25
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan suatu kuesioner (Latifah, 2015). Dasar Pengambilan Keputusan : (r hitung > r tabel = valid) atau (r hitung < r tabel = tidak valid). N = 102
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas
R Hitung R Tabel Valid / Tidak Valid 0,637 0,195 Valid 0,581 0,195 Valid 0,537 0,195 Valid 0,626 0,195 Valid 0,701 0,195 Valid 0,483 0,195 Valid 0,472 0,195 Valid 0,547 0,195 Valid 0,630 0,195 Valid 0,630 0,195 Valid 0,619 0,195 Valid 0,635 0,195 Valid 0,574 0,195 Valid 0,511 0,195 Valid 0,709 0,195 Valid 0,477 0,195 Valid 0,684 0,195 Valid 0,583 0,195 Valid 0,539 0,195 Valid 0,708 0,195 Valid 0,621 0,195 Valid 0,611 0,195 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Dari tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa nilai r hitung lebih besar dan positif dibandingkan r tabel maka item pernyataan dari semua variabel dinyatakan valid. Sebelumnya penulis juga telah melakukan pre-test kepada 30 responden yang hasilnya dinyatakan valid. Hasil perhitungan pre-test dapat dilihat dalam lampiran.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah indikator yang digunakan sebagai alat ukur dapat dipercaya atau tidak, kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban responden
26
stabil dari waktu ke waktu (Resti, 2016). Dasar Pengambilan Keputusan : Cronbach’s Alpha > dari 0,60 = reliabel atau Cronbach’s Alpha < dari 0,60 = tidak reliabel. N = 102
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas
R Hitung R Tabel Reliabel / Tidak Reliabel 0,905 0,195 Reliabel 0,907 0,195 Reliabel 0,907 0,195 Reliabel 0,905 0,195 Reliabel 0,903 0,195 Reliabel 0,909 0,195 Reliabel 0,911 0,195 Reliabel 0,908 0,195 Reliabel 0,905 0,195 Reliabel 0,905 0,195 Reliabel 0,906 0,195 Reliabel 0,905 0,195 Reliabel 0,907 0,195 Reliabel 0,908 0,195 Reliabel 0,903 0,195 Reliabel 0,909 0,195 Reliabel 0,904 0,195 Reliabel 0,906 0,195 Reliabel 0,907 0,195 Reliabel 0,904 0,195 Reliabel 0,907 0,195 Reliabel 0,906 0,195 Reliabel
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan hasil pada tabel 4.2 menunjukkan masing-masing variabel memiliki Cronbach’s Alpha > dari 0,60 yang artinya semua variabel adalah reliabel.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan mengetahui variabel bebas dan variabel terkait berdistribusi normal atau tidak (Qadhafi, 2017). Variabel dalam penelitian ini di uji dengan uji
Kolmogoro-Smirnov, kemudian membandingkan nilai Sig (2-tailed) dengan α=0,05 (Saptanta, 2018).
27
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 102
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation
1,65895386
Most Extreme Differences Absolute ,055
Positive ,048
Negative -,055
Test Statistic ,055
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Dapat ditarik kesimpulan hasil uji normalitas di atas menunjukkan bahwa Asymp Sig diperoleh nilai sebesar 0,200 jika dibandingkan dengan probabilitas 0,05 maka lebih besar yang berarti data penelitian ini berdistribusi secara normal. Serta dapat dibuktikan juga pada gambar probability plot dengan hasil berupa grafik normalitas dimana titik-titik membentuk sumbu diagonal.
Uji Multikolinearitas
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Harga 0,548 1,825 Bebas
multikolinearitas
Label Halal 0,824 1,213 Bebas
multikolinearitas
Inovasi Produk 0,516 1,939 Bebas
multikolinearitas
Kepuasan Konsumen 0,621 1,609 Bebas
multikolinearitas Sumber : Data Primer diolah, 2020
Disimpulkan bahwa nilai dari TOL (Tolerance) variabel harga 0,548 , label halal 0,824 , inovasi produk 0,516 dan kepuasan konsumen 0,621. Kemudian nilai VIF harga 1,825 ,label halal 1,213 ,inovasi produk 1,929 dan kepuasan konsumen 1,609. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Kurniasari, 2018). Artinya bahwa hasil dari model regresi tersebut tidak mengalami gejala multikolinearitas.
28 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians pada residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain, cara melihat adanya heterokedastisitas pada persamaan regresi dapat dilakukan menggunakan scaterplot (Sugiharto, 2018).
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Sumber : Data Hasil Olahan SPSS, 2020
Berdasarkan hasi pengujian diketahui bahwa titik-titik yang terbentuk pada grafik scatterplot tidak membentuk pola yang jelas serta menyebar di atas dan di bawah sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.
Karakteristik Responden
Kuesioner ini ditujukan kepada konsumen yang pernah melakukan pembelian di Singkong Keju D-9 Salatiga dengan jumlah sampel 100 responden, namun penulis mendapatkan 102 responden dengan melalui whatsapp dan DM (Direct Message) instagram. Berikut ini merupakan karakteristik responden :
Tabel 4.5 Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah Responden Presentase
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan TOTAL KESELURUHAN 47 55 102 46,1% 53,9% 100% Usia : 17 – 30 Tahun 95 93,2%
29 31 – 40 Tahun >40 Tahun TOTAL KESELURUHAN 4 3 102 3,9% 2,9% 100% Pendidikan : - SD - SMP - SMA/SMK - DIPLOMA - SARJANA : S1 S2 S3 TOTAL KESELURUHAN 0 2 57 7 35 1 0 102 0% 2% 55,8% 6,9% 34,3% 1% 0% 100% Tingkat Pengeluaran : - < Rp 500.000 - Rp 1.000.000 - Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 - Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 - Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000 - > 2.500.000 TOTAL KESELURUHAN 52 17 14 10 9 102 50,9% 16,7% 13.8% 9,8% 8,8% 100% Kota Tempat Tinggal :
- Salatiga - Kab. Semarang - Tuntang - Tengaran - Kudus TOTAL KESELURUHAN 94 4 2 1 1 102 92,1% 3,9% 2% 1% 1% 100% Sumber : Diolah Oleh Penulis, 2020
30 Statistik Diskriptif Pervariabel
Untuk melihat rentang skala Likert hasil rata – rata dari semua jawaban responden pada kuesioner dengan variabel harga, label halal, inovasi produk, kepuasan konsumen dan minat beli ulang maka dapat dicari menggunakan rumus sebagai berikut :
Interval = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑥−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 = 5−15 = 0,8
Tabel 4.6 Tingkat Kategori Variabel Range Keterangan 4,20 - 5,00 Sangat Tinggi 3,40 - 4,19 Tinggi 2,60 - 3,39 Sedang 1,80 - 2,59 Rendah 1,00 - 1,79 Sangat Rendah Sumber : Diolah Oleh Penulis, 2020
Tabel 4.7 Harga
No Pertanyaan Mean Kategori
1. HargaSingkong Keju D-9 Salatiga sebanding dengan kualitas produk.
4,24 Sangat Tingggi
2. Harga Singkong Keju D-9 Salatiga mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis.
4,10 Tinggi
3. Harga Singkong Keju D-9 Salatiga relatif wajar. 4,01 Sedang
4. Harga Singkong Keju D-9 Salatiga terjangkau. 4,00 Tinggi
5. Harga Singkong Keju D-9 Salatiga sesuai dengan manfaat yang ditawarkan.
3,89 Sedang
Total Harga 4,05 Tinggi
Sumber : Data Hasil Olahan Microsoft Excel, 2020
Tabel 4.8 Label Halal
No Pertanyaan Mean Kategori
1. Ada label halal, artinya produk ini aman 4,30 Sangat Tinggi
2 Ada label halal, artinya produk ini sesuai dengan nilai keagamaan saya.
4,11 Tinggi
31
tubuh saya.
Total Label Halal 4,07 Tinggi
Sumber : Data Hasil Olahan Microsoft Excel, 2020
Tabel 4.9 Inovasi Produk
No Pertanyaan Mean Kategori
1. Singkong Keju D-9 Salatiga memiliki ciri khas yang berbeda dari olahan singkong yang lain.
4,06 Tinggi
2. Singkong Keju D-9 mudah dikenali dalam sekali lihat dibandingkan dengan olahan singkong yang lain.
3,89 Tinggi
3. Produsen produk Singkong Keju D-9 Salatiga menciptakan produk makanan yang unik.
3,89 Tinggi
4. Produsen produk Singkong Keju D-9 Salatiga menciptakan produk makanan yang beragam.
3,86 Tinggi
Total Inovasi Produk 3,92 Tinggi
Sumber : Data Hasil Olahan Microsoft Excel, 2020
Tabel 4.10 Kepuasan Konsumen
No Pertanyaan Mean Kategori
1. Saya berminat untuk mengkonsumsi kembali produk Singkong Keju D-9 Salatiga.
4,01 Tinggi
2. Saya akan menceritakan pengalaman saya membeli Singkong Keju D-9 Salatiga kepada orang lain.
3,83 Tinggi
3. Saya akan membeli olahan produk lain yang ada di Singkong Keju D-9 Salatiga.
3,60 Tinggi
4. Saya tidak memperdulikan apabila ada tawaran produk lain yang mirip dengan Singkong Keju D-9.
3,19 Sedang
Total Kepuasan Konsumen 3,66 Tinggi
Sumber : Data Hasil Olahan Microsoft Excel, 2020
Tabel 4.11 Minat Beli Ulang
No Pertanyaan Mean Kategori
1. Sayamerekomendasikan produk Singkong Keju D-9
Salatiga kepada yang sedang mencari makanan oleh-oleh.
32
2. Saya berminat untuk melakukan pembelian kembali di Singkong Keju D-9 Salatiga.
3,96 Tinggi
3. Saya merekomendasikan produk Singkong Keju D-9 Salatiga kepada yang sedang mencari cemilan.
3,85 Tinggi
4. Saya berupaya mencari informasi lebih lanjut mengenai produk Singkong Keju D-9 Salatiga.
3,51 Tinggi
5. Saya akan lebih memilih Singkong Keju D-9 dibandingkan makanan lain yang sejenis.
3,51 Tinggi
6. Saya ingin melakukan pembelian di Singkong Keju D-9 Salatiga secara rutin.
3,02 Sedang
Total Minat Beli Ulang 3,66 Tinggi
Sumber : Data Hasil Olahan Microsoft Excel, 2020
Uji Hipotesis Analisis Jalur
Analisis jalur pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel intervening dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.12 Analisis Jalur I Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4,235 1,435 2,952 ,004 Total_Harga ,184 ,083 ,232 2,208 ,030 Total_LabelHalal ,022 ,083 ,023 ,260 ,795 Total_InovasiPro duk ,409 ,096 ,435 4,273 ,000
a. Dependent Variable: Total_KepuasanKonsumen
33
Tabel 4.13 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,61 5a ,379 ,360 1,661
a. Predictors: (Constant), Total_InovasiProduk, Total_Label Halal, Total_Harga
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Dari hasil pengujian pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai signifikansi harga sebesar 0,030 < 0,05 yang artinya bahwa harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Lalu label halal menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,795 > 0,05 yang berarti label halal berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Serta inovasi produk yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 yang artinya inovasi produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Pada tabel 4.13, menunjukkan besarnya nilai R Square adalah sebesar 0,379 yang menunjukkan bahwa kontribusi X1, X2, X3 terhadap Z adalah sebesar 37,9% sementara sisanya 62,1% merupakan kontribusi dari variabel-variabel lain yang tidak diteliti. Besarnya nilai e1 = akar √(1 – 0,379 sebesar 0,788.
Tabel 4.14 Analisis Jalur II Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4,211 1,322 3,18 6 ,002 Total_KepuasanKon sumen 1,213 ,089 ,805 13,5 83 ,000 a. Dependent Variable: Total_MinatBeliUlang
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Tabel 4.15. Model Summary
Model R R Square Adjusted
R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,805a ,649 ,645 1,863
a. Predictors: (Constant), Total_KepuasanKonsumen Sumber : Data Primer diolah, 2020
34
Dari hasil pengujian pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 yang berarti kepuasan konsumen berpengaruh terhadap minat beli ulang. Pada tabel 4.15 menunjukkan besarnya nilai R Square sebesar 0,649 yang menunjukkan bahwa kontribusi Z terhadap Y adalah sebesar 64,9% sementara sisanya 3,51% merupakan variabel yang tidak diteliti. Besarnya e2 = √(1- 0,649) sebesar 0,592.
Gambar 4.2 Perhitungan Analisis Jalur
Sumber : Diolah oleh penulis (2020)
Pada perhitungan analisis jalur menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yaitu sebesar 0,184. Variabel label halal berpengaruh terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,022. Sedangkan inovasi produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yaitu sebesar 0,409. Pengaruh secara tidak langsung dari label halal, inovasi produk terhadap minat beli ulang melalui kepuasan konsumen dengan mengalikan koefisien (P2 x P3) = (0,022 x 0,409) = 0,008998.
Untuk mengetahui pengaruh mediasi kepuasan konsumen dari harga, label halal, inovasi produk terhadap minat beli ulang dapat dilihat melalui uji sobel sebagai berikut :
Sab = √ 𝑏²𝑆𝑎² + 𝑎²𝑆𝑏² + 𝑆𝑎²𝑆𝑏² = √0,409² 𝑥 0,083² + 0,022² 𝑥 0,089² + 0,083² 𝑥 0,089² = √0,167281 𝑥 0,006889 + 0,000484 𝑥 0,007921 + 0,006889 𝑥 0,007921 Minat Beli Ulang (Y) (Y) Label Halal (X2) Kepuasan Konsumen (Z) Inovasi Produk (X3) Harga (X1) P1=0,184 P2=0,022 P3=0,409 P4=1,213 e1=0,788 e2=0,592
35
= √0,001152399 + 0,000003833764 + 0,000054567769
= √0,001210800533
= 0,03479655921208
Hasil uji sobel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : t = 𝑆𝑎𝑏 𝑎𝑏 = 0,034796559212080,008998 = 0,25858878589571
Maka dari itu perhitungan pengaruh mediasi dapat dihasilkan nilai t hitung sebesar 0,25858878589571 < 1.66023 dengan tingkat signifikansi 0,05 dan df = 100 -> (n-2) . Dengan demikian terdapat pengaruh tidak langsung harga, label halal, dan inovasi produk terhadap minat beli ulang melalui kepuasan konsumen.
Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Konsumen
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Nilai koefisien variabel harga sebesar 0,184 dengan tingkat signifikansi varibabel sebesar 0,030 < 0,05. Maka dapat dikatakan hipotesis pertama diterima, variabel harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Ganjar & Halilintar (2017) yang menyatakan jika semakin baik harga maka kepuasan pelanggan juga akan semakin baik. Selanjutnya didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh Zahrina (2015) mengatakan bahwa harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Menurut C. V. Wijaya (2017) mengemukakan bahwa terjangkaunya harga yang sesuai dengan harapan konsumen akan dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil analisis, indikator harga yang berkontribusi paling tinggi sebesar 4,24 yaitu bahwa harga produk D-9 sebanding dengan kualitas produk yang ditawarkan.
Pengaruh Label Halal Terhadap Kepuasan Konsumen
Label halal berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian ini maka menunjukkan hipotesis yang kedua yaitu label halal berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, diterima. Hasil tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien variabel label halal sebesar positif 0,022 dengan tingkat signifikansi 0,795 > 0,05. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2018) yang menyatakan bahwa label halal dapat meningkatkan penjualan. Penelitian lain menurut Latifah (2015) menyatakan bahwa label halal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen. Sesuai juga yang dijelaskan oleh Priscilia (2018) mengatakan label halal yang menempel pada kemasan produk pada identitas suatu produk dapat memberikan informasi yang relevan kepada konsumen.
36
Dari hasil analisis, indikator yang memiliki kontribusi tertinggi sebesar 4,30 yaitu ada label halal artinya produk ini aman. Dengan adanya pernyataan tersebut akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi konsumen khususnya konsumen Muslim untuk mengkonsumsi produk tersebut.
Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen
Sesuai dengan hasil pengujian, nilai koefisien sebesar 0,409 dengan nilai signifikansi konsumen sebesar 0,00 < 0,05 artinya inovasi produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, diterima. Sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sukarmen et al., (2015) mengatakan bahwa jika semakin tinggi inovasi produk dalam suatu usaha akan diikuti pula dengan semakin tingginya kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil analisis maka hasil pengujian ini menunjukkan bahwa inovasi produk pada suatu usaha sangatlah penting untuk mendapatkan kepuasan konsumen.
Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Minat Beli Ulang
Hasil analisis nilai koefisien menunjukkan pengaruh kepuasan konsumen terhadap minat beli ulang sebesar 1,213 dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05. Hal tersebut membuktikan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh terhadap minat beli ulang, diterima. Pamenang (2016) menyatakan bahwa kepuasan konsumen mempengaruhi minat beli ulang secara positif. Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini ialah penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2017) menyatakan bahwa saat pelanggan merasa puas pada suatu produk maka pelanggan akan berminat untuk melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan konsumen maka semakin tinggi pula niat konsumen datang kembali untuk membeli suatu produk (Hardiyati, 2010).
Pengaruh Harga, Label Halal, Inovasi Produk, Terhadap Minat Beli Ulang Melalui Kepuasan Konsumen
Sesuai dengan hasil pengujian pengaruh langsung dari harga terhadap kepuasan konsumen sebesar 0,184 serta pengaruh tidak langsung dari label halal, inovasi produk terhadap minat beli ulang melalui kepuasan konsumen sebesar 0,008998. Maka dari itu pengaruh langsung harga terhadap kepuasan konsumen lebih besar dari pengaruh tidak langsung harga, label halal, dan inovasi produk terhadap minat beli ulang melalui kepuasan konsumen.
Hasil analisis menunjukkan bahwa harga, label halal dan inovasi produk dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil perhitungan uji sobel dapat dikatakan
37
bahwa ada pengaruh secara tidak langsung harga, label halal dan inovasi produk terhadap minat beli ulang melalui kepuasan konsumen. Maka dapat dikatakan bahwa kepuasan konsumen dapat memediasi harga, label halal, dan inovasi produk terhadap minat beli ulang Singkong Keju D-9. Jadi hipotesis yang terakhir diterima.