Modul ke: Fakultas Program Studi
Pendidikan Agama
Kristen Protestan
IBADAH MERUPAKAN
KEBUTUHAN ROHANI UMAT
ALLAH
Drs. Sugeng Baskoro,M.M.
13
Psikologi
Latar Belakang
Pengertian dari Ibadah itu sendiri yang
dimana kata “ibadah” berasal dari bahasa arab yang mempunyai arti sama dalam bahasa ibrani yang dimana Pengertian bahasa Ibrani "abodah" yang berarti "mengabdi". Jadi, beribadah berarti mengabdi kepada Tuhan. Terkadang kita juga pakai kata "berbakti" (bahasa Sansekerta), yang berarti berbuat bakti kepada Tuhan. Istilah yang dipakai dalam GPIB adalah "Ibadah".
Ibadah merupakan suatu kegiatan utama
dalam semua agama, yang dapat kita temui di semua agama. Walaupun demikian,
pemahaman tentang ibadah serta bentuk dan tatanan ibadah di masing-masing agama
berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena
atau bersumber pada perbedaan isi
Bagi gereja, ibadah adalah pertemuan umat dengan Tuhan untuk mengingat-rayakan perbuatan penyelamatan Allah dalam hidup dan karya Kristus. Kata "memperingati" disini bukan dalam arti mengenang kembali atau menggali ingatan kita tentang peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau. Tetapi
"memperingati" mengandung arti
menghadirkan atau mengaktualisasikan peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu untuk dialami kembali pada masa kini.
Peristiwa yang diaktualisasikan dalam ibadah adalah peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus. Walaupun telah terjadi di waktu lalu namun kematian dan kebangkitan Kristus
tetap aktual di masa kini. Sebab ketika umat mengaktualisasikan kematian dan
Jelas bahwa ibadah merupakan ungkapan syukur atau jawaban umat atas karya
penyelamatan Allah dalam Kristus. Ibadah bukan upaya umat untuk memperoleh atau menggapai keselamatan, melainkan sebagai jawaban umat atas keselamatan yang telah dikaruniakan Allah. Karena itu pula
pemahaman tentang ibadah tidak dapat dipisahkan dari pemahaman iman gereja. Ibadah merupakan cermin dari pemahaman iman gereja.
Ibadah sebagai pertemuan umat dengan
Tuhan terjadi bukan karena inisiatif manusia, tetapi inisiatif Tuhan. Tuhan yang memanggil dan umat pun datang. Oleh karena itu,
ibadah sebagai suatu pertemuan harus berlangsung dialogis; bukan monologis. Tuhan mau berdialog dengan umat; bukan hanya melalui para pelayan, tetapi juga umat secara pribadi. Karena itu, dalam ibadah,
umat secara pribadi atau bersama harus dilibatkan.
Ibadah utama umat terjadi pada Hari Minggu di gedung gereja atau gedung lain yang
ditentukan. Sebab Hari Minggu adalah hari pertama dan sekaligus hari kemenangan, di mana umat mengingat-rayakan kebangkitan Yesus Kristus. Karena itu pula maka Pusat
Ibadah adalah Yesus Kristus, yang dinyatakan dalam Pemberitaan Firman dan Pelayanan
Ibadah umat tidak hanya berlangsung dalam gedung gereja (ibadah ritual) tetapi juga
dalam kehidupan setiap hari (ibadah aktual). Keduanya tidak bisa dipisahkan karena saling mempengaruhi, mendukung dan
memperlengkapi. Keduanya adalah ibadah
umat: yang satu mengambil bentuk perayaan, sedangkan yang lain mengambil bentuk
Arti Mengenai Peribadatan Dalam Kristen Ibadah adalah bentuk ekspresi berupa
tindakan yang dilakukan oleh seseorang, dalam konteks Kristen maka diperlukan definisi yang jelas mengenai bagaimana
bentuk Ibadah Kristen ? Salah satu cara untuk mendefinisikan Ibadah Kristen yaitu dengan menggunakan pendekatan fenomenologis, metode ini dengan jelas akan menjelaskan apa yang biasanya akan dilakukan orang Kristen dalam beribadah.
. Selain itu pendekatan yang lain yaitu mencari definisi dari para teolog kristen tentang apa itu Ibadah Kristen. Sedangkan yang terakhir dapat dilakukan dengan
memeriksa beberapa kata kunci yang sering muncul pada saat beribadah.
Beribadah, baik ritual maupun aktual adalah pengabdian dan penyembahan kita kepada Tuhan Yang Suci, Mahakuasa dan Mahabesar.
Oleh karena itu, ibadah tidak boleh berlangsung sembarangan, tetapi harus dengan TATANAN
YANG BENAR, sehingga berlangsung tertib dan teratur. Tatanan Beribadah di GPIB mencakup 3 Tata, yakni Tata Waktu, Tata Ruang dan Tata Pelaksanaan Ibadah (atau Tata Ibadah). Ketiga Tatanan ini disusun dengan memperhatikan Ibadah
Beribadah, baik ritual maupun aktual adalah pengabdian dan penyembahan kita kepada Tuhan Yang Suci, Mahakuasa dan Mahabesar. Oleh karena itu, ibadah tidak boleh
berlangsung sembarangan, tetapi harus dengan TATANAN YANG BENAR, sehingga berlangsung tertib dan teratur. Tatanan Beribadah di GPIB mencakup 3 Tata, yakni
Tata Waktu, Tata Ruang dan Tata Pelaksanaan Ibadah (atau Tata Ibadah). Ketiga Tatanan ini disusun dengan memperhatikan Ibadah
Tatanan Waktu
Seperti pertemuan umumnya maka ibadah
sebagai pertemuan dengan Tuhan berlangsung pada waktu yang telah ditentukan. Prinsipnya, pertemuan umat secara pribadi dengan Tuhan harusnya berlangsung sepanjang hari dan setiap waktu. Namun, menyangkut pertemuan yang
sifatnya umum maka hari-hari yang telah
ditentukan adalah Hari Minggu juga Hari Rabu dan hari-hari lainnya. Sedangkan Waktu Ibadah pada hari-hari tersebut, menurut yang umum berlaku di sepanjang sejarah gereja adalah jam 06.00, jam 09.00, jam 12.00, jam 15.00, jam 18.00, jam 21.00, jam 24.00, jam 03.00.
Waktu ibadah tidak hanya terkait dengan jam ibadah dalam sehari tetapi juga terkait
dengan waktu-waktu perayaan Hari-hari Besar Gerejawi dalam setahun, yang lebih dikenal dengan kalender gereja.
Fenomena Ibadah Kristen
Metode atau pendekatan fenomenologis ini membuka peluang bagi orang luar maupun dalam untuk dapat meneliti bentuk-bentuk ibadah Kristen yang sering dilakukan dengan salah satunya memperhatikan
struktur-struktur ibadah yang sudah tersusun. Ibadah Kristen adalah bentuk kegiatan yang
terstruktur dan berlandaskan pada
pengaturan waktu, selain itu juga ada perhatian mengenai ruangan dan
Bahasa Yang Digunakan Orang Kristen
Tentang Ibadah
Ada beberapa kata kunci yang telah dipilih oleh komunitas Kristen yang dipakai ketika berbicara tentang ibadah. Terkadang kata tersebut bermakna sekuler tetapi kata ini dipakai sebagai ekspresi untuk ibadah.
Beberapa kata yang perlu kita pahami adalah sebagai berikut:
Bahasa Yang Digunakan Orang Kristen
Tentang Ibadah
Ada beberapa kata kunci yang telah dipilih oleh komunitas Kristen yang dipakai ketika berbicara tentang ibadah. Terkadang kata tersebut bermakna sekuler tetapi kata ini dipakai sebagai ekspresi untuk ibadah.
Beberapa kata yang perlu kita pahami adalah sebagai berikut:
Gottesdienst: Pelayanan Allah dan pelayanan kita kepada Allah. Katadienst tidak memiliki akar kata dalam bahasa Inggris, kata ini
mengarah kepada bengkel-bengkel dan pompa bensin di Jerman, kata yang paling memadai adalah service atau pelayanan. Pelayanan adalah sesuatu yang dilakukan demi orang lain, untuk kepuasan orang
lain. Gottesdienst merefleksikan suatu Allah yang telah mengosongkan diri-Nya sendiri
dan mengambil rupa seorang hamba (Flp.2:7) dan pelayanan kita kepada Allah.
Liturgy berasal dari bahasa Yunani leitourgia yang terdiri dari kata bekerja (ergon) dan
umat atau rakyat (laos). Pekerjaan yang
dilakukan rakyat demi kepentingan kota atau negara.
Cult dalam bahasa Inggris lebih menyatakan hal yang aneh (tidak biasa) tetapi memiliki
fungsi yang luhur dari bahasa Prancis le culte, Italia il culto dan Latin colere adalah istilah
agraris yang berarti menanam. Kata-kata ini memiliki istilah yang kaya jauh lebih kaya dari kata worship karena kata ini menunjukkan
rasa bertanggung jawab baik sang petani maupun tanahnya atau ternaknya. Kalau petani tidak memberi makan ayam maka tidak akan ada telur, jika tidak menyiangi maka tidak akan ada hasil sayur mayur. Jadi ada hubungan timbal balik.
Proskunein, yang memberikan konotasi fisik eksplisit yaitu merebahkan diri untuk
menyembah dan bersujud (Why.5:14). Ini adalah penggambaran posisi tubuh yang nyata dari ibadah yang digambarkan lewat kata kerja.
Thusia dan prosphora, Thusia memberikan
gambaran tentang persembahan yang hidup (Rm.12:1), Prosphora adalah tindakan
Threskeia, yang berarti pelayanan keagamaan atau ibadah (Kis.26:5, Kol.2;18 dan Yak.1:26)
Sebein, orang-orang yang takut akan Allah
yang beribadah (Kis.12:50, 16:14)
Homologein, mempunyai sejumlah arti
Definisi-definisi Ibadah Dalam Nasrani
Cara terbaik untuk menangkap arti dari setiap
istilah adalah dengan mengamati penggunaannya dari pada langsung memberikan definisi secara sederhana. Salah satu contoh adalah pengamatan dari Prof.Paul W.Hoon seorang Metodis yang
menulis dalam bukunya The Integrity of
Worship bahwa Ibadah harus dilihat secara
fundamental Kristologis, ibadah Kristen terkait secara langsung pada sejarah penyelamatan, kehidupan ibadah adalah kehidupan liturgis.
Menurut Hoon ibadah Kristen adalah penyataan diri Allah sendiri dalam Yesus Kristus dan
tanggapan manusia terhadap-Nya. Kata kuncinya adalah “penyataan” dan “tanggapan”.
Peter Brunner seorang Lutheran dalam
bukunya Worship in the name of Jesusdengan kata Gottesdienst atau ibadah memiliki
pengertian pelayanan Allah kepada manusia dan sebaliknya pelayanan manusia kepada Allah. Luther menjelaskan bahwa tidak ada satu pun yang terjadi di dalamnya kecuali bahwa Tuhan kita yang pengasih itu senditi berbicara kepada kita melalui firman-Nya yang kudus dan bahwa kita pada gilirannya berbicara kepadanya dalam bentuk doa dan nyanyian.
Sedangkan menurut Prof. Jean-Jacques von Allemen yang adalah seorang Reformed
dalam bukunya Worship: Its theology anda
practice menjelaskan bahwa ibadah Kristen
adalah sebuah rekapitulasi (atau pengulangan dari apa yang telah dibuat Allah). Ibadah
adalah pemulihan dan penegasan secara baru proses sejarah penyelamatan yang telah
mencapai titik puncaknya dalam intervensi Kristus kedalam sejarah menusia dan melalui peringkasan serta penegasan yang selalu
diulang ini Kristus melanjutkan karya
Ibadah adalah epifani (penampakan diri) gereja yang karena menyimpulkan sejarah keselamatan memapukan gereja untuk
menjadi dirinya sendiri untuk menjadi sadar akan dirinya sendiri dan untuk mengakui apa yang sebenarnya esensial. Ibadah juga adalah bentuk ancaman penghakiman dan
pengharapan kepada dunia. Tiga kata kunci untuk pemahaman von Allmen adalah
Dari tradisi Anglo-Katolik Evelyn Underhill yang dimana didalam bukunya Worship
mengekspresikan sejumlah konsep tentang ibadah adalah tanggapan ciptaan kepada Yang Abadi. Upacara merupakan ekspresi emosi keagamaan, Ibadah Kristen adalah tindakan supranatural yang melibatkan
tanggapan khas terhadap pernyataan yang khas.
Sejarah Singkat Ibadah Kepada Allah Yang
Benar
Umat manusia telah menyembah Allah sejak awal sejarah. Adam dan Hawa secara teratur bersekutu dengan Allah di Taman Eden
(bd. Kej 3:8). Baik Kain maupun Habel
membawa persembahan (bah. Ibr. minhah
yang juga diterjemahkan sebagai "upeti" atau "hadiah") berupa tanaman dan ternak kepada Tuhan (Kej 4:3-4); keturunan Set "memanggil nama Tuhan" (Kej 4:26).
Nuh mendirikan mezbah bagi Tuhan untuk mempersembahkan korban bakaran setelah air bah (Kej 8:20). Abraham membangun
mezbah-mezbah korban bakaran bagi Tuhan di berbagai tempat di negeri perjanjian (Kej
12:7-8; 13:4,18; 22:9) dan berbicara secara
Artikel Penuntun Ibadah Nas :
Neh 8:6-7
Ayat: "Ezra membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia
membuka kitab itu semua orang bangkit
berdiri. Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang mahabesar dan semua orang menyambut dengan, 'Amin, amin!' sambil mengangkat
tangan. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka
Yang dimaksud dengan "ibadah" ialah aneka tindakan dan sikap yang menghargai dan
menghormati kelayakan Allah semesta langit dan bumi yang agung. Jadi, ibadah berpusat pada Allah dan bukan pada manusia. Di
dalam ibadah Kristen, kita menghampiri Allah dengan bersyukur karena apa yang telah
dilakukan-Nya bagi kita di dalam Kristus dan melalui Roh Kudus. Ibadah menuntut
komitmen iman dan pengakuan bahwa Dialah Allah dan Tuhan kita.
Ungkapan-ungkapan Ibadah Kristen
1) Dua prinsip pokok menentukan ibadah Kristen.
(a) Penyembahan yang sesungguhnya terjadi dalam roh dan kebenaran (lihat--> Yoh
4:23), maksudnya: penyembahan harus
diadakan sesuai dengan penyataan diri Allah di dalam Putra-Nya (bd. Yoh 14:6). Demikian pula, ibadah melibatkan roh manusia dan
bukan hanya pikirannya, serta berbagai manifestasi Roh Kudus (1Kor 12:7-12).
(b) Pelaksanaan ibadah Kristen harus sesuai dengan pola PB bagi gereja lihat--> Kis
7:44).Orang percaya dewasa ini harus
mendambakan, mencari, dan mengharapkan sebagai norma untuk gereja semua unsur
pengalaman menyembah yang terdapat di PB (bd. prinsip hermeneutik yang dibahas dalam Pendahuluan Kisah Para Rasul;
2) Ciri utama ibadah PL adalah sistem
persembahan korban (lih. pasal-pasal Bil
28:1-29:40). Karena korban Kristus di salib
menggenapi sistem ini, di dalam ibadah Kristen
tidak perlu pencurahan darah lagi (lih. Ibr
9:1-10:18). Melalui sakramen Perjamuan Kudus,
gereja PB terus-menerus memperingati korban
Kristus yang satu kali untuk selamanya (1Kor
11:23-26). Demikian pula, gereja dinasihatkan untuk "senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang
memuliakan nama-Nya" (Ibr 13:15)dan untuk
mempersembahkan tubuh kita "sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang
3) Memuji Allah sangat penting bagi ibadah Kristen. Pujian menjadi unsur penting baik dalam penyembahan Israel kepada Allah (mis. Mazm 100:4; 106:1; 111:1; 113:1;
117:1-2) maupun dalam ibadah Kristen yang
mula-mula (Kis 2:46-47; 16:25; Rom
4) Satu cara penting untuk memuji Allah ialah dengan menyanyikan mazmur, kidung puji-pujian, dan nyanyian rohani. PL penuh
dengan nasihat untuk bernyanyi bagi Tuhan (mis. 1Taw 16:23; Mazm 95:1; 96:1-2; Mazm
98:1,5-6; 100:1-2). Ketika Yesus lahir,
seluruh bala sorgawi tiba-tiba menyanyikan pujian (Luk 2:13-14), dan gereja PB
merupakan masyarakat yang menyanyi (1Kor
5) Unsur penting lainnya dalam ibadah ialah mencari wajah Allah di dalam doa. Para orang saleh PL senantiasa berkomunikasi dengan
Allah melalui doa (mis. Kej 20:17; Bil
11:2; 1Sam 8:6; 2Sam 7:27; Dan 9:3-19;
bd. Yak 5:17-18). Para rasul berdoa
terus-menerus setelah Yesus naik ke sorga (Kis 1:14) dan doa menjadi bagian tetap dari ibadah Kristen bersama (Kis 2:42;
6) Pengakuan dosa jelas merupakan bagian penting dalam ibadah PL. Allah telah
menetapkan Hari Pendamaian bagi bangsa Israel sebagai saat pengakuan dosa nasional (pasal Im 16:1-34).Dalam doanya pada saat mentahbiskan bait suci, Salomo mengakui pentingnya pengakuan dosa (1Raj 8:30-39).
Ibadah juga harus mencakup membaca
Alkitab di depan umum serta pemberitaannya secara benar. Pada zaman PL Allah mengatur supaya setiap tujuh tahun, pada Hari Raya
Pondok Daun, umat Israel harus berkumpul untuk mendengarkan pembacaan Hukum Musa di muka umum (Ul 31:9-13); contoh paling jelas dari unsur ibadah PL ini terjadi pada masa Ezra dan Nehemia (lih. Neh
8) Manakala umat Allah PL berkumpul di
pelataran Tuhan, mereka diperintahkan untuk membawa persepuluhan dan persembahan
(Mazm 96:8; Mal 3:10). Demikian pula, Paulus
menulis kepada jemaat di Korintus mengenai sumbangan untuk gereja Yerusalem, "Pada
hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing -- sesuai dengan apa yang kamu peroleh -- menyisihkan sesuatu"
9) Sebuah unsur unik dalam masyarakat PB yang menyembah ialah peranan Roh Kudus dan berbagai manifestasinya. Di antara
manifestasi tersebut dalam tubuh Kristus terdapat karunia berkata-kata dengan
hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, ungkapan-ungkapan iman yang khusus,
karunia-karunia penyembuhan, kuasa-kuasa mukjizat, nubuat, membedakan roh-roh,
berbicara dengan bahasa roh, dan penafsiran bahasa roh itu (1Kor 12:7-10).
10) Unsur unik lainnya dalam ibadah PB ialah penyelenggaraan sakramen -- baptisan dan Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus (atau upacara "memecahkan roti" Kis 2:42)
tampaknya dilaksanakan setiap hari sesudah hari Pentakosta (Kis 2:46-47) dan kemudian sekurang-kurangnya seminggu sekali (Kis
20:7,11). Baptisan, sebagaimana
diperintahkan Kristus (Mat 28:19-20), terjadi bila ada orang yang bertobat dan
ditambahkan kepada gereja (Kis 2:41;
DAFTAR PUSTAKA
effatha.org/index/content/id/1258
alkitab.sabda.org/article