Per Lembaga Profil Koperasi Jenis Koperasi Sekunder Per Lembaga Profil Koperasi Jenis Koperasi Lain Per Lembaga

228 228 229 229 230 230 230 231 231 IX. PERHUBUNGAN

Tabel 9.1.1 Panjang Jalan menurut Jenis Permukaan Jalan 237 Tabel 9.1.2 Panjang Jalan menurut Kondisi Permukaan Jalan 238 Tabel 9.1.3 Panjang Jalan menurut Kelas Jalan 239 Tabel 9.2.1 Surat Ijin Mengemudi yang Dikeluarkan menurut Jenisnya per Bulan 240 Tabel 9.3.1 Arus Kendaraan/Penumpang yang Datang dan Berangkat dari

Terminal Kepuhsari

241 Tabel 9.3.2 Angkutan Antar Kota dalam Provinsi (MPU) menurut Route/Trayek 242 Tabel 9.3.3 Angkutan Perdesaan menurut Route/Trayek 243 Tabel 9.3.4 Rekapitulasi Kendaraan Lulus Uji 244 Tabel 9.4.1 Penumpang yang Berangkat dari Stasiun Kereta Api per Bulan 246 Tabel 9.4.2 Pendapatan Perumka dari Penumpang Kereta Api per Bulan 247 Tabel 9.4.3 Bagasi Dan Barang Hantaran Yang Dimuat Kereta Api 248 Tabel 9.4.4 Bagasi Dan Barang Hantaran Yang Dibongkar Kereta Api 249 Tabel 9.4.5 Pendapatan Perumka Dari Bongkar Muat Bagasi dan Barang

Hantaran

250 Tabel 9.4.6 Pendapatan Perumka dari Kegiatan Lain Yang Berkaitan Dengan

Usaha per Bulan

251 Tabel 9.5.1 Perkembangan Kinerja PT. Pos Indonesia Kabupaten Jombang 252 Tabel 9.6.1 Telepon Terpasang Menurut Jenis Pelanggan 254 Tabel 9.6.2 Produksi Pulsa Telepon Terpasang Menurut Jenis Pelanggan 255

X. K E U A N G A N

Tabel 10.1.1 Ringkasan APBD Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2008 Pendapatan Daerah

265 Tabel 10.1.2 Ringkasan APBD Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2008

Belanja Daerah

273 Tabel 10.1.3 Anggaran Pembiayaan Pemerintah Daerah Berdasarkan Kinerja

Tahun Anggaran 2008

291 Tabel 10.2.1 Bank Konvensional dan Kantornya di Kabupaten Jombang 294 Tabel 10.2.2 Bank Syariah dan Kantornya di Kabupaten Jombang 295 Tabel 10.2.3 Aktiva Bank Konvensional menurut Kelompok Bank 296 Tabel 10.2.4 Posisi Dana Simpanan Bank Umun dan BPR 297 Tabel 10.2.5 Posisi Kredit Bank Umum dan BPR 298

(8)

Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009 xiii

menurut Sebaran Flafond

Tabel 10.2.7 Posisi Kredit Bank Umum dan BPR untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut Jenis Penggunaan

300 Tabel 10.2.8 Posisi Kredit Bank Umum dan BPR untuk Usaha Mikro, Kecil,

Menengah menurut Sektor Ekonomi

301 Tabel Tabel Tabel Tabel 10.2.9 10.3.1 10.3.2 10.4.1

Posisi Kredit Bank Umum dan BPR menurut Sektor Ekonomi Profil Perum Pegadaian se Kebupaten Jombang

Profil Perusahaan Asuransi di Jombang

SPPT dan Ketetapan PBB Sektor Pedesaan Tahun 2008 & 2009

303 305 307 308

XI. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Tabel 11.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku 317 Tabel 11.2 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 319 Tabel 11.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Berlaku

321 Tabel 11.4 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Konstan 2000

323 Tabel 11.5 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Berlaku

325 Tabel 11.6 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Konstan 2000

327 Tabel 11.7 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Berlaku

329 Tabel 11.8 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan 2000

331

Tabel 11.9 Laju Pertumbuhan Ekonomi 334

Tabel 11.10 Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto (%) 336 Tabel 11.11 Inflasi Produk Domestik Regional Bruto (%) 338 Tabel 11.12 Agregat Pendapatan Regional dan Pendapatan per Kapita Atas Dasar

Harga Berlaku dan Konstan 2000

(9)

Hal.

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Jombang 3

Gambar 1.2 Volume Waduk / Embung Di Kabupaten Jombang 5 Gambar 3.1 Jumlah CPNS / PNS Menurut Jenis Kelamin Dan Pendidikan 2008 31

Gambar 3.2 Luas Kecamatan Dalam Km2 33

Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Per Kecamatan 2008 47

Gambar 4.2 Kepadatan Penduduk 2008 49

Gambar 5.1 Jumlah Guru & Murid SMK 2004/2005 – 2008/2009 67 Gambar 5.2 Jumlah Donor Darah Di PMI Jombang 68 Gambar 6.1 Luas Tanah Menurut Penggunaannya 115

Gambar 6.2 Produksi Padi Dan Palawija 117

Gambar 7.1 Total Air Yang Disalurkan PDAM 169

Gambar 8.1 Persediaan Beras Di Gudang Bulog Per Bulan 191 Gambar 9.1 Penumpang Yang Berangkat Dari Stasiun Kereta Api Per Bulan 235 Gambar 10.1 SPPT & Ketetapan PBB Sektor Pedesaan Tahun 2008 & 2009 261 Gambar 10.2 Realisasi APBD Kabupaten Jombang 263 Gambar 11.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jombang 2000-2007 314 Gambar 11.2 Empat Sektor Dominan Struktur Ekonomi Kabupeten Jombang 316

(10)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009 xv

ULASAN RINGKAS

1. Lokasi, Tanah dan Ikilm

1.1. Lokasi

Kabupaten Jombang mempunyai letak yang sangat strategis,

karena berada pada bagian tengah Jawa Timur dan dilintasi Jalan Arteri

Primer Surabaya - Madiun dan Jalan Kolektor Primer Malang - Babat.

Disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto, sebelah

selatan berbatasan dengan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang

sebagai daerah wisata dan kota pelajar serta kota industri, sebelah barat

berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk, dan sebelah utara berbatasan

dengan Kabupaten Lamongan

Secara goegrafis Kabupaten Jombang terletak di sebelah selatan

garis katulistiwa berada antara 5

0

20’ 01” sampai 5

0

30’ 01” Bujur Timur

dan 07

0

24’ 01” dan 07

0

45’ 01” Lintang Selatan, dengan luas wilayah

1.159,50 Km2. Ibukota Kabupaten Jombang terletak pada ketinggian +

44 m diatas permukaan laut.

Secara topografis, Kabupaten Jombang dibagi menjadi 3 (tiga) sub area,

yaitu :

a.

Kawasan Utara, bagian pegunungan kapur muda Kendeng yang

sebagian besar mempunyai fisiologi mendatar dan sebagian berbukit,

meliputi Kecamatan Plandaan, Kabuh, Ploso, Kudu dan Ngusikan.

b.

Kawasan Tengah, sebelah selatan sungai Brantas, sebagian besar

merupakan tanah pertanian yang cocok bagi tanaman padi dan

palawija, karena irigasinya cukup bagus meliputi Kecamatan Bandar

Kedungmulyo, Perak, Gudo, Diwek, Mojoagung, Sumobito, Jogoroto,

Peterongan, Jombang, Megaluh, Tembelang dan Kesamben.

c.

Kawasan Selatan, merupakan tanah pegunungan, cocok untuk

tanaman perkebunan, meliputi Kecamatan Ngoro, Bareng, Mojowarno

dan Wonosalam.

(11)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009

Faktor penting yang sangat mempengaruhi tingkat kesuburan

tanah, diantaranya adalah aliran sungai yang cukup besar dan material

hasil letusan gunung berapi. Dimungkinkan bahwa hasil letusan Gunung

Kelud terbawa arus deras sungai Brantas, kali Konto dan sungai-sungai

lainnya yang mengalir dari selatan/tenggara ke utara masuk melintasi

wilayah Kabupaten Jombang.

Penggunaan tanah di Kabupaten Jombang didominasi oleh sawah

yang mencapai 42,19 persen dari luas wilayah kabupaten, kemudian

permukiman/ perumahan 24,08 persen, hutan 19,46 persen, tegal 11,62

persen dan penggunaan lainnya 2,65 persen.

1.3. Keadaan Cuaca dan Ikilm

Tabel 2.1 dan 2.2 menunjukkan jumlah curah hujan dan jumlah hari

hujan per bulan di wilayah Kabupaten Jombang dalam kurun waktu tahun

2007. Curah Hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Diwek berdasar hasil

pengukuran hujan di pos pengukur hujan biasa di Wonosalam.

Sedangkan hari hujan terbanyak juga terjadi di wilayah Kecamatan Diwek

dan Kecamatan Wonosalam.

2. Pemerintahan Daerah

Secara administrasi Kabupaten Jombang terbagi menjadi 21

Kecamatan yang terdiri dari 302 desa dan 4 kelurahan serta meliputi

1.258 dusun. Ditinjau dari komposisi jumlah desa/kelurahan, Kecamatan

Sumobito memiliki jumlah desa terbanyak, yaitu 21 desa. Namun bila

ditinjau dari luas wilayah, terdapat 3 Kecamatan yang memiliki wilayah

terluas, yaitu Kecamatan Wonosalam dengan luas 121,63 Km2,

Kecamatan Plandaan dengan luas 120,40 Km2 dan Kecamatan Kabuh

dengan luas 97,35 Km2.

Pada tahun 2009 ini jumlah Aparatur Pemerintah (CPNS/PNS) di

Kabupaten Jombang sebesar 12.829 orang, sebagian besar mempunyai

tingkat pendidikan S-1, yaitu sebanyak 5.783 orang. Tingkat pendidikan

(12)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009 xvii

sebanyak 348 orang, D1/D2/D3/Akademi 1.684 orang, berpendidikan

SLTP atau yang sederajat sebanyak 538 orang, sedangkan sisanya

sebanyak 320 orang berpendidikan S2/S3.

Dari 45 keanggotaan legislatif yang ada, 41 orang berjenis kelamin

laki-laki, dan sisanya 4 orang berjenis kelamin perempuan, dan

seluruhnya berpendidikan minimal setingkat SLTA sederajat.

3. Penduduk dan Tenaga Kerja

Dalam paradigma baru, tujuan pembangunan Nasional adalah

mencapai masyarakat madani, yaitu masyarakat yang maju, modern dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari paradigma baru tersebut

tergambar jelas bahwa penduduk merupakan obyek sekaligus subyek

dari pembangunan. Sehingga data kependudukan merupakan piranti

yang sangat diperlukan guna mengetahui profil penduduk di suatu

wilayah dengan berbagai masalah sosial yang ditimbulkan. Berdasarkan

hasil Registrasi jumlah penduduk Kabupaten Jombang akhir tahun 2008

sebesar 1.343.358 jiwa. Dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten

Jombang, Kecamatan Jombang mempunyai jumlah penduduk terbesar,

yaitu sebanyak 147.899 jiwa atau 11,01 persen dari total penduduk

Kabupaten Jombang. Kepadatan penduduk Kabupaten Jombang sedikit

meningkat dari 1.013 jiwa/km

2

pada tahun 2007 menjadi 1.159 jiwa/km

2

pada tahun 2008. Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan

Jombang sebagai Ibukota Kabupaten dan kepadatan terendah berada di

Kecamatan Wonosalan, Kabuh, Plandaan dan Ngusikan. Sex rasio yang

merupakan perbandingan jumlah penduduk laki-laki terhadap penduduk

perempuan dikalikan seratus, menunjukkan bahwa sex rasio penduduk

Kabupaten Jombang 2008 adalah 100,47 artinya setiap 10.000 penduduk

perempuan terdapat 10.047 penduduk laki-laki.

(13)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009

4.1. Pendidikan

Wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan sejak tahun 1994

dengan tujuan untuk mewujudkan pendidikan dasar yang bermutu dan

menjangkau penduduk di daerah terpencil.

Sejalan dengan program tersebut, peningkatan partisipasi sekolah

harus diimbangi dengan sarana fisik yang merupakan penunjang proses

belajar mengajar, khususnya jumlah sekolah yang tersedia dan tenaga

guru yang memadai. Gambaran nyata mengenai jumlah sekolah, murid

dan guru untuk jenjang pendidikan dasar sampai menengah dapat dilihat

pada Tabel 5.1.1 sampai Tabel 5.1.10

Pada tingkat Sekolah Dasar (SD sederajat) terdapat 567 SD negeri

dan swasta pada tahun ajaran 2008/2009, sedangkan untuk tingkat

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP sederajat) jumlah sekolah yang

ada adalah 115 SLTP Negeri dan swasta.

Selanjutnya untuk tingkat Sekolah Menengah Umum (SMU)

sebanyak 50 SMU pada tahun ajaran 2008/2009, sedangkan untuk

Perguruan Tinggi Swasta bertambah satu sehingga menjadai 12 pada

tahun ajaran 2008/2009 ini (Tabel 5.1.11).

Apabila data jumlah murid ini dibandingkan dengan jumlah guru

maka dihasilkan rasio murid-guru. Jika dilihat dari rasio murid-guru,

ternyata SMA dan SMK merupakan tempat pendidikan yang mempunyai

rasio terbesar yaitu 18 artinya seorang guru mengajar 18 murid,

sedangkan yang terendah adalah Madrasah Aliyah sebesar 7 murid per

satu orang guru.

4.2. Kesehatan

Salah satu komponen pembangunan manusia yang vital adalah

masalah kesehatan dan sasaran yang hendak dicapai dalam

pembangunan kesehatan masyarakat adalah peningkatan mutu

pelayanan kesehatan yang tidak terlepas dari ketersediaan sarana

kesehatan dan tenaga kesehatan yang memadai.

(14)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009 xix

sakit, pusat kesehatan masyarakat dan jumlah tenaga kesehatan

menurut tempat kerjanya dan keahliannya.

Penambahan jumlah fasilitas kesehatan tentulah juga diikuti oleh

penambahan tenaga kesehatan. Secara umum keadaan ini terlihat pada

peningkatan jumlah tenaga kesehatan Medis dan Paramedis.

Peningkatan Pasangan Usia Subur (PUS) ternyata diikuti oleh

meningkatnya peserta Keluarga Berencana (KB) aktif seperti yang

ditunjukkan pada Tabel 5.2.5. Ini sungguh menggembirakan. Pada tahun

2008 peserta KB aktif sebanyak 192.471 peserta, sehingga jika

dibandingkan tahun sebelumnya terjadi kenaikan jumlah peserta KB

sebesar 0,90 persen.

4.3. Sosial Lainnya

Tabel 5.2.8 menunjukkan bahwa penyumbang darah PMI

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu 23,81 persen. Ini

menunjukkan bahwa tingkat kepedulian masyarakat terhadap kegiatan

sosial ini lebih meningkat. Sementara banyaknya darah yang disalurkan

menurut spesialisasi yang dituju, sebesar 10.081 bags pada tahun 2008

sedangkan pada tahun 2007 sebesar 9.130 bags, tetapi tetap saja yang

terbanyak untuk Intener,

Jumlah Panti Asuhan di Kabupaten Jombang tercatat 32 buah.

Dibanding tahun sebelumnya jumlah tersebut menurun sebesar 3,03

persen, meskipun jumlah penghuninya justru naik sebesar 4,55 persen.

Hal ini perlu mendapat perhatian serius.

Tabel 5.2.12 menunjukkan jumlah masyarakat yang mengalami

permasalahan sosial dan dimungkinkan akan menjadi beban

ketergantungan. Mereka ini dari anak terlantar, orang jompo, cacat dan

korban narkoba. Dari jumlah penduduk Kabupaten Jombang tahun 2006,

terdapat sekitar 0,02 persen penduduk yang kurang beruntung, dan

jumlah terbanyak adalah orang jompo.

(15)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009

tahun 2007 menjadi 1.191 kasus pada tahun 2008 atau terjadi kenaikan

sebesar 6,82 persen.

Dari Tabel 5.4.1 sampai Tabel 5.4.2 terlihat bahwa penduduk

Kabupaten Jombang mayoritas Islam dengan jumlah pemeluk 1.319.971

orang, diikuti Protestan 16.511 orang, Katholik 3.958 orang, Hindu 1.265

orang dan Budha 1.653 orang.

Jumlah jamaah Haji asal Kabupaten Jombang pada tahun 2008

sebesar 881 orang atau sama dari tahun sebelumnya.

5. Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan

5.1. Lahan Pertanian

Penggunaan tanah pada umumnya dapat dibedakan menjadi 2

bagian besar, yaitu tanah sawah dan tanah kering. Dari Tabel 6.1.1

terlihat bahwa penggunaan tanah terbesar adalah untuk sawah tercatat

50.101 Ha atau 44,78 persen dari luas wilayah Kabupaten Jombang. Dari

luas tanah sawah yang ada, jika dilihat dari jenis pengairannya maka

39.908 Ha atau 92.04 persen berpengairan teknis, 1.768 Ha atau 4.08

persen sawah tadah hujan, 1.171 Ha atau 2.70 persen sawah ½ teknis,

514 Ha atau 1.19 persen sawah non PU.

5.2. Tanaman Bahan Makanan

Rata-rata produksi/produktivitas padi (padi sawah dan ladang) di

Kabupaten Jombang pada tahun 2008 sebanyak 61,51 Kw/Ha dengan

luas panen bersih 66.518 Ha dan produksi 409.157 ton. Kecamatan

penyumbang produksi padi terbesar adalah Kecamatan Bareng dengan

total produksi 38.965 ton dan luas panen bersih sebesar 6.395 Ha.

Sedang Kecamatan Sumobito memiliki produktivitas paling tinggi yaitu

66,62 Kw/Ha dengan luas panen sebesar 3.260 Ha. Hampir semua

kecamatan di Kabupaten Jombang memiliki luas panen padi sawah

meskipun terdapat dua Kecamatan yang relatif kecil luas panennya, yaitu

Kecamatan Wonosalam (900 Ha) dan Kecamatan Ngusikan (984 Ha).

(16)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009 xxi

Kecamatan ini merupakan hutan.

Tabel 6.1.4 sampai dengan Tabel 6.1.9 menunjukkan luas panen

bersih, produksi dan produktifitas palawija di Kabupaten Jombang.

Tanaman palawija yang memiliki produktifitas paling tinggi adalah jagung

dengan produksi 231.272 ton dengan luas panen 39.757 Ha. Sementara

yang memiliki produksi paling rendah adalah kacang hijau dengan

produksi 290 ton dan luas panen 280 Ha.

5.3. Perkebunan

Tabel 6.2.1 sampai Tabel 6.2.18 menunjukkan data perkembangan

luas areal dan produksi beberapa komoditi perkebunan rakyat tahun

2007-2008. dari tabel tersebut dapat terlihat adanya peningkatan luas

areal jambu mete dari 126,27 Ha menjadi 146,98 Ha, sehingga

produksinya meningkat dari 34,16 ton menjadi 38,85 ton atau naik 13,73

persen.

Sementara itu luas areal pohon kelapa mengalami penurunan dari

1962,53 Ha menjadi 1,711,04 Ha selama tahun 2008. sehingga produksi

kelapa turun dari 1.625,57 ton menjadi 1.394,44 ton atau turun 14,22

persen.

Perkebunan kopi yang hanya terdapat di Kecamatan Wonosalam, pada

tahun 2008 luas arealnya mencapai 1.226,70 Ha atau terjadi peningkatan

sebesar 1,69 persen dibanding tahun sebelumnya, sehingga

produk-sinya mengalami peningkatan sebesar 1,15 persen. Sedangkan untuk

perkebunan cengkeh yang hanya terdapat di Kecamatan Wonosalam dan

Kecamatan Bareng pada tahun 2008 luas areal meningkat 0,32 persen

dibanding tahun sebelumnya menjadi 2.297,63 Ha, sehingga produksinya

mengalami kenaikan sebesar 4,82 persen.

Luas areal perkebunan randu di Kabupaten Jombang pada tahun

2008 seluas 962,82 Ha, yaitu turun 0,25 persen dibanding tahun 2007,

namun demikian produksi randu justru mengalami peningkatan 0,01

persen dari 67,44 ton menjadi 67,45 ton.

Tembakau jawa rakyat sungguh cocok diusahakan di wilayah

Kabupaten Jombang bagian utara, yaitu di wilayah Kecamatan Kudu,

(17)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009

mengalami kenaikan dari luas areal 3.425,50 Ha menjadi 3.469,50 Ha,

yang mengakibatkan produksi tembakau juga mengalami kenaikan dari

19.679,24 ton menjadi 24.813,19 ton atau naik sebesar 26,09 persen

(Tabel 6.2.7).

Dari data luas areal perkebunan yang ada di Kabupaten Jombang,

perkebunan tebu mempunyai areal terluas yang mencapai 11.324, Ha

atau turun 7,10 persen dibanding tahun 2007. Namun demikian

penu-runan luas areal perkebunan ini berakibat peningkatan produksi tebu

sebesar 14,82 persen.

Tabel 6.2.9 menunjukkan luas areal dan produksi tanaman kakao

yang terdapat di Kecamatan Wonosalam dan Bareng, selama tahun 2008

luas arealnya meningkat dari 793,53 Ha menjadi 948,63 Ha, sehingga

produksinya naik sebesar 35,57 persen dari 131,76 ton menjadi 178,63

ton.

Selanjutnya pada Tabel 6.2.10 menunjukkan luas areal dan

produksi perkebunan pandan yang terdapat di Kecamatan Kudu,

Ngusikan dan Kabuh dengan luas areal dan produksi tertinggi terdapat di

Kecamatan Kabuh dengan luas areal 125,74 Ha dan produksi mencapai

815,25 ton.

Untuk perkebunan obat-obatan dan rempah-rempah dapat dilihat

pada Tabel 6.1.11 sampai Tabel 6.2.18, yang terdiri dari lengkuas, kunyit,

serai, jahe, kencur, lada dan temulawak. Dari tujuh jenis komoditi

tersebut, komoditi yang memiliki areal terluas dan produksi tertinggi

adalah kunyit dengan luas areal 103,79 Ha dan produksi sebesar 493,78

ton.

5.4. Kehutanan

Menurut fungsinya, hutan dibagi menjadi hutan produksi, hutan

lindung, hutan tebang pilih (HTB) dan suaka alam/ hutan wisata/ Taman

Nasional. Tabel 6.3.1 pada tahun 2008 memperlihatkan keberadaan

hutan di Kabupaten Jombang dengan luas mencapai 16.798,3 Ha yang

terdiri dari hutan produksi seluas 14.908,7 Ha (88,75 persen), hutan

lindung seluas 873,1 Ha (5,20 persen), hutan tebang pilih (TBP) seluas

(18)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009 xxiii

seluas 11,4 Ha (0,07 persen).

Dari Tabel 6.3.2 terlihat bahwa produksi hasil hutan non kayu pada

tahun 2008 untuk getah pinus meningkat menjadi 87.045 kg atau sebesar

6,62 persen dibanding tahun sebelumnya.

Produksi kayu meningkat bila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, khususnya kayu pertukangan jati dan rimba. Untuk produksi

kayu pertukangan jati mengalami peningkatan dari 3.033 m

3

menjadi

4.879. m

3

Sedangkan kayu pertukangan rimba mengalami peningkatan

dari 1.056 m

3

pada tahun 2007 menjadi 4.792 m

3

5.5. Peternakan

Tabel 6.4.1 memperlihatkan perkembangan populasi ternak besar

per Kecamatan se Kabupaten Jombang. Dari tabel tersebut nampak

bahwa pada tahun 2008 terdapat beberapa ternak yang mengalami

peningkatan dan penurunan jumlah populasinya. Populasi ternak yang

mengalami peningkatan adalah Sapi potong sebesar 2,69 persen , sapi

perah 9,72 persen kambing sebesar 5,80 persen, domba 0,34 persen,

sedangkan yang mengalami penurunan adalah kuda sebesar 3,70 persen

dan kerbau 35,64 persen.

Populasi kuda terbanyak terdapat di Kecamatan Diwek, sapi potong

di Kecamatan Diwek, sapi perah di Kecamatan Wonosalam dan kerbau

terbanyak di Kecamatan Bareng dan Kabuh.

Di samping itu dari Tabel 6.4.2 dapat dilihat perkembangan

populasi ternak kecil selama tahun 2008. Jumlah populasi kambing dan

domba meningkat masing-masing sebesar 5,80 persen dan 0,34 persen.

Populasi kambing terbesar di Kecamatan Wonosalam, sedangkan domba

terbanyak di Kecamatan Kesamben.

Perkembangan populasi unggas di Kabupaten Jombang dapat

dilihat pada Tabel 6.4.3 ayam buras mengalami penurunan sebesar

24,79 persen, sedangkan ayam petelur mengalami penurunan sebesar

2,85 persen, sedangkan ayam pedaging, itik dan entok mengalami

peningkatan masing-masing sebesar 14,41 persen, 15,13 persen, dan

5,30 persen. Jenis unggas yang mengalami penurunan tertinggi adalah

(19)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009

petelur dari 1.046.892 ekor menjadi 1.017.099 ekor.

Sedangkan Tabel 6.4.4 dan Tabel 6.4.5 menggambarkan jumlah

ternak dan unggas yang dipotong di setiap Kecamatan di wilayah

Kabupaten Jombang selama tahun 2008. Jumlah ternak yang dipotong

terbesar adalah sapi, sedangkan untuk jenis unggas adalah ayam buras.

Tabel 6.4.6 dan Tabel 6.4.7 memperlihatkan produksi daging, telur

dan susu menurut jenis ternak dan unggas. Dari Tabel tersebut dapat

dilihat adanya peningkatan dan penurunan produksi daging. Peningkatan

produksi daging terbesar adalah domba sebesar 46,10 persen. Produksi

telur dan susu terdapat pada Tabel 6.4.7 yang secara umum produksi

telur unggas mangalami peningkatan, hanya telur entok meningkat

sampai 15,14 persen. Sedangkan produksi susu meningkat

besar-besaran 42,57 persen, yaitu dari 2.815.545 liter menjadi 4.014.101 liter.

5.6. Perikanan

Tabel 6.5.1 dan Tabel 6.5.2 memperlihatkan perkembangan

pro-duksi perikanan perairan umum, sawah tambak, kolam, mina padi dan

keramba. Total produksi perikanan mengalami penurunan 0,22 persen

dibandingkan tahun 2007. Produksi ikan terbesar adalah dari jenis ikan

lele sebesar 4.7217 ton.

6. Industri

6.1. Industri Pengolahan

Sampai tahun 2007, profil industri pengolahan di Kabupaten

Jombang masih didominasi oleh industri kecil. Dominasi ini dapat dilihat

dari persentase jumlah industri kecil yang mencapai 97,11 persen dengan

penyerapan tenaga kerja sebesar 66,35 persen.

Dari Tabel 7.1.3 tampak bahwa untuk Industri Besar / Sedang 2008

yang menyumbang nilai produksi terbesar adalah subsektor industri

makanan, minuman dan tembakau ( Rp 764 M ), kemudian disusul oleh

industri kayu ( Rp 162 M ) dan industri lainnya ( Rp 752 M ).

(20)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009 xxv

Kinerja PDAM selama 2 tahun terakhir menunjukkan peningkatan.

Total air yang disalurkan bertambah dari 4.319.178 m

3

(2007) menjadi

4.689.678 m

3

, sehingga perusahaan daerah ini dapat meraup

penda-patan sebesar Rp 4.319.178 (2007) dan Rp 4.248.875 (2008). Ukuran

tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut dapat dicerminkan dari

rata konsumsi air bersih oleh masyarakat. Di Kabupaten Jombang

rata-rata konsumsi air bersih per pelanggan rumahtangga per tahun adalah

220 m

3

. Kecamatan Jombang menempati urutan pertama dalam rata-rata

konsumsi air bersih per pelanggan per tahun, yaitusebesar 249 m

3

,

sementara Kecamatan Mojoagung adalah yang paling rendah dalam

mengkonsumsi air bersih per pelanggan per tahun, yaitu 144 m

3

.

6.3. Listrik

Dilihat dari jumlah pelanggan yang menggunakan energi listrik dari

PT. PLN, diketahui bahwa jumlah pelanggan yang menempati urutan

pertama adalah kelompok rumah tangga, yaitu 93,73 persen, diikuti oleh

kelompok sosial, kemudian kelompok usaha dan hotel dengan

persen-tase masing-masing sebesar 2,78 persen dan 2,96 persen.

7. Perdagangan, Akomodasi dan Koperasi

7.1. Persediaan dan Pengadaan Bahan Makanan

Persediaan, pengeluaran dan pengadaan beras selama tahun 2008

yang dimonitor atau dipantau oleh Sub Depot Logistik (Sub Dolog)

Wilayah VII Surabaya Selatan disajikan dalam Tabel 8.1.1 sampai

dengan Tabel 8.1.5.

Dengan memperhatikan keadaan tiap bulan, pengeluaran beras

dapat dipastikan lebih kecil dari persediaan (Tabel 8.1.1). Jika dilihat dari

persediaan akhir, angka tersebut mencapai puncaknya di bulan Mei

(25.720 ton), sedangkan yang terendah di bulan Desember (7.843 ton).

Pengeluaran tertinggi terjadi di bulan Juni sebesar 12.420 ton dan

terendah terjadi pada bulan Maret yaitu 1.180 ton.

(21)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009

Kabupaten Jombang memiliki 17 pasar dan 14 pertokoan/ruko yang

tersebar hampir di semua kecamatan. Semua pasar mempunyai fasilitas

los, kios dan toko/ruko. Hanya Pasar Jombang Legi (di Emplasemen PT.

KAI) dan Cukir yang tidak mempunyai toko/ruko. Sedangkan jumlah

pedagang yang menempati los sebanyak 4.205, kios 3.095 dan toko/ruko

676 (Tabel 8.3.1).

Pada Tabel 8.4.1 menunjukkan jumlah hotel. Di Kabupaten

Jombang terdapat 11 hotel dengan jumlah kamar minimal 8 dan

maksimal 58 kamar. Adapun tarip terendah Rp. 17.000 di Hotel Jujugan

dan tarip tertinggi Rp. 435.000,00 di Hotel Sentral.

7.3. Koperasi

Keseluruhan koperasi bersama berbagai jenisnya tercatat 442

lembaga, dengan 129.668 anggota. Sedang total aset yang ada telah

mencapai Rp 218 M, dengan volume usaha sebesar Rp 236 M. Kalau

ditinjau dari sisi kelembagaan tampak bahwa Koperasi Serba Usaha

sebagai koperasi yang paling favorit. Tetapi kalau ditinjau dari sisi

keanggotaan justru KUD yang paling favorit (85.041 anggota). Apakah ini

benar-benar menunjukkan bahwa KUD sungguh merupakan solusi bagi

ekonomi pedesaan ?.

8. Perhubungan

8.1. Jalan Raya

Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang penting

guna memperlancar kegiatan perekonomian selain untuk memudahkan

mobilitas penduduk dari salah satu daerah menuju daerah lainnya.

Panjang jalan yang ada diseluruh wilayah Kabupaten Jombang mencapai

567.097 Km yang terbagi atas Jalan Nasional 32.442 Km, Jalan Propinsi

72.055 Km dan Jalan Kabupaten 462.600 Km.

Tabel 9.1.2 memberi gambaran mengenai kondisi permukaan jalan,

baik Jalan Nasional, Jalan Propinsi maupun Jalan Kabupaten. Ditinjau

(22)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009 xxvii

yang ada di Kabupaten Jombang mempunyai permukaan jalan dengan

kondisi baik; 258.251 Km dalam kondisi sedang, dan permukaan jalan

dengan kondisi rusak sebesar 49.521 Km. Sedangkan sisanya

sepanjang 21.179 dalam keadaan rusak berat.

Sisi lain dari transportasi adalah pengguna, baik penggunaan

angkutan jalan raya maupun angkutan Kereta Api Rel. Tabel 9.3.1

menunjukkan bahwa arus penumpang yang datang dan berangkat di

Terminal Kepuhsari Jombang dapat dipastikan seluruhnya turun,

demikian pula untuk angkutan perdesaan. Sementara itu dari jumlah

penumpang kereta api di hampir semua stasiun pemberangkatan

mengalami kenaikan yang cukup berarti. Lihat Tabel 9.4.1.

8.2. Pos dan Telekomunikasi

Pembangunan sarana Pos dan Telekomunikasi serta peningkatan

kualitas pelayanannya saat ini dirasakan sudah sangat mendesak,

karena dengan sarana komunikasi yang baik dapat memperlancar segala

aktivitas, baik aktivitas ekonomi atau lainnya yang dilakukan oleh

Pemerintah, swasta maupun masyarakat. Oleh karena itu sarana

komunikasi harus terus dikembangkan menjadi satu wadah / wahana

yang dapat dihandalkan demi terselenggaranya arus berita, informasi dan

tersedianya data yang baik secara cepat, tepat waktu, akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan, guna mendukung kelancaran kegiatan ekonomi

dan dalam proses penyelenggaraan pembangunan dengan

meman-faatkan kemajuan teknologi.

Tabel 9.5.1 menunjukkan aktivitas surat pos baik dalam negeri dan

luar negeri, yaitu melalui Wesel, Tabanas, Surat Pos dan Paket Pos.

Selain itu juga menunjukkan aktivitas penjualan benda Pos, pelayanan

Giro Pos dan Cek Pos. Yang menarik dari tabel ini adalah aktivitas surat

pos justru tetap meningkat walaupun terjadi gempuran hebat dari telepon

genggam dan internet.

(23)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009

9.1. Keuangan Daerah

Roda pemerintahan dan pembangunan di daerah tidak akan pernah

bergerak kalau tidak ada dana/anggaran pendapatan dan belanja yang

cukup memadai. Sesuai dengan syarat pembangunan yang

berkelan-jutan, maka pemerintah daerah akan senantiasa meningkatkan anggaran

pendapatan dan belanja daerahnya. Pada tahun anggaran 2008,

anggaran penerimaan total ditetapkan sebesar Rp. 808.379.708.662,-

atau Rp 808 M. Penerimaan terbesar berasal dari bagian Dana

Perimbangan yang mencapai Rp. 672.614.858.969,-. Bandingkan dengan

Pendapatan Asli Daerah yang hanya sebesar Rp 97.601.053.867,-

9.2. Perbankan

Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat

penting peranannya dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Jombang,

terutama dalam menghadapi era perdagangan bebas dan globalisasi.

Gambaran mengenai kondisi perbankan di Kabupaten Jombang dapat

dilihat mulai Tabel 10.2.1 sampai Tabel 10.2.12. dari Tabel 10.2.4 dapat

kita lihat bahwa sampai Desember 2008 posisi dana simpanan Bank

Umum dan BPR mencapai Rp 1.907 M yang meliputi dalam bentuk giro

sebesar Rp 212 M, deposito Rp 599 Mdan tabungan Rp 1.096 M.

Sementara itu posisi pinjaman Bank Umum dan BPR dalam sektor

ekonomi menunjukkan bahwa urutan sektor mulai yang paling banyak

menggunakan dana perbankan sampai yang terkecil adalah sebagai

berikut: Perdagangan, Hotel dan Restoran Rp 814 M; Lainnya Rp 463 M;

Industri Rp 202 M; Pertanian Rp 154 M; Jasa-jasa dunia usaha Rp 27 M;

Kontruksi Rp 20 M; Angkutan dan Komunikasi Rp 6 M; kemudian

Jasa-jasa sosial Rp 5 M; serta Pertambangan Rp 1 M.

9.3. Jasa Pegadaian

Dari 8 (delapan) unit pegadaian yang ada di Kabupaten Jombang

Unit Pegadaian Jombang yang tertinggi dalam pemberian pinjaman yaitu

sebesar Rp. 24 M, yang kemudian disusul oleh Pegadaian Ploso sebesar

(24)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009 xxix

Rp. 8 M. Yang menarik adalah Unit Pegadaian Peterongan walaupun

baru berdiri sudah mengucurkan pinjaman sebesar Rp. 4 M. Namun

demikian Pegadaian Ngoro yang paling baik tingkat pelunasannya yaitu

96%, sedang Pegadaian Jombang justru yang paling buruk yaitu 76%.

10. Produk Domestik Regional Bruto

10.1. PDRB Sektoral

Besaran PDRB kita atas dasar berlaku saat ini telah mencapai

Rp 11,3 Triyun. Sedang atas dasar harga konstan 2000 terhitung Rp 5,7

Trilyun. Artinya, dibanding tahun sebelumnya telah tumbuh 5,98 %,

dengan inflasi ( harga produsen ) sebesar 9,42 %. Angka-angka itu paling

tidak merupakan tanda akan perlunya kerja keras untuk mencapai

sustainable development atau pembangunan yang berkelanjutan,

mengingat krisis finansial global telah memperlambat laju pertumbuhan

yang sebelumnya telah mencapai 6,07 % (2007). Ini memang tantangan

yang serius, dan kita butuh semacam terobosan berupa program yang

strategis dan efektif untuk memacu gairah ekonomi yang mulai bangkit ini

Struktur ekonomi Kabupaten Jombang bertumpu pada empat sektor

utama yang secara tradisional menyangga ekonomi kita sebagai

penyerap tenaga kerja terbesar. Namun kalau kita lihat lebih jauh

peranan keempat sektor tersebut secara alamiah mengikuti trend bahwa

sektor pertanian akan terus mengecil peranannya sedang kedua sektor

yang lain, yaitu sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel

dan restoran akan selalu merupakan kebalikannya. Selebihnya, sektor

jasa-jasa berfluktuasi tanpa kaitan langsung dengan trend tersebut.

Peranan keempat sektor dominan tersebut pada tahun 2008

adalah, Sektor Pertanian 30,15%, Sektor Industri Pengolahan 12,07 %,

Sektor Perdagangan 34,14 % dan Sektor Jasa-jasa 11,09 %.

Menurunnya andil sektor pertanian dibanding tahun sebelumnya bukan

berarti sektor ini tidak tumbuh, melainkan karena kecepatan tumbuhnya

kalah cepat dengan sektor lain, misalnya sektor Perdagangan dan

Industri. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran memang sektor yang

(25)

Kabupaten Jombang Dalam Angka Tahun 2009

informal. Mudah sekali orang masuk pasar sektor ini, sehingga banyak

pakar yang memuji perdagangan kecil informal merupakan bumper ketika

terjadi krisis ekonomi yang baru lalu karena keluwesannya menyerap

pengangguran dan tenaga kerja tak terdidik. Andil penting sektor ini

dalam perekonomian Kabupaten Jombang tak dapat diingkari siapapun.

10.2. Pertumbuhan Ekonomi

Untuk menghitung pertumbuhan ekonomi, digunakan PDRB atas

dasar harga konstan, karena untuk menghitung pertumbuhan ekonomi

faktor kenaikan harga barang dan jasa harus dihilangkan. Angka

pertumbuhan ekonomi dapat dilihat pada tabel indeks berantai atas dasar

harga konstan (Tabel 11.8), caranya dengan mengurangi 100 pada

angka tertera. Usaha pemulihan ekonomi pasca krisis nampaknya cukup

menggembirakan, hal ini terbukti dengan angka pertumbuhan ekonomi

yang terus meningkat selama lima tahun terakhir.

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jombang semakin cepat

selama 2000 - 2008 yaitu berturut-turut 3,33% (2001) kemudian 3,97%,

4,91%, 5,10%, 5,34 % , 5,73% , 6,07% (2007) dan terakhir 5,98 %

(2008). Melalui Tabel 11.9 kita dapat melihat secara umum bahwa

perekonomian kita telah berada pada track record yang benar dan terus

mempertahankan momentum stabilitasnya. Bahkan ketika inflasi pada

tahun ini cukup mengkhawatirkan (9,42%) kita masih mampu tumbuh

dengan kecepatan yang hampir sama dengan tahun sebelumnya

walaupun ada imbas krisis finansial global pada triwulan terakhir.

Terlihat bahwa setahun terakhir sektor raksasa kita, yaitu sektor

pertanian mampu berjalan lebih cepat meskipun kita tahu bahwa keluhan

klasik petani kita soal mahalnya pupuk dan obat-obatan serta anjloknya

harga hasil produksi masih terdengar. Demikian pula sektor

per-dagangan, langkahnya tetap lebar walaupun melambat sedikit , yaitu dari

8,76 % menjadi 8,65 %. Hal ini dapat difahami dengan baik kalau kita

mengingat sektor ini paling peka terhadap pergerakan inflasi umum.

(26)

BAB I

(27)

PETA KABUPATEN JOMBANG

(28)

Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009 5 Gambar 1.2

VOLUME WADUK / EMBUNG DI KABUPATEN JOMBANG

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1

(29)

Terletak pada (1) (2) 112o 03' 45'' 07o 20' 37'' s.d s.d 112o 27' 21'' 07o 46' 45'' Batas wilayah (1) (2)

Utara Kabupaten Lamongan

Selatan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang

Timur Kabupaten Mojokerto

Barat Kabupaten Nganjuk

Sumber : BPS Kab. Jombang

Batas sebelah Berbatasan dengan Bujur Timur Lintang Selatan

LETAK GEOGRAFIS KABUPATEN JOMBANG

(30)

(1)

010. Bandar Kedung Mulyo 32,50 - - 32,50 020. P e r a k 29,05 - - 29,05 030. G u d o 34,39 - - 34,39 040. D i w e k 47,70 - - 47,70 050. N g o r o 49,86 - - 49,86 060. Mojowarno 78,62 - - 78,62 070. Bareng 94,27 - - 94,27 080. Wonosalam 63,65 51 7,22 121,63 090. Mojoagung 60,18 - - 60,18 100. Sumobito 47,64 - - 47,64 110. Jogoroto 28,28 - - 28,28 120. Peterongan 29,47 - - 29,47 130. Jombang 36,40 - - 36,40 140. Megaluh 28,41 - - 28,41 150. Tembelang 32,94 - - 32,94 160. Kesamben 51,72 - - 51,72 170. K u d u 77,75 - - 77,75 171. Ngusikan 34,98 - - 34,98 180. P l o s o 25,96 - - 25,96 190. K a b u h 97,35 - - 97,35 200. Plandaan 120,40 - - 120,40 Kabupaten Jombang

Sumber : BPN Kab. Jombang

8 Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009

2008

7,22 1.159,50 1.101,52 50,76

(2) (3) (4) (5)

< 500 500 - 700 > 700 ( Km2 ) Kecamatan Letak Ketinggian (M) Luas Daerah

TINGGI DAN LUAS DAERAH MENURUT KECAMATAN

(31)

(1)

010. Bandar Kedung Mulyo 4.360 - -

020. P e r a k 2.890 - - 030. G u d o 4.300 - - 040. D i w e k 5.500 - - 050. N g o r o 4.637 - - 060. Mojowarno 6.425 525,0 - 070. Bareng 3.700 1.475,0 225 175 080. Wonosalam - 4.421,4 1.350 125 090. Mojoagung 4.550 225,0 3.950 6.629 100. Sumobito 4.763 - 125 150 110. Jogoroto 2.660 - - 120. Peterongan 2.890 - - 130. Jombang 3.975 125,0 - 140. Megaluh 4.540 - - 150. Tembelang 3.310 - - 160. Kesamben 7.500 - - 170. K u d u 0 1.200,0 225 171. Ngusikan 0 300,0 75 525 180. P l o s o 2.250 - - 190. K a b u h 3.200 6.125,0 225 200. Plandaan 3.825 6.725,0 850 150 Kabupaten Jombang

Sumber : BPN Kab. Jombang

2008

75.275 21.121,4

(2) (3) (4) (5)

7.025 7.753,6 0 - 2 % 2 - 5 % 15 - 40 % > 40 % Kecamatan Kemiringan (derajat)

LUAS DAERAH MENURUT KEMIRINGAN TANAH

(32)

(1)

01. Kali Brantas 44.261 52,27 435,75 02. Kali Konto Kediri 14.119 2,54 71,37 03. Kali Pait Tengah 2.300 2,99 41,20 04. Kali Bening 7.250 1,58 11,88 05. Kali Sembung 10.700 1,54 21,76 06. Kali Jarak 12.800 2,62 37,09 07. Kali Pakel 12.800 1,21 49,87 08. Kali Jiken 5.245 1,44 39,09 09. Kali Krisik 4.850 0,87 19,55 10. Kali Gogor 4.850 0,88 30,18 11. Kali Bengawan 6.000 0,86 28,64 12. Kali Putih 7.250 1,39 23,30 13. Kali Catak Banteng 8.750 7,27 160,20 14. Kali Gunting 12.875 11,93 322,16 15. Kali Jurang Jero 12.375 1,75 13,64 16. Kali Sumber Aren 6.075 0,71 7,45 17. Kali Pasinan 2.880 0,60 8,53 18. Kali Mangir 5.300 0,95 18,30 19. Kali Gondang 3.800 0,88 14,27 20. Kali Marmoyo 23.860 1,81 52,71 21. Kali Bancang 7.000 0,69 14,69 22. Kali Gembyang 1.500 0,71 12,99

Sumber : Dinas Pengairan Kab. Jombang

10 Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009

(2) (3) (4)

Nama Sungai Panjang Debit Air (M3/DT) ( Km ) Minimum Maksimum

2008

NAMA, PANJANG, DAN DEBIT AIR SUNGAI

(33)

(1) 23. Kali Kabuh 12.000 0,94 47,82 24. Kali Kulak 8.300 0,58 14,78 25. Kali Peleman 8.450 0,62 15,54 26. Kali Katemas 10.440 0,71 19,43 27. Kali Made 8.000 0,71 18,43 28. Kali Kromong 3.250 0,69 17,88 29. Kali Door 5.500 1,93 24,65 30. Kali Beng 3.500 2,44 32,26 31. Kali Pelabuhan 2.500 0,70 12,90 32. Kali Ngotok Ring Kanal 27.846 19,77 377,32 33. Kali Jombang 4.250 1,93 29,67 34. Kali Jombang Wetan 6.155 1,72 19,46 35. Kali Jombang Kulon 8.250 0,94 13,51 36. Kali Kuwik 5.000 0,86 13,91 37. Kali Sumber Pangkat 1.938 0,65 6,23 38. Kali Langkap 4.000 0,60 4,80 39. Kali Maling 1.000 0,70 6,20 40. Kali Wungu 8.000 0,82 6,53 41. Kali Seloatep 5.111 1,06 23,64 42. Kali Pancir 5.000 1,95 47,29

Sumber : Dinas Pengairan Kab. Jombang

(3) (4)

(2)

Panjang Debit Air (M3/DT) ( Km ) Minimum Maksimum Nama Sungai

(34)

(1) 01. Kepuhrejo 2,00 40.000,00 51,00 02. Grogol 1,93 38.600,00 46,00 03. Mangunan 5,00 100.000,00 98,00 04. Kradenan 1,50 30.000,00 17,00 05. Brumbung 1,50 30.000,00 25,00 06. Sempal 4,50 90.000,00 29,00 07. Karangjati 1,10 22.000,00 17,00 08. Karangpakis 1,50 30.000,00 22,00 09. Ngabar 1,25 22.000,00 10,00 10. Tanjung Wadung 1,25 25.000,00 79,00 11. Bangsri 3,05 39.650,00 10,00 12. Plabuhan 3,48 73.080,00 20,00 13. Sidowayah 1,00 15.000,00 8,00 14. Glugu 0,48 9.600,00 8,00 15. Grojokan 5,00 234.500,00 781,00 16. Banjardowo 2,50 13.726,00 20,00 17. Sumbergondang 4,00 212.300,00 150,00 18. Banjaragung 0,70 10.416,00 7,00 19. Kalak 0,30 12.350,00 20,00

Sumber : Dinas Pengairan Kab. Jombang

12 Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009

(2) (3)

Volume Luas Sawah ( M3 ) ( Ha )

(4)

Nama Waduk / Embung Luas Waduk ( Ha )

2008

NAMA, LUAS, VOLUME DAN KEMAMPUAN WADUK MENGAIRI SAWAH

(35)

Bandar Kdm 0 4 13 14 28 24 31 38 34 25 17 18 11 20 17 34 30 37 20 27 26 P e r a k 4 0 10 10 29 21 28 33 24 21 13 14 7 16 13 30 26 33 16 23 22 G u d o 13 10 0 10 15 16 18 36 26 30 14 23 16 25 22 31 34 41 23 32 31 D i w e k 14 10 10 0 16 11 19 26 16 18 4 1 6 15 13 26 25 32 15 22 21 N g o r o 28 29 15 16 0 11 10 25 22 28 21 22 23 32 27 32 42 49 32 38 37 Mojowarno 24 21 16 11 11 0 6 13 11 20 9 14 17 26 23 23 36 43 31 32 31 Bareng 31 28 18 19 10 6 0 19 15 24 15 19 24 33 30 28 43 50 33 40 39 Wonosalam 38 33 36 26 25 13 19 0 20 27 22 27 30 39 36 35 49 56 39 46 45 Mojoagung 34 24 26 16 22 11 15 20 0 8 13 9 17 24 20 16 34 41 26 31 30 Sumobito 25 21 30 18 28 20 24 27 8 0 14 8 15 22 19 8 32 39 23 29 28 Jogoroto 17 13 14 4 21 9 15 22 13 14 0 6 10 18 14 25 28 35 18 25 24 Peterongan 18 14 23 10 22 14 19 27 9 8 6 0 7 14 11 16 24 31 15 21 20 Jombang 11 7 16 6 23 17 24 30 17 15 10 7 0 9 6 23 19 26 9 16 15 Megaluh 20 16 23 15 32 31 33 39 26 23 18 15 9 0 8 31 18 17 8 15 11 Tembelang 17 13 22 13 27 23 30 36 20 19 14 11 6 3 0 18 13 20 8 10 6 Kesamben 34 30 31 26 32 23 28 35 16 8 25 16 23 20 18 0 23 30 31 27 23 K u d u 30 26 34 25 42 36 43 49 34 32 28 24 19 10 13 23 0 7 18 15 13 Ngusikan 37 33 41 32 49 43 50 56 41 39 35 31 26 17 20 30 7 0 25 22 20 P l o s o 20 16 25 15 32 26 33 39 24 22 18 14 9 8 3 20 10 25 0 7 3 K a b u h 27 23 32 22 38 32 40 46 31 29 25 21 16 7 10 27 15 22 15 0 10 Plandaan 26 22 31 21 37 31 39 45 30 28 24 20 15 3 6 23 13 20 11 10 0

Sumber : BPS Kab. Jombang

Ngusikan P l o s o K a b u h Plandaan Megaluh Tembelang Kesamben K u d u

Sumobito Jogoroto Peterongan Jombang Mojowarno Bareng Wonosalam Mojoagung

P e r a k G u d o D i w e k N g o r o

Bandar Kdm

Tabel 1.6

(36)

BAB II

I K L I M

(37)

(1) (2)

010. Bandar Kd Mulyo Belum ada - - - 020. P e r a k 1. Perak 12 14 21 3 7 030. G u d o 1. Tanggungan 10 10 18 4 5 2. Blimbing 15 11 10 2 2 1 040. D i w e k 1. Cukir 19 19 23 6 4 2. PG. Cukir 7 9 11 6 6 3. Ceweng 19 9 22 5 - 050. N g o r o 1. Cangakan 15 11 10 1 1 2. Rejoagung 4 14 16 3 3 060. Mojowarno 1. Selorejo 8 8 8 17 - 2. Mojowarno 11 16 15 5 1 070. Bareng 1. Bareng 8 10 10 2 - 080. Wonosalam 1. Wonosalam 13 15 17 1 2 090. Mojoagung 1. Mojoagung 5 6 13 2 2 2. Petsnggalan - - - 100. Sumobito 1. Sumobito 2 - 1 1 - 2. Balongsono 5 5 11 1 2 3. Tenggor 11 8 14 5 3 1 110. Jogoroto 1. Sumber Penganten 10 11 12 2 2 3 120. Peterongan 1. Peterongan 12 15 17 3 1 1 2. Keplaksari 10 13 15 - - 3. Sentulan 8 10 17 5 3 1

204 214 281 74 44 7

Sumber : Ditss PU Bits Marga Dan Pengairan Kab. Jombang

(3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kecamatan Pos Hujan Biasa Jan Peb Maret April Mei

BANYAKNYA HARI HUJAN PER BULAN MENURUT KECAMATAN

Tabel 2.1

2008

(38)

(1) (2) 130. Jombang 1. Jombang 9 9 15 5 2 2. PG. Jombang Baru 12 12 15 6 4 140. Megaluh 1. Kedungrejo 12 15 17 3 - 150. Tembelang 1. Ponen 7 8 13 4 4 2. Jatisari 7 7 13 4 4 3. Kedungboto 8 9 14 4 2 1 160. Kesamben 1. Jombok 10 7 14 5 3 2. Kesamben 9 8 13 3 4 3. Krandekan 8 10 17 5 3 4. Sapon 10 8 17 5 3 5. Wuluh 9 8 13 4 4 170. K u d u 1. Tapen 6 8 19 3 2 171. Ngusikan Belum ada - - - 180. P l o s o 1. Ploso 9 8 11 3 4 190. K a b u h 1. Kabuh 8 7 15 3 1 2. Tanjung 6 7 13 3 4 3. Waduk Sempal 7 7 15 2 4 4. Waduk Mangutsn 8 7 15 3 4 200. Plandaan Belum ada - - -

-145

145 249 65 52 1

349 359 530 139 96 8 Sumber : Ditss PU Bits Marga Dan Pengairan Kab. Jombang

20 Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009

Jumlah

(8) (4) (5) (6) (7) (3)

April Mei Juni Lanjutan Tabel 2.1

(39)

(1) (2)

010. Bandar Kdm Belum ada - - - 020. P e r a k 1. Perak - - - 4 15 110 186 030. G u d o 1. Tanggungan - - - 4 11 19 81 2. Blimbing - - - 4 10 6 61 040. D i w e k 1. Cukir - - - 3 5 11 90 2. PG. Cukir - - - 3 5 13 60 3. Ceweng - - ts ts ts ts 050. N g o r o 1. Cangakan - - - 4 10 11 63 2. Rejoagung - - - 3 10 7 60 060. Mojowarno 1. Selorejo - - - 2 5 8 56 2. Mojowarno - 1 - 5 5 7 66 070. Bareng 1. Bareng - - - 4 13 9 56 080. Wonosalam 1. Wonosalam - - 3 6 15 3 75 090. Mojoagung 1. Mojoagung - - - 2 6 8 44 2. Petsnggalan - - - 100. Sumobito 1. Sumobito - - - 1 7 7 19 2. Balongsono - - - 3 8 9 44 3. Tenggor - - - 3 4 13 62 110. Jogoroto 1. Sumber Penganten - - - 1 8 5 54 120. Peterongan 1. Peterongan - - - 4 8 7 68 2. Keplaksari - - - 1 4 6 49 3. Sentulan - - - 5 5 11 65

0 1 3 62 154 270 1.259

Sumber : Ditss PU Bits Marga Dan Pengairan Kab. Jombang

(6) (7) (8) (8) (3) (4) (5)

Okt Nop Des Jml Pos Hujan Biasa Juli Agst Sept

Kecamatan

(40)

(1) (2) 130. Jombang 1. Jombang - - - 3 9 13 18 2. PG. Jombang Baru - - 1 4 7 10 71 140. Megaluh 1. Kedungrejo - - - 4 9 12 72 150. Tembelang 1. Ponen - - - 4 6 10 56 2. Jatisari - - - 4 6 12 57 3. Kedungboto - - - 4 4 12 58 160. Kesamben 1. Jombok - - - 3 4 13 59 2. Kesamben - - - 5 11 14 67 3. Krandekan - - - 5 4 11 63 4. Sapon - - - 5 6 18 72 5. Wuluh - - - 3 10 14 65 170. K u d u 1. Tapen - - - 4 19 16 77 171. Ngusikan Belum ada - - - 180. P l o s o 1. Ploso - - - 4 9 17 65 190. K a b u h 1. Kabuh - - - 2 6 11 53 2. Tanjung - - - 33 3. Waduk Sempal - - - 2 10 13 60 4. Waduk Mangutsn - - - 3 10 13 63 200. Plandaan Belum ada - - -

- - 59 130

1 3 121 284 270 1.259 Sumber : Ditss PU Bits Marga Dan Pengairan Kab. Jombang

22 Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009 Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009

Jumlah

(7) (8) (8) (3) (4) (5) (6)

Jml Sept Okt Nop Des Kecamatan Pos Hujan Biasa Juli Agst

(41)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

010. Bandar Kd Mulyo Belum ada - - - 020. P e r a k 1. Perak 241 132 299 63 143 030. G u d o 1. Tanggungan 253 150 418 65 25 2. Blimbing 731 475 617 26 23 5 040. D i w e k 1. Cukir 411 291 445 40 52 2. PG. Cukir 109 130 205 40 39 3. Ceweng 387 90 373 30 - 050. N g o r o 1. Cangakan 697 336 641 2 3 2. Rejoagung 115 426 319 57 38 060. Mojowarno 1. Selorejo 163 182 181 17 - 2. Mojowarno 322 286 347 108 40 070. Bareng 1. Bareng 130 135 145 51 - 080. Wonosalam 1. Wonosalam 438 321 244 10 3 090. Mojoagung 1. Mojoagung 115 160 470 90 60 2. Petsnggalan - - - 100. Sumobito 1. Sumobito 73 - 15 10 - 2. Balongsono 148 163 247 18 59 3. Tenggor 195 88 266 66 22 110. Jogoroto 1. Sumber Penganten 311 261 330 23 16 120. Peterongan 1. Peterongan 223 183 380 25 34 2. Keplaksari 155 194 267 - - 3. Sentulan 192 191 360 63 38

-5.409 4.194 6.569 804 595 5

Sumber : Ditss PU Bits Marga Dan Pengairan Kab. Jombang

Juni Peb Maret April Mei Kecamatan Pos Hujan Biasa Jan

2008

JUMLAH CURAH HUJAN PER BULAN (MM)

(42)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 130. Jombang 1. Jombang 197 271 396 82 16 2. PG. Jombang Baru 241 232 301 85 32 140. Megaluh 1. Kedungrejo 326 411 533 49 - 150. Tembelang 1. Ponen 175 160 330 103 57 17 2. Jatisari 141 138 343 103 93 3. Kedungboto 97 172 354 66 32 20 160. Kesamben 1. Jombok 232 102 304 96 21 2. Kesamben 240 170 410 87 55 3. Krandekan 180 208 389 84 41 4. Sapon 133 145 410 73 46 5. Wuluh 264 185 462 108 70 170. K u d u 1. Tapen 219 99 387 58 56 171. Ngusikan Belum ada - - - 180. P l o s o 1. Ploso 181 95 253 79 109 190. K a b u h 1. Kabuh 265 232 617 117 93 2. Tanjung 167 203 504 106 185 3. Waduk Sempal 274 190 566 116 142 4. Waduk Mangutsn 198 182 497 111 201 200. Plandaan Belum ada - - -

-3.530

3.195 7.056 1.523 1.249 37

8.939

7.389 13.625 2.327 1.844 42 Sumber : Ditss PU Bits Marga Dan Pengairan Kab. Jombang

24 Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009

Jumlah

Juni Peb Maret April Mei

Kecamatan Pos Hujan Biasa Jan

(43)

(1) (2) (8)

010. Bandar Kdm Belum ada - - - 020. P e r a k 1. Perak - - - 144 169 110 1.301 030. G u d o 1. Tanggungan - - - 132 121 29 1.193 2. Blimbing - - - 96 127 201 2.301 040. D i w e k 1. Cukir - - - 68 73 204 1.584 2. PG. Cukir - - - 60 87 121 791 3. Ceweng - - - - 880 050. N g o r o 1. Cangakan - - - 86 151 103 2.019 2. Rejoagung - - - 129 189 161 1.434 060. Mojowarno 1. Selorejo - - - 19 88 134 784 2. Mojowarno - - - 91 163 169 1.526 070. Bareng 1. Bareng - - - 90 122 130 803 080. Wonosalam 1. Wonosalam - - 38 77 195 103 1.429 090. Mojoagung 1. Mojoagung - - - 95 117 256 1.363 2. Petsnggalan - - - 100. Sumobito 1. Sumobito - - - 15 135 163 411 2. Balongsono - - - 96 187 320 1.238 3. Tenggor - - - 62 101 246 1.046 110. Jogoroto 1. Sumber Penganten - - - 47 293 77 1.358 120. Peterongan 1. Peterongan - - - 130 88 130 1.193 2. Keplaksari - - - 46 76 187 925 3. Sentulan - - - 126 188 227 1.385

0 0 38 #### #### #### 24.964

Sumber : Ditss PU Bits Marga Dan Pengairan Kab. Jombang

(8) (4) (5) (6) (7) (3)

Des Jml Agst Sept Okt Nop

Kecamatan Pos Hujan Biasa Juli

(44)

(1) (2) (8) 130. Jombang 1. Jombang - - - 75 133 266 1.436 2. PG. Jombang Baru - - 26 64 117 304 1.402 140. Megaluh 1. Kedungrejo - - - 96 156 307 1.878 150. Tembelang 1. Ponen - - - 110 98 321 1.371 2. Jatisari - - - 96 150 387 1.451 3. Kedungboto - - - 88 106 317 1.252 160. Kesamben 1. Jombok - - - 60 127 263 1.205 2. Kesamben - - - 114 182 407 1.665 3. Krandekan - - - 119 173 281 1.475 4. Sapon - - - 103 135 348 1.393 5. Wuluh - - - 60 186 374 1.709 170. K u d u 1. Tapen - - - 100 148 385 1.452 171. Ngusikan Belum ada - - - - - - 180. P l o s o 1. Ploso - - - 106 93 313 1.229 190. K a b u h 1. Kabuh - - - 81 181 471 2.057 2. Tanjung - - - - - - 1.165 3. Waduk Sempal - - - 85 238 501 2.112 4. Waduk Mangutsn - - - 171 220 396 1.976 200. Plandaan Belum ada - - - - - -

- 26 1.528 2.443 5.641 26.228

- 64 3.137 5.113 8.712 51.192 Sumber : Ditss PU Bits Marga Dan Pengairan Kab. Jombang

26 Kabupaten Jombang Dalam Angka 2009

(6) (7) (8) (3) (4) (5)

Jumlah

Nop Des Jml Juli Agst Sept Okt

Kecamatan Pos Hujan Biasa

(45)

Referensi

Dokumen terkait

Tabungan Haji pada Bank Jatim adalah tabungan perorangan dalam mata uang rupiah sebagai simpanan atau tabungan yang diperuntukkan kepada. nasabah atau calon jamaah haji yang

a. Nominal yang disetorkan oleh nasabah calon jamaah haji masih kurang atau belum mencapai saldo minimum dan kalah besar nominalnya dengan nasabah yang memiliki nilai nominalnya

Kompetensi kepala sekolah lain yang harus dipahami oleh pengawas sekolah dalam rangka melakukan penilaian terhadap kinerjanya, yaitu yang berhubungan dengan kompetensi kepala

Kekurangan air dalam tubuh juga sangat berbahaya dan bahkan bisa berakibat fatal, kerena itulah kita perlu memenuhi cairan tubuh dengan cara mengkonsumsi air

Kena Pajak tersebut dimasukkan ke dalam Daerah Pabean. Terutangnya pajak atas ekspor Barang Kena Pajak, terjadi pada saat. Barang Kena Pajak tersebut dikeluarkan dari Daerah

Pembiayaan Jual beli dalam UJKS pada koperasi syariah memiliki beragam jenis yang dapat dilakukan antara lain seperti jual beli secara tangguh antara si penjual

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN

Menyatakan bahwa hasil karya di bawah ini adalah benar hasil karya sendiri, belum pernah di publikasi, tidak menjiplak dan menyebutkan seluruh sumber refrensi yang saya gunakan